PRAKTIKUM FISIKA
MODUL II
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan
Mata Kuliah Praktikum Fisika
Oleh :
Ali Kamaludin 2103038
Gian Ikhlasul Mubarok 2103060
Asisten Dosen :
Latifah Munawaroh Huda 2003001
Rosmawati 2003007
Messi Sulistiawati 2003008
Lina Herlina 2003010
Sesti Santika 2003013
Sagita Aulia Indriyani 2003031
Dosen Pengampu :
Ismi Purnamasari, S.Pd. M.Si.
LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI GARUT
2022
I-2
I. BAB I
PENGUMPULAN DATA
Bab I ini tim praktikan membahas tentang alat dan bahan yang digunakan,
metodologi praktikum, serta pengumpulan data praktikum.
1.1 Alat Dan Bahan
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Fisika
pengukuran Modul I :
1.1.1 Alat
Berikut ini merupakan alat yang digunakan pada saat praktikum modul II
tentang gerak lurus.
a. Penggaris logam (100cm)
b. Rel presisi
c. Penyambung rel
d. Kaki rel
e. Kereta dinamika (trolly)
f. Balok bertingkat
g. Stopwatch
1.1.2 Bahan
Berikut ini merupakan bahan yang digunakan pada saat praktikum modul II
tentang gerak lurus.
a. Tumpakanberjepit
b. Ticker timer
c. Power Suply
d. Pita ticker timer
e. Kertas karbon
1.2 Metodologi Praktikum
Berikut adalah metodologi praktikum yang di lakukan meliputi diagram alur
dan langkah-langkah praktikum yang dilakukan.
I-3
Keterangan:
v = Kecepatan (m/s)
s = Jarak (m)
t = Waktu (s)
II-1
II-2
Keterangan:
= Kecepatan awal (m/s)
II-4
s = Jarak (m)
t = Waktu (s)
Rumus yang digunakan untuk mencari kecepatan akhir dari kereta pada saat
praktikum adalah:
Keterangan:
= Kecepatan awal (m/s)
( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 10 cm adalah 0,99
II-5
( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 20 cm adalah 0,75
( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 30 cm adalah 0,59
( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 10 cm adalah -0,21
( )
( )
II-7
( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 20 cm adalah -0,37
( )
( )
Jadi, percepatan yang dialami kereta pada jarak 30 cm adalah -0,40
( )
( )
Keterangan:
f = gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan ( )
Rumus yang digunakan untuk mencari usaha dari kereta pada saat
praktikum adalah:
Keterangan:
w = usaha (joule)
f = gaya (N)
s = jarak (m)
A. GLBB Dipercepat
Berikut ini merupakan Perhitungan gaya dan usaha dari Gerak Lurus
Berubah Beraturan Dipercepat.
1. Perhitungan pada jarak 10 cm
II-9
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari gaya dan usaha dari
kereta pada jarak 10 cm.
B. GLBB Diperlambat
Berikut ini merupakan Perhitungan gaya dan usaha dari Gerak Lurus
Berubah Beraturan Diperlambat.
1. Perhitungan pada jarak 10 cm
Berikut ini merupakan perhitungan untuk mencari gaya dan usaha dari
kereta pada jarak 10 cm.
( )
( )
( )
melakukan perhitungan pada tiga lintasan yang berbeda yaitu pada lintasan 10 cm,
20 cm, dan 30 cm. Ketika menghitung kecepatan pada lintasan 10 cm
menghasilkan kecepatan sebesar 0,26 m/s. Pada perhitungan kecepatan pada
lintasan 20 cm menghasilkan kecepatan sebesar 0,26 m/s. Serta pada perhitungan
kecepatan pada lintasan 30 cm menghasilkan kecepatan 0,27 m/s.
3.1.2 Pembahasan Hasil GLB Dipercepat
Berikut ini merupakan Grafik Dipercepat dari Gerak Lurus Berubah
Beraturan berdasarkan hasil pengkuran kereta.
III-13
cm, menghasilkan gaya - 0,077 N dan usaha mengahasilkan usaha sebesar - 0,02
joule.
3.3 Analisis
Berikut adalah hasil analisis hasil perhitungan data GLB, GLBB dipercepat
dan GLBB diperlambat.
3.3.1 Gerak Lurus Beraturan
Pada prakikum fisika modul II perhitungan kecepatan GLB, disini praktikan
mendapatkan tiga hasil perhitungan kecepatan dan tiga hasil perpindahan/lintasan
yaitu Vt1 = 0,26 m/s, Vt2 = 0,26 m/s, Vt3 = 0,27 m/s. Karena GLB memiliki
kecepatan yang konstan. Maka tidak ada percepatan yang terjadi, atau
percepatannya sama dengan nol. Sehingga, kecepatan yang dihasilkan pada GLB
dari lintasan ke 1, lintasan 2, dan lintasan 3 nilainya konstan.
3.3.1 GLBB Dipercepat
Pada prakikum fisika modul II perhitungan percepatan dan kecepatan akhir
GLBB dipercepat, disini praktikan mendapatkan tiga hasil perhitungan kecepatan
dan tiga hasil perpindahan/lintasan yaitu a1 = 0,99 m/ , a2 = 0,75 m/ , a3 =
0,59 m/ . Vt1 = 0,4455 m/s, Vt2 = 0,898 m/s, Vt3 = 1,4938 m/s.
Karena percepatan akhir GLBB dipercepat memiliki nilai yang semakin
besar maka pada praktikum GLBB dipercepat telah membuktikan teori
sebelumnya, bahwa apabila nilai grafik naik ke atas benda tersebut adalah GLBB
dipercepat.
3.3.2 GLBB Diperlambat
Pada prakikum fisika modul II perhitungan percepatan dan kecepatan akhir
GLBB dipercepat, disin praktikan mendapatkan tiga hasil perhitungan kecepatan
dan tiga hasil perpindahan/lintasan yaitu a1 = - 0,21 m/ , a2 = - 0,37 m/ , a3 = -
0,40 m/ . Vt1 = 0,2037 m/s, Vt2 = 0,6699 m/s, Vt3 = 1,074 m/s.
Karena percepatan akhir GLBB dipercepat memiliki nilai yang semakin
kecil (negatif) maka pada praktikum GLBB diperlambat telah membuktikan teori
sebelumnya, bahwa apabila nilai grafik turun ke bawah benda tersebut adalah
GLBB diperlambat, karena percepatan benda tersebut turun.