Oleh:
Galih Trissekti, S.Ked
12100114002
Pembimbing:
dr. Helida Abas, Sp.OG
Identitas Pasien
Nama
: Ny.N
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia
: 35 Tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
Pendidikan
: SD
Status
: Menikah
Suku
: Sunda
No.CM
: 767463
Tgl. Masuk
: 5 Mei 2015
Jam Masuk
: 02.35 WIB
Anamnesa
Keluhan Utama
: Mulas-mulas
Anamnesa Khusus
Cara
Cara
Hidup/
BB
JK Usia
kehamilan persalinan
mati
Rumah
Paraji
Aterm
Spontan
3000gr
P
6 th
Hidup
Rumah
Paraji
Aterm
Spontan
3100gr
L
4 th
Hidup
-----------------------------------Hamil saat ini---------------------------------------------Tempat
Penolong
Keterangan Tambahan
Pernikahan
Haid
HPHT
Siklus Haid
Lama Haid
Nyeri Haid
Banyak Haid
Menarche
: 7 Agustus 2014
: Teratur
: 5 7 Hari
: Tidak
: Biasa
: 14 Tahun
Prenatal Care
Dilakukan di
Jumlah kunjungan
Terakhir PNC
: Bidan
: 5 kali
: 1 hari yang lalu.
Kontrasepsi Terakhir
Pil
Akseptor KB sejak tahun 2013 sampai 2014
Alasan berhenti : ingin memiliki anak
Status Praesense
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah: 120/80 mmhg
Nadi
: 90 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5oC
Kepala
: konjungtiva anemis: -/Sclera icterik: -/Thorax
o Cor
: bunyi jantung normal, regular, murur -, gallop -.
o Pulmo : VBS ka=ki, wheezing -/-, ronkhi -/Abdomen
: cembung, lembut
2
Status Obstetrik
Pemeriksaan luar
Tinggi fundus uteri / lingkar perut: 42 / 112 cm
Letak Anak
: (I) kepala (II) kepala, teraba lebih banyak bagian kecil di
HIS
DJJ
Pemeriksaan dalam
Vulva
Vagina
Portio
Pembukaan
Ketuban
Bag.terendah
Pemeriksaan Penunjang
5 Mei 2014, Darah Rutin:
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
: 11,4 g/dl
: 35 %
: 8.710 /mm3
: 257.000 /mm3
: 3,83 juta/mm3
Diagnosis
G3P2A0 parturien aterm kala I fase aktif dangan Gemeli, anak I presentasi
belakang kepala, anak II letak kepala.
Rencana pengelolaan/tindakan (planning)
USG
Obs. KU,TTV,HIS,BJA
Observasi
Laporan Persalinan
Tanggal 5 Mei 2015:
HIS (+) pasien ingin mengedan.
Pemeriksaan dalam: vulva dan vagina tidak ada kelainan; portio tidak teraba;
pembukaan lengkap.
Jam 09.05 WIB bayi ke I lahir spontan dengan presentasi belakang kepala. Bayi
segera menangis, muka dibersihkan, tali pusat di klem lalu dipotong, bayi dibawa
ke ruang perinatologi. Jenis kelamin: laki-laki. PB: 51 cm. Anus (+). BB: 3.350 gr
A/S: 5/7. NP: 2153
Jam 09.15 WIB bayi ke II lahir spontan dengan presentasi belakang kepala. Bayi
segera menangis, muka dibersihkan, tali pusat di klem lalu dipotong, bayi dibawa
ke ruang perinatologi. Jenis kelamin: laki-laki. PB: 46 cm. Anus (+). BB: 2.300 gr
A/S: 6/7. NP: 2153
Ibu mendapatkan induxin 1 ampul
Jam 09.25 WIB plasenta lahir spontan lengkap. TFU 2 jari dibawah pusat.
Kontraksi baik. Perdarahan 200 cc, dilakukan eksplorasi, atas indikasi
perdarahan perineum di hecting. Ibu mendapat methergin 1 amp/IV.
Diagnosis Akhir: P3A0 partus maturus spontan pada gemeli dengan augmentasi
drip oksitosin dan insersi IUD.
Follow Up
Tanggal
/jam
6 Mei 2015
Catatan
S/ tangan kesemutan dan panas
O/KU : CM
TD : 100/70 mmHg
N : 84x/menit
R : 20x/menit
S : 35,5oC
Mata: Ca -/-, SI -/ASI : -/Abdomen: datar, lembut, nyeri tekan -,
muscle defense -, Pekak samping/pekak
pindah -/TFU :
2 jari dibawah pusat
Kontraksi: Baik
Perdarahan: Sedikit
Lokhia:
Rubra
Luka perineum: tertutup
BAB/BAK: -/+
A/ P3A0 partus maturus spontan gemeli
dengan augmentasi drip oytocin dan insersi
IUD
Instruksi
P/
Cefadroxil 2x500mg
Asam mefenamat 3x500mg
Sf 1x1
Cek residu urin
Permasalahan
1. Apakah diagnosis dan prosedur diagnostik pasien pada kasus ini sudah
benar?
2. Apakah prosedur penanganan pasien pada kasus ini sudah benar?
3. Bagaimana prognosis pada kasus ini?
Pembahasan
1. Diagnosis dan prosedur diagnostik pasien pada kasus ini.
Anamnesis
- Perut yang lebih membesar, tidak sesuai dengan usia kehamilan.
- Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu
- Ada riwayat hamil kembar di keluarga ayah.
Inspeksi dan Palpasi
-
Auskultasi
Pemeriksaan Luar
Tinggi fundus uteri / lingkar perut: lebih besar dari usia kehamilan
o Letak Anak:
o DJJ :
Masalah ibu
Kecemasan ibu
Kekuatan His berkurang akibat uterus meregang terlalu besar.
Meningkatnya perdarahan pascapersalian, karena penggunaan oksitosin
untuk akselerasi atau induksi
Masalah janin
Penanganan umum
USG untuk melihat posisi bayi dalam kandungan, jumlah kantong amnion,
mengkonfirmasi umur kehamilan bayi, dan evaluasi kesejahteraan janin.
KEHAMILAN KEMBAR (GEMELLI)
Kehamilan gemelli ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan ganda disebabkan karena terjadinya dua atau lebih fertilisasi, dari
fertilisasi tunggal yang diikuti oleh kegagalan pembelahan zigot, atau dari
gabungan keduanya.1
Kahamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan dapat berupa kehamilan kembar (2 janin), triplet (3 janin), kuadriplet
(4 janin), quintuplet (5 janin) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang
semakin jarang.2
Etiologi dan Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko untuk terjadinya kehamilan kembar di antaranya
sebagai berikut:1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ras
Paritas
Umur
Preparat kesuburan/Obat-obatan induksi ovulasi
Fertilisasi in vitro
Herediter
Klasifikasi
Faktor yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula terebentuk,
menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion dan 2 plasenta
seperti pada kehamilan kembar dizigotik. Bila faktor penghambat terjadi setelah
blastula tetapi sebelum amnion terbentuk, maka akan terjadi kehamilan kembar
dengan 2 amnion, sebelum primitive streak tampak, maka akan terjadi kehamilan
kembar dengan 1 amnion. Setelah primitive streak terbentuk, maka akan terjadi
kembar dempet dalam berbagai bentuk.1
1. Monozigot
7
Muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi dan kemudian membagi dua
struktur yang sama, masing-masing dengan potensi utuk berkembang
menjadi suatu individu yang terpisah. Hasil akhir dari proses ini
tergantung pada kapan pembelahan tersebut terjadi.
a) Pembelahan 72 jam pertama setelah pembuahan
Dua embrio, dua amnion, dan dua korion, akan terjadi kehamilan
diamniotik dan dikoriotik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang
berbeda atau suatu plasenta tunggal menyatu.
b) Pembelahan antara hari ke 4 dan ke 6 setelah pembuahan
Dua embrio akan terjadi, masing-masing dalam kantung yang terpisah,
dengan korion bersama.
c) 8 hari setelah pembuahan
Amnion telah terbentuk, maka pembelahan akan menimbulkan 2
embrio dengan kantong amnion bersama, atau kehamilan kembar
monoamniotik, monokorionik.
2. Dizigotik
Kembar dizigotik atau fraternal adalah kembar yang disebabkan dari 2
ovum yang terpisah. Kembar dizigotik merupakan produk dari dua ovum
dan dua sperma.1
3. Conjoined twins
Kembar dimana janin melekat satu dengan yang lainnya.
4. Superfekundasi
Pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi yang sama pada dua
kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek.3
5. Superfetasi
Kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau bulan setelah
kehamilan pertama.
Pertumbuhan janin
9
Diagnosis
10
Anamnesis
-
Pemeriksaan Klinis
a) Inspeksi dan palpasi
Kesan uterus lebih besar dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa.
b) Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
a) Rontgen foto abdomen: tampak gambaran 2 janin.
b) Ultrasonografi
Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah dapat
ditemukan pada trimester 1.
11
< 2mm.1
c) Laboratorium
Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2
plasenta maka produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi rekasi kehamilan bisa
positif,kadang-kadang sampai 1/200.
Nilai hematorkrit, Hb dan jumlah sel darah merah menurun,
berhubungan dengan penigkatan volume darah. Kebutuhan Fe melebihi
kebutuhan maternal untuk mensuplai Fe pada trismeter kedua.1
Diagnosis Banding
Diagnosis banding wanita hamil dengan uterus lebih besar dari usia kehamilan
antara lain sebagai berikut:
-
Fetus multipel
Elevasi uterus karena distensi urinaria
HPHT tidak akurat (kesalahan data)
Hidramnion
Mola Hidatidosa
Kehamilan dengan Mioma uteri (tidak terdengarnya 2 denyut jantung
pada pemeriksaan berulang, bagian besar dan kecil yang sukar
digerakkan, lokasinya yang tak berubah, dan pemeriksaan rontgen dapat
membedakan kedua hal tersebut).3
Komplikasi
o Terhadap ibu
Karena uterus yang membesar, ibu akan mengeluh sesak nafas, sering
miksi, serta terdapat edema dan varises pada tungkai dan vulva.
o Terhadap janin
12
Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta, maka angka
kematian bayi kedua tinggi.
Anak
Hidramnion
Malprestasi
Plasenta previa
Solusio plasenta
Ketuban pecah dini
Pertumbuhan janin terhambat
Kelainan bawaan
13
dan
mungkin
mengalami
kelebihan
sirkulasi
yang
Kembar siam
Apabila pembentukan dimulai setelah cakram mudigah dan
karung amnion rudimeter sudah terbentuk tetapi cakram mudigah tidak
sempurna akan terbentuk kembar siam.
IUGR
Pada kehamilan kembar pertumbuan dan perkembangan salah
satu atau kedua janin dapat terhambat. Semakin banyak janin yang
terbntuk maka kemungkinan terjadinya IUGR semakin bsar.
Resume Kasus
G3P2A0 merasa hamil 9 bulan, mengeluhkan mules-mules yang semakin
sering dan semakin kuat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluarnya
cairan jernih dari jalan lahir disangkal ibu. Keluarnya lendir beserta darah dari
jalan lahir disangkal ibu. Gerakan janin dirasakan ibu pertama kali sejak usia
kehamilan 5 bulan (4 bulan yang lalu) dan banyak dirasakan sampai sekarang.
Saat ini ibu merasa kehamilannya kembar. Riwayat hamil kembar di keluarga (+)
pada keluarga ayah.
HPHT tanggal 7 Agustus 2014 dan datang ke ruang bersalin pada tanggal
5 Mei 2015. Usia kehamilan ibu sekarang dilihat dari HPHT ialah 38-39 minggu
sehingga diketahui bahwa usia kehamilan cukup bulan (aterm).
Pemeriksaan luar didapatkan TFU: 42 cm; lingkar perut 112 cm; letak anak: (I)
kepala (II) kepala, teraba lebih banyak bagian kecil di perut kiri ibu. HIS: 2
14
5x/10menit, lama 40 detik. DJJ: Reguler; (I) 153x/menit (II) 140 x/ menit.
Pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan: 6 7 cm; Ketuban: (+). Bag.terendah:
kepala, kepala, St 0. Diagnosis pada pasien ini adalah: G3P2A0 parturien aterm
kala I fase aktif anak I presentasi belakang kepala, anak II letak kepala.
2. Prosedur penanganan pasien pada kasus ini sudah benar?
Keputusan untuk melahirkan anak pertama dan kedua dengan persalinan
pervaginam sudah tepat. Baik anak pertama dengan presentasi belakang kepala
maupun anak kedua dengan letak kepala dapat lahir secara spontan pervaginam.
Pengelolaan Gemeli
Antenatal
Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan supaya lebih
ringan.3
Persalinan
Bila anak pertama letaknya membujur, kala 1 diawasi seperti biasa dan di
tolong seperti biasa dengan episiotomi mediolateralis.
Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk
menentukan keadaan anak kedua. Tunggu sambil memeriksa tekanan darah
dll.
Biasanya 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua terletak membujur,
ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak mengalir deras
keluar. Tunggu dan pimpin persalinan anak kedua seperti biasa.
15
Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi
prolaps tali pusat dan solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara
caesar.
IUD.
Fungsi menstruasi dan seksual
Ad bonam, karena hanya butuh waktu untuk pemulihan luka pada
perineum, tidak ada hal lain yang menyebabkan rusaknya genitalia
eksterna maupun interna.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Spong CY, Dashe J, editors. William
obstertics. 24th ed. Philadelphia: McGraw-Hill; 2014.
2. Soepardiman M. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo; 1997.
3. Mochtar R. Sinopsis Obsterti. Edisi kedua. Jakarta: Penerbit buku kedokteran
EGC; 1998.
17