Anda di halaman 1dari 11

L/O/G/O

IMOBILITAS PADA LANSIA


Oleh: NUNKI EKA ARTURA SARI NIM: P07133112039

Contents
1
2 3 4
Latar Belakang Pengertian Lanjut Usia

Pengertian Imobilitas
Penyebab Imobilitas Akibat Imobilitas

6 Cara Pencegahan Imobilitas 7


Kesimpulan

Latar Belakang
Tercapainya tujuan pembinaan kesehatan bagi masyarakat lanjut usia adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia dalam mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Secara alami bertambahnya usia akan menyebabkan terjadinya perubahan degeneratif dengan manifestasi beberapa penyakit seperti penyakit hipertensi, kelainan jantung, penyakit diabetes militus, kanker rahim / prostat, osteoporosis dan lain-lain. Meskipun lanjut usia bukan suatu penyakit, namun bersamaan dengan proses penuaan, insiden penyakit kronik dan ketidakmampuan akan semakin meningkat. Mobilitas adalah pergerakan yang memberikan kebebasan dan kemandirian bagi seseorang. Imobilitas didefinisikan secara luas sebagai tingkat aktivitas yang kurang dari mobilitas optimal. Imobilitas biasanya sering terjadi pada lansia.

Pengertian Lanjut Usia


Penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan memengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala kemunduran fisik, antara lain kulit mulai mengendur, timbul keriput, rambut beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban, serta terjadi penimbunan lemak, terutama di daerah pinggul dan perut. Kemunduran lain yang terjadi yaitu kemampuan kognitif seperti suka lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, dan tempat, serta tidak mudah menerima hal baru. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun..

Pengertian Imobilitas
Imobilitas adalah ketidak-mampuan untuk bergerak secara aktif akibat berbagai penyakit atau impairment (gangguan pada alat/organ tubuh) yang bersifat fisik ataupun mental. Imobilitas merupakan ketidakmampuan seseorang untuk menggerakkan tubuhnya sendiri. Imobilitas dikatakan sebagai faktor risiko utama pada munculnya luka dekubitus baik di rumah sakit maupun di komunitas. Kondisi ini dapat meningkatkan waktu penekanan pada jaringan kulit, menurunkan sirkulasi, dan selanjutnya mengakibatkan luka dekubitus. Imobilitas selain memengaruhi kulit secara langsung, juga memengaruhi beberapa organ tubuh. Misalnya pada sistem kardiovaskuler, gangguan sirkulasi darah perifer, sistem respirasi, menurunkan pergerakan paru untuk mengambil oksigen dari udara (ekspansi paru), dan berakibat pada menurunnya asupan oksigen ke dalam tubuh.

Penyebab Imobilitas
Imobilitas pada lansia diakibatkan oleh adanya gangguan nyeri, kekakuan, ketidakseimbangan, serta kelainan psikologis. Tindakan penting pada keadaan ini adalah pencegahan. Perlu juga ditekankan dalam pemberian nutrisi secara adekuat dan juga pelatihan secukupnya. Selain itu, juga menyediakan alat bantu jikalau diperlukan.

Penyebab Umum Imobilitas


Gangguan muskuloskeletal Gangguan neurologis Penyakit kardiovaskular Penyakit paru Faktoe sensorik Penyebab lingkungan Nyeri akut / kronik Lain-lain Dekondisi (setelah tirah baring lama metastasis luas pada keganasan), Malnutrisi, Penyakit sistemik berat (metastasis luas pada keganasan), Depresi, Efek samping obat (kekuatan yang disebabkan obat antipsikotik) Gagal jantung kongensif (berat), Penyakit jantung koroner (nyeri dada yang sering), Penyakit vaskular perifer (kardkasio yang sering) Penyakit paru obstruksi kronis (berat) Gangguan penglihatan, Takut (instabilitas dan takut akan jatuh) Imobilisasi yang dipaksakan (di rumah sakit atau panti werdha), Alat bantu mobilitas yang tidak adekuat
-

Artritis, Osteoporosis, Fraktur (terutama panggul dan femur), Problem kaki (bunion, kalus), Lain-lain (misalnya penyakit paget) Stroke, Penyakit parkinson, Lain-lain (disfungsi serebelar, neuropati)

Akibat Imobilitas
Dampak Fisiologis Dampak Psikologis

Dampak Imobilitas

Cara Pencegahan

Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder

Merupakan proses yang berlangsung sepanjang kehidupan dan episodik. Diarahkan pada pencegahan masalah - masalah yang dapat timbul akibat imobilitas atau ketidak aktifan. Memfokuskan pada pemeliharaan fungsi dan pencegahan komplikasi. Diagnosis keperawatan yang dihubungkan dengan pencegahan sekunder adalah gangguan mobilitas fisik.

Kesimpulan
Menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa sehat menjadi rapuh disertai dengan menurunnya cadangan hampir semua sistim fisiologis dan disertai pula dengan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan kematian. Gangguan yang sering terjadi pada lansia diantaranya yaitu gangguan imobilitas. Imobilitas adalah ketidak-mampuan untuk bergerak secara aktif akibat berbagai penyakit atau impairment (gangguan pada alat/organ tubuh) yang bersifat fisik ataupun mental. Imobilitas merupakan ketidak-mampuan seseorang untuk menggerakkan tubuhnya sendiri. Imobilitas pada lansia diakibatkan oleh adanya gangguan nyeri, kekakuan, ketidakseimbangan, serta kelainan psikologis.

L/O/G/O

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai