Anda di halaman 1dari 3

2.

Penelitian Yang Relevan

Tabel 2.2 Penelitian Yang Relevan


Peneliti/Judul
Variabel
Cici Asterya (2012),
X = Motivasi Kerja
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Guru Honorer (Studi kasus guru Y = Kinerja Guru Honorer
honorer SMAN Rumpun IPS SeKecamatan Temanggung)

Hasil
1. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja guru honorer. Hasil penelitian
diketahui motivasi kerja menghasilkan koefisien
regresi 0,381 dan tingkat signifikan sebesar 0,038 <
0,05.
2. Untuk koefisien determinasi
diperoleh angka
koefisien R Square sebesar 0,146. Hal ini berarti
bahwa sebesar 14,6%
dapat
dijelaskan oleh
motivasi kerja
terhadap
kinerja
guru
honorer.
Sedangkan
sisanya 85,4% dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain di luar variabel motivasi
kerja.
Gati Destiyani (2012),
X = Motivasi Berprestasi Guru 1. Motivasi berprestasi guru berpengaruh positif dan
Pengaruh Motivasi Berprestasi Guru
signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri
Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Y = Kinerja Guru
di Kecamatan Pringsurat ditunjukan dengan koefisien
Negeri
di
Kecamatan
Pringsurat
korelasi sebesar 0.24, koefisien determinasi 0.06, F
Kabupaten Temanggung
hitung sebesar 8.47, sumbangan efektifnya sebesar 6%.
2. Tingkat motivasi berprestasi sebesar 77% termasuk
dalam kategori sedang, kinerja guru sebesar 85%
termasuk dalam kategori tinggi.
Hidayat (2010),
X = Motivasi Berprestasi Guru 1. Berdasarkan analisis data menggunakan rumus Product

Studi Kasus Motivasi Berprestasi


Terhadap Kinerja Guru Di Madrasah Y = Kinerja Guru
Tsanawiyah Al-Inayah Rawa Kalo
Gunung Sindur Bogor
2.

Fitria Nova Sari (2009),


X = Motivasi Kerja
Hubungan Motivasi Kerja Dengan
Kinerja Guru SD Negeri Kuta Tuha Y = Kinerja Guru
Blangpidie Aceh Barat Daya

1.

2.

Sofiah (2012),
X = Motivasi Kerja
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Guru Matematika Pada Sekolah Y = Kinerja Guru
Menengah Pertama (SMP) Negeri SeKabupaten Cirebon

1.

Moment menunjukan bahwa pengaruh motivasi


berprestasi (variabel X) terhadap kinerja guru (variabel
Y) cukup signifikan karena nilai indeks koefisien
korelasi (rxy) sebesar 0.74.
Interpretasi r hitung (0.74) terletak antara 0.70-0.90
yang berarti bahwa korelasi variabel X dan Y cukup
kuat atau tinggi.
Penelitian ini memperlihatkan bahwa mayoritas
responden guru PNS yaitu sebanyak 6 orang (54,5%)
dan guru Honor yaitu sebanyak 7 orang (63,6%)
memiliki motivasi kerja dengan kategori sedang. Dan
tingkat kinerjanya mayoritas responden guru PNS yaitu
sebanyak 6 orang (54,5%) dan guru Honor yaitu
sebanyak 7 orang (63,6%) dalam kategori sedang.
Hasil analisa statistik memperlihatkan bahwa ada
hubungan antara variabel motivasi kerja dengan
variabel kinerja baik pada guru PNS maupun pada guru
Honor (masing-masing p = 0,002 dan 0,003).
Motivasi kerja menunjukkan kategori sangat tinggi
dengan nilai sebesar 82,9% dan kinerja guru
matematika menunjukkan kategori sangat tinggi
dengan nilai sebesar 97,14%. Hal ini menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan motivasi kerja
terhadap kinerja guru matematika pada SMP Negeri
Se-Kabupaten Cirebon. Koefisien determinasi sebesar

43

0,484 menunjukkan besarnya pengaruh motivasi kerja


terhadap kinerja guru matematika pada SMP Negeri
Se-Kabupaten Cirebon sebesar 48,4%, sedangkan
sisanya 51,6% dipengaruhi oleh faktor kinerja lainnya.
44

Anda mungkin juga menyukai