Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran

Smt
1

Standar Kompetensi.

:
:

SMK
IPA

Kelas/Semester :
Tahun Ajaran
:

Alokasi
Waktu

Materi Pokok/Kompetensi Dasar

1. Memahami komponen
ekosistem
serta 3.1 Mengidentifikasi komponen ekosistem
peranan
manusia
dalam
menjaga
keseimbangan
lingkungan dan Amdal
Jumlah

XII/1
2008- 2009

32 JP

32 JP

3.2 Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan

16 JP

3.3 Mendeskripsikan Amdal

16 JP

32 JP
64 JP

Jumlah

.. 2008
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

NIP

NIP

Ket

PROGRAM SEMESTER
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Tahun Ajaran

Materi Pokok/Kompetensi Jml


Dasar
Jam

Memahami
komponen
ekosistem serta peranan
manusia dalam menjaga
keseimbangan lingkungan
dan Amdal.

32

IPA
XII/1
2007 2008

Bulan
Juli
Agustus September Oktober November Desember Januari Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
4 5 6

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

x x x x x x x x

x x x x x x x x

3.1
Mengidentifikasi
komponen ekosistem.
Latihan Ulangan Umum Smt
Jumlah

persiapan penerimaan rapor

No.

:
:
:

32

Keterangan:
: Kegiatan tengah semester

: Libur semester 1

: Latihan ulangan umum semester 1

: Libur bulan Ramadan dan sesudah Idul Fitri

: Ulangan
umum
semester 1

.. 2008
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

NIP

NIP

RINCIAN MINGGU EFEKTIF


Satuan Pendidikan
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Tahun Ajaran
I.

Jumlah minggu dalam semester 1


No.
1.
Juli
2.
Agustus
3.
September
4.
Oktober
5.
November
6.
Desember
7.
Januari

:
:
:
:

SMK
XII/1
IPA
2008 - 2009

Bulan

Jumlah Minggu
2
5
4
4
5
4
4
28

Total
II.

III.

Jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1


No.
Kegiatan
1.
Kegiatan tengah semester
2.
Libur bersama bulan Ramadan dan sesudah hari raya Idul Fitri
3.
Latihan ulangan umum semester 1
4.
Ulangan umum semester 1
5.
Persiapan penerimaan rapor
6.
Libur semester 1
Total

Jumlah Minggu
1
4
1
1
1
2
10

Jumlah minggu efektif dalam semester 1


Jumlah minggu dalam semester 1 jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1
= 28 minggu 10 minggu
= 18 minggu efektif

.. 2008
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

NIP

NIP

PENGEMBANGAN SILABUS
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kelas/Semester
Tahun Ajaran

Kompetensi
Dasar/Materi Pokok
1.1

Mendeskripsi
kan komponen
ekosistem

1.2

Menjelaskan
interaksi
komponen
ekosistem

1.3

Menjelaskan
rantai makanan
dan jaring-jaring
makanan

1.4

Menyebutkan
bentuk interaksi
antarkomponen
biotik

1.5

Menyebutkan
peran komponen
biotik dan abiotik

:
:
:
:
:

SMK
IPA
Mengidentifikasi komponen ekosistem
XII/1
2008 - 2009

Strategi Pembelajaran
Materi Pelajaran

Metode

1. Ekosistem
Hubungan antara makhluk hidup
dengan
lingkungannya
disebut
dengan
ekosistem.
Ekosistem
merupakan suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara
makhluk
hidup
dan
lingkungannya. Dengan kata lain,
ekosistem
didefinisikan
sebagai
interaksi antara makhluk hidup
dengan
lingkungannya
atau
merupakan suatu komunitas yang
berinteraksi dengan lingkungan tak
hidupnya.
Satuan terkecil makhluk hidup yang
menyusun ekosistem adalah individu.
Contoh individu adalah seekor
kambing, seekor semut, seekor
belalang, dan lain-lain. Individuindividu
yang
sejenis
akan
berkelompok
membentuk
suatu
populasi. Beberapa populasi akan
bergabung membentuk komunitas.
Komunitas yang berinteraksi dengan
lingkungan abiotik akan membentuk
ekosistem.
Berdasarkan terjadinya ekosistem
dibedakan menjadi ekosistem alami
dan ekosistem buatan. Ekosistem
alami adalah ekosistem yang terjadi
dengan sendirinya oleh alam, tanpa
campur tangan manusia. Sedangkan,
ekosistem buatan adalah ekosistem
yang dibuat oleh manusia dengan
tujuan
tertentu.
Contoh
suatu
ekosistem alami adalah hutan. Hutan
dibedakan antara lain berdasarkan
iklim yang melingkupi dan jenis
tumbuhan yang mendominasi. Salah
satu contohnya adalah hutan hujan
tropis. Contoh ekosistem buatan
adalah akuarium, dibuat dengan
tujuan untuk estetika; waduk yang
dibuat
dengan
tujuan
untuk
menampung air dan irigasi, dan
sebagainya.
Pada suatu ekosistem, dapat diduga
interaksi yang terjadi antara faktor
biotik dan
abiotik
berdasarkan
komponen penyusunnya. Sebagai
contoh, pada suatu ekosistem hutan
terdapat beberapa populasi yang
menghuni hutan, yaitu populasi
rumput, burung, serangga, kupukupu, katak, dan ular. Selain
organisme
hidup,
sudah
tentu
terdapat faktor abiotik yang menyusun
hutan, antara lain adalah udara, air,

- Ceramah
- Tanya
jawab
- Diskusi
- Penugasan

Pengalaman
Belajar
Memahami
segala sesuatu
tentang
ekosistem.

Alokasi
Waktu
10 x
pertemuan

Sumber
Bahan
- Buku paket
IPA XI
- Buku-buku
lain yang
relevan

a.

b.
-

c.

d.

cahaya matahari, dan tanah. Interaksi


yang terjadi antara lain serangga
makan rumput, ular memangsa katak,
burung memangsa serangga, dan
masih banyak interkasi yang terjadi
antarmakhluk hidup. Selain interaksi
yang terjadi antarmakhluk hidup,
makhluk hidup berinteraksi dengan
komponen abiotik, misal semua
makhluk hidup mengambil oksigen
untuk bernapas. Dalam kondisi yang
ekstrem,
misal
kekeringan,
antarmakhluk hidup akan terjadi
persaingan
memperebutkan
air.
Interaksi yang terjadi berguna untuk
menjaga
kelangsungan
suatu
ekosistem.
Contoh ekosistem akuatik adalah
kolam, ekosistem ini terdiri dari
beberapa satuan dasar, yaitu:
Senyawa-senyawa abiotik
Adalah senyawa-senyawa penyusun
ekosistem,
seperti
air,
karbon
dioksida, oksigen, kalsium, dan
nitrogen.
Organisme-organisme produsen
Dalam suatu kolam terdapat dua
produsen utama, yaitu
tumbuhan berakar dan tumbuhan
terapung yang berukuran besar
tumbuhan terapung kecil, terdiri dari
ganggang
dan
fitoplankton
(phyto=tumbuhan
,
plankton=terapung)
Organisme-organisme produsen ini
tersebar di badan kolam yang
tertembus cahaya, karena sifatnya
yang fotosintetik. Pada ekosistem
perairan fitoplankton adalah produsen
utama dalam ekosistem, walaupun
dalam jumlah kecil kehadirannya tidak
teramati.
Dalam
jumlah
besar,
kehadirannya teramati dari warna air
kolam, yaitu hijau.
Organisme-organisme kunsumen
Terdiri dari zooplankton, bentos, larva
serangga, dan ikan. Zooplankton dan
bentos (hewan yang melekat di dasar
kolam) adalah konsumen , yaitu
langsung
memakan
produsen
(fitoplankton). Konsumen sekunder
adalah serangga pemangsa dan ikan.
Ikan karnivora memakan konsumen
pertama atau konsumen kedua,
sehingga
dapat
menjadikannya
konsumen tersier.
Organisme-organisme saprofitik
Organisme-organisme pengurai ini
terdiri dari bakteri air, cendawan, dan
flagelata. Mereka banyak berada di
lapisan antara lumpur dan air di dasar
kolam dimana terkumpul binatangbinatang
dan
organisme
mati.
Beberapa bakteri dan cendawan
bersifat
patogen
karena
menyebabkan
penyakin
pada
organisme-organisme.
Tetapi,
sebagian
besar
bakteri
hanya
menyerang
setelah
organisme
tersebut mati. Pada temperatur yang
menguntungkan, proses pembusukan

berlangsung sangat cepat, organisme


mati segera terurai dan hasilnya akan
dilepas dan digunakan kembali oleh
produsen.
Kolam dibagi dalam dua lapisan, yaitu
daerah penghasil yang berada di
atas dan daerah pembusukan bahan
makanan yang berada di bawah.
Secara garis besar, ekosistem dibedakan
menjadi ekosistem daratan (terestrial)
dan ekosistem perairan (akuatik).
Contoh ekosistem daratan adalah
ekosistem hutan, contoh ekosistem
akuatik adalah ekosistem rawa dan
ekosistem laut. Ekosistem perairan
dibedakan menjadi 2, yaitu perairan
mengalir
(lotik)
dan
perairan
tergenang (lentik). Contoh ekosistem
perairan lotik adalah ekosistem
sungai dan contoh ekosistem perairan
lentik adalah ekosistem danau.
Ukuran ekosistem beragam dari yang
kecil sampai yang besar. Contoh
suatu ekosistem adalah hutan, kolam,
danau, bahkan kultur laboratorium
pun dapat disebut sebagai ekosistem
(mikroekosistem).
Selama komponen-komponen pokok ada
dan bekerja bersama untuk mencapai
semacam
kemapanan,
bahkan
seandainya untuk waktu yang sangat
singkat, kesatuannya dapat dianggap
sebagai suatu ekosistem. Seluruh
ekosistem di dunia dengan lapisan
atmosfer
yang
mengelilinginya
disebut dengan biosfer.
Ekosistem tidak bersifat statis tetapi
bersifat dinamis atau lentur, artinya
ekosistem
selalu
mengalami
perubahan. Perubahan yang terjadi
pada ekosistem dapat terjadi karena
faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam misalnya banjir dan
badai. Sebenarnya, faktor manusia
hanyalah salah satu spesies yang
mempengaruhi ekosistem. Tetapi,
manusia membawa pengaruh yang
sangat besar
pada ekosistem.
Kegiatan
manusia
yang
mempengaruhi
ekosistem,
diantaranya adalah
- Penebangan pohon
- Pertanian
- Kegiatan lain-lain
Ekosistem
mempunyai
beberapa
karakteristik mendasar. Karakteristik
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Ekosistem mempunyai struktur hidup
dan tak hidup
b. Dalam ekosistem terdapat dua
proses, yaitu daur kimia dan aliran
energi
c. Pada
suatu
waktu
ekosistem
mengalami perubahan dan akan
berkembang melalui proses yang
disebut suksesi.

2. Komponen-komponen ekosistem

a. Komponen biotik
Komponen biotik penyusun ekosistem
yang terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan,
dan
organisme
mikroskopis. Komponen biotik atau
makhluk hidup memiliki ciri dapat
berkembang biak.
Komponen biotik suatu ekosistem
biasanya terdiri atas:
1) Organisme
autotrofik
(memberi
makan sendiri)
2) Organisme heterotrofik (memakan
yang lainnya)
Organisme
heterotrofik
adalah
organisme yang berperan sebagai
konsumen. Organisme heterotrofik
terdiri atas 2 kelompok organisme,
yaitu:
a) Fagotrof
b) Saprotrof
b. Komponen abiotik
Komponen abiotik penyusun ekosistem
adalah
komponen
tak
hidup.
Komponen abiotik yang utama
meliputi suhu, cahaya, air, angin,
serta batu dan tanah.
1. Interaksi
komponen-komponen
ekosistem
b. Pengaruh lingkungan abiotik pada
organisme
Untuk mendapatkan energi dan materi
demi kelangsungan
hidupnya, makhluk hidup bergantung
pada komponen abiotik.
Organisme produsen memerlukan energi
cahaya, oksigen,
karbon dioksida, air, dan garam-garam
yang semuanya merupakan
komponen lingkungan abiotik.
Dari produsen (organisme autotrof)
materi dan energi diteruskan kepada
organisme hetrotrof, mulai dari
konsumen tingkat I dan seterusnya
hingga sampai ke organisme pengurai
yang pada akhirnya, materi dan
energi akan kembali lagi ke
lingkungan
abiotik.
Hal
ini
menunjukkan antara makhluk hidup
dan lingkungan abiotiknya merupakan
suatu sistem. Materi dan energi yang
berasal dari lingkungan abiotik akan
kembali ke lingkungan abiotik lagi.
Pada ekosistem daratan, khususnya
dalam komunitas tanah terdapat
berbagai
makhluk
hidup
yang
memperoleh makanan dari tumbuhan
mati dan bangkai hewan. Makhluk
hidup tersebut antara lain burung
bangkai, cacing, bakteri, dan jamur. Di
dalam tanah terdapat berbagai
macam bakteri dan jamur yang
sangat berperan dalam pendauran
hara anorganik dalam alam. Dalam
proses penguraian
bahan
dari
tumbuhan dan hewan yang mati,
bakteri dan jamur dibantu oleh enzim.
Apabila organisme-reganisme ini tidak
ada maka dapat dibayangkan, yang
terjadi adalah penumpukan bahan
organik selama bertahun-tahun yang

Di

c.
d.
b.

menyebabkan
bahan
mineral
terperangkap sehingga bahan mineral
penting dalam tanah akan habis.
Akibat selanjutnya adalah tumbuhan
tidak mampu memperoleh mineral
yang dibutuhkan dan tidak mampu
menghasilkan protoplasma baru lagi.
Hal ini secara otomatis akan
berpengaruh pada makhluk hidup
yang lain.
Dari proses penguraian, organisme
pengurai memperoleh makanan dan
mengembalikan unsur-unsur penting
dalam tanah dan air yang akan
diserap oleh tumbuhan. Dengan
demikian,
kegiatan
organisme
pengurai ini mengakhiri suatu rantai
makanan dan menyiapkan keadaan
untuk dimulainya rantai yang lain.
daerah tropika, suhu dan kelembaban
yang tinggi mempercepat kegiatan
organisme
pengurai
dalam
menghancurkan
bahan
organik
sehingga bahan tersebut tidak banyak
tertumpuk. Perpindahan materi dan
energi dalam ekosistem dijelaskan
dalam gambar berikut
Pengaruh organisme pada lingkungan
abiotik
Saling
mempengaruhi
antara
organisme dan faktor abiotik.
Rantai makanan dan jaring-jaring
makanan
Dalam suatu ekosistem, rantai-rantai
makanan saling bertalian membentuk

jaring-jaring makanan.
Tanah
banyak
dihuni
oleh
mikroorganisme. Dalam tanah juga
trdapat jaring-jaring makanan yang
kompleks. Berikut adalah contoh
jaring-jaring makanan yang ada di
tanah
2. Bentuk interaksi komponen biotik
a. Neutralisme
Populasi dalam ekosistem tidak
terpengaruh dalam asosiasi dengan
yang lain.
b. Persaingan yang saling menghalanghalangi.
Suatu
interaksi
dalam
suatu
ekosistem, dimana antarpopulasi aktif
saling menghalang-halangi.
c. Persaingan penggunaan sumber daya
Dalam suatu ekosistem, tiap populasi
mempunyai pengaruh merugikan
pada
populasi
lain
dalam
perjuangannya memperoleh sumber
yang
persediannya
dalam
kekurangan.
d. Amensalisme
Keadaan dimana satu populasi di
ekosistem dihalang-halangi,
sedangkan populasi lainnya tidak
terpengaruh.
e. Pemangsaan
Yaitu hubungan antar organisme
dimana hewan memakan hewan lain.
Hewan yang memakan hewan lain
disebut sebagai pemangsa/predator
(merupakan
hewan
pemakan
daging/karnivora), sedangkan hewan

yang dimakan disebut sebagai


mangsa. Seekor predator memangsa
hewan lain setelah menangkap atau
membunuhnya.
f. Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah suatu
hubungan yang erat antara 2 jenis
makhluk hidup dimana masingmasing individu menerima manfaat
dari pasangannya. Contoh hubungan
ini adalah kehidupan bersama antara
bakteri
penambat
Nitrogen
(Rhizobium)
dengan
tumbuhan
Leguminoceae.
g. Parasitisme
Yaitu hubungan antar organisme
dimana organisme yang berperan
sebagai parasit mendapat manfaat
sedangkan
inangnya
mendapat
kerugian. Parasit dapat bersifat di
dalam (endoparasit) atau di luar
(ektoparasit). Makhluk hidup ada yang
bersifat parasit sejati, yaitu makhluk
hidup yang sepenuhnya bergantung
pada inangnya, sedangkan yang tidak
bergantung
sepenuhnya
disebut
dengan semiparasit.
Contoh hubungan semiparasit adalah
hubungan antara benalu dengan
pohon inangnya, baik pohon liar
maupun tanaman budidaya, seperti
coklat. Kebanyakan tumbuhan yang
bersifat setengah parasit mempunyai
akar yang tidak normal, tetapi
beberapa
Loranthaceae,
seperti
Phthirusa
dan
Dendropemon
mempunyai akar yang mampu
menembus
tubuh
inangnya
(haustorium). Organisme parasit sejati
disebut juga parasit sempurna atau
parasit mutlak.
h. Komensalisme
Yaitu
hubungan
antarorganisme
dimana organisme satu mendapat
manfaat sedangkan organisme lain
tidak mendapat manfaat, tetapi juga
tidak dirugikan. Contoh hubungan ini
adalah antar ikan remora dengan ikan
hiu. Ikan remora mendapat manfaat
yaitu perlindungan dan sisa makanan,
sedangkan
ikan
hiu
tidak
mendapatkan
keuntungan
dan
kerugian.
i. Protokooperasi
Hubungan antarorganisme ini adalah
hubungan dimana organisme satu
memperoleh keuntungan dengan
adanya asosiasi itu, tetapi hubungan
itu tidak merupakan suatu keharusan.
Sebagai contoh hubungan kerbau
dengan burung bangau
3. Peran komponen biotik dan abiotik
dalam kehidupan.
Komponen biotik mempunyai peran
masing-masing dalam kehidupan.
Tumbuhan
sebagai
produsen,
berperan menyediakan energi bagi
organisme lain lewat kemampuannya
berfotosintesis, mengubah komponen
anorganik yaitu karbon dioksida dan

air dengan energi dari cahaya


matahari menjadi komponen organik
yaitu karbohidrat. Peran umum hewan
sebagai
organisme
heterotrofik,
berperan sebagai konsumen yang
memperoleh energi dari organisme
lain. Organisme ini menempati
berbagai tingkatan trofik dalam rantai
makanan.
Peran yang penting juga dimainkan oleh
mikroba, yaitu jamur dan bakteri yang
menguraikan bahan organik dari
makhluk hidup yang telah mati
menjadi komponen anorganik yang
akan digunakan kembali oleh
tumbuhan dan menjamin
kelangsungan siklus kehidupan
.. 2008
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

NIP

NIP

10

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN


Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Standar Kompetensi
Kelas/Semester
Tahun Ajaran

Kompetensi
Dasar

1. Mengidentifikasi
jenis limbah

:
:
:
:
:
:

SMK
IPA
Limbah
Ekosistem
XII/1
2007 - 2008
Ranah
Penilaian

Teknik Penilaian
Materi Pelajaran

1. Ekosistem
Hubungan
antara
makhluk hidup dengan
lingkungannya
disebut
dengan
ekosistem.
Ekosistem
merupakan
suatu sistem ekologi
yang
terbentuk
oleh
hubungan timbal balik
antara makhluk hidup
dan
lingkungannya.
Dengan
kata
lain,
ekosistem didefinisikan
sebagai interaksi antara
makhluk hidup dengan
lingkungannya
atau
merupakan
suatu
komunitas
yang
berinteraksi
dengan
lingkungan tak hidupnya.
Satuan
terkecil
makhluk
hidup yang menyusun
ekosistem
adalah
individu. Contoh individu
adalah seekor kambing,
seekor semut, seekor
belalang, dan lain-lain.
Individu-individu
yang
sejenis
akan
berkelompok membentuk
suatu populasi. Beberapa
populasi akan bergabung
membentuk komunitas.
Komunitas
yang
berinteraksi
dengan
lingkungan abiotik akan
membentuk ekosistem.
Berdasarkan
terjadinya
ekosistem
dibedakan
menjadi ekosistem alami
dan ekosistem buatan.
Ekosistem alami adalah
ekosistem yang terjadi
dengan sendirinya oleh
alam,
tanpa
campur
tangan
manusia.
Sedangkan,
ekosistem
buatan adalah ekosistem
yang dibuat oleh manusia
dengan tujuan tertentu.
Contoh suatu ekosistem
alami
adalah
hutan.
Hutan dibedakan antara
lain berdasarkan iklim
yang melingkupi dan
jenis tumbuhan yang
mendominasi. Salah satu

Jenis
Tagihan
Kuis

Bentuk
Tagihan
- Pilihan
ganda
- Uraian

Instrumen

1. Ekosistem adalah
interaksi makhluk
v
hidup dengan .
a. lingkungan
b. komponen biotic
c. organisme lain
d. lingkungan abiotik
e. komunitasnya
2. Apakah yang
dimaksud homeostatis
ekosistem?

11

Ket.

contohnya adalah hutan


hujan
tropis.
Contoh
ekosistem buatan adalah
akuarium, dibuat dengan
tujuan untuk estetika;
waduk
yang
dibuat
dengan tujuan untuk
menampung
air
dan
irigasi, dan sebagainya.
Pada suatu ekosistem, dapat
diduga interaksi yang
terjadi antara faktor biotik
dan abiotik berdasarkan
komponen penyusunnya.
Sebagai contoh, pada
suatu ekosistem hutan
terdapat
beberapa
populasi yang menghuni
hutan, yaitu populasi
rumput,
burung,
serangga,
kupu-kupu,
katak, dan ular. Selain
organisme hidup, sudah
tentu
terdapat
faktor
abiotik yang menyusun
hutan, antara lain adalah
udara,
air,
cahaya
matahari, dan tanah.
Interaksi yang terjadi
antara lain serangga
makan
rumput,
ular
memangsa katak, burung
memangsa
serangga,
dan
masih
banyak
interkasi yang terjadi
antarmakhluk
hidup.
Selain interaksi yang
terjadi
antarmakhluk
hidup, makhluk hidup
berinteraksi
dengan
komponen abiotik, misal
semua makhluk hidup
mengambil oksigen untuk
bernapas. Dalam kondisi
yang
ekstrem,
misal
kekeringan, antarmakhluk
hidup
akan
terjadi
persaingan
memperebutkan
air.
Interaksi yang terjadi
berguna untuk menjaga
kelangsungan
suatu
ekosistem.
Contoh ekosistem akuatik
adalah kolam, ekosistem
ini terdiri dari beberapa
satuan dasar, yaitu:
a. Senyawa-senyawa abiotik
Adalah
senyawa-senyawa
penyusun
ekosistem,
seperti
air,
karbon
dioksida,
oksigen,
kalsium, dan nitrogen.
b.
Organisme-organisme
produsen
Dalam suatu kolam terdapat
dua produsen utama,
yaitu
- tumbuhan berakar dan
tumbuhan terapung yang
berukuran besar

12

tumbuhan terapung kecil,


terdiri dari ganggang dan
fitoplankton
(phyto=tumbuhan
,
plankton=terapung)
Organisme-organisme
produsen ini tersebar di
badan
kolam
yang
tertembus
cahaya,
karena sifatnya yang
fotosintetik.
Pada
ekosistem
perairan
fitoplankton
adalah
produsen utama dalam
ekosistem,
walaupun
dalam
jumlah
kecil
kehadirannya
tidak
teramati. Dalam jumlah
besar,
kehadirannya
teramati dari warna air
kolam, yaitu hijau.
Organisme-organisme
kunsumen
Terdiri
dari
zooplankton,
bentos, larva serangga,
dan ikan. Zooplankton
dan bentos (hewan yang
melekat di dasar kolam)
adalah konsumen , yaitu
langsung
memakan
produsen (fitoplankton).
Konsumen
sekunder
adalah
serangga
pemangsa dan ikan. Ikan
karnivora
memakan
konsumen pertama atau
konsumen
kedua,
sehingga
dapat
menjadikannya
konsumen tersier.
Organisme-organisme
saprofitik
Organisme-organisme
pengurai ini terdiri dari
bakteri air, cendawan,
dan flagelata. Mereka
banyak berada di lapisan
antara lumpur dan air di
dasar
kolam
dimana
terkumpul
binatangbinatang dan organisme
mati. Beberapa bakteri
dan cendawan bersifat
patogen
karena
menyebabkan penyakin
pada
organismeorganisme.
Tetapi,
sebagian besar bakteri
hanya
menyerang
setelah
organisme
tersebut
mati.
Pada
temperatur
yang
menguntungkan, proses
pembusukan
berlangsung
sangat
cepat, organisme mati
segera
terurai
dan
hasilnya akan dilepas
dan digunakan kembali
oleh produsen.
Kolam dibagi dalam dua
-

13

lapisan, yaitu daerah


penghasil yang berada
di atas dan daerah
pembusukan
bahan
makanan yang berada di
bawah.
Secara
garis
besar,
ekosistem
dibedakan
menjadi
ekosistem
daratan (terestrial) dan
ekosistem
perairan
(akuatik).
Contoh
ekosistem daratan adalah
ekosistem hutan, contoh
ekosistem akuatik adalah
ekosistem
rawa
dan
ekosistem
laut.
Ekosistem
perairan
dibedakan menjadi 2,
yaitu perairan mengalir
(lotik)
dan
perairan
tergenang
(lentik).
Contoh
ekosistem
perairan
lotik
adalah
ekosistem sungai dan
contoh
ekosistem
perairan lentik adalah
ekosistem danau.
Ukuran ekosistem beragam
dari yang kecil sampai
yang besar. Contoh suatu
ekosistem adalah hutan,
kolam, danau, bahkan
kultur laboratorium pun
dapat disebut sebagai
ekosistem
(mikroekosistem).
Selama
komponenkomponen pokok ada
dan bekerja bersama
untuk
mencapai
semacam
kemapanan,
bahkan seandainya untuk
waktu
yang
sangat
singkat,
kesatuannya
dapat dianggap sebagai
suatu ekosistem. Seluruh
ekosistem
di
dunia
dengan lapisan atmosfer
yang
mengelilinginya
disebut dengan biosfer.
Ekosistem tidak bersifat statis
tetapi bersifat dinamis
atau
lentur,
artinya
ekosistem
selalu
mengalami
perubahan.
Perubahan yang terjadi
pada ekosistem dapat
terjadi karena faktor alam
dan
faktor
manusia.
Faktor alam misalnya
banjir
dan
badai.
Sebenarnya,
faktor
manusia hanyalah salah
satu
spesies
yang
mempengaruhi
ekosistem.
Tetapi,
manusia
membawa
pengaruh yang sangat
besar pada ekosistem.
Kegiatan manusia yang

14

mempengaruhi
ekosistem, diantaranya
adalah
- Penebangan pohon
- Pertanian
- Kegiatan lain-lain
Ekosistem
mempunyai
beberapa
karakteristik
mendasar.
Karakteristik
tersebut
adalah
sebagai
berikut.
a. Ekosistem
mempunyai
struktur hidup dan tak
hidup
b. Dalam
ekosistem
terdapat dua proses,
yaitu daur kimia dan
aliran energi
c. Pada
suatu
waktu
ekosistem
mengalami
perubahan dan akan
berkembang
melalui
proses
yang
disebut
suksesi.
2. Komponen-komponen
ekosistem
a. Komponen biotik
Komponen
biotik
penyusun
ekosistem
yang terdiri dari manusia,
hewan, tumbuhan, dan
organisme mikroskopis.
Komponen biotik atau
makhluk hidup memiliki
ciri dapat berkembang
biak.
Komponen biotik suatu
ekosistem
biasanya
terdiri atas:
1)
Organisme
autotrofik
(memberi makan sendiri)
2) Organisme heterotrofik
(memakan yang lainnya)
Organisme
heterotrofik
adalah organisme yang
berperan
sebagai
konsumen.
Organisme
heterotrofik terdiri atas 2
kelompok
organisme,
yaitu:
Fagotrof
dan
Saprotrof
b. Komponen abiotik
Komponen
abiotik
penyusun
ekosistem
adalah komponen tak
hidup. Komponen abiotik
yang
utama
meliputi
suhu, cahaya, air, angin,
serta batu dan tanah.
1. Interaksi
komponenkomponen ekosistem
a. Pengaruh
lingkungan
abiotik pada organisme
Untuk mendapatkan energi
dan
materi
demi
kelangsungan
hidupnya, makhluk hidup
bergantung
pada

15

komponen abiotik.
Organisme
produsen
memerlukan
energi
cahaya, oksigen,
karbon dioksida, air, dan
garam-garam
yang
semuanya merupakan
komponen
lingkungan
abiotik.
Dari produsen (organisme
autotrof)
materi
dan
energi diteruskan kepada
organisme
hetrotrof,
mulai dari konsumen
tingkat I dan seterusnya
hingga
sampai
ke
organisme pengurai yang
pada akhirnya, materi
dan energi akan kembali
lagi ke lingkungan abiotik.
Hal
ini
menunjukkan
antara makhluk hidup
dan
lingkungan
abiotiknya
merupakan
suatu sistem. Materi dan
energi yang berasal dari
lingkungan abiotik akan
kembali ke lingkungan
abiotik
lagi.
Pada
ekosistem
daratan,
khususnya
dalam
komunitas tanah terdapat
berbagai makhluk hidup
yang
memperoleh
makanan dari tumbuhan
mati dan bangkai hewan.
Makhluk hidup tersebut
antara
lain
burung
bangkai, cacing, bakteri,
dan jamur. Di dalam
tanah terdapat berbagai
macam bakteri dan jamur
yang sangat berperan
dalam pendauran hara
anorganik dalam alam.
Dalam proses penguraian
bahan dari tumbuhan dan
hewan yang mati, bakteri
dan jamur dibantu oleh
enzim.
Apabila
organisme-reganisme ini
tidak ada maka dapat
dibayangkan, yang terjadi
adalah
penumpukan
bahan organik selama
bertahun-tahun
yang
menyebabkan
bahan
mineral
terperangkap
sehingga bahan mineral
penting dalam tanah
akan
habis.
Akibat
selanjutnya
adalah
tumbuhan tidak mampu
memperoleh
mineral
yang dibutuhkan dan
tidak
mampu
menghasilkan
protoplasma baru lagi.
Hal ini secara otomatis
akan berpengaruh pada
makhluk hidup yang lain.

16

Dari proses penguraian,


organisme
pengurai
memperoleh
makanan
dan
mengembalikan
unsur-unsur
penting
dalam tanah dan air yang
akan
diserap
oleh
tumbuhan.
Dengan
demikian,
kegiatan
organisme pengurai ini
mengakhiri suatu rantai
makanan
dan
menyiapkan
keadaan
untuk dimulainya rantai
yang lain.
Di daerah tropika, suhu dan
kelembaban yang tinggi
mempercepat
kegiatan
organisme
pengurai
dalam
menghancurkan
bahan organik sehingga
bahan tersebut tidak
banyak
tertumpuk.
Perpindahan materi dan
energi dalam ekosistem
dijelaskan dalam gambar
berikut
a. Pengaruh
organisme
pada lingkungan abiotik
b. Saling
mempengaruhi
antara organisme dan
faktor abiotik.
c. Rantai makanan dan
jaring-jaring makanan
Dalam suatu ekosistem,
rantai-rantai makanan
saling bertalian
membentuk jaring-jaring
makanan. Tanah banyak
dihuni oleh
mikroorganisme. Dalam
tanah juga trdapat jaringjaring makanan yang
kompleks. Berikut adalah
contoh jaring-jaring
makanan yang ada di
tanah
4. Bentuk
interaksi
komponen biotik
a. Neutralisme
Populasi
dalam
ekosistem
tidak
terpengaruh
dalam
asosiasi dengan yang
lain.
b. Persaingan yang saling
menghalang-halangi.
Suatu interaksi dalam
suatu ekosistem, dimana
antarpopulasi aktif saling
menghalang-halangi.
c. Persaingan penggunaan
sumber daya
Dalam suatu ekosistem,
tiap populasi mempunyai
pengaruh
merugikan
pada populasi lain dalam
perjuangannya
memperoleh
sumber
yang persediannya dalam

17

kekurangan.
d. Amensalisme
Keadaan dimana satu
populasi di ekosistem
dihalang-halangi,
sedangkan populasi lainnya
tidak terpengaruh.
e. Pemangsaan
Yaitu hubungan antar
organisme dimana hewan
memakan hewan lain.
Hewan yang memakan
hewan
lain
disebut
sebagai
pemangsa/predator
(merupakan
hewan
pemakan
daging/karnivora),
sedangkan hewan yang
dimakan disebut sebagai
mangsa. Seekor predator
memangsa hewan lain
setelah menangkap atau
membunuhnya.
f. Mutualisme
Simbiosis
mutualisme
adalah suatu hubungan
yang erat antara 2 jenis
makhluk hidup dimana
masing-masing individu
menerima manfaat dari
pasangannya.
Contoh
hubungan
ini
adalah
kehidupan
bersama
antara bakteri penambat
Nitrogen
(Rhizobium)
dengan
tumbuhan
Leguminoceae.
g. Parasitisme
Yaitu hubungan antar
organisme
dimana
organisme yang berperan
sebagai
parasit
mendapat
manfaat
sedangkan
inangnya
mendapat
kerugian.
Parasit dapat bersifat di
dalam (endoparasit) atau
di
luar
(ektoparasit).
Makhluk hidup ada yang
bersifat parasit sejati,
yaitu makhluk hidup yang
sepenuhnya bergantung
pada
inangnya,
sedangkan yang tidak
bergantung sepenuhnya
disebut
dengan
semiparasit.
Contoh
hubungan
semiparasit
adalah
hubungan antara benalu
dengan pohon inangnya,
baik pohon liar maupun
tanaman
budidaya,
seperti
coklat.
Kebanyakan tumbuhan
yang bersifat setengah
parasit mempunyai akar
yang tidak normal, tetapi
beberapa Loranthaceae,
seperti Phthirusa dan

18

Dendropemon
mempunyai akar yang
mampu menembus tubuh
inangnya
(haustorium).
Organisme parasit sejati
disebut
juga
parasit
sempurna atau parasit
mutlak.
h. Komensalisme
Yaitu
hubungan
antarorganisme dimana
organisme
satu
mendapat
manfaat
sedangkan
organisme
lain
tidak
mendapat
manfaat, tetapi juga tidak
dirugikan.
Contoh
hubungan
ini
adalah
antar ikan remora dengan
ikan hiu. Ikan remora
mendapat manfaat yaitu
perlindungan dan sisa
makanan,
sedangkan
ikan
hiu
tidak
mendapatkan
keuntungan
dan
kerugian.
i. Protokooperasi
Hubungan
antarorganisme
ini
adalah hubungan dimana
organisme
satu
memperoleh keuntungan
dengan adanya asosiasi
itu, tetapi hubungan itu
tidak merupakan suatu
keharusan.
Sebagai
contoh hubungan kerbau
dengan burung bangau
5. Peran komponen biotik
dan
abiotik
dalam
kehidupan.
Komponen biotik mempunyai
peran
masing-masing
dalam
kehidupan.
Tumbuhan
sebagai
produsen,
berperan
menyediakan energi bagi
organisme lain lewat
kemampuannya
berfotosintesis,
mengubah
komponen
anorganik yaitu karbon
dioksida dan air dengan
energi
dari
cahaya
matahari
menjadi
komponen organik yaitu
karbohidrat. Peran umum
hewan
sebagai
organisme
heterotrofik,
berperan
sebagai
konsumen
yang
memperoleh energi dari
organisme
lain.
Organisme ini menempati
berbagai tingkatan trofik
dalam rantai makanan.
Peran yang penting juga
dimainkan oleh mikroba,
yaitu jamur dan bakteri
yang menguraikan bahan

19

organik dari makhluk


hidup yang telah mati
menjadi komponen
anorganik yang akan
digunakan kembali oleh
tumbuhan dan menjamin
kelangsungan siklus
kehidupan
.. 2008
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

NIP

NIP

20

REKAYASA PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Metode
Pertemuan
I.

Standar Kompetensi

:
:
:
:
:
:
:

SMK
IPA
XII/1
Ekosistem
Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
1
Mengidentifikasi komponen ekosistem.

II.

Kompetensi Dasar
:
1. Mendeskripsikan komponen ekosistem
2. Menjelaskan interaksi komponen ekosistem
3. Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4. Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen biotik
5. Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik
III. Materi Pembelajaran
:

1.

Ekosistem
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. Ekosistem merupakan suatu
sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain,
ekosistem didefinisikan sebagai interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya atau merupakan suatu
komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan tak hidupnya.
Satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun ekosistem adalah individu. Contoh individu adalah seekor
kambing, seekor semut, seekor belalang, dan lain-lain. Individu-individu yang sejenis akan berkelompok membentuk
suatu populasi. Beberapa populasi akan bergabung membentuk komunitas. Komunitas yang berinteraksi dengan
lingkungan abiotik akan membentuk ekosistem.
Berdasarkan terjadinya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami
adalah ekosistem yang terjadi dengan sendirinya oleh alam, tanpa campur tangan manusia. Sedangkan, ekosistem
buatan adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Contoh suatu ekosistem alami adalah
hutan. Hutan dibedakan antara lain berdasarkan iklim yang melingkupi dan jenis tumbuhan yang mendominasi. Salah
satu contohnya adalah hutan hujan tropis. Contoh ekosistem buatan adalah akuarium, dibuat dengan tujuan untuk
estetika; waduk yang dibuat dengan tujuan untuk menampung air dan irigasi, dan sebagainya.
Pada suatu ekosistem, dapat diduga interaksi yang terjadi antara faktor biotik dan abiotik berdasarkan komponen
penyusunnya. Sebagai contoh, pada suatu ekosistem hutan terdapat beberapa populasi yang menghuni hutan, yaitu
populasi rumput, burung, serangga, kupu-kupu, katak, dan ular. Selain organisme hidup, sudah tentu terdapat faktor
abiotik yang menyusun hutan, antara lain adalah udara, air, cahaya matahari, dan tanah. Interaksi yang terjadi antara
lain serangga makan rumput, ular memangsa katak, burung memangsa serangga, dan masih banyak interkasi yang
terjadi antarmakhluk hidup. Selain interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup, makhluk hidup berinteraksi dengan
komponen abiotik, misal semua makhluk hidup mengambil oksigen untuk bernapas. Dalam kondisi yang ekstrem, misal
kekeringan, antarmakhluk hidup akan terjadi persaingan memperebutkan air. Interaksi yang terjadi berguna untuk
menjaga kelangsungan suatu ekosistem.
Contoh ekosistem akuatik adalah kolam, ekosistem ini terdiri dari beberapa satuan dasar, yaitu:
a. Senyawa-senyawa abiotik
Adalah senyawa-senyawa penyusun ekosistem, seperti air, karbon dioksida, oksigen, kalsium, dan nitrogen.
b. Organisme-organisme produsen
Dalam suatu kolam terdapat dua produsen utama, yaitu
- tumbuhan berakar dan tumbuhan terapung yang berukuran besar
- tumbuhan terapung kecil, terdiri dari ganggang dan fitoplankton (phyto=tumbuhan , plankton=terapung)
Organisme-organisme produsen ini tersebar di badan kolam yang tertembus cahaya, karena sifatnya yang fotosintetik.
Pada ekosistem perairan fitoplankton adalah produsen utama dalam ekosistem, walaupun dalam jumlah kecil
kehadirannya tidak teramati. Dalam jumlah besar, kehadirannya teramati dari warna air kolam, yaitu hijau.
c. Organisme-organisme kunsumen
Terdiri dari zooplankton, bentos, larva serangga, dan ikan. Zooplankton dan bentos (hewan yang melekat di dasar
kolam) adalah konsumen , yaitu langsung memakan produsen (fitoplankton). Konsumen sekunder adalah serangga
pemangsa dan ikan. Ikan karnivora memakan konsumen pertama atau konsumen kedua, sehingga dapat
menjadikannya konsumen tersier.
d. Organisme-organisme saprofitik
Organisme-organisme pengurai ini terdiri dari bakteri air, cendawan, dan flagelata. Mereka banyak berada di lapisan
antara lumpur dan air di dasar kolam dimana terkumpul binatang-binatang dan organisme mati. Beberapa bakteri
dan cendawan bersifat patogen karena menyebabkan penyakin pada organisme-organisme. Tetapi, sebagian besar
bakteri hanya menyerang setelah organisme tersebut mati. Pada temperatur yang menguntungkan, proses
pembusukan berlangsung sangat cepat, organisme mati segera terurai dan hasilnya akan dilepas dan digunakan
kembali oleh produsen.
Kolam dibagi dalam dua lapisan, yaitu daerah penghasil yang berada di atas dan daerah pembusukan bahan
makanan yang berada di bawah.

21

Secara garis besar, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik).
Contoh ekosistem daratan adalah ekosistem hutan, contoh ekosistem akuatik adalah ekosistem rawa dan ekosistem
laut. Ekosistem perairan dibedakan menjadi 2, yaitu perairan mengalir (lotik) dan perairan tergenang (lentik). Contoh
ekosistem perairan lotik adalah ekosistem sungai dan contoh ekosistem perairan lentik adalah ekosistem danau.
Ukuran ekosistem beragam dari yang kecil sampai yang besar. Contoh suatu ekosistem adalah hutan, kolam,
danau, bahkan kultur laboratorium pun dapat disebut sebagai ekosistem (mikroekosistem).
Selama komponen-komponen pokok ada dan bekerja bersama untuk mencapai semacam kemapanan, bahkan
seandainya untuk waktu yang sangat singkat, kesatuannya dapat dianggap sebagai suatu ekosistem. Seluruh
ekosistem di dunia dengan lapisan atmosfer yang mengelilinginya disebut dengan biosfer.
Ekosistem tidak bersifat statis tetapi bersifat dinamis atau lentur, artinya ekosistem selalu mengalami perubahan.
Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam misalnya
banjir dan badai. Sebenarnya, faktor manusia hanyalah salah satu spesies yang mempengaruhi ekosistem. Tetapi,
manusia membawa pengaruh yang sangat besar pada ekosistem. Kegiatan manusia yang mempengaruhi ekosistem,
diantaranya adalah
Penebangan pohon
Pertanian
Kegiatan lain-lain
Ekosistem mempunyai beberapa karakteristik mendasar. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
a. Ekosistem mempunyai struktur hidup dan tak hidup
b. Dalam ekosistem terdapat dua proses, yaitu daur kimia dan aliran energi
c. Pada suatu waktu ekosistem mengalami perubahan dan akan berkembang melalui proses yang disebut suksesi.
2.

Komponen-komponen ekosistem
a. Komponen biotik
Komponen biotik penyusun ekosistem yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme mikroskopis.
Komponen biotik atau makhluk hidup memiliki ciri dapat berkembang biak.
Komponen biotik suatu ekosistem biasanya terdiri atas:
3) Organisme autotrofik (memberi makan sendiri)
4) Organisme heterotrofik (memakan yang lainnya)
Organisme heterotrofik adalah organisme yang berperan sebagai konsumen. Organisme heterotrofik terdiri atas 2
kelompok organisme, yaitu:
a) Fagotrof
b) Saprotrof
b. Komponen abiotik
Komponen abiotik penyusun ekosistem adalah komponen tak hidup. Komponen abiotik yang utama meliputi suhu,
cahaya, air, angin, serta batu dan tanah.

IV.

Strategi Pembelajaran

:
Kegiatan

I.

Pendahuluan
Motivasi
: Pentingnya mempelajari masalahmasalah
mengidentifikasi
komponen ekosistem.
Prasyarat : Siswa telah mempelajari materi
kelas XI
II. Kegiatan Inti
Guru
: - Memberikan informasi dan menyampaikan penjelasan tentang
ekosistem
dan
komponenkomponen ekosistem.
- Menjawab pertanyaan siswa
dan pemberian tugas
Siswa
: - Menyimak
apa
yang
diterangkan guru dengan baik
- Menanyakan
hal-hal
yang
belum jelas dan menyampaikan
pendapat tentang materi yang
diberikan guru.
III. Penutup
- Membuat rangkuman

V.
VI.

Uji kompetensi dan ulangan harian I

Media Pembelajaran
Penilaian
A. Jenis tagihan
B. Tindak lanjut

Waktu
30

Aspek Life Skill yang Dikembangkan


Personal dan akademik

320

Personal dan akademik

100

Personal dan akademik

:
:
: Kuis
: - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih
- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%

22

VII. Sumber Bacaan

- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari
65%
: - Buku paket IPA kelas XII
- Buku-buku lain yang relevan

.. 2008
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

NIP

NIP

23

REKAYASA PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Metode
Kegiatan Belajar ke
I.
II.

III.

:
:
:
:
:
:

SMK
IPA
XII/1
Interaksi komponen ekosistem
Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
2

Standar Kompetensi
: Mengidentifikasi komponen ekosistem.
Kompetensi Dasar
:
1. Mendeskripsikan komponen ekosistem
2. Menjelaskan interaksi komponen ekosistem
3. Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4. Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen biotik
5. Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik
Materi Pembelajaran
:
1. Interaksi komponen-komponen ekosistem
b. Pengaruh lingkungan abiotik pada organisme
Untuk mendapatkan energi dan materi demi kelangsungan
hidupnya, makhluk hidup bergantung pada komponen abiotik.
Organisme produsen memerlukan energi cahaya, oksigen,
karbon dioksida, air, dan garam-garam yang semuanya merupakan
komponen lingkungan abiotik.
Dari produsen (organisme autotrof) materi dan energi diteruskan kepada organisme hetrotrof, mulai dari konsumen
tingkat I dan seterusnya hingga sampai ke organisme pengurai yang pada akhirnya, materi dan energi akan kembali
lagi ke lingkungan abiotik. Hal ini menunjukkan antara makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya merupakan suatu
sistem. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke lingkungan abiotik lagi. Pada
ekosistem daratan, khususnya dalam komunitas tanah terdapat berbagai makhluk hidup yang memperoleh makanan
dari tumbuhan mati dan bangkai hewan. Makhluk hidup tersebut antara lain burung bangkai, cacing, bakteri, dan
jamur. Di dalam tanah terdapat berbagai macam bakteri dan jamur yang sangat berperan dalam pendauran hara
anorganik dalam alam. Dalam proses penguraian bahan dari tumbuhan dan hewan yang mati, bakteri dan jamur
dibantu oleh enzim. Apabila organisme-reganisme ini tidak ada maka dapat dibayangkan, yang terjadi adalah
penumpukan bahan organik selama bertahun-tahun yang menyebabkan bahan mineral terperangkap sehingga
bahan mineral penting dalam tanah akan habis. Akibat selanjutnya adalah tumbuhan tidak mampu memperoleh
mineral yang dibutuhkan dan tidak mampu menghasilkan protoplasma baru lagi. Hal ini secara otomatis akan
berpengaruh pada makhluk hidup yang lain.
Dari proses penguraian, organisme pengurai memperoleh makanan dan mengembalikan unsur-unsur penting dalam
tanah dan air yang akan diserap oleh tumbuhan. Dengan demikian, kegiatan organisme pengurai ini mengakhiri
suatu rantai makanan dan menyiapkan keadaan untuk dimulainya rantai yang lain.
Di daerah tropika, suhu dan kelembaban yang tinggi mempercepat kegiatan organisme pengurai dalam
menghancurkan bahan organik sehingga bahan tersebut tidak banyak tertumpuk. Perpindahan materi dan energi
dalam ekosistem dijelaskan dalam gambar berikut
c. Pengaruh organisme pada lingkungan abiotik
d. Saling mempengaruhi antara organisme dan faktor abiotik.
d. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
Dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan saling bertalian membentuk jaring-jaring makanan.
Tanah banyak dihuni oleh mikroorganisme. Dalam tanah juga trdapat jaring-jaring makanan yang kompleks. Berikut
adalah contoh jaring-jaring makanan yang ada di tanah

IV.

Strategi Pembelajaran

:
Kegiatan

I.

Pendahuluan
Motivasi
: Pentingnya mempelajari masalahmasalah
interaksi
komponen
ekosistem
Prasyarat : Siswa telah mempelajari materi
komponen penyusun ekosistem
II. Kegiatan Inti
Guru
: - Memberikan informasi dan menyampaikan penjelasan tentang
pengeruh
lingkungan
pada
organisme, rantai makanan dan
jarring-jaring makanan.
- Menjawab pertanyaan siswa
dan pemberian tugas
Siswa
: - Menyimak
apa
yang
diterangkan guru dengan baik
- Menanyakan
hal-hal
yang

24

Waktu
30

320

Aspek Life Skill yang Dikembangkan


Personal dan akademik

Personal dan akademik

belum jelas dan menyampaikan


pendapat tentang materi yang
diberikan guru.
III. Penutup
- Membuat rangkuman
- Uji kompetensi dan ulangan harian I
V.
VI.

Media Pembelajaran
Penilaian
A. Jenis tagihan
B. Tindak lanjut

VII. Sumber Bacaan

100

Personal dan akademik

:
:
: Kuis
: - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih
- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari
65%
: - Buku paket IPA kelas XII
- Buku-buku lain yang relevan

.. 2008
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

NIP

NIP

25

REKAYASA PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Metode
Kegiatan Belajar ke

:
:
:
:
:
:

I.

Standar Kompetensi

II.

Kompetensi Dasar
:
1. Mendeskripsikan komponen ekosistem
2. Menjelaskan interaksi komponen ekosistem
3. Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4. Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen biotik
5. Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik

III. Materi Pembelajaran

SMK
IPA
XII/1
Peran kompone biotik dan abiotik terhadap lingkungan
Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
3
Mengidentifikasi komponen ekosistem.

1.
a.

Bentuk interaksi komponen biotik


Neutralisme
Populasi dalam ekosistem tidak terpengaruh dalam asosiasi dengan yang lain.
b. Persaingan yang saling menghalang-halangi.
Suatu interaksi dalam suatu ekosistem, dimana antarpopulasi aktif saling menghalang-halangi.
c. Persaingan penggunaan sumber daya
Dalam suatu ekosistem, tiap populasi mempunyai pengaruh merugikan pada populasi lain dalam perjuangannya
memperoleh sumber yang persediannya dalam kekurangan.
d. Amensalisme
Keadaan dimana satu populasi di ekosistem dihalang-halangi, sedangkan populasi lainnya tidak terpengaruh.
e. Pemangsaan
Yaitu hubungan antar organisme dimana hewan memakan hewan lain. Hewan yang memakan hewan lain disebut
sebagai pemangsa/predator (merupakan hewan pemakan daging/karnivora), sedangkan hewan yang dimakan
disebut sebagai mangsa. Seekor predator memangsa hewan lain setelah menangkap atau membunuhnya.
f.
Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan yang erat antara 2 jenis makhluk hidup dimana masing-masing
individu menerima manfaat dari pasangannya. Contoh hubungan ini adalah kehidupan bersama antara bakteri
penambat Nitrogen (Rhizobium) dengan tumbuhan Leguminoceae.
g. Parasitisme
Yaitu hubungan antar organisme dimana organisme yang berperan sebagai parasit mendapat manfaat sedangkan
inangnya mendapat kerugian. Parasit dapat bersifat di dalam (endoparasit) atau di luar (ektoparasit). Makhluk
hidup ada yang bersifat parasit sejati, yaitu makhluk hidup yang sepenuhnya bergantung pada inangnya,
sedangkan yang tidak bergantung sepenuhnya disebut dengan semiparasit.
Contoh hubungan semiparasit adalah hubungan antara benalu dengan pohon inangnya, baik pohon liar maupun
tanaman budidaya, seperti coklat. Kebanyakan tumbuhan yang bersifat setengah parasit mempunyai akar yang
tidak normal, tetapi beberapa Loranthaceae, seperti Phthirusa dan Dendropemon mempunyai akar yang mampu
menembus tubuh inangnya (haustorium). Organisme parasit sejati disebut juga parasit sempurna atau parasit
mutlak.
h. Komensalisme
Yaitu hubungan antarorganisme dimana organisme satu mendapat manfaat sedangkan organisme lain tidak
mendapat manfaat, tetapi juga tidak dirugikan. Contoh hubungan ini adalah antar ikan remora dengan ikan hiu.
Ikan remora mendapat manfaat yaitu perlindungan dan sisa makanan, sedangkan ikan hiu tidak mendapatkan
keuntungan dan kerugian.
i.
Protokooperasi
Hubungan antarorganisme ini adalah hubungan dimana organisme satu memperoleh keuntungan dengan adanya
asosiasi itu, tetapi hubungan itu tidak merupakan suatu keharusan. Sebagai contoh hubungan kerbau dengan
burung bangau
2. Peran komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan.
Komponen biotik mempunyai peran masing-masing dalam kehidupan. Tumbuhan sebagai produsen, berperan
menyediakan energi bagi organisme lain lewat kemampuannya berfotosintesis, mengubah komponen anorganik
yaitu karbon dioksida dan air dengan energi dari cahaya matahari menjadi komponen organik yaitu karbohidrat.
Peran umum hewan sebagai organisme heterotrofik, berperan sebagai konsumen yang memperoleh energi dari
organisme lain. Organisme ini menempati berbagai tingkatan trofik dalam rantai makanan.
Peran yang penting juga dimainkan oleh mikroba, yaitu jamur dan bakteri yang menguraikan bahan organik dari
makhluk hidup yang telah mati menjadi komponen anorganik yang akan digunakan kembali oleh tumbuhan dan
menjamin kelangsungan siklus kehidupan.

26

IV.

Strategi Pembelajaran

:
Kegiatan

I.

Pendahuluan
Motivasi
: Pentingnya mempelajari masalahinteraksi dan peran komponen
abiotik
dan
biotic
terhadap
lingkungan
Prasyarat : Siswa telah mempelajari materi
kelas interaksi komponen dalam
ekosistem
II. Kegiatan Inti
Guru
: - Memberikan informasi dan menyampaikan penjelasan tentang
interaksi komponen biotic dan
abiotik terhadap linghkungan.
- Menjawab pertanyaan siswa
dan pemberian tugas
Siswa
: - Menyimak
apa
yang
diterangkan guru dengan baik
- Menanyakan
hal-hal
yang
belum jelas dan menyampaikan
pendapat tentang materi yang
diberikan guru.
III. Penutup
- Membuat rangkuman
- Uji kompetensi dan ulangan harian I
V.
VI.

Media Pembelajaran
Penilaian
A. Jenis tagihan
B. Tindak lanjut

VII. Sumber Bacaan

Waktu
30

Aspek Life Skill yang Dikembangkan


Personal dan akademik

320

Personal dan akademik

200

Personal dan akademik

:
:
: Kuis
: - Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih
- Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%
- Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari
65%
: - Buku paket IPA kelas XII
- Buku-buku lain yang relevan

.. 2008
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah

NIP

NIP

27

Anda mungkin juga menyukai