Kekuatan Bahan
Kekuatan Bahan
Oleh
Magdalena Tyas Pratiwi
1314071036
I.
I.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kekuatan bahan dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang kekuatan suatu konstruksi, baik mesin (Teknik Mesin) maupun maupun
gedung dan bangunan (Teknik Sipil). Suatu konstruksi dapat dikategorikan bagus dan
dapat dipertanggung jawabkan (accountable) apabila telah dihitung berdasarkan ilmu
kekuatan bahan secara benar. Dalam ilmu kekuatan bahan akan dipelajari tentang
banyak hal misalnya jenis pembebanan yang diberikan, gaya-gaya yang bekerja
didalamnya, tegangan-tegangan yang terjadi, jenis bahan dan kasus pembebanan yang
diberikan sampai menentukan tegangan yang diizinkan sehingga seorang engineer
dapat menentukan jenis bahan, dimensi dan mengontrol kekuatan suatu konstruksi
mekanik sesuai dengan fungsi dari ilmu kekuatan bahan itu sendiri.
Mekanika bahan merupakan ilmu yang berhubungan dengan teknik sipil, karena
didalamnya terkandung ilmu yang mempelajari tentang beban-beban yang bekerja
didalam suatu kontruksi bangunan yang akan direncanakan oleh teknik sipil, kuat
tidaknya suatu kontruksi yang digunakan pada suatu bangunan, lendutan yang terjadi
pada kontruksi yang digunakan, dan juga beban yang mampu di tahan oleh konstruksi
tersebut. Hal tersebut harus mampu di hitung sebelum melaksanakan suatu proyek
pembangunan kontruksi agar dapat diketahui batas aman yang ada dalam setiap
batang kontruksi.
Sebagai
contoh
sebuah
perhitungan pembuatannya
perencanaan
agar
gedung
gedung
bertingkat
pasti
ada
berdiri,
maka diperlukan ilmu mekanika bahan yang menghitung beban beban yang bekerja
dalam gedung itu, dan juga kuat tidaknya bahan yang digunakan kolom ataupun balok
pada gedung tersebut.
Kuatnya konstruksi sangat tergantung dengan bahan yang dipakai dalam konstruksi
tersebut. Bahan konstruksi bisa berasal dari alam maupun buatan manusia yang dibuat
dengan mencampur berbagai bahan yang ada untuk mendapatkan kualitas bahan
konstruksi yang semakin baik. Semakin baik kuat dan kualitas bahan semakin kuat
konstruksi tersebut.
I.2.
Tujuan
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Mekanika bahan adalah bagian dari Ilmu Teknik Sipil yang mempelajari kaidah fisika tentang
perilaku-perilaku suatu bahan apabila dibebani, terutama masalah gaya-gaya dalam yang
terjadi pada bahan tersebut beserta turunan-turunannya (Popov, 1982).
Deformasi dalam mekanika kontinuum adalah transformasi sebuah benda
dari kondisi semula ke kondisi terkini. Makna dari "kondisi" dapat diartikan
sebagai serangkaian posisi dari semua partikel yang ada di dalam benda
tersebut.Sebuah deformasi dapat disebabkan oleh gaya eksternal, gaya
internal (seperti gravitasi atau gaya elektromagnetik) atau perubahan
temperatur di dalam benda (pemuaian) (Zainuri, 2008).
Regangan adalah bagian dari deformasi, yang dideskripsikan sebagai
perubahan relatif dari partikel-partikel di dalam benda yang bukan
merupakan benda kaku. Definisi lain dari regangan bisa berbeda-beda
tergantung pada bidang apa istilah tersebut digunakan atau dari dan ke
titik mana regangan terjadi (Umar Jalaluddin, 2009).
Dalam benda kontinu, bidang yang terdeformasi dihasilkan dari tegangan
yang diaplikasikan akibat adanya gaya atau pemuaian di dalam benda.
Hubungan
antara
tegangan
dan
regangan
diekspresikan
sebagai
dilepas, yang disebut dengan deformasi plastis, yang terjadi ketika benda
telah melewati batas elastis atau yield dan merupakan hasil dari slip atau
mekanisme dislokasi pada tingkat atom. Tipe lainnya dari deformasi yang
tidak
dapat
kembali
yaitu
deformasi
viscous
atau
deformasi
III.
III.1.
PEMBAHASAN
Mekanika Material
bahan. Kekuatan
sebuah
bahan
dapat
diukur
dengan
Tegangan (stress)
seperti
tarikan,
tekanan
atau
geseran
yang
menarik,
dan
dianggap
negatif
jika
menimbulkan
penekanan
intensitas
gaya
atau
reaksi
dalam
yang
timbul
III.3.
Regangan (strain)
temperatur
sangat
mempengaruhi
bentuk
kurva
material
biasanya
semakin
meningkatnya
sesuai
diterimanya.
Strain
dengan
rate
kecepatan
merupakan
beban
fungsi
yang
perubahan
Poissons Ratio
Poissons
Ratio
adalah
sebuah
konstanta
elastik
yang
dijelaskan
dengan
contoh
sebagai
berikut:
dan
jari-jarinya
akan
melebar.
Jika
perubahan
mendekatkan
probabilitasdari
kelas
sukses
(x)
dari
. X
X ! Dimana : e = 2.71828
= rataratakeberhasilan = n . p
x = banyaknya unsur berhasil dalam sampel
n = jumlah/ukuran populasi
p = probabilitas kelas sukses
Dalam
teori
probabilitas
dan
statistika,
distribusi
Poisson
oleh
Simon-Denis
Poisson
(17811840)
dan
Dimana :
e adalah basis logaritma natural (e = 2.71828...).
k adalah jumlah kejadian suatu peristiwa peluang yang diberikan
oleh fungsi ini.
k! adalah faktorial dari k.
adalah bilangan riil positif, sama dengan nilai harapan peristiwa
yang terjadi dalam interval tertentu. Misalnya, peristiwa yang terjadi
rata-rata 4 kali per menit, dan akan dicari probabilitas terjadi
peristiwa k kali dalam interval 10 menit, digunakan distribusi
Poisson sebagai model dengan = 104 = 40.Sebagai fungsi k, ini
disebut
fungsi
massa
probabilitas.
Distribusi
Poisson
dapat
IV.
IV.1.
PENUTUP
Kesimpulan
faktor
bahan
struktur
bereaksi
jika
beban
bekerja
terhadapnya.
3. Besarnya tegangan lentur dari suatu titik dalam elemen tergantung pada 4 faktor
yaitu momen lentur pada penampang dimana titik tersebut berada, ukuan
penampang, bentuk penampang, serta tempat titik itu di dalam penampang.
4. Dalam benda kontinu, bidang yang terdeformasi dihasilkan dari
tegangan yang diaplikasikan akibat adanya gaya atau pemuaian
di dalam benda.
5. Regangan bisa berbeda-beda tergantung pada bidang apa atau dari titik mana
regangan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Gere dan Timonshenko. 1996. Mekanika Bahan Edisi Kedua Versi S1 Jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Jalaluddin, Umar. 2009. Teori Mekanika dan Analisis Kekuatan Bahan. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
M.J. Smith dan Ismoyo, PH. 1985. Bahan Konstruksi dan Struktur Teknik. Jakarta : Erlangga.
Popov. 1982. Mekanika Bahan. Jakarta : Erlangga.
Zainuri. 2008. Kekuatan Bahan. Yogyakarta : CV. Andi Offset.