Anda di halaman 1dari 21

Laporan On Job Training OS IV 2013

Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel


dengan memanfaatkan Gigabite Passive Optical
Network (GPON) di Area Access Jatinegara, Witel
Jakarta Timur
Oleh,
Reza Pradikta (134061)

PT Telekomunikasi Indonesia
2014
1 | Page
Laporan On Job Training OS IV 2013

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam

menghadapi

tantangan

era

telekomunikasi

yang

terus

berkembang, PT Telekomunikasi Indonesia sebagai perusahaan Telekomunikasi


terbesar dan terkemuka di Indonesia menempuh langkah strategis dalam
menyiapkan talent-talent leader masa depannya. Dalam proses rekrutmen,
setiap pegawai baru akan menjalani beberapa proses yaitu In Class Training, On
the Job Training dan tahapan PKWT. In Class training dilaksanakan di Telkom
Corporate Universty tanggal 8 27 Desember 2013. Setelah tahapan In Class
training selesai, dilanjutkan dengan tahap On Job Training (OJT) agar dapat
mengetahui kegiatan Operasional PT Telkom Indonesia.
Penulis melaksanakan tahap OJT bertempat di Witel Jakarta Timur sesuai
dengan arahan dari HCC dimulai pada bulan Januari 2014 Mei 2014 (5 bulan).
Pelaksanaan OJT di Witel Jakarta Timur pada tahap pertama menggunakan
sistem rolling ke setiap unit bisnis yang ada di Witel. Kemudian dilanjutkan ke
unit bisnis / Divisi Akses (Diva) Maintenance dan Corporate & Colo Access
Network (CCAN) sesuai dengan stream bidang studi penulis.
Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel dengan memanfaatkan
Gigabite Passive Optical Network (GPON) dipilih sebagai topik pada laporan OJT.
Hal ini tidak lepas dari Program kerja utama dari Diva CCAN Area Access
Jatinegara yaitu pengawalan BTS / Node-B Telkomsel. Seperti yang kita ketahui
Telkomsel Revenue Growth double digit ditetapkan sebagai salah satu 3 program
utama Telkom 2014. Oleh karena itu diperlukan program-program khusus untuk
menjaga Network Availability BTS / node-b Telkomsel yang diharapkan dapat
mendorong untuk menciptakan revenue dan meningkatkan pelayanan.

1.2

Perumusan Masalah dan Hal yang akan dikerjakan di Lokasi

OJT
Dalam

melaksanakan Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel

dengan memanfaatkan Gigabite Passive Optical Network (GPON) diperlukan dan


dikerjakaan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang Topologi GPON di Area Access Jatinegara
2. Proses Instalasi Fisik kabel Fiber optik dari Optical Line Terminal (OLT)
sampai ke perangkat BTS / Optical Network Terminal (ONT)

2 | Page
Laporan On Job Training OS IV 2013

3. Proses Instalasi Logic dengan cara konfigurasi perangkat aktif OLT dan
ONT tipe F.829 sebagai perangkat untuk Dual Homing.
Oleh kerena itu pada tahap awal Implementasi,

Penulis

belajar

pengetahuan tentang Topologi GPON dan proses konfigurasi perangkat aktif.


Masalah Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel ini diangkat karena
sesuai dengan program kerja utama Diva CCAN Area Access Jatinegara yaitu
untuk mengawal 88 BTS / Node-B Telkomsel yang berada diwilayah STO
Jatinegara, STO Cawang, STO Klender, dan Pondok Kelapa. Diantara BTS-BTS
tersebut terdapat BTS Platinum dengan pendapatan diatas 500 juta. Selain itu
proses perbaikan / Main Time to Repair (MTTR) juga masih di bawah standar 3,5
Jam.

1.3

Tujuan OJT

Penulis merasakan bahwa tujuan dari OJT ini adalah sebagai proses agar

pegawai baru PT Telekomunikasi Indonesia dapat terjun secara langsung,


mengetahui, dan beradaptasi dengan kegiatan Operasional pada unit-unit bisnis
yang menopang jalannya perusahaan khususnya di Witel Jakarta Timur. Selain itu
Penulis

juga

dapat

mengimplementasikan

pengetahuan

dan

skill

yang

didapatkan selama berada dibangku perkuliahan dan pada saat In Class Training
di Telkom Corporate Universty.
Disamping mendapatkan

pengetahuan

dan

merasakan

kegiatan

operasional Witel, Penulis juga mengerjakan tugas-tugas khusus yang diberikan


oleh Unit-unit bisnis terkait untuk mengidentifikasi masalah dan memberikan
solusi seperti Topik yang diangkat pada laporan OJT ini.

1.4

Manfaat OJT

Manfaat yang Penulis rasakan selama mengikuti OJT di Witel Jakarta Timur

selama 5 bulan adalah membuka wawasan Penulis agar dapat mengetahui dan
memahami pengaplikasian ilmu di industri pada umumnya serta mampu
menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja. Selain itu Penulis dapat
mengetahui dan memahami sistem kerja di PT Telkom Indonesia sekaligus
mampu mengadakan pendekatan masalah secara utuh.
Manfaat yang didapatkan untuk unit kerja terkait adalah sarana untuk
memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh unit kerja terkait dan
juga sebagai sarana untuk saling bertukar pengetahuan baru yang dimiliki oleh
Penulis.

3 | Page
Laporan On Job Training OS IV 2013

BAB II Pelaksanaan OJT


2.1 Struktur Organisasi

Gambar. Struktur Organisasi Witel Jakarta Timur

Seperti yang terlihat pada Gamabar Struktur organisasi diatas, Witel


Jakarta Timur dipimpin oleh Bapak Amperandus Simanjuntak (GM Witel Jaktim).
Dalam kegaiatan operasional, GM dibantu oleh 14 Manager Unit Bisnis. Karena
wilayah Witel Jakarta Timur yang sangat luas maka dibagi menjadi 3 Area Access
yaitu Jatinegara, Rawamangun, dan Pasae Rebo. Area Access Jatinegara terdiri
dari 4 STO yaitu STO Jatinegara, STO Cawang, STO Pondok Kelapa, dan STO
Klender. Pada Divisi Akses (Diva), Bapak Herry (Manager Akses) akan dibantu
oleh 4 Asman yaitu Asman Corporate & Colo Access Network, Asman
Mintenance, Asman Order & Data Management, dan Asman Site Operation dan
Dibantu oleh Officer 1 General Support (GS). Berikut ini struktur Diva area Access
Jatinegara.
4 | Page
Laporan On Job Training OS IV 2013

Gambar. Struktur Diva area Access Jatinegara

2.2 Job Description dan Time Plan


Penempatan
Sesuai

Rolling pengenalan setiap Unit Bisnis

Jobstream

3
Bulan

2 Bulan
Gambar Time Plan pelaksanaan OJT

Seperti pada gambar Time Plan diatas, Pada saat pelaksanaan OJT di Witel
Jakarta Timur, untuk 2 bulan awal saya ditempatkan disetiap unit bisnis yang ada
di Witel dengan tujuan untuk mengetahui garis besar pekerjaan opersional baik
di dalam kantor dan di lapangan. Berikut ini gambaran kegiatan dan tugas yang
dikerjakan pada 2 bulan awal :
1. Divisi

Infratel

(Pengenalan

Alat

produksi

seperti

Sentral,

Transmisi,

Multimedia, dan pendataan Node-b Telkomsel pada perangkat Metro-e)


2. Divisi Bisnis Service (Pendataan Industri kreatif digital di kawasan Jakarta
3.
4.
5.
6.
7.

Timur)
Customer Care (Customer Handling dan pelayanan Plasa Telkom)
Marketing & Sales (Survey dan perencanaan GO Live Fiber to The Home/FTTH)
Wireless Broadband (Instalasi Access Point/AP untuk Wifi.id)
Finance (Pengenalan Finance Service dan Kas Bank di Witel)
WarRoom (Report dan Analisis data performansi Witel)
Kemudian untuk bulan ke-3 sampai 5, saya ditempakan oleh Manager HR

di Divisi Akses (Diva) di bagian Maintenance dan Corporate & Colo Access
Network (CCAN) sesuai dengan background pendidikan yaitu Jurusan Teknik

5 | Page
Laporan On Job Training OS IV 2013

Elektro bidang studi Telekomunikasi. Pekerjaan yang saya lakukan selama di


Divisi Akses adalah sebagai berikut :
1. Maintenace Perangkat Aktif seperti Optical Line Terminal (OLT), Optical
Distribution Cabinet (ODC), Multiservice Access Network (MSAN) dan DSLAM.
Maintenance perangkat meliputi pekerjaan di dalam kantor seperti monitoring
menggunakan

aplikasi

Network

Monitoring

System

(NMS)

Cacti

dan

melakukan remote keperangkat aktif menggunakan Telnet dan aplikasi PuTTy.


Selain itu juga dilakukan kegiatan di lapangan seperti memperbaiki MSAN
yang

sedang

gangguan

dan

pemindahan

port-port

optic

pada

ODC.

Maintenance terdiri dari kegaiatan :


Preventif meliputi pembersihan perangkat, pengecekan batteray,
pengukuran kualitas link FO, pengecekan rectifier, catuan listrik AC,

dan pengecekan grounding.


Kuratif adalah tindakan yang dilakukan jika hasil pengukuran pada

kegiatan Preventif tidak sesuai spesifikasi


Korektif adalah tidakan perbaikan jika perangkat mengalami gangguan
seperti contohnya rectifier rusak dan link FO putus.

2. Provisioning, Assurance GPON/FTTH dan implementasi Dual Homing pada


Node-B Telkomsel
Proses Provisioning GPON/FTTH meliputi pemasangan dari Optical Line
Terminal (OLT) di sisi Sentral sampai pemasangan Optical Network

Terminal (ONT) / Modem di sisi pelanggan.


Proses Assurance merupakan pengawalan dan perbaikan gangguan
khususnya untuk pelanggan Data Internet (Datin) seperti Astinet,
Metro-E, VPN-IP, dan ISDN serta untuk pelangaan Corporate seperti

pelanggan Top 20 dan Top 200.


Implementasi Dual Homing Node-B Telkomsel menggunakan GPON baik
proses Instalasi fisik dan Logic.

Seperti halnya Maintenance, kegiatan Provisioning dan Assurance juga


dilakukan di dalam kantor yaitu melakukan remote ke perangkat aktif untuk
Create layanan dan juga pekerjaan lapangan jika terjadi gangguan dan proses
Instalasi.

6 | Page
Laporan On Job Training OS IV 2013

Foto Perbaikan MSAN di STO Foto Pengukuran Link FO di ODC


Cawang

Foto Offset Port Metro-E

BAB III PEMBAHASAN MASALAH


3.1 Identifikasi permasalahan
Telkomsel adalah salah satu kontributor utama dalam Telkom Group.
Revenue dan Net Income Telkomsel memberikan sumbangan sekitar 70% untuk
Telkom Group. Karenanya sangat tepat bila Telkomsel Revenue Growth double
digit ditetapkan sebagai salah satu program utama 2014. dalam mendukung
program CEO Telkom, salah satunya adalah mendorong agar revenue Telkomsel
mencapai Double Digit, diperlukan program-program khusus untuk menjaga
Network Availability BTS / node-b Telkomsel, khususnya Node-B platinum dan
percepatan

deployment

node-b

telkomsel.

Program-program

khusus

ini

diharapkan dapat mendorong untuk menciptakan revenue dan meningkatkan


pelayanan.
Namun jika dilihat dari Main Time to Repair (MTTR) / perbaikan jika terjadi
gangguan, node-B Telkomsel dari triwulan IV tahun 2013 dan triwulan I tahun
2014 (sumber : node-b.telkom.co.id) , bisa dikatakan bahwa MTTR Node-B masih
belum bisa dikatakan memenuhi targetnya yang hanya 3,5 jam.

MTTR Node-B TSEL DTB TW IV 2013 dan TW I 2014

7 | Page
Laporan On Job Training OS IV 2013

+ Pemakaian GPON masih terbatas dan port Metro Habis


+ Double Digit TSEL
+ Data BTS platinum
Rincian MTTR Node-B TSEL DTB TW I 2014

+ Data MTTR BTS


Dari rincian diatas dapat diketahui jika MTTR Node-b di Wilayah Access
Jakarta Timur masih diatas 3,5 Jam. Jumlah BTS / Node-b yang menjadi tanggung
jawab di wilayah Access Jatinegara adalah sebanyak 88 BTS dari total 266 BTS
di wilayah Witel Jakarta Timur dengan rincian sebagai berikut :
BTS / Node-b Telkomsel di Area Access Jakarta Timur

No

Jumlah
BTS
23
28

STO

1 Jatinegara
2 Cawang
Pondok
3 Kelapa
4 Klender
Total

12
25
88

Salah satu penyebab utama sehingga penanganan gangguan bisa lebih


dari 4 jam, bahkan bisa lebih dari

48 jam yaitu karena jalur fiber optik yang

putus. bisa dibayangkan betapa sulitnya hal ini terjadi jika gangguan Node-B
Telkomsel yang terjadi sering melebihi SLG dengan target 3,5 jam. Bahkan jika
kita telaah lebih dalam, bukan hanya menimbulkan loss revenue yang sangat
besar bahkan hal ini bisa berakibat menurunya citra Telkomsel di mata
pelanggan, dan bukan tidak mungkin operator lain akan memanfaatkan
kesempatan ini.
Oleh karena itu diperlukan metode untuk memberikan proteksi jaringan
Node-b dengan memberikan backup sehingga sistem akan berjalan secara
redundant jika terjadi gangguan. Gigabite Passive Optical Network (GPON) dapat

8 | Page

N
o
1
2
3

Satu
Kapasit
Okupansi
Potensi Alprod
Broadband
Witel Jakarta Timur

Platform
DSLAM
MSAN
GPON /
FTTH

an
Port
Port
Port

as
Terisis (%)
69548 55043
79,14
Laporan On Job Training OS IV 2013
194141 61612
31,74
9148

935

10,22

menjadi solusi mengingat teknologi ini telah diterapkan di Area Access Witel
Jakarta Timur dan okupansinya masih rendah.

3.2 Teori yang mendukung penyelesaian permasalahan


Gigabite Passive Optical Network (GPON)
GPON

adalah

suatu

teknologi

akses

yang

dikategorikan

sebagai

Broadband Access yang dapat mengirimkan informasi sampai ke pelanggan


menggunakan kabel serat optik. Prinsip kerja dari GPON itu sendiri ketika data
atau sinyal dikirimkan dari Optical Line Terminal (OLT), maka ada bagian yang
bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan fiber optik tunggal dapat
mengirim ke berbagai Optical Network Terminal/Unit (ONT/ONU. Sinyal optik yang
ditransmisikan diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk
service pelanggan. Pada arsitektur FTTH, ONU/ONT diletakkan di sisi pelanggan.

Gambar Arsitektur Umum GPON

Adapun beberapa keunggulan yang dimiliki oleh teknologi GPON adalah :

Mendukung aplikasi triple play (suara,data, dan video) pada layanan FTTx
yang dilakukan melalui satu core fiber optik.

9 | Page
Laporan On Job Training OS IV 2013

Alokasi bandwidth dapat diatur


Dapat membagi bandwidth sampai 32 ONT (Menghemat pemakaian Port

Metro-E)
Biaya maintanence yang murah karena menggunakan komponen pasif

Rack OLT di STO Cawang

Passive Spliter

ONT Tipe F.829

Teori dual Homing


Dual Homing adalah salah satu metode untuk memberikan proteksi
jaringan dengan memberikan backup sehingga sistem akan berjalan secara
redundant. Dual homing bisa dilakukan dengan beberapa cara menggunakan
teknologi GPON.
1. Skenario-1 (Type-A/DUAL ONT)
Pada skenario ini terpenuhi dengan menggunakan passif spliter 2:N. Passif
spliter melakukan sensing terhadap sensitifitas Rx sinyal, jika dibawah 27dBm maka link dianggap putus, kemudian link kedua akan melakukan
backup. Kekurangan dari system ini adalah Tidak melakukan proteksi
terhadap uplink GPON OLT, apabila Uplink GPON OLT mengalami putus, maka
layanan akan down karena proteksi tidak berjalan.
2. Skenario-2 (Type-B/DUAL ONT)
Pada Type-B ini untuk reguler site menggunakan design high availability untuk
network di sisi GPON dengan switch access dual uplink. Skenario ini
menggunakan 2 buah ONT Tipe 821 dan masih diperlukan satu Buah Switch
untuk memindahkan layanan pada saat terjadi gangguan pada Link / ONT
yang utama dipindah ke ONT / Link Back Up.

Gambar Ilustrasi Skenario-2 Type-B

10 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

3. Skenario-3 (type-C / single ONT-Dual Uplink)


Pada Type-C Proteksi GPON, yang akan diproteksi adalah 2 sisi, yaitu sisi
kearah perangkat ONT dan kearah uplink dari GPON OLT. Proteksi kearah ONT
disebut PON PORT PROTECTION, dan proteksi kearah UPLINK OLT disebut
UPLINK Gei Protection. Dalam Pon Port Protection digunakan mekanisme
hand-in-hand switch, dimana pon port 1 akan menjadi master secara default
dan pon port 2 akan berfungsi sebagai slave, saat hal tersebut terjadi maka
semua traffic akan dilewatkan melalui pon port 1. Jika pon port 1 terputus,
maka secara otomatis traffic akan beralih ke pon port 2, pon port 2 akan
menjadi master dan pon port 1 menjadi slave. Untuk scenario ini hanya hanya
dibutuhkan satu buah ONT karena ONT Tipe 829 ini mempunyai 2 buah input
link Fiber Optik.

Gambar Ilustrasi Skenario-3 Type-C

3.3 Penyelesaian /solusi dari permasalahan yang ada di tempat


OJT
Solusi yang dipilih untuk Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel di
Area Access Jatinegara adalah Skenario-3 (type-C / single ONT-Dual Uplink)
dengan menggunakan ONT F-829. Skenario ini dipilih karena mempunyai
beberapa keunggulan yaitu adanya 2 proteksi pada sisi ONT kea rah perangkat
Node-b dan proteksi kearah Uplink GPON OLT. Selain itu, setiap STO di wilayah
Access Jatinegara seperti STO Cawang, STO Jatinegara, STO Klender, dan STO
Pondok Kelapa telah memiliki 2 OLT sehingga dapat menjadi backup jika OLT
yang pertama mengalami kerusakan dan yang lebih utama, Node-b Telkomsel
dapat dicatu dari OLT yang berada di STO yang berbeda.

Workshop GPON dan ONT F-829


Pada konfigurasi ONT F-829 cukup dilakukan setting GPON hand-in-handswitch enable, namun beberapa varian ONT F-829 yang dibeli oleh Telkom tidak
11 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

mensupport fungsi tersebut. Oleh karena itu pada tanggal 27 Maret 2014,
Penulis dan beberapa rekan Divisi Access dia area Jabodetabek mengikuti
Workshop Implementasi Dual Homing Node-B Telkomsel

yang bertempat di

Witel Bogor. Pada workshop ini dijelaskan tentang proses Update versi system
operasi pada ONT F-829 dan juga pelatihan untuk konfigurasi proses Dual
Homing Node-b Telkomsel menggunakan ONT F-829.

Gambar Suasana Work Shop Dual


Homing

Gambar Suasana Work Shop Dual


Homing

3.4 Implementasi Dual Homing Node-b Telkomsel di Area Access


Jatinegara
Pada tahap awal Dual homing dilakukan dengan target 19 BTS Platinum di
wilayah Jakarta Inner. Kategori BTS Platinum adalah yang memiliki revenue
minimal Rp 300 juta per bulan per BTS. Sedangkan kategori Super Platinum
adalah yang memiliki revenue lebih dari 500 juta per bulan. Di wilayah Jakarta
Timur terdapat 5 BTS yang masuk tahap awal Implementasi Dual Homing yaitu
BTS Pasar Kramatjati Jaktim, BTS Jalan Inpres Jaktim, BTS Pembina Jaktim, BTS
PGC Cililitan IW, dan BTS PGC Cililitan MW. Bahkan untuk BTS PGC Cililitan IW,
dan BTS PGC Cililitan MW revenue perbulan pernah mencapai 1 Milyar.

Persiapan Implementasi Dual Homing


Pada tahap ini dilakuan pemilihan lokasi 2 STO yang terdekat yang dapat
mencatu OLT sebagai Uplink dari BTS, didapatkan hasil sebagai berikut :
N
o

Node-b
PSRKRAMATJT_JKS03
1 8
2 JALANINPRES_JKT023
3 PEMBINA_JKP745
PGCCILILITANMW_JKT
4 512

Catuan / Kaki 1
WITEL:Jakarta Timur STO:PSR
WITEL:Jakarta Timur STO:PSR
WITEL:Jakarta Timur STO:JT
WITEL:Jakarta Timur STO:PSR

Catuan / Kaki 2
WITEL:Jakarta Timur STO:CW
WITEL:Jakarta Timur STO:CW
WITEL:Jakarta Pusat STO:CKN
WITEL:Jakarta Timur STO:CW

12 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

PGCCILILITANIW_JKT
5 512

WITEL:Jakarta Timur STO:PSR

WITEL:Jakarta Timur STO:CW

Untuk BTS Telkomsel di Jalan Pembina Jaktim, untuk kaki 2, menggunakan


catuan dari OLT di STO Cikini, Jakarta Pusat. Meskipun STO Cikini bukan termasuk
wilayah Access Jatinegara tetapi juga dilakukan kolaborasi dengan Witel Jakarta
Pusat guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan khususnya
Telkomsel.

Proses Implementasi dan Integrasi Dual Homing


Pada tahap ini proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pastikan bahwa terdapat menu cli config gpon hand-in-hand-switch
enable pada global configuration di ONT F-829, jika tidak terdapat menu
tersebut lalukan upgrade version ONT F -829.
2. Create vlan hearbeat di MetroEthernet Uplink dari GPON OLT, poin-to3.
4.
5.
6.

point, vlan ini digunakan untuk pertukaran hello paket anatar OLT.
Melakukan configurasi link state group pada kedua OLT.
Melaakukan pre configurasi pada ONT F-829.
Instalasi Fisik.
Lakukan Instalasi Logical Management dan Service ONT dari OLT.

Gambar Perangkat ONT F-829

Instalasi fisik yang dilakukan adalah sebagai berikut :


1. Mencari port OLT yang masih kosong Baik.
2. Through dari Port OLT menuju PF. PF merupakan rak / optical terminal yang
menhubungkan antara kabel dari STO menuju ke ODC atau perangkat
pelanggan (ONT)

13 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

3. Untuk setiap BTS dialokasikan sebanyak minimal 6 Port kosong pada PF


sebagai cadangan. Untuk wilayah Access Jatinegara agar lebih aman
selalu dialokasikan sebanyak 10 Port kosong untuk BTS Telkomsel.
4. Setelah dari Ujung ke ujung terhubung (OLT ke ONT) dilakukan pengukuran
redaman

dan

daya

yang

sampai

ke

ONT.

Untuk

standar

yang

diperbolehkan adalah hingga -28 dB akan tetapi karena sebagai catuan


dari BTS, batas daya yang diperbolahkan adalah sebesar 20 dB.
5. Kemudian setelah didapatkan link yang terbaik port tersebut digunakan
dan diberi label.
6. Hal serupa juga dilakukan dari STO yang bertindak sebagai backup
catuan / kaki 2.

Gambar Perangkat
ONT yang
sudah terpasang
padadi
BTS
Hasil Implementasi
Dual Homing
Node-b
Telkomsel
Area Access
Telkomsel

Jatinegara.

Setelah persiapan dan proses integrasi selsai, dilakukan trial yaitu


untuk mengetahui apakah Implmentasi Dual Homing berhasil dilakukan.
Trial yang dilakukan yaitu dengan mencoba melakukan switch off dari
salah satu link catuan ONT. Kemudian dilakukan pengecekan dari sisi
monitoring BTS. Melalui aplikasi yang dimiliki Telkomsel dapat dilihat
Metro-E mana yang sedang mencatu dari BTS tersebut. Sehingga otomatis
kita mengetahui dari STO dan OLT mana yang sedang aktif mencatu.
Berikut ini adalah hasil proses Integrasi Dual Homing di Area Access
Jatinegara.
N
o

Node-b
PSRKRAMATJT_JKS03
1 8
2 JALANINPRES_JKT023
3 PEMBINA_JKP745
PGCCILILITANMW_JKT
4 512

Integrasi
2014
Integrasi
2014
Integrasi
2014
Integrasi
2014

Status
Tanggal 17 April
Tanggal 23 April
Tanggal 17 April
Tanggal 16 April

14 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

PGCCILILITANIW_JKT
5 512

Integrasi Tanggal 16 April


2014

Manfaat utama dari Implementasi Dual Homing ini adalah sebagai


system proteksi jika suatu saat terjadi gangguan pada catuan OLT atau
terjadi link FO putus sehingga BTS masih dapat beroperasi. Selain itu
service level Guarante (SLG) yang diberikan kepada pelanggan menjadi
lebih baik. Berikut ini adalah berita pada saat EGM DTB meninjau
keberhasilan Implementasi program Dual Homing BTS di wilayah Jakarta
Timur.

Gambar Kliping berita hasil Dual Homing pada BTS PGC,


Jakarta Timur

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah pelaksanaan On Job Training (OJT)
di Witel Jakarta Timur, Divisi Akses (Diva) Maintenance dan Corporate & Colo
Access Network (CCAN) khususnya pada Implementasi Gigabite Passive Optical
Natwork (GPON) dan Dual Homing adalah sebagai berikut :
1. Penulis dapat mengetahui dan dapat melaksanakan kegaiatan Operasional
fisik seperti Instalasi perangkat dan gangguan dan juga Operasional Logic
seperti konfigurasi perangkat aktif (MSAN, DSLAM, OLT, ONT).

15 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

2. Teknologi Gigabite Passive Optical Natwork (GPON) sebagai Broadband


Access telah di aplikasikan di Area Access Jatinegara akan tetapi
okupansinya masih rendah yaitu sebesar 10,22 %.
3. Proses perbaikan atau Main Time to Repair (MTTR) gangguan BTS / Node-b
Telkomsel di Area Witel Jakarta Timur masih dibawah standar yaitu sebesar
19 Jam pada bulan Januari 2014 dan 12 Jam pada bulan Februari 2014,
dari yang seharusnya MTTR sebesar 3,5 Jam.
4. Implementasi Dual Homing Skenario-3 (type-C / single ONT-Dual Uplink)
dapat menjadi solusi untuk proteksi jaringan Akses BTS / Node-b Telkomsel
jika terjadi gangguan.
5. Implementasi Dual Homing
dengan menggunakan GPON telah berhasil
Uplink gei
protection
dilakukan, hal ini terbukti
dengan telah terintegrasinya servis Dual Homing
untuk 5 BTS Platinum di Area Access Jakarta Timur.
Pon port
protection

Saran

Berdasarkan hasil Implementasi Gigabite Passive Optical Natwork (GPON)


dan Dual Homing dan kegiatan-kegaitan selama On Job Training (OJT)

bisa

diberikan beberapa saran sebagai berikut :


1. Diperlukannya Workshop atau Pelatihan untuk karyawan Organik Telkom
terutama Operasional Logic untuk konfigurasi perangkat aktif seperti
MSAN, GPON, ONT karena teknologi kedepan semakin berkembang.
Kedepan tugas utama karyawan Telkom adalah Operasional Logic karena
Operasional fisik akan diambil alih oleh PT. Telkom Akses.
2. Penerapan Dual Homing dengan menggunakan teknologi GPON dapat
lebih banyak

diimplementasikan untuk pelanggan data Internet yang

potensial dan pelanggan-pelanggan Corporate TOP 20 Telkom, mengingat


okupansi pemakaian GPON di Witel Jakarta Timur masih rendah.

Lampiran-Lampiran
Skenario dan Network Topology Dual Homing Tipe-C (Single ONT Dual Uplink)

16 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

Requirement dan Data Plan


Requirement yang diperlukan adalah sebagai berikut:

PERANGKAT JUMLAH

LOGICAL
REQUIREMENT

ONT F-829

Vlan
Management,
Vlan Service

OLT (C220/C300)

Vlan Heartbeat

Vlan
Management,
Vlan Service
Mesh
Configured

KETERANGAN
Dapat di-upgrade (gpon
hand-in-hand switch
enable);
Card Type: MSB;
Type: MVER;
Version No: V1.1.0P1;
VerLen: 5969333;
Status : VALID;
Build Time:
20130914153328;
State: active MSB.bin
Dapat di-upgrade (LST
Group enable) C220 v1.2 /
C300 v1.2
Untuk paket Hallo antar
GPON OLT

17 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

Pada contoh script konfigurasi ini menggunakan data plan sebagai berikut :
PARAMETER
Vlan OAM
IP OAM
Vlan node-B
IP Service
Vlan Heartbeat
IP Heartbeat
OLT-1

OLT-2

ONT F-829

1.
a.

DESKRIPSI
10
10.51.200.2/26
3306 vlan OAM,3838 vlan clock dan 3363 vlan
service
172.24.159.1/29
100
192.168.1.1/26
IP Intervace Vlan
192.168.1.1/26
Hearthbeat
Port Pon
gpon-olt_0/4/3
Uplink port
gei_0/6/1
IP Intervace Vlan
192.168.1.2/26
Hearthbeat
Port Pon
gpon-olt_0/4/4
Uplink port
gei_0/6/1
Uplink port
gei_0/3/1 dan
gei_0/3/2
Port Pelanggan
fei_0/1/1 / gei_0/1/9

Konfigurasi di ONT F-829


Konfigurasi Dual Homing
F-829>enable
Please input password :
F-829#configure
F-829(config)# gpon hand-in-hand-switch enable
F-829(config)# exit
F-829#write
Catatan : Untuk mengaktifkan dual homing pada ONT F-829 cukup dengan satu perintah
gpon hand-in-hand-switch enable dan sofware yang running harus MVER V1.1.0P1
dengan Buildtime nya 20130914153328 .Apabila pada ONT F-829 yang sedang Anda
konfigurasi tidak tersedia perintah dan sofware yang runinning bukan MVER V1.1.0
dengan Buildtime 20130914153328P1 berarti versi dari ONT F-829 tersebut belum
support dual homing dan harus di-patching.

b.

Lihat Versi yang sedang jalan


F-829# show version
CardType Type VerNo
FileName

VerLen

Status BuildTime

State

------------------------------------------------------------------------------Current Running MVER Info:


MSB
MVER V1.1.0P1
5969333 VALID 20130914153328 running

18 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

Saved Versions' Info on flash:


MSB
MVER V2.2
5969536 VALID
MSB.bak

20130603033037 backup

MSB
MSB.bin

MVER V1.1.0P1

5969333 VALID

20130914153328 active

GPA
GPA.bin

FW

V2.2

3982672 VALID

20130516143744 active

BGPA
FW
BGPA.bin

V2.2

221936

VALID

20111214152541 active

GPONFW
FW
GPON_FW.bin

V2.2

774141

VALID

20130603030453 active

GPONFW
FW
GPON_FW.bak

V2.2

774141

VALID

20111214141714 active

GPONCFW FW
GPONC_FW.bin

V2.2

774141

VALID

20111214141714 active

GPONCFW FW
GPONC_FW.bak

V2.2

774141

VALID

20111214141714 active

Current Boot Info:


MSB
BOOT1V2.2

590108

VALID

20111214141714 active

Current Chip Info: 0X0000000B

c.

Create Service
Tagging VLAN service pada port uplink
F-829(config)# interface gei_0/3/1
F-829 (config-if)# switchport vlan 3608,3838,3363 tag
F-829 (config-if)#exit
F-829(config)# interface gei_0/3/2
F-829 (config-if)# switchport vlan 3608,3838,3363 tag
F-829 (config-if)#exit
Tagging VLAN service pada port pelanggan menggunakan FASTETHERNET
F-829# configure
F-829 (config)# interface fei_0/1/1
F-829 (config-if)# switchport vlan 3608,3838,3363 tag
Tagging VLAN service pada port pelanggan menggunakan GIGAETHERNET
F-829# configure
F-829 (config)# interface gei_0/1/9
F-829 (config-if)# switchport vlan 3608,3838,3363 tag
Untagging VLAN service untuk cek traffik
F-829# configure
F-829 (config)# interface fei_0/1/2
F-829 (config-if)# switchport vlan 3608 untag

19 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

F-829 (config-if)# switchport default vlan 3608


Catatan : Jika port service yang digunakan untuk koneksi ke node-B menggunakan
GigaEthernet sesuaikan dengan port yang ada di Node-Bnya ( speednya menggunakan
autonego atau 1000 / no autonego )

d.

Verifikasi PON PORT PROTECTION


Untuk memastikan layanan dual homing berjalan dengan normal cek mac-address vlan
service yang terdeteksi. Mac-address vlan service tersebut hanya boleh terdeteksi pada
salah satu port uplink saja.

2.

F-829 # show mac vid 3608


PORT
MAC
3/1
CC-CC-81-70-43-D1
3/1
C4-7D-4F-B9-85-7F

VID
3608
3608

TYPE
dynamic
dynamic

F-829 # show mac vid 3838


PORT
MAC
3/1
C4-7D-4F-B9-85-7F
3/1
00-1B-0D-EE-42-80

VID
3838
3838

TYPE
dynamic
dynamic

F-829 # show mac vid 3363


PORT
MAC
3/1
C4-7D-4F-B9-85-7F

VID
3363

TYPE
dynamic

Patching ONT F-829

Cara untuk melihat versi yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

F-829# show version


CardTyp
VerLe
Stat
e
Type VerNo
n
us
BuildTime
-------------------------------------------------------------------------------Current Running MVER Info:
MVE
V1.1.0 59693 VALI 20130914153
MSB
R
P1
33
D
328
Saved Versions' Info on flash:
MVE
59695
MSB
R
V2.2
36
MVE
V1.1.0 59693
MSB
R
P1
33
39826
GPA
FW
V2.2
72
22193
BGPA
FW
V2.2
6
77414
GPONFW FW
V2.2
1
GPONFW FW
V2.2
77414

VALI
D
VALI
D
VALI
D
VALI
D
VALI
D
VALI

20130603033
037
20130914153
328
20130516143
744
20111214152
541
20130603030
453
20111214141

State

FileName

runni
ng

running
ver

backu
p

MSB.bak

active

MSB.bin

active

GPA.bin

active

BGPA.bin
GPON_FW.bi
n
GPON_FW.b

active
active

20 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

1
77414
1
77414
1

D
VALI
D
VALI
D

714
20111214141
714
20111214141
714

Current Boot Info:


BOO
59010
MSB
T1
V2.2
8
Current Chip Info: 0X0000000B

VALI
D

20111214141
714

GPONCF
W
GPONCF
W

FW

V2.2

FW

V2.2

active
active

ak
GPONC_FW.
bin
GPONC_FW.
bak

active

21 | P a g e
Laporan On Job Training OS IV 2013

Anda mungkin juga menyukai