Anda di halaman 1dari 113

Romanes

SCHOOL
PRINCESS
Romanesque

TERRANT BOOKS
2008

School Princess

Romanes

Penulis: Romanesque
Hak cipta: Terrant Books
Hak penerbitan: Terrant Books

ISBN 979-3750-33-2

For my precious three

UU No. 19 Thn 2002 Tentang Hak Cipta


Fungsi dan Sifat Hak Cipta Pasal 2
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah
suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku
Hak terkait Pasal 49
1. Pelaku memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain tanpa
persetujuannyamembuat,memperbanyak, atau menyierkan rekaman suara dan/atau gambar pertunjukannya.
Sanksi Pelanggaran pasal 72:
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melekukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal2 ayat(1) atau pasal 49 Ayat(1) dan Ayat (2) dipidana penjara masingmasing paling singkat1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00(satu
juta rupiah), atau Pidana paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupih).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

School Princess

Romanes

Contents
9
Senin Siang di SMA XII

53
Di Luar Dugaan

145
The Worst Bestfriend

181
Heartbreak is Not A Bad Thing

199
Cest La Vie

School Princess

Romanes

SCHOOL
PRINCESS

School Princess

Romanes

f
Senin siang di
SMA XII

g
8

School Princess

Romanes

el sekolah berbunyi. Suasana sekolah yang tadinya hening


berubah menjadi riuh. Teriakan murid-murid SMA XII

membahana ke seluruh penjuru sekolah. Lorong-lorong sekolah


di lantai 1 dan 2 dijejali murid-murid lalu-lalang yang berusaha
menghilangkan trauma waktu belajar di kelas. Seorang murid
dengan seragam yang masih rapih tetap berada di bangku
kelasnya. Ia asyik memainkan pensilnya di atas kertas putih di
meja.
Woi, Di ngapain lo disini? Ayo ke luar. teriak Daniel
antusias di pintu kelas 12 IPS 1 yang berada di lantai 1 sambil
memegang bola basket berwarna coklat usang merek Spalding.
Tanpa menunggu lama Ardi mengambil tas backpack-nya,
bergerak dari bangkunya dan menghampiri Daniel yang
sudah berlari menuju lapangan basket yang berada di tengah
sekolah.
Lapangan yang dulunya berwarna hijau terang sekarang
berubah menjadi hijau lumut dan warnanya hilang di beberapa
bagian lapangan.
Semen yang telah licin memantulkan cahaya matahari yang
terik ke sekeliling tembok kelas yang berada di sekitar lapangan
itu. Murid-murid kelas 10 yang masuk siang berjalan menaiki

10

11

School Princess

tangga menuju lantai 2.

Romanes

pelajaran. Dan Daniel membantu Ardi dalam hal pergaulan.

Teriakan murid-murid yang bermain basket menggema ke


setiap dinding sekolah. Dentuman bola basket menumbuk

Ardi yang tergolong murid sangat pintar, tidak mempunyai


banyak teman dan sangat canggung dalam bergaul.

lapangan semen membuat Daniel semakin bersemangat


menggiring bola ke arah ring basket. Pandangannya tidak lepas

DING! Bola memantul di papan ring tanpa menyentuh

dari ring basket yang berada di hadapannya, walaupun teman-

ring basket sedikitpun. Muka-muka kesal terlihat di sekitar

teman di sekitarnya menarik urat berteriak meminta-minta

Daniel. Salah seorang teman Daniel berteriak, Man, liat kanan

Daniel untuk mengoper bola.

kiri dong oper oper.

Daniel Wibisana, pernah terpilih sebagai tim inti basket


SMA XII sewaktu baru masuk SMA XII, tetapi karena sering
mangkir latihan akhirnya ia dicoret dari tim.

Daniel mematung di luar garis 3 point dengan wajah datar.


Di pintu kelas terlihat Ardi bersender dengan membawa
backpack-nya.

Pernah juga masuk final 3on3 sebuah kejuaraan nasional

Semangat Daniel bermain basket menghilang begitu saja

tetapi ia dinyatakan kalah karena tidak datang akibat tertidur

seiring keluhan temannya. Ia bergegas mengambil tasnya di

pulas di rumahnya sampai malam.

bawah tiang basket dan pergi menghampiri Ardi.

Daniel memang terkenal egois dalam bermain basket


maupun kehidupan sehari-hari dan penyakit yang paling parah
adalah ia jarang menyelesaikan apa yang sudah dimulainya.

Di ke mal yuk. Ajak Daniel.


Makan dulu ah laper gua. jawab Ardi memegangi
perutnya yang sangat rata. Tak ada lemak, tak ada otot.

Ia juga mempunyai sifat malas yang berlebihan. Namun sejak

Makan di mal aja. usul Daniel.

berteman dengan Ardi Maranata, Ia berhasil meredam sifat-

Ga ada duit man. Di Mas No aja murah, enak, kenyang.

sifatnya terutama yang terakhir itu.


Persahabatan Ardi dan Daniel adalah sebuah persahabatan
yang saling menguntungkan. Ardi banyak membantu Daniel
menghilangkan sifat-sifat buruknya dan juga dalam hal
12

ujar Ardi sambil tetap berjalan keluar area sekolah menuju


warteg Mas No yang terletak di pinggir jalan tidak jauh dari
SMA XII.
Warteg yang berdiri sejak plang Nyoya Meneer di atasnya
13

School Princess

didirikan itu sangat ramai pengunjung. Dari pagi sampai malam


warungnya tidak pernah lengang. Wartegnya yang berwarna

Romanes

Ya sudah lah. Perut udah ga bisa diajak damai. Masuk aja.


jawab Daniel.

biru bukan saja dipenuhi anak-anak SMA tetapi juga supir-

Ardi dan Daniel duduk di pojok terpanas warteg Mas No.

supir angkot, pegawai-pegawai, pekerja-pekerja kasar sampai

Tempat yang sangat dihindari para pengunjung yang sudah

eks pegawai rendahan yang diantar supirnya dengan mobil E-

sering ke tempat itu. Letaknya yang di pojok ruangan dekat

class.

tempat cuci piring sehingga sering terciprat air sabun dan


merusak rasa makanan mas No yang gurih ditambah panas

Hari Senin ini sangat panas. Jalanan terlihat lebih berdebu


dari biasanya. Panas yang sangat menyengat kepala terutama

yang dihantarkan kompor di sebelahnya cukup mengganggu


konsentrasi terutama saat menyantap makanan pedas.

untuk orang-orang yang berambut cepak seperti Ardi. Mereka

Ardi dan Daniel menaruh tas mereka di meja panjang

berjalan pelan berusaha tidak mengeluarkan keringat terlalu

kemudian menghampiri etalase yang dipenuhi aneka ragam

banyak dan mencari keteduhan yang diberikan pepohonan

menu klasik warteg. Telor ceplok, telor dadar, oseng tempe,

yang juga berusaha hidup di tengah sengatan matahari.

sayur sop,... bisa dibilang sangat mirip dengan menu rumahan

Dari luar, warteg Mas No terlihat mulai dipadati


pelanggannya. Ardi dan Daniel agak mempercepat langkahnya
karena khawatir tidak mendapat tempat duduk dan lauk yang
rasanya mwak nyuzz.

tapi dengan ekstra vetsin dosis tinggi.


Man lo tau gak? tanya Daniel tiba-tiba. Wajah Daniel
terlihat sangat bersemangat.
Apaan? jawab Ardi tanpa melepaskan pandangannya dari

Ardi melongok ke dalam warung Mas No. mencari tempat


duduk yang kosong. Di dalam sudah dipenuhi orang-orang
yang khusyuk manyantap makanannya seolah mereka berada
di dunia kulinernya sendiri.

makanan-makanan di etalase mas No.


Mas soto aja deh sama nasi, minumnya es teh manis. pesan
Ardi kepada Mas No.
Soto satu, es teh manis satu! teriak mas No kepada istrinya

Nil, penuh banget Nil. Adanya cuma kursi panas ujar


Ardi.

yang bertanggung jawab atas produksi soto dan segala jenis


minuman di warteg Mas No.

14

15

School Princess

Mo ada anak baru dari SMA Caraka. kata Daniel seraya


menampilkan muka mupengnya

Romanes

Nih anak pasti foxy abis.


Apaan? Foxy? Boxy?

Daniel menunjuk telor dadar, sayur sop dan udang balado.

Norak lo! Cantik abis!

Disusul gerakan sigap Mas No mengambil lauk-lauk yang

Tapi lo tau darimana?

ditunjuk Daniel.

I just know, man!

SMA Caraka Bandung? tanya Ardi


Iya! tegas Daniel.

Lo kesurupan setan DVD bajakan ya?! Ngomong bahasa


normal aja!

Yang sekolah kaya Tarki itu?


Iya!

Payah lo Di, lo seneng cewek ga sih? jangan-jangan lo homo


lagi.

Kok lo tau?

Monyet lo!

Dari Regi, dia dikasih tau Renta, Renta dikasih tau bu Siwi

Gua yakin banget nih cewek pasti cantik sinting

guru BP. jelas Daniel.

Ooo... jadi lo suka yang sinting!

Terus? tanya Ardi cuek.

Cape gua ngomong sama lo. keluh Daniel yang kemudian

Wah, cewek man cewek! jelas Daniel.


Ardi dan Daniel kembali ke meja mereka. Daniel langsung
menyendok makanan di piringnya dan secepat kilat
memasukkan ke dalam mulutnya.

menyantap makanannya disusul tawa mereka berdua.


Menurut nara sumber yang terpercaya... cerita Daniel
dengan mulut penuh makanan.
Siapa? Regi? tebak Ardi.

Emang gua pikirin! ujar Ardi cuek.

Iya. Kata Regi, nih anak pernah juara covergirl gitu.

Yang ini wajib lo pikirin.

Tau dari mana dia? tanya Ardi.

Emang lo tau orangnya? tanya Ardi

Dari Renta, Renta di kasih tahu bu Siwi guru BP.

Ya enggak. jawab Daniel dengan suara lemah

Bu Siwi jangan-jangan orang BIN1. canda Ardi.

Trus... ngapain dipikirin? tanya Ardi lagi, yang di depannya

Ha... ha... ha... gak mungkin lah. Masa badan gendut gitu,

sudah tersedia soto daging dan nasi hangat.


16

1. Badan Intelejen Nasional


17

School Princess

jadi intelejen.

Romanes

membosankan, di tubuh Natalie seolah berubah menjadi karya

Jangan salah. Malah yang kayak gitu yang enggak bakal


ketahuan.

musim semi dari Mango. Sebuah pemandangan yang sangat


indah. Mata Ardi tak berkedip sedikitpun. Sama dengan

Mereka berdua kembali tertawa.


Warteg Mas No sejenak menjadi berisik oleh tawa mereka
berdua.

cowok-cowok lain di kelas 12 IPS 1.


Silahkan Natalie memperkenalkan diri ujar Pak Darno
sambil duduk di kursi guru tanpa meninggalkan pandangannya

Kita taruhan aja. Kalo ternyata gua bener lo bayar gua


limapuluh ribu. tantang Daniel.

dari Natalie.
Nama saya Natalie Putri. Dari SMA Caraka Bandung. Saya

Terserah lo lah

tinggal di Bandung selama 2 tahun. Sebelumnya saya tinggal

Liat aja nanti, feeling gua ga pernah salah. sombong

di Jakarta. Natalie berhenti sambil memandang Pak Darno

Daniel.

dengan wajahnya yang sangat menawan.

Ini mah bukan feeling, Lo kan dapet info dari para agen
rahasia lo. jawab Ardi.

Sudah?... gitu aja? tanya pak Darno.


Natalie membalas dengan anggukan kecil.

O iya, ya...

Ya sudah kamu duduk diii Pak Darno mencari-cari


tempat duduk kosong dan berusaha menjauhkan Natalie dari
cowok-cowok di pojok kelas yang sedari tadi seperti ingin

Selasa pagi di SMA XII


Hari ini kita kedatangan murid baru. Namanya Natalie

memangsa Natalie.

Putri. Dia baru pindah dari Bandung. Bapak Darno, guru

Kamu duduk di sana saja. Pak Darno menunjuk meja Adisti

bahasa Indonesia memperkenalkan Natalie yang sedang berdiri

yang duduk bersama Regi. Regi kamu pindah ke belakang

di sebelahnya. Kulit bapak Darno yang coklat sawo kematangan

sama Agung. perintah Pak Darno.

membuat kulit Natalie yang putih bersih semakin berkilau.

Natalie berjalan perlahan menuju bangkunya. Rambutnya

Rambut hitam Natalie bercampur serasi dengan rambut

berkilau seperti disinari cahaya. Wajah mungilnya melemparkan

kecoklatannya dan dikuncir rapi. Baju SMA yang sangat

senyum yang bisa melelehkan batu es bang Dana tukang cendol

18

19

School Princess

depan sekolah.

Romanes

tasnya di sebelah Daniel yang sedang asyik menikmati mie

Natalie duduk tidak jauh dari meja Ardi yang berada di


belakangnya.

ayam panas.
Di kanan Daniel dipenuhi anak-anak kelas 11 yang masuk

Lembaran baru kehidupan Ardi akan dimulai. Kini hidup


Ardi yang hambar serasa mempunyai tujuan. Natalie Putri!

siang dengan baju yang masih rapih dan harum.


Kenapa nih seru banget. tanya bang Gatot dengan logat
jawanya yang kental sambil memainkan sumpit di tangannya.

Suara bel mengisi ruang-ruang sekolah. Riuh rendah suara


murid-murid SMA XII menyaingi suara anak-anak TK yang
bersebelahan dengan SMA XII. Gerombolan murid membanjiri
pelataran sekolah.

Daniel tetap asyik mengunyah mie ayam yang telah berubah


warna menjadi oranye karena dipenuhi saus sambal.
Daniel melirik ke arah Ardi, Kemaren, lo gua ceritain ga
peduli gerutu Daniel kemudian kembali menyumpit mie

Sebagian tetap berada di lorong-lorong sekolah seolah jam


pelajaran belum cukup buat mereka. Sebagian lain berusaha
secepat mungkin meninggalkan area sekolah, tidak ingin
waktunya termakan dunia pendidikan.
Anak-anak cowok berkumpul di depan pintu gerbang sekolah.

ayamnya dalam jumlah besar dan memasukkannya sekaligus


ke mulut.
Sori, sori gua ga nyangka, cantik banget. Jawabnya
seraya duduk di samping Daniel.
Lo dah liat blom? tanya Ardi.

Sebagian dari mereka duduk di trotoar semen di bawah pohon

Daniel mengunyah mienya dengan terburu-buru lalu

besar depan sekolah. Sebagian duduk di warung Teh botol dan

menelannya bulat-bulat. Blom man mendingan lo pesen

sebagian lagi duduk-duduk di depan lab sekolah yang berada

dulu ngobrolnya nanti aja laper nih gua. Keluh Daniel

tidak jauh dari gerbang sekolah namun masih berada di dalam

sambil memberikan mangkuknya ke Bang Gatot.Tot

lingkup SMA XII.

nambah satu. Yang bayar Ardi, dia ngutang ke gua 50.000.

Ardi berjalan dengan langkah cepat menuju tenda mie ayam


Gatot yang berada di sebelah kanan gerbang SMA XII.
Gila Nil gilaaa! teriak Ardi heboh seraya melemparkan
20

Di rumah Daniel sepulang sekolah


Kalo lo mo ngejar Natalie. Besok lo musti ngobrol sama
21

School Princess

Romanes

Natalie. ujar Daniel seraya menjatuhkan dirinya di kasur queen

Tenang aja lo pasti gua bantuin. kata Daniel.

size dengan bed cover berwarna merah.

Bener nih? Kemaren lo kayaknya getol banget. Sekarang

Ardi langsung membuka-buka majalah Slam yang tertumpuk


di sebelah kasur Daniel. Ia masih belum menjawab pernyataan
Daniel.

pas ada orangnya, lo malah kasih ke gua. Kesambet apaan lo?


Sebenernya lo udah liat belom sih? tanya Ardi.
Berarti lo belum kenal gua man.Walaupun gua tau tuh anak

Ah payah lo. cela Daniel yang kemudian ia menyalakan


TV kecil di kamarnya.

bener-bener cantik.... Belum selesai Daniel berbicara, Ardi


memotong.

Ardi beranjak dari tempatnya dan menyalakan PS2 yang


hanya memainkan satu game saja. Winning Eleven.
Gak pede gua. Kalo lo mah pasti ga masalah. Ganteng.
keluh Ardi.

Bener kan! Cantik banget ya?! Kapan lo liat?


Pas istirahat.
Lo dimana sih pas istirahat? Gua cari-cari. maksud gua, gua
mo nunjukkin si Natalie. cerita Ardi.

Di layar TV terlihat game option Winning Eleven. Dengan


mahir Ardi memilih-milih option yang ada.
Man ga penting yang penting pede. sanggah Daniel
seraya mengambil joystick.

Di kantin borju. Gua liat Natalie di situ. jelas Daniel.


Pantesan. Gua nyari di kantin kumuh sama di lab lo anggak
ada.
Anak-anak laen juga pada bengong ngeliatnya. cerita

Gua musti gimana dulu? tanya Ardi


Lo sapa aja dulu kan lo temen sekelas. Lo tanya apa kek,
pinjem apa kek, kan gampang.

Daniel.
Pada kenalan ga? tanya Ardi khawatir.
Ya iyalah. Si Robby, Yopi... rusuh banget!

Kalo dia ga jawab gimana? tanya Ardi khawatir.

Wah gawat! tanggap Ardi.

Ya ga mungkin lah!

Tenang aja. Pasti gua bantuin!

Gini aja besok pas ganti pelajaran lo sok pinjem catatan

Emang lo ga pengen ngejar? tanya Ardi heran.

aja ke meja dia. Trus lo sapa. Gampang kan?! usul Daniel.


Ooo iya, iya.

Gua abis lo aja. Nanti kalo gua duluan malah gua yang
dapet. jawab Daniel enteng.

22

23

School Princess

Iya, bener juga lo thanks Nil, lo emang sahabat gua.

Romanes

Ciieee. Ardiii Adisti dan penduduk sekitarnya


serentak menyoraki Ardi yang masih salah tingkah.

Hari Rabu siang di SMA XII

Ardi langsung mengambil langkah mundur kembali ke

Bel pergantian pelajaran berbunyi. Kelas kembali diramaikan

bangkunya. Kelas menjadi sangat ramai. Semua pandangan

dengan suara-suara para murid. Beberapa murid pergi keluar

tertuju ke Ardi. Terutama Natalie yang sekali-kali memandang

kelas sekedar untuk membeli minum dan sebagian berusaha

Ardi dengan senyuman kecil di wajahnya. Tidak ketinggalan

cabut.

Ranto, teman sebangku Ardi, tertawa cekikikan. Sepertinya ia

Sejak pagi Ardi mengumpulkan keberanian untuk mendekati

sangat menikmati penderitaan Ardi saat itu.

meja Natalie. Pikirannya dihantui bayangan negatif. Mulai dari

Anjiiirrr tengsin beraat, gerutu Ardi dalam hati. Ia tidak

penolakan lembut Natalie hingga tamparan kencang tangan

tahu lagi harus bagaimana. Ia hanya terdiam dan menunduk

mungil Natalie di pipinya. Tapi Ardi langsung teringat petunjuk

malu.

Daniel sehingga keberaniannya mulai terkumpul kembali.

EEHHH ADA APA INI? JANGAN BERISIK! Bu

Langkahnya terasa sangat berat. Pikirannya terus menyusun

Dini guru Akuntansi tiba-tiba masuk ke dalam kelas. Anak-

kata-kata. Dada Ardi berdebar kencang suaranya seakan

anak kembali tenang. Kecuali hati Ardi yang tetap berdegup

menghilangkan suasana kelas di telinganya.

kencang.

Natalie kini berada di depannya. Tenggorokan Ardi terasa


kering. Tatapannya tak berkedip tertuju ke Natalie. Waktu
seakan terhenti oleh kecantikan Natalie yang berwajah indo.
Di! Di! Di! teriakan Adisti menyadarkan Ardi.
Knapa lo? Kok terkesima gitu liat Natalie? Naksir? cecar
Adisti.

KRIIIIIIINGG.!! Jam istirahat berdering. Ardi menung


gu semua anak-anak di kelasnya keluar kelas.
Di ga mau bareng gua sama Natalie ke kantin? goda
Adisti yang berjalan bersama Natalie dari depan kelas, diiringi
tawa kerasnya.

ee... mulut Ardi seakan tidak bisa mengeluarkan suara.


Wajahnya memerah. Gerakan tubuhnya kelihatan kikuk.
24

Ardi hanya tersenyum malu. Ia berjalan lunglai keluar kelas.


Di luar pintu kelas ia berhenti dan melihat ke kanan dan ke kiri.
25

School Princess

Terlihat Daniel berjalan menghampiri Ardi dengan langkah

Romanes

basket keras SMA XIIIIII.

cepat.
Gimana? udah? tanya Daniel penasaran.

Kantin penuh sesak. Hawa lembab memenuhi ruangan

GATOT... Gagal total. keluh Ardi.

disertai aroma bakso dan penyedap makanan. Meja-meja

Loh....? Kok bisa? heran Daniel.

panjang berbaris di tengah-tengah kantin. Tidak ada tempat

Ardi lalu menceritakan kronologis kejadian yang bakal

yang kosong. Natalie pujaan baru SMA XIIII memberikan

membekas di ingatan Ardi seumur hidupnya.

hawa segar di kantin yang sumpek. Cowok-cowok dengan muka

Daniel tertawa terpingkal-pingkal mendengar cerita Ardi,

yang siap menerkam berkerubung di sekitar Natalie. Natalie

Ardi hanya dapat memadang Daniel dengan muka melas dan

hanya tertawa ge-er melayani cowok-cowok jomblo kw22 dan

sedikit males.

kw3 yang bermimpi mendapatkan cewek secantik Natalie.

Diii... Di..., lo bego banget sih. Aduhh... Daniel menarik

Daniel celingukan di pintu mencari Natalie yang tertutup

napas panjang setelah melewati masa ketawanya yang

tembok lelaki. Daniel menarik napas panjang melihat

berlebihan.

antrian yang begitu panjang. Ia pergi ke tukang teh botol dan

Gini aja deh, sekarang Natalie dimana? tanya Daniel.


Tadi sih ke kantin.jawabnya.

membeli dua teh botol kemudian berjalan ke arah Natalie.


Sori man... sori... Daniel menerobos barikade yang menu

Lo tenang aja di sini. ok.. Daniel beranjak menuju kantin.

tupi Natalie dan berhasil menggeser posisi duduk Adisti yang

Eh... lo mo ngapain? tanya Ardi khawatir.

ada di samping Natalie.

Udeh... lo tenang aja. jawab Daniel sambil berlari kecil

Nih Teh Botolnya... sori lama. Daniel meletakkan Teh


Botol di depan natalie. Adisti dan Natalie saling pandang

menjauh dari Ardi.


DII... AWAS! Suara keras terdengar dari arah lapangan.
Ardi memalingkan muka ke arah datangnya suara. Bayangan
bulat gelap menghujam wajah Ardi dalam kecepatan tinggi.
DUUNG! kesadaran Ardi hilang sejenak dihantam bola
26

dengan muka bingung.


Kok cuma satu. Gua mana? tanya Adisti.
Kan lo ga mesen. Nih ambil punya gua aja. jawab Daniel
2. Kwalitas
27

School Princess

Romanes

dan meletakkan Teh Botolnya yang sudah berkurang sedikit di

Eh... sori gua Daniel

depan Adisti.

Natalie

Iiiih... ini kan udah lo minum. Gak mau ah! ujar Adisti
jijik.

Tadi lo bingung ya waktu di kantin? tanya Daniel.


Iya... kita sempet liat-liatan gitu sama Adisti. Tapi thanks ya

Katanya lo mau... goda Daniel.


Cowok-cowok yang tadinya berkerumun sedikit demi sedikit
bubar. Hanya beberapa saja yang masih bertahan. Mereka
berusaha mengeluarkan lawakan-lawakan garing.
Daniel dengan sabar menunggu sambil menyedot Teh
botolnya.

Teh Botolnya.
Gimana? enak ga disini? Daniel berusaha mencari bahan
pembicaraan.
Hmm... blom tau sih... kan baru dua hari masuk.
Tapi gimana, dua hari itu enak ga? Daniel sedikit menyesal
dengan pertanyaannya yang terakhir. Jayus abis.

Eh... Nat... gua mo ke belakang nih... mo ikut ga? ajak


Adisti.

Natalie hanya tersenyum. Dari WC terdengar suara air dan


pintu terbuka. Terlihat tubuh kurus Adisti keluar dari WC.

Eh... gua ikut. Natalie memegang lengan Adisti.

Yuk Nat! Ajak Adisti.

Mereka berdua keluar kantin dengan langkah cepat. Daniel

Lo gimana sih Dis.... orang lagi asik ngobrol. gerutu

menunggu Natalie dan Adisti berjalan agak jauh dan cowokcowok sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
Daniel keluar kantin secara perlahan, berusaha agar tidak
ada satupun temannya yang ikut. Setelah berhasil keluar dari
kantin Daniel berlari menyusul Natalie dan Adisti.
Natalie duduk menunggu di luar WC sekolah yang hanya

Daniel.
Ooo... lo lagi ngobrol... bukannya lagi ngomong sendiri?
canda Adisti.
Daniel tidak menggubris,Nat... kapan-kapan ngobrol lagi
ya... salam buat Ardi. kata Daniel.
Iyaa... Natalie membalas ringan.

terdiri dari dua bilik kecil.


Ngapain Nat? Tanya Daniel berbasa-basi.

Di... dapet salam dari Daniel. ujar Natalie.

Nungguin Disti. jawabnya.

Ardi yang tidak siap menyambut Natalie di mejanya

28

29

School Princess

terhentak. gambar yang sedang dikerjakan di belakang buku


tulisnya tercoret.

Romanes

Ardi... NGAPAIN KAMU? LIAT CICEK?! teriak Pak


Darwis.

Gambar lo bagus deh... boleh liat ga? pinta Natalie.

Ardi tertunduk malu dengan wajah penuh kapur tulis.

Ardi hanya terpaku dan mengangguk kecil.

anak-anak lain berusaha menahan tawa melihat tampang Ardi.

Gambarin dong Di. ujar Natalie sambil membuka-buka

termasuk Natalie yang sekali-kali menengok ke belakang. Ardi

buku tulis Ardi.

mengeluh,Nasib... nasib.

Boleh... gambar apa? tanya Ardi


Terserah.

Di rumah Ardi

Ooo... iya...iya. Ardi mengerti.


Muka lo kenapa? Kok merah begitu? tanya Natalie yang
baru sadar ada bekas bola basket di wajah Ardi.

Halo... Ardinya ada? Suara daniel terdengar di pesawat


telpon yang dipegang ibu Andri, ibu kandung dari Ardi.
dari siapa?

Enggak. Enggak apa-apa kok. jawab Ardi mengelak.

Daniel.

Nat... Nat... Pak Darwis dateng. panggil Adisti dari

Tunggu sebentar ya. Ibu Andri menaruh gagang telpon

mejanya.

dan berjalan perlahan menuju kamar Ardi.

Natalie buru-buru kembali ke bangkunya. Ardi masih


belum percaya Natalie berbicara dengannya. Matanya masih
tak berkedip melihat buku tulisnya yang baru saja dipegang
Natalie.

Di... telpon.
Ardi terlompat kaget dari kursi belajarnya sambil menutup
gambar wajah Natalie yang sedang dikerjakannya.
Aduh... kaget... mamah ga ngetok sih.

Gua harus membuat terkagum-kagum karya gua, tekad Ardi

Emang kamu lagi ngapain? tanya ibunya curiga.

dalam hati. Ia mencari-cari apa yang akan ia buat. kepalanya

enggak... Ardi langsung ngeluyur keluar kamar.

memandang langit-langit kelas.

Halo, Nil. Wassup?!

Duk! suara keras benturan penghapus papan tulis dengan


wajah Ardi disusul debu putih kapur yang beterbangan.
30

Alah... sok wassup lo... hepi banget... abis ngapain lo?


Ada niih... proyek gede.
31

School Princess

Ada duitnya ga? gua ikutan dong. pinta Daniel semangat.


Ini proyek sosial dengan keuntungan jangka pendek berupa
kepuasan rohani dan prospek ke depan keuntungan bisa

Romanes

Ah! Garing lo! Besok lo bilang aja ke Natalie, kalo ambarnya


udah jadi tapi ketinggalan di rumah. Trus lo bilang lo mo
nganterin ke rumahnya sore.

mencakup jasmani dan rohani. Ardi menjelaskan dengan nada

Waduh... ga berani gua! ujar Ardi.

sok pinter.

Ga berani apaan?! Emang lo mo ke kuburan?

Aah! bingung gua... maksud lo apa sih?

Lo temenin gua ya?

Gua lagi ngerjain gambar Natalie. jawab Ardi

Tujuhratus ribu

Lo mo kasih dia? basi banget lo!

Maksud loh? Ardi masih bingung.

Kok basi? orang, dia yang minta.

Iya... biaya call boy sejam tujuhratus ribu. Terserah lo mo

Yang bener lo?! weiss... prospektus banget tuuuhh!!


Pasti ma man!

ngapain gua.
Mereka berdua tertawa. Ibu Ardi melongok dari dapur yang

Kapan lo mo kasih?

letaknya tak jauh dari pesawat telpon.

Besok jawab Ardi singkat.

Sama lo! Garing! Ejek Ardi.

Dimana? di sekolah?

Udah ah... rugi gua nelpon lo lama-lama. Man, besok bawa

Iya.

alat-alat gambar lo ya! Gua pinjem.

Ah... bego lo... ke rumahnya aja. usul Daniel.

Ok.

Gua ga tau dimana.

Thanks!

Lo tuh pinter-pinter goblog ya?!


Ga papa, masih banyakan pinternya dari goblognya. bela
Ardi

Hari Kamis siang di SMA XII.


Jangan lupa, minggu depan ulangan. Pak Jamal guru

Hah? Suara daniel terdengar bingung.

Bahasa Inggris mengingatkan. Namun murid-murid seperti tak

Pinter-pinter goblog. pinternya dua kali, goblognya

peduli. Mereka tergesa-gesa keluar dari kelas.

sekali.

Ardi buru-buru merapikan buku tulisnya. Terlihat Natalie


32

33

School Princess

berjalan keluar kelas. Ardi tidak dapat memanggil di depan


teman-temannya karena takut diejek lagi oleh mereka.
Dengan langkah cepat, Ardi berusaha mengejar Natalie.
Tubuhnya yang kurus sangat mendukung untuk menyusup di
antara teman-temannya.

Romanes

Adisti terkekeh,Becanda lagiii.... ga usah bingung gitu


dong!
Wajah Ardi terlihat lega.Tapi sori... gua lupa bawa. Kalo
nanti gua anter ke rumah boleh?
Cieee.... Ardiii. ejek Adisti sambil tertawa kecil.

Kini Natalie berada tepat di depannya. Ardi mengatur jarak,


langkah dan napasnya. Ia menunggu sampai mereka berada di
luar pagar sekolah.

Ardi memasang tampang ketus ke arah Adisti. Adisti kontan


berusaha menahan tawanya.
Ya... udah. tau rumah gua ga? Tanya Natalie.

Nat. panggil Ardi dengan suara yang nyaris tidak


kedengaran.

Enggak. jawab Ardi singkat.


HP lo berapa? pinta Natalie sambil bersiap-siap memencet

Natalie sepertinya tidak mendengar panggilan Ardi dan terus


berjalan seraya asyik ngobrol dengan Adisti.
Nat. panggilnya lagi.

tombol HP-nya.
Ardi panik mencari-cari HP-nya. Ia merogoh-rogoh kantong
celananya.

Tetap tidak ada respon.

Itu di kantong baju lo... HP bukan? Adisti menunjuk

NAT! Ardi tanpa sadar sedikit berteriak.


Adisti dan Natalie melonjak kaget.Di! apa-apaan sih lo?!
ngagetin kita aja! ujar Adisti marah.
Sori... sori...eeng... ini... gambar yang dipesen Natalie udah
jadi. kata Ardi lembut.

kantong baju seragam Ardi yang terbebani HP CDMA-nya.


eh iya... thanks. ucap Ardi. Adisti mukanya memerah
menahan tawanya.
Ardi menyebutkan nomor HP-nya dengan hati-hati kepada
Natalie. Tidak berapa lama terdengar bunyi polyphonic yang

Oooo... boleh liat ga? tanya Natalie.

dikeluarkan HP Ardi.

Loh... pesenan gua mana? tambah Adisti.

Dah terima kan? cek Natalie.

Ardi mengerenyitkan dahinya. Seingat Ardi, Adisti tidak

Ardi memencet-pencet HP-nya.Sip... dah terima.

pernah pesan gambar kepadanya.


34

Gak jauh kan? Nanti kalo udah deket telpon aja ya. kata
35

School Princess

Natalie lembut.

Romanes

Daniel lagi gak mao terima telpon dari cowok bapuk.

OK. thanks ya Nat. ujar Ardi gembira.

jawab suara di seberang telpon.

Kok ke gua gak terima kasih? goda Adisti lagi.

Anjiir lo Nil!

Te-ri-ma ka-sih A-dis-ti. Ardi sengaja memperjelas kata-

Haa...haa...haa! Daniel tertawa puas.

katanya karena sedikit kesal dengannya.


Daahh... Suara Adisti dan Natalie menjauh berbarengan
dengan hilangnya mereka dibalik tembok pagar sekolah.
Ardi hanya terpaku tak percaya ia bisa ngobrol dengan
Natalie plus mendapatkan alamat rumahnya.
Good job Di... good job. pujinya sendiri dalam hati.

Man... lo bisa pake mobil ga? tanya Ardi.


Mobil lo?
Ya mobil lo lah...
Berani bayar berapa? tawar Daniel.
Duit mulu lo! Jadi nih ke rumah Natalie!
Yang bener lo?!
Makanya... pake mobil lo dong. Mobil dipake nyokap
nih.

Di rumah Ardi
Mah... pinjem mobil ya? Ardi memohon ibunya dengan

Lo tau alamatnya dimana ga?

muka super melas karena ia tahu sore ini adalah jadwal ibunya

Tau... Tadi gua dikasih.

belanja keperluan rumah.

Sama siapa?

Gak! Mamah mo belanja.Jawab ibunya tegas.

Sama Natalie lah!

Yaaa... mamah.... sebentaaarrr aja. pintanya lagi dibarengi

Yang bener lo?!

wajah yang kini super duper melas.

Iya!

Mamah bilang enggak! tegas ibunya.

Lo yang minta?

Yaahh... Ardi berjalan meninggalkan ibunya dengan

Iya.

tubuh lemas. Ia mengambil gagang telepon dan menghubungi

Salut man! Berani juga lo. puji Daniel.

Daniel.

Loh... kata lo kemaren kita ke rumahnya aja?!

Haloo... bisa bicara dengan Daniel?


36

Iya ya? lupa gua!


37

School Princess

Gimana? Bisa ga?

Romanes

yang sedang menyalak kencang.

Bisa apaan? Daniel bingung.


Pake mobil! tegas Ardi sedikit kesal.
Ooo... iya... iya... bisa, bisa.jam berapa?

Anjir nih... Daniel. Anjingnya enggak dimasukkin. Kaget


gua!
Bruno... bruno... masuk! Pak Tono tukang kebun keluarga

Jam 5 aja. jawab Ardi.

daniel keluar memanggil anjing raksasa Daniel yang kedua

Lo ke rumah gua kan? tanya Daniel dengan nada sedikit

kakinya bersandar di bagian atas pagar.

menyindir.

Seperti seorang pawang, bruno berhenti menyalak dan berlari

Lo jemput gua dah. repot musti naek ojek segala.

menghampiri Pak Tono.

man... man... lo mao gua anterin ga?

Pak... Daniel ada Pak? tanya Ardi.

ya elah... ya udah deh... gua ke sana sekarang. kata Ardi

Pak Tono mengikat bruno di taman depan rumah yang

mengalah.

luasnya sebesar lapangan futsal. Pak Tono berjalan perlahan ke

Eh nanti aja... sekarang baru jam 3. Gua mo tidur dulu.


baru makan nih, ngantuk.

arah pagar. Tampang pak Tono memang sangat boros untuk


ukuran seorang pria berumur 40 tahun.

Ok... tapi jangan lupa... anjing lo masukin ya. Serem gua,


doberman lo gede banget.

Ada mas. lagi tidur. jawab pak Tono sambil membukakan


pagar.

Iya... iya.

Waduh... gawat... bisa kemaleman nih. Jam segini masih tidur.


Gerutu Ardi dalam hati.

DING... DONG. Bunyi bel rumah Daniel membahana di


dalam rumah Daniel yang besar di perumahan mewah Pondok
Indah. Terdengar langkah kecil berlari cepat menghampiri
pintu pagar.

Ardi berjalan menjauh dari bruno yang tetap menggonggong.


Mengerikan! pikir Ardi.
Ardi memasuki garasi besar yang diisi dua mobil sedan mewah
bercat hitam. Ardi tidak terlalu mengenal jenis-jenis mobil tapi

BRAK! suara pintu pagar yang ditabrak anjing doberman

dari lambang Mercedes Benz dan Toyota serta tampang mobil-

raksasa Daniel. Ardi mundur dua langkah menjauhi anjing

mobil itu belum pernah dia lihat di jalan raya, dapat dipastikan

38

39

School Princess

harganya lebih dari 400 juta.

Romanes

masih menyala.

Di dalam rumah sangat kosong. Saking kosongnya rumah itu

Nil... Nil... bangun Nil. Cepetan, udah jam 5 lewat nih...

terasa sangat mencekam. Ditambah langit-langit yang sangat

Nil. Ardi membangunkan Daniel pelan-pelan. Daniel tak

tinggi dan lampu kristal yang sangat besar. Tangga yang lebar

bergeming. Posisinya tidak berubah sama sekali.

menghiasi pojok rumah Daniel. Di bawahnya ruang TV yang


dilengkapi surround ditutupi debu tipis di atasnya.
Naik aja mas. Mas Daniel ada di kamarnya. Suara lemah
Pak Tono menyadarkan Ardi dari kekagumannya atas rumah
Daniel walaupun ia sudah berkali-kali ke rumah itu.

Nil... Nil... bangun. Buruan nih. Suara Ardi sedikit lebih


keras. Ia menggoyang-goyangkan badan Daniel. Daniel tetap
tidak bergerak.
Ardi sedikit khawatir. Jangan-jangan dia pingsan... atau OD,
pikir Ardi.

Biar mas, sepatunya gak usah dicopot. Belum dipel kok.

Ardi mendekatkan kepalanya ke wajah Daniel untuk melihat

ujar Pak Tono setelah melihat Ardi berusaha mencopot sepatu

wajahnya yang tertutup bantal. Namun Ardi kehilangan

ketsnya.

keseimbangan dan jatuh di atas badan Daniel.

Jangan ah pak. Kotor banget sepatunya. kata Ardi. Lalu


Ardi meletakkan sepatunya di sebelah pintu.
Dinaikinya tangga yang lebarnya mungkin hampir selebar
garasi rumah Ardi. Lantai marmer berwarna putih gading
mengkilap terasa dingin di kaki Daniel.

Daniel terbangun kaget. OOIII... Ngapain lo nindihin gua?


Homo lo ya? Daniel mendorong Ardi hingga Ardi terkapar di
lantai kamar.
Aduh anjir sakit banget. Ardi mengusap-usap bagian
belakang kepalanya yang terbentur lantai.

Di lantai atas hawa dingin AC kamar semilir menerpa kulit

Lo gila ya Di, ngapain lo nindihin gua? Jangan gitu dong.

Ardi. Tak terbayang betapa dinginnya dalam kamar-kamar itu

Kalo homo jangan ngajak-ngajak dong. Sana, sama Heri aja.

sedangkan diluarnya saja sudah membuat Ardi kedinginan. Ardi

Heri memang dikenal, terkenal dan mengenal dirinya sendiri

membuka pintu kamar Daniel yang berada di sebelah kanan

sebagai bencong SMA XIIII.

tangga. Di dalam terlihat Daniel yang nyenyak tidur terlentang


di kasurnya yang berantakan. TV LCD dan komputernya
40

Jangan sembarangan lo... gua masih normal. Tadi gua kirain


lo pingsan. bela Ardi.
41

School Princess

Pokoknya kalo ketahuan lo homo, mendingan tahun depan


gua pindah sekolah. kata Daniel panik.
Lo goblok ya?! Tahun depan kan kita udah lulus. Emang lo
punya rencana ga lulus? ujar Ardi.
Daniel menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.Iya...
ya... bego gua. Jam berapa sekarang?
Jam 5 lewat. Buruan, jadi ga ke rumah Natalie? tanya
Ardi.

Romanes

Pertama lo turun dulu. jawab Daniel.


Oo iya, iya.
Man... lo pencet bel, gua rapihin parkir mobilnya. kata
Daniel.
Mobil Daniel yang lebar cukup mengambil banyak badan
jalan komplek Natalie yang hanya cukup untuk dua mobil dan
satu motor.
Ding-dong.

Ya, jadi dong. Tunggu ya gua mandi dulu.


Aduh... udah ga usah. Ga bau kok.
Loh... kok lu tau gua ga bau? Lo nyium-nyium gua ya waktu
gua tidur? Wah, parah lo... parah!

Tak berapa lama terlihat seorang wanita muda keluar dari


pintu garasi yang terbuat dari kayu jati.
Cari siapa mas? tanyanya.
Natalie-nya ada? tanya Ardi.

Anjir lo... mendingan gua nyium Natalie. sahut Ardi.

Dari siapa ya?

Ya iyalaaah...

Temen sekolahnya. Ardi.

Udah cepetan... nanti Natalie keburu pergi? ujar Ardi

Tunggu sebentar ya mas. pembantu Natalie kembali ke

khawatir.

dalam rumah.
Daniel yang sudah selesai memarkir mobilnya, turun dari

Mobil Toyota Camry Daniel merayap pelan melewati rumahrumah di komplek Natalie satu persatu.

mobil.
Udah? ada ga Natalie-nya? tanya Daniel.

No 17... 18... 19 stop Nil... di sini.

Lagi dipanggil. jawab Ardi.

Daniel memarkir mobil New Camry-nya di depan rumah

Si pembantu kembali terlihat kembali keluar dari pintu

Natalie yang berpagar kayu dan terlihat sangat mahal.


Gimana nih gua musti gimana? tanya Ardi panik.
42

garasi.
Maaf mas, Mba Natalie-nya ga bisa diganggu... katanya
43

School Princess

mba ga punya temen namanya Ardi. kata si pembantu dengan


sopan.

Romanes

pohon rindang. Rumputnya hijau terawat rapih.


Pintu depan terbuka perlahan. Aroma wangi melintas lebih

Nah lo... kata lo, lo yang minta langsung ke Natalie. tanya


Daniel ke Ardi dengan wajah sedikit kesal.
Iya bener... dia sendiri yang bilang gua bisa dateng ke sini.
bela Ardi.

dulu menyusup celah pintu. Kaki dan tangan Ardi tiba-tiba tak
bertenaga. Daniel masih terbengong dongkol telah dikerjai.
Sori... lama ya? tanya Natalie.
Ardi berdiri,Enggak kok. Ganggu gak?

Terdengar tawa kecil dari balik pagar. Pembantu tadi


menundukkan kepalanya sambil menahan tawa.
Maaf mas... saya becanda... mas di suruh tunggu dulu di
depan. si pembantu tertawa sambil membukakan pagar untuk
Ardi dan Daniel.

Enggak... masuk yuk. ajak Natalie.


Daniel tetap menempel di bangkunya, Ardi bergeming dari
posisi berdirinya. Mereka terkesima dengan kecantikan Natalie
ditambah kaos strecth dan hot pants yang dipakainya.
Ardi dan Daniel saling berpandangan. Secara perlahan tapi

Sialan... bisik Daniel.

pasti senyum merekah di wajah mereka. Seolah mempunyai

Ngagetin aja mba. kata Ardi ke si pembantu.

pikiran yang sama,Jackpot!.

Maaf ya mas... saya sering ko ngerjain temen-temen cowok


nya Mba Natalie, gak cuma mas aja. hiburnya.
Mas-mas duduk aja dulu... sebentar Mba Natalie keluar
kok. Mo minum apa mas? tanyanya lagi.
Apa aja deh Mba asal manis dan berwarna. jawab Daniel
sekenanya.

Bi minumnya mana? Teriak Natalie.


Iyaa... mbaa... sebentar. terdengar sahutan dari dalam
dapur yang berada di belakang rumah.
Mana gambarnya? tanya Natalie ke Ardi.
Ardi mengeluarkan gambar wajah Natalie. Daniel yang

Ardi hanya tersenyum melihat kelakuan Daniel yang kesal


karena dikerjai pembantu.

duduk di sebelah Ardi melirik gambar Ardi.


Emang lo belum liat Nil? tanya Natalie.

Mereka duduk di kursi jati di teras depan. Suasana sangat


teduh karena taman yang tidak terlalu besar itu ditutupi pohon44

Blom... Ardi gak mo kasih liat sebelum lo liat duluan.


canda Daniel.
45

School Princess

Anjir lo Nil Enggak Nat bohong. ujar Ardi panik.

Romanes

dan menjadi sangat gugup.

Daniel dan Natalie tertawa melihat Ardi yang salah tingkah.

Enggak kok... enggak. jawab Ardi panik

Bagus banget gambarnya. Thanks ya Di. ucap Natalie.

Lo jangan gitu dong Nil. bisik Ardi.

Ardi hanya merespon dengan tawa cengengesan dan wajah

Daniel hanya tertawa terpingkal-pingkal, kebalikan dengan

culun.

Natalie yang terdiam karena malu.

Nat... bokap nyokap gak ada? tanya Daniel.


Enggak... pergi. jawab Natalie.
Lo gak takut berdua aja sama pembantu? tanya Daniel
lagi.

Enggak kok... gua lagi nglamun. ujar Ardi yang sangat


tidak enak dengan kejadian itu.
Aduh... minumnya lama banget... tunggu ya. Gua liat dulu
ke belakang. Natalie kemudian berjalan dengan langkah cepat

Enggak... emang kenapa? tanya Natalie penasaran.


Lo musti banyak nonton Buser... lebih banyak rampok
siang-siang daripada malem. Daniel menakuti.
Aahh... jangan gitu dong. Natalie cemas.
Tapi tenang aja gua ama Ardi bisa kok nemenin lo tiap
siang. Iya gak Di?

ke arah dapur.
Monyet lo Nil! Tengsin abis! Lo jangan gitu dong! Lo
bantuin gua apa enggak sih? gerutu Ardi.
Sori... sori... kelepasan gua... abis lo khusyuk banget
menikmati paha Natalie. bela Daniel diiringi tawanya.
Ardi hanya terdiam dongkol. Sekali-kali dia mengusap-usap

Ardi tidak menjawab. Ia masih asyik memandangi paha


Natalie yang mulus.

mukanya berusaha menghilangkan rasa malu yang pastinya


bakal menetap berbulan-bulan bahkan bukan tidak mungkin

Di... yang bener aja lo! tegur Daniel.


Ardi terkaget dan menjadi salah tingkah. Natalie yang risih
merapatkan posisi duduknya, mukanya memerah.

akan menjadi cerita legenda hingga anak cucunya.


Pembantu Natalie datang membawa dua minuman berwarna
merah.Silahkan mas, diminum.

Eh... apaan? Ardi berkelit.

Natalie mana Mba? tanya Daniel.

Lo ngeliat apaan Di? Sampe bengong gitu. tanya Daniel.

Kayaknya ke kamar. jawab si pembantu.

Ardi yang tadinya bengong melihat paha Natalie, terhentak

Daniel menahan tawa sambil melirik ke arah Ardi.

46

47

School Princess

Knapa lo? tanya Ardi dengan muka sewot.


Pasti Natalie ganti celana. bisik Daniel.

Romanes

Natalie hanya tersenyum. Ia tahu kalau Ardi sudah merasa


tidak nyaman gara-gara kejadian tadi.

Ardi kembali terdiam, kesal karena ulah Daniel.

Yaa... tapi besok-besok ke sini lagi ya?! pinta Natalie.

Natalie datang kembali dengan baju dan celana yang sama.

Thanks ya Nat. ujar Daniel.

Ia berjalan perlahan dan duduk kembali.


Ardi melirik Daniel dengan wajah kemenangan seolah
berkata,Tebakan lo salah, Nyet.
Sori tadi gua naro gambar Ardi dulu di kamar... airnya

Iya... thanks ya... Tambah Ardi


Natalie mengantar mereka sampai pagar. Ardi dan Daniel
melambaikan tangannya dari dalam mobil yang berjalan
perlahan melewati Natalie.

diminum dong. ujar Natalie.


Ardi dan Daniel mengambil gelas berisi sirop itu dan
meminumnya. Natalie mengambil bantal di punggungnya dan
menutupi pahanya dengan bantal itu.
Daniel melirik Ardi dengan senyum kecil di seperti
berkata,Apa gua bilang... he he he.
Ardi kembali mengambil gelasnya dan meminum sampai
habis untuk menghilangkan rasa nervous-nya.

Gila man... gebetan lo anjir mampus. puji Daniel.


Ah... Kunyuk lo... bukannya bantuin malah jatohin. gerutu
Ardi.
Kan gua udah bilang soriii...
Gimana nih? Peluang gua jadi tambah tipis. kata Ardi
khawatir.
Kan lo bisa doa! hibur Daniel enteng.

Aus Di? bisik Daniel.

Alah... kayak yang bener aja lo! ejek Ardi.

Eh... Nat kita pulang dulu ya... udah kemaleman. Ardi

Gimana kalo gini... Sabtu kita ajak Natalie jalan... gua yang

beralasan.

traktir. kata Daniel.

Loh kok pulang... nanti aja... baru sebentar. cegah


Natalie.

Percuma. Kalo Natalie tau lo yang traktir, dia malah naksir


lo.

Ia Di, baru sebentar. tambah Daniel.


Enggak... gua ada urusan. Takut telat. jawab Ardi.
48

Ya, enggak lah... nanti gua bilang lo yang traktir kita.


Duitnya gua titipin lo. jelas Daniel.
49

School Princess

Wah boleh tuh... kemana kita? Tanya Ardi.


Terserah lo... tapi jangan yang mahal-mahal. Gak ada duit
gua.

Romanes

bercorak pink dan berdasar putih.


Kemudian ia menjatuhkan dirinya ke atas kasur. Natalie
mencari nama Adisti di contact-nya dan menekan tombol yes.

Biar Natalie aja yang pilih. Pake mobil apa taksi? tanya
Ardi lagi.

Halo... Adisti? tanya Natalie.


Hi Nat. sahut Adisti.

Lo mo dapetin Natalie ga sih? Ya pake mobil laaah!

Tadi Ardi jadi kesini.

Tapi mobil gua dipake nyokap.

Sendirian?

Bener-bener deh lo. Lo ga bisa ngusahain biar bisa pake

Enggak, sama Daniel.

mobil?

Ngapain aja mereka?

Susah man... nyokap gua kalo udah bilang enggak ya


enggak. keluh Ardi.

Yaa... gitu-gitu aja... ngobrol sebentar.


Gimana Ardi... masih aneh ga?

Jadi... pake mobil gua lagi nih? sindir Daniel.

Masih. jawab Natalie, kemudian ia tertawa kecil.

He... he... he... ga papa ya? Plis ma bro. pinta Ardi

Knapa kok ketawa? Ada kejadian apa? tanya Adisti

dengan tampang culun.

penasaran.

Daniel menghela napas,Tapi suatu hari lo musti bales ya?!


Inget lo, hutang budi lo tambah gede kalo lo dapetin Natalie.
Lo emang ma best friend, Nil
Mobil melaju kencang meninggalkan komplek Natalie.
Harapan Ardi kembali terbuka. Dia berharap lembaran kelam

Si Daniel ngegep Ardi ngeliatin paha gua? cerita Natalie


Hah? Masa sih? Kok Daniel yang ngegep?
Ga tau... pokoknya lucu banget deh... si Ardi jadi benerbener salting3. kata Natalie.
Adisti memindahkan HP-nya dari telinga kanan ke telinga
kiri.

tadi akan terhapus besok.

Tapi tega banget sih Daniel gituin Ardi, kalo gua sih pasti
Natalie masuk ke kamarnya dan langsung menutup pintu. Ia
mengambil HP-nya yang tergeletak di kasur dengan bed cover
50

udah marah banget.


3. Salah tingkah
51

School Princess

Kayaknyo lo belain Ardi banget... lo naksir ya sama Ardi?


goda Natalie.
Enak aja... lo kali? jawab Adisti.
Daniel gimana? Ngobrol apa aja? tanya Adisti.
Gak banyak... tapi masih lebih banyak ngomong si Daniel
daripada Ardi.
Kalo menurut lo Daniel gimana? tanya Adisti lagi.
Lucu.
Masa sih... biasa aja ah!
Available ga? tanya Natalie.
Ga tau deh...
Lo suka sama Daniel ya Dis?

p
Romanes

o fj

DI LUAR
DUGAAN

Eng... enggak! Lo kali? sangkal Adisti.


Boleh juga sih. jawab Natalie.
Ardi gimana? Kayaknya hes crazy about you. tanya Adisti.
Well not my problem. Hmm Daniel.
Udah ah. Pokoknya kalo Ardi kenapa-kenapa gua ga
ikutan. Adisti khawatir.
Dont worry... gua ga berencana nyakitin Ardi kok.
I hope so.

52

o
j
f
53

School Princess

Romanes

Jumat di SMA XII

ari ini Ardi seperti berada di alamnya sendiri. Ia sibuk


membayangkan apa yang akan terjadi dan apa yang

akan dia lakukan besok.


Pikirannya melanglang buana. Tidak ada satupun penjelasan
guru-guru di kelas yang masuk ke kepalanya.
Ia masih tidak percaya bahwa besok ia akan jalan bersama
cewek cantik yang saat ini duduk tidak jauh dari dirinya.
Ardi membayangkan dirinya berpegangan tangan dengan
Natalie, pergi berdua ke sebuah restoran untuk romantic
dinner. Selalu berdua kemana saja. Menjadi pasangan paling
romantis se-SMA XII.
Krriiingg!! bel istirahat berkumandang. Membuyarkan
lamunan indah Ardi.
Ardi keluar kelas dengan semangat. Ia berjalan menuju
kelas Daniel di 12 IPS 5. Kelas yang berada di ujung lorong
sekolah.
Ardi celingukan di pintu 12 IPS 5 mencari Daniel. Tapi Ardi
tidak berhasil menemukannya.
Ras, Daniel mana? tanya Ardi kepada Rasti yang sedang
asyik ngobrol dengan teman sebangkunya di meja paling depan

54

55

School Princess

dekat pintu.

Romanes

tanya Ardi sambil bergaya ingin mengeluarkan sisa risoles di

Tau. Tadi kayaknya ke kantin. jawab Rasti.


Ardi langsung berlari menuju kantin yang berada tidak jauh
dari kelas Daniel.

mulutnya.
Aahh! Jorok banget lo! Abisin aja! Lagian tuh risoles baru
jatoh.

Dari luar kantin terlihat Daniel sedang mengunyah makanan.


Di tangannya masih terdapat risoles yang sudah setengah

Anjir lo! gerutu Ardi sambil melepeh sisa risoles di


mulutnya.

habis.
Nil! panggil Ardi singkat.

Sabtu di kelas Ardi.

Daniel membalas panggilan Ardi dengan lambaian kecil.


Ardi masuk ke kantin dengan sedikit berlari,Gimana besok?
teriak Ardi.

Kelas terdengar seperti pasar kaget. Murid-murid bersliweran


tak menentu. Pak Darsonoguru sejarahtidak masuk.
Keramaian pun tak terbendung.

Daniel langsung berdiri memasukkan sisa risolesnya ke mulut


Ardi dan merangkulnya seraya membawanya keluar.
Di luar Ardi berusaha melepaskan diri dari Daniel. Apaan
sih lo Nil? tanya Ardi kebingungan.

Wessss pake apaan lo? Kayak bau cat! Ranto, teman


sebangku Ardi menjauhkan dirinya dari Ardi.
Lebay4 banget lo! Ardi mengendus-endus badannya
sendiri.

Goblok lo! Jangan bilang siapa-siapa dulu kalo kita mo

Bener cat minyak! Ranto berdiri dan menjauh dari

pergi sama Natalie. Nanti kalo disabotase gimana? Bego lo!

Ardi. Adi dan Ruben yang duduk di depannya menengok ke

jelas Daniel.

belakang.

O iya, ya. bener juga lo. ujar Ardi sepakat. Mulutnya

Knapa Ardi? tanya Adi.

masih mengunyah makanan yang tadi dijejalkan Daniel ke

Ranto lebay banget. jawab Ardi

mulutnya.

Man... bener... coba lo bauin. Bau cat minyak. kata

Kok lo makan sih? tanya Daniel.


Emang kenapa? Kan lo yang masukin? Lo mo ambil lagi?
56

Ranto.
4. Berlebihan
57

School Princess

Adi dan Ruben mengendus-endus di depan Ardi. Enggak!


kata Ruben.

Romanes

Yang bener lo? tanya Adi tak percaya.


Ha... ha... ha... bener kan gua yang tertawa terakhir. ujar

Tuh... bener kan. Secara, parfum mahal gitu loh! kata Ardi
setengah melawak.

Ardi.
Gila... boong lo?! Bisa gawat lo! kata Ruben.

Bener... gak ada bau cat. tambah Adi lagi.


Wah... idung lo bedua jarang di-service ya? Makanya kalo
di-service di dealer resmi. kata Ranto.
Idung lo tuh. Keceperan jadi nyium bau mulut lo sendiri.
cela Ruben.

Knapa emang? Ada cerita apaan? Kok gawat? Ardi terlihat


khawatir.
Lo mo jalan sama Natalie pake mandi thinner segala. Kalo
Natalie ngerokok bisa mati kebakar lo. cela Ruben lagi disusul
gelak tawa mereka.

Anjing lo! ujar Ranto disusul tawa mereka berempat.


Kalo gua bilang, lo bau thinner bukan bau cat minyak.
kata Adi enteng.

Sialan lo. Lo pada sirik kan gua mo jalan sama Natalie?


goda Ardi berusaha membalas celaan teman-temannya.
Gak mungkiiinn!! Bull shit lo! Coba gua tanya Natalie.

Mereka kembali tertawa cekikikan.


Man... gua kasih tau ya. kata Ruben ke Ardi, Kalo beli
parfum di mal, jangan di toko bangunan.
Tawa mereka semakin keras. Ardi tidak bisa membalas ejekan
Ruben yang didukung Adi dan Ranto.
Iya Di, kalo parfum di botol, kalo thinner di kaleng. Jangan
salah. tambah Adi.

sahut Adi spontan.


Eh... tunggu dulu. Cegah Ardi sambil menahan pundak
Adi supaya tidak berdiri.
Tuh kan beneerr! kata Adi lagi.
Bukan gitu man... gua takut lo ngerusak mood Natalie.
Nanti malah dia bete ngeliat muka lo atau malah eneg ngederin
suara lo, bisa gagal jalan gua! kata Ardi enteng.

Lo boleh ketawa sekarang. Tapi gua yang akan tertawa


terakhir. kata Ardi sok bijak.

Mendengar celaan Ardi, Adi semakin yakin untuk mencek


dan kroscek cerita Ardi ke Natalie. Adi spontan berdiri dan

Ya iyalah lo ketawa terakhir. Kan lo yang dicela. kata Ranto.

berjalan cepat menuju Natalie yang sedang ngobrol-ngobrol

Nanti gua mo jalan sama Natalie. kata Ardi bangga.

dengan cewek-cewek di sekitar mejanya.

58

59

School Princess

Nat... emang lo mo jalan sama Ardi? tanya Adi to the


point.

Romanes

Anjir tuh anak. Ternyata dia napsu juga. Kata Ruben.


Adi berjalan menyusul Adisti.

CIIIEEEE NATALIII...! goda teman-teman Natalie.


Ardi langsung terlihat pucat dan sedikit mengeluarkan
keringat dingin di dahinya.

Dia ditolak mentah-mentah sama Natalie. Katanya mendingan


jalan sama lo Di. kata Adisti lagi sambil menunjuk Adi.
Tawa pun meledak di wilayah teritorial Ardi.

Enggak tau... gua belum diajak tuh. jawab Natalie malu.

Yes... yes sorak Ardi tanpa sadar.

TUH KAN... BOKIS LO DI! teriak Adi dari sebelah meja

Biasa aja dong coy. respon Adi yang masih dongkol ditolak

Natalie.

Natalie.

Serempak sekelas tertawa. Ardi tidak bisa berbuat apa-apa. Ia

Mo jalan kemana nih kita? tanya Adisti langsung.

hanya menggaruk-garuk kepalanya dan sesekali mengepalkan

Emang lo diajak? tanya Ruben.

tangan ke arah Adi.

Ya iyalah! Secara, gua kan bestfriend Natalie en Ardi. Iya kan

Adi tertawa puas melihat Ardi yang menjadi bulan-bulanan.


Nat... lu jalan sama gua aja mau ga? motor gua baru. Keren
lagi. ajak Adi mengambil kesempatan.
WUUUUUU!! Aji mumpung lo! kata Adisti.

Di? tanya Adisti sambil sedikit melotot ke arah Ardi.


Iya... iya. Jawab Ardi.
Nanti aja... gua masih bingung... lo aja yang cari sama
Natalie. kata Ardi.

Gimana mao ga? tanya Adi lagi.

Asiik... nonton aja yuk? usul Adisti.

Hmmm... enggak ah. Mendingan gua jalan sama Ardi.

Terserah. jawab Ardi.

jawab Natalie tegas.

Yesss... NAT KITA NONTON! teriak Adisti.

Tawapun meledak di seputar meja Natalie.

Natalie hanya menengok dan tersenyum manis.

Kenapa lagi tuh Adi? tanya Ruben ke teman di depannya.

Ajak-ajak dong man. Kata Adi.

Adisti berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Ardi.

Mampus lo! Gua bilang juga apa. Gua pasti tertawa yang

Si Adi ancur banget. Dia ngajak jalan Natalie naek motor

terakhir.

baru dia. kata Adisti ke Ardi.


60

61

School Princess

Romanes

taunya ada scene kayak gitu. Jangan-jangan elo yang suka filmfilm kacangan kayak gitu. ejek Adisti.

Mobil melaju kencang menuju Pondok Indah Mal 2. Di

Gua nonton film-film gitu cuma pengen mempelajari,

dalam mobil suasana sangat canggung. Tidak seperti biasanya,

apa sih yang disukai cewe-cewe cantik kayak elo-elo. Daniel

kali ini Daniel sangat berkonsentrasi mengendarai mobilnya.

mengelak dengan cantik.

Adisti asyik mengganti-ganti lagu di car audio Daniel. Natalie


di belakang bersama Ardi yang sangat nervous. Daniel sesekali
melirik kaca spion tengahnya mengamati Ardi dan Natalie.
Mo nonton apa nih? tanya Daniel.
Tau! Nat mo nonton apa? tanya Adisti.
Natalie hanya mengangkat pundaknya tanda tidak tahu.

Gombal lo! seru Adisti.


Ardi memperhatikan Daniel dan berusaha merekam katakata Daniel dan gerak-geriknya.
Di... kok lo diem aja? kasian Natalie dicuekin. goda
Daniel.
Ardi tertawa kecil diikuti keringat dingin menetes di

Pasti nonton film-film cengeng. tuduh Daniel.

dahinya. Padahal AC mobil Daniel hampir sedingin freezer es

Maksud loh?sanggah Adisti.

krim Walls.

Iya. film-film romantis yang enggak mungkin gitu. jawab

Ga kok... ga papa. Enakan dengerin Adisti sama Daniel


ngobrol. Abis seru sih. kata Natalie.

Daniel lagi.
Eeh, apanya yang ga mungkin? mungkin aja lagii...! jawab

Adisti sok tidak mendengar perkataan Natalie tapi ia tidak


dapat menutupi wajahnya yang ke-GR-an.

Adisti.
Apanya yang mungkin? masa dinner di pinggir danau

Mobil memasuki pelataran parkir Pondok Indah Mall 2.

belerang trus ada yang mati trus menjelma jadi cowok laen.

Daniel dengan sigap memasukkan mobilnya ke ruang kosong

Basi abis! goda Daniel.

di dekat lift Pondok Indah Mall 2.

Natalie hanya mendengarkan dengan wajah serius.


Ya elo jangan bandingin sama film-film gitu dong. Neneknenek peyot juga tau itu gak mungkin. Lagian kok lo tau62

Ardi menarik tangan Daniel.Nil... gimana duitnya? bisik


Ardi.
63

School Princess

Eh ngapain sih? kok berhenti? pake bisik-bisik lagi! seru


Adisti yang berada lima langkah di depan Ardi dan Daniel.
Sori. kita ke mobil dulu sebentar. ujar Daniel.
Cepetan ya. seru Adisti.

Romanes

di depannya. Ia asyik memperhatikan sekeliling terutama Ardi


dan Natalie di sebelahnya.
Lo ngapain sih nengok-nengok kiri terus? bisik Adisti yang
merasa sedikit terganggu dengan gerak-gerik Daniel.

Iyaaa... jawab Ardi sambil berjalan menuju mobil bersama


Daniel.

Enggak, gua mo liat si Ardi, ngapain aja sih dia? bisik


Daniel menjawab.

Udah di sini aja. ujar Daniel berhenti di pojok pintu lantai


parkir.

Bete nih. Lagi seru nonton, lo malah nengok-nengok.


keluh Adisti.

Keliatan ga? kata Ardi khawatir.

Sori. kata Daniel lagi.

enggak.

Tukeran bangku aja. Cepetan. usul Adisti.

Daniel mengeluarkan uang dua ratus ribu rupiah dan

Daniel dan Adisti pun bertukaran bangku.

memberikannya kepada Ardi.

Dis kok pindah? bisik Natalie.

tengkyu. kata Ardi.

Daniel rese. sahut Adisti yang kemudian kembali menonton

Tapi lo bawa duit juga kan? tanya Daniel.

film dengan konsentrasi tinggi.

Bawa. Takut ga cukup. jawab Ardi.

Ardi menengok ke Daniel dengan wajah gimana lagi nih?

Good boy.

Daniel hanya tersenyum lalu sejajar dengan lututnya ia

Sialan lo. Emang gua anjing. protes Ardi.


Mereka berdua tertawa dan kembali berjalan bergabung
dengan Natalie dan Adisti.

mengacungkan jempolnya, sip!


Ardi pun kembali menonton film tanpa berkomentar
apapun. Daniel kembali celingukan kepalanya menengok ke
kanan dan ke kiri. Namun Daniel terhenyak ketika menengok

Dalam bioskop lampu-lampu meredup kemudian gelap.

ke kiri wajah Natalie yang cantik diterpa sinar proyektor sedang

Daniel duduk paling kanan. Di sebelahnya, Adisti, Natalie,

memandangnya. Mereka saling bertatapan sesaat namun Natalie

dan Ardi. Daniel kurang mengikuti film drama yang diputar

tersenyum kemudian kembali mengarahkan pandangannya

64

65

School Princess

Romanes

ke layar bioskop. Hati Daniel berdegup kencang. Ia tidak

Di seberang sana Ardi berusaha berkomunikasi dengan Daniel

pernah merasakan hal yang seperti ini sebelumnya. Tangannya

sambil memasang tampang abis ngapain lo? lama banget!

mencengkeram erat lengan kursi bioskop seakan sedang


menonton film action thriller yang sangat menegangkan.
Daniel tidak berani menengok ke arah Natalie. Ia berusaha

Daniel membalas dengan senyuman serta mengangkat kedua


alisnya dua kali. Namun tiba-tiba wajah Natalie menghalangi
komunikasi mereka.

menenangkan diri. Namun usahanya gagal dan semakin parah

Natalie menengok ke arah Ardi kemudian Daniel.

ketika tiba-tiba Natalie memegang tangan kirinya sesaat. Ia

Natalie melempar senyum manis ke arah Daniel. Dada Daniel

terhentak dan langsung menatap Natalie kemudian ke arah


Ardi. Ada rasa khawatir kalau Ardi melihat apa yang sedang
terjadi. Pikiran Daniel bercampur aduk dengan perasaannya
yang meletup-letup.

serasa terhantam batu besar. Jantungnya berdegup kencang.


Kalo Ardi sampe tahu, mampus gua! kata Daniel dalam
hati.
Daniel membalas senyuman Natalie kemudian memperbaiki

Gila, gila! pikir Daniel.

posisi duduknya.

Daniel tiba-tiba berdiri dan berjalan keluar ruangan.


Duuh! Rese banget sih. keluh Adisti.
Di luar Daniel langsung duduk menenangkan diri.

Tapi ini kesempatan emas banget. Kapan lagi gua dapet cewe
kinclong gini. katanya lagi dalam hati.
Eh, gila lo Nil. masa lo mo makan gebeten temen lo

Anjrit, gila! Gila! Yang bener aja! Gimana nih? Terus Ardi

sendiri?! Daniel terus berbicara dalam hati. Ia tidak lagi bisa

gimana? Gilaaaa...! kata-kata keterkejutan dan pertanyaan-

memperhatikan film yang ada di depannya. Pikirannya sudah

pertanyaan tidak henti-hentinya melintas di kepala Daniel.

sibuk bertanyajawab dengan hatinya.

Ia duduk kemudian berdiri, demikian ia ulangi berkali-

Monyet bingung banget gua. Eh... tapi kan mereka belum

kali. Sampai-sampai para pengunjung lain melihatnya dengan

jadian. Jadi sah-sah aja. timbang Daniel lagi dalam hati.

heran.

Wajahnya semakin lama semakin serius. Melebihi tampangnya

Ah, nanti aja gua pikirin. kata Daniel dalam hati.


Daniel memasuki studio dan kembali duduk di kursinya.
66

sewaktu mengerjakan UAS matematika.


Daniel, kok ga nonton? tanya Natalie tiba-tiba.
67

School Princess

Nonton kok, nonton. Jawab Daniel panik.

Romanes

cewek suka sama film kayak gini? Daniel mengelak.


Ih, kan romantis banget lagi. jawab Adisti,mustinya
cowok-cowok tuh seromantis gitu. tambahnya lagi.
Ah, mo aja lo dibohongin sama orang Amerika. Ga ada

Mereka berjalan beriringan menyusuri lantai atas Pondok


Indah Mal 2 yang mulai dipadati oleh pengunjung. Kenya
manan

suasana mal sepertinya tidak dirasakan oleh Ardi

cowok kayak gitu di dunia. jawab Daniel lagi.


Iiih, Daniel, lo ngeselin banget sih. Ngrusak suasana aja.
gerutu Adisti.

dan Daniel. Rasa canggung dan nervous menghantui mereka.

Natalie dan Ardi hanya menanggapi dengan tawa. Karena

Terutama Daniel yang baru menerima kejutan yang benar-

menjaga image, tawa Ardi terdengar sangat aneh. Tawanya

benar tidak ia duga.

seperti tawa pegawai yang baru mendengar lawakan garing

Bagus ya filmnya. kata Adisti memecah keheningan.


Iya... romantis banget. setuju Natalie sambil melepas
pandangan ke arah Daniel.

bosnya.
Makan yuk. Laper banget gua. ajak Daniel tanpa
mengacuhkan Adisti yang lagi cemberut.

Daniel berusaha untuk bersikap wajar dan tidak merespon


Natalie.

Makan dimana? tanya Adisti.


Gimana kalo di Restaurant Row. usul Natalie.

Ardi juga tidak berkata apa-apa. Ia takut jawabannya akan


berdampak buruk bagi misinya mendapatkan Natalie.
Si Daniel kayaknya suka banget sama filmnya, mukanya
serius banget waktu nonton. goda Adisti.
Ah enggak. kok. Daniel buru-buru menyangkal.
Ah bohong, gua liat kok . Lo serius banget gitu. tambah
Adisti lagi.

Ayo. sahut Ardi.


Daniel mencolek tangan Ardi. Ardi melihat wajah Daniel
yang terlihat sangat tidak setuju dengan usul Natalie.
Ya udah, lo duluan aja ya. Gua sama Adisti ke toilet dulu.
kata Natalie sambil menarik tangan Adisti.
Nanti telpon kita ya makan dimana. ujar Adisti yang
melangkah sedikit cepat bersama Natalie menjauhi Ardi dan

Bukan karena filmnya. Gua lagi mikir, kok bisa ya cewek68

Daniel.
69

School Princess

Daniel dan Ardi terdiam sesaat melihat Natalie dan Adisti


menjauh.

Romanes

Kok bisa? tanya Adisti bingung.


tadi di bioskop, gua sengaja megang tangan Daniel.

Lo gila ya Di, Restaurant Row mahal-mahal semua. Lo mo


morotin gua? gerutu Daniel.

Megang gimana maksud lo?


Ya, megang aja.

Masa sih mahal? tanya Ardi dengan tampang sok


bingung.

Aduh Nat, Nat. lo tuh error ya. ujar Adisti yang terlihat
sangat kaget mendengar breaking news dari Natalie.,

Udah, di food court aja. tegas Daniel.

Gimana ya Dis bilang ke Daniel? tanya Natalie.

Tapi gua udah bilang iya ke Natalie. kata Ardi khawatir.

Bilang apa?

Udah, ga papa. Daniel meyakinkan Ardi.

Gua suka sama dia.


Aduuhh... Naatt... gua pusing, terserah lo ah. Bodo amat.

Natalie dan Adisti memasuki toilet Pondok Indah mal 2.

Lagian lo ngapain nembak, itu kan tugas cowok. Harga diri

Adisti melenggang memasuki salah satu bilik di dalam toilet

kita sebagai wanita kemanaaa? ujar Adisti panik dan sedikit

tersebut namun Natalie menahannya.

sok bijak.

Dis, tunggu dulu, gua mo ngomong. ujar Natalie.

Gua takut si Daniel suka cewek lain.

Aduuh... gimana sih? Bukannya lo mo ke toilet?

Pokoknya gini. Lo terserah deh mo ngapain. Tapi please lo

Iya. tunggu dulu. Gua mo ngomong sebentar. bujuk


Natalie.

jangan bilang sekarang atau melakukan hal-hal yang bisa buat


Ardi kecewa. Gua kasian banget sama Ardi.

Mo ngomong apaan sih? tanya Adisti.

Jadi kapan dong? tanya Natalie lagi.

kayaknya nanti gua mo bilang Daniel gua suka sama dia

Nanti aja pulangnya, pas enggak ada Ardi. perintah

deh. kata Natalie.

Adisti.

Hah? yang bener aja Nat! Trus, Ardi gimana? Kan kasian.

Tapi mereka pasti nganterin gua dulu. kata Natalie.

Yah, abis gimana? lagipula Daniel tau kok kalo gua suka

Aduh. Ga bener nih, ga bener. gumam Adisti.

sama dia. jawab Natalie

Dis, lo knapa sih? ayo dong, gua bingung nih. desak


70

71

School Princess

Natalie.

Romanes

ujar Daniel.

Ampun Nat, gua lebih bigung lagi dari lo. Gua ga enak

Ardi tak merespon.Lo mo makan apa Di? tanya Daniel.

banget sama Ardi. Gua udah lama kenal mereka. Merek tuh

Ardi tetap tidak menjawab. Pandangannya lurus ke depan.

udah lama sahabatan. kalo mereka sampe ribut gara-gara ini,

Daniel mendorong pelan pundak Ardi Woi! nglamun mulu.

gua pasti merasa bersalah banget.

Mo makan apa? tanya Daniel lagi.

Dont you worry, ti will be fine. Jadi gimana Dis? Natalie


terus mendesak.

Gua agak ga napsu nih. jawab Ardi.


Kenapa lo?

Adisti menghela napas.Ya udah... gini aja. nanti gua


pulang duluan dan gua minta temenin Ardi naik taksi. Adisti
menjelaskan dengan tampang serius.

Gua musti gimana lagi nih ke Natalie,Gua bingung banget,


ga pede abis nih!. keluh Ardi.
Mendengar nama Natalie, Daniel langsung teringat kejadian

Terus, kalo Daniel mo ngaterin gimana? tanya Natalie.

tadi. Raut mukanya berubah merah. Daniel menarik napas dan

Lo bilang aja, lo masih mo ke Zara. terang Adisti.

mencoba bersikap seperti biasa.

Ok, ok. sahut Natalie.

Gimana ya Nil. Apa gua beliin bunga aja sekarang? usul

Udah ah gua mo pipis nih. keluh Adisti.


Thanks ya Dis.

Ardi sekenanya.
Hati Daniel sedikit bimbang,apa gua tetep pura-pura batuin

Yeah. And you owe me big time.5 jawab Adisti yang


menghilang dibalik pintu bilik kecil toilet PIM 2.

Ardi atau gua kasiih tahu kalo Natalie ga suka sama dia? kata
Daniel dalam hati.
Daniel sedikit kasihan melihat Ardi yang sangat besemangat

Ardi dan Daniel berjalan mengitari food court. Daniel sibuk

mengejar Natalie. Walaupun kemungkinan untuk mendapatkan

melihat-lihat menu-menu yang terpampang yang terlihat

Natalie di bawah 1%. Terutama setelah mengetahui siapa yang

menggiurkan di setiap outlet.

diinginkan Natalie, bisa dikatakan 0.005% adalah angka yang

Wah, bingung gua. Kayaknya semua pengen gua makan.


5. iya dan lo hutang budi banget sama gua
72

sangat besar.
Jangan, jangan beli bunga. Malu-maluin aja. Nanti gua
73

School Princess

kasih tahu waktunya. cegah Daniel.


Mereka kemudian duduk di salah satu meja di food court
yang berada di depan Pizza Hut. Di sekeliling mereka mejameja masih kosong.

Romanes

menghampiri Ardi dan Daniel. Berdampingan dengan Natalie,


Adisti terlihat pendek dan sedikit hitam. Walaupun sebenarnya
kulit Adisti putih.
Loh kok jadinya disini? ga jadi makan di Restaurant Row?

Ardi dan Daniel celingak-celinguk mencari teman-teman

tanya Adisti.

SMA XII. Saat ini adalah saat yang baik untuk menyombongkan

Iya, ga ada yang enak makanannya Daniel beralasan.

diri karena berhasil jalan dengan cewek tercantik SMA XII.

Adisti dengan sigap duduk di hadapan Daniel. Ia takut jika

Kok, tumben sepi ya? Biasanya ada anak-anak. kata Ardi.

Natalie duduk di situ akan terjadi hal-halyang tidak diinginkan

Belom cukup malem kali. jawab Daniel.

dan bisa membuat Ardi curiga.

Menurut lo,Natalie suka ga sama gua tanya Ardi.

Natalie duduk di depan Ardi. Ardi terlihat canggung sekali.

Hah? Daniel sedikit terhenyak dengan pertanyaan Ardi.

Sebentar-sebentar Ardi berdeham. tenggorokannya seperti ke

Mungkin ini saatnya gua bilang ke Ardi kalo dia udah ga

ring. Ia tidak tahu memulai pecakapan dari mana.

punya peluang lagi ngejar natalie. pikir Daniel.


Tapi mulut Daniel seperti terjahit rapat. Ia tidak tega
mengatakan yang sebenarnya.

Sesekali Ardi merubah posisi duduknya. Kepala celingakcelinguk tak tentu arah karena menghindari tatapan mata
Natalie.

Jangan gitu Di. Pede aja lagi. Usaha terus jangan patah
semangat man. kata Daniel.

Dalam hati, Ardi menyemangati dirinya sendiri,Ayo,Di!


Jangan cemen! Ajak ngobrol dong!

Kok gua malah ngasih Ardi harapan? Makin ruwet aja nih.
ujar Daniel dalam hati.

Akhirnya Ardi memberanikan diri,Nat mo pesen apa nanti


gua pesenin.

HP Daniel berbunyi kencang. Daniel buru-buru mencari HP


di sakunya.Halo... di food court Dis. di samping Pizza Hut.

Hmm... apa ya? salad aja deh sama ice lemon tea. pinta
Natalie.
Lo apa Dis? tanya Ardi lagi.

Di kejauhan terlihat Natalie dan Adisti yang berjalan cepat


74

Tau nih, bingung. Gua kesana aja deh. ujar Adisti sambil
75

School Princess

Romanes

berdiri.
Nil, lo gak makan? Katanya laper lo?! tanya Ardi.

Nil, aku suka banget sama kamu.

Iya, laper banget gua. Lo pesen aja dulu, gua belakangan.


jawab Daniel.

Kaki Daniel seketika terasa lemas. Suara bising di food court

Tunggu sebentar ya Nat. kata Ardi lembut. Natalie

seakan hilang begitu saja. Sejenak Daniel terpana menatap

menjawab dengan anggukan dibarengi senyuman kecil. Ardi

layar HP Natalie. Hal yang dia khawatirkan terjadi. Saat-saat

berjalan menyusul Adisti yang sudah berada di Tamani Cafe

dimana ia tidak tahu harus mengatakan ya atu tidak.

dan terlihat asyik memilih menu.


Daniel dan Natalie terdiam kadang pandangan mereka saling
bertubrukan. Natalie mengeluarkan HP-nya dan memencetmencet tombol HP secara perlahan.
Daniel sesekali mencuri pandang ke arah Natalie.
Nat, tadi ke toiletnya lama banget? tanya Daniel basabasi.

Heh! Bengong aja! Suara Adisti mengagetkan Daniel.


hmpir saja Daniel menjatuhkan HP Natalie.
Secara refleks, Daniel memasukkan HP Natalie ke dalam
kantongnya.
Nih Nat makanannya.Ardi menaruh nampan berisi salad
dan ice lemon tea di depan Natalie.
Thanks. Lo ga makan Di? tanya Natalie.

Dalam hati Daniel bekata,Lo ngomong apa sih Nil? Basi


banget!

Makan kok, nih mo ngambil makanan gua. jawab


Ardi. Kemudian ia kembali ke Tamani Cafe dan mengambil

Sebentar kok, yang lama tuh nyariin Daniel sama Ardi. Kita
kirain di Restaurant Row. jawab Natalie.
Eh iya sorry, lupa ngabarin. Keasyikan ngobrol sama Ardi.
Daniel beralasan.

makanannya.
Lo ga makan Nil? tanya Adisti.
Makan kok. Gua pesen dulu deh. jawab Daniel.
Daniel meninggalkan meja untuk memesan makanan.

Tangan Natalie tetap memencet-mencet HP-nya.Nil baca


deh. pinta Natalie sambil menyodorkan HP-nya ke Daniel.
Daniel membaca tulisan yang tertulis di layar SMS Natalie:
76

Ada yang kurang Nat? Ada yang mau dipesen lagi? tanya
Ardi yang sudah kembali dengan makanannya.
Enggak kok, udah semua. thanks. jawab Natalie.
77

School Princess

Adisti tidak tega melihat Ardi yang sepertinya sangat berharap


mendapatkan Natalie.

Romanes

Suara ringtone tetap berbunyi berulang-ulang.


Eh, Nat, suara ringtone lo kan lagu ini juga kan? Kok sama

Di, udah lo makan aja. Keburu ga enak tuh makanan lo.


kata Adisti.

sih? tanya Adisti kepada Natalie yang mulai kikuk.


Eh, iya, bener... Lo juga suka Justin ya Nil? Natalie berpura-

Daniel kembali membawa nampan penuh makanan.Wess...


laper mas. goda Ardi.

pura.
Keheningan sejenak mengambil alih suasana. Adisti mem

Yoi coy. jawabnya singkat.

perhatikan wajah Natalie yang memerah dan wajah Daniel

Ketika duduk, tiba-tiba wajah Daniel berubah. Ia teringat

yang semakin tidak karuan kikuknya.

HP Natalie yang ada di sakunya.


Kenapa sih lo Nil? Kok tampang lo aneh banget? tanya
Adisti.

Eh Nat, pinjem HP-lo dong, pulsa gua abis. pinta Adisti.


Eeeng... mana ya? tadi gua taro di tas gua. Natalie purapura mencari HP-nya dalam tas.

Eng... enggak. Gua baru inget, pintu mobil udah dikunci


apa belom ya? Daniel beralasan.
Tiba-tiba terdengar lagu Until the end of time Justin
Timberlake.

HP lo ilang Nat? tanya Ardi dengan wajah panik.


Ga mungkin ilang ah, tadi pas lo keluar toilet masih ada
kok. tegas Adisti.
Masa sih? kata Natalie lagi.

Adisti mencari-cari sumber suara,Nil, kayaknya HP lo


bunyi deh.

Adisti semakin curiga karena ia ingat betul kalau Natalie


masih mencoba menelpon Ardi sewaktu keluar dari toilet.

Enggak! sahut Daniel.

Coba gua cari di mobil, siapa tau ketinggalan. ujar Daniel.

Iya bener! Liat aja! Adisti yakin.

Iya Nil. Tolong dong. Kayaknya sih ketinggalan di

Daniel semakin salah tingkah. Apa jadinya kalo Ardi tahu


HP Natalie ada di kantungnya.
Lo gak angkat Nil? tanya Ardi.

sana.pinta Natalie.
Daniel beranjak dari tempat duduknya menuju parkiran
PIM 2.

Gak, biarin aja. Paling bokap nanya mobil. kilah Daniel.


78

79

School Princess

Adisti memandang Natalie dengan wajah penuh kecurigaan.


Natalie hanya dapat membalas dengan senyuman hambar.
Abis ini kemana nih? tanya Natalie mengalihkan topik
pembicaraan.

Romanes

berpikir keras, sedangkan Ardi berusaha keras untuk tidak


menjawab mengingat ia bisa berdua-duaan dengan Natalie.
Namun hati Ardi akhirnya melunak melihat tampang
desperate Adisti. ya udah, gua temenin deh, Dis.

Gua balik aja deh. kata Adisti.


Yahh... kok balik? sesal Natalie.
Adisti sedikit melotot, memberi tanda ke Natalie akan
rencana yang mereka susun di toilet.
Ooo... tapi gua masih mo liat baju di Zara. kata Natalie
yang mengikuti rencana yang telah disusun rapih oleh Adisti.

YES, thanks Di. ucap Adisti.Tuh Nat, Ardi baek banget


ya?!
Apa sih lo? jawab Natalie sampil tersenyum simpul.
Wajah Ardi memerah mendengar pujian yang dilontarkan
Adisti kepadanya di depan Natalie.
Tapi lo temenin gua dulu ya? pinta Natalie kepada Adisti.

Yaahh... gua pulang duluan deh... tolak adisti.

Kemana? tanya Adisti.

Yaaah.... ya udah. Lo bareng Daniel sama Ardi aja, Gua

Ke toilet. jawab Natalie.

pulang sendiri aja. ujar Natalie sambil memasang tampang

Hah... kan tadi udah. Adisti heran.

melas.

Yuk,yuk. paksa Natalie.

Jangan... jangan Nat, masa sendirian. kata Ardi.


Abis gimana dong? tanya Adisti sok bego.

Adisti menghela napas. Natalie menarik tangan Adisti.


Mereka berlari kecil meninggalkan Ardi sendirian.

Yaa... musti ada yang nemenin, kalo gak Daniel, ya gua.


usul Ardi dengan harapan dia akan menemani Natalie.
Tapi gua ga mo pulang sama Daniel ah, males gua. Nanti
digosipin. kata Adisti.

Daniel memencet tombol turun di tembok yang ada di


antara dua pintu lift yang menyerupai cermin di lantai 3.
Tidak berapa lama pintu lift sebelah kanan Daniel terbuka.

Tapi kan enak dianterin sampe rumah. sahut Ardi.

Daniel langsung memasuki lift yang hanya berisi seorang ibu

Enggak ah, mendingan gua naek taksi. jawab Adisti.

dan penjaga lift.

Mereka terdiam sejenak. Natalie dan Adisti berpura-pura


80

Lantai berapa mas? tanya penjaga lift kepada Daniel.


81

School Princess

Romanes

lantai 2 jawab Daniel.

melihat Ardi yang duduk sendirian. Daniel mengatur napas

Daniel mengeluarkan HP Natalie dari kantongnya.

dan detak jantungnya yang bertambah cepat sejak beberapa

Sial nih HP, nyaris gua ketahuan Ardi sama adisti. keluhnya

saat yang lalu.

dalam hati.

Daniel menghampiri Ardi sambil menepuk pundaknya.

Bel lift berbunyi, Lantai dua mas. kata penjaga lift.

Pada kemana Di? tanya Daniel.

Daniel keluar dan langsung menuju tempat duduk yang

Ke toilet. jawab Ardi.

berada tidak jauh dari lift. Ia duduk sambil memandangi terus

Lagi? tanya Daniel tak percaya.

HP Natalie. Daniel bingung, apakah ia sebaiknya menolak

Iya.

Natalie atau menerimanya. Hatinya mengatakan,Udah lo

Dasar cewek. Ada apa sih cewek-cewek sama toilet.? tanya

jadian aja sama Natalie, kapan lagi dapet cewek kayak gitu..
Sedangkan pikirannya mengatakan,Lo gila Nil, masa lo mo
makan teman sendiri.

Daniel
Lo pengen tau ga isi toilet cewek? Jangan-jangan ada home
theater, pijat refleksi, creambath... tambah Daniel lagi.

Lama-lama bisa gila juga gua! celotehnya sendiri.


Daniel mengeluarkannya HP-nya, sejenak ia berpikir keras,

Iya, plus Coffee Bean, soalnya cewek-cewek kalo abis dari


toilet kayak ga pernah laper. imbuh Ardi samil tertawa.

kemudian mengambil keputusan dan mulai mengetik SMS.

Gimana? ketemu HP-nya? tanya Ardi.

lalu ia kirimkan SMS itu ke HP Natalie.

Ketemu. di kursi belakang. jawab Daniel berbohong.

Ringtone HP Natalie berbunyi tanda SMS telah diterima,


kemudian Daniel beranjak dari tempat duduk dan kembali ke
lift.

Kok bisa ya ninggalin HP gitu? ujar Ardi sok bijak.


Ah, elo juga sering ninggalin HP di rumah gua. ejek
Daniel.

Lantai berapa mas tanya penjaga lift.

Itu beda. Kalo gua sengaja ketinggalan. bela Ardi.

Lantai 3 jawab Daniel.

Uuu... Namanya ketinggalan ya ketinggalan. coy.


Eh... gua pulang duluan bareng Adisti.

Pintu lift terbuka di lantai 3. Dari arah lift Daniel dapat


82

maksud lo? tanya Daniel.


83

School Princess

Adisti pengen pulang duluan, Natalie pengen belanja. Tapi


dia pengen pulang naek taksi bareng gua. kata Ardi.
Knapa ga bareng gua aja. Kan gua bawa mobil? tanya
Daniel.

Romanes

Tuh kan bener. Gua udah curiga. HP yang di Daniel tuh


HP lo kan?
Iya.
Terus Daniel bilang apa? tanya Adisti.

Takut dilabain kali?!canda Ardi.

Belum jawab. Abis keburu pada dateng sih.

Monyet lo!

Adisti menghela napas.Dis, gua ngomong seius. Kalo Ardi

Elo to kebanyakan nonton bokep.

sampe tau, lo bisa ngrusak persahabatan Daniel dan Ardi.

Loh apa hubungannya.

Iya, gua ga niat kasih tau siapa-siapa kok.

Hubungannya saudara. jawab Daniel.

Maksud gua bukan itu. Kalo lo jadian sama Daniel, mereka

Saudara?tanya Ardi bingung.


Iya, saking seringnya lo nonton bokep, lo diangkat jadi
saudara kandung sama si bokep. ejek Daniel.
Anjrit lo!

bisa ribut dan sekolah bis heboh. Secara lo kan murid baru.
Iya, iya. Lagipula Daniel blum ngomong apa-apa kok.
Adisti memegang kepalanya dengan kedua tangannya.Aduh,
pusing,pusing
jadi sekarang gimana? lo ga jadi pulang kan? tanya
Natalie.

Di toilet PIM 2
Dis, lo nanti aja pulangnya. pinta Natalie.
Gimana sih lo? Katanya lo mo bilang suka ke Daniel? tanya
Adisti.

Ya enggak lah. Ngapain gua pulang?! Rencana juga udah


berantakan. Udah yuk keluar. ajak Adisti.
Yuk, thanks ya Dis udah mau bantu gua. ucap Natalie.

Udah kok, udah bilang.

Adisti tidak menjawab. Ia punya feeling kuat kalo peristiwa

Maksud lo? tanya Adisti kaget.

ini akan tidak akan berakhir dengan happy ending.

Udah, gua udah bilang ke Daniel. ulang Natalie lagi.


Kapan? Gimana?

Nih Nat HP lo. kata Daniel seraya menyerahkan HP

Pake HP gua. jelas Natalie.


84

Natalie.
85

School Princess

Thanks ya Nil, lo nemu di mana? tanya Natalie bersan


diwara.

Romanes

Adisti.
Baca deh. pinta Natalie kepada Adisti.

Di kursi belakang mobil. jawab Daniel bohong.

Di layar HP tertulis :

Adisti memalingkan muka ke kanan dan ke kiri. Ia tidak


ingin melihat sandiwara antara Natalie dan Daniel yang

Gw jg suka bngt sama lo Nat. Mo ga kalo


kita jadian?

membuatnya sebal.
Untung ketemu ya Nat. tambah Ardi lagi.
Udah yuk. jalan. ajak Adisti.

Adisti menatap wajah Natalie yang terlihat memerah. Adisti

Tapi makanan Daniel blom abis. ujar Natalie.

ingin sekali mengatakan,Nat, jangan Nat. Jangan jadian. Lo

eh... enggak kok. gua udah kenyang. kata Daniel.

jangan ngancurin persahabatan mereka..

Kemana kita? tanya Adisti.


Terserah. Tadi katanya Natalie mo ke Zara, jadi? tanya

Tapi sepertinya keinginan Natalie sudah tidak terbendung.


Adisti hanya menghela napas dan berkata,congrats ya Nat.

Ardi.
Iya, iya. ke Zara dulu ya. Iya kan Dis? tanya Natalie ke
Adisti.

Mobil Camry hitam Daniel melaju kencang menelusuri jalan


raya yang lengang setelah mengantar Natalie dan Adisti pulang.

Ya udah. Yuk. ujar Adisti.

Jam menunjukkan pukul 9.30 malam. Wajah Daniel terlihat

Natalie membuka tas untuk memasukkan HP-nya. Namun

ceria. Ia besenandung sepanjang jalan.

terlihat pada layar HP tanda satu SMS telah diterima.


Natalie membuka SMS yang dikirimkan Daniel kepadanya.
Matanya sekilas menatap Daniel. Raut wajah Natalie pun
berubah setelah membaca SMS tersebut.
Natalie menarik tangan Adisti agar mereka berjalan di depan
Daniel dan Ardi. Kemudian Natalie memberikan HP-nya ke
86

Kayanya lo happy banget Nil? tanya Ardi.


Apa? oh, iya. happy dong. Hari ini kita sukses banget. kata
Daniel.
Iya, ya? Kok gua ngerasa, kurang ok ya?
Hah? Sukses kok, sukses. Lo tenang aja Di.
Menurut lo gua ada peluang ga sama Natalie? tanya Ardi.
87

School Princess

Romanes

Kalo peluang mah, pasti ada. Cuman lo ga usah buru-buru.

Depan komplek aja laahh... paksa Daniel lagi.

Gua takut gagal, man! kata Ardi khawatir.

Bener lo. Tega banget. Ya udah lah. Tapi pinjem goceng,

Ya, kalo gagal ga usah bete, man. masih banyak cewek di

gua mo naek becak. Kaki pegel man.

dunia. Ga usah di dunia, di sekolah kita aja masih banyak yang

Tuh, ambil aja di asbak.

available. hibur Daniel.

Ardi mengambil uang 5000-an yang sudah lecek. Mobil

Tapi ada ga yang cantiknya kaya Natalie? tanya Ardi.

Daniel berhenti tepat di gerbang komplek.

Daniel hanya terdiam. Saat ini ia berpikir bagaimana caranya

Ardi turun dari mobil Daniel, thanks Nil, Besok duit lo gua

agar Ardi mengurungkan niatnya mengejar Natalie tanpa

ganti. Man, jangan lupa ya, pikirin cara biar gua bisa dapetin

ketahuan kalau dia sendiri sudah nembak Natalie.

Natalie, kata Ardi.

Kalo lo yang suka sama Natalie, lo gimana Nil? tanya


Ardi.

Daniel hanya tersenyum dengan sedikit menggerakkan


alisnya seraya melambaikan tangan.

Badan Daniel seperti terkena sengatan kecil mendengar


pertanyaan Ardi.

Mobil hitam Daniel meninggalkan Ardi sendirian di depan


komplek yang sepi.

Maksud lo? tanya Daniel.

Ardi celingukan mencari tukang becak yang biasa mangkal

Kalo lo yang ngejar Natalie, lo gimana? tanya Ardi lagi.


Paling gua sama kaya lo, grogi abis. Eh, lo mo ke rumah gua
dulu ga? tanya Daniel mengalihkan pembicaraan.
Nggak. Langsung balik aja gua. jawab Ardi.
Man lo turun di depan komplek lo aja ya? Gua buruburu pulang nih, kayaknya bokap mo pake mobil. Daniel

di depan komplek. Tapi tidak ada satupun yang terlihat.


Yah, jalan deh gua. Mudah-mudahan si Daniel dapet ide
bagus buat PDKT. Dasar, baik banget tuh anak. gumam Ardi
sambil berjalan memasuki kompleknya yang sepi.

beralasan.
Wah, tega lo man. Tanggung banget, masuk aja sampe
depan rumah gua. Paling lama 5 menit. pinta Ardi.
88

Halo, Natalie? suara Daniel terdengar sedikit ragu. satu


tangannya memegang stir mobil.
89

School Princess

Iya, ini Natalie. Daniel ya? tanya Natalie.

Romanes

Daniel tidak dapat menghilangkan senyum dari wajahnya.

Iya. hi. sapa Daniel.

Hatinya berbunga-bunga karena ia baru jadian dengan seorang

Hi.

cewek cantik.

Sejenak mereka berdua terdiam.

Namun kebahagiaannya sedikit terganggu, ia teringat wajah

Dimana? tanya Natalie memecah keheningan.

Ardi yang lugu serta usahanya untuk mendekati Natalie. Ia

Di jalan, abis nganter Ardi. jawab Daniel.

meminggirkan mobilnya dan berhenti di dekat sebuah warung

Nat.

kecil di pinggir jalan.

Iya.

Ardi... gimana? tanya Daniel.

Baca SMS gua ga? tanya Daniel.

Emang kenapa Ardi? tanya Natalie pura-pura tidak tahu.

Iya.

Dia kan lagi ngejar elo. Secara, dia temen deket gua.

Terus?

Emmm... Ga tau. Terserah Daniel.

Terus apanya tanya Natalie.

Kalo gitu... jangan sampai tau dulu. Nanti gua aja yang

Jawabannya.

kasih tau ke dia kalo waktunya udah tepat. usul Daniel.

Natalie terdiam sejenak.

Ok. Terserah Daniel aja. respon Natalie.

Halo? kata daniel.

Ya udah ya. gua...aku udah mo sampe rumah nih. sampai

Iya. jawab Natalie.

besok ya.

Gimana? tanya Daniel lagi.

iya.

Iya. Jawabannya iya.ucap Natalie.

Daah.

Senyum Daniel merekah lebar di wajahnya.

Daah.

jadi kita resmi couple nih? tanya Daniel lagi untuk mene
gaskan status mereka.

Minggu pagi. Di rumah Ardi. Jam 7 pagi.

Hmmm... iya. jawab Natalie sekali lagi dengan nada sangat


manis

Ardi bangun lebih pagi dari biasanya. Ia tidak dapat tidur


dengan nyenyak. Di pikirannya terus terbayang wajah Natalie.

90

91

School Princess

Dengan tubuh terlentang di atas kasur, ia menatap langit-

Romanes

Ke PIM.

langit kamarnya yang terbuat dari gipsum berwarna putih

Sama Daniel?

bersih. Ia kemudian menadahkan kepalanya dengan kedua

Iya. jawab Ardi singkat.

tangannya.

Berdua aja? tanya ibu sedikit curiga.

Ardi terus membayangkan wajah Natalie, cara bicaranya,

Enggak. Sama yang lain.

jalannya, tawanya, sampai-sampai ia membayangkan dirinya

Cowok-cowok?

menggandeng tangan Natalie sepulang sekolah dan betapa

Enggak. Cewek.

syiriknya wajah-wajah para cowok melihat mereka berdua.

Ibu Daniel membawa nampan berisi beberapa gelas berisi

Tawa kecil menghiasi wajah Ardi yang terus menatap langitlangit kamarnya.

teh manis panas dan diletakkan di meja makan.


Pacar Daniel apa pacar kamu?

Kriuuuk, kriuuk. suara perut Ardi terdengar keras.

Ah, mamah mo tau aja.

Ardi turun dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan.

Daniel udah punya pacar kan? tanya ibunya lagi.

Di situ ibu dan pembantunya sedang menyiapkan sarapan

Belum.

keluarga.

Masa sih?

Tumben udah bangun kamu. Ujar ibu.


Iya, sekali-kali bangun pagi. jawab Ardi.
Ardi mengambil piring yang sudah tertumpuk di meja makan
lalu menungkan nasi goreng panas yang terlihat sangat lezat.

Iya. Bener. Dia belum punya pacar. jawab Ardi menya


kinkan.
Padahal Daniel kan ganteng.
Iya ganteng. sahut Tania adik Daniel yang masih SMP

Telornya belum mateng. kata ibunya.

kelas 11 yang baru keluar dari kamarnya yang berada di

Ga papa. Laper banget!

sebelah ruang makan.

Ardi melahap nasi goreng seakan belum pernah merasakan


nasi goreng seumur hidupnya.

Apa sih nih nyamber-nyamber aja. gerutu Ardi.


Iih... emang ganteng. tekan Tania lagi.

Kemarin kamu pergi kemana? tanya ibu.


92

Kalo kamu udah punya pacar belum? tanya ibu kepada


93

School Princess

Ardi.

Romanes

mengganggunya.

Ardi tidak menjawab. Mulutnya masih dipenuhi nasi


goreng.

Yaahh... kakak gimana sih? Ngejar cewek tapi ngajak kak


Daniel. Dia kan cakep banget. Kakak pasti kalah.

Belum Mah! Kak Ardi masih jomblo.

Cerewet banget sih! gerutu Ardi.

Ardi menatap Tania dengan pandangan tajam mengancam.

Ardi kemudian meninggalkan meja makan menuju ruang TV

Makan dulu nasinya, keburu dingin. Perintah ibu kepada


Tania supaya ia tidak mengejek kakaknya lagi.
Liat nanti... sebentar lagi kakak punya pacar yang cantik
banget. Kata Ardi ke Tania.

sambil membawa teh manis yang sudah hangat. Ardi menjatuhkan


dirinya di sofa empuk berbahan kulit berwarna hitam.
Tania mengikuti kakaknya seraya membawa piringnya yang
berisi nasi goreng dan duduk di sebelahnya.

Enggak mungkin. Kakak deket temen Tania aja grogi.


balas Tania.

Ngapain sih ikut-ikut?! keluh Ardi.


Kak, beneran kakak ngejarnya ditemenin kak Daniel?

Enak aja... bukannya kakak grogi, tapi males ngobrol sama


ABG.

Pengen tahu banget sih!


Kak, jangan kak. Beneran deh. Pertama, kak Daniel tuh

Emang kakak udah jalan sama gebetan kakak?

ganteng, trus kaya, cool...

Udah, kemaren ke PIM.

Brisik!

Berdua aja?

Iiih... kakak gimana sih. Dibantuin adiknya malah marah-

Eeee... nanya mulu nih anak.

marah. gerutu Tania yang kemudian pergi meninggalkan Ardi

Pasti rame-rame. ujar Tania.

sendirian di sofa.

Emang kenapa kalo rame-rame?

Pandangan Ardi lurus ke layar TV 29 di hadapannya. Tapi

Namanya bukan ngejar, tapi jalan-jalan. jawab Tania.

pikirannya melayang memikirkan apa yang telah dikatakan

Sok tau lo! balas Ardi keki.

adiknya. Hatinya mengatakan, Ada benernya juga tuh anak.

Jalannya sama kak Daniel? tanya Tania lagi.

Kalo kejadian, gawat juga. Tapi gak mungkin ah, Masa Daniel

Ardi tidak menghiraukan pertanyaan adiknya yang mulai

tega...ga mungkin.

94

95

School Princess

Romanes

Daniel.

Senin pagi di SMA XII


Waktu istirahat adalah waktu paling sibuk bagi murid-murid
SMA. Mereka berusaha keras memanfaatkannya semaksimal

Yang bener lo? Wah, tambah kecil aja peluang gua. Tembakan
Andri mah gak pernah meleset.

mungkin. Makan secepat mungkin, main basket seseru

Yaaa... payah lo! Masa gitu aja ciut! ejek Daniel.

mungkin, merokok sedapat mungkin, ngegosip sebanyak

Bukannya gitu man. Dia tuh kaya Chris johnnya playboy.

mungkin dan PDKT sebisa mungkin.


Ardi adalah salah satu dari murid-murid tersebut yang
berharap banyak dari waktu yang tersisa. Natalie bagaikan

Coba lo cari cewek mana yang pernah nolak Andri? Sampe


si... siapa tuh namanya... yang model catwalk... anak SMA
Persada.

makanan lezat yang sangat manis. Lalat-lalat dari berbagai

Miranda? jawab Daniel.

rupa mendekatinya dan sangat mengganggu telinga dan mata.

Nah... itu. Dia aja KO.

Terutama mata Ardi dan juga Daniel.

Tapi belum tentu man, ayolah... minimal lo sapa Natalie

Di, gimana? Udah ngobrol lagi belom sama Natalie? tanya


Daniel

lah. Gua temenin. ajak Daniel.


Tunggu dulu, gua abisin dulu batagornya. tanggung.

Ardi tetap asyik menyantap batagor di kantin belakang


sekolah.

Aah... udah ga usah. Daniel menarik tangan Ardi yang


masih menyuap sisa batagor.

Hmmph. jawab Ardi yang mulutnya penuh batagor sambil


mengangguk.

Mereka berjalan menuju kantin borju tempat cewek-cewek


biasa nongkrong.

Kok lo disini? bagi dikit batagornya. tanya Daniel seraya

Di dalam kantin yang hanya berisi Andri dan beberapa cewek

menusuk batagor di piring Ardi dengan garpu besi yang sama

terdengar suara Andri mendominasi. Natalie terlihat cukup

sekali tidak mengkilat.

tenang menghadapi tingkah Andri yang berusaha mencari

Laper gua. abis ini deh. jawab Ardi.


Lo gimana sih Di?! Mo dapet Natalie ga? Anak-anak udah
ngerubungi Natalie. Sampe si Andri aja sama Natalie. desak
96

perhatian Natalie.
Woi, Dri. heboh amat. Cerita apaan lo? sapa Daniel.
Wes... wassup ma man. sahut Andri sok asyik.
97

School Princess

Hi Nat, makan apaan? sapa Daniel.

Romanes

Natalie berusaha menahan rasa gelinya. Daniel yang duduk

Hi. jawab Natalie ringan.

di belakang langsung menempati tempat duduk di sebelah

Hi Nat. Ardi menyapa dengan nada ragu.

Natalie.

Hi. sahut Natalie.

Ngomong apaan aja Andri. tanya Daniel yang terlihat agak

Mereka kemudian duduk di meja yang letaknya membelakangi

sedikit cemburu.

Natalie. Andri yang duduk di sebelah Natalie kembali

Flirting-flirting gitu deh. cerita Natalie.

mengeluarkan jurus-jurusnya untuk menundukkan Natalie.

Ardi menyusul dan duduk di sebelah Daniel.

Nat, nanti jalan yuk, mau ga? Ada tempat cool abis. ajak
Andri.

Lo bedua mo jalan ya? Kok ga ngajak-ngajak gua? tanya


Daniel.

Enggak ah. jawab natalie singkat.

Enggak kok. Gua aja kaget. kata Ardi.

Loh kenapa? Tempatnya asyik banget. Pokoknya lo ga bakal

Gua ngomong gitu biar Andri pergi. kata Natalie.

nyesel. bujuk Andri.

Oooo... kata Daniel lega. Kemudian Daniel sadar kalau

Gua ga bisa. Gua dah janji sama Ardi mo jalan. jawab


Natalie.

dia terlalu terlihat jealous terhadap Natalie, maka ia berusaha


meredam perasaan itu agar tidak ketahuan Ardi.

Andri terhenyak dengan perkataan Natalie. Sepanjang


karirnya sebagai penakluk wanita, ia tidak pernah dikalahkan
satu cowok pun terutama cowok level biasa aja seperti Ardi.
Lo ga bilang-bilang Di mo jalan bareng Natalie. ujar Andri
menahan malu.

Gua ke WC dulu. kata Daniel yang langsung berlari


menuju toilet sekolah.
Ardi yang ditinggal sendiri bersama Natalie menjadi grogi.
Tenggorokan Ardi terasa kering. Pikirannya melanglang buana
mencari topik pembicaraan yang tepat.

Ardi yang tidak mengerti apa-apa, celingukan. Tidak


mengiyakan dan juga tidak menyangkal.
Sori Nat, gua ke kelas dulu ya. Andri berusaha tetap
bersikap cool.

Di, kata Adisti lo sering juara kelas ya? tanya Natalie.


Hah? Eng... kebetulan aja kok. jawab Ardi.
Kalo kemarin ini gimana? juara juga? tanya Natalie lagi.
Alhamdulillah. jawab Ardi malu-malu.

98

99

School Princess

Hebat ya. Kok bisa sih juara terus gitu? Emang belajar terus
ya? tanya Natalie.

Romanes

Gila, tangannya halus banget. Kalo gini, kayaknya peluang gua


gede. pikir Ardi.

Enggak kok. Biasa aja.

Eeng... Jam berapa gua ke rumah? tanya Ardi.

Tapi gimana caranya. Kayaknya gua udah belajar-belajar

Terserah gurunya. Murid ikut aja. canda Natalie.

tapi hasilnya sama aja. keluh Natalie.


Gimana ya? Pokoknya tiap pulang, gua baca lagi pelajarannya.
Abis itu sih gua ga belajar lagi. jelas Ardi.
Ardi hebat ya? puji Natalie.
Ardi terlihat sangat malu dan juga bangga mendengar pujian
dari Natalie.

Ardi tertawa GR,Kalo jam 4 gimana? usul Ardi.


OK. Jam 4. kata Natalie setuju.
Apaan jam 4? tanya Daniel yang tiba-tiba muncul di pintuu
kantin.
Enggak. Ini Nil, si Natalie minta gua bantuin belajar. jelas
Ardi sambil nyengir.

Bisa ga lo bantuin gua? pinta Natalie.

Ooo... ujar Daniel hambar.

Bantuin apa? tanya Ardi.

Tiba-tiba bel berbunyi. Murid-murid kembali ke kelas

Jelasin lagi pelajaran. Soalnya di Bandung sama di sini beda.


Kayaknya di sini lebih cepet.

masing-masing. Sepertinya Daniel gagal menyikapi rasa


cemburunya kebalikan dari Daniel, Natalie terlihat sangat

Aduh... bisa ga ya? Gua ga pernah ngajarin orang sih. Nanti


malah ngecewain. kata Ardi.

tenang. Dalam hati Daniel berkata,Bisa ga ya gua ngerahasiain


hubungan ini dari Ardi sama anak-anak? Dada gua rasanya kaya

Plis ya Di. Sampai gua bisa ngikutin ritme pelajaran disini

mau pecah.

aja. Ya Di? Pliiis. pinta Natalie dengan wajah memelas.


Ardi tidak dapat menolak permintaan wajah cantik di
hadapannya.Ya udah, Nanti gua ke rumah lo deh.
Yes... thanks Di. ujar Natalie sambil memegang sebentar
tangan Ardi.

Pulang sekolah.
Ardi dan Daniel berjalan di atas trotoar yang dipenuhi debu
dan sampah-sampah kecil. Cuaca terik sangat menyengat ubunubun.

Wajah Ardi pun memerah. Jantungnya berdegup kencang.


100

Lo jadi ke rumah Natalie? tanya Daniel.


101

School Princess

Romanes

Jadi. Lo mo ikut? tanya Ardi balik.

dingin gua. tanya Ardi khawatir.

Enggak deh. Gua ngantuk banget.

Ya elo jangan ngeliatin dong.

Lo bener juga Nil. Yang penting nekat dulu.

Alah, paling lo juga ngeliatin. Kalo lo bukan cowok normal

Iya kan?! Daniel gitu loh! sombong Daniel.


Kaget banget gua tadi. Natalie tau-tau megang tangan gua.
cerita Ardi heboh.

baru lo bisa cuek.


Beda man. Gua cowok normal dan orang yang lurus. ujar
Daniel.

Raut muka Daniel berubah serius.Yang bener lo? Terus lo


gimana? cecar Daniel.

Lurus di jalan kesesatan. cela Ardi.


Gelak tawa mereka membuat orang-orang yang menunggu

Ya, gua diem aja. Namanya juga kaget. jawab Ardi.

angkutan umum menengok ke arah mereka. Angkutan umum

Kok dia gitu ya? gumam Daniel.

berwarna biru berhenti di depan mereka. Daniel dan Ardi pun

Maksud lo gitu gimana? tanya Ardi yang ternyata

masuk dan menghilang di sesaknya manusia di dalamnya.

mendengar gumaman Daniel.

Eng... enggak... si Natalie mungkin mulai ngerasa deket


sama kita, jadi begitu. kata Daniel.
Ooo... bukan karena tertarik sama gua ya? tanya Ardi

Ding dong.
Ardi memencet bel rumah Natalie. Sesaat kemudian keluar

berharap.
Hmm... kayaknya terlalu cepet. jawab Daniel dengan

pembantu Natalie.Cari siap mas?tanya pembantu Natalie.


Natalienya ada?

tampang serius.
Nanti gua ngajak ngobrol apa ya Nil? Secara gua sendirian.

Dari siapa?
Ardi.

Nervous nih. tanya Ardi.


Lo ikutin aja omongan dia. Nanti juga nyambung. jawab

Oooo... masuk mas, masuk. Udah ditunggu sama mba


Natalie.

Daniel malas.
Kalo dia pake baju seksi lagi, gimana Nil? bisa keringet
102

Ardi mengikuti pembantu Natalie menuju teras depan.


103

School Princess

Silahkan duduk dulu mas. Mo minum apa mas? tanya si


pembantu sopan.

Romanes

sangat lega karena Natalie mengenakan t-shirt putih dan celana


training warna pink.

Air putih aja. pinta Ardi.

Terlintas dalam benak Ardi, Aneh juga ya. hari gini ada acara

Pembantu Natalie kembali masuk ke dalam rumah.

belajar bersama. Tapi good for me.


Di, kok lo ga bawa buku? tanya Natalie.

Udara segar menerpa teras depan rumah Natalie. Tak lama

Kan di sini udah ada. jawab Ardi.

pintu depan rumah terbuka. Ardi berdiri dari tempat duduknya.

Tapi kan bacanya jadi berdua. kata Natalie.

Ardi berdoa dalam hati,jangan pake celana pendek... jangan

Ardi tidak menjawab. Memang itu yang ditunggu Ardi.

pake celana pendek.

Nih, untuk lo. Ardi memberikan kotak coklat kecil

Ternyata yang membuka pintu adalah pembantu Natalie.

Cadbury.

Tunggu sebentar ya mas, Mba Natalie lagi ngambil buku dulu

Wah, kok lo tau gua suka coklat. Thanks Di.

di atas. Mas masuk aja.

Ardi tersenyum puas karena hadiahnya tepat.

Di meja tamu dalam sudah tersedia segelas air es dan

Mo mulai ngerjain apa nih?tanya Ardi.

beberapa cemilan. Ardi duduk di sofa panjang coklat yang

Apa ya? Yang buat besok aja. usul Natalie.

sangat empuk.

Matematik? tanya Ardi.

Duduk di ruang tamu itu mengingatkan Ardi akan kejadian


memalukan sebelumnya. Ardi tersenyum-senyum sendiri.
Sekali-kali ia mengusap wajahnya untuk menghilangkan
ingatannya akan kejadian itu namun gagal.
Sori Di, lama ya? Natalie tiba-tiba muncul di depannya.
Ardi terhentak dari lamunannya.
Enggak. kok.

Iya.
Ardi mengambil buku yang ada di atas meja dan membuka
halaman yang dimaksud.
Coba, lo bisa ga ngerjaini yang pertama? tanya Ardi.
Coba ya...
Natalie membaca soal matematika di depannya. Wajah
Natalie terlihat berpikir keras.Aduuh... ga bisa.

Natalie menaruh buku-buku pelajaran di meja tamu. Ardi


104

Masa sih? Ini kan gampang banget. kata Ardi.


105

School Princess

Ya, kalo buat Ardi sih iya. Ardi kan pinter. puji Natalie.
Wajah Ardi memerah mendengar pujian Natalie.Gini, nih.
kata Ardi sambil mengerjakan soal tersebut dengan semangat.
Natalie memperhatikan Ardi dengan memasang wajah
manis.

Romanes

Ardi mengerjakan soal demi soal tanpa kesulitan. Mata


Natalie memperhatikan dengan seksama apa yang dituliskan
Ardi di buku tulis. Natalie menggeser posisi duduknya ke arah
Ardi. Namun Ardi tidak menyadarinya karena seriusnya ia
mengerjakan soal-soal.

Nih. Cepet kan. Ardi menunjukkan soal yang telah

Natalie semakin mendekati posisi duduknya sampai pahanya

dikerjakannya dalam waktu kurang dari 1 menit.

menyenggol paha Ardi. Ardi terkejut dan menengok ke arah

O iya, ya. Gampang banget ya. ujar Natalie.

Natalie. Tetapi betapa terkejutnya Ardi begitu menatap wajah

Sekarang coba nomor 2. perintah Ardi.

Natalie yang jaraknya tinggal sejengkal dari wajahnya.

Kali ini Natalie memasang tampang serius dan bertopang


dagu.

Badan Ardi seperti dialiri listrik daya rendah. Mulai dari


ubun-ubun hingga ujung kaki. Keringat dingin mulai terasa di

Ih, susah banget sih.

punggungnya.

Bisa ga? tanya Ardi.

Natalie tetap menatap buku tulis yang ada di atas meja.

Ga bisa. Susah banget. keluh Natalie.

Ardi menjadi sangat gugup. Ia tidak dapat lagi berpikir apalagi

Wah, gawat nih. Bisa-bisa gua semua yang ngerjain. ujar

menyelesaikan soal-soal matematika.

Ardi.

Loh kok berhenti Di? Susah ya? tanya Natalie lembut.

Boleh juga tuh. Bisa ga Di? pinta Natalie.


Katanya mo belajar.

Wajahnya menoleh ke arah Ardi.


Tengokan Natalie seakan-akan bergerak dengan slow motion

Besok aja deh. pinta Natalie memelas.


Ardi yang tidak tega melihat wajah Natalie yang sangat cantik
iu akhirnya menyerah.

di mata Ardi.
Ardi tidak tahu harus bagaimana. Tubuhnya seakan paralyzed.
Seluruh sendi-sendinya kaku. Ardi tidak dapat melepaskan

Ya udah deh. Tapi kali ini aja ya?


Yeah... Ardi baik banget. puji Natalie.
106

pandangannya dari wajah Natalie.


Di. Kenapa De? panggil Natalie.
107

School Princess

Romanes

Hah? Oh, enggak, enggak. jawab Ardi terbata-bata.

Nil, dateng juga lo. ujar Ardi seraya menghampiri Daniel.

Kok berhenti ngerjain soalnya? tanya Ardi.

Masuk, Nil. Gua ambil minum dulu ya. kata Natalie yang

Iya... eh... enggak. Lagi mikir. jawab Ardi sekenanya.


Mo minum ga?

kemudian berjalan menuju dapur.


Nil, sini sebentar Nil, gua mo ngomong. ajak Ardi keluar

Eeeh... iya, iya. Boleh. jawab Ardi.


Itu minumnya. ujar Natalie sambil menunjuk ke gelas air
putih yang ada di depan Ardi.
O iya. Ardi mengambil gelas di depannya dan meneguk
habis air putih dingin itu.

ruangan menuju teras depan.


Man, kayaknya taktik lo berhasil. kata Ardi.
Iya,ya? respon Daniel hambar. Rasa cemburu melanda
Daniel. Kedua daun telinganya terasa panas. Wajahnya mulai
memerah. Tapi ia tidak tahu ingin bagaimana dan kepada siapa

Haus ya Di? goda Natalie sambil menahan senyumnya.


Ardi merespon dengan tawa kecil, menarik napas panjang

ia melampiaskan amarahnya.
Nil, lo sakit ya? Muka lo merah banget. tanya Ardi.

kemudian kembali mengerjakan soal-soal yang ada di

Hah? Enggak. Udah lama lo? tanya Daniel.

depannya.

Lumayan. Lo kalo gua ceritain kejadian tadi pasti lo

Natalie yang duduk sangat dekat dengannya membuat

kaget.

konsentrasi Ardi terganggu. Berkali-kali Ardi mencoret hasil

Daniel kembali menanggapi dengan hambar.

pekerjaannya. Wangi parfum Natalie menambah parah

Eh, kok pada di luar? masuk dong. pinta Natalie dari dalam

keadaan. Ardi seakan kembali ke kelas 10. Semua rumus-rumus


di kepalanya hilang begitu saja.
Mo minum lagi? tanya Natalie seraya memegang bahu
Ardi.

ruang tamu.
Daniel dan Ardi masuk ke ruang tamu dimana Natalie sudah
duduk di sofa panjang.
Ardi kembali menempati tempat duduknya di sebelah

Petir serasa menyambar tubuh Ardi. Tiba-tiba Daniel muncul


dari pintu depan yang masih terbuka.
Eh, Daniel. Kok ga kedengeran. kata Natalie kaget.
108

Natalie, Daniel duduk di single seater yang berada di sebelah


Natalie.
Ardi kembali mengerjakan soal-soal matematika sedangkan
109

School Princess

Daniel menatap tajam Natalie. Wajahnya terlihat sangat marah.


Natalie yang sadar akan kecemburuan Daniel, berusaha
tidak menghiraukan Daniel. Ia tetap berkonsentrasi pada soal-

Romanes

kalo menurut lo hal kayak gitu bikin lo marah.


Pintu toilet terbuka. Ardi keluar toilet seraya merapikan
rambut dan bajunya kemudian kembali ke tempat duduknya.

soal yang dikerjakan Ardi. Namun sesekali ia melirik ke arah

Gimana Nat? OK ga? tanya Ardi.

Daniel. Seperti ingin mengatakan,Nanti gua jelasin. Sekarang

Gua sih OK-OK aja. Abis ga ngerti juga. jawab Natalie.

ga usah cemburu.

Kelas lo ga di kasih PR kayak gini? tanya Ardi kepada

Daniel mengambil gelas berisi air putih dingin yang ada


di depannya.Nat, gua minum ya? tegas Daniel. Belum
sempat Natalie menjawab, Daniel sudah menenggak habis
minumannya.

Daniel.
Daniel mengambil buku cetak yang ditunjukkan Ardi. Lalu
menaruhnya lagi.
Ada kayanya. Tapi gua males ngerjain. jawab Daniel.

Dah, udah selesai Nat. Nih baca dulu Nat... Nat boleh
pinjem toiletnya ga? tanya Ardi.

Kebiasaan lo. kata Ardi.


Kebiasaan gimana? tanya Daniel.

Oo... di sana Ardi, di balik tangga. tunjuk Natalie.

Kebiasaan males.

Ardi berjalan kemudian masuk ke dalam toilet.

Kok lo ngomong gitu? tanya Daniel kesal.

Kenapa sih Nil? tanya Natalie.

Udah, kok malah berantem. lerai Natalie.

Lo ngapain pegang-pegang Ardi begitu? tanya Daniel

Udah pada makan belum? tanya Natalie.

kesal.

Ardi dan Daniel tidak menjawab tapi wajah Ardi menjawab

Kok lo nanyanya begitu sih? Biasa aja dong. jawab Natalie


yang tidak terima dibentak Daniel.
Kita sebenernya udah jadian belum sih? tanya Daniel lagi.
Ya iya.

belum.
Tunggu sebentar ya? ucap Natalie.
Natalie pergi ke ruang makan untuk melihat apakah makan
malam sudah disiapkan.

Tapi kenapa lo begitu tadi?

Knapa lo Nil? Sensitif banget lo! tanya Ardi.

Natalie terdiam sejenak,Maaf deh, gua ga sadar. Gua ga tau

Pusing gua... pusing! gerutu Daniel.

110

111

School Princess

Romanes

Pusing kenapa?

Iya, bener.

Mendingan lo ga usah tau! Daniel tetap berusaha

Masih marah? tanya Natalie.

merahasiakan hubungannya dengan Natalie.


Ardi sedikit heran, baru kali ini Daniel tidak menceritakan

Enggak. jawab Daniel bohong.


Nil, mo kasih tahu Ardi aja tentang kita.

masalahnya. Biasanya Daniel selalu menceritakan semua hal

Jangan, jangan. cegah Daniel.

yang membuatnya jengkel. Sampai hal terkecil seperti betapa

Abis susah juga ya kalo begini.

mengesalkannya menonton DVD bajakan yang selalu hang

Jangan. Ardi jangan sampe tahu.

pada akhir-akhir film.

Tapi yang lo lakuin sama sekali engga ngebantu, Nil. keluh

Makan dulu yuk. ajak Natalie.

Natalie.Bukannya kita harus buat kesan kalo nggak ada apa-

Bokap nyokap lo ga makan? tanya Ardi.

apa? Pilihannya cuma dua Nil, kita kasih tahu Ardi atau kita

Mereka pulangnya malem banget. Biasanya makan di luar.

sandiwara di depan Ardi.tegas Natalie.

jelas Natalie.

Daniel tidak dapat berkata apa-apa.

Ayo Nil, makan. ajak Ardi.


Lo aja deh, gua udah makan. tolak Daniel.
Natalie mengantar Ardi ke meja makan sampai Ardi
mengambil makanannya.

Ga usah khawatir Nil. Gua kan udah jadi cewe lo, bukan
cewe siapa-siap lagi. ya? hibur Natalie.
Ardi menarik napas panjang lalu mengusap wajahnya dengan
kedua tangan.

Di, tunggu sebentar ya. Biar gua ajak Daniel makan. kata
Natalie.

Udah yuk makan. ajak Natalie lagi.


Akhirnya Daniel menyerah dan beranjak dari tempat

Natalie menghampiri Daniel yang jaraknya cukup jauh dari


ruang makan.

duduknya kemudian berjalan menuju ruang makan bersama


Natalie.

Ayo Nil, makan yuk. ajak Natalie


Udah... udah. jawab Daniel singkat.

Ayo Nil, makan. ajak Ardi yang sudah menghabiskan


setengah piring.

Bener nih?
112

113

School Princess

Romanes

Natalie tuh tipe agresif. Nah, elo orangnya kayak gini.


Plintat-plintut , ga pede, pemalu. Bisa-bisa Natalie bosen sama

Dah Nat. teriak Ardi dari dalam mobil Daniel yang berjalan
pelan melewati Natalie yang berada di pintu pagar.
Man, sori kalo gua nyinggung lo. ujar Ardi.

lo.
Yaah. Lo gimana sih. Bukannya ngasih semangat malah
jatohin.
Bukannya jatuhin, gua sebagai temen lo, malah bantu lo

Enggak, ga papa.
Sadis man, Natalie tuh gila-gilaan banget cantiknya. Knapa
dia ga jadi model aja disini ya? ujar Ardi.
Mana gua tahu. Lo tanya aja sama dia.
Jangan dong. Nanti kalo gua nanya, nanti dia pengen jadi

supaya nanti, siapa tahu lo jadian sama Natalie, jangan sampe


sakit hati kalo ditinggalin dia.
Belom tentu. Natalie kan belum kenal gua. Siapa tahu pas
tahu siapa gua, dia malah cinta mati sama gua. ujar Ardi.

model, lagi. Kalo Natalie jadi model, saingan gua model-model

Daniel malah tertawa mendengar kata-kata Ardi.

juga. Mampus gua. Kalo saingan gua elo mah masih bisa

Yang bener aja lo. Natalie tuh pasti standar-nya tinggi. Udah
lah Di, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,

saingan.
Daniel terhentak dengan kata-kata Ardi. Apa dia mulai
curiga kalo gua suka sama Natalie. pikir Daniel dalam hati.
Gua mah, males ngejar cewek, capek. Liat aja elo. Repot

mendingan lo cari yang lain aja. Pasti gua bantuin lagi.


Telat, man, telat. Gua udah jatuh cinta sama Natalie.
Yaa... terserah lo. jawab Daniel sedikit kesal.
Terus gua musti gimana lagi? tanya Ardi.

banget.
Tapi dari capek-capek, udah ada hasilnya man. Natalie

Kalo Natalie udah gitu mah, tembak aja. jawab Daniel


asal.

megang gua. kata Ardi.


Masa? tanya Daniel.

Hah?! Secepet ini?

Yaahh... ga percaya dia. Bener! yakin Ardi.

Kata lo Natalie udah megang lo?

Tapi, kayaknya lo ga cocok sama Natalie.

Iya.

Kenapa? tanya Ardi.

Ya udah, berarti lampu ijo. Tembak aja. kata Daniel.


114

115

School Princess

Langsung apa di telpon? tanya Ardi.


Di telpon juga ga papa. jawab Daniel asal-asalan agar Ardi
ditolak Natalie.

Romanes

Ardi memegang-megang HP-nya di tempat tidur. Di layar


HP tercantum nama Natalie dan nomor HP-nya.
Ardi berusaha mengumpulkan keberanian untuk menembak

Gitu ya? Nanti malem deh.

Natalie. Walaupun dalam hatinya berkata tidak mungkin Natalie

Kasih kabar gua ya hasilnya. pinta Daniel.

menolaknya, mengingat kejadian di rumah Natalie.

Siip. Tenang aja. Kalo gua jadian sama Natalie gua traktir.

Berkali-kali Ardi mengubah posisinya. Dari tiduran ke posisi

Dimana?

duduk, tiduran lagi, duduk lagi, tiduran lagi. Begitu terus

Dimana aja!

sampai setengah jam.

Bener nih?

Jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam.Gua musti

Bener!

nelpon sekarang. Ga boleh ditunda-tunda. Ayo Di, lo musti

Outback ya?!

berani. gumam Ardi.

OK jawab Ardi yakin.

Ardi akhirnya memencet tombol yes di HP-nya. Nada

Di, Di, kasian banget sih lo. Natalie tuh udah punya gua.
kata Daniel dalam hati. Senyuman kecil merekah di wajah
Daniel.

sambung seperti terdengar lebih keras dari biasanya. Berlomba


dengan denyut jantung Ardi yang berdebar sangat kencang.
Gua musti langsung bilang gua suka sama lo, Gua musti

Knapa lo senyum-senyum sendiri? Gini nih orang ga pernah


makan enak, Denger Outback aja udah girang. canda Ardi.
Mobil Daniel melesat kencang di jalan yang sepi. Malam

langsung bilang gua suka sama lo,Gua musti langsung bilang


gua suka sama lo. tanam Ardi dalam hati.
Halo. Suara Natalie terdengar lembut.

ini akan menjadi malam penentuan bagi Ardi. Sedangkan bagi

Halo, Nat. Ini Ardi. Gua... Belum selesai Ardi bicara

Daniel, apabila Ardi ditolak Natalie, ia akan lebih leluasa untuk

Natalie memotong, Di, tunggu sebentar ya, Gua lagi nelpon

lebih dekat dengan Natalie.

Adisti.

k
116

Ooo... ya udah nanti gua telpon lagi. kata Ardi.


Ok... telpon ya, jangan lupa. sahut Natalie.
117

School Princess

Iya. kata Ardi yang kemudian memencet tombol no di


HP-nya.

Romanes

Iya, iya. Apa sih Di? jadi penasaran.


Gua... gua mo bilang... kemudian Ardi terdiam. Mulutnya

Ardi yang tidak sadar sudah dalam keadaan berdiri,


menghempaskan tubuhnya di tempat tidur.
Jantung gua kaya mo copot. ujar Ardi sambil memegang
dadanya dengan tangan kiri.

seperti terkunci rapat.


Halo, Di. Mo bilang apa sih? tanya Natalie penasaran.
Hmmm... gua mo bilang kalo... gua suka banget sama lo.
akhirnya Ardi mengucapkan kalimat yang selama ini dia simpan

Ardi melihat jam dinding berwarna putih dan berbingkai


silver dikamarnya. Waktu baru berjalan 5 menit tapi terasa
sudah 30 meniit berlalu.

rapat-rapat di hatinya. Ardi merasakan perasaan yang sangat lega


sekali. Seperti menurunkan beban berton-ton dari dadanya.
Hah? respon Natalie yang tidak siap mendengar perkataan

Udah kali ya. kata Ardi dalam hati.


Ia kembali memencet no HP Natalie.

Ardi.
Elo ga usah jawab sekarang. Gua enggak maksa lo kok. Yang
penting gua udah bilang ke elo perasaan gua. kata Ardi.

Halo.

Ehm... Di... boleh ga gua jawab nanti? tanya Natalie.

Iya, Di. jawab Natalie.

Boleh... boleh... pokoknya gua tunggu. Terserah lo aja

Ganggu ga? tanya Ardi basa-basi.


Enggak kok, kenapa Di?

kapan. jawab Ardi.


Ardi dan Natalie tidak tahu ingin berkata apa lagi. keheningan

Eeng... Udah mo tidur ya? tanya Ardi lagi.


Enggak kok, enggak. Ada apa sih Di, kok nanya mulu?
Ini... ada yang mau gua omongin.

sejenak melanda pecakapan mereka.


Iya deh Nat, udah malem. Gua cuma mo ngomong itu aja
kok. Thanks ya Nat. kata Ardi.

Knapa Di?

Iya. Bye.

Hmmm... tapi jangan marah ya? pinta Ardi.

Bye.

Marah kenapa sih?

Ardi menyudahi misinya dengan napas lega. Sekarang ia

Janji dulu jangan marah.

tinggal menunggu jawaban Natalie. Ardi sangat pesimis dengan


118

119

School Princess

Romanes

jawaban Natalie. Terlintas di kepalanya usaha PDKT yang

Bener!

dilakukannya terlalu singkat dan tidak bermutu.

Yakin?

Satu-satunya saat yang paling bisa mendukung tindakannya


adalah sewaktu ia mengerjakan PR Natalie di rumahnya.
Pasti ditolak gua. Pasti banget ditolak. Kecepetan nih.
kecepetan. Gila. ngasih bunga aja belom. gerutu Ardi.
Ardi membolak-balikkan badannya di tempat tidur. Hatinya
tidak tenang memikirkan jawaban dari Natalie.

Iya.
Tau ga sekarang gua lagi ngapain? tanya Daniel.
Nelpon.
Nelpon siapa?
Nelpon aku lah.
Dan Adisti. tambah Daniel.
Maksud kamu? tanya Natalie bingung.

Halo. Daniel? Lama ya? tanya Natalie di telpon.


Iya, lama banget. Adisti ngomong apa aja sih? tanya
Daniel

Gua lagi nelpon Adisti pake HP gua yang lain. Gua mo cek
bener ga Adisti nelpon. ujar Daniel.
Ih, Daniel kok ga percayaan banget sih... Iya, iya... bukan

Biasa... gosip sekolah. jawab Natalie berbohong.


Emang Adisti sering nelpon jam segini? Malem banget.
tanya Daniel curiga.

Adisti yang nelpon. Ardi. kata Natalie.


Kok bohong?
Kalo cerita Ardi yang telpon, nanti cemburu lagi.

Tau tuh. Lagian kok lo nanya mulu sih? Kayak wartawan


aja.

Susah juga ya rahasia-rahasian begini. kata Daniel.


Abis gimana? Lo mo cerita ke Ardi? Terus kalo cerita,

Sebenernya yang nelpon Adisti apa Ardi? cecar Daniel


lagi.

bukannya nanti persahabatan kamu sama Ardi berantakan?


Terus gimana anak-anak di sekolah? Bukannya nanti kita

Iih... kok gak percayaan banget sih.


Adisti apa Ardi?

digosipin gila-gilaan? Tapi terserah sih. ujar Natalie.


Tapi lo jangan berlebihan juga dong sandiwaranya. Masa

Adisti.

pake pegang-pegang segala.

Bener?

Kok ungkit-ungkit lagi sih. Kan udah minta maaf. Udah


120

121

School Princess

ah, cape berantem terus. keluh Natalie.

Romanes

Memang Regi satu-satunya murid bertampang guru di

Daniel menarik napas dalam-dalam.

sekolah itu. Ia mempunyai julukan Bulu. Karena wajah dan

Iya deh, sorri. Gua ga bisa ngeliat pacar gua disentuh orang

badannya sangat subur ditumbuhi bulu.

lain.

Monyet lo! teriak Regi.

Kali ini Natalie tidak bisa berkata apa-apa.

Loh... monyet kok manggil monyet. celetuk Daniel.

Udah malem. Tidur gih. Nanti sakit.

Daniel dan Ardi pun tertawa terbahak-bahak. Regi hanya

Iya.

memasang tampang tak berdaya.

Nanti kita omongin lagi deh masalah Ardi.


Ya udah. jawab Natalie lembut
Udah ya, Daah.

Ah, cape deh gua. Dicelain mulu. Ke kantin aja gua. Haus.
ujar Regi.
Eh... Gi, gua saranin lo jangan ke kantin dulu hari ini.

Daah.

saran Daniel.
Regi menghentikan langkahnya.Kenapa emang? tanyaRegi
heran.

Selasa pagi di SMA XII


Bel istirahat berbunyi. Ardi berjalan cepat menghampiri

Kucing aja diusir, apalagi monyet! ejek Daniel lagi.

Daniel yang sedang bercanda dengan Regi temen sekelas Daniel

Anjir lo! teriak Regi sambil menonjok tangan Daniel.

di kursi panjang depan koperasi sekolah.

Daniel tertawa sambil menahan sakit di tangannya. Regi

Nil, Nil! panggil Ardi dari jauh.

melenggang meninggalkan Daniel dan Ardi yang tak berhenti

Daniel mencari asal suara. Dilihatnya Ardi berlari kecil ke

tertawa. Regi mengacungkan jari tengahnya kemudian

arahnya.

menghilang di belokan lorong sekolah.

Kenapa lo Di, lari-larian begitu. Kayak anak kecil aja. ujar


Regi.

Kadang-kadang gua kasian sama Regi. kata Ardi.


Iya. Tapi lebih sering teganya. jawab Daniel.

Daripada elo kayak bapak-bapak. Potong tuh kumis.


Ketebelan, mulut lo ga keliatan. balas Ardi.
122

Tawa mereka semakin keras. Cewek-cewek anak IPA yang


duduk di sebelah mereka mulai merasa terganggu.Ssst... berisik
123

School Princess

banget siih! Daniel ketawanya jangan teriak-teriak dong. pinta


salah satu dari mereka.

Romanes

Enggak, enggak. Enak aja lo. Tapi misalnya... misalnya niih


Di... gua ngejar Natalie gimana? tanya Daniel.

Sori... sori... Nih si Ardi ngelawak melulu. Lucu banget.


Mo ikutan ga? tanya Daniel.

Wah... lo tega lo sama temen. Mustinya lo bantuin gua


sampe dapet.

Mereka tidak mengindahkan perkataan Daniel.

Kan gua ngejar abis lo ditolak. kata Daniel.

Nil, tadi malem gua udah nembak Natalie. kata Ardi.

Kata siapa gua bakal ditolak. jawab Ardi.

Yang bener lo. jawab Daniel.

Tadi kan gua bilang misalnya. kata Daniel mengingatkan.

Iya, bener.

Yang pasti sih kita ga bakal temenan lagi.

Trus, Natalie bilang apa?

Loh kok gitu man? Masa gara-gara cewek doang kita ga

Belum. Katanya pikir-pikir dulu. jawab Ardi.


Oooo.

temenan.
Lo liatnya kebalik, yang bener, masa elo mo ngorbanin

Kira-kira bilang iya ga ya? tanya Ardi.

pertemanan gara-gara Natalie.

Ga tau deh.

Gua ga ngerti. kata Daniel.

Asli deg-degan abis gua. Apalagi di kelas. Ga berani gua liat

Sudah lah... berandai-andai mulu. Sebenernya lo mo ngejar

muka Natalie. Takut berubah pikiran.


Tapi misalnya nih Di, misalnya loh... lo ditolak. Gimana?
tanya Daniel.

Natalie apa enggak? tanya Ardi tegas.


Ya enggak lah. jawab Daniel. Tapi gua udah jadian sama
Natalie, Di. kata Daniel dalam hati.

Yaaa... mo gimana lagi?

Bel sekolah berbunyi. Murid-murid kembali ke kelasnya

Lo bakal ngejar Natalie terus ga? tanya Daniel lagi.

masing-masing. Lorong-lorong sekolah kembali sepi. Kantin

Ga tau. Maybe yes, maybe no. Emang knapa? tanya Ardi

belakang sekolah dihuni murid-murid yang cabut. Asap-

balik.

asap rokok mengepul dari balik ruang lab yang menjadi best

Ardi memperhatikan Daniel sebentar,Lo mo ngejar juga


ya? tanyanya.

camp murid-murid yang cabut untuk merokok. Dunia SMA


yang penuh warna ini akan menjadi kenangan terindah atau

124

125

School Princess

Romanes

terburuk. Tergantung cara masing-masing menikmatinya.

Sudah 15 menit, Pak Syahroni, guru sosiologi, tidak

Pertemanan Ardi dan Daniel akan menjadi pertemanan yang

muncul-muncul. Murid-murid 12 IPS 1 sudah mulai resah.

terbaik atau terburuk tergantung kemampuan Daniel dan

Suara gaduh pun tak dapat dihindari. Murid-murid cowokpun

Natalie menyimpan rapat-rapat rahasia mereka.

berhamburan keluar.
Natalie berjalan meninggalkan kelas menuju toilet sekolah.
Ardi yang duduk di pinggir lapangan melihat Natalie yang jalan

Hari Jumat di SMA XII


Sudah tiga hari Natalie menggantung pertanyaan Ardi. Natalie
seperti lupa untuk memikirkan jawaban yang akan diberikan ke

sendirian melihat peluang untuk berbicara langsung dengan


Natalie.

Ardi. Padahal selama tiga hari itu Ardi selalu ke rumah Natalie

Ardi berlari kecil menyusul Natalie.Ia memperlambat larinya

untuk membantu Natalie mengejar ketertingalannya dalam

ketika melihat Natalie masuk toilet sekolah yang berada di

pelajaran.

bagian belakang sekolah. Ardi kemudian duduk di taman tak

Ardi tidak berani menanyakannya kepada Natalie. Ia tidak

jauh dari situ.

ingin memberi kesan memaksa. Walaupun kadang terbersit

Ardi memutar otaknya untuk mencari kalimat yang tepat

di pikirannya pertanyaan itu.Jadi bagaimana Nat. Iya apa

untuk menanyakan jawaban yang sudah ditunggu Ardi

enggak?

selama 3 hari.

Di kelas konsentrasi Ardi sangat terganggu. Matanya tidak


bisa melepaskan pandangan dari Natalie. Pada saat pergantian
pelajaran Ardi ingin sekali menghampiri Natalie dan Adisti.
Namun rasa malu dan segan Ardi menahan langkahnya untuk
menghampiri Natalie.

Natalie terlihat keluar dari toilet. Ardi merapikan rambut


dan bajunya dengan tangan.
Hai Nat. panggil Ardi sambil berdiri ketika Natalie lewat
di depannya.
Hai. Ngapain sendirian di sini? tanya Natalie.

Kadang Ardi merasa sekilas Natalie memper


hatikannya.
Namun Ardi merasa itu hanya perasaannya saja.

Eeng... boleh ngomong sebentar ga?


Natalie menghampiri Ardi dan duduk di bangku semen
sebelah Ardi.

126

127

School Princess

Sori Nat, gua cuman mo tanya... jadinya gimana? tanya


Ardi.

Romanes

bunga.Iya, kita belum begitu saling kenal. Tapi ini bukan


penolakan kan? tanya Ardi.

Ehm... emangnya musti sekarang ya? tanya Natalie.


Abis... kapan lagi? Emang kalo nunggu besok, lusa atau

Bukan... bukan. Gua cuma pengen lebih kenal lo dulu. Gua


kan baru seminggu ini deket sama lo Di. jelas Natalie.

beberapa hari lagi, bakal merubah keputusan lo yang sekarang?

Sori ya Nat kalo lo ngerasa gua terlalu maksa.

tanya Ardi.

Ga pa pa kok.

Natalie merapikan rambut panjangnya kebalik telinganya.Lo


bener-bener pengen jawabannya sekarang?
Iya. Walaupun jawabannya ga enak, gua tetep minta
jawabannya sekarang. jawab Ardi tegas.

Tiba-tiba dari ujung depan kelas terdengar teriakan,woy,


masuk, masuk. Gurunya ada.. Diiringi Pak Syahroni yang
terlihat muncul dari ruang guru.
Ayo Nat. ajak Ardi.

Natalie menggigit bibir bawahnya. Namun bahasa tubuhnya

Merekapun berjalan kembali ke kelas 12 IPS 1, melewati

tidak menandakan kegugupan sama sekali. Kebalikan dengan

kelas-kelas lain yang dengan tenang mengikuti pelajaran. Di

Ardi yang di bajunya sudah terlihat jiplakan-jiplakan keringat

antaranya kelas 12 IPS 5, kelas Daniel.

dingin dan wajahnya yang tegang.


Kalo jawaban gua, bukan iya, bukan enggak. jawab
Natalie.

Natalie yang kini menjadi pujaan sekolah, sangat menarik


perhatian cowok-cowok di kelas yang dilewatinya. Terutama
Daniel yang memperhatikan dengan seksama Natalie dan Ardi

Maksud lo gimana? tanya Ardi bingung.

yang jalan bersebelahan. Sial, Ardi udah nanya belum ya? Tapi

Gua enggak bisa bilang iya soalnya gua belum kenal banget

kok malah ketawa-ketawa. Jangan-jangan Natalie bilang iya..

sama lo Di, terus gua gak bisa bilang enggak soalnya menurut

Pikir Daniel cemas.

gua lo tuh orangnya baik banget sama gua. Dan gua suka
banget soalnya jarang ada cowok yang baiknya kaya lo. terang
Natalie.

Daniel berusaha menghubungi HP Natalie sejak bubaran


sekolah tetapi tidak berhasil. Adistipun tidak mengetahui

Mendengar penjelasan Natalie, hati Ardi cukup berbunga128

keberadaan Natalie. Sejak kejadian di PIM, Adisti tidak begitu


129

School Princess

Romanes

dekat lagi dengan Natalie. Ia lebih memilih menghindar dari

Enggak, cuma ngobrol aja.

cinta segitiga yang berpotensi besar diterjang Tsunami.

Bukannya Ardi nanya jawaban waktu dia nembak? cecar

Daniel juga mencoba menghubungi rumah Natalie tetapi

Daniel.

tidak ada. Hatinya semakin cemas. Keingintahuan Daniel akan

Iya. Ardi cerita?

kejadian di sekolah tadi semakin besar.

Enggak. Trus lo jawab apa?

Tiba-tiba HP Daniel berbunyi. Di layar HP tertulis nama


Natalie. Daniel buru-buru memencet tombol yes.
Halo Nat?

Yaa... aku bilang enggak bisa.


Enggak, maksud lo? Daniel mempertegas.
Aku bilang, kita temenan aja. jawab Natalie yang mulai

Iya... tadi Daniel telpon?

terganggu dengan rentetan pertanyaan Daniel.

Kok gak diangkat sih? Udah nelpon berjuta-juta kali.


gerutu Daniel.

Daniel sejenak terdiam. Ia memutar otaknya untuk menyusun


pertanyaan-pertanyaan yang bisa menenangkan hatinya yang

Di silent. Jadi ga denger.

masih ragu akan kesetiaan Natalie.

Emang ga di vibrate? tanya Daniel.

terus Ardi gimana? Bete dong dia?

Di vibrate kok, tapi ditaruh di dalem tas sih, jadi ga

Kayaknya sih enggak. Soalnya abis itu kita ngobrol biasa.

ketahuan.

jawab Natalie.

Sekarang dimana?

Setelah gua pikir-pikir. Mendingan gua jujur aja sama Ardi.

Di rumah. Kenapa sih, kok nanya-nanya terus?


Tadi ngobrol sama Ardi di kantin? tanya Daniel.
Enggak.

Gua gak kuat musti rahasia-rahasian terus.


Hah? Kok tega banget sih. Siapa tahu sebenernya Ardi bete.
Nanti aja dulu bilangnya. jangan sekarang-sekarang.

Iya. Gua liat kok lo jalan bedua Ardi dari arah kantin.
Ooo... itu. Bukan dari kantin. Tadi pas pelajaran kosong ke
toilet. Trus ada Ardi di taman.
Ngapain?

Ah, biarin deh... paling berantem berapa hari. Ardi pasti


maafin kita kok. Gua kenal banget si Ardi.
Yaah... jangan dong. Kalo Daniel enak gak sekelas. Kalo
anak-anak sekelas musuhin Natalie gimana? Secara, Natalie

130

131

School Princess

kan anak baru disini.

Romanes

melintir kepala cowok-cowok. Daniel ingin menyombongkan

jadi gimana? Percuma jadian kalo rasanya kayak temenan


biasa?

Natalie ke semua orang. Daniel ingin mengatakan kepada


mereka Niih cewek gua. Gimana cantik ga? weits, jangan sampe

Loh kok Daniel ngomong gitu? Daniel mo kita bubaran


aja? tanya Natalie.

ngiler gitu dong. Namun apa daya, untuk sementara Daniel


harus menahan dulu obsesinya itu.

Bukannya begitu. Paling enggak kita jalan kek. Ini, mo jalan


aja takut ketahuan yang lain.

Hi. sapa Daniel di HP.


Hi. sahut Natalie.

Iya deh... tapi jalannya jangan yang tempat beredar anakanak.

Lagi ngapain? tanya Daniel


Lagi nonton DVD.

Bener nih? tanya Daniel.

Judulnya apa?

Bener. jawab Natalie yakin.

Good Luck Chuck.

Terus Ardi gimana? kapan kita bilang ke dia? tanya

Suka ya film-film jorok gitu?

Daniel.

Hah?! Emang jorok? Enggak ah... dari tadi enggak ada

Kok kita sih? Natalie ga mau ah. Takut. tolak Natalie

joroknya?

Masa gua sendirian.

Baru mulai ya?

Plisss... jangan sama Natalie. ya? ya? pinta Natalie.

10 menitan.

Liat nanti aja deh kalo gitu. ujar Daniel.

Berarti belum sampe tujuan. Sebentar lagi juga ketemu.


kata Daniel.
Iiih... matiin aja ah. ujar Natalie

Sabtu siang.
Sampai hari ini Daniel berhasil merahasiakan hubungannya

Daniel hanya merespon dengan tawa puas.

dengan Natalie dari Ardi. Namun Daniel merasa sangat aneh

Nanti malaem jalan yuk Nat. ajak Daniel di HP.

dengan keadaan ini. Terutama karena pacarnya yang sekarang

Yuk... kemana? tanya Natalie.

adalah seorang Natalie, yang cantiknya gila-gilaan, yang bisa buat

Terserah. jawab Daniel.

132

133

School Princess

Kok terserah sih? Kan yang ngajak Daniel. Jadi, yang


nentuin Daniel dong.

Romanes

Natalie lembut.
Ooo... gitu.

Kalo begitu. Kita makan aja dulu di Taman Anggrek, abis


itu kita pikirin mo kemana lagi.

Natalie ,yang mendengar nada suara kecewa Ardi, merasa


tidak enak.

Ok. Jam berapa?

Tapi kalo minggu depan gua bisa.ujar Natalie.

Jam 6 ya?

Ardi yang mendengar penjelasan Natalie, menjadi berse

Ok.

mangat.
Yes! teriak Ardi tanpa sadar.

HP Natalie berdering kencang. Natalie yang sedang mencaricari film pengganti Good Luck Chuck, buru-buru mengambil
HP-nya.

Di ujung HP Natalie hanya menahan tawanya.


Ardi yang tersadar akan tindakannya, langsung mengatur
emosinya, menenangkan diri dengan menarik napas panjang.

Nama Ardi terpampang jelas di HP Natalie. Ada sedikit

Ok. Minggu depan. Gua jemput jam berapa? tanya Ardi.

keraguan untuk mengangkat panggian Ardi, namun Natalie

Terserah. kata Natalie.

tetap memencet tombol yes

Jam 7 gimana?

Halo Di. sapa Natalie.

Ok.

Hi. Ganggu nggak? tanya Ardi.

Kalo gitu gua booking-in dulu tempatnya ke tante gua.

Enggak, ada apa Di? tanya Natalie.

Pake booking segala? tanya Natalie.

Enggak... Nanti malem lo ada acara ga?

Iya... restorannya ruame buanget. Jadi musti booking dulu

Nanti malem? Emangnya kenapa? tanya Natalie pura-pura


tidak mengerti.

walaupun gua saudaranya.


Ooo... nama restonya apa sih? tanya Natalie.

Enggak...itu... Tante gua baru buka restoran di kebayoran.


Tempatnya keren banget. pasti lo suka.
Aduh, Di.Sori banget tapi gua malem ini ga bisa. tolak
134

Bonne Cuisine jawab Ardi.


Bon apa?
Bonne Cuisine. ulang Ardi.
135

School Princess

Apa tuh? tanya Natalie tak mengerti.

Romanes

lagi.

dari bahasa perancis artinya masakan enak.

Sama Siska, Reina, terus Marsya.

Lo bisa bahasa perancis? tanya Natalie.

Ooo... gimana? asik-asik ga anaknya?

Enggak. Gua dikasih tau artinya sama tante gua.

Loh, emang lo ga kenal? tanya Natalie.

Oooo... kirain lo bisa bahasa Perancis juga. Pinter banget.

Kenal sih... tapi mereka kayaknya enggak kenal gua.

ujar Natalie.

Emang enggak pernah sekelas? tanya Natalie heran.

Ardi hanya tertawa bangga.

Enggak. Lagipula bukan masalah sekelas atau enggak. Gua

Pokoknya lo ga bakal nyesel. makanannya enak banget

sama mereka udah beda kasta. Mereka tuh mainnya sama

tempatnya cozy banget. Apalagi kalo malem, banyak lampu-

anak-anak borju. Liat aja kalo bubar sekolah. Mereka selalu

lampunya. Bagus banget.

nongkrong di sebelah sekolah yang banyak mobil gaulnya.

Lo bisa aja Di, promosiin restoran tante lo. Mentangmentang saudara. goda Natalie.
Tapi bener loh. Tempatnya ok banget.
Iya, iya, percaya.

Emang lo ga pernah nongkrong di situ? tanya Ardi.


Belum. gua sering diajak sih. Tapi gua biasanya langsung
balik. Paling gua ngobrol di dalem kantin doang pas istirahat.
Terus anak-anak cowok tongkrongan mereka juga di

Adisti apa kabar? tanya Ardi.


Lo gimana sih Di, kan lo sekelas juga?
Iya tapi kan gua ga bergaul sama kalian.

kantin?
Kadang-kadang. Tapi bete. Pada senga banget. Ngomongnya
sombong banget.

Kayaknya baik-baik aja. jawab Natalie.

Iya... padahal mereka pake uang bapaknya.

Kok kayaknya? tanya Ardi.

Iya, ya...kaya kita. jawab Natalie.

Abis gua ketemunya di kelas doang.

Ardi dan Natalie kemudian tertawa terbahak-bahak.

Kok gitu? telponan juga enggak?

Ya, udah deh, Nat. Jangan lupa ya, minggu depan. Ardi

Sekarang udah jarang banget.


Terus lo kalo di sekolah bergaul sama siapa? tanya Ardi
136

mengingatkan.
Iya. Thanks ya Di.
137

School Princess

Gua yang terima kasih. kata Ardi lagi.

Romanes

masuk. Daniel dan Natalie menaiki tangga jalan yang menuju


ke atas. Daniel meraih tangan Natalie. Natalie memandang

Malam Minggu menuju Mal Taman Anggrek


Daniel dan Natalie menuju Mal Taman Anggrek dengan
mobil Camry warna hitam Daniel. Natalie malam itu terlihat

Daniel sambil tersenyum sedangkan Daniel berusaha tetap


menatap ke depan. Ia tidak ingin sampai ketahuan betapa
gugupnya ia saat itu.

sangat cantik. Rambut Natalie yang terikat rapi dengan poni

Mal Taman Anggrek yang dipenuhi dengan restauran cukup

yang disisir ke samping kiri terlihat sangat indah terkena kilatan

ramai malam itu. Daniel dan Natalie berjalan bergandengan

lampu jalan.

tangan. Seperti yang diprediksi sebelumnya, cowok-cowok

Daniel kadang mencuri pandang dengan pura-pura melihat

seperti terbius dengan kecantikan Natalie. Tidak ada satupun

spion kirinya. Ia masih tidak habis pikir, ia bisa mendapatkan

yang tidak memperhatikan Natalie. Malam itu seperti one

pacar yang sedemikian cantik. Jika membandingkan dengan

woman show di Mal itu. Daniel semakin erat memegang

model-model yang pernah Daniel lihat di majalah Seventeen,

tangan Natalie. Cita-citanya untuk menyombongkan pacarnya

Natalie bisa dimasukkan ke dalam top 5 model tercantik

tercapai.

majalah itu.

Namun Natalie, yang menjadi pusat perhatian, seperti tidak

Daniel mengenakan kemeja hitam andalannya dan celana


jins. Di mobil mereka tidak banyak mengobrol. Suasana
canggung sangat terasa.

peduli dengan tatapan-tatapan cowok-cowok yang lewat di


depannya.
Mo makan apa Nat? tanya Daniel.

Mobil memasuki tempat parkir Mal Taman Anggrek yang

Terserah. jawabnya

berliku-liku. Daniel mengendarai mobilnya secara perlahan.

Natalie senengnya makanan apa? tanya Daniel.

Kepalanya menengok ke kanan dan kekiri mencari ruang parkir

Apa aja.

yang kosong. Begitu juga Natalie yang sesekali menengok ke

Daniel memutar otaknya untuk mencari restoran yang enak

arah kirinya.

buat mereka berdua.

Akhirnya Daniel mendapatkan parkir tidak jauh dari tangga


138

Ke Etude House dulu mau ga? pinta Natalie manis.


139

School Princess

Ya udah.

Romanes

Jadi si Ardi sampe sekarang belum tahu apa-apa? tanya

Mereka berjalan menuju Etude House di lantai 3. Tiba-tiba


dari arah belakang terdengar suara wanita memanggil.
Natalie!

Adisti kaget.
Ya belum lah. Kalo sampe tau, dia pasti marah. ujar
Daniel.

Natalie dan Daniel terhenti dan mencari arah suara. Terlihat


Adisti berjalan menghampiri.

Gimana sih lo? Terus, Ardi masih ngejar lo Nat? tanya


Adisti.

Hai, Dis sama siapa lo? tanya Natalie.

Kayaknya sih gitu. jawab Natalie ragu.

Hai, Dis. sapa Daniel.

Adisti mengeluarkan tampang tidak habis pikir.Ya udah

Hai. Gua sama Nisa. jawab Adisti.

deh... cepetan lo pada pergi. Keburu Nisa dateng. perintah

Loh, Nisa-nya mana? tanya Natalie.

Adisti.

Tadi sih di sekitar sini. jawab Adisti.


Pada mo kemana? tanya Adisti
Mo makan. jawab Adisti.

Tapi belum sempat mereka melangkah, terdengar panggilan


Nisa dari samping Natalie.Nat!
Nisa menghampiri mereka. Raut wajah Nisa berubah ketika

Nat, Nisa jangan sampe tau kita udah jadian. bisik Daniel
pelan.

menyadari cowok yang di samping Natalie adalah Daniel.


Eh, Daniel. Pa kabar Nil. sapa Nisa kaku.

Ngapain sih lo Nil bisik-bisik?... Oooo... Pada ga mau


diganggu ya?... Cieee yang baru jadian. goda Adisti.
Apaan sih lo Dis. ujar Natalie tersipu.
Eh, jangan bilang Nisa kita udah jadian ya? pinta Daniel.
Emang knapa? tanya Adisti.

Nisa melemparkan pandangan ke Adisti. Matanya seolaholah berkata,Ada apa niih? Kok lo ga cerita-cerita Dis.
ya udah... gua duluan ya. pamit Adisti sambil menarik
tangan Nisa.
Daah... teriak Nisa berjalan menjauh bersama Adisti.

Gua takut nanti nyebar. kata Daniel lagi.


Terus kenapa? Adisti masih tidak mengerti.

Dis... mereka udah jadian ya? tanya Nisa.

Ga enak gua, kalo Ardi sampe tau. jawab Daniel.

Ga tau! jawab Adisti.

140

141

School Princess

Alah... boong... pasti mereka udah jadian. bantah Nisa.

Romanes

Etude House Mal Taman Anggrek

Iya kali. jawab Adisti asal.

Kira-kira Nisa tau ga ya? tanya Natalie.

Tuh kan, bener. Wah, besok pasti anak-anak heboh. ujar

Kayaknya sih enggak.Yang penting Adisti ga cerita-cerita.

Nisa.

jawab Daniel.

Eh, eh... jangan, jangan. Gila lo! Kasian Ardi.

Tapi kalo tau gimana? tanya Natalie.

Kenapa emang? tanya Nisa.

Daniel tidak menjawab. Ia juga tidak tahu harus bagaimana

Kalo anak-anak gosipin Natalie sama Daniel jadian, Ardi


bisa ngamuk. jelas Adisti.

kalau berita mereka sampai tersebar di sekolah terutama jika


sampai kuping Ardi.

Tapi bener kan mereka jadian. tanya Nisa lagi.


Iihh... nih anak, gua ga tau. Makanya jangan ngomong apaapa ke anak-anak.

Mungkin sebaiknya gua cerita ke Ardi. Kasian juga dia. pikir


Daniel
Nil, kok ga jawab sih? tanya Natalie.

Tapi gua bilang sih mereka udah jadian. Liat aja, bajunya
aja matching.

Hah? Iya, gua juga bingung. tapi cepat atau lambat gua
harus bilang sama Ardi.

Dasar tukang gosip. cela Adisti.


Alah... kayak lo yang enggak aja. Lo to ratu gosip. balas
Nisa.

Kini giliran Natalie yang terdiam seraya melihat-lihat


produk-produk yang terpajang di etalase.
Sebenarnya ia tidak mau memberitahu Ardi cepat-cepat

Enak aja, lo to Dewi gosip.

karena Ardi sangat membantu dirinya untuk mengejar

Biarin... yang penting cantik. jawab Nisa.

ketertinggalannya dalam pelajaran dan juga Natalie tidak siap

Kata siapa lo cantik?

untuk ditinggal oleh kebaikan Ardi.

Kata nyokap gua.

Ada yang bisa dibantu mba? tanya salah satu penjaga

Wuuuu... ujar Adisti seraya mendorong pelan tubuh Nisa.

counter.
Eh... enggak mba. Lagi liat-liat dulu

142

143

School Princess

Romanes

The Worst
Besfriend

z
144

145

School Princess

Romanes

Senin pagi.

agi hari yang sangat cerah. Langit terlihat sangat bersih


dan biru. Hawa sejuk udara pagi menerpa wajah Ardi

yang sedang menunggu angkot di pinggir jalan.


Di kanan kiri Ardi terlihat beberapa anak SMA dan SMP
yang juga dengan sabar menunggu angkutan umum yang
lewat.
Sebenarnya jam baru menunjukkan pukul 6 kurang. Ardi bisa
saja pergi lebih siang dan tidak akan terlambat sampai sekolah.
Namun tidak bagi seorang Ardi yang selalu tepat waktu, tepat
janji, dan tepatnya Ardi adalah seorang yang sangat menghargai
waktu dan sangat kaku dalam pergaulan terutama terhadap
cewek-cewek.
Sejak SMP tidak ada seorangpun yang dapat menjadi sahabat
Ardi. Dan tidak tahu kenapa, Daniel, seorang yang sangat
berpotensi untuk menjadi idola anak SMA dan menjadi bagian
dari gaul company, memilih untuk menjadi sahabat Ardi dan
mengorbankan dunia selebritas anak SMA.
Berkali-kali cewek-cewek SMA Dewantara, meminta Ardi
untuk mencomblangi mereka dengan Daniel. Namun sepertinya
Daniel tidak pernah tertarik untuk menanggapi mereka. Bisa

146

147

School Princess

Romanes

dibilang standar penerimaan cewek Daniel tergolong tinggi.

Gak terlambat? tanya Ardi.

Hampir mendekati tingkat cewek-cewek impossible atau yang

Gak tuh, emang lo penah liat gua terlambat?

masuk golongan cewek yang berpotensi menjadi model dan

Iya, ya. Kok bisa sih?

yang telah menjadi model.

Ardii... Ardi. Lo tuh pinter tapi oon juga ya?!

Sepertinya tanpa sadar Ardi dan Daniel saling mengisi dalam

Ardi manjawab dengan senyum malu.

kehidupan mereka. Ardi membantu Daniel dalam pelajarannya

Gimana Natalie? Lo masih ngejar? tanya Adisti.

dan Daniel membantu Ardi dalam pergaulannya.

Ardi yang tidak menyangka pertanyaan itu, langsung salah


tingkah.

Angkutan berwarna biru terlihat menuju ke arah Ardi. Ardi


memberi tanda kecil dengan tangan kirinya.

Hah?... eeng... tau deh. jawab Ardi sekenanya.


Lho, kok bingung? Emang kenapa?

Angkutan itu berhenti tepat di depan Ardi. Ardi masuk ke

Ardi tidak menjawab. Ia sangat tidak nyaman membicarakan

dalam angkutan dengan hati-hati. Ia menghindari hal-hal kecil

masalah pribadinya dengan orang yang tidak dekat dengannya

yang dapat merusak harinya, seperti kepala yang tidak sengaja

teutama di tempat umum.

terbentur bagian atas pintu angkutan umum. Sakitnya sih tidak

Di, gua boleh jujur ga sama lo? tanya Adisti.

seberapa, tapi malunya itu...

Iya.

Di.

Kalo gua bilang, mendingan lo... perkataan Adisti terputus

Ardi melihat ke arah panggilan.

oleh goncangan kuat angkutan umum yang rem mendadak.

Eh,Dis. Sori gak liat. kata Ardi.

ADUUUH... Pelan-pelan dong bang! teriak Adisti.

Pagi banget Di? tanya Adisti.

Sopir angkot yang masih setengah baya, tidak menjawab. Ia

Lo juga. jawab Ardi singkat.


Iya nih. Abis, tadi bangun jam 5 terus gak isa tidur lagi.
Biasanya emang berangkat jam berapa? tanya Ardi.
Paling cepet jam 6 lewat.

hanya melihat ke belakang dari spion tengahnya.


beberapa anak SMP masuk ke dalam angkot dan duduk di
pojok dalam angkutan.
Iya Di, kalo gua bilang, mendingan lo ga usah ngejar Natalie

148

149

School Princess

deh. lanjut Adisti.

Romanes

Menurut lo anak-anak kelas 12 yang sebangsa Andri bakal

Lho kok gitu? tanya Ardi.


Coba lo pikirin. Misalnya nih, lo jadian sama Natalie.

diem aja ngeliat Natalie.


Enggak sih.

Pertama lo musti berpenampilan minimal seimbang sama

Nah. Itung aja sendiri saingan lo.

Natalie. iya kan?

Ardi menggaruk-garuk rambutnya. Tidak seperti mengerjakan

Maksudnya gimana? tanya Ardi bingung.


Kalo lo keliatan cupu, cowok-cowok laen pasti gak akan
nganggep lo dan masuk ke alasan kedua, bisa ga lo ngejaga
Natalie dari cowok-cowok lain? jelas Adisti.
Ah, lo bisa aja Dis. Itu mah kejauhan. bantah Ardi.
Ya terserah lo sih. Lo kan pinter, ya pikir aja sendiri. worth
it ga ngejar Natalie?

ulangan, untuk soal yang satu ini ia pusing tujuh keliling.


Sekolah kiri bang. teriak Adisti.
Mobil angkot berhenti tepat di depan gerbang sekolah yang
masih sepi. Adisti dan Ardi turun dari angkutan umum.
Di, tapi lo jangan cerita siapa-siapa kalo gua ngomong gini
ke elo ya. pinta Adisti.
Kenapa?

Lo lagi musuhan ya sama Natalie? tanya Ardi.

Pokoknya lo sumpah dulu! desak Adisti.

Enggak. Gua cuma ngasih pendapat sebagai seorang teman

Iya. Sumpah,sumpah!

yang ga tega ngeliat lo sakit hati. ujar Adisti.

Mereka berjalan menyusuri jalan masuk sekolah yang kanan

Sakit hati... pasti lo punya cerita tentang Natalie ya?

kirinya dipenuhi tanaman bougenvile dengan bunga-bunganya

Cerita apa?

yang berwarna pink dan ungu.

Ada yang ngegebet Natalie ya? Siapa? Sekelas nggak? cecar


Ardi.

Daniel apa kabar? tanya Adisti.


Baik.

Bukan, bukan begitu. Gua cuma minta lo supaya mikirin

Masih bantuin lo ngejar Natalie?

lagi, jangan sampe lo ngejar sesuatu yang nantinya lo bakal

Masih.

seselin.

Baik juga ya Daniel. Kalo gua jadi Daniel pasti gua udah

Tapi ga ada yang ngejar Natalie lagi kan? tanya Ardi.


150

ngejar Natalie.
151

School Princess

Untung lo bukan Daniel. canda Ardi.


Adisti bergumam dalam hati, Di, Di... lugu banget sih lo,
kalo lo tau apa yang terjadi di belakang lo....

Romanes

biar bisa gaul. kata Ardi dalam hati.


Ardi menengok ke arah Natalie yang masih mengipas-kipas.
Pasi kalo di belakangnya harum ucap Ardi.
Hah? Apaan yang harum Di? tanya Ranto yang duduk di
sebelah Ardi.

Selasa siang di SMA XII


Hari ini hawa terasa sangat panas. AC dalam kelas seperti
tidak berdaya melawan panasnya udara.

Ardi sangat kaget mendengar pertanyaan Ranto. Ternyata


tanpa sadar Ardi mengucapkan apa yang ada dipikirannya.

Ruben yang duduk di depan Ardi, tertidur lelap. Badannya

Lo bilang tadi dibelakangnya harum. Di belakang siapa

yang gempal terlipat di atas meja kelas. Tidak memerdulikan

maksud lo? bisik Ranto yang takut ketahuan ngobrol oleh ibu

ibu Ratna, guru akuntansi yang sangat membosankan, yang

Ratna.

sedang menjelaskan di depan kelas.


Natalie terlihat sedang mengipas-kipas dengan kipas kecil
yang bergambar tokoh-tokoh Manga di sebelah tembok.
Mata Ardi menatap lurus ke depan. Matanya tak berkedip

Wajah Ardi memerah. Ia memutar otaknya mencari


jawaban yang tepat atas pertanyaan Ranto. Tapi ia tidak dapat
menemukannya. Mulutnya serasa tekunci rapat.
Naah... pasti lo lagi piktor6 nih! goda Ranto.

sedikitpun seolah memperhatikan dengan seksama apa yang

Anjing lo! bantah Ardi dengan lantang.

dituliskan ibu Ratna di papan tulis. Padahal pikirannya melantur

Keheningan kelas terpecah oleh suara Ardi. Semua anak

kemana-mana memikirkan apa yang dikatakan Adisti tadi pagi.


Ada benernya juga tuh Adisti, kalo gua diterima sama
Natalie, mungkin ga ya dia betah sama gua? secara, kehidupan
gua membosankan. Gua aja bosen, apalagi Natalie. Gimana

melihat ke arah Ardi dan Ranto termasuk ibu Ratna.


Ardi, Ranto... ada apa? tanya ibu Ratna dari depan kelas.
Ranto merendahkan badannya agar tidak tertutup Adi yang
ada di depannya.

kalo gua terlanjur cinta? Bisa tambah gawat! Kalo gua diputusin

Enggak bu, maaf, enggak ada apa-apa kok. jawab Ardi.

jangan-jangan gua bisa bunuh diri... Astaghfirullah! Kok malah

Kamu berdua ke depan sini. panggil ibu Ratna.

ngelantur gini sih?... Nanti gua tanya Daniel aja, gimana caranya
152

6. Pikiran kotor
153

School Princess

Ardi dan Ranto bergerak sangat perlahan menuju ke depan


kelas.

Romanes

Maaf bu, bukan salah Ardi, tapi salah saya. bela Ranto.
Ardi tetap terdiam dan tertunduk, tidak berani menatap

Siapa yang teriak anjing tadi? tanya ibu Ratna.

mata ibu Ratna yang mungkin dalam hitungan detik bisa

Ardi dan Ranto tidak menjawab.

keluar saking semangatnya melotot.

Eeehh... jawab, kok malah diem aja kayak anak kecil.


bentak ibu Ratna.

Kamu berdua salah. Saya lagi jelasin, malah ngobrol. Nanti


jam istirahat kamu ke ruang guru.

Saya bu. jawab Ardi pelan.

Iya bu. jawab mereka bersamaan.

Kenapa kamu teriak-teriak anjing? Kotor sekali mulut

Udah, duduk sana! perintah ibu Ratna.

kamu!

Mereka berjalan kembali ke meja mereka. Sebelum sampai,

Maaf bu. Saya ga sengaja. jawab Ardi panik.


Mana ada teriak anjing ga sengaja? Bohong kamu! Ranto,
kenapa Ardi teriak anjing? tanya ibu Ratna lagi dengan
tampang gahar.

ibu Ratna kembali bertanya,Siapa yang harum Di?


Mungkin ibu Ratna mengira yang Ardi maksud adalah
dirinya. Namun tiba-tiba Adisti berteriak,Natalie bu!
Serempak anak-anak sekelas berteriak,Ciiiyyeeee...

Eeng... itu bu...

Natalie memukul-mukul Adisti yang tertawa puas. Ardi tak

Itu apa? cecar ibu Ratna.

tahu lagi dimana ia harus menaruh mukanya. Malunya bukan

Enggak, itu bu, tadi Ardi ngomong pasti di belakangnya

kepalang.

harum, terus saya tanya di belakangnya harum? Maksudnya

Ibu Ratna yang sedikit dongkol berusaha menenangkan

apa?. Terus Ardi ga jawab. Yaa... saya bilang pasti lo lagi

kelas.Sssstt... heh! Heh! Jangan berisik. Kamu mau ibu kasih

piktor. jelas Ranto jujur.

kuis dadakan?! ancamnya.

Kelas spontan tertawa riuh rendah mendengar penjelasan


Ranto. Wajah ibu Ratna memerah menahan tawa.

Yaaa... Jangan bu, jangan! jawab anak-anak serempak.


Kegaduhan dipotong oleh suara bel tanda istirahat. Anak-

Terus dijawab anjing sama Ardi? tanya ibu Ratna.

anak kelas 12 IPS 1 langsung bubar, berhamburan keluar

Iya bu. jawab Ranto.

kelas.
154

155

School Princess

Ardi, Ranto. Jangan lupa. ujar ibu Ratna sambil menunjuk


ke arah ruang guru.

Romanes

Kenapa emang?
Lo sering ngelabain gua sih. canda Daniel.

Ardi dan Ranto saling bertatapan seolah mereka berdua


saling menyalahkan.

Monyet lo! Kapan? bantah Ardi sambil memukul tangan


Daniel.

Perasaan sebelum gua ngejar Natalie, gua ga pernah seapes


ini. Apa perkataan si Adisti bener. Natalie bukan pilihan terbaik
buat gua?.

Daniel meringis kesakitan sambil tertawa.Jangan-jangan lo


sebenernya jeruk makan jeruk lagi!
Wah... bener-bener lo. Fitnah! Fitnah!ujar Ardi.

Daniel kembali tertawa gelak melihat reaksi Ardi yang


menanggapi dengan serius candaan Daniel.
Daniel mengambil kunci mobil dari dalam tasnya. Kemudian

Nil! Nil! panggil Ardi dari kejauhan.

ia memencet tombol alarm mobil Camry hitamnya.

Daniel menengok ke belakang mencari arah suara. Kemudian

Alarm mobil Camry yang terparkir di pinggir jalan berbunyi.

ia menghentikan langkahnya dan menunggu Ardi yang belari

Andri yang sedang bersender di mobil Subaru gaulnya yang

menghampiri dirinya.

berada tepat belakang mobil Daniel, langsung menengok ke

Nil, lo bawa mobil? tanya Ardi.


Bawa.

arah Daniel.
Oooo... ini mobil lo Nil. Kirain mobil orangtua murid.

Nebeng. pinta Ardi.

ejek Andri.

Ayo. Tapi gua balik sekarang. Ngantuk gua.

Daniel tidak merespon. Ia memasukkan tasnya ke dalam

Iya. Gua ke rumah lo ya?

mobil. Ardi juga melemparkan tasnya ke bagian belakang

Ngapain? Gua mo tidur. tolak Daniel.

mobil Daniel.

Gua males pulang. Gua tidur di tempat lo deh.


Aduuhh... males banget. Ngeri gua kalo lo tidur di rumah.
jawab Daniel.

Kemudian Daniel menyalakan mesin mobil dan menghi


dupkan AC untuk mendinginkan kabin mobil yang sejak pagi
terpanggang panas matahari.

156

157

School Princess

Sambil menunggu dingin, Daniel dan Ardi menghampiri


Andri dan anak-anak geng mobilnya yang bertampang sengak.
Man... cat baru nih. ujar Daniel sambil memegang-megang
body mobil Subaru Andri.

Romanes

mobil. Terutama bagi yang baru saja menyombongkan cat baru


mobilnya.
Daniel dan Ardi tak dapat menahan tawa.Waah... Ndri.
mobil lo pake sisa cat buat taksi kali. goda Daniel.

Yoi. Gimana man? Keren kan. jawab Andri.

Anjir... kok bisa sama? tanya Andri tak habis pikir.

Keren, keren jawab Ardi.

Teman-teman geng Andri hanya terdiam tak berani

Ini warna khusus man... ga ada di pasaran. Musti mesen.


jelas Andri.

berkomentar. Beberapa ada yang menenangkan Andri,Enggak


kok Ndri, ga terlalu mirip kok warnanya.

Ooo... ini campuran ya? tanya Ardi. Daniel berjalan


mengelilingi mobil Andri memperhatikan kualitas pengecatan
mobil Andri seolah-olah ia seorang expert dalam cat-mengecat.

Daniel dan Ardi tidak dapat berhenti tertawa.Ndri, cabut


dulu. pamit Daniel.
Daniel dan Ardi masuk ke dalam mobil dan melaju cepat

Abis berapa lo? tanya Daniel.

meninggalkan Andri yang masih sumpah serapah tak habis

Kira-kira 5 juta lebih. jawab Andri sombong.

pikir mobil Subaru-nya sama dengan taksi.

Gila... kemahalan tuh. ujar Daniel.


Emang segitu man harganya. kata Andri lagi.
Ardi berdecak kagum mendengar penjelasan Andri. Ia tidak
habis pikir, kok mau bayar segitu cuma buat ngecat saja.
Sekonyong-konyong dari arah belakang muncul sebuah

Ancur banget tuh Andri. Kok cewek pada mau ya sama


dia? cela Ardi.
Money talk, man! balas Daniel.
Hari ini gua apes banget man! ujar Ardi.
Knapa lo?

taksi baru dengan warna merah yang sama persis dengan warna

Gua dipanggil ke kantor guru.

mobil Andri.

Siapa yang manggil?

Daniel dan Ardi saling pandang. Andri hanya melongok

Ibu Ratna.

melihat taksi yang melintas benar-benar mirip dengan warna

Emang knapa?

mobilnya. Itu merupakan penghinaan terburuk bagi anak-anak

Si Ranto, Kunyuk banget tuh anak. Gara-gara dia.

158

159

School Princess

Kasus apaan sih?

Romanes

tanya Daniel.

Gua kelepasan ngomong anjing di kelas.Trus bu Ratna


denger. cerita Ardi.

Ya, abis gimana. Istilahnya udah wet wet wet.


Apaan tuh? tanya Daniel bingung.

Ah! Itu mah emang salah lo! Apa hubungannya sama


Ranto?

Kepalang basah!
Jayus lo! ejek Daniel.

Dia gak belain gua, man!

Tapi kalo lo bilang gimana Nil? tanya Ardi balik.

Terus...

Daniel sejenak berpikir,Sebaiknya gua suruh di mundur aja.

Ya gua diketawain anak-anak.


Pantesan kedengeran sampe kelas gua. Itu gara-gara lo. ujar
Daniel.

Daripada nanti sakit hati. Kasihan juga ngeliatnya.


Mo jujur, apa mo bohong?
Lo pikir aja sendiri. jawab Ardi kesal.

Mana si Adisti nambahin lagi.

Kalo gua bilang. Tanya sama diri lo sendiri. Kira-kira bisa

Nambahin apaan. tanya Daniel.

ga lo jagain Natalie? Sanggup ga lo jadi pacar cewek target

Ya gitu deh, nyela-nyela gua gitu. Ardi malu menceritakan

cowok-cowok. Yang paling penting, Natalienya bener-bener

Daniel kejadian sebenarnya.

suka sama lo nggak. Kalo cuma setengah-setengah mendingan

Kayaknya lo sial mulu Di?


Iya nih. si Adisti bilang ke gua kalo Natalie gak cocok sama
gua.

jangan. saran Daniel.


Ardi terdiam sejenak mencerna perkataan Daniel yang sok
bijak dan sarat akan kepentingan pribadi.

Terus? tanya Daniel penasaran.


Katanya daripada nantinya gua nyesel karena kalah
saingan,mendingan gua mundur dari sekarang. cerita Ardi.
Wah, ternyata Adisti ada di pihak gua. Mungkin Natalie udah
bujuk dia supaya Ardi mundur. pikir Daniel.

Tapi... kapan lagi gua punya cewek kayak model. Secara


peluang gua masih 50-50. Mungkin kalo Natalie udah kenal
banget gua, dia jadi suka sama gua. harap Ardi.
Di, lo berharap terlalu banyak. Kalo aja lo tahu kalo Natalie
udah jadian sama gua. Sori Di.

Tapi menurut lo gimana? Lo masih mo ngejar Natalie ga?


160

161

School Princess

Romanes

Jam 6 lewat gimana?


Boleh
Natalie masuk ke mobil kijang silvernya.

Para pemburu sudah mulai bosan dengan target mereka.


Satu persatu berguguran. Kini yang tinggal hanya beberapa
gelintir saja. Di antaranya Andri.
Walaupun Natalie tidak pernah menggubrisnya, namun
Andri pantang mundur. Ia terlalu pede dengan ketampanan
dan kekayaannya minus kelakuan.
Ia selalu menempel Natalie kemana ia pergi. Tak henti-

Daah Ardi, thanks ya.


Ardi membalas dengan lambaian tangan seiring dengan
menjauhnya Kijang Natalie dan hilang dalam keramaian jalan
raya.
Ardi berjalan menuju tenda mie ayam Gatot dimana Daniel
sedang duduk sambil menyantap mie ayam pedas buatan
Gatot.

hentinya mengajak Natalie jalan. Namun yang didapat hanya

Kenapa lo cengar-cengir. tanya Daniel.

penolakan demi penolakan.

Besok gua jadi jalan sama Natalie.

Semakin ditolak, ia semakin gencar mengejar Natalie. Karena

Daniel hanya mengangguk-angguk dengan mulut mengunyah

selama ini tidak ada satupun cewek yang menolaknya. Kali ini

mie. Sebenarnya ia sudah mengetahuinya dari Natalie yang

ia sangat penasaran.

sebelumnya menolak diajak pergi Sabtu ini oleh Daniel karena

Pulang sekolah ditemani Ardi, Natalie berjalan menuju mobil


jemputannya. Selama beberapa hari ini Ardi selalu mengantar
Natalie ke mobilnya. Daniel hanya mengawasi dari kejauhan.

ia sudah terlanjur mengiyakan ajakan Ardi.


Andri yang juga nongkrong di tenda Gatot terperangah
mendengar berita yang keluar dari mulut Ardi.

Kadang hati Daniel dihinggapi rasa cemburu, namun ia tidak

Sialan lo! Yang bener?! Bokis lo! ujar Andri.

bisa berbuat apa-apa.

Weiis... emang lo aja yang bisa ngajak cewek ? Gua juga

Nat, gimana besok? bisa gak? tanya Ardi mengenai dinner


yang telah direncanakannya seminggu sebelumnya.
Bisa kok. Mo ke rumah jam berapa? tanya Natalie.
162

bisa. bangga Ardi


Ah! Paling lo diboongin sama Natalie. Liat aja nanti. Pasti
dia batalin.
163

School Princess

Jangan gitu dong man, lo musti akuin kalo gua berhasil


ngajak jalan Natalie. balas Ardi kesal.

Romanes

celaan Andri.
Ardi hanya dapat terdiam, tak berani melawan Andri yang

Mo jalan kemana lo? Kalo cewek kayak Natalie harus

dikelilingi pengikut-pengikut setianya. Sedangkan Daniel

dibawa ke tempat yang eksklusif, minimal lo musti bawa sejuta

sepertinya sudah mulai naik darah. Wajahnya Daniel mulai

dua juta. kata Andri sombong.

memerah menahan emosinya yang kian meluap.

Daniel tetap asyik dengan makanannya sambil mendengarkan


perdebatan sengit di depannya.
Gua ada tempat keren, pasti Natalie suka. Namanya Bonne
Cuisine. Restorannya keren.

Nil,masa lo kalah sama Ardi? Ampe sekarang ngejomblo aja


lo?! Padahal muka lumayan, mobil udah kayak bapak-bapak
kantoran. Gimanaaa...? Yaahhh... cemen lo! cela Andri lagi.
Sori man, kalo gua milih-milih. Enggak kayak lo, semua

Restoran tante lo yang di Kemang itu? tanya Daniel.

cewek disikat. Jangan-jangan pembantu lo juga lo pacarin.

Iya bener. jawab Daniel.

balas Daniel.

Tante lo punya restoran? Di mananya Kemang? tanya


Andri.

Weiis... santai man, ga usah nyolot gitu dong!!


Ya elo juga ngomongnya yang bener dong. Kalo ga bisa

Setelah pembensin Kemang.

ngajak jalan Natalie ga usah reseh gitu. Mendingan lo urusin

Pasti restoran kecil. Kok gua ga tahu. Padahal gua afal mati

aja taksi lo tuh. Narik aja di bandara, siapa tahu bisa ngejar

semua tempat gaul di Kemang. sombong Andri.


Ardi diam tak merespon kata-kata Andri yang cukup
memanaskan telinganya.

setoran. ejek Daniel.


Andri yang naik pitam langsung berdiri dan berusaha
memukul wajah Daniel, namun gagal. Daniel berhasil

Pada mo jalan jam berapa? tanya Daniel lagi.

menyiramkan kuah pedas mie ayam yang ada di tangannya ke

Jam enaman. jawab Ardi.

baju Andri kemudian mundur dan keluar dari tenda sempit

Kenapa lo Nil, nanya-nanya Ardi begitu. Syirik lo! Syirik

Gatot.

tanda tak mampu! cela Andri.


Andri dan kurcaci-kurcaci geng-nya tertawa gelak mendengar
164

Gatot yang tadinya sangat berkonsentrasi membuat mie


dengan sigap menahan gerak Andri yang siap mengejar
165

School Princess

Romanes

mencontoh gaya-gaya yang ada di dalamnya. Ia juga pergi ke

Daniel.
Udah, udah... berhenti. Ribut terus. Kalo mo berantem
jangan disini. Sana di pasar aja. teriak Gatot.

mal-mal untuk mencari baju-baju dan celana yang dia temukan


di majalah itu.

Ardi hanya terdiam kaku di tempat duduk panjang. Kakinya

Ardi yang biasanya terlihat sedikit cupu.Malam ini terlihat

terasa sangat lemas. Ia tidak menyangka kalau berakhir seperti

sangat funky dan yang sangat mengejutkan, Ardi terlihat cukup

ini.

ganteng.

Andri mengambil tasnya dan menunjuk Daniel dengan


tatapan tajam. Lalu ia pergi menuju mobilnya dan pergi diiringi
decitan ban mobil Subaru-nya
Tuh anak nyolot banget. ujar Ardi.
Daniel tidak menjawab. Ia langsung mengambil tasnya dan
pergi menuju mobil Camry-nya.

Setelah berpamitan dengan orangtuanya, Ardi mengeluarkan


mobil Jazz warna silver dari garasi menuju rumah Natalie.
jam menunjukkan pukul 6 lewat 10 menit. Ia mengeluarkan
HP-nya dan menelpon Natalie.
Halo, Nat.
Iya

Nil, kemana lo? tanya Ardi.

Gua udah di jalan. Setengah jam lagi sampe.

Balik. jawab Daniel singkat.

Ok. Gua tunggu ya. jawab Natalie.

Tunggu, tunggu. Ikut.

Ardi mencek kembali di jok belakang sekotak coklat yang

Ardi berlari menyusul Daniel yang hatinya masih panas


karena Andri dan perutnya panas karena sambal alami mie
Gatot.

akan diberikannya kepada Natalie.


Jalanan terlihat cukup padat, namun dengan sigap Ardi
menyalip mobil-mobil yang menghalangi jalannya.

k
Ardi malam ini berdandan habis-habisan. Beberapa hari
sebelumnya ia membeli semua majalah mode pria untuk
166

Sepertinya Ardi sudah tidak sabar untuk bertemu dengan


Natalie.
HP Natalie berbunyi lagi. Natalie langsung mengangkat
HP-nya.
167

School Princess

Romanes

Halo. Nil?
Natalie? tanya Daniel.
Iya. Kamu dimana? tanya Natalie

Natalie tak dapat menahan diri untuk memperhatikan Ardi

Di rumah lah! Bete banget nih. Jalan yuk.

yang malam ini kelihatan keren. Ardi tetap menatap jalan raya

Gak bisa. Kan kemarin udah bilang. Hari ini Ardi ngajak

yang sudah mulai macet.


Ardi tidak berani menengok ke arah Natalie. Sesekali ia

makan.
Udaaahh... batalin aja. Bilang aja ada acara keluarga dadakan

hanya menengok hanya untuk melihat spion kiri.


Sejak berangkat dari rumah Natalie, Ardi tidak mengeluarkan

atau apalah. pinta Daniel.


Iiih... Daniel. Ya enggak enak dong sama Ardi.Lagipula dia

sepatah katapun. Lidahnya terasa kelu. Kegugupan menghing


gapi dirinya. Ia takut salah berkata-kata. Gerak-geriknya diatur

udah di jalan.
Daniel menghela napas panjang. Capek juga kayak gini
terus. Kamu pasti cantik banget malam ini.
Natalie sedikit tersipu mendengar pujian Daniel. Thanks.
Sabar ya. Kan sebentar lagi juga kita cerita yang sebenarnya ke
Ardi. Cuman kita belum nemu momen yang tepat aja untuk

agar tidak memberikan kesan buruk kepada Natalie.


Macet ya? ucap Natalie membuka pembicaraan.
Biasa. Kalo malem Minggu emang sering begini. Tapi meja
kita udah di reserve kok.Tenang aja. jawab Ardi.
Tante lo baik juga ya. Emang lo deket sama dia? tanya
Natalie.

bilang ke Ardi.
Iya deehh. Tapi jangan berbuat yang aneh-aneh. Jangan
ngasih harapan ke Ardi. nanti malah tambah repot.
Iya. Aku ngerti kok... Tu dia. Nil, Ardi udah dateng. Ya

Lumayan. Gua sering bantuin dia buatin gambar-gambar


buat brosur dan ilustrasi di restorannya.
O gitu... Hebat juga lo Di.
Thanks. O, iya... gua lupa, di belakang ada hadiah buat lo.

udah ya, nanti aku telpon.


Jangan lupa ya. Jangan kasih harapan ke Ardi. pinta

Waahh... hadiah apa Di? Thanks banget. ucap Natalie


seraya mengambil kotak yang di berada di jok belakang.

Daniel.

Iiiih... coklat, yang gua suka lagi! Thanks Di! Sori ya, gua ga

Iya, Iya. Daah..


168

169

School Princess

bawa apa-apa buat lo.

Romanes

Ck, ck, ck. Romantis banget sih lo bedua. Mana Daniel Di?

Enggak kok, enggak apa-apa.


Ardi tersenyum puas karena semua berjalan sesuai dengan
rencana. Suasana di mobil pun menjadi cair. Sepertinya malam
ini akan menjadi malam terbaik buat Ardi.

Gak ikut nimbrung? tanya Andri.


Enggak. jawab Ardi polos.
Andri tak menggubris dan mendekati Natalie. Hai Nat.
Cantik banget lo malem ini.
Natalie tidak menjawab. Ia mulai khawatir melihat gelagat

Mobil telah mendekati restoran. Namun pinggir jalan kemang


telah dipenuhi oleh mobil-mobil yang diparkir pararel. Ardi
terpaksa mencari parkir yang agak jauh dari restoran tantenya.
Sori Nat, parkirnya agak jauh. ga pa pa ya?

Andri dan beberapa temannya yang mulai menghampiri.


Yuk Di, tante lo udah nunggu tuh. kata Natalie agar mereka
dapat cepat pergi dari situ.
Namun Andri terlanjur berada di antara Natalie dan Ardi.

Iya. Gak apa-apa. Olah raga sedikit.

Tangan Andri menahan badan Ardi ke mobil yang di parkir.

Ardi memarkirkan mobilnya dengan perlahan. Kemudian ia

Ardi tidak berani melawan.

keluar dan membukakan pintu Natalie.


Thanks Di. ucap Ardi.

Nat, ikut kita aja. Ngapain sama Ardi? gak seru banget.
Enggak ah. Orang gua mo makan bareng Ardi. tolak

Natalie berjalan di depan Ardi menuju restoran Bonne


Cuisine. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di dekat mereka.
Hai Nat! sapa Andri dari dalam mobil.
Namun Natalie tidak menggubris. Wajah Ardi memucat. Ia
teringat perkelahian antara Daniel dan Andri.
Andri memarkir mobilnya di depan mobil Ardi. Diikuti
beberapa mobil anak-anak geng mobil Andri.
Andri keluar dari mobil dan menghampiri Ardi dan
Natalie.

Natalie.
Di, gak apa-apa kan gua ngajak Natalie? tanya Andri
dengan nada mengancam.
Hah? Eeng... Ardi tidak bisa mengeluarkan sepatah
katapun. Namun matanya menatap Natalie dengan cemas.
Tuh kan. Ardi aja nggak apa-apa. ujar Andri.
So... Sori Ndri. Tapi kita udah mo ke restoran. Tempatnya
udah gua booking. kata Ardi.
Ooo...gitu... Nat sori ya, gua pinjem Ardi dulu sebentar.

170

171

School Princess

Daniel kemudian merangkul Ardi dan membawanya ke


trotoar.

Romanes

yang mulai babak belur.


Ardi tersungkur di trotoar. Andri menarik kerah baju Ardi

Man, gua mo ngajak Natalie jalan nih. Mumpung ada


kesempatan. Lu ga keberatan kan? Ok?
Tapi Ndri...

untuk menghujamkan pukulan kanannya ke arah wajah Ardi


yang sudah tak berdaya.
Namun belum sempat Andri melontarkan pukulan. Sebuah

Gini aja. Kalo lo macem-macem sama gua. Gua abisin lo!


Sama kaya Daniel. Sebentar lagi abis tuh anak. ancam Andri.
Ardi menelan ludahnya, mengumpulkan keberaniannya
untuk menolak ancaman Andri. Tekad Ardi untuk membawa
Natalie untuk candle light dinner sudah bulat.
Sori Ndri. Bukannya gua mo cari gara-gara. Tapi ini acara
gua. Kalo lo mo ngajak Natalie jalan, ya besok-besok aja. Dan
itu terserah Natalie. jawab Ardi tegas.
Tanpa diduga sebuah bogem mentah mendarat di pelipis kiri
Ardi. Ardi terpental ke trotoar. Darah mengucur dari pelipis
kirinya.

kaki menghantam wajah Andri dengan keras. Andri terpental


beberapa langkah.
Daniel membantu Ardi berdiri. Di, gak apa-apa kan lo?
tanya Daniel.
Ardi hanya mengangguk, kemudian berdiri perlahan dibantu
Daniel.
Orang-orang di seberang jalan mulai memperhatikan mereka.
Beberapa ada yang menghampiri untuk menonton dan tidak
berani untuk melerai.
Anjing lo! teriak Andri yang dengan cepat bangun dan
melemparkan pukulan dengan tenaga besar ke arah Daniel.

Natalie berteriak histeris memanggil Ardi dan berusaha


melerai mereka. Namun tidak berhasil.

Daniel dengan sigap menghindar dan membalas dengan


tendangan ke ulu hati Andri.

Ardi berusaha melawan namun tubuhnya yang kalah besar

Andri dengan sukses tersungkur kembali di trotoar dengan

dengan Andri tak berdaya menahan pukulan Andri yang

napas tersengal-sengal. Beberapa teman Andri berusaha untuk

bertubi-tubi.

membantu Andri mengeroyok Daniel.

Natalie berusaha memegang tangan Andri namun dirinya

Heh! Lo jangan ikut-ikut! Kalo berani jangan main

malah terpental ke trotoar. Ia menangis panik melihat Ardi

keroyokan! tantang Daniel dengan wajah garang. Baru kali

172

173

School Princess

Romanes

ini Ardi melihat Daniel begitu berkarisma. Ia tidak menyangka

Maksud lo apaan Nil?

sama sekali kalau Daniel bisa seperti itu dan bisa berada disitu

Gua bener-bener ga ada maksud...

pada saat yang tepat.

Ardi tetap diam menungu penjelasan dari Daniel.

Daniel menghampiri Natalie yang tak henti-henti menangis


ketakutan. Natalie langsung memeluk Daniel.
Ardi yang melihat Natalie dan Daniel berpelukan, sangat
terkejut. rasa perih di wajahnya yang penuh memar tidak terasa
karena tertutup rasa sakit hatinya melihat mereka berdua.
Daniel membawa Natalie ke mobil Camry-nya yang di parkir
tidak jauh dari situ dan mendudukan Natalie di kursi depan.
Kemudian Daniel kembali ke tempat Ardi terpaku.

Sori Di, sori, sori, masa gara-gara gini aja kita musuhan.
Makanya gua ga cerita ke elo... sebenernya... gua sama Natalie
udah jadian.
Ardi serasa disambar petir. Pukulan-pukulan Andri tadi
seperti tidak ada artinya dibandingkan dengan apa yang ia
dengar dari mulut sahabatnya sendiri.
Ardi tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Ingin rasanya
memukul Daniel. Tetapi akal sehat Ardi menahannya.

Andri yang tak mampu lagi berdiri akhirnya di bawa teman-

Ardi masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan Daniel

temannya ke mobil dan mereka pergi meninggalkan Daniel,

yang terdiam seribu bahasa di trotoar. Dan Natalie hanya

Ardi dan Natalie.

menunduk lesu di mobil Daniel sambil menyeka sisa-sisa air

Di, muka lo parah banget. Kita ke rumah sakit aja. ajak


Daniel.

mata di pipinya. Melihat mobil Ardi pergi dengan terburuburu, ia tahu bahwa Daniel sudah menceritakan semuanya ke

Nil? Lo sama Natalie...

Ardi.

Udaah... kita ke rumah sakit dulu... luka lo parah banget.

Perasaan menyesal dan bersalah memenuhi rongga hati

Enggak, enggak. Lo musti jelasin ke gua. desak Ardi.

Daniel. Kini ia harus menjalani kehidupannya tanpa seorang

Daniel beberapa kali mengusap wajahnya, berusaha

sahabat.

menyusun kata yang tepat untuk menjelaskan hubungannya

Daniel masuk ke mobilnya dan menghela napas.

dengan Natalie.

Kamu gak apa-apa? tanya Daniel kepada Natalie.

Sori Di, ini bener-bener di luar dugaan gua...


174

Enggak kok. Enggak apa-apa. Cuma luka dikit. jawab


175

School Princess

Natalie sambil menunjukkan luka di siku kanannya.


Ardi udah tahu. ujar Daniel lemas.
Oo...

Romanes

kan Kemang menuju rumah sakit untuk mengobati luka


Natalie.
Daniel berhasil menyelamatkan Ardi, tapi ia baru saja

Mereka berdua sejenak terdiam.

kehilangan sahabat terbaiknya selama ini.

Nil, kok kamu bisa ada di sini sih? tanya Natalie.

Iya. Aku udah ngikutin kamu dari rumah tadi.


Loh... berarti tadi kamu nelpon dari mobil? tanya
Natalie.

HP Adisti berbunyi kencang di dalam tasnya. Adisti yang

Iya.

sedang asyik chatting buru-buru merogoh tasnya mencari HP

Ngapain kamu ngikutin kita? tanya Natali heran.

yang biasa ia taruh di saku kecil di dalam tasnya.

Eeng... aku pengen tahu aja kamu sama Ardi ngapain aja.

Halo, tumben Nat.


Iya... eh... ganggu ga?

jelas Daniel.
Kamu enggak percaya sama aku ya?

Tergantung. Ada cerita seru ga? canda Adisti.

Tapi untung aku ngikutin, kalo enggak, Ardi udah ancur-

Sebenernya cerita gawat. jawab Natalie.


Nah lo! Maksud lo? tanya Adisti lagi.

ancuran digebukin Andri.


Natalie tidak bisa membantah perkataan Daniel. Daniel ada
benarnya juga, mungkin kalau tidak ada Daniel, Ardi sudah

Gua tadi pergi Ardi terus Andri dateng gebukin Ardi.


GILA! Kok dia gitu sih? Emang Ardi ngapain? tanya Adisti
heran.

masuk rumah sakit.


Natalie meringis kesakitan dari luka di sikunya.
Liat lukanya. kata Daniel.
Kayaknya keseleo deh. ujar Natalie.
Ya udah. Kita ke rumah sakit.
Daniel menyalakan mesin mobil dan kemudian meninggal
176

Ardi cuma belain gua. Andri maksa ngajak gua jalan. jelas
Natalie.
Wah... bisa heboh nih sekolah. Terus gimana? Ardi bonyok
dong?
Lumayan.
177

School Princess

Andrinya gimana? Bonyok juga? tanya Adisti lagi dengang


semangat.

Romanes

si Ardi waktu itu langsung pergi ga bilang apa-apa ke gua.


Eh... pokoknya jangan bawa-bawa gua loh Nat. Gua ga

Lumayan.

mau ikutan. pinta Adisti.

Hebat juga si Ardi. Bisa ngelawan Andri.


Bukan Ardi... tapi Daniel.
HAH? Ada Daniel juga? Jadi lo jalan bertiga?
Enggak. Gua jalan sama Ardi. Ternyata Daniel ngikutin kita.
Terus pas Ardi mo dipukulin Andri, Daniel dateng bantuin.
Pantesan. Makanya gua bingung. Kok si Ardi bisa ngelawan
Andri. Secara Ardi kan cupu banget.
Tapi lo ga papa?

Iya, iya. Enggak. Tapi gimana nih gua? Gua musti ngomong
apa ke Ardi?
Jujur aja Nat. Kalo gua jadi Ardi pasti sekarang gua kesel
banget, mendingan lo ga usah ngomong apa-apa dulu deh.
Iya. Gua juga tadi mikir gitu. tambah Natalie.
Biar Daniel sama Ardi aja yang nyelesaiin sendiri.
Terus si Andri gimana? pergi juga dia? Sama siapa aja tuh
anak? cecar Adisti.

Ga papa kok. Cuma lecet dikit gara-gara jatuh ke dorong


Andri.

Abis kalah berantem sama Daniel, dia langsung pergi bareng


anak-anak gengnya.

Kurang ajar banget tuh anak. Liat aja, besok gua sebarin ke
anak-anak kelakuan Andri.

Untung Ardi sama Daniel gak dikeroyok.


Nyaris dikeroyok. Tapi si Daniel serem banget, yang lain

Yang lebih parah, gua ga sadar meluk Daniel di depan


Ardi.

jadi ga ada yang berani.


Gila tuh anak. Diem-diem jago berantem juga. puji

Mati gua! Kenapa begitu?! Bener kan, feeling gua udah gak
enak dari kemaren. gerutu Adisti.

Adisti.
Gua deg-degan banget tau ga sih lo, apalagi waktu Ardi

Makanya nih. Gua bingung banget. ujar Natalie.

dipukulin abis-abisan sama Andri. Gua udah teriak-teriak

Nat, kan dulu gua bilang ke elo, ati-ati nanti lo bisa ngerusak

minta tolong gak ada yang bantuin.

persahabatan mereka berdua.


Iya... tapi gimana nih? Gua ga enak banget sama Ardi. Abis
178

Emang lagi sepi ya Nat?


Enggak kok. Lumayan rame. Tapi pada diem aja, malah
179

School Princess

Romanes

nonton.
Brengsek emang orang-orang sekarang!
Berarti kita brengsek dong Dis?
O,iya. ya. Kita juga orang sekarang ya?
Mereka berdua kemudian tertawa terbahak-bahak.
Tapi sejujurnya, lo suka ga sih sama Daniel?
Iya. Gua suka. jawab Natalie tegas.

Cinta ga?
...

HEARTBREAK
IS NOT
A BAD THING

180

181

School Princess

Romanes

erita perkelahiannya dengan Andri langsung menyebar


ke seluruh sekolah.

Pertanyaan-pertanyaan dari anak-anak bertubi-tubi diterima

Ardi. Ia sangat lelah menjawab pertanyaan yang sama terus


menerus.
Hati yang berbunga-bunga saat melihat Natalie, kini sudah
tidak ada lagi. Yang ada hanya kekesalan yang tiada ujung.
Semangat untuk berangkat sekolah seperti biasanya kini
hilang. Setiap ia mengingat Natalie yang sekelas dengannya,
keinginannya untuk mengikuti pelajaran menjadi hilang.
Beberapa kali Ardi cabut pelajaran. Ia hanya duduk di
belakang lab sekolah tempat anak-anak cimeng berkumpul. Di
sana Ardi merasa tenang karena tidak ada lagi yang bertanya
kejadian malam itu. Anak-anak cimeng sama sekali tidak
peduli dengannya dan kehidupan sekitar. Mereka hanya sibuk
melinting dan menghisap ganja mereka dan teler.
Ardi duduk tak jauh dari mereka dan mendengarkan mp4
dari HP-nya.
Di... Di... lo mao nggak? Opik menawarkan cimeng yang
182

183

School Princess

sudah hampir habis. Bau asap yang keluar dari cimeng yang
panjangnya tak lebih dari 1 cm itu sangat menusuk hidung.
Enggak ah, Tengkyu. Ngerokok aja enggak. jawab Ardi.
Semua ada awalnya coy. Udah isep aja dikit. Biar santai.
bujuk Panji yang matanya sudah sulit untuk terbuka.
Makasih deh. Gua pass. Sori. jawab Ardi yang kemudian
kembali mendengarkan lagi mp4-nya.
Terserah lo coy. Tapi rugi banget lo. kata Opik seraya
menghisap kembali cimengnya.
Tiba-tiba dari arah samping lab muncul Pak Budiman,
kepala sekolah.

Romanes

Di kantor kepala sekolah.


Kamu ngapain cabut-cabut segala? Bukannya kamu murid
berprestasi? tanya Pak Budiman.
maaf pak jawab Ardi.
Kamu tidak perlu minta maaf sama saya. Kamu lebih baik
minta maaf sama orangtua kamu yang udah biayain kamu
sekolah tapi kamu malah cabut.
Iya pak.
Kamu ngrokok? tanya Pak Budiman.
Enggak pak. jawab Ardi.
Jangan bohong kamu.

Heh! Ngapain kalian di sini? tegur Pak Budiman.

Bener pak, engak.

Opik dan Panji langsung mengambil langkah seribu. Ardi

Nyimeng?

yang asyik mendengarkan mp3, terlambat bereaksi. Tangannya

Apalagi itu Pak. Enggak. jawab Ardi.

dengan mudah diraih Pak Budiman.

Awas, jangan bohong kamu. Coba sini. perintah Pak

Ikut Bapak ke kantor.

Budiman.

Ardi diseret ke kantor kepala sekolah melewati kelas Daniel


dan juga Natalie.

Ardi berjalan mendekati pak Budiman.


Pak Budiman mencium-cium bau di sekitar Ardi.

Daniel yang melihat Ardi diseret Pak Budiman menjadi


khawatir sekaligus bingung. Rasa bersalahnya yang belum
hilang membuatnya tidak berani untuk mendekati Ardi yang
akhir-akhir ini gelagatnya berubah.

Bohong kamu! Badan kamu bau cimeng! ujar pak


Budiman.
Enggak pak, bener, saya gak nyimeng. Kalo perlu tes urin
saya mau pak. jawab Ardi.
Ah, bisa aja kamu. Tulis nama kamu disini dan kelas kamu.

184

185

School Princess

Besok orangtua kamu dipanggil ke sekolah jam 9 pagi. Pulang


sekolah kamu ke sini lagi untuk ambil surat panggilan. perintah
pak Budiman.

Romanes

Sssst... jangan berisik. tegur penjaga perpustakaan


sekolah.
Tanpa sadar mereka sudah berdiri di depan pintu

Iya pak!

perpustakaan sekolah yang hanya berisi beberapa murid yang

Sekarang kembali ke kelas.

terlambat masuk sekolah.

Iya Pak.

Ardi melangkah menjauhi perpustakaan menuju kantin

Ardi berjalan lunglai keluar dari kantor kepala sekolah. Dari


jauh terlihat Daniel yang berjalan cepat menuju ke arahnya.
Ardi yang masih kesal, langsung berbalik arah berusaha
menjauh daari Daniel.

belakang sekolah yang masih kosong. Daniel mengikuti dari


belakang.
Di, Di. Tunggu sebentar. pinta Daniel.
Ardi tetap berjalan tak menghiraukan panggilan Daniel.

Daniel setengah berlari mengejar Ardi dan meraih pundak


Ardi untuk menghentikan Ardi.

Daniel berlari menyusul Ardi dan menahannya dari depan.


Lo jangan gitu dong Di. Gua bener-bener minta maaf.

Di, tunggu Di.

Terserah lo mau gua ngapain. Yang penting lo maafin gua.

Mo apa lo?

pinta Daniel.

Di, lo nggak apa-apa? tanya Daniel.


Ardi tidak menjawab. Ia tetap berjalan, tidak menghiraukan
tangan Daniel yang sudah menahan pundaknya.
Di... tunggu Di. Berhenti dulu.
Ardi berhenti kemudian membalikkan badannya menghadap
Daniel.

Ya udah. Lo gua maafin kalo lo putus sama Natalie.


perintah Ardi.
Daniel

tak

menjawab

permintaan

Ardi.

Wajahnya

menunjukkan rasa keberatan.


Ah, ngomong doang lo!
Ardi kembali berjalan ke arah meja panjang di kantin

Lo mo apa lagi? tanya Ardi dengan nada kesal.


Udah dong Di, gua udah minta maaf. Masa lo masih marah
juga.

belakang.
Di, Di. Jangan gitu dong Di! pinta Daniel sambil menarik
tangan kanan Ardi.

186

187

School Princess

Ardi yang sudah mulai kesal langsung membalikkan badan


dan memukul uklu hati Daniel.
Daniel yang tidak siap langsung tersungkur di lantai.
Napasnya tersengal-sengal.

Romanes

Daniel mendekati kuping Ardi lalu berbisik,tapi lo maapin


gua ga?
Ardi tidak menanggapi bisikan Daniel. Ia masih jengkel
dengan Daniel dan hatinya belum rela untuk memaafkan

Ardi terlihat sangat panik. Para penjaga kios kantin


menghampiri mereka berdua.

Daniel.
Daniel yang tidak mendapat jawaban dari Ardi, kembali

Heh! Heh! jangan berantem! teriak salah satu ibu-ibu


penjaga kios.

meringis kesakitan sambil memegang perutnya.


Bawa ke ruang kesehatan aja. Kasian nih kesakitan terus.

Ardi yang semakin panik langsung mencoba membantu


Daniel untuk duduk.

ujar seorang bapak penjaga kios seraya berusaha mengangkat


Daniel.

Enggak kok bu. Enggak berantem. kilah Ardi yang sangat


takut dipanggil lagi ke ruang kepala sekolah.
Nil lo ga papa? tanya Ardi dengan wajah pucat.
Daniel tidak menjawab. Ia masih sibuk mengatur napasnya
yang masih tersengal-sengal.

Yang ini bawa ke ruang guru aja. usul yang lain.


Jangan dong pak. Kita cuma becanda kok. Nil, Nil, iya
kan? mohon Ardi.
Daniel yang sedang berpura-pura sakit sedikit mengintip ke
arah Ardi kemudian kembali berpura-pura sakit.

Lain kali kalo mo berantem di luar aja! Mau dilaporin ke


kantor?! ancam salah satu ibu kios.
Jangan dong bu... Enggak kok, kita cuma becanda doang.
Iya kan Nil? ujar Ardi.

Yang bener aja nih Daniel, bisa-bisa abis gua kalo dipanggil
lagi sama kepala sekolah. pikir Ardi.
Ardi mendekati Daniel seraya berbisik,iya, iya, gua maafin.
Tapi buruan bangun.

Daniel tetap tidak menjawab. Ia masih meringis menahan


sakit.

Daniel pelan-pelan bangun dari posisi tidurnya di bangku


panjang kantin.

Nil... Nil... kita becanda doang kan? desak Ardi yang


kembali panik.

Udah enggak apa-apa kok. ucap Daniel.


Orang kita tadi cuma becanda ya kan Nil?

188

189

School Princess

Romanes

Iya... kita cuma becanda. jawab Daniel.

Nil... makasih udah belain gua waktu ribut sama Andri.

Becandanya yang bener dong, masa pukul-pukulan gitu?

Gua yang mustinya terima kasih udah mau maafin gua.

ujar penjaga kios mie rebus. Kemudian mereka bubar dan


kembali ke kios masing-masing meninggalkan Daniel dan Ardi
berdua.

Daniel dan Ardi berjabat tangan dengan erat. Semakin lama


semakin kencang.
Wadau... ampun... udah, udah. teriak Ardi yang tangannya

Tapi bener kan lo maafin gua? tanya Daniel.


Ardi menghela napas,Tapi lo tega banget sama gua man. Lo
kan temen baik gua, masa lo makan temen sendiri.

kesakitan diremas Daniel.


Aah... masih lembek aja lo. ujar Daniel sambil tertawa
kemudian melepas jabatan tangannya.

Iya, iya, gua tau. Tapi itu terjadi gitu aja dan gua sama sekali
ga ada rencana. Gua bener-bener minta maaf, gua sama Natalie

Bel sekolah berbunyi keras. Murid-murid berhamburan

bingung gimana bilangnya ke elo, gua takut lo marah kayak

keluar. lapangan basket kembali penuh oleh murid-murid yang

gini man.

bermain basket. Mereka tidak menghiraukan panas terik yang

Kenapa lo tetep sok bantuin gua ngejar Natalie? tanya Ardi


dengan nada yang sudah tidak tinggi lagi.
Gua gak tega ngeliat lo semangat banget. Gua udah coba

menerpa ubun-ubun mereka.


Daniel berjalan cepat menuju gerbang depan mencari Natalie
yang sedang berjalan pelan bersama Adisti.

ngumpulin keberanian buat ngasih tahu lo, tapi gua tetep ga

Nat, Nat. Panggil Daniel dari kejauhan.

tega.

Natalie dan Adisti berhenti dan melihat Daniel yang sedang

Tapi lo tega jadian sama Natalie di belakang gua.

berlari menuju mereka.

Man, kalo lo ditembak Natalie, lo jawab apa?

Hai. Kok lari-lari gitu sih? tanya Natalie.

Ardi memandang Daniel sejenak kemudian memukul lengan

Daniel berusaha mengatur napasnya yang tidak beraturan.

Daniel,Ah, monyet lo! Gua jawab iya lah! jawab Ardi sambil
tertawa kecil.

Aku udah jelasin semuanya ke Ardi dan udah minta maaf.


cerita Daniel dengan napas yang masih sedikit tersengal.

Daniel tertawa sambil meringis kesakitan.


190

Terus Ardinya gimana? tanya Natalie penasaran.


191

School Princess

Adisti hanya terdiam beusaha menyimak dengan seksama


percakapan mereka.

Romanes

Dari arah gerbang terlihat Rico yang berlari menuju ke arah


mereka.

Ardi udah ga papa kok sekarang. Tadi aku sempet pesimis


dia ga mau maafin gua. Tapi ternyata aku salah.
Syukur deh Ardi masih bisa nerima kesialan dia. Sekarang
Ardi dimana?tanya Adisti.

Nil, Nil, si Andri ribut sama Ardi tuh. berita Rico sambil
terengah-engah.
Dimana? tanya Daniel panik.
Di sebelah pertokoan. Buruan, yang ada kebanyakan anak-

Loh... ga tau... kan lo berdua yang sekelas sama dia. jawab


Daniel.

anak geng Andri. cerita Rico.


Daniel langsung lari sekuat tenaga ke sebelah pertokoan sepi

Enggak tahu. Pas keluar kelas sih dia masih ada. Tapi abis
itu gak tahu deh. ujar Natalie.
Daniel celingukan mencari Ardi di tengah ramainya muridmurid lain yang berjalan menuju gerbang sekolah.
Kamu langsung pulang? tanya Daniel.

di dekat sekolah.
Sesampainya di sana,terlihat beberapa orang yang sudah
bergerombol. Daniel membelah gerombolan itu dan melihat
Ardi yang sudah berhadapan dengan Andri.
Andri yang melihat Daniel, langsung memerintahkan teman-

Iya, mobil dah nunggu di depan. jawab Natalie.

teman gengnya untuk menahan Daniel,Wooii... pegangin

Bareng dong. Aku lagi gak bawa mobil nih. pinta Daniel.

Daniel!

Dasar cowok. Awalnya aja bermodal. Kalo udah dapet


langsung kere. ejek Adisti.

Empat orang menahan kedua tangan Daniel.


Ndri... Anjing lo... lo mo gua abisin lagi! Yan... lepasin gua

Ya iyalah. Kalo mancing umpannya musti sebagus mungkin.

Yan, lo jangan ikut campur. ancam Daniel yang terus berusaha

Kalo ikannya udah dapet ya digoreng. Ngapain bikin umpan

melepaskan diri dari cengkaman Yanto, salah satu dari teman-

lagi? Kecuali kalo mau cari ikan yang lain. balas Daniel.

teman Andri yang menahan Daniel.

Ngawur lo. Masa cewek disamain sama ikan. Pelecehan


tuh! ujar Adisti tak mau kalah.
Udaah... gitu aja kok ribut sih?! selak Natalie.
192

Diem lo! bentak Andri yang menghampiri Daniel.


Andri melayangkan pukulan telak ke arah ulu hati Daniel.
Daniel pun tersungkur menahan sakit dan sesak napas akibat
193

School Princess

pukulan tersebut.

Romanes

Ardi yang mendengar teriakan Adisti berusaha sadar dari

Andri kembali menghampiri Ardi yang bersandar di tembok


pembatas ruko dan merenggut kerah baju Ardi.

K.O.-nya. Ardi berdiri perlahan menghampiri Daniel yang


masih tak bergerak.

Sekarang lo ga bisa apa-apa. Mo ngomong apa lo? cowok

Andri sejenak membiarkan Ardi yang menghampiri Daniel

lo ga bisa belain lo! seiring dengan selesainya kata-kata Andri,

kemudian berjalan perlahan dengan wajah sombong ke arah

Bogem mentah melayang ke wajah Ardi.

Ardi untuk menghajarnya kembali.

Pukulan kanan Andri yang sangat keras membuat Ardi


terpental beberapa langkah.

Nil, nil, lo ga papa? tanya Ardi.


Daniel hanya menjawab dengan acungan jempol.

Rasa pusing yang amat sangat menghalangi Ardi untuk

Tiba-tiba sebuah tendangan dilayangkan Yanto ke arah

kembali berdiri. Badannya seolah tidak merespon perintah dari

Daniel, namun dengan cepat Ardi melompat ke arah Yanto

otaknya.

hingga mereka berdua terjerembab ke tanah. Diikuti dengan

Natalie dan Adisti pun tiba ditempat itu. Betapa terkejutnya


mereka setelah mereka melihat Daniel dan Ardi tersungkur di
semen ruko.

pukulan Ardi yang bertubi-tubi ke arah Yanto.


Adisti dan Natalie berteriak meminta tolonng. Beberapa anakanak cowok yang ada tak jauh dari situ berlari menghampiri

Berhenti! Berhenti! To... Belum sempat Adisti meminta


tolong, Christian, anggota geng Andri yang berbadan besar
berdiri tepat di depan mata Adisti.
Sori Dis, ini urusan cowok. Mendingan jangan ikut-ikut.
cegah Christian.

mereka. Namun mereka tidak berani melerai perkelahian itu.


Andri yang melihat temannya dipukuli, buru-buru
menghampiri mereka dengan maksud menghajar Ardi dari
belakang.
Langkah Andri tertahan tangan Daniel yang memegang

Tapi gak usah berantem gitu dong! Nat, bantuin gua dong,

salah satu kaki Andri dan membuatnya terjatuh.

jangan diem aja. Daniel kan cowok lo! bentak Adisti kepada

Daniel dengan cepat menduduki tubuh Andri dan

Natalie yang masih tercengang melihat Daniel dan Ardi yang

menghujamkan pukulan demi pukulan. Andri tidak berdaya

terkapar di tanah.

menghadapi hujanan pukulan Daniel yang membabi buta.


194

195

School Princess

Romanes

Teman-teman Andri yang lain berniat mengeroyok Daniel


dan Ardi tapi terlambat, teman-teman sekelas Ardi sudah ada
di situ dan menahan niat mereka.

Natalie dan Adisti menghampiri Daniel dan Ardi yang


terduduk bersandar di tembok ruko.
Lo berdua goblok banget ya! Kalo lo berdua kenapa-kenapa

Ardi menghentikan pukulannya setelah mendengar kata


ampun dari Yanto. Namun tidak dengan Daniel. Ia terus
menghujamkan pukulan walaupun Andri sudah tidak sadarkan
diri.

gimana? gerutu Adisti.


Natalie tak berkomentar. Ia hanya menutup mulutnya
dengan kedua tangannya seraya menangis ketakutan.
Lo ga papa Di? tanya Daniel.

Ardi dan teman-teman yang lain dengan sigap menahan


pukulan Andri yang tiada henti itu dan menarik Daniel ke
tembok ruko.

Enggak, enggak apa-apa. jawab Ardi sambil membersihkan


tanah yang menempel di kedua sikunya.
Ardi kemudian melihat Natalie yang menahan tangisannya.

Napasnya tersengal-sengal menahan emosi dan rasa


lelahnya.

Ardi menyikut pelan tangan Daniel agar ia menenangkan


Natalie.

Wajah Andri bengap, dari hidungnya mengalir darah segar.


Ia tidak sadarkan diri.

Daniel yang baru sadar langsung berdiri dan membawa


Natalie ke warung Teh Botol yang berada tak jauh dari situ.

Keheningan menghinggap. Tidak ada satupun yang bersuara.

Teman-teman Ardi menghampiri Ardi tanpa berhenti

Kekhawatiran menghantui setiap mata yang melihat kondisi

melontarkan pertanyaan sebab-sebab perkelahian. Adisti berdiri

Andri yang cukup mengenaskan.

bingung harus berbuat apa, akhirnya ia mengusir teman-

Christian

menghampiri

Andri

dan

berusaha

membangunkannya,Dri, Ndri,... bangun Ndri.


Tidak berapa lama Andri membuka matanya dan mengerang
kesakitan. Christian membopong Andri menuju mobilnya dan
langsung pergi meninggalkan gerombolan yang masih diam
terpana.

temannya yang mengerumuni Ardi.


Eh... udah, udah, kasian tuh si Ardi. Ayo Di, kita minum.
ajak Adisti.
Ternyata berantem seru juga. ujar Ardi sambil berjalan di
samping Adisti.
Ah, Bego lo! jawab Adisti.

196

197

School Princess

Romanes

m
c

Cest La Vie
Thats life

198

199

School Princess

Romanes

udah beberapa hari berlalu sejak perkelahian di ruko.


Selama itu pula Andri tidak masuk sekolah karena dirawat

di rumah sakit dan ketakutannya terhadap Daniel. Namun


untungnya tidak ada panggilan untuk Daniel dan Ardi dari
kepala sekolah. Sepertinya Andri tidak melaporkan kejadian
tersebut ke pihak sekolah.
Persahabatan Ardi dan Daniel berjalan seperti biasa.
Percintaan Daniel dan Nataliepun berjalan mulus. Mereka
menjadi pasangan yang serasi.
Ardi sudah menerima kenyataan bahwa tidak mungkin
seorang Ardi yang berwajah biasa saja, mendapatkan cewek
secantik Natalie. Namun semenjak perkelahian itu, Ardi
menjadi cukup popular di sekolahnya.
Ardipun menyambut kepopularannya itu dengan sangat baik.
Penampilannya pun kini lebih rapih dari biasanya. Dan yang
lebih ia syukuri adalah tidak jarang cewek-cewek mengajaknya
mengobrol atau ke kantin bareng.
k

200

201

School Princess

Hari kelulusan sudah terlewati. Masa-masa mendebarkan


menunggu hasil ujian berhasil dilalui tanpa ada kegagalan.

Romanes

ini ia di sana tinggal bersama tantenya.


Kepindahan Natalie itu sempat membuat Daniel khawatir

Daniel berhasil lulus walau dengan nilai pas-pasan.

akan hubungan mereka. Jarang sekali long distance relationship

Demikian juga dengan Natalie dan Adisti. Atas kelulusannya,

berakhir dengan kebahagiaan. Namun Daniel berusaha

Natalie dihadiahi sebuah mobil jazz berwarna kuning oleh

menghilangkan rasa khawatir itu.

orangtuanya

Natalie pun selalu menceritakan kepada Daniel hari-harinya

Lain halnya dengan Ardi yang dengan sukses menjalani masa


pendidikannya di SMA sesuai dengan harapan setiap orangtua;

di Bandung juga saat-saat ia mendatangi kampus-kampus di


Bandung.

selalu juara dan berhasil mendapatkan PMDK. Kesuksesan

Ardi tidak cukup sampai disitu. Berkat prestasinya, orangtua


Ardi menghadiahkan sebuah mobil Toyota Yaris hitam yang ia
damba-dambakan.

Mobil Ardi memasuki pelataran parkir Cilandak Town

Namun yang paling penting, ia berhasil mendapatkan


seorang pacar yang sangat manis bernama Annisa, teman SMP
Ardi dulu.

Square. Parkiran hari Sabtu itu cukup penuh. Nisa duduk


manis di sebelah Ardi.
Suara HP Ardi yang ditaruh di panel mobil dekat perseneling

Mereka bertemu kembali di sebuah acara reuni SMP-nya.

berbunyi kencang. Tertulis nama Daniel di layar HP.

Sepertinya rentetan kejadian yang menimpa Ardi berhasil

Halo Nil. jawab Ardi.

menambah kepercayaan dirinya.

Dimana lo? tanya Daniel.

Kesibukan Daniel mencari kampus membuat mereka jarang

Di Citos.Knapa?

bertemu. Terutama karena keputusan Natalie yang ingin

Temenin gua ke Bandung man. pinta Daniel.

melanjutkan kuliah di Bandung. Daniel menjadi semakin

Buset. Dadakan banget. Ga bisa gua. Lagi bareng Nisa. Mo

sibuk. Ia harus pulang pergi Bandung hanya untuk bertemu


Natalie yang memutuskan untuk pindah ke Bandung lagi. Kali
202

nonton. tolak Ardi.


Wah... gitu lo ya. Udah lupa sama temen lo.
203

School Princess

Waduh... bukannya gitu. Kalo lo bilangnya kemaren, gua


pasti bisa. Kalo mau besok aja, gimana?
Wah... kelamaan. Ya udah lah. Gua berangkat sendiri aja.
jawab Daniel dengan suara bete.
Kenapa sih lo buru-buru banget? tanya Ardi curiga.
Gua mo nyusul Natalie nih. Udah seminggu ga ketemu.
Perasaan gua ga enak. ujar Daniel.
Alah, bilang aja lo kangen. pake malu-malu segala lo! goda
Ardi.

Romanes

Gila apa lo! Nanti gua disangka bawa lari anak orang. tolak
Ardi.
Ya lo ijin dulu dong sama bonyoknya. Sebenernya lo pinter
ga sih? Gua jadi ragu sama IQ lo. ejek Daniel.
Sialan lo! Man. Nanti gua telpon lagi ya. Gua musti beli
makanan dulu. kata Ardi yang tanpa sadar sudah berada di
depan kasir Coffee Bean.
Ardi menutup HP-nya dan memasukkan dalam kantong
kanan celana jins-nya.

Bener man, nada suaranya berubah! yakin Daniel.


Nisa menunjuk sebuah ruang kosong untuk memarkir mobil.
Ardi membelokkan mobilnya masuk ke ruang parkir tersebut.

Sori ya kelamaan nelponnya. Si Daniel maksa aku ikut ke


Bandung. jelas Ardi.
Terus gimana? Jadi? tanya Annisa.

maksud lo suaranya berubah jadi falseto? tanya Ardi.

Si Daniel jadi. Tapi aku enggak. jawab Ardi.

Apaan tuh?

Ooo... emang mo ngapain sih ke Bandung?

Kayak suara Gita Gutawa waktu nyanyi. terang Ardi.

Kan, ceweknya Daniel, Natalie, di Bandung. Makanya dia

Kunyuk lo! Lagi serius malah becanda. geram Daniel.

bolak-balik terus.

Ardi tertawa terbahak-bahak seraya keluar dari mobilnya.

Baik juga ya Daniel.

Ya udah, gua berangkat sendiri. Tapi lo nyusul dong. Masa

Iya. Kayaknya dia cinta mati tuh sama Natalie. ujar Ardi.

gua sendirian di Bandung.

Iya, mau pesan apa? tanya waiter Coffee Bean.

Ah, bisa aja lo. Kan lo biasa bolak balik Bandung. Kenapa
skarang lo jadi musti pergi bareng gua?
Rugi lo, enggak ikut gua... Lo ajak aja cewek lo ke Bandung.

Ice blend moccanya dua. jawab Ardi tegas.


k

Gimana? usul Daniel dengan suara antusias.


204

205

School Princess

Daniel memacu mobilnya dengan cepat. Ia berusaha sampai


ke Bandung sebelum jam 9 malam. Ia ingin membuat kejutan
ke Natalie.

Romanes

seorang cewek di kursi depan kiri yang badannya bersender di


bahu seorang cowok yang berada di belakang setir.
Si cowok yang merasa terganggu dengan Daniel, membuka

Tidak berapa lama, ia tiba di pintu tol Pasteur. Waktu


menunjukkan pukul 8 malam. Daniel masih mempunyai
banyak waktu untuk mencari hadiah untuk Natalie.
Daniel mengarahkan mobilnya ke arah Dago. Daniel
memperlambat mobilnya sambil mencari-cari toko yang
menarik.

kaca jendela mobil tersebut. kemudian ia memandang Daniel


dengan pandangan yang tajam.
Betapa terkejutnya Daniel setelah melihat, ternyata cewek
yang ada di sebelahnya adalah Natalie.
Natalie yang sadar akan kehadiran Daniel langsung duduk
menjauh dari cowok tersebut.

Daniel memarkir mobilnya di depan sebuah distro yang


cukup ramai. Mobil-mobil diparkir berjajar. Daniel turun dari
mobilnya.

Nat, lo ngapain disini? tanya Daniel dengan suara agak


bergetar.
Siapa lo? tanya si cowok dengan muka gahar.

Ia melihat kanan kiri. Mobil-mobil mewah berplat B terparkir


rapi di sepanjang jalan. Namun pandangannya tiba-tiba tertuju
pada sosok cewek yang masuk ke dalam mobil jazz berwarna
kuning yang berada tidak jauh di depannya.
Sosok cewek itu sangat mirip dengan Natalie dan mobil Jazz
yang dimasukinya sangat mirip dengan mobil jazz yang baru
dibeli Natalie di Jakarta.

Daniel berjalan mengitari depan mobil jazz Natalie menuju


pintu kiri tempat Natalie duduk.
Cowok yang tidak dikenal Daniel itu langsung keluar dari
mobil dan menahan Daniel yang berusaha membuka pintu
mobil Natalie.
Woi! Ngapain lo?! teriaknya sambil mendorong tubuh
Daniel sehingga ia terpental beberapa langkah.

Ia menghampiri mobil itu. Setelah melihat plat nomornya.


Ia semakin yakin bahwa itu adalah mobil Natalie.
Daniel berjalan ke sisi kanan mobil jazz Natalie. Daniel
menundukkan badan dan melongok ke dalam. Telihat bayangan
206

Daniel yang sudah mulai emosi membalas dorongan cowok


yang besarnya kurang lebih sama dengan dirinya.
Natalie yang mulai panik akhirnya keluar dari mobilnya dan
berusaha melerai mereka.
207

School Princess

Nat, siapa nih? teriak Daniel sambil menunjuk ke arah


wajah cowok itu.

Romanes

Daniel yang kalap bersiap menghajar kembali Rendy yang


maih terkapar di aspal. Tiba-tiba gerakannya dihentikan oleh

Namun Natalie tidak menjawab pertanyaan Daniel. Ia hanya

dua cowok tegap dengan potongan tentara. Daniel tidak bisa

berusaha menghalangi Daniel agar tidak menghampiri cowok

bergerak. Kekuatan kedua orang tersebut tidak dapat dilawan

tersebut seraya berbisik.Nil, udah Nil. Nanti aku jelasin di

Daniel.

rumah.

Daniel diseret ke pinggir trotoar oleh kedua orang itu.

Natalie, siapa nih anak? tanya cowok itu dengan suara


lantang kepada Natalie,Heh! Mo apalo sama cewek gua?
tanyanya lagi kali ini tertuju ke Daniel.
CEWEK GUA?! Maksud dia apaan nih?!, tanya Daniel
dalam hati.

Rendy berdiri perlahan dan menyeka darah yang keluar dari


bibir bawahnya.
Natalie yang sangat panik berusaha melepaskan Daniel dari
kedua bodyguard Rendy. Namun usaha Natalie gagal.
Rendy menghampiri Daniel lalu menghajar perut Daniel

Ren, Nat mo ngomong dulu sama temen Nat. pinta Natalie


ke cowok itu yang bernama Rendy.
TEMEN?!...REN? Maksudnya apa? Ren... jangan-jangan
maksudnya Rendy yang pernah diceritain Natalie waktu pertama
kali ke Unpad. pikir Daniel.

kemudian wajah Daniel.


Daniel tidak dapat berbuat apa-apa. Kemudian Rendy
menarik Natalie yang bercucuran air mata melihat Daniel, ke
mobil Natalie.
Mobil itu meninggalkan Daniel bersama kedua bodyguard

Nil. Kamu tunggu aja di tempat kos aku. Nanti aku nyusul
ke sana. pinta Natalie dengan nada berbisik.
Daniel memandang Natalie dengan wajah geram kemudian

yang masih menahan gerak Daniel.


Daniel hanya dapat melihat Natalie pergi besama cowok lain
dan ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Daniel membalikkan badan mengarah ke mobilnya namun tanpa

Tanpa diduga terbersit dalam ingatannya apa yang terjadi

diduga Daniel dengan secepat kilat memutarkan badannya dan

dengan Ardi hampir sama dengan apa yang dialaminya saat ini.

menghujamkan sebuah pukulan telak ke arah rahang Rendy.


Rendy terjerembab ke aspal jalanan.
208

Kaki Daniel melemah, tubuhnya merespon dengan cepat


rasa penyesalannya. Ia tidak pernah membayangkan apa yang
209

School Princess

dirasakan Ardi. Selama ini ia merasa apa yang ia perbuat dengan


Natalie kepada Ardi bukanlah suatu kesalahan yang besar.
Ia tidak menyangka akan sesakit ini. Bahkan mungkin apa
yang dirasakan Daniel lebih sakit dari yang Daniel rasakan
sekarang karena Ardi dikhianati oleh sahabatnya sendiri.
Daniel terduduk di trotoar. Kedua bodyguard melepas Daniel
dan membiarkannya di trotoar.
Jangan macem-macem lagi lo!
Mereka berjalan menjauhi Daniel menuju mobil Kijang

Romanes

Sudah 1 jam Daniel mengendarai mobilnya. Tol Cipularang


sangat sepi. Hanya sesekali Daniel melihat mobil dari arah yang
sama dan juga berlawanan.
Pikirannya Daniel tidak menentu. Sakit hati dan rasa
penyesalan membuatnya tidak dapat berpikir jernih.
Daniel dikejutkan dengan ringtone HP-nya. Daniel
mengambil HP yang berada di saku kanannya.
Terlihat foto Natalie di layar HP. Daniel memarkir mobilnya
di pinggir tol dan menekan tombol yes di HP-nya.

Innova hitam mereka dan meninggalkan tempat tersebut

Daniel. panggil Natalie.

dengan kecepatan tinggi.

... kenapa? Mo apa lagi? Mo jelasin? Jelasin apa? Smua dah

Daniel tertunduk lemas. beberapa orang menghampiri


Daniel.

jelas banget! ujar Daniel ketus.


Aku mo minta maaf. Mustinya aku bilang, tapi aku takut

Mas, enggak apa-apa mas? tanya salah satu orang di situ.


Daniel tidak menjawab. Ia hanya berdiri perlahan dan
kembali ke mobilnya.

kamu marah.
Lo tuh gak mikir ya? Lo tuh dah duain gua!
Iya aku tahu. Makanya Aku minta maaf. Aku juga gak

Di dalam mobil ia kembali merenungi kejadian yang

nyangka kok bisa begini. Aku juga udah bilang ke Rendy kalo

menimpanya. Sesekali ia mengusap-usap wajahnya seakan

tadi tuh keterlaluan banget. Aku pengennya kita tetep baik-

tidak percaya apa yang barusan terjadi.

baik aja.

Daniel menyalakan mobilnya dan perlahan melaju


meninggalkan kota Bandung yang memberikan kenangan
terburuk di kehidupannya sampai saat ini.

DIEM LO! DIEM! Semua yang keluar dari mulut lo tuh


SAMPAH! teriak Daniel kesal.
Natalie terdiam tidak merespon amarah Daniel yang sudah
memuncak.

210

211

School Princess

Daniel menggenggam HP-nya dengan kencang. Daniel

Romanes

Ga ada? tanya Ardi heran.

ingin sekali berteriak kencang dan melemparkan HP-nya ke

Natalie hanya terdiam tidak merespon reaksi Ardi.

kaca depan mobil.

Kemaren lo ketemu ga? tanya Ardi,

Daniel menarik napas panjang,Ya sudah lah. Gua ga tau lagi

Ketemu. jawab Natalie singkat.

mo ngomong apa dan gua ga mau lagi denger suara lo. Jadi...

Terus balik jam berapa dia?

Daniel langsung menekan tombol no dan melempar HP-nya

Ga tau. Cuma ketemu sebentar.

ke jok kiri mobil.

Abis itu dia bilang mau kemana? tanya Ardi.

Daniel tertawa kecil kemudian kembali mengemudikan


mobilnya melintasi jalan tol yang sepi menuju Jakarta.

Enggak.
Ooo...
Eh, gimana kabar lo? Enak ga di Bandung? tanya Ardi

Senin sore. Ardi mencoba menghubungi nomor HP

basa-basi.

Daniel namun sepertinya HP Daniel tidak diaktifkan. Ardi

Ya gitu deh. jawab Natalie sekenanya.

menghubungi rumah Daniel tetapi pembantunya mengatakan

Keheningan sejenak mengisi percakapan mereka.

bahwa Daniel sampai saat ini belum pulang dari Bandung.

Eh, gua ganggu ya? Sori. ucap Ardi.

Ada kekhawatiran menghinggapi hati Ardi. Tapi akal

Iya nih, gua lagi ada tamu. jawab Natalie mengiyakan.

sehat Ardi mengatakan bahwa Daniel baik-baik saja. Ardi

Sori, sori. Ya udah deh. Thanks ya Nat.

menghubungi Natalie tetapi Natalie tidak mengangkat. Ardi

Sama-sama.

menghubungi kembali, tetap tidak diangkat. Ardi mengulang

Ardi menutup HP-nya. Ardi memutar otaknya. Kemudian

kembali panggilan, kali ini Natalie mengangkat HP-nya.


Halo Natalie?

ia mencari-cari nomor-nomor telpon yang ada dalam HP-nya.


Ia meng-SMS beberapa teman-temannya terutama anak-

Iya Di.

anak basket. Tetapi mereka tidak melihat Daniel.

Ada Daniel ga?

Ardi kembali menghubungi nomor Daniel. Kali ini terdengar

Ga ada.

nada sambung namun tidak diangkat oleh Daniel.


212

213

School Princess

Kemana sih nih anak. gumam Ardi.


Ardi menghubungi kembali nomor HP Daniel. Nada
sambung kembali terdengar.

Romanes

biru Sebuah handuk merah tergeletak di atas kasur Daniel.


Ardi langsung duduk di kursi kerja di depan meja
komputer.

Halo. suara Daniel terdengar tanpa semangat.

Gimana man Bandung? tanya Ardi.

Kemana aja lo? tanya Ardi.

Daniel tidak menjawab pertanyaan Ardi. Ketika Daniel

Bandung.

membalikkan badannya terlihat lebam di tubuhnya.

Kapan balik?

Ardi kontan berdiri dan langsung menghampiri Daniel.

Baru nyampe.

Buset! Kenapa lo Nil? Siapa yang gebukin lo?

Wess... nginep? Nginep dimana lo?

Panjang ceritanya. jawab Daniel.

Di mobil. jawab Daniel.

Siapa orangnya? Berapa orang? tanya Ardi lagi.

Di mobil? Yang bener lo? Lo di rumah? tanya Ardi.

Cuma tiga orang.

Iya. Man, gua mandi dulu nih. Gerah.

Kok bisa bonyok gini? Pada jago berantem ya?

Gua ke rumah ya.

Kayaknya.

Terserah.

Emang lo ngapain?

Ardi menutup HP-nya dan langsung berangkat ke rumah

Daniel tidak menjawab. Ia sibuk memakai kaos putih

Daniel.

polosnya.
Pasti lo yang mulai nih. tuduh Ardi.

Ardi berlari kecil menaiki tangga lebar rumah Daniel. Di


pintu kamar Daniel yang terrtutup, Ardi mengetuk tiga kali.

Bukan gua. Natalie. jelas Daniel.


Natalie? Kok bisa? tanya Ardi bingung.

Masuk! teriak Daniel dari dalam.

Gua diduain man.

Ardi membuka pintu kamar Daniel dan melangkah masuk.

Hah? Yang bener lo?!

Di dalam kamar Daniel berdiri menghadap lemari pakaian

Sama siapa? Anak mana?

membelakangi Ardi dan hanya mengenakan celana pendek

Kayaknya anak Jakarta. Anak Unpad.

214

215

School Princess

Romanes

Anjing banget tuh anak. Kita bales aja Nil.

Maksud lo gimana sih? Bingung gua!

Sok jago lo! ejek Daniel.

Gua minta maaf karena gua gak mau kehilangan persahabatan

Weits... temen lo, temen gua. Musuh lo, musuh gua.


Cewek lo, cewek gua? sahut Daniel.
Bukan. Cewek lo, gebetan gua. balas Ardi.

kita. Bukan karena gua sudah mengkhianati lo.


Ooo... gitu. Ya udah. Untuk kedua kalinya lo gua maafin.
Tapi Camry lo buat gua ya. canda Ardi.

O iya, ya. sadar Daniel seraya tertawa kecil.

Minta aja ke bokap gua.

Eh... Di, sori ya dulu gua ngerebut Natalie.

Enggak jadi deh. Nanti kalo dikasih, lo pake mobil apa?

Ah, cerita lama. Udah lupa.

Sebagai sahabat yang tidak pernah berkhianat, gua enggak

Alah! teriak Daniel sambil melemparkan bantal ke arah

tega. canda Ardi lagi.

Ardi.

Ah, sialan lo! ujar Daniel.

Kenapa lo tiba-tiba ngomong gitu? tanya Ardi.

Pokoknya sori ya man. pinta Daniel lagi.

Kayaknya gua kena karma lo.

Iya, iya... tapi lo traktir gua makan ya? tanya Ardi

Ah, masa sih?

Kunyuk lo! Aji mumpung banget. Eggak boleh tuh

Iya bener. Pas gua liat Natalie sama tuh anjing, gua langsung
inget elo.

memanfaatkan orang yang sedang vulnerable.


Vulne... apaan? canda Ardi.

Sialan lo, emang dia mirip gua?


Ya enggak. Tapi gua langsung sadar dan bisa ngerasain
perasaan lo waktu itu. Enggak enak banget.
Kenapa lo jadi melankolis begini? Kayaknya otak lo musti
di scan.

Wah... bener-bener nih anak. Makanya kalo nonton DVD


jangan pake teks Indonesia mlulu. balas Daniel dengan senyum
di wajahnya.
Mereka berdua tertawa terbahak-bahak.
Jadi lo sama Natalie udah selesai nih? tanya Ardi.

Monyet lo. Orang mo minta maaf malah dicela.

Udah!

Sori, sori. Abis lo aneh banget. Kan lo udah minta maaf.

Bisa dong gua usaha lagi. goda Ardi.

Iya. Tapi gua minta maaf dengan alasan yang salah.

Sana gih! Kalo lo mau digebukin sama bodyguard

216

217

School Princess

anjingnya.

Romanes

Ardi dan Daniel keluar dari kamar menuju lapangan basket

Oooo... jadi tuh anak punya bodyguard? Anak pejabat?


Tau! Iya kali. Kalo bukan bodyguard mah gua pasti
menang.

yang berada beberapa meter dari rumah Daniel.


Tahun terakhir di SMA adalah tahun terberat. Dengan ujian
yang seperti hujan meteor. Bimbingan belajar yang menyita

Alah! Sok jago lo!

waktu. Tuntutan kelulusan yang sangat menegangkan melebihi

Sudah lah. Masih banyak cewek-cewek kayak Natalie.

sensasi menonton film Saw 1, 2, 3, 4 bahkan 5.

Tenang aja Nil.

Tapi bagi Ardi dan dan Daniel, tahun terakhir SMA

Yang mirip banyak. Yang mau, jarang! ujar Daniel.


Ringtone Daniel berbunyi kencang. Daniel mengambil HPnya. Foto Natalie muncul di layar HP Daniel.
Daniel memperlihatkan HP-nya ke Ardi. Ardi memasang
tampang kebingungan.

mempunyai arti lebih dari itu.


Tahun terakhir SMA adalah tahun terberat bagi persahabatan
Ardi dan Daniel.
Tahun terakhir SMA hampir menghancurkan persahabatan
keduanya. Tapi tanpa disangka hal itu malah mempererat

Daniel langsung memencet tombol no. Kemudian ia


meletakkannya lagi di meja komputer.
Loh kok gak diangkat? tanya Ardi heran.

persahabatan mereka
Tahun terakhir di SMA menjadi tahun paling berkesan bagi
keduanya.

Alah! Ngapain?! jawab Daniel ketus.


Kasian juga ya lo. Sekarang lo jomblo lagi. Gua udah punya
cewek. sombong Ardi.
Ati-ati, nanti cewek lo naksir gua. goda Daniel.
Mereka berdua tertawa cekikikan. Daniel mengambil bola
basket yang tergeletak di bawah meja komputer.
Ke lapangan yuk. Paling udah rame disana. ajak Daniel.
Yuk.
218

219

School Princess

Romanes

220

221

School Princess

Romanes

222

223

School Princess

224

Anda mungkin juga menyukai