Anda di halaman 1dari 20

JURNAL

PRAKTIKUM FISIKA
MODUL II
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan
Mata Kuliah Praktikum Fisika
Oleh :
Ali Kamaludin 2103038
Gian Ikhlasul Mubarok 2103060
Asisten Dosen :
Latifah Munawaroh Huda 2003001
Rosmawati 2003007
Messi Sulistiawati 2003008
Lina Herlina 2003010
Sesti Santika 2003013
Sagita Aulia Indriyani 2003031
Dosen Pengampu :
Ismi Purnamasari, S.Pd. M.Si.

LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI GARUT
2022
I-2

I. BAB I
PENGUMPULAN DATA
Bab I ini tim praktikan membahas tentang alat dan bahan yang digunakan,
metodologi praktikum, serta pengumpulan data praktikum.
1.1 Alat Dan Bahan
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Fisika
pengukuran Modul I :
1.1.1 Alat
Berikut ini merupakan alat yang digunakan pada saat praktikum modul II
tentang gerak lurus.
a. Penggaris logam (100cm)
b. Rel presisi
c. Penyambung rel
d. Kaki rel
e. Kereta dinamika (trolly)
f. Balok bertingkat
g. Stopwatch
1.1.2 Bahan
Berikut ini merupakan bahan yang digunakan pada saat praktikum modul II
tentang gerak lurus.
a. Tumpakanberjepit
b. Ticker timer
c. Power Suply
d. Pita ticker timer
e. Kertas karbon
1.2 Metodologi Praktikum
Berikut adalah metodologi praktikum yang di lakukan meliputi diagram alur
dan langkah-langkah praktikum yang dilakukan.
I-3

1.2.1 Diargam Alir Praktikum


Berikut ini merupakan diagram alir dari pelaksanaan Praktikum Fisika
Modul II tentang gerak lurus.

Gambar 1.1 Diagram Alir Praktikum


I-4

1.2.2 Langkah Langkah Praktikum


Berikut ini merupakan langkah-langkah pelaksanaan Praktikum Fisika
Modul II tentang gerak lurus.
a. Start
Awal dari memulai praktikum dan diawali dengan menyerahkan tugas
pendahuluan lalu tes lisan dan kemudian praktikan memasuki lab
dilanjut dengan berdoa.
b. Pengumpulan Tugas Pendahuluan
Praktikan mengumpulkas tugas yang diberikan oleh asisten dosen
berupa harcopy, untuk bisa mengikuti praktikum.
c. Tes Lisan
Semua praktikan telah mengumpukan tugas, kemudian akan dipanggil
satu persatu untuk mempertanggung jawabkan hal-hal yang
dicantumkan ditugas pendahuluan.
d. Pemaparan Materi
Asisten dosen memaparkan mengenai modul yang disampaikan
mengenai pengukuran.
e. Pengolahan Modul II
Praktikan melakukan pencarian waktu berdasarkan kecepatan dari
kereta dengan jarak 0,1 m, 0,2 m, dan 0,3 m yang dihitung
menggunakan stopwatch.
f. Analisis
Praktikan melakukan analisis data dari materi-materi yang telah diolah
oleh praktikan, sehingga dapat menghasilkan jawaban dari analisi
data.
g. Finish
Mengakhiri praktikum dengn membereskan tempat praktikum dan
diakhiri dengan pulang atau meninggalkan tempat praktikum.
I-5

1.3 Pengumpulan Data


Berikut ini merupakan pengumpulan data dari praktikum Fisika Modul II
tentang gerak lurus.
Tabel 1.1 Pengumpulan Data
Waktu (Sekon)
Jarak (cm) GLBB
GLB
Dipercepat Diperlambat
10 00,39 00,45 00,97
20 00,78 00,60 01,26
30 01,11 01,01 02,06
II. BAB II
PENGOLAHAN DATA
Pada bab II ini akan dibahas tentang pengolahan data dari hasil
pengumpulan data untuk menghitung Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus
Berubah Beraturan.
2.1 Gerak Lurus Beraturan
Berikut ini merupakan pengolahan data dari hasil pengumpulan data untuk
mencari hasil Gerak Lurus Beraturan.
2.1.1 Grafik Gerak Lurus Beraturan
Berikut ini merupakan Grafik dari Gerak Lurus Beraturan berdasarkan hasil
pengkuran kereta.

Gambar 2.1 Grafik GLB


2.1.2 Perhitungan Gerak Lurus Beraturan
Berikut ini merupakan Perhitungan dari Gerak Lurus Beraturan berdasarkan
hasil pengkuran kereta.
Rumus yang digunakan untuk mencari kecepatan dari kereta pada saat
praktikum adalah:

Keterangan:
v = Kecepatan (m/s)
s = Jarak (m)
t = Waktu (s)

II-1
II-2

A. Perhitungan pada Jarak 10 cm


Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari kecepatan dari
kereta pada jarak 10 cm.

Jadi, kecepatan kereta pada jarak 10 cm adalah 0,26 m/s


B. Perhitungan pada Jarak 20 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari kecepatan dari
kereta pada jarak 20 cm.

Jadi, kecepatan kereta pada jarak 20 cm adalah 0,26 m/s


C. Perhitungan pada Jarak 30 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari kecepatan dari
kereta pada jarak 30 cm.

Jadi, kecepatan kereta pada jarak 30 cm adalah 0,27 m/s


2.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan
Berikut ini merupakan pengolahan data dari hasil pengumpulan data untuk
mencari hasil Gerak Lurus Berubah Beraturan.
2.2.1 Grafik Gerak Lurus Beraturan
Berikut ini merupakan Grafik dari Gerak Lurus Berubah Beraturan
berdasarkan hasil pengkuran kereta.
A. Grafik Dipercepat
II-3

Berikut ini merupakan Grafik Dipercepat dari Gerak Lurus Berubah


Beraturan berdasarkan hasil pengkuran kereta.

Gambar 2.2 Grafik GLBB Dipercepat


B. Grafik Diperlambat
Berikut ini merupakan Grafik Diperlambat dari Gerak Lurus Berubah
Beraturan berdasarkan hasil pengkuran kereta.

Gambar 2.3 Grafik GLBB Diperlambat


2.2.2 Perhitungan Gerak Lurus Beraturan
Berikut ini merupakan Perhitungan dari Gerak Lurus Berubah Beraturan
berdasarkan hasil pengkuran kereta.
Rumus yang digunakan untuk mencari percepatan dari kereta pada saat
praktikum adalah:

Keterangan:
= Kecepatan awal (m/s)
II-4

s = Jarak (m)
t = Waktu (s)
Rumus yang digunakan untuk mencari kecepatan akhir dari kereta pada saat
praktikum adalah:

Keterangan:
= Kecepatan awal (m/s)

= Kecepatan awal (m/s)


a = Percepatan ( )
t = Waktu (s)
A. GLBB Dipercepat
Berikut ini merupakan Perhitungan dari Gerak Lurus Berubah
Beraturan Dipercepat berdasarkan hasil pengkuran kereta.
1. Perhitungan pada jarak 10 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari percepatan dan
kecepatan akhir dari kereta pada jarak 10 cm.

( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 10 cm adalah 0,99
II-5

Jadi, kecepatan akhir yang dialami kereta pada jarak 10 cm adalah


0,4455 m/s
2. Perhitungan pada jarak 20 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari percepatan dan
kecepatan akhir dari kereta pada jarak 20 cm.

( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 20 cm adalah 0,75

Jadi, kecepatan akhir yang dialami kereta pada jarak 20 cm adalah


0,898 m/s
3. Perhitungan pada jarak 30 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari percepatan dan
kecepatan akhir dari kereta pada jarak 30 cm.
II-6

( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 30 cm adalah 0,59

Jadi, kecepatan akhir yang dialami kereta pada jarak 30 cm adalah


1,4939 m/s
B. GLBB Diperlambat
Berikut ini merupakan Perhitungan dari Gerak Lurus Berubah
Beraturan Diperlambat berdasarkan hasil pengkuran kereta.
1. Perhitungan pada jarak 10 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari percepatan dan
kecepatan akhir dari kereta pada jarak 10 cm.

( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 10 cm adalah -0,21

( )
( )
II-7

Jadi, kecepatan akhir yang dialami kereta pada jarak 10 cm adalah


0,2037 m/s
2. Perhitungan pada jarak 20 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari percepatan dan
kecepatan akhir dari kereta pada jarak 20 cm.

( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 20 cm adalah -0,37

( )

Jadi, kecepatan akhir yang dialami kereta pada jarak 20 cm adalah


0,6699 m/s
3. Perhitungan pada jarak 30 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari percepatan dan
kecepatan akhir dari kereta pada jarak 30 cm.
II-8

( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 30 cm adalah -0,40

( )
( )

Jadi, kecepatan akhir yang dialami kereta pada jarak 30 cm adalah


1,074 m/s
2.3 Perhitungan Usaha
Berikut ini merupakan pengolahan data dari hasil pengumpulan data untuk
menghitung usaha Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Rumus yang digunakan untuk mencari gaya dari kereta pada saat praktikum
adalah:

Keterangan:
f = gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan ( )
Rumus yang digunakan untuk mencari usaha dari kereta pada saat
praktikum adalah:

Keterangan:
w = usaha (joule)
f = gaya (N)
s = jarak (m)
A. GLBB Dipercepat
Berikut ini merupakan Perhitungan gaya dan usaha dari Gerak Lurus
Berubah Beraturan Dipercepat.
1. Perhitungan pada jarak 10 cm
II-9

Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari gaya dan usaha dari
kereta pada jarak 10 cm.

Jadi gaya pada kereta dijarak 10 cm adalah 0,190773 N

Jadi usaha pada kereta dijarak 10 cm adalah 0,019 joule


2. Perhitungan pada jarak 20 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari gaya dan usaha dari
kereta pada jarak 20 cm.

Jadi gaya pada kereta dijarak 20 cm adalah N

Jadi usaha pada kereta dijarak 20 cm adalah 0,029 joule


3. Perhitungan pada jarak 30 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari gaya dan usaha dari
kereta pada jarak 30 cm.

Jadi gaya pada kereta dijarak 30 cm adalah N

Jadi usaha pada kereta dijarak 30 cm adalah 0,034 joule


II-10

B. GLBB Diperlambat
Berikut ini merupakan Perhitungan gaya dan usaha dari Gerak Lurus
Berubah Beraturan Diperlambat.
1. Perhitungan pada jarak 10 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari gaya dan usaha dari
kereta pada jarak 10 cm.

( )

Jadi gaya pada kereta dijarak 10 cm adalah -0,04 N

Jadi usaha pada kereta dijarak 10 cm adalah -1 joule


2. Perhitungan pada jarak 20 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari gaya dan usaha dari
kereta pada jarak 20 cm.

( )

Jadi gaya pada kereta dijarak 20 cm adalah N

Jadi usaha pada kereta dijarak 20 cm adalah -0,01 joule


3. Perhitungan pada jarak 30 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari gaya dan usaha dari
kereta pada jarak 30 cm.

( )

Jadi gaya pada kereta dijarak 30 cm adalah N


II-11

Jadi usaha pada kereta dijarak 30 cm adalah -0,02 joule


III-12

III. BAB III


PEMBAHASAN
Bab III ini akan membahas tentang pembahasan dan analisis perhitungan
Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan.
3.1 Pembahasan Hasil GLB dan GLBB
Berikut adalah pembahasan hasil perhitungan data GLB, GLBB dipercepat
dan GLBB diperlambat.
3.1.1 Pembahasan Hasil GLB
Berikut ini merupakan Grafik dari Gerak Lurus Beraturan berdasarkan hasil
pengkuran kereta.

Gambar 3.1 Grafik GLB


Pada perhitungan kecepatan GLB dengan menggunakan V = dengan

melakukan perhitungan pada tiga lintasan yang berbeda yaitu pada lintasan 10 cm,
20 cm, dan 30 cm. Ketika menghitung kecepatan pada lintasan 10 cm
menghasilkan kecepatan sebesar 0,26 m/s. Pada perhitungan kecepatan pada
lintasan 20 cm menghasilkan kecepatan sebesar 0,26 m/s. Serta pada perhitungan
kecepatan pada lintasan 30 cm menghasilkan kecepatan 0,27 m/s.
3.1.2 Pembahasan Hasil GLB Dipercepat
Berikut ini merupakan Grafik Dipercepat dari Gerak Lurus Berubah
Beraturan berdasarkan hasil pengkuran kereta.
III-13

Gambar 3.2 Grafik GLBB Dipercepat


Pada perhitungan kecepatan GLBB dipercepat dengan menggunakan rumus
) untuk mencari percepatan, dan untuk mencari nilai

kecepatan akhir menggunakan rumus dengan melakukan


perhitungan pada tiga lintasan yang berbeda yaitu pada lintasan 10 cm, 20 cm dan
30 cm.
Ketika perhitungan percepatan pada lintasan 10 cm, menghasilkan
percepatan sebesar 0,99 m/ , pada perhitungan percepatan pada lintasan 20 cm,
menghasilkan percepatan sebesar 0,75 m/ , serta pada perhitungan percepatam
lintasan 60 cm, menghasilkan percepatan sebesar 0,59 m/ .
3.1.3 Pembahasan Hasil GLB Diperlambat
Berikut ini merupakan Grafik Diperlambat dari Gerak Lurus Berubah
Beraturan berdasarkan hasil pengkuran kereta.

Gambar 3.3 Grafik GLBB Diperlambat


III-14

Pada perhitungan kecepatan GLBB diperlambat dengan menggunakan


rumus untuk mencari percepatan, dan untuk mencari nilai

kecepatan akhir menggunakan rumus dengan melakukan


perhitungan pada tiga lintasan yang berbeda yaitu pada lintasan 10 cm, 20 cm dan
30 cm.
Ketika perhitungan percepatan pada lintasan 10 cm, menghasilkan
percepatan sebesar - 0,21 m/ , pada perhitungan percepatan pada lintasan 20 cm,
menghasilkan percepatan sebesar - 0,37 m/ , serta pada perhitungan percepatam
lintasan 30 cm, menghasilkan percepatan sebesar - 0,40 m/ .
3.2 Perhitungan Usaha
Berikut adalah pembahasan hasil perhitungan usaha GLB, GLBB dipercepat
dan GLBB diperlambat.
3.2.1 GLBB Dipercepat
Pada perhitungan usaha GLBB dipercepat dengan menggunakan rumus F =
m x a untuk mencari gaya, dan untuk usaha menggunakan rumus W = F x S
dengan melakukan perhitungan pada tiga lintasan yang berbeda yaitu pada
lintasan 10 cm, 20 cm dan 30 cm.
Ketika perhitungan gaya dan usaha pada lintasan 10 cm, menghasilkan gaya
sebesar dan menghasilkan usaha sebesar joule, pada
perhitungan gaya dan usaha pada lintasan 20 cm, menghasilkan gaya 0,144525 N
dan menghasilkan usaha sebesar 0,029 joule, serta pada perhitungan gaya dan
usaha pada lintasan 30 cm, menghasilkan gaya 0,113693 N dan usaha
mengahasilkan usaha sebesar 0,034 joule.
3.2.1 GLBB Diperlambat
Pada perhitungan usaha GLBB dipercepat dengan menggunakan rumus F =
m x a untuk mencari gaya, dan untuk usaha menggunakan rumus W = F x S
dengan melakukan perhitungan pada tiga lintasan yang berbeda yaitu pada
lintasan 10 cm, 20 cm dan 30 cm.
Ketika perhitungan gaya dan usaha pada lintasan 10 cm, menghasilkan gaya
sebesar - 0,04 N dan menghasilkan usaha sebesar - 1 joule, pada perhitungan gaya
dan usaha pada lintasan 20 cm, menghasilkan gaya – 0,071 N dan menghasilkan
usaha sebesar - 0,01 joule, serta pada perhitungan gaya dan usaha pada lintasan 30
III-15

cm, menghasilkan gaya - 0,077 N dan usaha mengahasilkan usaha sebesar - 0,02
joule.
3.3 Analisis
Berikut adalah hasil analisis hasil perhitungan data GLB, GLBB dipercepat
dan GLBB diperlambat.
3.3.1 Gerak Lurus Beraturan
Pada prakikum fisika modul II perhitungan kecepatan GLB, disini praktikan
mendapatkan tiga hasil perhitungan kecepatan dan tiga hasil perpindahan/lintasan
yaitu Vt1 = 0,26 m/s, Vt2 = 0,26 m/s, Vt3 = 0,27 m/s. Karena GLB memiliki
kecepatan yang konstan. Maka tidak ada percepatan yang terjadi, atau
percepatannya sama dengan nol. Sehingga, kecepatan yang dihasilkan pada GLB
dari lintasan ke 1, lintasan 2, dan lintasan 3 nilainya konstan.
3.3.1 GLBB Dipercepat
Pada prakikum fisika modul II perhitungan percepatan dan kecepatan akhir
GLBB dipercepat, disini praktikan mendapatkan tiga hasil perhitungan kecepatan
dan tiga hasil perpindahan/lintasan yaitu a1 = 0,99 m/ , a2 = 0,75 m/ , a3 =
0,59 m/ . Vt1 = 0,4455 m/s, Vt2 = 0,898 m/s, Vt3 = 1,4938 m/s.
Karena percepatan akhir GLBB dipercepat memiliki nilai yang semakin
besar maka pada praktikum GLBB dipercepat telah membuktikan teori
sebelumnya, bahwa apabila nilai grafik naik ke atas benda tersebut adalah GLBB
dipercepat.
3.3.2 GLBB Diperlambat
Pada prakikum fisika modul II perhitungan percepatan dan kecepatan akhir
GLBB dipercepat, disin praktikan mendapatkan tiga hasil perhitungan kecepatan
dan tiga hasil perpindahan/lintasan yaitu a1 = - 0,21 m/ , a2 = - 0,37 m/ , a3 = -
0,40 m/ . Vt1 = 0,2037 m/s, Vt2 = 0,6699 m/s, Vt3 = 1,074 m/s.
Karena percepatan akhir GLBB dipercepat memiliki nilai yang semakin
kecil (negatif) maka pada praktikum GLBB diperlambat telah membuktikan teori
sebelumnya, bahwa apabila nilai grafik turun ke bawah benda tersebut adalah
GLBB diperlambat, karena percepatan benda tersebut turun.

Anda mungkin juga menyukai