Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK

FAMILY TREE
DI BANGSAL EDELWIS RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Disusun Oleh:
Aditya Novan P.

J230 123 002

Salma Biratomcia

J230 123 009

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

A. LATAR BELAKANG
Hospitalisasi pada anak merupakan salah satu masalah yang dapat
menyebabkan trauma atau kecemasan yang efeknya dapat mengganggu
tugas perkembangan anak. Meskipun anak berada di rumah sakit masih
tetap diperlukan stimulasi tumbuh kembang untuk membantu anak tetap
mampu

menyelesaiakan

tugas

perkembangannya

sehingga

tidak

mengganggu proses tumbuh kembang anak selanjutnya. Bermain adalah


cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadari. Selama menjalani masa perawatan di rumah sakit, seorang anak
mempunyai tugas perkembangan yang harus dia selesaikan sesuai dengan
usia perkembangannya (Imam, 2008).
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang
merupakan salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan
atau mencegah kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi
bermain

merupakan

suatu

kegiatan

didalam

melakukan

asuhan

keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi


pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya (Martin, 2008).
Bangsal Edelwis RSUD Pandan Arang Boyolali merupakan
bangsal anak, pasien yang dirawat merupakan pasien pada usia anak-anak
yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Dimana
ruangan atau bangsal ini akan di gunakan sebagai tempat terapi bermain.
Sasaran terapi bermain ini adalah anak-anak yang di rawat di bangsal
tersebut yang berumur 5-12 tahun. Sedangkan jumlah pasien anak di
bangsal ini berjumlah 14 pasien anak terhitung mulai tanggal 01 Mei 2012
sampai 04 Mei 2012 dengan kasus dan umur yang berbeda-beda. Ada anak
yang menderita penyakit Sindrom nefrotik, talasemia, paralise, diare, dan
febris. Usia yang ada diantaranya adalah Usia kurang dari 1 tahun ada 5
pasien, diantara 2-4 tahun ada 5 pasien. Dan 5-12 tahun ada 4 pasien.
Selama anak dirawat di rumah sakit dalam masa perawatan, anak akan
membutuhkan sistem pendukung dan motivasi dari anggota keluarga yang
lain. Anak akan merasa rindu dengan beberapa anggota keluarganya

karena jarang bertemu, maka dari itu dengan bermain family tree anak
akan merasa bahwa anggota keluarga memberikan semangat dan
dukungan agar anak cepat sembuh dan bisa berkumpul dengan
keluarganya.
Family Tree merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak
diberi kesempatan untuk menggambar sebuah batang pohon besar dan
jenis daun yang berbeda. Jenis daun digunakan untuk membedakan
masing-masing anggota keluarga (ayah, ibu kakak maupun adik), gambar
jumlah daun disesuaikan dengan jumlah anggota keluarganya. Kemudian
menyuruh anak

memotong batang pohon dan jenis daun tadi dan

ditempelkan pada kertas gambar yang lain (Wong, 2004).


B. KARAK TERISTIK PESERTA
Kegiatan bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria inklusi
a. Anak usia 5 12 th.
b. Suhu tubuh 36C -37C
c. Tidak terpasang alat-alat invasive seperti NGT, kateter, dll.
d. Tidak bedrest
2. Kriteria eksklusi
a. Pasien tidak mau diajak bermain
b. Pasien tiba-tiba mengalami febris, sebelum atau selama bermain.
c. Terpasang alat-alat invasive seperti NGT, kateter, dll.
d. Bedrest total
C. PESERTA
Nama
Umur
Dx medis
KU
TTV
Nama

: Rido fajar saputra


: 5 tahun
: susp. Sindrom Nefrotik
: composmentis
: TD: RR: 20 x/menit
o
S : 36,8 C N: 108 x/menit
: Ulwan Kholik

Umur

: 11 tahun

Dx medis

: Talasemia

KU

: composmentis

TTV

: TD: S: 36 oC

RR: 18 x/menit
N: 84 x/menit

Nama

: Supriyanto

Umur

: 10 tahun

Dx medis

: Paralise inferior

KU

: composmentis

TTV

: TD: S: 36 oC

RR: 20 x/ menit
N: 78 x/menit

D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi potensi keluarga dan sistem pendukung yang
lain.
2. Tujuan Khusus
-

Anak dapat mengidentifikasi struktur keluarga anak

Mendeskripsikan anggota keluarga yang tinggal dengan anak

E. MEDIA
1. Gambar jiplakan jenis daun-daunan
2. Spidol
3. Kertas warna warni (origami)
4. Lem
5. Gunting
6. Kertas gambar

F. METODE

Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang


dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Langkah-langkah:
1. Suruh anak untuk menggambar batang pohon yang besar dan suruh
anak untuk memotong, anak yang masih kecil dibantu.
2. Suruh anak untuk menempel batang pohon tadi ke lembar kertas yang
lebih besar.
3. Tanyakan pada anak berapa anggota keluarganya. Suruh anak untuk
memilih bentuk daun dan jiplak daun-daun untuk setiap orang di dalam
keluarganya. Boleh menggunakan macam-macam warna untuk
menggambar jenis daun.
4. Suruh anak untuk menggambar jumlah daun sesuai dengan jumlah
anggota keluarganya.
5. Minta anak untuk memotong daun dan tempelkan ke batang pohon
yang telah ditempel di kertas gambar.
6. Suruh anak memberi nama masing-masing anggota keluarga didalam
daun, dan suruh anak untuk menuliskan hubungannya dengan anak
(ayah, ibu kakak atau adik).
7. Minta anak untuk menceritakan tentang sifat masing-masing anggota
keluarga yang telah dibuat.
8. Setelah itu baru boleh ditempel ditembok atau dekat tempat tidur.
G. STRATEGI BERMAIN
No.
Kegiatan
1.
Persiapan:
- Menyiapkan ruangan
- Menyiapkan alat
- Menyiapkan anak dengan keluarga
2.

Proses:
- Membuka
dengan

proses

terapi

salam,

Subyek Terapi

Menjawab salam
Memperkenalkan diri

bermain

mengucap

memperkenalkan diri
- Menjelaskan kepada

Waktu
5 menit

5 menit
Memperhatikan

anak

dan

keluarga tentang tujuan dan manfaat


bermain
- Menjelaskan cara bermain
- Mengajak anak bermain
- Mengevaluasi respon anak

Mengajak
5 menit

bermain

anak
bersama

dengan antusias dan

dan

mengungkapka

keluarga
3.

10 menit
Penutup:
- Menyimpulkan
- Mengucapkan salam

perasaanya

20 menit

Memperhatikan

5 menit

menjawab salam

5 menit
H. SETTING TEMPAT

MEJA

Keterangan :
: Leader
: Anak / Klien
: Fasilitator
a. Hari/ tanggal : Jumat, 04 Mei 2012
b. Waktu : 09.00 selesai
c. Tempat
: Ruang terapi bermain anak Bangsal Edelwis
I. SUSUNAN PELAKSANA TERAPI BERMAIN
1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua.
2. Mengumpulkan anak pada ruangan terapi bermain.
3. Menyiapkan alat yang diperlukan.
4. Kegiatan dipimpin oleh leader, dibantu dengan fasilitator.

dan

5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung.


Leader: Aditya Novan P.
Tugas:
1. Membuka acara
2. Membaca peraturan bermain
3. Memimpin jalannya permainan
4. Memberi semangat kepada peserta
5. Menciptakan suasana menjadi meriah
6. Mengambil keputusan
Fasilitator: Salma Biratomcia, Aditya Novan P.
Tugas:
1. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2. mendampingi anak selama bermain
3. memberikan semangat dan motivasi
J. KRITERIA EVALUASI
1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
2. Kebutuhan bermain anak terpenuhi
3. Anak mengikuti instruksi yang diberikan
4. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader
5. Anak dapat menceritakan tentang anggota kelurganya.
6. Anak berperan aktif dalam permainan
7. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
8. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
9. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai.
10. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain

DAFTAR PUSTAKA
Donna L. Wong. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Imam, Saeful. 2008. Jelaskan Prosedur Medis Agar Anak Tidak Lagi Menangis,
Diambil pada tanggal 22 Februari 2008, Available: http://www.tabloidnakita.com

Martin. 2008. Bermain Sebagai Media Terapi, diambil pada tanggal 20 Februaru
2008, Available: http://www.tabloid-nakita.com

Lampiran 1. Hasil Evaluasi Terapi Bermain


Terapi bermain di laksanakan pada hari Rabu tanggal 7 Juli 2010 pada
pukul 11.00 12.00 WIB. Terapi bermain di laksanakan di Bangsal Mawar 2
kamar 3, dengan jumlah peserta 2 orang anak ditambah peserta partisipasi 4 anak
yang dirawat di kamar 3.Dari criteria evaluasi yang tercantum dalam proposal
terapi bermain di dapatkan hasil sebagai berikut:
1. An. V dan An.S telah mengikuti terapi bermain
2. Kebutuhan bermain An.V dan An. S telah terpenuhi dengan permainan
Family Tree atau pohon keluarga.
3. An. V dan An. S bersedia mengikuti instruksi dari leader dan fasilitator
4. An. V dan An. S mampu mengikuti dan melakukan permainan Family Tree
atau pohon keluarga sesuai dengan harapan leader.

5. An. V dan An. S mampu menceritakan anggota keluarganya mulai dari ayah,
ibu, adik maupun kakak.
6. An. V dan An. S berperan aktif dalam permainan
7. An. V dan An. S bias melakukan permainan dengan arahan dan bantuan dari
leader dan vasilitator.
8. An. V dan An. S dapat menyelesaikan permainan sampai selesai.
9. An. V dan An. S mengaku senang mengikuti terapi bermain yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai