Perencanaan SDM Laboratorium Kesehatan
Perencanaan SDM Laboratorium Kesehatan
o Sarjana biologi,
o Sarjana teknik elektromedik,
o Sarjana teknik kesehatan lingkungan
3. Tenaga administrasi
4. Pekarya
Kalau dilihat dari fungsi laboratorium kesehatan, yakni melakukan pemeriksaan bahan yang
berasal dari manusia atau bahan bukan dari manusia yang tujuannya adalah menentukan jenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang berpengaruh pada kesehatan
perorangan atau masyarakat [3], maka kebutuhan SDM yang terbesar adalah Analis Kesehatan
sebagai
tenaga
teknis
laboratorium.
Analis Kesehatan memiliki tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam
melaksanakan pelayanan laboratorium. Pelayanan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
laboratorium secara menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang pelayanan, meliputi bidang
hematologi, kimia klinik, imunoserologi, mikrobiologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi
anatomi (histopatologi, sitopatologi, histokimia, imuno patologi, patologi molekuler), biologi dan
fisika.[4]
Aspek
Mutu
Dalam
Perencanaan
SDM
Laboratorium
Kesehatan
Perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tuntutan
akan pelayanan kesehatan yang bermutu pun semakin meningkat. Sejalan dengan itu maka
pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh laboratorium kesehatan sangat perlu untuk
menerapkan sebuah standar mutu untuk menjamin kualitas pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat.
Salah satu standar mutu pelayanan laboratorium klinik Rumah Sakit adalah tersedianya SDM
dengan jumlah yang cukup dan memenuhi kualifikasi tenaga sesuai dengan jenis pelayanan
laboratorium
klinik
yang
ada.
Berkaitan dengan mutu pelayanan laboratorium kesehatan, ada 3 variabel yang dapat digunakan
untuk mengukur mutu [5], yaitu :
1. Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
laboratorium kesehatan, seperti SDM, dana, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi,
organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan laboratorium kesehatan yang bermutu
memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan input dengan mutu adalah
dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2. Proses, ialah interaksi professional antara pemberi layanan dengan konsumen (pasien/
masyarakat). Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting.
3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi
pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan, laboratorium klinik yang terdapat dalam seluruh Rumah
Sakit perlu dikelola dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang tepat. Salah satu
pendekatan mutu yang digunakan adalah Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Magement,
TQM).
Konsep TQM pada mulanya dipelopori oleh W. Edward Deming, seorang doktor di bidang
statistik yang diilhami oleh manajemen Jepang yang selalu konsisten terhadap kualitas terhadap
produk-produk dan layananannya. TQM adalah suatu pendekatan yang seharusnya dilakukan
oleh organisasi masa kini untuk memperbaiki otputnya, menekan biaya produksi serta
meningkatkan produksi. Total mempunyai konotasi seluruh sistem, yaitu seluruh proses, seluruh
pegawai, termasuk pemakai produk dan jasa juga supplier. Quality berarti karakteristik yang
memenuhi kebutuhan pemakai, sedangkan management berarti proses komunikasi vertikal dan
horizontal, top-down dan bottom-up, guna mencapai mutu dan produktivitas [1].
Pendekatan Manajemen Mutu Terpadu dalam pelayanan laboratorium adalah menggunakan
konsep dari Creech, yaitu suatu pendekatan manajemen yang merupakan suatu sistem yang
mempunyai struktur yang mampu menciptakan partisipasi menyeluruh dari seluruh jajaran
organisasi dalam merencanakan dan menerapkan proses peningkatan yang berkesinambungan
untuk memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan. Terdapat lima pilar Manajemen Mutu
Terpadu, yaitu kepemimpinan, proses, organisasi, komitmen, produk dan layanan (service).
Manajemen mutu terpadu berfokus pada peningkatan proses. Proses adalah transformasi dari
input, dengan menggunakan mesin peralatan, perlengkapan metoda dan SDM untuk
menghasilkan
produk
atau
jasa
bagi
pelanggan
[5].
Peningkatan proses yang selanjutnya akan meningkatkan mutu antara lain memerlukan
perencanaan kebutuhan SDM yang matang. Perencanaan SDM dapat digunakan sebagai
indikator kesesuaian antara supply dan demand bagi sejumlah orang dalam organisasi dengan
keterampilan yang sesuai, membantu menilai dan melengkapi rencana-rencana dan keputusankeputusan manajemen dengan menilai pengaruh-pengaruh daripada tenaga kerja, dan membantu
organisasi agar terhindar dari kelangkaan SDM pada saat dibutuhkan maupun kelebihan SDM
saat
tidak
dibutuhkan.
[6,7,8]
Komponen kunci dari perencanaan SDM adalah penentuan tipe SDM yang diperlukan. Untuk
perencanaan kepegawaian dengan memperkirakan suplai dan permintaan terhadap SDM,
selanjutnya menentukan perbedaan atas suplai dan permintaan, apa ada kekurangan atau
kelebihan. Selanjutnya dapat ditentukan langkah strategik apa yang akan diambil dalam
menghadapi
kekurangan
atau
kelebihan
SDM.
[9]
Perencanaan SDM bertujuan untuk mencocokkan SDM dengan kebutuhan organisasi yang
dinyatakan dalam bentuk aktifitas. Merencanakan kebutuhan SDM berhubungan dengan hal-hal
sebagai
berikut
[10]
:
a.
mendapatkan
dan
mempertahankan
jumlah
dan
mutu
karyawan
b.
mengidentifikasi
tuntutan
keterampilan
dan
cara
memenuhinya
c.
menghadapi
kelebihan
atau
kekurangan
karyawan
d.
mengembangkan
tatanan
kerja
yang
fleksibel
e.
meningkatkan
pemanfaatan
karyawan
Analisis
dan
Klasifikasi
Tenaga
Laboratorium
Analisis dan klasifikasi pegawai perlu dilakukan dalam merencanakan kebutuhan tenaga
laboratorium kesehatan. Analisis pegawai adalah usaha-usaha mempelajari, mengumpulkan
informasi serta merumuskan secara jelas mengenai kepegawaian dan batasan kualifikasi minimal
pegawai yang dikehendaki untuk melakukan pekerjaan secara tepat guna dan berhasil guna.
Sedangkan klasifikasi pegawai adalah tindakan pengelompokan pegawai berdasarkan kesamaan
jenis
ke
dalam
suatu
kesatuan
pegawai.
[1]
Analisis pegawai dapat memfokuskan peramalan (forecasting) dan perencanaan (planning)
kepegawaian. Informasi analisis pegawai sangat dibutuhkan baik untuk kepentingan
restrukturisasi, program perbaikan kualitas, perencanaan human resources, analisis tugas,
penarikan pegawai, rotasi pegawai, program training, pengembangan karier, pengukuran
performance
maupun
kompensasi.
1
Forecasting
SDM
Peramalan kebutuhan SDM merupakan unsur penting dalam perencanaan SDM. Peramalan SDM
berusaha untuk menetukan karyawan apa yang diperlukan, baik tuntutan keahlian atau
keterampilan tertentu dan berapa jumlah pegawai yang diperlukan. Jadi hal yang diperlukan
dalam
perencanaan
tersebut
adalah:
jumlah,
jenis,
mutu. [1]
Hampir semua perusahaan harus membuat prediksi atau peramalan kebutuhan karyawan pada
masa yang akan datang, meskipun hal ini tidak tepat benar dengan kenyataan yang sebenarnya.
Namun demikian melalui peramalan dapat mendekati kebenaran sehingga diperoleh efisiensi
dalam
penggunaan
SDM.
[11]
Analisis kebutuhan organisasi akan SDM dinilai sangat penting karena berfungsi sebagai pusat
kegiatan perencanaan SDM; mempengaruhi dan mengarahkan kegiatan, perilaku dan dampak
tindakan-tindakan operasional; meningkatkan pendayagunaan SDM secara optimal;
mengarahkan perencanaan SDM dalam memperoleh jumlah, tipe dan mutu karyawan untuk
mengerjakan
sesuatu
dengan
tepat
pada
waktu
yang
tepat.
[12]
Perencanaan kebutuhan tenaga laboratorium perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti :
Jenis pelayanan. Apakah akan melayani seluruh bidang atau disiplin ilmu, atau hanya
beberapa bidang saja yang akan dilayanani.
Sasaran pelanggan : siapa yang ingin dilayani? Apakah seluruh lapisan masyarakat, hanya
untuk check-up, hanya untuk penelitian, dsb.
Target jumlah pemeriksaan dan jumlah peralatan yang digunakan. Jika seluruh bidang
pelayanan yang akan dipilih, maka jumlah pemeriksaan yang akan dikerjakan juga
banyak, demikian juga dengan jumlah peralatan yang akan digunakan.
1 comments:
PutrAtjeh said...
salam kenal
March 7, 2011 at 10:25 PM
Post a Comment
Newer Post Older Post Home
Archives
2010 (41)
o December (1)
o November (2)
o October (2)
o July (4)
o May (3)
o April (1)
o March (15)
o February (9)
Urinalisis 1
Pemeriksaan Lipid
o January (4)
2009 (27)
Blogroll
Departemen Kesehatan RI