Modul 1 (Bagian 1)
Modul 1 (Bagian 1)
-1-
Modul 1
1.1. Judul : Gaya Gaya dan Keseimbangan Gaya
Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah membaca modul, mahasiswa bisa memahami pengertian
tentang gaya.
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep pengertian tentang gaya
dan bagaimana bisa melakukan penjumlahannya
1.1.1. Pendahuluan
Gaya serta sifat-sifatnya perlu difahami dalam ilmu
Mekanika Teknik karena dalam ilmu tersebut, mayoritas
membicarakan tentang gaya, sedang Mekanika Teknik
adalah merupakan mata kuliah dasar keahlian yang perlu
dimengerti oleh semua sarjana Teknik Sipil. Jadi dengan
memahami sifat-sifat gaya, mahasiswa akan lebih mudah
memahami
permasalahan
yang
terjadi
di
pelajaran
jembatan
* Beban
roda
kendaraan
pada
jembatan
gaya
struktur
jembatan
Gaya
arah.
biasanya
berupa
garis
dengan
Contoh 1
Panjang
gaya 1 cm
Contoh 2
Panjang gaya = 1
cm
1 cm
Garis
kerja
gaya
orang
yang
mempunyai berat 50 kg tersebut
adalah vertikal
Garis kerja
gaya
Titik
tersebut.
Contoh: mobil mogok diatas jembatan, roda mobil serta
tumpuan tangan orang yang mendorong adalah
merupakan titik tangkap gaya.
titik tangkap
gaya
Titik tangkap
gaya
gaya
50
kg
15 kg
Posisi gaya K
lama
Posisi gaya K
baru
garis kerja
gaya
Posisi gaya K1
lama
K1
K2
Titik tangkap
gaya
Penjumlahan
tidak sama..
Gaya-gaya tersebut bisa dipindahkan sepanjang garis kerja
R = K1 + K2
A
K2K
Posisi awal (K
)
2 2
KK1
Posisi awal
1
(K1)
K1
gaya.
Gambar
1.3
Penjumlahan
gaya
secara
grafis,
yang
titik
kerja
gaya
K1
bertemu
dengan
garis
kerja
gaya
K 2,
pertemuannya di titik 0.
- Buat
K2 di ujung-ujung
gaya yang
berlainan sehingga membentuk suatu jajaran genjang,
OABC
- Salah
satu
diagonal
yang
terpanjang
(R)
adalah
E
R2R2
R1=K1+K2
R2
R1
K2
K1
= R1 + K3
= K1 + K2 + K3
yang
akan
dengan
dijumlahkan
titik
tangkap
tunggal.
0
Urut-urutan
K3 D
penjumlahan.
berlainan
membentuk
sehingga
suatu
jajaran
genjang 0ACB
Salah
satu
diagonal
terpanjang
yaitu
R1
adalah
merupakan jumlah K1 + K2
R1 di ujung gaya-gaya
yang
Penjumlahan
tunggal
K1
Urut-urutan
(posisi awal)
R1 = K1 + K2
C
K2
A
K1
K2
Kerjakan
penjumlahan
antara
K1
0
R 2 = R 1 + K3
= K1 + K2 + K3
Tarik
gaya
K1
dan
K2
O.
ujung-ujung
gaya
R1
01
dulu
K3
K1
K1
A
K
C 3
B K2
O
K2
K4
titik
tangkap
R
K1
c
K3
d
K4
e
Polygon Batang
Jari-jari Polygon
) memotong
gaya K2 di titik B
Dari
titik
dibuat
garis
(
)
sejajar
Oc
dibuat
garis
(
)
sejajar
Od
garis
memotong K3 di
titik C.
Dari
titik
memotong K4 di D.
Dari
,
titik
(
dibuat
sejajar
Oe
)
perpanjangan
dan garis
garis
penjumlahan
secara
analitis
kita
perlu
x
O
K2x
K1x
K1 dan K2 diuraikan searah
dengan sumbu x dan y
K2x = K2 cos
K1y = K1 sin
K2y = K2 sin
Rx =
Kx
Ry = K1y + K2y
Ry =
Ky
Rx Ry
y
K1y
dengan sumbu
dengan sumbu
ox
K2 membentuk
sudut
K2
membentuk
sudut
dengan sumbu ox.
dengan sumbu ox.
K1 dan K2 diuraikan searah
K1 dan K2 diuraikan
searah
sumbu x dan y.
dengan sumbu x dan y
K2
K2y
x
O
K1x
K2x
Gambar 1.8. Penjumlahan
gaya dengan titik
tangkap berbeda, secara analitis
Semua
Komponen
yang
searah
ox
Rx = K1x + K2x
Rx =
Ry = K1y + K2y
Ry =
Kx
Ky
Rx Ry
1.1.5. Latihan
1.
K1
45
2.
K2
K1
5 ton
K1
7 ton
K2
9 ton
K3
K4
1.1.7. Penutup
Untuk mengukur prestasi, mahasiswa bisa melihat hasil
atau kunci-kunci yang ada, secara bertahap.
Soal 1 dan 2 ada jawaban secara analitis dan grafis,
sedang soal no. 3 hanya berupa grafis, skor penilaian ada
di tabel bawah untuk mengontrol berapa skor yang
didapat.
No.
soal
1
Sub Jawaban
Analitis
Grafis
Analitis
Grafis
Grafis
Jari-jari
polygon
Polygon
batang
Jawaban
R = 11,1 ton
sdt = 22,5
dari sumbu x
R = 11,1 ton
sdt = 22,5
dari sumbu x
R = 12,5 ton
sdt = 30 dari
sumbu x
R = 12,5 ton
sdt = 30 dari
sumbu x
R = 24 ton
Skor Nilai
50
50
50
50
50
50
2.
3.
1.1.9.
Gaya
Resultante = jumlah