Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sumber daya manusia adalah merupakan asset penting dalam sebuah organisasi, karena sumber
daya manusia mempengaruhi efektifitas dan efesiensi organisasi. Agar organisasi tetap eksis
maka harus berani menghadapi tantangan dan memenangkan persaingan. Peran organisasi
tergantung dari kinerja orang-orang yang berada didalam organisasi. Manusia selalu berperan
aktif dalam setiap organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, penentu dan pengambil
keputusan untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Motivasi merupakan hal penting karena motivasi mendukung perilaku manusia supaya mau
bekerja giat dan antusias dalam mencapai hal yang optimal. Motivasi sebagai dorongan,
merupakan faktor penting dalam menjalankan pekerjaan secara optimal. Jika setiap pekerjaan
dapat dijalankan secara optimal, maka kinerja karyawan dapat diwujudkan sesuai dengan tujuan
organisasi. Tanpa adanya motivasi, seorang karyawan merasa segan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan dengan baik. Kinerja karyawan akan tercapai apabila karyawan itu sendiri mempunyai
motivasi kerja yang tinggi. Motivasi kerja akan dicapai bila ada kemauan dari diri sendiri dan
mendapat dorongan dari pihak lain.
Hasibuan (2000) menyatakan tingkah laku seseorang dipengaruhi secara dirangsang oleh
keinginan, kebutuhan, dan kepuasannya. Rangsangan ini timbul dari diri sendiri dan dari luar
atau lingkungan. Rangsangan yang berbentuk materil akan menciptakan motif dan motivasi
yang mendorong orang beraktifitas untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil
kinerjanya.
Motivasi kerja diperlukan dalam organisasi, karena individu akan dapat digerakan untuk
bertindak dan bukan adanya keterpaksaan untuk bertindak. Roos dan Eeden (2001)
mengemukakan bahwa dalam organisasi, karyawan dapat digerakan karena adanya rasa tertarik
terhadap pekerjaan itu sendiri atau lingkungan kerja itu sendiri baik bersifat intrinsik maupun
ekstrinsik. Oleh sebab itulah motivasi kerja sangat dibutuhkan oleh organisasi agar kinerja dapat
stabil untuk mempermudah pencapaian tujuan organisasi. Kuat lemahnya motivasi kerja
seseorang sangat menentukan besarnya kecilnya kinerja yang ditunjukan oleh karyawan tersebut
(Winardi,2008).
Menurut Suprihanto, dkk. (2003), setiap organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Agar
tujuan yang telah ditetapkan tercapai, maka organisasi perlu menjalankan kegiatan
operasionaldan fungsional. Dengan dibentuknnya organisasi, pembagian tugas, tanggung jawab,
dan hubungan antar anggota dalam organisasi menjadi jelas, sehingga pencapaian tujuan
organisasi semakin mudah.

Secara khusus ada beberapa hal penting yang mendasari penelitian ini yaitu: pertama, bahwa
kinerja karyawan merupakan suatu hal sangat berhubungan erat dengan motivasi kerja. Motivasi
kerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan dan mewujudkan tercapainya tujuan
organisasi.
Kedua, yang mendasari pentingnya analisis pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja
karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota palangkaraya karena dalam lingkungan
kerja Perusahaan Air Minum (PDAM) Palangkaraya berhubungan dengan masalah motivasi
sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menemukan unsur-unsur motivasi yang
perlu dikembangkan dan unsur-unsur mana yang perlu diperbaiki sehingga kinerja karyawan
lebih baik lagi.
Agar terbentuk karyawan yang professional dan handal, perlu adanya suatu motivasi kerja baik
yang berasal dari dalam diri maupun dorongan dari pihak luar untuk menjadikan kinerja
karyawan menjadi lebih baik lagi.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota palangkaraya adalah perusahaan penyedia layanan
air bersih, saat ini telah melayani lebih dari 20.000 pelanggan dengan berbagi macam kategori,
mulai dari sosial, rumah tangga (non niaga), Niaga (perusahaan profit), intansi pemerintahan
sampai pada pelanggan khusus (dengan tarip m3 khusus) PDAM Kota Palangka Raya sebagai
Badan Usaha Milik Daerah, merupakan milik Pemerintah Kota Palangka Raya. Sumber Air Baku
untuk PDAM Kota Palangka Raya berasal dari air permukaan yaitu sungai Kahayan dan untuk
Unit Tangkiling dari sungai Rungan. Air baku hingga menjadi air bersih yang layak konsumsi
dan siap didistribusikan kepada pelanggan mengalami proses pengolahan dengan teknologi
pengolahan air bersih dengan system pengolahan lengkap, yang meliputi unit-unit : Koagulasi,
Flokulasi, Sedimentasi, Filtrasi, Reservoir dan Distribusi.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai
pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu penulis mengambil judul
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kota Palangkaraya.
1.2`Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusann masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan Perusahaan Air Minum (PDAM) kota
palangkaraya?
1.3 Batasan Masalah
Adapun penelitian ini akan dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut:

a. Subyek penelitian adalah karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota
palangkaraya
b. Penelitian ini hanya berfokus pada variabel motivasi terhadap kinerja karyawan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota palangkaraya.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) kota Palangkaraya
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian diatas maka, diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis kepada berbagai pihak lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan sumbangan teoritis dan pengembangan konsep manajemen
sumber daya manusia, khsusnya berhubungan dengan motivasi terhadap kinerja
karyawan
b. Dapat digunakan sebagai referensi dan sumber informasi untuk penelitian
selanjutnya dalam bidang sumber daya manusia.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) kota Palangkaraya.
b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam
organisasi dan membuat kebijakan pengembangan sumber daya manusia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Motivasi

Anda mungkin juga menyukai