Anda di halaman 1dari 2

Beban Hidup (Bersegeralah)

Sahabat, dalam menjalani rutinitas hidup kita sehari-hari, pasti banyak tugas yang harus kita
selesaikan, tantangan yang harus kita hadapi, yang sering kali kita anggap sebagai beban hidup
kita, lantas bagaimana kita menyikapinya dan menjalankannya, sehingga tetap bisa menikmati
hidup yang hanya satu kali ini saja? Simak cerita singkat berikut ini :
Cara Pandang VS Beban Hidup
A Notes from a Friends
Bukan beban berat yang membuat kita stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut. Pada
saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan
bertanya kepada para siswanya: Seberapa berat menurut Anda kira-kira segelas air ini?
Para siswa menjawab mulai dari 200gr sampai 500gr. Ini bukanlah masalah berat absolutnya,
tapi tergantung berapa lama anda memegangnya. kata Covey.
Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1
jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1hari penuh, mungkin
anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama
saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.
Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya
lagi. Beban itu akan meningkat beratnya. Lanjut Covey Apa yang harus kita lakukan adalah
meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengakatnya lagi.
Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu
membawanya lagi.
Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan Anda hari ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan
bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada di pundak Anda hari
ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.
Sahabat, Islam menganjurkan setiap ummatnya untuk bersegera, tidak lambat, maju, dan
berkompetisi. Sejumlah kata dalam Al Qur'an menyebutkan "wa saari'uu" (cepatlah), "saabiquu"
(berlombalah), "fas'au" (segeralah). Karenanya juga, Al Qur'an Al Karim mengecam sikap santai,
berlambat-lambat, bahkan sikap mundur.
Sahabat, Hidup ini singkat, jadi belajarlah untuk menikmatinya dan memanfaatkannya dengan
baik. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tidak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan
jauh di relung hati kita. Semoga cerita singkat ini bisa memberikan inspirasi buat kita semua
untuk bisa lebih menikmati hidup, bersyukur, dan lebih produktif setiap hari.
Salam Motivasi!
Bakti Mulyana

Anda mungkin juga menyukai