Anda di halaman 1dari 25

Diagram Fasa 2

Kimia Fisika
Teknik Geologi UGM (TKG 1108)
Nugroho Imam Setiawan, Ph.D
Dept. of Geological Engineering,
Gadjah Mada University
2014

Contoh diagram fasa 2 komponen


Solid solution

NaAlSi3O8
(Albite)

CaAl2Si2O8
(Anorthite)

Incongruent Melting

Al2SiO5
Congruent Melting

Diagram fasa 2 komponen


Apabila salah satu parameter konstan (suhu atau
tekanan) maka F = C P + 1 F = 2 P + 1 F = 3 - P
F = 2 satu fasa
F=1
dua fasa

F = 2 satu fasa

NaAlSi3O8
(Albite)

CaAl2Si2O8
(Anorthite)

Diagram fasa 2 komponen - Exsolution


Grafik temperatur vs komposisi
F = C P + 1 (tekanan tetap)
Liquid 1 fasa, liquid + padat
2 fasa, padat 1 kristal 1
fasa, padat 2 kristal 2 fasa.
Fenomena eksolusi terjadi
apabila mineral 1 fasa padat
produk solid-solution kembali
exsolve menjadi dua fasa padat
mineral.
Garis solvus menandai
kehadiran satu fasa padat yang
mengalami eksolusi.
Eksolusi terjadi pada daerah
missibility gap.

Diagram fasa 2 komponen - Exsolution


Diagram fasa albit vs ortoklas
Pada suhu 750 C, x solid solution
mempunyai komposisi Or70Ab30.
Solid solution x akan stabil saat
suhunya turun hingga mencapai
titik solvus A pada suhu 590 C.
Pada titik solvus ini, solid solution
x menjadi tidak stabil dan mulai
exsolve.
Garis isotherm menghubungkan
titik B (Or32Ab68) yang
mengindikasikan hadir bersama
solid solution A.
Pada temperatur yang lebih
rendah 300 C, eksolusi kembali
terjadi.
Prosentase dari albit adalah
z/(z+y) x 100, ortoklas adalah
y/(z+y) x 100.

Diagram fasa 2 komponen - Exsolution


perthite

Increasing pressure

Eksolusi
Perthite: Albite within K-feldspar
Anti-perthite: K-feldspar within albite
Eksolusi dapat berupa strings, lamellae, blebs, films, atau
irregular veinlet.

Diagram fasa 2 komponen Congruent melting


Titik lebur kongruen adalah titik lebur komponen
baru yang terbentuk kondisi cair = kondisi padat.

Eutectic
point

CaMg(SiO3
)2
(Diopside)

CaAl2Si2O8
(Anorthite)

Grafik
temperatur vs
komposisi
Tekanan tetap
F=CP+1
Garis liquidus
Garis solidus
Jumlah fasa
Eutektik

Diagram fasa 2 komponen Congruent melting


Aturan titik lebur
kongruen adalah
komposisinya sama,
yang berbeda hanya %
padatan/larutan saja.
Larutan x mempunyai
komposisi A80B20
Komposisi T2 solid:
A100, liquid: A55B45, dst
Suhu T2:
%A = b/(a+b) x 100,
%liquid = a/(a+b) x 100,
dst

b
c
Eutectic point

CaAl2Si2O8
(Anorthite)

CaMg(SiO3)2
(Diopside)

(b)

(d)

Tekstur ophitic

d
Eutectic point

CaAl2Si2O8
(Anorthite)

CaMg(SiO3)2
(Diopside)

(b)

(d)

Tekstur
intergranular

Diagram fasa 2 komponen Incongruent melting

P E

Titik lebur inkongruen yaitu


kondisi padatan dengan larutan
yang berkomposisi sama tidak
pada kesetimbangan,
komponen baru menjadi tidak
stabil dan akan mengalami
dekomposisi.
Grafik temperatur vs komposisi
Tekanan tetap; F = C P + 1
Garis liquidus
Garis solidus
Jumlah fasa
Eutektik
Peritektik perubahan Fo ke
En
Sistem Fo Si, dengan
kehadiran komposisi En

Diagram fasa 2 komponen


Incongruent melting

1580

Larutan x mempunyai
komposisi Si13Fo87
Apabila terjadi pendinginan
maka akan terbentuk Fo murni
+ larutan.
Pembacaan sama dengan
kongruen melting
Pada suhu 1580 C (Peritektik)
sebagian kristal Fo bereaksi
dengan Liq untuk membentuk
En:
Mg2SiO4 + SiO2 = 2MgSiO3
Tiga buah fasa mencapai
kesetimbangan (Fo, En, Liq).
Suhu Tn:
%Fo = d/(c+d) x 100,
%En = c/(c+d) x 100, dst

Diagram fasa 2 komponen


Incongruent melting

1580

Larutan Y mempunyai
komposisi Si30Fo70
Apabila terjadi pendinginan
maka akan terbentuk Fo
murni + larutan.
Pada suhu 1580 C
(Peritektik) kristal Fo
bereaksi dengan Liq untuk
membentuk En:
Mg2SiO4 + SiO2 = 2MgSiO3
Fo dapat bereaksi
sempurna hingga
membentuk keseluruhan
En

Diagram fasa 2 komponen


Incongruent melting

1580

Larutan Z mempunyai
komposisi Si23Fo67
Apabila terjadi pendinginan
maka akan terbentuk Fo
murni + larutan.
Pada suhu 1580 C
(Peritektik) kristal Fo
bereaksi dengan Liq untuk
membentuk En:
Mg2SiO4 + SiO2 = 2MgSiO3
Pada suhu eutektik, Qz
mulai terbentuk dari sisa
larutan hingga pada akhir
terbentuk En + Qz

Diagram fasa 2 komponen


Incongruent melting

1580

Pada pembacaan
grafik di sebelah
kanan sama dengan
diagram fasa 2
komponen
kongruen melting.

Diagram fasa 3 komponen


Diagram fasa 3
komponen
menggambarkan
kesetimbangan antara 3
komponen pada fungsi
temperatur.
Pada umumnya, tekanan
konstan pada 1 atm.
Gibbs: F = C P + 1 F =
3P+1F=4-P

Diagram fasa 3 komponen

Triangular Diagram

Method #1 for plotting a point with the components: 70% X, 20% Y, and 10% Z on triangular diagrams.
An Introduction to Igneous and Metamorphic Petrology, John Winter, Prentice Hall.

Penurunan suhu

Diagram fasa 3 komponen

B
A

Larutan dari titik-A


mendingin sampai pada
titik-B.
Penurunan temperatur
akan mengikuti garis CD
sampai bertemu garis
Eutektik WolastoniteSphene
Pada titik-B akan dijumpai:
Kristal (AB/CB)%
dan Larutan sisa (CA/CB)%

Diagram fasa 3 komponen

T
A

Larutan dengan komposisi A


mendingin sampai pada garis
Eutektik Wolastonite-Sphene.
Temperatur turun terus ke arah
titik Tripel T
Ketika sampai di titik-E, yang
terbentuk:
Kristal (AE/FE)%
dan Larutan Sisa (FA/FE)%
Padatan/kristal yang terbentuk
tadi itu terdiri dari
84%Wo dan 16%Sp

Anda mungkin juga menyukai