Anda di halaman 1dari 20

PENYEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG

HANDAL SEBAGAI PONDASI BERKEMBANGNYA


EKONOMI SYARIAH

Oleh :
Prof. DR. H. Suroso Imam Zadjuli, SE
Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Pascasarjana
Universitas Airlangga

Disampaikan dalam :
Seminar Awal Tahun Masyarakat Ekonomi Syariah
di Auditorium Bank Bukopin
Gedung Bank Bukopin Lt.3
Jakarta

Surabaya, 20 Januari 2010


1

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................................

ii

PENGANTAR ............................................................................................................... iii


BAGIAN-BAGIAN :
I.

Ilmu dan Sumber Daya Insani ................................................................................ 1

II.

Ilmu Ekonomi Islam dan Akal .. 3

III. Profesionalitas Serta Produktivitas......................................................................... 5


IV. Penciptaan Jiwa Entrepreneur......................................................................... 6
V.

Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Fungsi Produksi...................................... 8

VI. Era Globalisasi ...................................................................................................... 9


VII. Konspirasi Internasional................ 13
VIII. Kemandirian Nasional...................................................... 15
IX. Penutup......................................................... 16

KATA PENGANTAR
2

Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


Dalam makalah yang menganalisis tentang "PENYEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA
YANG HANDAL SEBAGAI PONDASI BERKEMBANGNYA EKONOMI SYARIAH"
ini, diuraikan beberapa analisis yang meliputi :
Ilmu dan Sumber Daya Insani
Ilmu Ekonomi Islam dan Akal
Profesionalitas Serta Produktivitas
Penciptaan Jiwa Entrepreneur
Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Fungsi Produksi
Era Globalisasi
Konspirasi Internasional
Kemandirian Nasional
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para peserta seminar Masyarakat Ekonomi Syariah
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Semoga Allah SWT memberkati kita semua. Amin

Surabaya, 20 Januari 2010

Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli, SE


PENYEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG HANDAL SEBAGAI PONDASI
3

BERKEMBANGNYA EKONOMI SYARIAH


Oleh : Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli, SE *)

I.

ILMU DAN SUMBER DAYA INSANI


Dalam tema tersebut perlu diberikan pengertian terlebih dulu tentang : ilmu pengetahuan,
sumber daya manusia, profesionalisasi dan era global.
Ilmu : science a branch of knowledge or study dealing with a body of facts or truths
systematically arranged and showing the operation of general laws (The Random House
Dictionary of the English Language College Edition).
Ilmu menurut Imam Malik adalah Nur Ilahi yang oleh Allah SWT diberikan pada Insan
Manusia yang dikehendaki tanpa melihat panjang pendeknya riwayat : pendidikan,
pengalaman, jabatan ataupun harta seseorang pada saat Allah mentajalikan Nur IllahiNya tersebut pada seseorang, maka orang tersebut akan menjadi brillian dan mulia serta
berakhlaqul kharimah.
Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah terjadi dari 6 unsur sumber daya
insani yang meliputi :
a. Cahaya Tuhan (Nur Ilahi), untuk itu manusia dapat berilmu
b. Sirrullah, oleh karena itu manusia dapat merasakan segala sesuatu
c. Ruhullah (yang telah diberikan pada janin setelah usia kehamilan sekitar 3 bulan
dalam rahim ibu), untuk itu manusia dapat bergerak
d. Kalbu/hati nurani (yang merupakan tempat vital bagi kualitas manusia dimana bila
hati nurani manusia tersebut baik maka baiklah manusia itu secara keseluruhan dan
sebaliknya jika buruk maka buruk pula akhlak dan martabat manusia secara
keseluruhan)
e. Akal (merupakan sumber pemberi inspirasi dalam hal berfikir untuk berkreasi,
memproses segala sesuatu obyek yang dapat ditangkap oleh indra manusia baik untuk
dinilai kebenarannya, direkam/disimpan ataupun untuk dikeluarkan kembali dalam
bentuk memori untuk diproses lebih lanjut). Akal merupakan alat prosesor yang
handal dan tak akan dapat diganti oleh peralatan komputer model apapun yang dibuat
oleh manusia.
f. Nafsu (hati sanubari merupakan sumber ataupun asal dimana manusia mempunyai
keinginan yang luar biasa/serta tidak terbatas namun jika nafsu ini dapat dikendalikan
oleh akal dan akal masih dapat dikendalikan oleh kalbu akan menghasilkan
4
_____________________________________________________________________________
*) Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya.

sesuatu/amalan yang baik/positif. Tapi jika sebaliknya dimana nafsu menjadi


dominan mengendalikan akal dan akal mengeliminir kebenaran kalbu maka akan
melahirkan manusia yang berkualitas rendah bahkan lebih rendah dari derajat
binatang)
g. Ruhul ardhi yaitu berbentuk raga (cahaya Allah, kalbu, akal dan nafsu secara
keseluruhan dibalut/dikemas oleh raga/badan secara fisik maka berbentuklah manusia
seperti kita ini).
Profesionalisasi (profesionalism = profesional character, spirit or the standing
practice, or methods of a profesional, as distinguished from an amateur).
Era global merupakan suatu masa ataupun waktu dimana telah terjadi pola
berfikir secara holistik dan komprehensiv/multidimensional dalam cara berfikir
serta dalam ruang yang tanpa batas.
Dengan demikian ilmu yang kita cari adalah ilmu yang harus dapat mendekati kebenaran
yang hakiki dan diterapkan oleh manusia yang menyatukan sumber dayanya yang sangat
potensial untuk memakmurkan bumi demi kebahagiaan jasmani dan rohani/material dan
spiritual guna keperluan dunia dan akhiratnya. Salah satu cara untuk meningkatkan sumber
daya manusia adalah melalui pendidikan.
Pendidikan adalah merupakan kunci utama kebangkitan/keberhasilan dari suatu bangsa.
Pendidikan yang sebagian besar dimanifestasikan dalam bentuk baca tulis telah merubah
peta keberhasilan bangsa-bangsa di Dunia. Seperti yang tercantum dalam Surat Al 'Alaq,
ayat 1 sampai dengan 5 yang bermakna sebagai berikut :
- Bacalah" dengan nama Tuhanmu yang
menciptakan. (1)
- Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. (2)
- Bacalah, dan Tuhanmu itu amat mulia. (3)
- Yang mengajar (manusia) dengan kalam. (4)
- Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (5)
Dengan awal kelima ayat tersebut Islam telah merubah peta pendidikan dari bangsa yang
tidak berakhlaq menjadi bangsa yang berbudi luhur.
Dari beberapa ayat tersebut juga nampak bahwa peranan akal manusia yang memungkinkan
berkembangnya ilmu dan teknologi sebagai kelengkapan bekal hidup manusia di dunia
maupun di akhirat nanti. Untuk membentuk manusia yang berkwalitas/ berilmu, jelas
memerlukan sistim pendidikan baik lewat jalur formal maupun non-formal. Dengan
5

pendidikan baik dengan materi umum maupun ilmu agama akan mempertinggi kualitas
manusia, yang pada akhirnya akan dapat pula meningkatkan nilai output bila manusia
tersebut berusaha, bekerja dan diiringi do'a.
Perkembangan kegiatan masyarakat di dunia dewasa ini sedang menuju ke suatu era
keterbukaan secara global. Globalisasi sebagai pedang bermata dua dimana pada satu sisi
merupakan suatu peluang namun dilain sisi sekaligus merupakan suatu ancaman. Pada tahun
2003 saat AFTA dilaksanakan keterbukaan masih terbatas di kawasan ASEAN sedangkan
pada tahun 2010 nanti Indonesia akan masuk dalam era keterbukaan di kawasan Asia dan
Pasisik serta kemudian masuk dalam dunia global secara menyeluruh.
Keberhasilan bertahan terhadap ancaman serta keberhasilan dalam memanfaatkan peluang
dalam era globalisasi sangat tergantung pada kesiapan peningkatan kualitas sumber daya
manusia Indonesia. Indonesia telah mempunyai keunggulan komparatif dalam hal potensi
sumber daya alam secara fisik namun harus masih meningkatkan keunggulan kompetitif
dalam hal pemanfaatan potensi/kemampuan berinovasi agar menghasilkan nilai tambah
yang tinggi baik dalam proses produksi barang maupun jasa serta penyediaan sumber daya
manusia yang profesional dan handal.
Kemampuan berinovasi sangat tergantung pada proses belajar dan mengajar melalui
pendidikan yang bermuatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi dengan
kekuatan iman serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka membangun
masyarakat yang madani yaitu masyarakat yang sopan santun, beradab serta berbudaya
tinggi dimana dalam menghadapi berbagai permasalahan besar ataupun kecil, yang rumit
ataupun yang mudah selalu dicarikan jalan keluar dengan cara bermusyawarah dan mufakat
antar sesama manusia dan dipertanggungjawabkan pada Tuhan sang pencipta.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas serta
sekaligus dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat dalam
membangun masyarakat madani yang mandiri di Indonesia dalam 20 tahun yang akan
datang masih diperlukan sebanyak 8.400 tenaga Doktor Ilmu Ekonomi Islam, Magister
Ekonomi Islam sebanyak 25.200 orang dan Sarjana Ekonomi Islam 50.400 orang serta
Tenaga Ahli Madya sebanyak 100.800 orang, sehingga jumlah secara keseluruhan masih
diperlukan tenaga kerja Islami yang profesional sebanyak 184.800 orang.
II. ILMU EKONOMI ISLAM DAN AKAL
Pengertian ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
baik secara individu, keluarga, sekelompok orang yang berserikat baik dalam badan hukum
maupun tidak , suatu kesatuan masyarakat yang berbangsa dan bernegara ataupun warga
negara yang bertransaksi /berhubungan antar negara dalam rangka memenuhi kebutuhan
jasmani dan rokhaninya ataupun untuk menjaga eksistensi diri dalam kesatuan
kelompok/lingkungannya untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat berdasarkan
petunjuk al-Quran serta Sunnah Rosul.
Menurut Islam manusia di bumi terdapat 73 firqoh dan yang selamat hanya 1 firqoh saja
6

yaitu orang-orang yang bertingkah laku dalam kehidupannya selalu mendasarkan


pengambilan keputusan dengan proses kalbunya memimpin/mengarahkan otak dan otaknya
mengelola nafsu, sehingga apa yang dikerjakan raga akan selalu benar.
Sebaliknya yang 72 firqoh proses cara pengambilan keputusannya adalah nafsunya
mengelola otak dan otaknya mengeliminer kebenaran kalbu, sehingga yang dikerjakan raga
banyak yang salah. Yang membedakan manusia dan hewan/binatang adalah terdapatnya
akal dalam diri manusia itu. Akal adalah merupakan perangkat intelektual manusia yang
dikaruniakan oleh Allah lewat bertajalinya Nur-Illahi ke Nur Muhammad yang kemudian
oleh Allah diciptakan makhluk yang pertama yaitu al-Aql. Dalam akal awal tersebut telah
dilengkapi dengan informasi awal/terdahulu (maklumat Sabiqah) tentang fakta sehingga
aktivitas berfikir dan berdzikir manusia dapat terwujud. Para pengikut ateis mengingkari
adanya informasi awal ini, sehingga lebih menuhankan otaknya saja.
Dari otak manusia tersebut dapat menghasilkan 3 jenis akal yaitu :
1. Akal kehidupan yaitu hasil penalaran otak yang telah memperoleh masukan dari fakta
penginderaan, dimana jenis ini yang paling banyak dipakai manusia. Akal kehidupan
yang meliputi :
a. Akal kehidupan yang lurus, benar dan bermanfaat
b. Akal kehidupan yang salah dan bermudarat
c. Akal kehidupan yang cara pengambilan kesimpulannya sangat tergantung
pendapat manusia di sekelilingnya, sehingga manusia ini tidak mempunyai
kepribadian yang mandiri.
2. Akal semesta, hasil penalaran dari pemikiran akal semesta merupakan ilmu yang dapat
menerangkan secara rinci dan jelas untuk semua makhluk ciptaan Allah termasuk alam
semesta, binatang, manusia, tumbuh-tumbuhan dan jin, malaikat, surga serta neraka
dan seterusnya. Sehingga ilmu pengetahuan tersebut menjadi totalitas, menyeluruh
ataupun kaffah. Akal semesta ini akan menjadikan manusia yang menguasai berbagai
ilmu pengetahuan, seperti yang dimiliki oleh para ilmuwan Islam sejak tahun 732
Masehi setelah seabad meninggalnya Rosululloh.
3. Akal awal. Hasil pemikiran dan penalarannya akan sampai pada Ilmu Ulluhiyah yaitu
ilmu yang dapat menerangkan tentang Allah SWT. Yang menguasai ilmu ini hanya
para Rosul, Nabiyullah dan sedikit para ahli hakekat dan marifat. Akal manusia
sangat erat hubungannya dengan fungsi otak manusia baik fungsi otak kiri yang
meliputi penalaran yang bersifat : urut/sequential, deskriptif, detail, huruf, simbol, kata,
teratur, logis dan rasional.
Bila hasil pemikiran otak kiri ini diuji/tes akan menghasilkan kecerdasan intelektual.
Sedangkan otak kanan menghasilkan penalaran yang : acak/random, asosiatif, global/gestalt,
gambar/grafis, warna, spontan, intuituif dan emosional (berbagai pengharapan/keinginan
manusia). Hasil pemikiran otak kanan ini bila dites/uji akan menghasilkan kecerdasan
emosional (Roger Sperry, 1961) Penghubung/yang menjadi pembatas/barzah antara otah
kiri dan otak kanan disebut dengan Corpus Callosum. Pada sebagian besar manusia
corpus callosum ini masih pasif hanya untuk numpang lewat dalam kegiatan posesing
7

saja. Pengiriman penalaran dari otak kiri ke otak kanan melalui proses induktif, sedang
sebaliknya dari kanan ke kiri telah berlaku kegiatan analisis deduktif.
Jika Corpus Collosum dapat ditingkatkan fungsinya mengarah ke pusat otak intuitif
(Allah spot) dengan difungsikannya sekaligus organ Thalamus dalam otak tengah yang
merupakan sensor ataupun filter perintah baik dari kalbu maupun nafsu, maka akan
menjadikan manusia mempunyai kecerdasan intuitif yang brillian dan menjadikan orang
tersebut menjadi arif billah. Seseorang yang menjadi arif billah bila orang tersebut telah
mampu menggabungkan/mengintergrasikan ketiga perangkat analisis baik yang intuitif,
kuantitatif syari maupun kualitatif konvensional yang dievaluasi dengan norma al-Quran
dan Sunnah Rasul akan menjadikan pemikiran yang kaffah/holistic dan totalitas. Pemikiran
kaffah tersebut baru dapat dicapai menurut para khalifah urrasiddin sbb :
a. Abu Bakar as Sidhiq ra : Obyek/fakta apapun dianalisis mulai dari Allah dan diakhiri
untuk Allah saja.
b. Umar bin Khotob ra, : Selalu menganalisis obyek/fakta dengan kontinyu dan
konsisten.
c. Ustman bin Affan ra : Proses analisisnya harus ikhlas lillahi Taala.
d. Ali bin Abi Thalib ra : Harus segera mengerjakan yang fardhu dan yang sunnah dan
segera meninggalkan yang haram dan yang makruh.
III. PROFESIONALITAS SERTA PRODUKTIVITAS
Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan makhluk baik di dunia maupun di
akhirat nanti, sebab :
- Pendidikan pada dasarnya merupakan indirect investment pada proses produksi dan
merupakan direct invesment terhadap human resources.
- Pendidikan akan mempertinggi kwalitas tenaga kerja dimana akan tersedia pula
angkatan kerja yang lebih terampil.
- Dengan pendidikan ataupun penelitian akan tercipta pula innovation dan entrepreneur
yang kreatif.
"Entreprenur is a person who organizes, manages and assumes responsibility for a
business or other private enterprise". Businessmen who simply follow establised
patterns of management are referred to as "followers". In limiting the use of this term to
managers who are also innovators. Innovators is a person who has introduced/adopted
of new things/methods or a new approach to the problems of business organization.
The entrepreneur is an innovator and the prime mover of economic growth. The
entrepreneur recognizes new profit opportunities in the form of new commodities, new
techniques, untapped markets, new sources of supply of the factors of production, or
new ways of organizing production. Whatever the profit opportunity, the entrepreneur
seizes it and by his actions tends to increase output and reduce costs.
Untuk mendidik jiwa entrepreneur seperti tersebut diatas jelas perlu diaplikasikan
sistim pendidikan dan penelitian yang intensip, sehingga dapat melahirkan para
innovator yang sekaligus dapat bertindak sebagai entrepreneur.
8

- Cost and benefits of education, koefisiennya masih lebih besar dari satu, sehingga hal
ini masih dipandang menguntungkan dalam analisa input dan output.
- Pendidikan akan menghasilkan generasi penerus yang lebih baik bagi suatu bangsa.
- Dengan pendidikan ilmu umum, agama dan teknologi akan berpengaruh pula
terhadap tingkat/derajat ketaqwaan manusia yang beriman dihadapan Allah S.W.T.
Tentang pengaruh pendidikan terhadap peningkatan out-put/hasil produksi dari
berbagai negara, beberapa data empirik membuktikan bahwa :
1. Di Rusia menurut studi Mr.Stanislav Strumolin pendidikan khusus yang
diberikan pada pekerja yang tidak pernah sekolah telah meningkatkan 78,00%
output per pekerja dan meningkatkan 91,00% output per pekerja bagi pekerja
tamatan Sekolah Dasar yang diberikan pendidikan khusus tersebut.
2. Di Norwegia berdasarkan studi Odd Ackrust (1900-1955), output per pekerja
telah meningkat dengan 67,00%, karena peningkatan kualitas pendidikan.
3. Studi Prof.T.W.Schultz menyimpulkan bahwa antara periode 1925-1929 dengan
1945-1949 di U.S output di sektor Agraris telah meningkatkan dengan 83,00%,
karena peningkatan kualitas pendidikan pekerja. Di Mexico meningkat dengan
50,00% dan di Argentina 45,00%.
4. Di United Kingdom Studi Reddway & Smith peningkatan kualitas pendidikan
bagi pekerja di sektor industri, telah meningkatkan output di sektor industri
dengan 75,00%.
5. Studi di United States yang lain oleh Edward F. Denison sejak tahun 1929
rata-rata output tiap tahun telah meningkat sekitar 23,00% sebagai akibat dari
peningkatan bidang pendidikan.
Dengan demikian manfaat pendidikan akan masih lebih besar dari jumlah pembiayaannya,
atau dengan perkataan lain cost and benefide ratio-nya masih lebih besar dari satu.
IV. PENCIPTAAN JIWA ENTREPRENEUR
Untuk menciptakan/melahirkan jiwa entrepreneur pada generasi muda sistim pendidikan
dewasa ini baik dari sejak tingkat sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi masih perlu
penambahan keahlian yang meliputi :
1. Penguasan bahasa asing secara aktip terutama bahasa-bahasa : Inggris, Arab, Perancis,
Jerman, Jepang, Mandarin dan lain sebagainya
2. Penguasaan perangkat komputer
9

3. Penguasaan keahlian teknologi mulai dari yang sederhana hingga ke yang canggih.
4. Penguasaan terhadap keilmuan lain yang tersintesis seperti : Ekonomi Regional,
Ekonomi Kependudukan, Ekonomi Lingkungan, Teknologi Industri, Teknik Kimia,
Teknik Penyehatan/Lingkungan, Bio-Teknologi, Teknologi Mekanik dan lain
sebagainya
5. Penguasaan terhadap penelitian terapan (action research)
6. Penguasaan strategi pengelolaan ekonomi rumah tangga mulai dari tata cara mencari
nafkah hingga ke pemanfaatan riski yang diperoleh dari Allah SWT
7. Pengamalan ilmu tersebut secara konsisten dengan sabar dan secara bertahap dalam
rangka meningkatkan karir profesional baik untuk diri sendiri, keluarga maupun
masyarakat demi pembangunan nusa, bangsa dan agama.
Jika dari ketujuh hal tersebut diatas beberapa unsur dapat dikuasai dan diamalkan oleh
generasi muda yang telah selesai dari masing-masing tingkat pendidikan formalnya insya
Allah mutu profesionalisme generasi muda kita akan semakin meningkat dan akan dapat
melahirkan banyak tenaga innovator dan entrepreneur sekaligus.
V. KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM FUNGSI PRODUKSI
Sumber daya manusia yang merupakan salah satu unsur faktor produksi akan sangat ikut
menentukan berhasil tidaknya dalam hal meningkatkan kemakmuran masyarakat dari suatu
bangsa. Dalam membangun negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, kualitas
sumber daya manusia akan sangat menentukan setelah faktor produksi kapital/modal.
Faktor produksi lain yang tidak dapat ditinggalkan adalah tanah/lahan serta faktor produksi
lainnya seperti halnya teknologi, manajerial dan lain sebagainya.
Para manajer pengelola kegiatan proses produksi perlu memperhatikan "technical
coefficient" dalam kegiatan rata-rata produksi di negara yang sedang berkembang termasuk
Indonesia.
Koefisien teknik di negara yang sudah maju seperti halnya di Jepang, Jerman dan Amerika
misalnya akan mendekati formula berikut :
OA(100) = f [ LA(10), CA(40), LbA(40), RA(10) ]
dimana :
A = pertambahan, O = output, L = lahan/tanah, C = kapital/modal, Lb = tenaga kerja, R
= faktor produksi lainnya serta (..) jumlah pertambahan output dari masing-masing faktor
produksi.
Dengan demikian peranan koefisien teknik dari berbagai faktor produksi di negara yang
telah maju, jika menginginkan pertumbuhan output/hasil sebanyak 100 unit, maka peranan
faktor produksi lahan akan berperan dalam hal menambah output sebanyak 10 unit,
kapital/modal sebanyak 40 unit, tenaga kerja sebanyak 40 unit serta faktor produksi
8

lainnya ikut berperan dalam hal menambah output sebanyak 10 unit. Dalam formula
tersebut nampak bahwa peranan modal/kapital telah berimbang dengan peranan tenaga
kerja. Di negara yang telah maju terdapat kecenderungan makin turunnya peranan
modal/kapital karena jumlah modal di negara tersebut dapat dikatakan relatip melimpah
sehingga biaya modal di negara yang telah maju dapat dikatakan lebih murah/ringan.
Sebaliknya peranan tenaga kerja, karena tingkat teknologinya semakin canggih dan kualitas
tenaga kerjanya juga makin profesional mengakibatkan biaya/gaji/upah tenaga kerja
menjadi lebih mahal. Namun demikian dengan upah yang lebih mahal tersebut masih dapat
diimbangi oleh penambahan output yang cukup tinggi berkat bantuan teknologi canggih
tersebut tentunya.
Sedangkan formula kegiatan produksi di negara yang sedang berkembang termasuk di
Indonesia berdasarkan rata-rata koefisien tekniknya adalah sebagai berikut:
OA(100) = f [ LA(15), CA(50), LbA(20), RA(15) ]
Dalam peningkatan output 100 unit di negara yang sedang berkembang termasuk di
Indonesia koefisien teknik lahan peranannya masih sebesar 15 unit dimana masih lebih
tinggi 5 unit dari koefisien teknik dari lahan di negara maju sebab masih banyaknya
produksi barang dari sektor agraris. Peranan kapital masih cukup dominan/tinggi mengingat
di negara yang sedang berkembang masih menghadapi kelangkaan untuk faktor modal ini
disatu pihak, dan di lain pihak secara sekaligus peranan tenaga kerja masih rendah
mengingat tingkat pendidikan rata-rata dari tenaga kerja juga masih rendah dimana sebagian
terbesar masih berpendidikan Sekolah Dasar kebawah, sehingga sumbangan terhadap
pembentukan output/ hasil produksinyapun akan masih rendah pula.
VI. ERA GLOBALISASI
Dalam proses percepatan globalisasi ekonomi Dunia terdapat dua pandangan yaitu pendapat
yang lebih bersifat makro dan pendapat yang bersifat mikro, namun keduanya sama-sama
mengarah pada pergeseran cara berfikir dari pola berfikir sempit kearah pola berfikir yang
lebih luas/global dan terdapat peralihan pula dari lingkup analisis ekonomi konvensional
kearah analisis ekonomi dari sudut pandang multi-dementional. Yang mempercepat
timbulnya globalisasi ekonomi dunia adalah :
A. Faktor Makro terdiri atas :
terdapatnya transformasi dari masyarakat industri kemasyarakat informasi.
lingkup kegiatan ekonomi tertutup (nasional) telah menjadi lebih terbuka
(berskala internasional).
orientasi kegiatan jangka pendek banyak yang berubah menjadi orientasi
kegiatan jangka panjang.
tata cara kerja perintah yang lebih bersifat hirarkhis menjadi sistim kerja secara
net-work.
9

negara yang sedang berkembang di daerah Selatan Katulistiwa telah banyak


yang maju sebagai pesaing dari negara-negara di Utara Katulistiwa.
sistim tata pemerintahan yang lebih bersifat demokrasi perwakilan telah berubah
menjadi sistim demokrasi yang lebih aspiratif.
kehidupan pembangunan negara yang semula banyak diwarnai oleh serba
bantuan berubah kearah kehidupan bernegara yang lebih mandiri (self reliance).
manajemen sentralisasi (top-down approach) telah banyak berubah menjadi
desentralisasi (bottom-up approach).
masyarakat yang semula serba terbatas dalam hal memilih berubah menjadi
masyarakat yang lebih bebas memilih.
kemajuan tingkat teknologi telah bergeser dari tingkat teknologi dasar formal
menjadi tingkat teknologi canggih yang dapat diterima masyarakat.
B. Faktor pendorong yang lebih bersifat etos kerja mikro terdiri atas :
Didalam suatu masyarakat industri yang modern bentuk perusahaan telah
berubah dari unit-unit perusahaan kecil menjadi perusahaan raksasa multi
nasional yang memproduksi beraneka macam barang sejak dari peralatan dapur
hingga peralatan satelit. Teknologi yang semakin rumit dan keperluan investasi
yang cukup besar, menyebabkan perusahaan-perusahaan tersebut
mengorga-niser diri ke dalam bentuk perusahaan yang berskala besar.
Pimpinan dan keputusan tidak lagi berada ditangan pemilik ataupun para
pemegang saham tetapi telah beralih pada manager-manager dan para birokrat
yang digaji secara otonom, dimana tidak tergantung pada untung-ruginya
perusahaan lagi. Anggota birokrasi perusahaan yang berasal dari berbagai
keahlian dan yang menentukan jalannya perusahaan raksasa tersebut
dinamakan/disebut dengan "techno-structure".
Dengan semakin besarnya jumlah modal yang dipakai dan semakin panjangnya
periode aliran investasi yang diperlukan, maka para teknokrat struktur tersebut
harus tetap menjaga stabilitas penjualan hasil produksi dan untuk menjaga
kontinuitas pemasaran, maka perusahaan tersebut kemudian mengadakan
integrasi kebelakang untuk menjaga kestabilan dari persediaan ataupun jalur
input mereka, dan untuk pemasarannya menjadi lebih agresif lagi serta mulai
berusaha menggeser proses pengambilan keputusan untuk membeli dari para
konsumen dengan segala persuasi periklanannya.
Dengan keadaan yang sedemikian, justru perusahaan-perusahaan raksasa
tersebut yang lebih menentukan barang yang seharusnya dibeli oleh konsumen,
sehingga akibatnya banyak pembeli yang telah melakukan transaksi secara
irrasional. Hal ini prosesnya lebih dipercepat lagi dengan adanya "dependence
effect" yaitu semakin tinggi tingkat teknologi produksi, semakin merangsang
10

tingkat keinginan membeli oleh para konsumen dan lagi pula dalam masyarakat
sendiri masih berlangsung adanya "demonstration-effect" yaitu kecenderungan
masyarakat untuk memamerkan kekayaan pribadi, yang dianggap pula akan
menaikkan nilai martabat/ status sosial dalam lingkungan masyarakat
sekelilingnya.
Tujuan perusahaan tidak sejalan lagi dengan ilmu ekonomi konvensional,
dimana untuk mencari keuntungan yang maksimal, tetapi telah beralih kepada
keuntungan sedikit diatas laba minimal yang ditentukan, guna menjaga
kelangsungan hidup perusahaan tersebut dengan otonomi yang makin luas.
Perusahaan raksasa lebih mengutamakan stabilitas pemasaran dengan cara
menggunakan pemerintah sebagai parner misalnya untuk menyediakan
infrastruktur untuk mengembangkan perusahaannya seperti halnya
pembangunan jalan-jalan, listrik, industrial estate, fasilitas pelabuhan,
pendidikan ahli yang siap pakai dan lain sebagainya.
Lama-kelamaan status pemerintah terus bergeser yang semula menjadi parner
akhirnya akan berubah menjadi abdi perusahaan raksasa tersebut, jika tidak
waspada.
Faktor yang pertama mengakibatkan penataan fondasi maupun struktur kebijaksanaan
ekonomi berubah hampir di setiap negara dan faktor kedua mengakibatkan timbulnya
"Multi-National Corporations" serta "Conglomerates" sebagai pelaku/subyek ekonomi.
Perlu dijelaskan pula tentang pengertian "Multi-National Corporation" dan "Conglomerate"
agar tidak terdapat kerancuan dalam analisis lebih lanjut. Multinational Corporation (MNC)
adalah suatu perusahaan yang berskala besar, modern dan beroperasi di banyak/berbagai
negara. Sedangkan "Conglomerate" adalah merupakan perusahaan yang berskala besar dan
modern yang merupakan hasil Merger baik secara vertikal maupun horizontal. Merger
horizontal terjadi bila terdapat penggabungan antara perusahaan yang memproduksi suatu
barang dengan perusahaan pemberi jasa pada perusahaan yang pertama tersebut. Misalnya
Industri kapal bergabung dengan perusahaan dok (perawatan/perbaikan kapal), sebaliknya
merger vertikal terjadi bila terdapat penggabungan antara penyedia dan pemakai input
produksi. Misalnya merger antara perusahaan pertambangan batu bara dengan perusahaan
peleburan biji besi.
Conglomerate terdiri atas : Conglomerate pemasaran, Conglomerate produsen dan
Conglomerate murni. Motivasi terjadinya Conglomerate adalah efisiensi produksi,
keuangan, management, pemasaran, penguasaan politik dan monopoli dalam kegiatan
berusaha. Makin membesarnya kegiatan usaha baik yang berupa MNC maupun
Conglomerate dan makin terbukanya hubungan antar sistim ekonomi yang dianut oleh
negara-negara di Dunia membawa dampak/pengaruh terhadap penataan kembali
kebijaksanaan ekonomi (Economic Policy) dari negara-negara yang bersangkutan termasuk
Indonesia. Berbagai hal tersebut diatas menyebabkan konsentrasi kegiatan ekonomi semakin
kuat dan kegiatannya lebih bersifat global.

11

Joe S.Bain (Industrial Organization, New York, Wiley, p. 201) telah membagi sejarah
konsentrasi/pemusatan kegiatan industri di Amerika Serikat dalam tiga tahap yang
meliputi :
a. Periode peningkatan konsentrasi dentgan intensitas yang tinggi baik karena merger
maupun perusahaan mandiri yang semakin besar terjadi sejak tahun 1870 hingga tahun
1905.
b. Konsentrasi dengan intensitas rendah ataupun hanya secara selektif, terjadi pada tahun
1905 hingga tahun 1935.
c. Relatif hanya terdapat sedikit perubahan pada kegiatan konsentrasi dalam kegiatan
secara umum, yaitu sejak tahun 1935.
Sebagian besar ekonomi Amerika dikuasai oleh industri ataupun perusahaan yang berskala
besar. Ekonomi Amerika sebagian besar dikuasai oleh 500 perusahaan/industri raksasa
yang termasuk papan atas dari sekitar 11 juta unit perusahaan pada tahun 1963 yang
kemudian berkembang menjadi 13 juta perusahaan yang tersebar di seluruh Amerika.
Selain itu sebagian besar kegiatan ekonomi di Amerika terutama di sub-sektor ;
per-bank-an, asuransi jiwa, perdagangan, transportasi dan fasilitas umum sebagian besar
volume dan nilai penjualan, ataupun jumlahnya aset hanya dikuasai oleh 50 perusahaan
besar papan atas di sub-sektor yang bersangkutan.
Pada tahun 1967 terdapat indikator tentang penguasaan ekonomi dari sejumlah kecil
perusahaan raksasa di Amerika, seperti nampak pada berbagai hal berikut:
a. Sebanyak 500 perusahaan industri papan atas telah menguasai sekitar 67,0% dari total
penjualan produk di seluruh Amerika Serikat.
b. Sebanyak 50 perusahaan perdagangan papan atas telah menguasai sekitar 18,0%
jumlah penjualan perdagangan eceran di seluruh Amerika.
c. Sejumlah 50 perusahaan asuransi jiwa papan atas telah menguasai sekitar 85,0% dari
jumlah seluruh aset perusahaan asuransi jiwa di Amerika.
d. Sejumlah 50 perusahaan transportasi papan atas telah menguasai sekitar 79,0% dari
seluruh pendapatan perusahaan transpor di Amerika tersebut.
e. Sejumlah 50 perusahaan besar papan atas yang bergerak pada fasilitas umum telah
menguasai sekitar 71,0% pendapatan perusahaan di sub-sektor pelayanan umum di
Amerika.
f. Sebanyak 50 perusahaan bank papan atas di Amerika telah menguasai sekitar 41,0%
aset dan deposito dari seluruh perusahaan bank di negara tersebut.
g. Sebanyak 500 perusahaan industri pengolahan di Amerika telah menyerap sekitar
12

17,0% dari seluruh pekerja di Amerika ataupun sebanyak 750 perusahaan industri
pengolahan papan atas telah menyerap sekitar 25,0% dari seluruh jumlah pekerja yang
bekerja di sub-sektor industri pengolahan tersebut.
Penguasaan ekonomi Amerika oleh sejumlah kecil perusahaan raksasa, jika digambarkan
secara grafis antara prosentase jumlah perusahaannya terhadap prosentase jumlah
penjualannya akan diperoleh bentuk "Lorenz Curve" (Curve yang cekung terhadap garis
diagonal keseimbangan).
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa sebagaian kecil perusahaan raksasa di Amerika telah
menguasai sebagian besar total penjualan di negara tersebut. Keperkasaan MNC ini
berdasarkan pengamatan The Council on Economic Development pada tahun 1973 nilai
tambah yang dihasilkan telah mencapai US$ 450 milyar atau sekitar 15% dari Gross
World Product (GWP) yang berjumlah sekitar US$ 3 Trilyun. Rata-rata pertumbuhan
nilai tambah yang dihasilkan oleh MNC tersebut adalah sebesar 10% tiap tahunnya. Waktu
jayanya General Motors pada tahun 1969 jumlah penjualan kotor dari perusahaan tersebut
masih lebih besar dari jumlah GNP dari 22 negara yang sedang berkembang. Namun dewasa
ini peranan Industri di Amerika, Eropa dan Australia telah mulai terdesak oleh makin
membesarnya perkembangan industri di Jepang. Dalam tahun 1960 Amerika Serikat
menghasilkan lebih dari seperempat hasil ekspor negara industri, disamping telah dapat
memenuhi 98,00% kebutuhan pasar dalam negaranya sendiri.
Dewasa ini peranan Amerika Serikat di antara negara-negara industri telah mulai memudar.
Sejak tahun 1950 pertumbuhan produktivitas tahunan Amerika Serikat merupakan yang
terendah diantara negara-negara industri maju, yaitu kurang dari 2,50% setahun, sedangkan
Jepang telah memimpin dalam hal laju pertumbuhan produktivitas tahunan tersebut, yaitu
hampir mencapai 10,00%. Sebagai contoh dalam tahun 1977/1978 produktivitas per jam
kerja di Amerika Serikat hanya mencapai 1,5 unit saja dan ini merupakan urutan terakhir
dari kesembilan negara industri maju, sedangkan Jepang telah mencapai 8,3 unit, yang
sekaligus merupakan peringkat pertama. Tempat kedua diduduki Denmark, tempat ketiga
hingga kedelapan secara berurutan adalah : Perancis, Italia, Jerman Barat, Swedia, Kanada
dan Inggris.
Pada tahun 1970 di Amerika Serikat telah terdapat penurunan produksi sebanyak US$ 125
milyar dan sekitar 2 juta pekerja industri kehilangan mata pencahariannya. Industri sepeda
motor Jepang telah menguasai lebih dari 80,00% produksi Dunia. Demikian juga industri
mobil kecil buatan Jepang telah mulai masuk ke Amerika Serikat, sehingga sekitar 200.000
karyawan industri mobil Amerika Serikat menjadi menganggur, di pihak lain industri
Jepang harus bekerja lembur untuk memenuhi permintaan mobil di pasaran dunia. Sejak
tahun 1980 Jepang mulai mengambil alih posisi Amerika Serikat dan Negara Barat yang
lain seperti halnya Inggris dan Jerman yang telah berjaya selama abad XIX dan awal abad
XX. Industri Automotive, elektronik, kamera, arloji, besi baja dan mesin-mesin mulai
dikuasai Jepang.

VII. KONSPIRASI INTERNASIONAL


13

Konspirasi Internasional muncul dalam rangka memanfaatkan peluang globalisasi ekonomi


dunia yang telah dirancang oleh pemerintahan Super Power Amerika yang selalu didukung
pengikut setianya yaitu Inggris dan kurang diminati oleh Masyarakat Ekonomi Eropa
(MEE). Proyek konspirasi penguasaan ekonomi negara sedang berkembang baik di Amerika
Latin, Asia maupun Afrika mempunyai koordinator lapangan (Korlap) yang sekaligus
merupakan satelit dari para Super Power.
Posisi Inggris yang selalu oposan terhadap Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) adalah
merupakan tangan kanan Amerika agar NATO dan PBB selalu dibawah kendali Amerika
setelah runtuhnya Emperium Uni Sovyet dan hancurnya Pakta Warsawa yang
beranggotakan negara-negara Eropa Timur yang dulunya sebagai satelit dari Uni Sovyet
untuk melawan NATO.
Dewasa ini Amerika dibawah pemerintahan George W. Bush sebagai penerus komandan
Polisi Dunia meneruskan instruksi ayahandanya yang bernama George Bush Senior untuk
menguasai dunia setelah menaklukkan Komunis berusaha memperbudak negara-negara
Timur Tengah dan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam termasuk Indonesia
agar tidak menerapkan lagi ajaran kebenaran yang hakiki di muka bumi ini. Dibidang
ekonomi sistim ekonomi yang benar hanyalah sistim ekonomi kapitalisme materialistis yang
sekuler (bebas nilai/agama harus dipisahkan dengan negara) berdasarkan free fight
competition. Faham ini sangat menentang adanya kebersamaan/kemitraan ekonomi yang
akhirnya akan mengarah pada holistic economics ataupun religious economics terutama
sangat membenci tentang terselenggaranya sistim Islamic Economics dalam suatu negara.
Jika Inggris sebagai wakil komandan polisi dunia di Eropa maka Israel sebagai wakil
komandan yang sekaligus sebagai tangan kanan Amerika untuk kawasan Timur Tengah. Di
Asia terdapat 2 wakil komandan yaitu Australia dan Singapura. Jerman sebagai bekas
taklukan Sekutu dalam perang dunia I karena masih trauma, maka harus selalu mengikuti
perintah komandan polisi dunia. Jepang sebagai bekas negara taklukan perang dunia II
selalu tunduk membiayai pengeluaran operasi komandan polisi dunia terutama untuk
menghacurkan Afganistan yang merupakan negara miskin tetapi telah melaksanakan
Syariah Islam. Arab Saudi dan Kuwait sama dengan posisi Jepang harus membiayai operasi
badai gurun untuk menghancurkan Irak pada saat perang teluk.
Komandan polisi dunia selalu akan mengobarkan perang antar negara dan selalu
merekayasa terjadinya disintegrasi negara-negara yang sedang berkembang dan mempunyai
posisi strategis serta potensi sumber daya alam yang melimpah ataupun sumber daya
manusia yang murah. Polisi dunia yang tunggal dan sekaligus menguasai PBB ironisnya
sampai sekarang masih menunggak iuran PBB sekitar US $ 1.8 milyar. Pengemplangan
iuran PBB sekitar US $ 1.8 milyar tersebut karena ternyata sang polisi dunia tersebut
(Amerika) merupakan negara penghutang terbesar di dunia yaitu sampai pada tahun 1997
jumlah hutangnya telah mencapai US $ 5,453.7 milyar (US $ 5.454 trilyun). Jika hutang
Amerika pada tahun 1958 baru berjumlah US $ 279.7 maka rata-rata pertumbuhan hutang
Amerika tiap tahun adalah 7,91%. Posisi hutang luar negeri Indonesia baik hutang
pemerintah maupun hutang swasta yang dewasa ini berjumlah sekitar US $ 125 milyar
masih berada sekitar separo dari pembayaran bunga hutang Amerika pada tahun 1997 yang
14

sebanyak US $ 247.4 milyar dan dewasa ini hutang USA telah menjadi US$ 7 Trilyun.
Terdesaknya penguasaan Amerika terhadap ekonomi dunia oleh Jepang mengakibatkan
Amerika memburu devisa lewat military economics (ekonomi kemiliteran) dimana produk
persenjataan/peralatan militer dapat dijual 5 s/d 10 kali lipat dari biaya produksinya.
Amerika terus melakukan pembekuan aset milik Libya, Iran dan Irak agar negara-negara
Islam di dunia tidak dapat mandiri lagi (selalu tergantung kepada Amerika).
VIII. KEMANDIRIAN NASIONAL
Untuk mengembalikan Indonesia dalam percaturan Dunia seperti pada saat kepemimpinan
Bung Karno dan Pak Harto sewaktu masih bersih dari KKN dapat ditempuh berbagai cara
sebagai berikut :
1. Menggunakan Agama dan Pancasila sebagai fondasi dasar pembangunan bangsa
2. Menegakkan Politik Luar Negeri yang bebas dan aktif.
3. Menggalang kekuatan ASEAN, OKI, dan Asia, Afrika serta Amerika Latin.
4. Memulai pemerintahan baru yang bersih, jujur dan bebas KKN. Kegiatan ekonomi
ilegal di Indonesia telah mencapai sekitar 40,0%.
5. Mendahulukan kepentingan Nasional dari pada menjual bangsa dan negara.
6. Mengembangkan budaya hidup yang proporsional dan menghargai produk nasional.
7. Mengevaluasi kontrak internasional di Sektor Pertambangan dan Galian yang sangat
merugikan negara dan bangsa dimana Indonesia hanya memperoleh sekitar 30,0% saja
dari Nilai Tambah selebihnya 70,0% jatuh ke Investor Asing Indonesia melaksanakan
kontrol devisa serta manage floating exchange rate untuk valuta asing.
8. Mendayagunakan kekayaan lautan dan sumber daya ekonomi yang lain.
9. Mengurangi hutang Luar Negeri baru setiap tahun 10 s/d 20 persen.
10. Membangun ekonomi masyarakat menengah ke bawah bekerja sama dengan swasta
kuat
11. Menyamakan persepsi bangsa dalam pembangunan Nasional
12. Membangun Tentara Nasional dan POLRI yang kuat dan tidak korup untuk menjaga
kesatuan Negara Republik Indonesia.
IX. PENUTUP
15

Semoga dalam penyediaan sumber daya insan untuk membangun masyarakat Ekonomi
Syariah yang madani dan mandiri dewasa ini dan yang akan datang akan lebih dapat
meningkatkan keilmuan, profesionalisme dan entrepeneurship serta ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa dan akan lebih mempersiapkan Sumber Daya
Insani yang handal dalam berpartisipasi membangun bangsa dan masyarakat Indonesia
yang Baldatun Thoyibatun wa Robbun Ghofur, Insya Allah Amiin.
Wassalamualaikum wa rohmatullohi wa barakatuhu.

Surabaya, 20 Januari 2010

Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli, SE

16

DAFTAR PUSTAKA
Al-Hadits. Bukhari Muslim
Amin Azis, Mengembangkan Pengajaran Ilmu Ekonomi Islam di Indonesia Berbagai
Aspek Ekonomi Islam, P3EI UII dan Tiara Wacana, Yogyakarta, 1992.
Abdul Manan, Mohamed, Islamic Economic in Theory and Practice, London : Hodder
and Stoughton, 1987, 425p (Revised and enlarge version of the authors
Islamic Economics Lahore : Ashraf Publications.
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid I, II, III & IV, Dana Bhakti Wakaf,
Yogyakarta.
Islamic Development Bank, "Anual Report 1997-1998 (1418 H).
John Lindauer, Macroeconomics, Second Edition, Claremont, California, 1971.
Konsep Bank Syari'ah
Mohammad Umar Chapra, What Is Islamic Economics ?, IDB Prize Winners Lecture
Series No. 9, Islamic Development Bank, Islamic Research and Training
Institute, Jeddah, Saudi Arabia.
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, Edisi Senior, Penebar Salam, Jakarta,
1999
Suroso Imam Zadjuli, Prof. Dr. SE., Makalah Potensi dan Prospek Lembaga Keuangan
Syari'ah Dalam Era Globalisasi, Surabaya, Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga, 1997.
_____________ , Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam Berbagai Aspek Ekonomi Islam,
P3EI UII dan Tiara Wacana, Yogyakarta, 1992.
_____________ , Makalah Peran Perbankan Syari'ah Dalam Investasi Pembangunan,
Surabaya, Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, 1995.
_____________ , Makalah Dampak Krisis Ekonomi Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
Kelompok Kelas Menengah Kebawah, Surabaya, Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga, 1999.
_____________ , Makalah Membentuk Manusia Menjadi Khalifah di Bumi Yang
Makdanniyah, Surabaya, Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, 1999.
_____________, "Perkembangan Bank Islam dan Masyarakat Madani, Surabaya,
Universitas Airlangga,, 2004.
17

_____________,Reformasi Ilmu Pengetahuan dan Perspektif Ilmu Ekonomi Islam di


Indonesia,Surabaya, Universitas Airlangga,2002
_____________,"Dinamika Ekonomi Indonesia dari Masa ke Masa", Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga Surabaya, 1995.
_____________, "Prinsip Prinsip Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga Surabaya, 1999.
_____________, Restrukturisasi Pembangunan Ekonomi dalam Era Reformasi, Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya, 2000.
_____________, Indonesian International Currency System/IICS , Faculty of Economics
Airlangga University Surabaya, 2000.
_____________,Reformasi Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Masyarakat Madani di
Indonesia, Program Doktor Program Studi Ilmu Ekonomi Minat Studi
Ilmu Ekonomi Islam Program Pascasarjana Universitas Airlangga
Surabaya, 2007.
_____________,SIZ Model Analisis Pembangunan dan Kemiskinan di Indonesia,
Program Doktor Program Studi Ilmu Ekonomi Islam Program Pascasarjana
Universitas Airlangga Surabaya, 2008.
Volker Nienhaus, Prof. Dr., Economic Cooperation and Integration among Islamic
Countries : International Framework and Economic Problems, Islamic
Development Bank, Islamic Research and Training Institute, Jeddah, Saudi
Arabia.
Mujamil Qomar,Prof. Dr. M.Ag., Epistemologi Pendidikan Islam dari Metode Rasional
hingga Metode Kritik, Penerbit Erlangga Surabaya, 2005.
Abdul Karim Ibnu Ibrahim al Jaili, Syeikh., Insan Kamil, Terjemahan Misbah el Majid,
Pustaka Hikmah Perdana Surabaya, 2005.

18

Anda mungkin juga menyukai