Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PT. Angkasa Pura II adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di
Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha
pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di
wilayah Indonesia Barat. Berdirinya PT. Angkasa Pura II bertujuan untuk
menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan
dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan serta jasa terkait bandar
udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut
diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi
dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan
kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan, termasuk masyarakat.
Sampai tahun 2011, PT. Angkasa Pura II telah mengelola 12 bandar udara
yaitu bandar udara Soekarno-Hatta (Banten), Halim Perdanakusuma (Jakarta),
Supdio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II
(Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara
(Bandung), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabillilah (Tanjung
Pinang), Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkalpinang).

Bandar udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru adalah bandar udara


peninggalan sejarah dari zaman kemerdekaan melawan penjajah Belanda dan
Jepang. Saat itu disebut Landasan Udara dimana landasan tersebut masih terdiri
dari tanah yang di keraskan dan digunakan sebagai Pangkalan Militer.
Pada 1 April 1994 Bandar Udara Simpang Tiga bergabung dengan
Manajemen yang di kelola oleh PT. Angkasa Pura II. Bandar Udara Simpang Tiga
berubah nama menjadi Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II yang di tetapkan
melalui keputusan Presiden No.Kep.473/OM.00/1988-AP II tanggal 4 April 1998
dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid pada
tanggal 29 April 2000.
Pada tahun 2009 lalu, Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II memulai
perluasan Bandara Sultan Syarif Kasim II oleh pihak PT. Angkasa Pura II yang
bekerja sama dengan pemerintah provinsi Riau. Perluasan ini selesai pada akhir
tahun 2011 dan dibangun sebagai persiapan menghadapi Pekan Olah Raga
Nasional (PON) yang tahun digelar pada 2012. Perluasan ini dilakukan karena
dinilai tidak lagi dapat menampung jumlah penumpang karena pengguna jasa
Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II setiap tahun semakin meningkat.
Sampai sekarang, di mata masyarakat PT. Angkasa Pura II pekanbaru
menunjukkan citra yang baik. Citra yang baik dari sebuah perusahaan sangat
penting karena citra berdampak pada persepsi konsumen dan organisasi dalam
berbagai hal terhadap suatu perusahaan. Menurut Kotler (2000 : 338) citra adalah
persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Citra perusahaan yang

baik dan kuat mempunyai manfaat-manfaat, yaitu daya saing jangka menengah
dan panjang yang mantap, menjadi perisai selama masa krisis, menjadi daya tarik
eksekutif handal, meningkatkan efektivitas strategi pemasaran, dan penghemat
biaya operasional.
Dalam upaya mempertahankan citra baik tersebut perlu dibangunnya suatu
hubungan yang baik dengan khalayak sekitar/masyarakat sekitar( community
relations). Yang dimaksud dengan masyarakat sekitar adalah orang-orang yang
bertempat tinggal di sekitar kompleks perusahaan ( uchjana, 2009: 152).
Sebuah perusahaan memerlukan strategi untuk dapat mempertahankan citra
perusahaan di mata masyarakat. Rancangan strategi yang dibuat oleh suatu
perusahaan akan mempengaruhi pencitraan dan reputasi yang baik dari
perusahaan. Oleh sebab itu, sebuah perusahaan harus mampu menciptakan iklim
kondusif dan dinamis demi terjaganya citra yang baik di mata masyarakat. Citra
baik yang dimiliki perusahaan perlu dipopulerkan kepada masyarakat luas.
Untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka
diperlukan suatu strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu
juga dalam meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan
hubungan yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang bagaimana Strategi PT. Angkasa Pura II dalam Membangun
Hubungan Baik dengan Masyarakat Eksternal Perusahaan.
B. Alasan Pemilihan Judul
3

Berdasarkan pada latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka dasar
pemikiran penulis untuk mengangkat masalah ini yaitu:
1. Keinginan penulis untuk mengetahui apakah strategi yang dipergunakan oleh
PT. Angkasa Pura II dalam membina hubungan baik dengan masyarakat
eksternal perusahaan.
2. Judul ini mempunyai relevansi dengan jurusan yang penulis ambil yaitu Ilmu
Komunikasi.
3. Penulis berkeyakinan penelitian ini dapat memberikan referensi bagi
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi dan memberikan gambaran mengenai
strategi yang dipergunakan PT. Angkasa Pura II dalam membina hubungan
baik dengan masyarakat eksternal perusahaan.
4. Masalah ini sesuai dengan kemampuan penulis baik dari segi financial dan
waktu.

C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah, maka penulis merasa
perlu memberikan penegasan istilah yang terkandung di dalam judul penelitian
ini, yakni:
1. Strategi

Strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana atau cara, sedangkan
rencana merupakan produk dari suatu perencanaan yang merupakan salah satu
fungsi dasar dari proses manajemen (adnanputra, 1990).
2. Masyarakat eksternal perusahaan
Masyarakat eksternal perusahaan adalah masyarakat yang berada di luar
perusahaan meliputi masyarakat umum, konsumen, distributor, media massa,
pers, pemerintah serta pihak yang terkait lainnya.

D. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II dalam
membangun hubungan baik dengan masyarakat eksternal perusahaan?
b. Bagian atau divisi manakah pada PT. Angkasa Pura II yang mengatur
strategi dalam membina hubungan baik dengan masyarakat eksternal
perusahaan?
2. Batasan Masalah
Untuk mempermudah arah penelitian, maka penulis membuat batasan
masalah. Batasan masalah yang penulis lakukan pada penelitian adalah strategi
apa yang dipergunakan oleh PT. Angkasa Pura II dalam membangun hubungan
5

baik dengan masyarakat eksternal perusahaan dan bagian atau divisi manakah
pada PT. Angkasa Pura II yang mengatur strategi dalam membina hubungan
baik dengan masyarakat eksternal perusahaan.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah strategi yang dilakukan
oleh PT. Angkasa Pura II dalam membangun hubungan baik dengan
masyarakat eksternal perusahaan dan bagian atau divisi manakah pada PT.
Angkasa Pura II yang mengatur strategi dalam membina hubungan baik dengan
masyarakat eksternal perusahaan.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Manganalisis strategi yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II dalam
membangun hubungan baik dengan masyarakat eksternal perusahaan.
b. Menganalisis bagian atau divisi manakah pada PT. Angkasa Pura II yang

mengatur strategi dalam membina hubungan baik dengan masyarakat


eksternal perusahaan.
2. Kegunaan Penelitian
6

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:


a. Bagi PT. Angkasa Pura II:
Dapat menjadi bahan masukan bagi PT. Angkasa Pura II dalam
mempertahankan hubungan baik dengan masyarakat eksternal perusahaan.
b. Bagi peneliti dan civitas akademik :
Penelitian ini merupakan proses belajar untuk lebih kritis dalam
melakukan penelitian mengenai strategi suatu perusahaan dalam
pencapaian

tujuan

perusahaan

serta

berguna

untuk

menambah

pengetahuan, pengalaman bagi penulis. Penelitian ini diharapkan dapat


memberi informasi dan literatur penunjang bagi civitas akademik dalam
penelitian-penelitian sejenis.

F. Kerangka Teoritis
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
Adnanputra dalam Ruslan (2005:123) mengatakan bahwa arti strategi
adalah bagian terpadu dari suatu rencana atau cara, sedangkan rencana
merupakan produk dari suatu perencanaan yang merupakan salah satu
fungsi dasar dari proses manajemen. Menurut Kertonegoro (1994), strategi
adalah rencana, cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan7

kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk


mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan.
Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik dan strategi bersifat umum,
mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan
rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek.
Hadi (2001) menyatkan ada lima upaya atau strategi yang dapat
dilakukan perusahaan yang menjadi harapan masyarakat eksternal
perusahaan yaitu:
1. peningkatan kesejahteraan sosial (peningkatan taraf hidup, kesehatan dan
KB, dukungan agama, kebebasan berekspresi dan berkebudayaan).
2. penyediaan lapangan kerja dan peluang berusaha.
3. penyediaan fasilitas pendidikan, perumahan, dan fasilitas umum.
4. jaminan hukum, ketertiban, dan keamanan.
5. penanganan lingkungan hidup yang bijaksana.
Ada beberapa strategi yang dapat dipergunakan oleh perusahaan
sebagai sarana membina hubungan baik dengan masyarakat eksternal
( http://www.aboutu.gr/how-to-build-community-relations/) yaitu:
1. Menghadiri Pertemuan Asosiasi Kamar Dagang Daerah
Aktivasi Kamar Dagang di daerah sekitar akan membantu
perusahaan untuk memperluas jaringan dengan pemilik bisnis lain dan
8

anggota masyarakat yang berpengaruh. Dengan mengikuti pertemuan ini


secara rutin perusahaan akan merasakan suasana di tengah komunitas
perusahaan tersebut. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk
memahami apa masalah yang paling penting bagi masyarakat dan
tindakan apa yang harus dilakukan.
2. Berpartipasi dalam pengumpulan dana
Dengan

mensponsori

penggalangan

dana

dapat

membantu

masyarakat eksternal perusahaan yang membutuhkan dimana hal ini akan


menciptakan nama baik bagi perusahaan. Jenis kegiatan bisa dengan
mengadakan kegiatan amal kecil yang diselenggarakan oleh masyarakat
untuk masyarakat, tergantung pada besarnya anggaran.
3. Partisipasi dalam kupon amal.
Sekolah dan organisasi nirlaba sering mengadakan penjualan kupon
amal sebagai bagian dari penggalangan dana. Parisipasi perusahaan
dalam kegiatan tersebut dapat membina hubungan baik dengan sekolah
dan organisasi nirlaba yang mengadakan acara tersebut.
4. Bentuk tim olahraga kecil.
Memberikan sumbangan untuk masyarakat yang membutuhkan.
Besarnya sumbangan tergantung pada kapasitas perusahaan dengan
segala aktivitas bisnisnya.

Upaya dan strategi perusahaan untuk menjalin hubungan dengan


masyarakat lainnya adalah melalui komunikasi publik perusahaan. Menurut
Hadi (2001) hubungan perusahaan dengan komunitas merupakan suatu
tindakan yang harus dilakukan perusahaan untuk memelihara dan membina
hubungan dengan lingkungannya

melalui komunikasi yang

saling

menguntungkan.
2. Masyarakat Eksternal Perusahaan
Masyarakat eksternal perusahaan termasuk pada lingkungan eksternal
perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan adalah semua kejadian di luar
perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck
Williams, 2001:51). Suatu perusahaan berkewajiban membina hubungan baik
dengan lingkungan eksternal perusahaan.
Masyarakat yang berkaitan dengan perusahaan yaitu masyarakat internal
dan eksteral akan menghasilkan suatu pendapat yang akan berpengaruh bagi
suatu perusahaan. Masyarakat internal adalah masyarakat yang menjadi bagian
dari perusahaan itu sendiri sedangkan masyarakat eksternal adalah orang luar
atau masyarakat umum yang mendapat informasi dan penerangan demi
tumbuhnya perasaan positif dan hubungan atau kerjasama yang baik dari
perusahaan.
Masyarakat memiliki cara pandang tersendiri mengenai perusahaan. Cara
masyarakat sekitar memandang perusahaan tersebut dapat diartikan sebagai
persepsi. Leavitt (1978) menyatakan bahwa persepsi adalah pandangan atau
10

pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.


Menurut Ambadar (2008), paradigma perusahaan yang hanya berorientasi
memperoleh laba sebesar-besarnya sudah mulai bergeser dan mulai berupaya
memberikan dampak positif keberadaannya bagi kesejahteraan masyarakat
sekitar. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu upaya
perusahaan untuk membina hubungan baik dengan masyarakat.
Beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan melalui
kegiatan tanggung jawab perusahaan sebagai upaya pengembangan masyarakat
berdasarkan hasil penelitian Herlin (2008) adalah untuk mempublikasikan
keberadaannya sehingga hubungan yang baik dengan stakeholder (dalam hal
ini masyarakat) dapat terwujud dan membina hubungan baik dengan
masyarakat sehingga tidak pernah terjadi konflik.
Membina hubungan dengan masyarakat merupakan wujud kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan
sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu
menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan
dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh
perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama.
Komunikasi dengan mereka perlu senantiasa dilakukan,oleh karna
mereka pada suatu waktu mungkin diperlukan. Komunikasi dengan mereka
dapat

dilakukan

umpamanya

dengan

mengundang

mereka

dalam

perayaan/merayakan peringatan ulang tahun perusahaan, untuk menunjukkan

11

bahwa perusahaan beserta para karyawan tidak mengasingkan diri dari


masyarakat sekitarnya.

G. Kajian Terdahulu
Kajian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Noval Novianti (2010) mengenai Strategi Public Relations Dalam
Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui Opini Publik (studi kasus
pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk).
Dalam penelitian ini terdapat beberapa perbedaannya yaitu: Terdapat pada
tempat penelitian, yakni Noval Novianti meneliti pada PT. Indocement Tunggal
Prakarsa, Tbk di Jakarta, sedangkan penulis meneliti di PT. Angkasa Pura II
Pekanbaru, Provinsi Riau.
Penelitian yang dilakukan oleh Noval Novianti adalah strategi Publik
relations dalam mempertahankan eksistensi corporate image melalui opini publik,
sedangkan penulis meneliti strategi yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II
dalam membangun hubungan baik dengan masyarakat eksternal perusahaan.
Teknik analisa data Noval Novianti adalah teknik deskriptif kuantitatif dan
kualitatif, sedangkan penulis menggunakan teknik analisa data deskriptif
kualitatif.

12

H. Konsep Operasional
Untuk mengarahkan penelitian ini agar tepat pada sasaraannya dibutuhkan
sebuah konsep operasional.
Indikator Strategi adalah :
1. Kebijakan perusahaan dalam merencanakan dan menjalankan strategi
perusahaan dalam membina hubungan baik dengan masyarakat eksternal
perusahaan.
2. Visi dan Misi perusahaan yang berhubungan dengan membina hubungan
baik dengan masyarakat eksternal perusahaan.
3. Bagian atau divisi pada perusahaan yang merencanakan dan menjalankan
strategi membina hubungan baik dengan masyarakat eksternal perusahaan.
I. Metode Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
PT. Angkasa Pura II (Persero) yang akan dikaji adalah salah satu Badan
Usaha Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak
dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait
bandar udara di Pekanbaru, Riau yaitu PT. Angkasa Pura II yang mengelola
Bandar udara Sultan Syarief Qasim II Pekanbaru.
Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa
PT. Angkasa Pura II merupakan salahsatu perusahaan jasa yang memiliki
13

cakupan masyarakat internal dan eksternal yang luas sehingga memudahkan


peneliti dalam pencarian data dan informasi. Dengan pertimbangan tersebut,
diharapkan dapat diteliti strategi yang digunakan oleh PT. Angkasa Pura II dan
bagian atau divisi apa yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan strategi tersebut.
2. Subjek dan Objek penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Divisi Administrasi
Komersil dan Divisi Operasi. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian
ini adalah strategi yang dipergunakan oleh PT. Angkasa Pura II.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang diambil adalah karyawan yang bekerja di PT. Angkasa
Pura II.adapun sampel dalam peneitian ini menggunakan purposive sampling .
4. Sumber Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui anket,
observasi, dan dokumentasi dari penelitian dan objek penelitian. Data
primer melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat
pelaksanaaan penelitian
b. Data sekunder adalah berupa data-data yang diperoleh melalui buku-buku
yang menjadi pendukung dari penelitian ini dan diperoleh melalui dokumen
perusahaan maupun analisis dokumen dari PT. Angkasa Pura II.

14

5. Teknik Pengumpulan data


Sugiyono (2009: 62) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian

adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang ditetapkan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data yaitu:
a. Observasi
Nasution menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data yaitu
fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu
dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang canggih
sehingga benda-benda yang sangat kecil maupun sangat jauh dapat
diobservasi dengan jelas.
Observasi (pengamatan) adalah proses dimana peneliti atau pengamat
melihat situasi penelitian. Observasi juga berarti melihat dan mengamati
sendiri, kemudian mencatat perilaku kejadian sebagaimana yang terjadi
pada keadaan selamanya.
b. Intervew atau wawancara

15

Sugiyono (2009: 72) mengemukakan wawancara adalah suatu teknik


pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
itu dilakukan oleh dua pihak, yakni pewancara (yang mengajukan
pertanyaan) dan yang diwawancarai.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang- barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan,
notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
6. Teknik Analisis Data
Penelitian

ini

merupakan

penelitian

deskriptif

karena

ingin

menggambarkan secara jelas dan mendalam strategi PT. Angkasa Pura II dan
bagian atau divisi yang merencanakan dan melaksanakan strategi tersebut.
Sedangkan

data

kualitatif

dianalisis

berdasarkan

literatur

dan

pengetahuan yang didapat dari hasil wawancara dan dokumentasi. Catatan


harian sendiri merupakan hasil wawancara, serta dokumentasi dan data-data
sekunder yang mendukung.

16

J. Sistematika Penulisan
BAB I:

PENDAHULUAN
yang menjelaskan latar belakang, alasan pemilihan judul,
penegasan istilah, permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian,
kerangka teoritis, konsep operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.

BAB II:

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN


yaitu menjelaskan tentang sejarah, visi, misi dan struktur organisasi
PT. Angkasa Pura II Pekanbaru.

BAB III:

PENYAJIAN DATA
yaitu menjelaskan tentang bagaimana strategi yang dipergunakan
oleh PT. Angkasa Pura II dalam membina hubungan baik dengan
masyarakat eksternal perusahaan dan bagian atau divisi yang
bertanggung jawab merencanakan dan melaksanakan strategi
tersebut.

BAB IV:

ANALISA DATA
yaitu menjelaskan tentang pelaksanaan strategi yang dipergunakan
oleh PT. Angkasa Pura II dalam membina hubungan baik dengan
masyarakat eksternal perusahaan dan bagian atau divisi yang

17

bertanggung jawab merencanakan dan melaksanakan strategi


tersebut.
BAB V:

PENUTUP
yaitu pembahasan hasil kajian secara keseluruhan dalam bentuk
kesimpulan dan saran.

18

DAFTAR PUSTAKA

Uchjana, 2009. Human Relations dan Public Relations. Bandung: CV.Mandar


Maju
Ambadar, Jackie, 2008. CSR dalam Praktik di Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo
Hadi, Agus Purbathin, 2001. Hubungan Antara Komunikasi Publik Perusahaan
dan Sikap Komunitas Setempat (Kasus Perusahaan Pertambangan di Nusa
Tenggara Barat). Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Kotler, 2000. Marketing Management Millenium Edition. New Jersey: Prentice,
Hall Inc.
Ruslan, 2005. Manajemen Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Kertonegoro, Sentanoe. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya Press.
Leavitt, Harold J. 1978. Psikologi Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nasution, 1998. Metode Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Chuck Williams, 2001. Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Soemirat dan Ardianto, 2003. Dasar-dasar Publik Relation. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
19

Sugiyono, 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.


Sugiyono, 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

20

Anda mungkin juga menyukai