Anda di halaman 1dari 2

Geriatric Giants

Pendahuluan
Tahun 1979 Boedi D mendefinisikan tujuan geriatric/gerontology di Indonesia
adalah; segala upaya dan tindakan-tindakan sehingga orang yang lanjut usia
selama mungkin tetap dalam keadaan sehat, baik fisik, mental dan social sehingga
masih berguna bagi masyarakat, paling tidak sesedikit mungkin merupakan beban
bagi masyarakat Indonesia.
Kesehatan usia lanjut dipertahankan semaksimal mungkin agar tetap dapat
mandiri, produktif serta tetap dapar menyumbangkan pengalaman dan
ketrampilannya untuk pembangunan masyarakat; walaupun mungkin perlu
dialihtugaskan sesuai dengan kemampuan fisik yang umumnya lambat laun tetap
akan mengalami kemunduran. Hal ini akan lebih cepat dicapai apabila kemakmuran
dapat ditingkatkan seoptimal mungkin seperti pada negara-negara maju, yang
merupakan Negara industrinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya yaitu
antara lain masalah polusi udara, air, dan tanah, selain dari kemungkinan terjadinya
urbanisasi serta perubahan budaya tradisional.
Segala keadaan atau penyakit yang mengakibatkan terjadinya gangguan
stabilitas kesehatan pada usia lanjut dengan timbulnya hendaya paska sakit adalah
merupakan keadaan kegawat daruratan usia lanjut. Penyakit-penyakit yang
terbanyak didapatakan pada usia lanjut adalah sekumpulan problema klinik yang
disebut sebagai Geriatric Giants atau disebut pula Geriatric Syndrome.
Comprehensive Holistic Management harus dilaksanakan secepat dan
seoptmal mungkin apabila ditemukan penderita dengan Geriatric Giants agar
hendaya yang mungkin terjadi setelah kesembuhan dari sakitnya dapat ditekan
sekecil mungkin sehingga penderita usia lanjut dapat tetap mandiri dengan kualitas
hidup seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan pada usianya.
Geriatric Giants
Beberapa problema klinik dari penyakit usia lanjut yang sering dijumpai diklinik
disebut sebagai Geriatric Giant antara lain telah dideskripsikan oleh : Caf et all
sebagai the O kompleks;yaitu : Fall, Incontinence, Impaired Homeostatis,
Confusion, Iatrogenic Disorder. Coni et all sebagai The Big Three: intelektual
Failure, Instability/Immobility and Incontinence. Solomon sebagai The 13I
Immobility, Instability, Intelectual Impairment, Incontinence Isolation, Impotence,
Immunodeficiency, Infection, Inanition impaction, Insomnia, Iatrogenci disorder,
impairment of hearing, vision and smell, Blocklehurst 1987: Cerebral syndrome,
Confusional syndrome, Automic neuro system disorder, Incontinance, Fall, Bone
disorder and fracture, and decubitus.
Semua pembagian ini sebenarnya sama saja. Oleh karena masing-masing akan
tetap terhubung dengan benang merah sebab dan akibat.
Sindroma serebral

Perubahan patologik dari pembuluh darah karena proses menua dan lain-lain
penyebab adalah merupakan penyebab utama. Pada otak dapat merupakan factor
resiko gangguan fungsi otak, apabila disertai oleh berbagai keadaan yang
menyebabkan gangguan oksigenasi oatak, akan memperberat sirkulasi otak yang
sudah kurang baik pada usia lanjut misalnya gagal jantung, pneumonia, aritmia
jantung, sepsis, serta obat-obatan yang dapat menyebabkan terjadinya hipotensi.
Sirkulasi serebral diselenggarakan oleh arteria komunis intima dan arteri vertebralis
kanan dan kiri. Keempat cabang ini membentuka arteria Wilis. Sering pada
pembuluh darah ini timbul plak ateromatus; embolus dan thrombosis. Dalam
perjalanannya arteria vertebralis melalui foramina vertebra leher yang telah
mengalami perubahan karena proses menua demikian pula vertebranya sendiri

Anda mungkin juga menyukai