Somatoform
Somatoform
(1301-1210-0145)
(1301-1210-0241)
(1301-1209-3507)
www.themegallery.com
SOMATOFORM
PENDAHULUAN
www.themegallery.com
(2)
(3)
(4)
(5)
www.themegallery.com
(1)
(2)
www.themegallery.com
(1)
A. GANGGUAN SOMATISASI
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Epidemiologi
Menurut penelitian, prevalensi penderita
gangguan somatisasi pada populasi umum
diperkirakan mendekati 0,5 %. Wanita
berjumlah 5 sampai 20 kali lebih banyak
daripada pria. Dengan rasio pria : wanita sebesar
1 : 5, maka prevalensi gangguan somatisasi pada
wanita pada populasi umum diperkirakan
sekitar 1 atau 2 %.
www.themegallery.com
Etiologi
Faktor psikososial. Rumusan psikososial
mengenai penyebab gangguan melibatkan
interpretasi gejala sebagai suatu tipe komunikasi
sosial, yang hasilnya berupa sikap menghindari
kewajiban (contoh : mengerjakan pekerjaan yang
tidak disukai), mengekspresikan emosi (contoh :
marah pada pasangan), atau untuk
melambangkan suatu perasaan atau keyakinan
(contoh : nyeri pada saluran pencernaan). Faktor
sosial, cultural, dan etnik mungkin juga terlibat
di dalam perkembangan gangguan somatisasi.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
A.
www.themegallery.com
Diagnosis
Kriteria diagnosis berdasarkan DSM-IV-TR :
B.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
satu
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Gambaran Klinis
Pasien
dengan
gangguan
somatisasi
mengeluhkan banyak gejala somatik dan
memiliki riwayat medik yang panjang, kompleks.
Mual muntah (di luar kehamilan), sulit menelan,
nyeri pada lengan dan tungkai, nafas pendek
tidak berhubungan dengan aktivitas fisik,
amnesia, dan komplikasi pada kehamilan atau
menstruasi adalah gejala yang paling sering
didapat.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Diagnosis Banding
Gangguan kondisi medis umum
Meskipun timbul pada kelompok usia yang sama
tetapi penyakit-penyakit ini dapat dijelaskan
secara sepesifik atau dapat diperiksa dengan
laboratorium. Beberapa gangguan kondisi medis
umum yang dapat didiagnosis banding dengan
gangguan somatisasi ialah Multiple sclerosis,
Myastenia Gravis, SLE, AIDS, Porphyria
intermitten Akut, Hypertiroidisme,
Hyperparatyroidisme, Infeksi Sistemik Kronis
www.themegallery.com
Gangguan Mental
Pada gangguan Depresi Berat, Anxietas dan
Schizofrenia (psikosis), meskipun ditemukan
gejala somatis, namun gejala gangguan mental
terkait lebih menonjol.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Terapi
Penanganan terbaik gangguan ini dilakukan oleh
satu orang dokter, karena jika dipertemukan
dengan orang yang berbeda maka pasien akan
mengeluhkan gejala yang lain. Proses terapi
harus di monitor secara terjadwal (umumnya
bulanan). Kunjungan terapi sebaiknya bersifat
singkat, namun pemeriksaan fisik rutin
sebaiknya tetap dilakukan guna menemukan
keluhan somatik yang baru.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
B. GANGGUAN KONVERSI
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Epidemiologi
Dari suatu survei komunitas ditemukan bahwa
insidensi tahunan gangguan konversi adalah 22
per 100.000 orang. Rasio wanita terhadap pria
pada usia dewasa adalah 2 berbanding 1 dan
sebanyak-banyaknya 5 berbanding 1; pada anakanak kecenderungan juga lebih tinggi pada
wanita.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Etiologi
Faktor psikoanalitik. Menurut teori
psikoanalitik, gangguan konversi disebabkan
oleh represi konflik intrapsikis bawah sadar dan
konversi kecemasan ke dalam suatu gejala fisik.
Gejala yang timbul merupakan ekspresi sebagian
keinginan atau dorongan yang dilarang tapi
tersembunyi, sehingga pasien tidak perlu secara
sadar berhadapan dengan impuls mereka yang
tidak dapat diterima.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Diagnosis
Kriteria diagnosis berdasarkan DSM-IV-TR :
Satu atau lebih gejala atau defisit mempengaruhi fungsi
sensorik atau motorik volunter yang mendukung kondisi
neurologis atau kondisi medis umum lainnya.
Faktor psikologis diduga berhubungan dengan timbulnya
gejala atau defisit tersebut karena inisiasi atau
eksaserbasi gejala atau defisit didahului oleh konflik atau
stresor lainnya.
Gejala atau defisit bukan akibat kesengajaan atau dibuatbuat.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Spesifikasi tipe :
Dengan kejang
www.themegallery.com
Gambaran Klinis
Paralisis, kebutaan, dan mutisme adalah gejala
yang paling sering ditemukan. Gangguan
konversi biasanya berhubungan dengan
gangguan kepribadian pasif-agresif,
ketergantungan, antisosial, dan histrionik.
Gangguan depresi dan cemas sering menyertai
gejala gangguan konversi, dan pasien biasanya
beresiko bunuh diri.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Diagnosis Banding
Gangguan Kondisi Medis Umum
Gangguan kondisi medis umum yang didiagnosis
banding, terutama merupakan gangguan
neurologis.Seperti gejala kelemahan otot
ditemukan pula pada Myastenia Gravis,
Poliomyositis, Multiple Sclerosis, dan Myopati.
Lalu gejala kebutaan terjadi pula pada Neuritis
Opticus. Gejala paralysis didiagnosis banding
dengan pada penyakit sindroma Guillain Baree,
penyakit Creutzfeldt-Jakob dan AIDS.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Gangguan Mental
Gejala gangguan Konversi dapat timbul pada
Skizofrenia, Depresi dan Anxietas. Namun
gangguan-gangguan mental ini memiliki gejala
tersendiri yang khas.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Terapi
Gangguan Konversi biasanya hilang secara
spontan, terutama jika didukung oleh tilikan diri
yang baik dan terapi perilaku. Proses psikoterapi
hanya difokuskan untuk mengurangi faktor
stres. Yakinan pula bahwa gejala-gejala yang
timbul akan semakin memperberat penyakitnya.
Terapi Hipnotis, obat-obatan anxyolitik, serta
pelatihan relaksasi tingkah laku ternyata cukup
efektif.
www.themegallery.com
C. HIPOKONDRIASIS
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Epidemiologi
Suatu penelitian melaporkan prevalensi dalam
enam bulan sebesar 4-6 % pada populasi umum.
Pria dan wanita memiliki jumalh yang sama.
Onset usia paling sering antara usia 20 dan 30
tahun.
www.themegallery.com
Etiologi
Dalam kriteria diagnostik untuk hipokondriasis
menurut DSM-IV:
Teori pertama menyatakan bahwa gejala
mencerminkan misinterpretasi gejala-gejala
tubuh. Orang hipokondrial meningkatkan dan
membesar-besarkan sensasi somatiknya.
Mereka memiliki ambang rangsang dan
toleransi yang lebih rendah terhadap
gangguan fisik. Sebagai contoh, apa yang
dirasakan oleh orang normal sebagai tekanan
abdominal, orang hipokondriakal
mengalaminya sebagai nyeri abdomen.
Teori
www.themegallery.com
Teori
www.themegallery.com
Teori
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Diagnosis
Kriteria diagnosis berdasarkan DSM-IV-TR :
Preokupasi akan rasa takut memiliki, atau ide
bahwa seseorang mempunyai, penyakit serius
berdasarkan misinterpretasi pasien mengenai
gejala tubuhnya.
Preokupasi tersebut bertahan tanpa
menghiraukan hasil evaluasi medis yang tepat
dan pengyakinan kembali oleh klinisi.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Spesifikasi bila :
Dengan tilikan diri buruk : bila, hamper
sepanjang waktu selama episode kini, penderita
tidak menyadari bahwa keyakinannya memiliki
penyakit serius tersebut berlebihan atau tidak
beralasan.
Gambaran Klinis
Pasien merasa yakin dirinya memiliki penyakit
serius yang belum terdeteksi, dan tidak dapat
diyakinkan sebaliknya. Pasien mempertahankan
keyakinannya bahwa mereka memiliki penyakit
tertentu, atau seiring berjalannya waktu, dapat
memindahkan keyakinannya pada penyakit lain.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Diagnosis Banding
Gangguan Kondisi Medis Umum
Hypochondriasis harus didiagnosa banding
dengan gangguan nonpsikiatrik lain, terutama
yang menunjukkan gejala yang sulit didiagnosa
seperti AIDS, Endokrinopaty, Myastenia Gravis,
Multiple Sclerosis, Penyakit Degeneratif system
saraf, SLE, dan Neoplasia.
www.themegallery.com
Gangguan Mental
Pada gangguan Depresi atau Anxietas
didiagnosa keduanya kecuali gejala
hypochondrial muncul secara bersamaan. Pada
Skizofrenia, waham hypochondrial bisa
ditemukan dan disertai oleh gejala psikotik
lainnya.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Status
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Terapi
Pasien umumnya menolak pengobatan psikiatri,
kecuali difokuskan pada pengurangan stres serta
didikan guna mengatasi penyakit kronis.
Psikoterapi yang dilakukan seperti terpi
perilaku, terapi kognitif, dan hipnotis umumnya
cukup membantu. Sebaiknya terapi dilakukan
terjadwal dengan baik dan konsisten, agar
pasien tidak merasa diacuhkan.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Epidemiologi
Onset usia tersering yaitu antara 15 dan 20
tahun dan wanita lebih sering terkena
dibandingkan pria. Suatu penelitian menyatakan
bahwa lebih dari 90% pasien gangguan dismorfik
tubuh pernah mengalami episode depresif berat,
sekitar 70% pernah mengalami gangguan cemas,
dan sekitar 30% pernah menderita gangguan
psikotik.
www.themegallery.com
Etiologi
Penyebab gangguan dismorfik tubuh tidak
diketahui. Patofisiologi gangguan mungkin
melibatkan serotonin dan dapat berhubungan
dengan gangguan metal lain. Mungkin juga
terdapat pengaruh kultural atau sosial yang
bermakna bagi pasien.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Diagnosis
Kriteria diagnosis berdasarkan DSM-IV-TR :
Preokupasi akan defek khayalan pada
penampilan. Bila terdapat anomali fisik kecil,
maka pasien menanggapinya secara berlebihan.
Preokupasi mengakibatkan distres klinis atau
hendaya berat dalam sosial, pekerjaan, atau
bidang lainnya.
Preokupasi tidak lebih baik dijelaskan dengan
gangguan mental lainnya (contoh :
ketidakpuasan dengan bentuk dan ukuran tubuh
pada anoreksia nervosa).
www.themegallery.com
Gambaran Klinis
Perhatian paling sering melibatkan cacat wajah,
khususnya pada bagian spesifik (contoh :
hidung). Terkadang keluhan tidak jelas dan sulit
dimengerti. Sebuah penelitian menemukan
bahwa, rata-rata, pasien mempermasalahkan
empat regio tubuhnya, selain wajah adalah
rambut, buah dada, dan genitalia. Variasi pada
pria adalah keinginan untuk bulk-up dan
membentuk massa otot yang besar.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Diagnosis Banding
Pada gangguan Kepribadian Narcistik, perhatian
terhadap salah satu bagian tubuh tidaklah
menonjol. Pada gangguan Depresif, ObsesifKompulsif dan Skizofrenia, ditemukan gejalagejala dengan gangguan terkait, meskipun gejala
utamanya adalah perhatian berlebih akan suatu
bagian tubuh. Pada sindroma perilaku makan
berupa Anoreksia Nervosa, Gangguan Identitas
Terkait Gender dan Kerusakan Otak juga
ditemukan distorsi dalam Body Image.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Terapi
Pengobatan pasein gangguan Dismorfik dapat
dilakukan dengan terpai bedah, pengobatan
dermatologis, dan pengobatan Gigi dan Mulut.
Farmakoterapi seperti, Trisiklik anti depresan,
Monoamin Oksidase Inhibitor dan pimozide
(Orap), bermanfaat pada beberapa kasus.
www.themegallery.com
E. GANGGUAN NYERI
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Epidemiologi
Gangguan nyeri dua kali lebih sering pada
wanita dibandingkan pria. Onset usia puncaknya
pada dekade keempat dan kelima, kemungkinan
karena toleransi terhadap nyeri menurun dengan
bertambahnya usia. Gangguan nyeri mempunyai
kemungkinan adanya warisan genetika.
Gangguan depresi, gangguan cemas, dan
penyalahgunaan zat juga sering ditemukan pada
keluarga pasien dengan gangguan nyeri
dibandingkan populasi umum.
www.themegallery.com
Etiologi
Faktor psikodinamika. Pasien dengan
gangguan nyeri pada tubuhnya tanpa penyebab
fisik yang dapat diidentifikasi secara adekuat
mungkin merupakan ekspresi simbolik dari
konflik intrapsikis melalui tubuh. Nyeri dapat
berfungsi sebagai cara untuk mendapatkan
cinta, suatu hukuman karena kesalahan, dan
cara untuk menebus kesalahan dan bertobat.
Mekanisme pertahanan yang digunakan oleh
pasien dengan gangguan nyeri adalah
pengalihan, substitusi, dan represi.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Diagnosis
Kriteria diagnosis berdasarkan DSM-IV-TR :
Rasa nyeri pada satu atau lebih bagian anatomis
adalah fokus utama dan cukup berat sehingga
memerlukan perhatian klinis.
Rasa nyeri mengakibatkan distres klinis atau
hendaya berat dalam sosial, pekerjaan, atau
bidang lainnya.
Faktor psikologis diduga memegang peranan
pada onset, berat, eksaserbasi, atau bertahannya
nyeri.
Gejala atau defisit bukan disengaja atau dibuatbuat.
Nyeri tidak lebih baik dijelaskan dengan
gangguan mood, kecemasan, atau psikotik dan
tidak memenuhi kriteria dispareunia.
www.themegallery.com
Dibagi atas :
Gangguan nyeri berasosiasi dengan faktor
psikologis
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Spesifikasi :
Akut : durasi kurang dari 6 bulan
Kronik : durasi 6 bulan atau lebih
www.themegallery.com
Gambaran Klinis
Pasien dengan gangguan nyeri bukan
merupakan kelompok yang uniform tapi
merupakan kumpulan heterogen dari penderita
dengan keluhan nyeri pinggang bawah, sakit
kepala, nyeri wajah atipikal, nyeri pelvis kronis,
dan nyeri lainnya. Keluhan nyeri pasien dapat
paskatrauma, neuropati, neurologik, iatrogenik,
atau muskuloskeletal.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Diagnosis Banding
Nyeri Fisik Murni
Nyeri fisik murni sulit dibedakan dengan nyeri
psikogenik murni. Nyeri psikogenik
intensitasnya bersifat fluktuatif, sangat sensitif
terhadap keadaan emosi, kognitif, perhatian dan
pengaruh lingkungan. Nyeri fisik murni dapat
teratasi dengan pengalihan dan analgetika.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Terapi
Dikarenakan tidak mungkin untuk mengurangi
nyeri sehingga pendekatan terapi ialah
rehabilitasi. Para klinisi harus berusaha untuk
menemukan fakta-fakta psikologis yang
mendasari penyakit. Adanya keterlibatan emosi
(berupa sistem limbik) yang mempengaruhi jalur
sensoris nyeri, harus dijelaskan kepada pasien.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
1.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
2.
www.themegallery.com
3.