Filsafat Ilmu Farmasi 1
Filsafat Ilmu Farmasi 1
ILMU
ILMU pada dasarnya adalah pengetahuan
tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang
menyangkut alam atau sosial (kehidupan
bermasyarakat), yang diperoleh manusia
melalui proses berpikir.
PENGETAHUAN
Menurut kamus Webster New World
Dictionary, kata science berasal dari kata latin,
scire yang artinya mengetahui. Secara bahasa
science berarti keadaan atau fakta mengetahui
dan sering diambil dalam arti pengetahuan
(knowledge) yang dikontraskan melalui intuisi
atau kepercayaan.
PENGETAHUAN adalah berbagai gejala yang
ditemui atau diperoleh manusia melalui
pengamatan inderawi.
ILMU + PENGETAHUAN
Sejak awal sejarah, salah satu sifat dasar
manusia adalah proses keingintahuan. Proses
mencari tahu itu menghasilkan kesadaran, yang
disebut pengetahuan.
Jika proses keingintahuan itu memiliki ciriciri metodis, sistematis dan koheren, dan cara
mendapatkannya dapat dipertanggungjawabkan,
maka lahirlah ILMU PENGETAHUAN.
ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang :
(1) disusun metodis, sistematis dan koheren
(bertalian) tentang suatu bidang tertentu
dari kenyataan (realitas), dan yang
(2) dapat digunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu di bidang
(pengetahuan) tersebut.
FILSAFAT
FILSAFAT dalam bahasa Inggris, yaitu
philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari
bahasa Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua
kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan,
tertarik
kepada)
dan
shopia
(hikmah,
kebijaksanaan,
pengetahuan,
keterampilan,
pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara
etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan
atau kebenaran.
FILSAFAT ILMU
FILSAFAT ILMU adalah bagian dari filsafat
pengetahuan atau sering juga disebut
epistimologi. Epistimologi berasal dari bahasa
Yunani yakni episcmc yang berarti knowledge,
pengetahuan dan logos yang berarti teori.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
filsafat ilmu adalah dasar yang menjiwai
dinamika proses kegiatan memperoleh
pengetahuan secara ilmiah
Praktek Kefarmasian
Dikenal praktisi pengobatan yang terdidik yang
disebut Sayadilah. Sayadilah mendapatkan ijin
praktek khusus obat-obatan dari Muhtasib
(penguasa setempat). Mereka memiliki toko untuk
menjual simplisia obat (Apotek), kebun Materia
Medika sebagai bahan baku simplisia obat serta
laboratorium untuk meracik sediaan obat seperti
halnya pil, plester atau sediaan galenika. Pada
saat itu ilmu kefarmasian merupakan seni
mengetahui Materia Medika dalam berbagai jenis
dan bentuk. Sayadilah merupakan cikal bakal
profesi farmasis (Apoteker) saat ini.