Anda di halaman 1dari 14

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.

278)

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama pasien

By. Ny. S

Umur

1 hari

Tanggal lahir

25 Juni 2015 pukul 00.10

Jenis kelamin

laki-laki

Agama

Islam

Suku

Jawa

Alamat

Jalan Medowo V, Gayamsari

Ruang

Perinatologi

Nomor RM

329206

Nama ayah

Tn. A

Umur

28 tahun

Pendidikan terakhir

SLTA/sederajat

Pekerjaan

Karyawan swasta

Nama ibu

Ny. S

Umur

24 tahun

Pendidikan terakhir

SLTA/sederajat

Pekerjaan

Karyawan swasta

Masuk RS

25 Juni 2015 pukul 10.00

II. DATA DASAR


1. ANAMNESIS
Alloanamnesis dilakukan dengan ibu pasien dan perawat ruang
perinatologi RSUD Kota Semarang pada tanggal 26 Juni 2015 serta
didukung catatan medis ibu dan pasien.
Keluhan utama

demam

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

Keluhan tambahan

kuning

Riwayat Penyakit Sekarang:


Sebelum masuk rumah sakit
Pada tanggal 26 Juni 2015, 1 jam SMRS, tiba-tiba ibu G2P1A0 U24 H
39minggu merasakan perutnya sakit, tidak mules dan kencang-kencang,
namun tidak ada keluar cairan ngepyok, lendir, dan darah dari jalan lahir.
Oleh karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian ibu
memeriksakan kehamilannya tersebut ke bidan. Oleh bidan, ibu dirujuk ke
IGD RSUD Kota Semarang karena adanya hasil pemeriksaan tekanan darah
atas yang tinggi, yaitu 140/90mmHg.
Setelah masuk rumah sakit
Sesampainya di IGD RSUD Kota Semarang, ibu kemudian dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan dalam. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan
didapatkan terjadi perembesan air ketuban pada ibu, kondisi bayi saat ini
dalam kondisi yang baik serta hasil pengukuran tekanan darah yang
didapatkan normal 120/80 mmHg. Saat dilakukan pemeriksaan dalam oleh
bidan didapatkan pembukaan 1 cm dengan kulit ketuban(-) dan keluar cairan
ketuban berwarna keruh hijau, letak belakang kepala. Ibu direncanakan untuk
melahirkan secara spontan dan dipindah ke Ruang Srikandi RSUD Kota
Semarang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pada pukul 18.15 WIB, tiba-tiba ibu merasakan perutnya terasa kencang
dengan hasil pemeriksaan dalam pembukaan 4 dan pukul 11.40 pembukaan
jalan lahir ibu sudah lengkap, kemudian ibu dilakukan pimpinan mengejan
oleh residen obgyn di Ruang Srikandi. Pada pukul 00.10 WIB, lahir seorang
bayi laki-laki secara spontan di Ruang Srikandi RSUD Kota Semarang
dengan berat badan 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 35 cm,
lingkar dada 33 cm, kaput suksedaneum (-), sefal hematom (-). Pada menit
ke-1, bayi lahir menangis merintih, warna kulit kemerahan dengan biru pada
ekstremitas, pernafasan baik, tonus otot sedang dan frekuensi denyut jantung
>100 kali/menit. Pada menit ke-5, bayi masih menangis merintih, warna kulit
kemerahan dengan biru pada ekstremitas, pernafasan baik, tonus otot baik,

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

dan frekuensi denyut jantung >100 kali/menit. Pada menit ke-10, bayi
menangis kuat, warna kulit kemerahan, pernafasan baik, tonus otot baik, dan
frekuensi denyut jantung >100 kali/menit. Kemudian bayi dirawat di
perinatologi advice untuk cek Dr, GDS dan cek residu, Infus d10% 8tpm
mikro, inj ampisulbaktam 2x250mg, Ca glukonas 2x1.75cc .
Setelah masuk perinatologi
Pada pukul 00.30 WIB, bayi kemudian dirawat di Ruang Perinatologi
RSUD kota Semarang dengan neonatus aterm, berat badan lahir cukup dan
asfiksia ringan dengan Suspect Neonatal Infeksi. Selama menjalani perawatan
di ruang Perinatologi, berat badan bayi mulai meningkat secara bertahap.
Setelah 2 hari dirawat di ruang Perinatologi, berat badan bayi telah
menunjukkan 3600 gram serta muncul kuning pada kepala hingga
extremitas , dan bayi pun dirawat hingga mendapatkan Fototerapi dan kuning
menghilang pada hari ke 4 sehingga bayi diperbolehkan untuk pulang.
Tanggal
Rawat H-0
25 Juni
2015
Usia :
0 hari
BBL :
3500 gram
AS :
7-8-9

Keterangan
Keadaan bayi:
gerak bayi aktif
menangis merintih (+)
refleks hisap lemah
muntah (-)
kuning (-)

Tanda-tanda vital
HR : 152x/m
RR : 48x/m
t
: 38.3C
N
: i/t c
Kepala

: CH (-)
CS (-)
Ass:/ Neonatus aterm
Hidung
: NCH (-)
BBLC
Thorax
: simetris (+)
Asfiksia Ringan
retraksi (-)
obs NI
Pulmo
: SNV +/+
rh -/Terapi:
wz -/ jaga kehangatan
Abdomen : supel, BU (+)
rawat tali pusat
Ekstremitas : akral sianosis (-)
injeksi vit K 1 x 1 mg
O
salep mata kloramfenikol Sp 2 : 95-99%
ods
IMD (lama kontak 1 jam)
Advice:
- pasang OGT tes
residu (-) coba diit
minimal 3ml
3

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

Infus D10% 8tpm mikro


Ampisulbactam 2x250
mg
Ca glukonas 2x1,5cc

Program:
- periksa lab darah rutin dan
gula darah sewaktu
- observasi 2 jam post partus
- pantau residu
(+) diet tunda
() diet bertahap
O2
- jika KU baik, stop
-

Pemberian antibiotik
sampai tanggal 27 juni 2015

Rawat H-1

Keadaan bayi:
gerak bayi cukup aktif
26
Juni menangis (+)
refleks hisap kuat
2015
muntah (-)
Usia :
kuning (-)
1 hari
residu (-)
BBL :
3500 gram
Ass:/ Neonatus aterm
BBLC
Asfiksia ringan
obs NI
Terapi:
Infus D10% 8tpm mikro
diit PO 10cc
Ampisulbactam 2x225 mg
Injeksi vit K 2x1 mg
O2
off

HR
RR
t
N

:
:
:
:

142x/m
44x/m
36,7C
i/t c

Kepala

: CH (-)
CS (-)
Hidung
: NCH (-)
Thorax
: simetris (+)
retraksi (-)
Pulmo
: SNV +/+
rh -/wz -/Abdomen : supel, BU (+)
Ekstremitas : akral sianosis (-)

Program:
- pantau KU dan tanda vital
O2
- stop
-

Pemberian antibiotik
sampai tanggal 27 Juni
2015

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

Rawat H-2

Keadaan umum:
gerak bayi cukup aktif
27
Juni menangis (+)
refleks hisap kuat
2015
perut kembung (+)
Usia :
muntah (+)
2 hari
kuning (+) Krammer III-IV
BBL :
3500 gram
Ass:/ obs NI
ikterik patologis
Terapi:
Infus D10% 8tpm mikro
diit PO 10cc
Ampisulbactam 2x225 mg
Injeksi vit K 2x1 mg
Program:
- pantau KU dan tanda vital
- OGT lepas
- fototerapi 1 x 24 jam, bila
ikterik (+) lanjutkan
fototerapi 2 x 24 jam
- Pemberian antibiotik
sampai tanggal 27 Juni
2015
- latihan menyusu pada ibu
Rawat H-3 Keadaan umum:
gerak bayi cukup aktif
28
Juni menangis (+)
refleks hisap kuat
2015
muntah (-)
Umur :
kembung (-)
3 hari
kuning (+)
BBL :
3600 gram
Ass:/ ikterik patologis

HR
RR
t
N

:
:
:
:

158x/m
45x/m
36,7C
i/t c

Kepala

: CH (-)
CS (-)
Hidung
: NCH (-)
Thorax
: simetris (+)
retraksi (-)
Pulmo
: SNV +/+
rh -/wz -/Abdomen : supel, BU (+)
Ekstremitas : akral sianosis (-)

HR
RR
t
N

:
:
:
:

155x/m
48x/m
36,9C
i/t c

Kepala

: CH (-)
CS (-)
Hidung
: NCH (-)
Thorax
: simetris (+)
retraksi (-)
Terapi:
Pulmo
: SNV +/+
Infus D10% 8tpm mikro
rh -/stop
wz -/ diit PO 10cc
Abdomen : supel, BU (+)
Program:
Ekstremitas : akral sianosis (-)
- pantau KU dan tanda vital
- Fototerapi 2 x 24 jam s/d
5

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

tanggal 29 Juni 2015


Cek darah rutin, bilirubin
serum setelah FT
- naikkan diit bertahap
- latihan menyusu pada ibu
Rawat H-4 Keadaan umum:
gerak bayi cukup aktif
29
Juni menangis (+)
minum dot kuat
2015
muntah (-)
Umur :
kembung (-)
4 hari
kuning (-)
BBL :
3100 gram
Terapi:
diit PO
-

HR
RR
t
N

:
:
:
:

156x/m
45x/m
36,8C
i/t c

Kepala

: CH (-)
CS (-)
Hidung
: NCH (-)
Thorax
: simetris (+)
retraksi (-)
Pulmo
: SNV +/+
Program:
rh -/- pantau KU dan tanda vital
wz -/- stop infus
Abdomen : supel, BU (+)
- stop FT cek darah rutin,
Ekstremitas : akral sianosis (-)
kadar bilirubin hasil lab
baik boleh pulang

Riwayat Penyakit Orang Tua Pasien:


Riwayat ibu dan ayah menderita kencing manis, tekanan darah tinggi , asma,
penyakit jantung, penyakit ginjal, alergi, anemia, serta kelainan darah

disangkal
Riwayat ibu demam selama kehamilan disangkal
Riwayat ibu keputihan berbau amis, busuk serta riwayat menderita penyakit

menular seksual sebelum dan selama masa kehamilan disangkal


Riwayat ayah menderita penyakit menular seksual sebelum dan selama
istrinya hamil disangkal

Riwayat Antenatal:
Ibu G2P1A0 usia 24 tahun, riwayat haid teratur, siklus 28 hari, lama haid sekitar
7 hari per siklus. Saat hamil, ibu mengaku rutin memeriksakan kehamilannya di
bidan 1 bulan sekali sampai usia kehamilan 8 bulan. Setelah lewat 8 bulan, ibu
memeriksakan kehamilannya 1 kali dalam 2 minggu. Selama hamil, ibu mengaku
mendapatkan suntikan vaksin tetanus toxoid sebanyak dua kali. Riwayat penyakit
darah tinggi dan kencing manis selama kehamilan disangkal. Riwayat ibu demam

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

tinggi selama proses kehamilan disangkal. Riwayat perdarahan, trauma disangkal.


Riwayat dipijat disangkal. Selama masa kehamilan ibu hanya mengkonsumsi obat
vitamin warna merah penambah darah dari bidan, riwayat mengkonsumsi jamujamuan disangkal. Pola makan sebelum dan selama hamil mengalami perubahan,
yang biasanya 3 kali sehari menjadi 4-5 kali sehari. Ibu juga jarang
mengkonsumsi goreng-gorengan.
Riwayat Postnatal:
Lahir bayi laki-laki di Ruang Srikandi RSUD Kota Semarang dari ibu G2P1A0,
usia kehamilan 39 minggu, lahir dengan Spontan pada tanggal 25 April 2015
pukul 00.10 WIB, ditolong oleh residen obgyn RSUD Kota Semarang. Berat
badan lahir 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada
33 cm, kaput suksedaneum (-), sefal hematom (-).

Bayi lahir merintih, warna kulit kemerahan dengan biru pada ekstremitas,
pernafasan baik, tonus otot sedang dan frekuensi denyut jantung >100

kali/menit
Menit ke-5 resusitasi, bayi tetap menangis merintih, warna kulit kemerahan
dengan biru pada ekstremitas, pernafasan baik, tonus otot baik, dan frekuensi

denyut jantung >100 kali/menit


Menit ke-10 resusitasi, bayi menangis merintih,

warna kulit kemerahan,

pernafasan baik, tonus otot baik, dan frekuensi denyut jantung >100

kali/menit
APGAR score didapatkan 7-8-9

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak:


a. Riwayat pertumbuhan
Berat badan lahir 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 35 cm,
lingkar dada 33 cm.
b. Riwayat perkembangan
belum dapat dinilai dan dievaluasi
Riwayat Imunisasi:
Riwayat Keluarga Berencana:
Ibu pasien tidak menggunakan alat/obat kontrasepsi sebelum hamil.
Riwayat Sosial Ekonomi:

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai karyawan swasta. Ayah dan Ibu pasien
menikah 3 tahun yang lalu. Ayah dan ibu bekerja sebagai karyawan di sebuah
perusahaan swasta. Biaya pengobatan ditanggung Jamkesmaskot Semarang. Pola
makan 3 kali sehari.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 27 Juni 2015 pukul 12.30 WIB di ruang perinatologi.
Bayi laki-laki usia 0 hari, berat badan lahir 3500 gram, panjang badan 51 cm,
lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 33 cm.
Kesan umum :
Compos mentis, bayi berat lahir cukup, cukup aktif, menangis kuat, nafas
spontan adekuat, minum kuat (+), ikterik (+) Krammer III-IV
Tanda-tanda vital
frekuensi nadi
: 110 kali/menit
frekuensi napas : 52 kali/menit
suhu
: 36,7C
tekanan darah
: tidak dilakukan
Status internus:
Kepala
ubun-ubun besar sulit teraba, caput succedaneum (-), cephal hematom
(-), rambut hitam terdistribusi merata, kulit kepala lecet (-), muka

tampak ikterik
Mata
sklera ikterik (+/+), konjungtiva anemis (-/-)
Hidung
Bentuk normal, nafas cuping hidung(-/-),sekret (-/-),deviasi septum (-)
Telinga
Normoti, discharge (-/-)
Mulut
Sianosis (-), stomatitis (-), labioschizis (-), palatoschizis (-)
Thorax
Tampak ikterik pada daerah dada, simteris (+/+), Retraksi (-/-)
a. Paru
o Inspeksi: hemithorax dextra dan sinistra simetris pada keadaan
inspirasi dan ekspirasi. retraksi (-)
o Palpasi: stem fremitus tidak dilakukan, areola mammae teraba,
papilla mammae (+/+)
o Perkusi: tidak dilakukan
o Auskultasi: suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing
(-/-), suara nafas tambahan (-/-)
b. Jantung

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

o
o
o
o

o
o
o
o

Inspeksi
: pulsasi iktus kordis tidak tampak
Palpasi: iktus kordis teraba
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi
: bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi
: datar, tampak ikterik
Auskultasi
: bising usus (+) normal
Palpasi: supel, hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi
: timpani di seluruh kuadran abdomen
Tulang belakang
spina bifida (-), meningocele (-)
Genitalia dan anorektal
Jenis kelamin laki-laki, kedua testis telah mengisi skrotum, rugae (+).
Anus (+) dalam batas normal.
Kulit
Lanugo (+), sianotik (-), pucat (-), ikterik (+) Krammer III-IV,
sklerema (-)
Ekstremitas
Superior
-/-/-/+
<2 detik
normotoni

Deformitas
Akral dingin
Akral sianosis
Ikterik
CRT
Tonus otot

o
o
o
o
o

Refleks Primitif:
Refleks Hisap
Refleks Rooting
Rfleks Moro
Refleks Palmar Grasp
Refleks Plantar Grasp

Inferior
-/-/-/+
<2 detik
Normotoni

: (+)
: (+)
: (+)
: (+)
: (+)

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi
Hemoglobin (g/dl)
[N=14-18]
Hematokrit (%)
[N=42-52]
Jumlah lekosit (/ul)
[N=4,8-10,8]

25 Juni 2015

27 Juni 2015

29 Juni 2015

15

13,7

13.1

38

35,3

36.7

17

9,7

9.2

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

3
Jumlah trombosit ( 10 /ul)

[N=150-400]
Kimia Klinik
Bilirubin total (mg/dl)
[N=0,00-1,00]
Bilirubin direk (mg/dl)
[N=0,00-0,35]
Bilirubin indirek (mg/dl)
[N=0,00-0,65]
Gula Darah Sewaktu (mg/dl)
[N=70-115]
Ket: = tidak dilakukan

435

399

405

12.7

6.45

1.35

0.33

97

4. PEMERIKSAAN KHUSUS
4.1 BALLARD SCORE

Neuromuscular Maturity
Posture
Square window (wrist)
Arm recoil
Popliteal angle

Score
4
4
4
3

Physical Maturity
Skin
Lanugo
Plantar surface
Breast

Score
4
3
3
3

10

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

Scarf sign
Heel to ear
Total
Ballard score = 20 + 18 =39

2
3
20

Eye/Ear
Genitalia (male)
Total

3
3
19

Kesan: Kehamilan aterm 39 minggu


4.2 APGAR SCORE
0

Tak ada

<100

>100

Tak ada
Lemah

Tak teratur
Sedang

Tak ada

Meringis

Baik
Baik
Menangi
s

Biru/puti
h

Merah jambu,
ujung-ujung
biru

TOTAL

Merah
jambu

APGAR
SCORE
Denyut
jantung
Pernapasan
Tonus otot

10

2
1

2
2

2
2

Peka rangsang

Warna

4.3 GUPTE SCORE


Skoring faktor resiko sepsis neonatal
Faktor
Skor
Prematuritas
3
Riwayat air ketuban keruh, purulen atau bercampur
2
mekonium
Riwayat demam pada ibu saat hamil
2
Asfiksia
2
Partus lama
1
Riwayat periksa vagina tidak bersih
2
Ketuban pecah dini
1
Catatan: Skor 3-5: lakukan pemeriksaan penunjang (Septic work up)
Skor >5 : lakukan terapi antibiotik dan pemeriksaan penunjang
Skor akhir : 5
III. RESUME
Telah lahir bayi jenis kelamin laki-laki dari seorang ibu G2P1A0, usia
24 tahun , hamil 39 minggu. Lahir dengan Spontan ditolong oleh residen

11

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

obgyn RSUD Kota Semarang pada tanggal 25 Juni 2015 pukul 00.10 WIB
dengan berat badan 3500 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 35 cm,
lingkar dada 33 cm, kaput suksedaneum (-), sefal hematom (-). Ketuban
pecah sebelum persalinan, warna hijau keruh, jumlah cukup dan bau khas.
Saat lahir bayi menangis merintih, warna kulit kemerahan dengan biru pada
ekstremitas, pernafasan baik, tonus otot sedang dan frekuensi denyut
jantung >100 kali/menit. Didapatkan APGAR score 7-8-9. Bayi kemudian di
rawat dan diobservasi di ruang perinatologi RSUD kota Semarang.
O2
Di ruang perinatologi, pasien dipasang monitor dan diberi
liter
per menit. Keadaan umum pasien kurang aktif, masih menangis merintih,
refleks hisap lemah. Dilakukan pemasangan infus dengan D10% 8 tpm
mikro, injeksi Ca glukonas 2x1,75cc, injeksi Ampisulbactam 2x250mg, dan
pasang OGT, dialirkan diet tunda. Berdasarkan pemeriksaan penunjang
laboratorium darah rutin didapatkan leukositosis pada usia 0 hari yaitu
15/uL. Hari kedua perawatan, keadaan umum pasien aktif, menangis kuat,
refleks hisap kuat, namun pasien kuning Krammer III-IV, kemudian
difototerapi selama 1 x 24 jam. Hari ketiga perawatan, dikarenakan pasien
masih kuning, fototerapi dilanjutkan 1 x 24 jam. Hari keempat perawatan,
pemeriksaan penunjang didapatkan bilirubin total

6,45 mg/dl. Keadaan

umum pasien gerak bayi cukup aktif, menangis kuat, minum dot kuat, tidak
kuning. Dikarenakan hasil lab baik, pasien diperbolehkan untuk pulang.

IV. DIAGNOSIS BANDING


1. Asfiksia neonatorum
1.1 Asfiksia ringan
1.2 Asfiksia sedang
1.3 Asfiksia berat
2. Hiperbilirubinemia
2.1 Hiperbilirubinemia indirek
2.1.1 Meningkatnya produksi bilirubin
2.1.1.1 Ikterus fisiologis
2.1.1.2 Ikterus non-fisiologis
- penyakit hemolitik
- imun (Rhesus, ABO)
12

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

non-imun (defisiensi G6PD)


- ekstravasasi darah (sefalhematoma, memar yang
luas, kaput suksedaneum)
- polisitemia
- sepsis
2.1.2 Terganggunya transpor bilirubin dalam sirkulasi
2.1.2.1 hipoalbuminemia
2.1.2.2 pengaruh obat-obatan
2.1.3 Terganggunya pengambilan bilirubin oleh hati
2.1.3.1 fisiologis
2.1.3.2 non-fisiologis
- kelahiran kurang bulan
- defisiensi ligandin
- sepsis
- ikterus ASI (breast milk jaundice)
2.1.4 Terganggunya konyugasi bilirubin
2.1.4.1 fisiologis
2.1.4.2 non-fisiologis
- hipotiroidisme
- sepsis
- sindroma Crigler-Najjar (golongan I dan II)
2.1.5 Peningkatan sirkulasi enterohepatik
2.1.5.1 obstruksi usus (ileus mekonium)
2.1.5.2 tertundanya pelepasan mekonium (sumbatan
mekonium, tertundanya asupan minum, dan
hipotiroidisme)
2.2 Hiperbilirubinemia direk
3. Neonatal Infeksi
3.1 Berdasarkan etiologi
3.1.1 Infeksi ante-natal
- Penyakit ibu (TORCH, TBC, Hepatitis B, Infeksi virus,
Trikomoniasis, Candidiasis vaginalis, dan lainnya)
3.1.2 Infeksi durante-natal
- Infeksi ascenden
- Infeksi lintas amnion
- Infeksi lintas jalan lahir
3.1.3 Infeksi post-natal
- Perawatan tali pusat tidak adekuat
- Nosokomial (alat dan sarana yang tidak steril)
- Partus dengan tindakan
- Penolong persalinan
3.2 Berdasarkan waktu
3.2.1 Early-onset (umur <3 hari)

13

Laporan Kasus Neonatus Wenny wijaya (030.10.278)

3.2.2 Late-onset (umur >3 hari)


V.DIAGNOSIS KERJA
1.1 Asfiksia ringan
1.2 Hiperbilirubinemia
1.3 Neonatal infeksi
V. TERAPI
5.1 Non medikamentosa
5.1.1 Jaga kehangatan
5.1.3 Rawat tali pusat
5.1.3 Diit PO 8 x 7,5cc
5.2 Medikamentosa
1. Infus D10% 8 tpm
2. Inj. Ampiisilin Sulbactam 250 mg/12 jam
= 500mg/hari = 2 x 250 mg
5.3 Program
1. Pantau keadaan umum dan tanda vital
2. OGT lepas
VI. PROGNOSIS
6.1 Quo ad vitam
6.2 Quo ad fungctionam
6.3 Quo ad sanationam

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: ad bonam

VII. USUL
1. Pantau tumbuh kembang
2. ASI Eksklusif
3. Lakukan Imunisasi dengan teratur
4. Rawat tali pusat

14

Anda mungkin juga menyukai