Anda di halaman 1dari 1

Tahun 1939 Dr. Rudolf Gories, ahli sejarah dan kebudayaan Bali masuk katolik. Dr.

Gories yang pernah mendapat predikat the man of the century dari Universitas
Leiden ini banyak menulis tentang Bali dan merupakan salah seorang yang bukan
orang Bali asli yang menggunakan bahasa Bali secara baik. Sejak menjadi katolik ia
banyak mencurahkan perhatian kepada Gereja Katolik Bali. Ia bekerja sama dengan
Rev.Dr. Prent dari Jawa menerbitkan kamus Latin Indonesia.
Doktor Goris lahir tanggal 9 Juni 1898 di Krommenie Provinsi Noord Holland
Belanda dari pasangan Jakobus Goris (ayah) dan and Hilagonda Johanna(Ibu). Ia
meninggal di Denpasar pada 4 Oktober 1965 dan dimakamkan di Pekuburan Tegal
(sekarang terminal Tegal). Pada tahun 1984 jenasah Dr. Goris dipindahkan ke
pekuburan katolik Mumbul Jimbaran.18)
Pemindahan dan penguburan kembali jenasah Dr. Goris dihadiri oleh Gubernur Bali
Prof. Dr. Ida Bagus Mantra (alm), beberapa dosen dan mantan mahasiswa Dr. R.
Goris. Dekan Fakultas Sastra dalam sambutannya pada waktu itu menceritakan
tentang riwayat hidup dan riwayat perjuangan Dr. R. Goris dalam bidang keilmuan.
Di antaranya dikatakan bahwa Dr. R. Goris selama hidup di Bali ikut merintis
berdirinya perpustakaan lontar di Singaraja dan ikut merintis berdirinya Fakultas
Sastra di Denpasar (Bali Post)
Selain Dr.Goris yang masuk katolik, seorang tokoh pelayanan medis di Bali Utara
(Singaraja) pada tahun 1959 juga masuk katolik. Dia adalah Dr. P Hadiwidjojo.

Anda mungkin juga menyukai