Oftalmia Simpatika
Oftalmia Simpatika
SIMPATIKA
OFTALMIA SIMPATIKA
OFTALMIA SIMPATIKA
A. DEFINISI
Oftalmia simpatika adalah uveitis granulomatosa bilateral yang
jarang terjadi, dimana terjadi peradangan di mata kedua setelah mata
yang pertama mengalami kerusakan akibat trauma tembus atau
setelah pembedahan.(1,2,3,4,5,6,7)
Oftalmia simpatika biasanya timbul 10 hari sampai beberapa tahun
setelah trauma mata tembus di daerah corpus ciliare, atau setelah
kemasukan benda asing. 90% kasus terjadi dalam 1 tahun trauma.
Walaupun sangat jarang terjadi, Oftalmia Simpatika juga bisa timbul
setelah bedah intraokuler tanpa komplikasi terhadap katarak atau
glaukoma.(1,2,3)
Seabad yang lalu, jumlah kasus Oftalmia Simpatika ditemukan
sekitar 2% dari semua kasus. Pada perang dunia I dan II sangat
jarang terdapat kasus. Pada 1980an, 1-2 dari 1000 kasus trauma
tembus dilaporkan berlanjut menjadi Oftalmia Simpatika. Pada 2001,
di Inggris dan Irlandia dilaporkan 3 kasus Oftalmia Simpatika dari
1.000.000 kasus trauma tembus dan bedah. Dengan demikian
Oftalmia Simpatika merupakan kasus yang sangat jarang terjadi.(3,4,6)
OFTALMIA SIMPATIKA
B. ETIOLOGI
Penyebabnya tidak diketahui, namun penyakit ini sepertinya
berkaitan dengan hipersensitivitas terhadap beberapa unsur dari selsel berpigmen di uvea.
Diduga
cedera
terhadap
satu
mata
menyebabkan
tubuh
OFTALMIA SIMPATIKA
C. PATOFISIOLOGI
Pada oftalmia simpatika, diperkirakan terjadi hipersensitivitas tipe
lambat
terhadap
struktur-struktur
yang
mengandung
melanin.
Diperkirakan juga adanya peran virus, tapi belum ada bukti yang
meyakinkan yang mendukung.
Diduga terjadi suatu gangguan/cedera, infeksi atau hal lain, yang
mengubah struktur berpigmen di mata, kulit dan rambut sedemikian
rupa sehingga tercetus hipersensitivitas tipe lambat terhadap struktur
tersebut. Baru-baru ini ditemukan adanya bahan larut dari segmen
luar lapisan fotoreseptor renia (antigen-S retina) yang mungkin
menjadi autoantigennya.(1,6)
D. DIAGNOSIS
Pada Oftalmia Simpatika, mata yang trauma mula-mula meradang
dan kemudian mata yg tidak cedera atau yang bersimpatik kemudian
ikut meradang setelah 2 minggu atau bisa bertahun-tahun.(1,2)
3
OFTALMIA SIMPATIKA
sebelumnya
ditambah
dengan
adanya
tanda-tanda
Mutton Fat
OFTALMIA SIMPATIKA
Nodul Dalen-Fuchs
OFTALMIA SIMPATIKA
E. DIFERENSIAL DIAGNOSIS
1. Vogt-Koyanagi-Harada Syndrome (VKH)
Merupakan peradangan pada satu atau kedua mata yang ditandai
dengan iridosiklitis akut, koroiditis bebercak dan pelepasan serosa
retina. Penyakit ini biasanya diawali oleh suatu episode demam akut
disertai nyeri kepala, disakusis, dan kadang-kadang vertigo. Pada
beberapa bulan pertama penyakit dilaporkan terjadi kerontokan
rambut bebercak atau timbul uban. Vitiligo dan poliosis sering terjadi
tetapi tidak penting untuk diagnosis.(1)
2. Endoftalmitis
Merupakan peradangan berat pada bola mata, biasanya akibat
infeksi setelah trauma atau bedah, berbentuk radang supuratif di
dalam rongga mata dan struktur di dalamnya. Gambaran kliniknya
ialah rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak
sulit dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, camera
okuli anterior keruh yang kadang-kadang disertai hipopion.(2)
3. Sarkoidosis
Sarkoidosis adalah suatu penyakit multisistem dengan manifestasi
di paru, mata(uveitis), kulit dan sistem retikuloendotel, ditandai banyak
nodul
kutan
granulomatosa
dan
subkutan.
disertai
sel-sel
Dapat
di
dijumpai
korpus
suatu
vitreum,
uveitis
periflebitis,
6
OFTALMIA SIMPATIKA
F. PENANGANAN
1. Pembedahan
Pengobatan adalah enukleasi segera untuk mencegah oftalmia
simpatika, biasanya dilakukan 7-14 hari setelah trauma. Enukleasi
juga sebaiknya dilakukan pada mata dengan visus 0 walaupun
oftalmia simpatika telah terjadi. (1,2,3,4,5,6,7)
2. Kortikosteroid
Jika peradangan terjadi pada mata simpatik, obati segera dengan
kortikosteroid lokal dan atropin. Kortikosteroid merupakan garis utama
penanganan medikamentosa dari Oftalmia Simpatika. Biasanya
diberikan dengan dosis tinggi, dan setelah proses peradangan
7
OFTALMIA SIMPATIKA
OFTALMIA SIMPATIKA
G. PROGNOSIS
Tanpa
pengobatan,
penyakit
ini
sangat
serius
dan
terus
OFTALMIA SIMPATIKA
REFERENSI
1. Vaughan DG, Asbury T, editors. General Oftalmology: Oftalmia
Simpatika. 16th ed. California, Lange Medical Publication;
2001. p.165,357-358.
2. Ilyas SH, editor. In: Ilmu penyakit mata: Oftalmia Simpatika.
3rd ed. Jakarta, Balai Penerbit FKUI; 2005. P.177
3. Sympathetic Ophthalmia. Available in:
http://www.uveitissociety.org/pages/diseases/so.html
4. Sympathetic Ophthalmia. Available in:
http://en.wikipedia.org/wiki/symathetic_ophthalmia
5. Sympathetic Ophthalmia. Available in:
http://www.tsbvi.edu/education/anomalies/sympathetic.htm
6. Case Of Sympathetic Ophthalmia. Available in:
http://www.uveitis.org/medical/articles/case/so.html
7. Branleh M, Sympathetic Ophthalmia.pdf. North Shore Eye
Centre. Website: http://www.northshoreeye.com.au/
10