Anda di halaman 1dari 6

FORMULIR KONTRAK BELAJAR

POLITEKNIK BAKTI ASIH PURWAKARTA


PROFESI BIDAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS

Nama Mahasiswa : Intan Berlianti Sinaga


NPM : 0450462206487
Semester : 2
Tema : ANC Trimester I

Hari/ Tanggal Kompetensi yang akan dicapai Kompetensi yang dicapai


Senin, Diharapkan lebih memahami Memahami dan mengetahui
dan mengetahui mengenai Kehamilan dengan KEK
kehamilan dengan KEK

CI LAHAN Nama Mahasiswa

(...............................) ( Intan Berlianti Sinaga )


Nama Mahasiswa : Intan Berlianti Sinaga
Tempat : Puskesmas Sukadami (Posyandu Tanjung 4)
Tanggal : Jumat, 10-02-2023
ANC Patologis : Ibu Hamil dengan KEK

Data Subjektif (S)


a. Identitas
Nama Istri : Susi Susilawati
Umur : 22 Tahun
Pekerjaan : IRT
Nama Suami : M. Hajar Purwa
Umur : 23 Tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Perum BCA RT 009 RW 005 Desa Ciantra
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan kehamilan pertamanya dan usia kehamilannya 6 bulan. Tidak ada keluhan
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
GPA : G1P0A0
HPHT : 01-08-2022
TTP : 08-05-2023
Siklus haid : Teratur
Tanda bahaya/ Penyulit : Tidak Ada
Imunisasi TT1 : 24-07-2022
Imunisasi TT2 : 24-08-2022
d. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas terdahulu : Kehamilan ini
e. Riwayat Kesehatan : Tidak ada riwayat penyakit Jantung, Hipertensi, DM

Data Objektif (O)


a. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
Tanda-tanda Vital :
 Tensi Darah : 95/63 MmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Respirasi : 20 x/menit
 Suhu : 360c
b. Antropometri
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan sekarang : 42 Kg
Berat badan sebelum hamil : 39Kg
Lila : 22 cm
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
 Rambut : Hitam, tidak rontok dan bersih
 Muka : Pucat (-)Oedema (-), kloasma (-)
 Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
 Hidung : Tidak ada pengeluaran, Polip (-)
 Telinga : Bersih, simetris dan pendengaran baik
 Mulut/ Gigi : Stomatitis (-), caries (-), gusi tidak bengkak
2) Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, kelenjar getah
bening dan vena jugularis (-)
3) Dada : Simetris (+), napas teratur (+), tarikan dinding dada (-)
4) Payudara : Bentuk simetris, puting menonjol, pengeluaran tidak ada
5) Abdomen : Bekas operasi tidak ada, bentuk simetris
Palpasi
 Leopold I : Pada bagian fundus teraba lunak, bulat tidak melenting
(bokong)
 Leopold II : Pada bagian kiri ibu teraba bagian-bagian kecil (ektremitas)
pada bagian kana ibu teraba keras memanjang seperti papan
(Punggung
 Leopold III : Pada bagian terendah ibu teraba bulat keras melenting
(kepala)
 Leopold IV : -
 TFU : 23 cm
 TBJ : (23-12)x155= 1705gram
 DJJ : 150 x/menit

d. Ektremitas
Ektremitas Atas : Oedema (-)
Ektremitas bawah : Reflek Patella (-)
Varises : Tidak Ada

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Pemeriksaan darah dan urine
HB : 11 gr%
Golongan Darah : A
Glukosa : 110 mg/dl
Urine protein : -
HIV/Syfilis/HbsAg : Non Reaktif

Analisa DATA (A)


Ny.S G1P0A0, Usia Kehamilan 24 Minggu 1 Hari dengan KEK
Masalah : Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Kebutuhan : KIE Ibu Hamil Trimester II dengan KEK
Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu pada ibu mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, bahwa keadaan
umum ibu baik dengan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital seperti TD 95/63, Respirasi 20
x/menit, Nadi 80 x/menit, dan Suhu 36 0c serta BB 42 Kg, LiLA: 22 cm, Keadaan janin
baik dengan DJJ (+) terdengar jelas frekuensi 150 x/menit, dan memberitahu ibu bahwa
dari hasil pemeriksaan ibu mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK).
“ Ibu mengetahui hasil pemeriksaan”
2. Memberikan KIE kepada ibu tentang risiko tinggi kehamilan dengan Kekurangan Energi
Kronik (KEK) yaitu keadaan patologis akibat kekurangan zat gizi, lingkar lengan atas pada
usia subur kurang dari 23,5cm Lila ibu yaitu 22 cm, Akibat bila ibu hamil kekurangan
energi kronik yaitu terjadi perdarahan, anemia, pengaruh waktu persalinan yaitu persalinan
sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya, perdarahan setelah persalinan, dan pengaruh
pada janin yaitu keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan, bayi dengan berat badan lahir
rendah.
“Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan”.
3. Menganjurkan ibu untuk lebih meningkatkan pola makanan dari sebelumnya yaitu
peningkatkan porsi makan sebanyak 4-5 kali sehari. Meningkatkan jumlah protein yang di
konsumsi dari ikan, telur, dan daging dari sebelumnya. Meningkatkan jumlah buah-buahan
yang dimakan misalnya setiap hari mengonsumsi buah-buahan, dan sayur-sayuran hijau
yang sebelumnya hanya memakan dalam jumlah sedikit menjadi lebih banyak porsi
perharinya. Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi pemberian bantuan dari petugas
Kesehatan berupa biskuit ibu hamil, dan tetap meminum susu ibu hamil 2 kali sehari.
“Ibu bersedia untuk memakan makanan bergizi yang dianjurkan petugas kesehatan”.
4. Memberitahukan ibu untuk tidak terlalu bekerja berat, hindari mengangkat beban yang
terlalu berat dan luangkan waktu untuk istirahat di siang hari 1-2 jam dan 6-8 jam di waktu
malam hari. Posisi tidur yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah posisi tidur miring ke kiri.
Posisi ini diyakini dapat mencegah varises, sesak napas, bengkak pada kaki, sekaligus
mampu memperlancar sirkulasi darah sebagai asupan penting bagi pertumbuhan janin. Dan
ketika bangun tidur, miring dulu beberapa saat baru bangun biar ibu tidak merasa pusing.
“ Ibu bersedia mengikuti saran yang di berikan”
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene terutama daerah genitalia seperti
mengganti celana dalam setiap kali merasa lembab atau basah agar tidak ada jamur yang
dapat menyebabkan keputihan.
“ Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan ”
6. Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi yang mengandung karbohidrat seperti
nasi dan roti. Sayuran hijau, yang mengandung protein seperti telur, daging, tahu dan
tempe. Mengkonsumsi buah-buahan dan juga susu ibu hamil untuk menambah keutuhan
nutrisi ibu dan janin.
“ Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan “
7. Beritahu ibu tanda bahaya pada kehamilan sesuai usia kehamilan seperti:
 Keluar darah pervaginam (Beberapa wanita menemukan bercak darah pada celana
dalamnya selama kehamilan mereka, dan kondisi ini selalu menjadi perhatian serius.
Pada trimester kedua dan ketiga, perdarahan berhubungan dengan persalinan prematur
dan komplikasi plasenta, seperti plasenta previa atau abrupsio plasenta)
 Sakit kepala yang hebat (Biasa terjadi pada trimester II dan III. Ini Akibat kontraksi
otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan. Selain itu, Tegangan
mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah)
 Penglihatan kabur (Penglihatan kabur umum terjadi pada mereka yang mengalami
tekanan darah rendah terutama selama 6 bulan pertama kehamilan. Penglihatan kabur
juga bisa merupakan tanda preeklamsia. Kondisi yang berbahaya untuk janin,
mengingat preeklampsia berat dapat membatasi aliran darah ke plasenta sehingga
nutrisi bagi janin tidak akan tercukupi meski ibu telah makan-makanan yang bergizi)
 Bengkak di wajah, tangan, kaki (Penekanan pembesaran uterus pada pembuluh vena
mengakibatkan darah balik dari bagian bawah tubuh terhambat, sehingga menyebabkan
kaki, tungkai bawah, tangan dan wajah menjadi edema. Dianjurkan untuk banyak
minum, mengkompres dingin, memakai sepatu longgar dan meninggikan kaki pada saat
duduk atau istirahat. Jika pembengakakan terjadi dengan disertai pusing kepala, nyeri
tengkuk dan ulu hati, mata berkunangkunang mungkin merupakan tanda pre-eklampsia
dan eklampsia bila kejang, ibu segera ke tenaga kesehatan terdekat)
 Keluar cairan pevaginam (Jika celana ibu terus-menerus basah atau jika ibu merasa ada
cairan yang keluar deras dari kemaluan, itu bisa berarti ketuban janin pecah sebelum
waktunya. Selain sebagai tanda semakin dekatnya proses persalinan, hal ini juga bisa
menjadi salah satu tanda bahaya kehamilan terutama jika usia kehamilan ibu masih
dalam trimester pertama atau kedua)
 Gerakan janin tidak terasa/ gerakan janin berkurang (Jika ibu merasa bahwa janin tidak
lagi bergerak atau gerakannya tak lagi seperti biasanya, berhentilah melakukan aktivitas
dan luangkan waktu sebentar untuk memperhatikan apa yang terjadi pada janin. Ada
besar kemungkinan janin terhenti pertumbuhannya karena kurangnya asupan nutrisi
akibat peredaran darah ke plasenta terhambat)
 Nyeri perut yang hebat (Jika ibu mengalami nyeri berulang pada sekitar area perut dan
dada dengan rasa yang sangat menyakitkan, bisa jadi ibu mengalami placental
abruption. Kondisi ini dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan janin. Nyeri
berulang di perut dan dada sebagai tanda placental abruption mirip dengan rasa yang
terjadi ketika Anda mengalami menstruasi. Kram, rasa sakit yang tajam, serta dada
yang sesak adalah masalah serius yang perlu mendapat penanganan ekstra dari dokter
kehamilan) apabila terjadi salah satu tanda tersebut diatas segera ke puskesmas, rumah
sakit, dokter dan bidan.
“ibu mengerti dan akan melaksanakan sesuai anjuran”
8. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan yaitu :
 perut mulas secara teratur
 mulasnya sering dan lama
 keluar lender bercampur darah dari jalan lahir
Apabila ibu mengalami tanda-tanda diatas, segera datang ketempat tenaga kesehatan
terdekat dengan di damping suami dan keluarga.
“ Ibu mengerti dan memahami tentang penjelasan yang diberikan ”
9. Merencanakan P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), yaitu :
a. Nama Ibu : Susi Susilawati
b. Taksiran Persalinan : 08-05-2023
c. Penolong Persalinan : Bidan
d. Tempat Persalinan : PMB
e. Pendamping Persalinan : Suami dan keluarga
f. Transportasi : Roda 2
g. Calon Pendonor Darah : Suami dan keluarga
10. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi.

Anda mungkin juga menyukai