Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Perusahaan Sejarah Perusahaan Susunan Komisaris Susunan Komisaris Lapora

n Keuangan Laporan Keuangan Data Personalia Data Personalia Cabang & Perwakilan
Cabang & Perwakilan Sinar Mas Grup Sinar Mas Grup Profil Perusahaan Profil Peru
sahaan Lowongan Pekerjaan Lowongan Pekerjaan Dokumen Publik Dokumen Publik Prod
uk Asuransi Produk Asuransi Layanan Kami Layanan Kami MBU Policy Validity MBU Po
licy Validity Update Data Nasabah Update Data Nasabah Forum Kami Forum Kami Bel
ajar Asuransi Belajar Asuransi Berita Berita Ruang Bincang Ruang Bincang Berita
Seputar Perusahaan Berita Seputar Perusahaan Testimonial Testimonial

55 Perusahaan Asuransi Dalam Kondisi Sulit


Astaga.com, 8 Juli 2003
Sedikitnya 55 perusahaan asuransi jiwa dan asuransi umum kini mengalami kesulita
n memenuhi ketentuan risk based capital/RBC" sebesar 120% yang diberlakukan pada
2004.
Oleh karena itu, kata Direktur Biro Riset InfoBank, Eko B Supriyanto di Jakarta,
jika pemerintah mengeluarkan kebijakan baru di bidang keuangan tentang paramete
r kesehatan perusahaan asuransi, banyak perusahaan itu mengalami kesulitan keuan
gan.
Kesulitan itu juga diperparah dengan turunnya tingkat suku bunga Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) di bawah 10 persen yang diikuti dengan turunnya suku bunga depo
sito, katanya.
Dikatakan, hasil kajian yang disampaikan dalam bentuk rating asuransi tahun 2003
versi InfoBank, menggambarkan bahwa perusahaan asuransi kini sedang dalam posis
i tidak menguntungkan.
Ada tiga hal penting yang membuat kinerja keuangan asuransi tidak menggembirakan
. Pertama, kondisi RBC perusahaan asuransi yang tidak berubah secara signifikan
dari tahun ke tahun, bahkan mempunyai kecenderungan memburuk sejalan ketentuan y
ang lebih ketat.
Riset InfoBank memperkirakan, pada 2004 masih ada 55 perusahaan asuransi yang ba
kal mengalami kesulitan memenuhi RBC. Rinciannya, 30 perusahaan asuransi umum da
n 25 perusahaan asuransi jiwa.
Hasil kajian itu juga menyebutkan, ketentuan RBC 100% yang diberlakukan pada 200
3 paling tidak masih ada 42 perusahaan asuransi umum.
"Perusahaan asuransi yang belum memenuhi ketentuan RBC akan mengalami tekanan be
rat dalam pertumbuhan di masa datang," kata Eko.
Sedang faktor kesulitan kedua, kebijakan baru yang akan disampaikan pemerintah a
khir bulan ini, juga akan mempersulit perusahaan asuransi meningkatkan kinerja k
euannya dan pencarian premi.
"Hanya perusahaan asuransi yang mempunyai RBC 120%-lah yang dapat membuat produk
baru," katanya.
Sedang faktor kesulitan ketiga adalah, trend penurunan hasil investasi akibat pe
nurunan tingkat suku bunga SBI dan deposito, karena portofolionya terfokus pada
deposito

1998-2003 sinarmas.co.id

Anda mungkin juga menyukai