Nama
NPM
Larasati Amarnggana
260110130039
260110130040
Pria Gutama
260110130041
Amelia Suci
260110130042
260110130043
Iman Firmansyah
260110130044
Nilai
TTD
I.
Tujuan
Mengamati secara langsung atau tidak langsung produk kegiatan enzimatik
bakteri.
II. Prinsip
1. Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan bakteri terdiri dari 4 fase, yaitu : Fase lag (Fase
dimana bakteri mengalami masa penyesuaian), Fase log (Fase
pertumbuhan bakteri secara signifikan), Fase stasioner (Fase terjadinya
kompetisi antara bakteri untuk memperoleh nutrisi dari media untuk tetap
hidup), Fase kematian (Fase dimana terjadinya kematian pada bakteri ).
(Dwidjoseputro, 1994).
2. Sifat Fisiologis Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal dan mampu
bereproduksi sendiri. Bakteri tidak memiliki inti sel. Bakteri terdiri atas
sitoplasma yang dikelilingi oleh sebuah dinding sel yang kaku terbuat dari
peptidoglikan, didalam sitoplasma terdapat materi genetik (DNA maupun
RNA). Bakteri bereproduksi secara aseksual melalui replikasiDNA dan
pembelahan sel sederhana (Corwin, 2008). Pada umumnya bakteri
bersifat tembus cahaya dikarenakan tidak memiliki zat warna (Waluyo,
2007).
3. Inkubasi
Inkubasi yaitu perlakuan terhadap bakteri yang dilakukan pada
suhu optimum untukpertumbuhan bakteri (35C-37C) dan kelembapan
udara yang mengandung CO2sekitar 3-5% (Pelczar, 1986).
4. Tekhnik Aseptis
Pencegahan kontaminasi selama membuat dan mensterilkan
medium kultur (Curtis, 1999).
aktivitas
kehidupan
antara
lain
dapat
mengalami
sehingga
pada
penelitian
ini
pemurnian
dilakukan
dengan
yang
berbeda pada ujung strek maka dilakukan strek ulang pada setiap kolonikoloni yang berbeda tersebut sampai diperoleh koloni murni (Huda,2012).
Isolat bakteri yang memiliki aktivitas
antibakteri dikarakterisasi
bakteri
memiliki
enzimnya
sendiri
yang
sebagian
kecil
koloni
bakteri
dengan
agar
terjadinya
fermentasi
laktosa
dan
sukrosa
(Darmayasa, 2008).
Identifikasi genus dari suatu bakteri memerlukan karakter-karakter
utama dari bakteri yaitu morfologi sel (bentuk sel dan susunan sel), uji
biokimia dan tipe fermentasi. Isolat yang berpotensi sebagai probiotik pada
hasil penelitian ini diperoleh lima isolat bakteri dengan tiga jenis genera dan
satu spesies bakteri yang memilki kesamaan genus pada penelitian-penelitian
sebelumnya. Pada penelitian ikan laut diperoleh isolat-isolat yang berpotensi
negatif
(Aeromonas,
Alteromonas,
Photorhodobac-
terium,
Bacillus,
Eubacterium,
Pseudomonas,
Lactobacillus,
empat
jenis
genus
yaitu
Pseudomonas,
Aeromonas,
V. Prosedur
1. Uji Motil
Ose lurus difiksasi terlebih dahulu lalu didiamkan di samping nyala
api sampai hangat kuku, kemudian mulut tabung reaksi dan kapas pada
tabung reaksi yang berisi suspensi bakteri difiksasi terlebih dahulu
kemudian suspensi bakteri diambil dengan ose. Setelah itu ose lurus
ditusukkan pada media dalam tabung reaksi yang sebeumnya jiga sudah
difiksasi. Didiamkan sekitar 24 jam lalu diamati apakah bakteri tersebut
melakukan pertumbuhan atau tidak yang ditandai dengan adanya tanda
zigzag pada media yang sudah ditusukkan.
2. Uji Karbohidrat
mulut tabung reaksi dan kapas pada media bakteri difiksasi, kemudian
media bakteri diaduk dengan menggunakan ose. Didiamkan sekitar 24
jam lalu diamati apakah bakteri tersebut melakukan pertumbuhan atau
tidak yang ditandai adanya gelembung gas pada tabung kecil.
3. Uji Indol
Ose bulat difiksasi terlebih dahulu lalu didiamkan di samping nyala
api sampai hangat kuku, kemudian mulut tabung reaksi dan kapas pada
tabung reaksi yang berisi suspensi bakteri difiksasi terlebih dahulu
kemudian suspensi bakteri diambil dengan ose. Setelah itu mulut tabung
reaksi dan kapas pada media bakteri difiksasi, kemudian media bakteri
diaduk dengan menggunakan ose. Didiamkan sekitar 24 jam lalu
ditambahkan dengan reagen Kovac sekitar 3 tetes kemudian diamati
apakah bakteri tersebut melakukan pertumbuhan atau tidak.
Yang ditandai dengan adanya gelembung gas di atas permukaan media.
4. Uji H2S
Ose bulat difiksasi terlebih dahulu lalu didiamkan di samping nyala
api sampai hangat kuku, kemudian mulut tabung reaksi dan kapas pada
tabung reaksi yang berisi suspensi bakteri difiksasi terlebih dahulu
kemudian suspensi bakteri diambil dengan ose. Setelah itu mulut tabung
reaksi dan kapas pada media bakteri difiksasi, kemudian media agar
miring untuk bakteri diberi olesan dengan pola zigzag dengan ose yang
sudah terdapat suspensi bakteri. Didiamkan sekitar 24 jam lalu diamati
apakah bakteri tersebut melakukan pertumbuhan atau tidak.
Yang ditandai dengan adanya plumbum sulfide yang berwarna hitam.
5. Uji M. Red
Ose bulat difiksasi terlebih dahulu lalu didiamkan di samping nyala
api sampai hangat kuku, kemudian mulut tabung reaksi dan kapas pada
6. Uji V.pros
Ose bulat difiksasi terlebih dahulu lalu didiamkan di samping nyala
api sampai hangat kuku, kemudian mulut tabung reaksi dan kapas pada
tabung reaksi yang berisi suspensi bakteri difiksasi terlebih dahulu
kemudian suspensi bakteri diambil dengan ose. Setelah itu mulut tabung
reaksi dan kapas pada media bakteri difiksasi, kemudian media bakteri
diaduk secara perlahan dengan menggunakan ose yang sudah terdapat
suspensi bakteri. Didiamkan sekitar 24 jam lalu diteteskan dengan reagen
KOH dan Alfa Naftol sekitar 10 tetes kemudian diamati apakah bakteri
tersebut melakukan pertumbuhan atau tidak ditandai dengan perubahan
warna menjadi kehitaman di permukaan media.
7. Uji Sitrat
Ose bulat difiksasi terlebih dahulu lalu didiamkan di samping nyala
api sampai hangat kuku, kemudian mulut tabung reaksi dan kapas pada
tabung reaksi yang berisi suspensi bakteri difiksasi terlebih dahulu
kemudian suspensi bakteri diambil dengan ose. Setelah itu mulut tabung
reaksi dan kapas pada media bakteri difiksasi, kemudian media agar
miring untuk bakteri diberi olesan dengan pola zigzag dengan ose yang
sudah terdapat suspensi bakteri. Didiamkan sekitar 24 jam lalu diamati
apakah bakteri tersebut melakukan pertumbuhan atau tidak ditandai
dengan perubahan warna menjadi biru
Sebelum
Sesudah
Ket
Suspensi
pada ose
lurus
ditusukkan
pada media
dalam
tabung reaksi
lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
Motil
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
kemudian
media
diaduk
menggunaka
n ose secara
perlahan
lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
Glukosa
(-)
(+g)
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
kemudian
media
diaduk
menggunaka
n ose secara
perlahan
lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
Laktosa
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
kemudian
media
diaduk
menggunaka
n ose secara
perlahan
lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
Mannos
a
(+g)
(+g)
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
kemudian
media
diaduk
menggunaka
n ose secara
perlahan
lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
Maltosa
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
kemudian
media
diaduk
menggunaka
n ose secara
perlahan
lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
Sakaros
a
(+g)
(+g)
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
kemudian
media
diaduk
menggunaka
n ose secara
perlahan.
Diamkan
sekitar 24
jam lalu
diteteskan
pereaksi
kovac.
Indol
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
lalu dibuat
pola zigzag
pada agar
miring
tersebut lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
H2S
(+g)
(-)
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
lalu ose
diputar
secara
perlahan lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
kemudian
ditambahkan
pereaksi
M.red
M.Red
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
lalu ose
diputar
secara
perlahan lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
kemudian
ditambahkan
pereaksi
KOH dan
alfa naftol
V.pros
(-)
(+)
Suspensi
bakteri pada
ose bulat
dimasukkan
dalam
tabung reaksi
lalu dibuat
pola zigzag
pada agar
miring
tersebut lalu
didiamkan
sekitar 24
jam
Sitrat
(+)
VII. Pembahasan
Beberapa
macam
identifikasi
bakteri
dilakukan
dengan
kriteria
dengan
terdapatnya
gas
di
ujung
tabung
durham
setelah
(Prasetyo, 2009).
Uji metil red dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut
merupakan bakteri mixed acid fermenter (peragian asam campuran). Pada
uji ini akumulasi asam-asam dapat menurunkan pH sampai 5. Sehingga
bila indikator metil merah ditambahkan dalam kondisi pH serendah itu
maka indikator tersebut akan berwarna merah. Hal ini menunjukkan
bahwa organisme tersebut adalah peragian asam campuran. Pada
umumnya organisme ini adalah penghasil gas yang istimewa karena
menghasilkan enzim format hidrogenase yang memecahkan asam format
menjadi karbon dioksida dan air dalam jumlah sebanding.
(Prasetyo, 2009).
Setelah itu dilakukan Uji Sitrat. Uji sitrat dilakukan untuk
mengetahui apakah bakteri tersebut menggunakan sitrat sebagai sumber
energi apabila tidak ada glukosa atau laktosa. Sitrat permease berperan
membawa sitrat dari luar sel ke dalam sel. Sitrat yang telah berada di
dalam sel akan masuk ke dalam siklus krebs. Sitrat merupakan intermediet
utama siklus krebs, sitrat akan diubah menjadi asam oksaloasetat dan asam
asetat dengan bantuan enzim sitrase. Selanjutnya asam oksaloasetat dan
asam
asetat
diubah menjadi
asam piruvat
dan karbondioksida.
mengamati
secara
langsung
atau
tidak
langsung
DAFTAR PUSTAKA