Politik Dan Organisasi
Politik Dan Organisasi
Dalam keputusan rapim tersebut, disebutkan bahwa FSPMI akan memperkuat strategi
Buruh Go Politik, termasuk penggalangan dana bagi para Kader FSPMI yang menjadi Calon
Anggota Legislatif. Salah satunya adalah akan dikeluarkannya instruksi tentang dana konsolidasi
sebesar lima ribu rupiah untuk membantu para Caleg. Ada sembilan kader FSPMI yang diutus
menjadi calon legislatif untuk beberapa daerah pemilihan dan dengan mengendarai berbagai
partai politik yang berbeda-beda. Menurut salah seorang calon legislatif dari FSPMI, perbedaan
partai politik sebagai kendaraan politik kader-kader FSPMI tersebut tidak menjadi persoalan bagi
mereka karena mereka memilih orangnya bukan partai politiknya. Saat ini kaum buruh tidak
punya pilihan lain karena belum memiliki partai politik sendiri. Namun, kesempatan untuk bisa
mengikuti perjuangan dalam panggung politik kali ini dianggap sebagai proses pembelajaran
untuk cita-cita memiliki partai politik sendiri di masa depan.
Dalam menyukseskan gerakan politik yang baru dimulai FSPMI ini, ada beberapa
langkah-langkah maupun strategi yang mereka lakukan. Antara lain mengadakan diskusi-diskusi
untuk menyiapkan konsep- konsep strategi pemenangan calon legislative dari FSPMI, membuat
database pemilih untuk mendata jumlah anggota FSPMI di beberapa daerah pemilihan dan juga
mendata potensi suara pemilih dari masyarakat umum. Selain itu, FSPMI juga melakukan
pendekatan dengan beberapa partai politik yang dijadikan kendaraan politik khususnya untuk
menegaskan perjanjian politik antara partai dengan organisasi. Hal ini dimaksudkan untuk
membuat perjanjian mengenasi seberapa besar pengaruh organisasi terhadap calon legislatif
apaabila terpilih nantinya dan mencegah hal-hal yang dapat merugikan organisasi.
Strategi lainnya adalah dengan membentuk tim sukses dan relawan go politik buruh
untuk memenangkan calon-calon legislatif dari FSPMI. Para relawan ini bekerja keras untuk
mengkampanyekan para caleg, menjadi saksi pada saat pemilu legislative, menjadi pemantau
pemilu yang bersih. Para relawan ini adalah juga kader-kader FSPMI yang ikut mensukseskan go
politik buruh dengan sukarela tanpa bayaran apapun malah berkorban baik itu waktu, tenaga, dan
materi untuk kerja-kerja politik FSPMI.
Loyalitas kader-kader FSPMI terlihat dari antusiasme mereka menghadiri berbagai
pelatihan dan diskusi yang diadakan oleh FSPMI baik itu diskusi tentang Mengapa buruh harus
go politik? , Membangun kesadaran berpolitik bagi buruh maupun pelatihan-pelatihan saksi,
pemantau pemilu , atau tim sukses pemilu yang diadakan oleh FSPMI dengan menghadirkan
beberapa nara sumber.