Intoksikasi Organofosfat
Intoksikasi Organofosfat
ORGANOFOSFAT
AHMAD AZROEI BIN MOHD YUSUP @MUALLIF
10 2008 312
ANAMNESIS
Identitas pasien
riwayat penyakit
PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda - tanda vital
Suhu tubuh
Hipothermia
monoksida,
Hiperthermia
Denyutan nadi
Bradikardia
Tachikardia
carbonmonoksida, beta-blocker
Pernapasan
Depressi
Tachipnea
organofosfat
Kussmaull
Tekanan darah
Hipertensi
Hipotensi
blocker
Compos mentis
II. Apatis
III. Delirium
IV. Somnolen
V. Stupor
VI. Coma
Nilai
Responspontan(tanpastimulus/rangsang)
Responterhadapsuara(suruhbukamata)
Responterhadapnyeri(dicubit)
Tiadarespon(meskidicubit)
4
3
2
1
Berorientasibaik
Berbicaramengacau(bingung)
Kata-katatidakteratur(kata-katajelasdengansubstansitidakjelasdannon-kalimat,misalnya,aduhbapak..)
Suaratidakjelas(tanpaarti,mengerang)
Tidakadasuara
5
4
3
2
1
6
5
4
Ikutperintah
Melokalisirnyeri(menjangkau&menjauhkanstimulussaatdiberirangsangnyeri)
Fleksinormal(menarikanggotayangdirangsang)
Fleksiabnormal(dekortikasi:tangansatuataukeduanyaposisikakudiatasdada&kakiextensisaatdiberirangsangnyeri)
Ekstensiabnormal(deserebrasi:tangansatuataukeduanyaextensidisisitubuh,denganjarimengepal&kakiextensisaat
diberirangsangnyeri)
Tidakada(flasid)
bau
Aceton
: isopropyl alcohol,aseton
: antikolinergik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pengukuran pseudokolinesterase plasma dan
asetilkolinesterase (AchE) sel darah merah (RBC)
2. Atropine therapeutic trial
3. Pemeriksaan organofosfat dalam darah
4. Tes metabolit urin
WORKING DIAGNOSIS
Intoksikasi organofosfat
Efek
Gejala
1. Muskarinik
2. nikotinik
Pegal-pegal, lemah
Tremor
Paralysis
Dyspnea
Tachicardia
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Kondisi
Perbezaan gejala
Keracunan
Chlorphenoxy
herbicide
overdosis opioid
keracunan
karbamat
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
Manajemen awal kegawat daruratan (Emergency Department
Initial Management)
Airway:
tujuan dari terapi adalah untuk proteksi jalan napas, pencegahan
aspirasi, pembersihan sekresi, dan ventilasi yang adekuat.
Jika tidak mampu melindungi jalan napas intubasi dan ventilasi
Jika menggunakan non-depolarisasi blokade neuromuskular
(Neuromuscular blockers) mungkin terjadi onset yang lambat dan
dosis yang tinggi diperlukan untuk mendapatkan efek yang
diinginkan.
Pernapasan:
Resiko kelemahan/kelumpuhan otot pernapasan dikombinasikan
dengan sekresi berlebihan bisa menyebabkan kegagalan napas.
Tingkatkan oksigenasi jaringan dengan pemberian oksigen dan
atropin
Menghilangkan hipoksia mengurangkan resiko fibrilasi ventrikel.
Sirkulasi :
Memberikan dukungan tekanan darah jika diperlukan pada
hipotensi dengan menggunakan noradrenalin secara berhati-hati
Defisit :
kejang dapat terjadi memeriksa glucometer, seterusnya obati
dengan atropin dan kemudian benzodiazepin. Pasien mungkin
memerlukan pengobatan lebih lanjut dengan barbiturat. Pada
kondisi ini, harus mencari nasihat toksikologi
Penatalaksanaan medis
1.activated charcoal lewat gastric lavage tube. Dosage:1g/kg
berat badan
2.antidotum Sulfas atropin 2 mg IV atau IM
3.Pralidoksim
KOMPLIKASI
1. Atropinoverdosis
2. Asidosis metabolic