Anda di halaman 1dari 15

Peranan Dopamin,

Dobutamin & Norepineprin


Pada Syok Kardiogenik
Dewi Mandasari
201420401011111

Pendahuluan
Syok kegagalan system sirkulasi untuk
mempertahankan perfusi yang adekuat
ke organ-organ vital tubuh
Syok kardiogenik kegagalan pompa
jantung secara primer infark miokard,
miokarditis, tahap akhir kardiomiopati
dan aritmia berat.
Angka mortalitas 75% dan penyebab
syok terbanyak

Tujuan terapi memperbaiki cardiac


output tanpa meningkatkan beban
kerja jantung
Inotropik

meningkatkan
kontraktilitas jantung dan cardiac
output, sedangkan vasopressor
vasokonstriksi

meningkatkan
tekanan darah.

Anatomi Jantung

Syok Kardiogenik
Syok
kardiogenik

gangguan
yang
disebabkan oleh penurunan curah jantung
sistemik pada keadaan volume intravaskuler
yang cukup dan dapat menyebabkan
hipoksia jaringan.
Syok kardiogenik sebagai tekanan darah
sistolik <90 mmHg selama >1 jam, dimana :
Tak responsive dengan pemberian cairan saja
Sekunder terhadap disfungsi jantung, atau
Berkaitan dengan tanda-tanda hipoperfusi

Etiologi
infark miokard akut
takiaritmia atau bradiaritmia yang
rekuren
disfungsi miokard yang progresif
penyakit jantung iskemia maupun
kardiomiopati
hipertrofik
dan
restriktif

Patofisiologi

Manifestasi Klinis

Perfusi inadekuat

Tatalaksana

Dopamin, Dobutamin dan


Norefinefrin

Kesimpulan
Tingkat kematian pada pasien dengan syok
kardiogenik tetap tinggi sekitar 50% sampai
80%.
Patofisiologi syok merupakan lingkaran setan:
Iskemia menyebabkan disfungsi miokard, yang
pada gilirannya memperburuk iskemia.
Kunci untuk hasil yang baik adalah pendekatan
yang terorganisasi dengan diagnosis yang
cepat dan inisiasi terapi menggunakan
dopamine, dobutamin atau norepineprin untuk
menjaga tekanan darah dan curah jantung.
Revaskularisasi koroner cepat sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai