Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ZOOLOGI INVERTEBRATA
Nama

: Lurdinha De Araujo

NIM

: 120341422002

Kelas/Offering:

: A/A

Tanggal

: Kamis, 31 Januari 2013

Topik

Kamis, 7 Februari 2013


: Protozoa

1. SEJARAH
Filum protozoa merupakan hewan yang tubuhnya terdiri atas satu sel.
Nama protozoa berasal dari bahasa latin yang berarti hewan yang
pertama(proto=awal, zoon=hewan). Hewan filum ini hidup di daerah yang
lembab atau berair, misal: di air tawar, air laut, air payau, dan tanah, bahkan di
dalam tubuh organisme lain. Protozoa ada yang hidup bebas, komensal maupun
parasit pada hewan lain. Hewan ini ada yang hidup secara individu (soliter) dan
ada pula yang membentuk koloni. (Kastawi, 2005)
Protozoa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tubuh hewan ini tersusun atas satu sel, ukurannya beberapa micron
sampai beberapa millimeter, jadi umumnya bersifat mikroskopis
b. Umumnya hidup secara individual, tetapi ada yang hidup secara berkoloni.
Ada yang hidup bebas di dalam air, komensial dan ada pula yang bersifat
parasit pada hewan lain
c. Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, tetapi ada juga yang
mengadakan konyugasi, dan ada pula yang membentuk spora
d. Makanannya berupa: bakteri, hewan bersel satu lainnya atau sisa sisa
organisme. Cara mengambil makanannya ada yang bersifat saprozoik,
holofitik, dan holozoik
e. Cara bergeraknya ada yang menggunakan: flagella, silia atau pseudopodia,
bahkan ada yang tidak memiliki alat gerak. (Kastawi, 2003)
2. PERTANYAAN YG DITELITI
1. Apakah media berpengaruh terhadap jumlah maupun keanekaragaman
Protozoa yang ditemukan?
2. Bagian air manakah yang banyak mengandung protozoa?
3. Adakah perbedaan Protozoa yang didapatkan ketika diberi media jerami
dibandingkan diberi media seledri?
4. Dimana sajakah habitat Protozoa?
5. Apa fungsi pemberian beberapa butir beras pada air dasar?

3. PREDIKSI
1. Ya berpengaruh, karena media seperti jerami rebus maupun seledri
merupakan makanan bagi Protozoa agar bisa tetap hidup dan
berkembangbiak.
2. Menurut saya yang tengah, karena di permukaan air banyak terdapat
hewan lain misalnya ikan dan kecebong yang bisa memangsa protozoa.
Sedangkan jika di dasar Protozoa akan kesulitan mendapatkan cahaya
matahari. Jadi tempat yang ideal untuk Protozoa yakni di air tengah.
3. Menurut saya yang diberi seledri akan menghasilkan Protozoa dengan
ukurannya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan yang diberi media
jerami rebus
4. Di semua tempat yang mengandung air dan parasit pada tubuh organisme
lain
5. Untuk menghasilkan filamen bening. Saat air dasar tidak diberi perlakuan
dengan memberinya beras maka tidak akan terbentuk filamen tersebut.
4. DASAR PREDIKSI
1. Berdasarkan atas penjelasan dari Ibu Endah ketika menugaskan
mahasiswa untuk mencari air.
2. Berdasarkan pengamatan saya saat mengambil air kolam di UKM
Jongring Salaka Universitas Negeri Malang
3. Berdasarkan penjelasan dari Guru SMA Putri Ani yang pernah melakukan
praktikum dan didapatkan hasil seperti itu.
4. Berdasarkan literatur yang saya baca. Yakni dari Kastawi,2005
5. Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan

5. HASIL OBSERVASI
NO

BAHAN AMATAN

HASIL PENGAMATAN

NO

BAHAN AMATAN

HASIL PENGAMATAN

NO

BAHAN AMATAN

HASIL PENGAMATAN

6. HASIL BERBAGI
Berdasarkan hasil berbagi dengan kelompok lain, didapatkan informasi
sebagai berikut:
1. Semua kelompok menemukan Protozoa di setiap sampel air yang
digunakan. Baik air permukaan, tengah, maupun dasar.
2. Kelompok 1 menemukan Amoeba pada sampel air yang ditelilti,
sedangkan kelompok saya dan yang lainnya tidak ada yang menemukan
3. Protozoa lebih banyak ditemukan baik dari segi jumlah maupun
keragaman pada air sampel yang diberi media seledri dibandingkan
dengan yang diberi media jerami.
4. Paramaecium merupakan Protozoa yang mendominasi penemuan dari
setiap kelompok.
5. Kelompok 3 menemukan Gregarina sp. yang sedang kopulasi. Kelompok
saya juga menemukan Gregarina tetapi tidak sedang kopulasi dan sudah
dalam keadaan lemas. Sedangkan sebagian kelompok lain bahkan tidak

menemukan Protozoa parasit tersebut pada kecoak sampel yang mereka


bawa.
7. KONSEP BARU
1. Protozoa hidup di semua habitat berair. Baik hidup bebas maupun parasit
pada tubuh organisme lain seperti pada usus kecoak.
2. Paramaecium merupakan Protozoa yang hidup di sebagian besar
perairan.
3. Media yang digunakan untuk perkembangbiakan Protozoa menghasilkan
bakteri yang merupakan makanan bagi Protozoa.
4. Media jerami yang akan digunakan direbus terlebih dahulu agar lunaka
sehingga bayak bakteri yang dapat tumbuh.
5. Media yang lunak akan lebih banyak menghasilkan bakteri yang dapat
memicu tumbuhnya Protozoa
6. Protozoa lebih menyukai media seledri dibandingkan dengan jerami. Hal
itu mungkin dikarenakan ada aroma yang ditimbulkan oleh daun seledri
itu sendiri.
7. Gregarina sp. merupakan protozoa parasit yang hidup di usus kecoak.
Selain itu juga bisa ditemukan pada usus belalang.
8. RINGKASAN HASIL BELAJAR
1. Tubuh Protozoa tersusun atas satu sel dan bersifat mikroskopis
2. Protozoa ada yang hidup bebas di dalam air dan ada pula yang hidup
parasit pada organisme lain. Misalnya Gregarina sp. yang hidup
parasit pada usus kecoak maupun belalang
3. Protozoa terdapat pada berbagai lokas pengambilan air. Baik di air
permukaan, air tengah. maupun air dalam.
4. Protozoa berkembang biak dengan membelah diri. Namun apa pula
yang mengadakan konjugasi serta membentuk spora
5. Makanan dari protozoa ini adalah bakteri yang didapatkan dari media
yang dimasukkan ke dalam botol
6. Media direbus terlebih dahulu agar lunak sehingga memudahkan
bakteri untuk berkembang biak sehingga banyak protozoa yang bi
7. Protozoa bergerak ada yang menggunakan flagella seperti pada
Euglena, Silia seperti pada Paramaecium, dan Pseudopodia seperti
pada Amoeba. Ada pula Protozoa
8. Tidak semua kecoak mengandung Gregarina sp. pada ususnya
9. Sebelum melakukan pembedahan pada tubuh kecoak harus dilakukan
pembiusan dengan menggunakan kloroform.

10. Saat usus kecoak dikeluarkan dari perutnya, segera diberi tetesan
larutan NaCl untuk mempertahankan hidup dari Protozoa parasit di
tubuh kecoak tersebut
11. Larutan NaCl merupakan larutan fisiologis yang digunakan untuk
mempertahankan kehidupan Protozoa parasit saat dikeluarkan dari
tubuh inangnya
12. Larutan NaCl bekerja serupa dengan infus yang diberikan pada
manusia saat sakit.
9. APLIKASI HASIL BELAJAR
Dalam praktikum ini saya menemukan banyak protozoa yang biasanya
hanya saya lihat dari buku saja. Dengan melihat secara langsung, saya bisa
membedakan protozoa satu dengan yang lain meskipun masih mengalami
kesulitan. Kali ini saya juga bisa mengamati habitat dari protozoa itu yakni di
lingkungan berair baik bebas maupun parasit pada tubuh organisme lain .
Misalnya saja Gregarina sp. yang parasit pada usus kecoak.
Dengan praktikum Protozoa I dan II yang telah dilakukan saya menjadi
mengerti tentang struktur tubuh, habitat, maupun alat gerak protozoa.
Dengan mengetahui hal tersebut saya menjadi mengerti pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan karena Protozoa bisa hidup di setiap tempat yang
berair. Selain itu saya juga mengerti mengapa kita tidak boleh minum air
mentah karena di dalamnya terkandung bermacam-macam Protozoa maupun
organisme lain yang bisa mengganggu kesehatan tubuh.
10. PERTANYAAN BARU
1. Apa fungsi filamen yang timbul di dasar air yang diberi 5 butir beras?
2. Bagaimana proses pembentukan filament tersebut? Apakah melibatkan
Protozoa?
3. Apa yang akan terjadi apabila sebelum di bedah tubuh kecoak tidak di bius
dengan kloroform terlebih dahulu?
4. Bagaimana proses masuknya Gregarina sp. ke dalam tubuh kecoak?
5. Apa yang menyebabkan Gregarina sp. bisa bergerak padahal menurut
literature Gregarina sp. ini masuk dalam sub filum Sporozoa yang tidak
mempunyai alat gerak (Kastawi,2003)?
6. Mengapa tidak semua kecoak mengandung Gregarina sp.?
7. Kecoak dengan jenis maupun habitat manakah yang paling banyak
mengandung Protozoa?
8. Apakah hanya Gregarina sp. saja Protozoa yang bisa hidup dalam usus
kecoak?
9. Apakah Protozoa parasit bisa hidup diluar tubuh inangnya?

10. Apakah bisa penggunaan NaCl saat pengeluaran usus kecoak digantikan
dengan cairan lain?
11. DAFTAR PUSTAKA
Kastawi, Yusuf, dkk. 2003. JICA Zoologi Avertebrata. Malang : UM-Press.
Kastawi, Yusuf, dkk. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : UM-Press.

Anda mungkin juga menyukai