Anda di halaman 1dari 36

PERHITUNGAN DS

SIMPANG BERSINYAL KERTAJAYA

R. ENDRO WIBISONO
NRP. 3112206013
PROGRAM MAGISTER
BIDANG KEAHLIAN MAJEMEN REKAYASA TRANSPORTASI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2012

PENDAHULUAN
Simpang Kertajaya yang memiliki 4 simpang dengan terdapat median jalan
merupakan studi kasus yang bertujuan mencari nilai derajat kejenuhan (DS) yang paling
kecil. Mengingat 4 simpang ini memiliki volume yang begitu padat, maka akan dilakukan
beberapa perencanaan terhadap 4 simpang ini baik itu menggunakan cara merubah fase,
maupun merubah green time. Namun tetap menggunakan Volume kendaraan sesuai hasil
survey.
Pada kesempatan kali ini dilakukan 4 macam percobaan yakni:
4 Fase
3 Fase
2 Fase dengan RT
2 Fase tanpa RT

Gambar 1 Peta Simpang Kertajaya

DATA VOLUME LALU LINTAS

1). Eksisting (4 Fase)


Excel (Rumus)

Gambar 2 Arah Pergerakan Pada 4 Fase

Gambar 3 Geometri pada Form SIG 1

Gambar 4 Tabel Arus Lalu Lintas pada Form SIG II

Gambar 5 Tabel Perhitungan DS SIG IV

Gambar 6 Tabel Perhitungan DS SIG IV (Manual)

Pada Gambar 5 Perhitungan DS dengan cara rumus


menghasilkan nilai 2,026 (Jenuh Sekali), cycle time
menunjukkan nilai yang melebihi batas maksimal 130 pada
MKJI yakni 359
Pada Gambar 6 Perhitungan DS dilakukan dengan cara
manual yakni mengubah green time menjadi lebih logis sesuai
pada eksisting. Menghasilkan DS 1.084 (Masih Terlalu Jenuh),
namun cycle time sudah mencapai standar maksimum yakni
130.

Gambar 7 Tabel Perhitungan DS dengan KAJI

Pada Gambar 7 adalah percobaan perhitungan DS


dengan cara lain yakni menggunakan program KAJI untuk 4
fase. Dan didapatkan DS rata-rata 1.08 (Masih jenuh) dengan
cycle time 110
Jadi menggunakan 4 Fase masih terlalu besar dan jenuh
untuk nilai DS yakni 1.08. maka dilakukan percobaan ke dua
dengan mengubah fase menjadi 3.

2). PERENCANAAN (3 FASE)

Gambar 8 Arah Pergerakan Pada 3 Fase

Gambar 9 Geometri pada Form SIG 1

Gambar 10 Tabel Arus Lalu Lintas pada Form SIG II

Gambar 11 Tabel Perhitungan DS SIG IV

Gambar 12 Tabel Perhitungan DS SIG IV (Manual)

Pada Gambar 11 Perhitungan DS dengan cara rumus


menghasilkan nilai 0.961 (Jenuh tapi sudah lebih baik dari
pada percobaan fase sebelumnya), namun cycle time
menunjukkan nilai yang melebihi batas maksimal 130 pada
MKJI yakni 334
Pada Gambar 12 Perhitungan DS dilakukan dengan
cara manual yakni mengubah green time menjadi lebih logis.
Menghasilkan DS sedikit lebih kecil 0,941 (tetapi masih
jenuh), namun cycle time sudah dibawah standar maksimum
yakni 125.

Gambar 13 Tabel Perhitungan DS dengan KAJI

Pada Gambar 13 adalah percobaan perhitungan DS


dengan cara lain yakni menggunakan program KAJI untuk 3
fase. Dan didapatkan DS rata-rata 0.761 dengan cycle time 125
Jadi menggunakan 3 Fase ditemukan DS yang lebih
kecil yakni pada perhitungan KAJI dengan nilai DS yakni
0.761.
Namun masih akan dilakukan percobaan pergantian
fase lagi, apakah hasilnya DS nya akan lebih kecil atau malah
lebih besar. Yakni menggunakan 2 Fase dengan belok kanan.

3). PERENCANAAN 2 FASE DENGAN BELOK


KANAN

Gambar 14 Arah Pergerakan Pada 2 Fase

Gambar 15 Geometri pada Form SIG 1

Gambar 16 Tabel Arus Lalu Lintas pada Form SIG

Gambar 17 Tabel Perhitungan DS SIG IV

Gambar 18 Tabel Perhitungan DS dengan KAJI

Pada Gambar 17 Perhitungan DS dengan cara rumus


menghasilkan nilai 0,849 dengan cycle time menunjukkan nilai
yang dibawah batas maksimal 130 pada MKJI yakni 98.
Pada Gambar 18 adalah percobaan perhitungan DS
dengan cara lain yakni menggunakan program KAJI untuk 2
fase. Dan didapatkan DS rata-rata 1.064 (Masih jenuh) dengan
cycle time 98
Jadi menggunakan 2 Fase dengan RT justru DS
kembali membesar dari yang sebelumnya, yakni 0.849.
percobaan yang terakhir adalah dengan menggunakan 2 fase
tanpa RT

4). PERENCANAAN 2 FASE TANPA BELOK


KANAN

Gambar 19 Arah Pergerakan Pada 2 Fase

Gambar 20 Geometri pada Form SIG 1

Gambar 21 Tabel Arus Lalu Lintas pada Form SIG II

Gambar 22 Tabel Perhitungan DS SIG IV

Gambar 23 Tabel Perhitungan DS SIG IV (Manual)

Pada Gambar 22 Perhitungan DS dengan cara rumus


menghasilkan nilai 1,787 (Jenuh Sekali), cycle time
menunjukkan nilai yang melebihi batas maksimal 130 pada
MKJI yakni 765
Pada Gambar 23 Perhitungan DS dilakukan dengan
cara manual yakni mengubah green time menjadi lebih logis
sesuai pada eksisting. Menghasilkan DS 0.930 (Masih Jenuh),
namun cycle time sudah mencapai standar maksimum yakni
130.

Gambar 24 Tabel Perhitungan DS dengan KAJI

Pada Gambar 24 adalah percobaan perhitungan DS


dengan cara lain yakni menggunakan program KAJI untuk 2
fase tanpa RT. Dan didapatkan DS rata-rata 0.701 dengan cycle
time 130
Jadi menggunakan 2 Fase tanpa RT dengan program
KAJI adalah yang terkecil nilai DS nya dari percobaanpercobaan sebelumnya yakni 0.701. maka yang akan
digunakan sebagai hasil akhir adalah DS 0,701.

KESIMPULAN DAN SOLUSI


Adapun Kesimpulan DS yang Digunakan adalah
berdasarkan pertimbangan hasil 4 percobaan, yakni
1.Menggunakan 4 Fase dengan cara Excel dan KAJI,
menghasilkan DS terkecil 1.08
2.Menggunakan 3 Fase dengan cara Excel dan KAJI,
menghasilkan DS terkecil 0.761
3.Menggunakan 2 Fase yang terdapat RT dengan cara Excel
dan KAJI, menghasilkan DS terkecil 0.849
4.Menggunakan 2 Fase yang tidak terdapat RT dengan cara
Excel dan KAJI, menghasilkan DS terkecil 0.701
Solusi yang ditawarkan adalah mengkontrol volume arah
belok kanan terutama dari Barat yang sering terjadi
kejenuhan pada saat percobaan. Yakni dengan dibuatkan
U-Turn pada jarak tertentu dari persimpangan, jadi tanpa
harus belok kanan langsung.

Anda mungkin juga menyukai