STELLA DARMADI
F24060717
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang
disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh proses otooksidasi radikal
asam lemak tidak jenuh dalam minyak. Otooksidasi dimulai dengan
pembentukan faktor-faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya,
panas, peroksida lemak atau hidroperoksida, logam-logam berat, dan enzim-
enzim lipoksidase.
Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen
dengan lemak atau minyak . terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan
bau tengik pada lemak atau minyak. Reaksi oksidasi lemak akan berlangsung
dalam tiga tahap. Pada tahap permulaan terjadi reaksi pembentukan radikal
lemak bebas dan pemisahan hidrogen dari lemak yang tidak jenuh. Tahap kedua
adalah tahap perkembangan, di mana berlangsung reaksi antara radikal bebas
yang terbentuk pada langkah permulaan dengan oksigen dan senyawa organik.
Tahap terakhir merupakan tahap penghentian, di mana terjadi pembentukan
senyawa yang tidak lagi merupakan radikal bebas.
Tahap permulaan : RH + O2 -+ R' + 'OOH
Tahap perkembangan : R' + O2 + ROO'
ROO' + RH +ROOH + R'
Tahap penghentian : ROO' + ROO' -+ ROOR + O2
ROO' + R' +ROOR
R'+R'RR
Pada persamaan di atas RH dapat berupa senyawa organik, antara lain
seperti asam lemak tidak jenuh. H bersifat labil karena terletak pada atom
karbon yang berdekatan dengan ikatan rangkap. Hasil lain dari oksidasi lemak ini
adalah pembentukan aldehid, keton, alkohol, dan ester yang akan memberikan
rasa dan bau yang tidak enak atau tengik. Ketengikan dari lemak ini dapat
menimbulkan masalah pada proses industri makanan, karena akan
mengakibatkan berkurangnya nilai gizi dari makanan tersebut, misalnya akan
merusak vitamin A yang terdapat dalam makanan sehingga berakibat negatif
pada kesehatan, di samping rasa yang menjadi tidak enak. Untuk mencegah
terjadinya ketengikan tersebut, ditambahkan antioksidan yang akan melindungi
lemak dari oksidasi. Pada dasarnya antioksidan berfungsi sebagai pemangsa
radikal atau yang bisa bereaksi dengan radikal, seperti senyawaan fenolik, BHA,
dan BHT. Derivat fenolik sebagai antioksidan dapat memberikan satu atom
hidrogen kepada radikal bebas lemak R' , RO' atau ROO' menjadi molekul yang
lebih stabil RH, ROH, atau ROOH, sehingga dengan demikian penghentian reaksi
rantai oksidasi lemak dapat terjadi.
Pada tahun 1904, Franz Knoop menerangkan bahwa asam lemak itu
dipecah melalui oksidasi pada karbon –β. Kemudian pada tahun 1949 Eugene
Kennedy dan Lehninger menerangkan bahwa terjadinya oksidasi asam lemak di
mitokondria, di mana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami
aktivasi. adenosin trifosfat (ATP) memacu pembentukan ikatan tioester antara
gugus karboksil asam lemak dengan gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi
pengaktifan ini berlangsung di luar mitokondria dan dikatalisis oleh enzim asil
TUGAS PANGAN FUNGSIONAL
STELLA DARMADI
F24060717
KoA sintetase tiokinase asam lemak). Paul Berg membuktikan bahwa aktivasi
asam lemak terjadi dalam dua tahap. Pertama, asam lemak bereaksi dengan
ATP membentuk asil adenilat. Dalam bentuk anhidra campuran ini, gugus
karboksilat asam lemak diikatkan dengan gugus fosforil AMP. Dua gugus fosforil
lainnya dari ATP dibebaskan sebagai pirofosfat. Gugus sulfhidril dari KoA
kemudian bereaksi dengan asila adenilat yang berikatan kuat dengan enzim
membentuk asil KoA dan AMP.
R–C
+ ATP
R – C – AMP + PPi
Asam lemak
Asil adenilat
R – C – AMP + H- S – KoA
R – C – S – KoA + AMP
Asil KoA
Asil KoA
Karnitin
Asil Karnitin
–C – CH2 – C.
Asetil KoA, NADH dan FADH2 terbentuk pada setiap satu kali oksidasi
Asil KoA jenuh dipecah melalui urutan empat reaksi yang berulang yaitu:
oksidasi oleh flavin adenin dinukleotida ( FAD ), hidrasi oleh NAD dan tiolisis oleh
KoA. Rantai asil diperpendek dengan dua atom karbon sebagai hasil dari keepat
reaksi tadi dan terjadi pembentukan FADH2, NADH dan asetil KoA. Reaksi
pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA
dehidrogenase yang menghasilkan satu enoil KoA denganikatan rangkap trans
antara C – 2 dan C – 3.
Langkah selanjutnya adalah hidrasi ikatan ganda antara C- 2 dan C – 3 oleh enoil
KoA hidratase.
Trans
-
∆² - Enoil KoA + H2O ↔ L- 3 – hydroksiasil KoA.
Hidrasi enoil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah
gugus
hidroksil pada C – 3 menjadi gugus keto dan menghasilkan NADH. Oksidasi ini
dikatalisis oleh L – 3 – hidroksiasil KoA dehidrogenase.
L – 3 – hidroksiasil KoA + NAD ↔ 3 – ketoasil KoA + NADH + H+
Langkah akhir adalah pemecahan 3 – ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molrkul
KoA
lain, yang akan menghasilkan asetil KoA dan suatu asil KoA rantai karbonnya dua
Asil KoA yang memendek selanjutnya mengalami daur oksidasi berikutnya, yang
TUGAS PANGAN FUNGSIONAL
STELLA DARMADI
F24060717
diawali dengan reaksi yang dikatalisis oleh asil KoA dehidrogenase. Rantai asam
lemak yang mengandung 12 sampai 18 karbon dioksidasi oleh asil KoA
dehidrogenase rantai panjang. Asil KoA dehidrogenase untuk rantai sedang
mengoksidasi ranta asam lemak yang memiliki 14 sampai 4 karbon, sedangkan
asil KoA dehidrogenase untuk rantai pendek hanya bekerja pada rantai 4 dan 6
karbon. Sebaliknya, β – ketotiolase, hidroksiasil dehidrogenase, dan enoil KoA
hidratase memiliki spesifitas yang luas berkenaan dengan panjangnya gugus
asil.
Cn – asil KoA + FAD + NAD + H2O + KoA → Cn-2 – asil KoA + FADH2 + NADH
+ asetil KoA + H
Pemecahan palmitoil KoA ( C16 – asil KoA ) memerlukan tujuh daur reaksi.
Pada daur ketujuh, C4 – ketoasil KoA mengalami tiolisis menjadi dua molekul
asetil KoA. Dengan demikian stoikiometri oksidasi palmitoil KoA menjadi.
Palmitoil KoA + 7 FAD + 7 NAD +7 KoA + & H2O→ 8 asetil KoA + 7 FADH2 + 7
NADH + 7 H
Dua setengah ATP akan terbentuk per NADH yang dioksidasi pada rantai
pernafasan, sedangkan 1,5 ATP akan terbentuk untuk tiap FADH2. Jika diingat
bahwa oksidasi asetil KoA oleh daur asam sitrat menghasilkan 10 ATP, maka
jumlah ATP yang terbentuk pad oksidasi palmitoil KoA adalah 10,5 dari 7 FADH2,
17,5 dari 7 NADH dan 80 dari 8 molekul asetil KoA, sehingga jumlah
keseluruhannya adalah 108. Dua ikatan fosfat energi tinggi dipakai untuk
mengaktifkan palmitat, saat ATP terpecah menjadi AMP dan 2 Pi. Jadi oksidasi
sempurna satu molekul asam palmitat menghasilkan 106 ATP.
lainnya antar C – 2 dan C – 3. Kendala ini dapat diatasi oleh suatu reaksi yang
mengubah posisi dan konfigurasi dari ikatan rangkap sis - ∆³. Suatu isomerase
mengubah ikatan
rangkap ini menjadi ikatan rangkap trans - ∆². Reaksi- reaksi berikutnya
mengikuti reaksi oksidasi asam lemak jenuh saat enoil KoA – trans - ∆²
merupakan substrat yang reguler.
Satu enzim tambahan lagi diperlukan untuk oksidasi asam lemak tak jenuh
jamak .Misalnya asam lemak tak jenuh jamak C18 yaitu linoleat , dengan ikatan
rangkap sis - ∆9 dan sis ∆12. Ikatan rangkap sis - ∆³ yang terbentuk setelah tiga
daur oksidasi – β, diubah menjadi ikatan rangkap trans - ∆² oleh isomerase
tersebut di atas, seperti pada oksidasi palmitoleat . Ikatan rangkap sis - ∆¹² -
linoleat menghadapi masalah baru. Asil KoA yang dihasilkan oleh empat daur
oksidasi β mengandung ikatan rangkap rangkap sis - ∆4. dehidrogenase pada
spesies ini oleh asil Koa dehidrogenase menghasilkan zat antara 2,4 – dienoil
yang bukan substrat bagi enzim berikutnya pada jalur oksidasi β. Kendala ini
dapat diatasi oleh 2,4 - dienoil – KoA reduktase, suatu enzim yang menggunakan
NADH untuk mereduksi zat antara 2,4 – dienoil menjadi enoil KoA – sis - ∆³.
Isomerase tersebut di atas kemudian mengubah enoil KoA – sis -∆³ menjadi
bentuk trans, suatu zat antara yang lazim pada oksidasi – β.Jadi ikatan rangkap
yang letaknya pada atom C nomer ganjil ditangani oleh isomerase dan ikatan
rangkap yang terletak pada atom C nomor genap ditangani oleh reduktase dan
isomerase.