NAMA : AGUS HARIYANTO

NIM : 041788256
TUGAS : 2 (DUA)
MATA KULIAH : EKMA4568/PEMASARAN JASA
1. Analisa strategi perusahaan untuk mengantisipasi memenuhi permintaan konsumen
2. Rincilah beberapa kebijakan yang dilakukan untuk pendekatan perusahaan kepada masyarakat
JAWABAN :
1. Direktur Lion Air Group Daniel Putu Kuncoro Adi melihat potensi angkutan di transportasi udara pada
2023 mendatang. Dan strategi perusahaan untuk mengantisipasi memenuhi permintaan konsumen
adalah :
 Mengakomodasi penambahan jumlah pesawat.
 Membuka jasa untuk menambah sejumlah rute internasional, khususnya di negara-negara Asia
Selatan.
 Lion Air Group berencana membuka rute baru ke destinasi potensial seperti Bangladesh, India,
Sri Lanka, hingga Pakistan.
 Menambah frekuensi penerbangan di Malaysia, Singapura, Kuala Lumpur, Penang, Banda Aceh,
Pekanbaru, Medan.

2. John Elkington, seorang business author menegaskan bahwa Corporate Social Responsibility berfokus
pada Triple Bottom Line atau biasa disingkat 3P. 3P yang dimaksud yaitu Profit, Planet, dan People.
Artinya, perusahaan tidak lagi hanya tentang bagaimana cara menghasilkan keuntungan (profit),
melainkan juga bagaimana keuntungan yang diperoleh dapat memberi dampak positif kepada
lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).
Perusahaan menjadi bagian dari kelompok masyarakat dan memiliki tanggung jawab sosial yang sama
di lingkungan tersebut. Oleh karena itu, CSR dicetuskan sebagai program kepedulian perusahaan
kepada masyarakat, melalui penyeimbangan antara keuntungan dengan sosial dan lingkungan hidup.
Bentuk sederhana dari pelaksanaan CSR seperti penyaluran limbah dengan baik yang tidak mencemari
lingkungan sekitar dan pembatasan penggunaan listrik.
Corporate Social Responsibility dapat didukung dengan pelaksanaan program kerja tertentu oleh
perusahaan. Terdapat sembilan jenis program kerja yang bisa diterapkan, antara lain: employee
programs; community and broader society; environment programs; reporting and communications
programs; governance or code conduct programs; stakeholder engagement programs; supplier
programs; customer / product stewardship programs; dan shareholder programs.
Corporate Social Responsibility melibatkan pemerintah sebagai stakeholder, di mana pemerintah
adalah pihak yang bertanggung jawab untuk menjaga kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,
dalam Corporate Social Responsibility pemerintah berperan sebagai mitra perusahaan, fasilitator,
sekaligus dinamisator. Pemerintah tidak berperan sebagai pihak yang mengendalikan perusahaan,
melainkan sebagai pihak yang membuat kebijakan untuk dilaksanakannya Corporate Social
Responsibility. Sayangnya, Undang-Undang (UU) yang mengatur kegiatan Corporate Social
Responsibility di Indonesia masih sangat lemah. Hal ini mengakibatkan banyak kerugian yang terjadi
dari tidak tegasnya peraturan yang mengikat. Perekonomian tidak akan bisa berjalan lancar tanpa
memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial di mana perusahaan terebut berdiri. Maka dari itu,
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR)bukan sekadar pelaksanaan tanggung jawab,
melainkan kewajiban perusahaan untuk mendukung proses bisnisnya. Pelatihan para eksekutif
perusahaan terkait Corporate Social Responsibility berguna untuk masa depan perusahaan yang tidak
hanya berorientasi pada pencapaian laba maksimal, tetapi juga menjadi organisasi yang memiliki
kesadaran sosial.