Produksi Calon Induk Unggul Ikan Lele
Produksi Calon Induk Unggul Ikan Lele
Abstrak
Perkembangan akuakultur diyakini bergantung pada beragam faktor, diantaranya kebutuhan
pasar, pengembangan dan transfer teknologi terapan, ketersediaan sumber daya alam dan sumber
daya manusia, dorongan investasi serta penyediaan infrastruktur. Namun perkembangan tersebut
masih jarang memanfaatkan program pemuliaan ikan yang efisien dan sistemamatik yang dapat
mendukung peningkatan produksi. dengan target peningkatan produksi yang cukup tinggi tersebut
memerlukan penyelarasan teknologi yang lebih inovatif agar usaha budidaya lele menjadi lebih
efisien. Inovasi budidaya dapat dilakukan baik melalui mendekatan genetic, lingkungan maupun
pakan.
Pendekatan secara genetic perlu diarahkan pada produksi induk dan benih yang memiliki
karakter unggul. Produksi induk dapat dilakukan baik melalui peningkatan mutu genetic maupun
dengan perbanyakan. Melakukan produksi perbanyakan calon induk lele Sangkuriang yang dapat
didistribusikan kepada para pembudidaya atau stake holder lainnya. Menghasilkan calon induk lele
Sangkuriang sebanyak 4.500 ekor ukuran 500-600 gram/ekor. Dari kegiatan yang telah dilakukan
pada tahun 2011 maka diperoleh calon induk sebanyak 500 paket (5000 ekor betina, 2500 ekor
jantan) melebihi dari target yang ditentukan sebanyak 4500 ekor.
PENDAHULUAN
proses
Latar belakang
pada
diantaranya :
pengembangan
akuakultur
diyakini
beragam
faktor,
kebutuhan
dan
pasar,
transfer
teknologi
penyediaan
perkembangan
infrastruktur.
tersebut
Namun
masih
jarang
dan
mendukung
sistemamatik
yang
peningkatan
dapat
produksi,
terhadap
penyakit,
perbaikan
12
akuakultur
masih
Perkembangan
bergantung
produksi
secara genetic.
Pada
kasus
akuakultur
Indonesia,
pembudidaya
umumnya
Hal
tersebut
telah
semakin
lainnya,
lele
akuakultur.
pendekatan yang
perbaikan
mutu
genetic
tersebut,
produksi
ikan
lele
meningkat
hingga
450%
sehingga
manipulasi
lebih modern
kromosom
dan
seperti
transgenic.
induk
Target
lele
Sangkuriang
Menghasilkan
calon
yang
induk
dapat
lele
600 gram/ekor.
METODOLOGI
Kegiatan
dilakukan
di
Balai
Besar
lingkungan
Bahan
maupun
pakan.
Pendekatan
dengan
mutu
untuk
memperbaiki
baik
pertumbuhan
genetic
perbanyakan.
diarahkan
karakteristik
induk
Peningkatan
13
Jurnal Budidaya Air Tawar Vol. 9 No. 1 Mei 2012, hal 12-20
Prosedur Kerja
Alat
Alat yang digunakan meliputi : peralatan
packing,
peralatan
perikanan,
hapa
mengikuti
protocol
01
bak
fiberglass.
Larva
yang
dihasilkan
selama 2-2,5
5 bulan (pembesaran 1) dan
dilanjutkan
14
3-4
4
bulan
(pembesaran
2).
betinadan masing-masing
masing sortasi sebanyak
komunal
dan
pada
akhir
pembesaran
2dilakuak
dilakuak sortasi ukuran diatas 400 g/ekor.
didistribusikan. Pakan
an yang diberikan berupa
Pusat/UPTD/UPR
yang
mewakili
kondisi
panas.
Gambar 2.
a) Diagram Alir Kegiatan Introgresi Lele
Sangkuriang. Kegiatan Tahun 2011 pada
Proses yang Dicetak Tebal
dilakukan
diperoleh
derajat
pembuahan
Pemijahan
Pemijahan induk lele dilakukan secara
Pendederan
Pendederan
pertama
dilakukan
di
15
Jurnal Budidaya Air Tawar Vol. 9 No. 1 Mei 2012, hal 12-20
70.427
ekor,
pemeliharaan
selanjutnya
pendederan
dilakukan
tahap
kedua.
dengan
Pembesaran
ke
daerah
pengembangan
Diseminasi
kegiatan
prosedur
Pertumbuhan
antara
Tahap
berikutnya
pembesaran
lele
pertama
adalah
Sangkuriang
yang
pada
Tengah,
dilakukan
operasional
lain
Kabupaten
Batam,
pembenihan
Cianjur,
Banyumas,
Bangka
Purbalingga,
berat
129
66,9
39,93
18,06
12,82
8,38
5,64
0
32,07
19,43
16,64
6
16
dan
berat (g)
518,43
335,83
293,70
129,00
40,73
34,67
33,25
32,07
2
BULAN
JUMLAH (PAKET)
TUJUAN
Juli
133
Komika - Sukabumi
Agustus
266
Komika - Sukabumi
Oktober
34
Komika - Sukabumi
Nopember
67
JUMLAH
500
Uji Progeny
Pemijahan
69,7%.
kontrol.
Pemijahan
buatan
Pendederan
ini
pertama
selama
berlangsung
pemeliharaan
selama
14
terkontrol.
hari.
Pada
17
Jurnal Budidaya Air Tawar Vol. 9 No. 1 Mei 2012, hal 12-20
beragam
(Gambar
7).
Setelah
proses
Pembesaran
pada
uji
progeny
ini
tanah.
tingkat
silangan
kelangsungan
hidup
dari
tiap
Kepadatan
pada
berbeda-beda.
tiap
Selama
pemeliharaan
dilakukan
pertumbuhan
untuk
Tahap
selanjutnya
pemeliharaan
sampling
mengetahui
kedua.
selama
masa
pemeliharaan
pembesaran
dan 9).
6,02
5,444
5,068
2,3
1,86
SA1
1,904 1,896
SA2
1,86
1,532
A1S
A2S
SK
18
masa
dilakukan
pendederan
kelompok
78,872
84,796
74,66
63
51,484
44,484
SA1
SA2
37,40
A1S
49,38
32,54
A2S
SK
22,40
21,84
14,47
9,18
2,56
6,473,09
SA2
55,39
33,90
29,07
SA1
54,37
43,21
40,01
2,31
A1S
0,37
A2S
SK
20
SA2
15
A1S
10
A2S
SK
0
1
19
Jurnal Budidaya Air Tawar Vol. 9 No. 1 Mei 2012, hal 12-20
Bobot (g)
80
SA1
60
SA2
40
A1S
A2S
20
SK
0
1
-20
Sampling ke-
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
didistribusikan
sebagai
bantuan
20