Anda di halaman 1dari 17

Form Protokol Penelitian Kesehatan

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONALVETERAN JAKARTA


JL. RS. FATMAWATI JAKARTA SELATAN
Telp/ Fax.
E-mail : komisietikupnvj@gmail.com

PROTOKOL PENELITIAN
(Dibuat rangkap tiga, dengan diketik satu spasi, dalam halaman yang tersedia)

I.

RINGKASAN
1.
a.
b.
c.
d.

PENGUSUL
Nama
Jabatan
Instansi/Kantor
Alamat dan telepon
Kantor

: Eka Henny Suryani


: Mahasiswa
: Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta
: Perum. Daan Mogot Estate Blok NAT no 19
Cengkareng Jakarta Barat 11720
085711118994

2. PROYEK PENELITIAN
a. Judul Penelitian : (Pilih judul yang singkat tapi cukup menjelaskan gagasan
penelitian ini)

Hubungan Higiene Sanitasi Makanan terhadap Kontaminasi Bakteri Escherichia coli dan
Salmonella sp. Pada Makanan Jajanan Bakso di Sekolah Dasar Kelurahan Kapuk
Jakarta Barat Bulan Februari Tahun 2015
b. Ringkasan Penelitian : (Uraian singkat mengenai yang akan dikerjakan,
alasan diadakan penelitian, dan data/informasi/pengetahuan/teknologi/yang
dihasilkan)
Pada penelitian yang akan diteliti saya sebagai peneliti akan melakukan
penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Higiene Sanitasi
makanan terhadap kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. Pada penelitian ini
saya akan menguji secara mikrobiologis adanya bakteri tersebut dengan menanam
dan menghitung bakteri serta mengidentifikasinya dan dihubungkan dengan
eberadaan bakteri tersebut dengan higiene sanitas pada makanannya

c. Tempat Penelitian :
Labaratorium Mikrobiologi FK UPN Veteran Jakarta Lantai 4 Gedung
Wahidin Sudirohusodo
d. Lama Penelitian
:
RENCANA BIAYA
Sumber Pembiayaan :
1

a. Dikti
b. UPN
c. Lain-lain

Rp
Rp.
Rp.
Rp.

II. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
mengulas secara singkat pentingnya penelitian dilakukan, gambaran
permasalahan secara faktual yang terjadi terkait dengan target penelitian
. Latar belakang
Anak usia sekolah merupakan investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus.
Usia sekolah merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anak menuju masa remaja,
maka diperlukan pemberian asupan zat gizi dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Asupan zat
gizi yang cukup dan makanan yang aman dikonsumsi sangat penting. Kebiasaan mengonsumsi
makanan jajanan sangat popular di kalangan anak sekolah. Lingkungan makanan di sekolah
penting diperhatikan, karena cukup banyak makanan yang tidak sehat tersedia di sekolah
(Damayanthi, 2013).
Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dipersiapkan dan atau dijual
oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung
dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (Lestari et al., 2011).
Makanan jajanan sangat banyak dijumpai di lingkungan sekitar sekolah dan umumnya rutin
dikonsumsi oleh sebagian besar anak usia sekolah. Salah satu hal yang menjadi kebiasaan anak
sekolah, terutama anak sekolah dasar (SD) adalah jajan di sekolah. Mereka tertarik dengan
jajanan sekolah karena warnanya yang menarik, rasanya yang menggunggah selera, dan
harganya yang terjangkau. Berbagai jenis makanan ringan menjadi makanan jajanan populer
bagi pelajar SD sehari-hari di sekolah bahkan tidak terhitung lagi berapa uang jajan dihabiskan
untuk membeli makanan yang kurang memenuhi standar gizi dan keamanan tersebut. Oleh
sebab itu pemilihan makanan jajajan yang aman dan berkualitas perlu diperhatikan (Sultan et al,
2013).
Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia. Bakso merupakan
salah satu makanan yang diminati oleh masyarakat terutama para siswa SD. Bakso biasanya
disajikan sebagai makanan bersama dengan mie, kuah kaldu, sayur dan bumbu sebagai
pelengkapnya. Dalam pengolahan makanan diharapkan agar makanan yang diolah dapat
menjadi makanan yang disukai, baik serta aman untuk di konsumsi (Mointi, 2014). Akan tetapi,
bakso yang dijajakan sekarang hampir selalu dicemari berbagai macam mikroorganisme.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mikroorganisme itu masuk ke dalam makanan adalah
pada proses pembuatan, kualitas higiene, dan sanitasi dari penjual makanannya (Arif, 2012).
1

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Arlita et al., pada tahun 2014 bakteri dalam
3

makanan dapat diakibatkan oleh penjual makanan yang tidak memperhatikan hygiene dan
sanitasinya, misalnya di Indonesia, penjualan makanan dilakukan secara bebas sehingga dapat
ditemukan banyak penjual makanan jajanan yang berjualan di pinggir jalan. Bakso yang
merupakan produk olahan daging ini dapat terkontaminasi sehingga menjadi salah satu sumber
utama penyakit bawaaan makanan. Bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi melalui
makanan adalah Salmonella sp. penyebab demam tifoid dan Escherichia coli penyebab diare.
Pada tahun 2013, Kemenkes melaporkan prevalensi kasus demam tifoid di Indonesia
sekitar 358-810 per 100.000 penduduk dengan 64% terjadi pada usia 3-19 tahun. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi kejadian diare di
Indonesia sekitar 42,2%. Pada anak usia sekolah (514 tahun), kejadian diare menempati
urutan ke-5 terbanyak setelah kelompok usia bayi, balita dan lansia, yaitu sebesar 9,0%. Tifoid
pada kelompok anak usia sekolah menempati prevalensi tertinggi dibandingkan semua
kelompok usia yang ada, yaitu sebesar 1,9%. Di Jakarta, demam tifoid adalah infeksi kedua
tertinggi setelah diare yang disebabkan oleh E. coli (Sholikhah, 2013).
E. coli terdapat secara normal dalam sistem pencernaan manusia dan hewan.
Keberadaannya di luar tubuh manusia menjadi indikator sanitasi makanan dan minuman E. coli
yang terdapat pada makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat
menyebabkan gejala seperti kolera, disentri, gastroenteritis, diare, dan berbagai penyakit saluran
pencernaan lainnya (Kurniadi, 2013). Salmonella sp. merupakan bakteri penyebab infeksi
utama pada manusia yang biasanya cenderung meningkat pada masyarakat dengan standar
kebersihan rendah terutama pada daerah tropis. Bakteri ini merupakan suatu indikator dari
keamanan makanan. Infeksi Salmonella sp.dapat mengakibatkan gastroenteritis, thypus
abdominalis, dan septikemia (Wahyu, 2013).
Berdasarkan penelitian dan data dari Kemenkes diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Hubungan Higiene Sanitasi Makanan terhadap Kontaminasi Bakteri
Escherichia coli dan Salmonella sp. Pada Makanan Jajanan Bakso di Sekolah Dasar Kelurahan
Kapuk Jakarta Barat Bulan Januari Tahun 2015.

2. RUMUSAN MASALAH (RATIONALE)


mendeskripsikan permasalahan yang dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan penelitian.
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan yaitu :
a. Berapakah rata-rata jumlah bakteri E. coli dan Salmonella sp. pada bakso yang dijual
di sekolah dasar wilayah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari tahun 2015?
b. Apakah jumlah bakteri E. coli dan Salmonella sp. yang tedapat pada bakso yang dijual
di sekolah dasar melebihi batas maksimum angka kecukupan mikroba yang
ditentukan?
c. Berapakah perbandingan jumlah bakteri E. coli dan Salmonella sp. pada bakso yang
dijual di sekolah dasar wilayah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari tahun
2015?
d. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella
sp. pada jajanan bakso di Sekolah Dasar wilayah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan
Januari 2015?
e. Apakah terdapat hubungan antara kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella sp.
terhadap perilaku higiene dan sanitasi pedagang makanan bakso di Sekolah Dasar
Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari tahun 2015?
3. TUJUAN PENELITIAN
menguraikan target penelitian yang akan dicapai melalui tahapan
penelitian yang akan dilakukan dan durumuskan dengan menggunakan
kata kerja yang hasilnya dapat diukur atau dilihat misalnya menjajaki,
menguji, menbuktikan, menguraikan, membuktikan atau membuat
prototipe, dan sebagainya.
3.1.
TUJUAN UMUM
Mengetahui hubungan higiene dan sanitasi pedagang terhadap tingkat cemaran E. coli
dan Salmonella sp. pada pada jajanan bakso yang dijual di sekolah dasar daerah Kelurahan
Kapuk Jakarta Barat bulan Januari 2015.
3.2.
TUJUAN KHUSUS
a. Menghitung jumlah bakteri yang terdapat pada jajanan bakso yang dijual di sekolah
dasar daerah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari tahun 2015 dengan metode
Standard Plate Count (SPC).
b. Mengidentifikasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. yang terdapat pada jajanan bakso
yang dijual di sekolah dasar Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari 2015
dengan melalui pewarnaan Gram.
c. Membuktikan hubungan antara higiene dan sanitasi pedagang terhadap tingkat
cemaran bakteri E.coli dan Salmonella sp. di sekolah dasar Kelurahan Kapuk Jakarta
5

Barat bulan Januari Tahun 2015.


4. MANFAAT PENELITIAN
menggambarkan kontribusi yang akan diberikan secara spesifik setelah
penelitian

dilakukan

baik

secata

konseptual/teoritis,

akademis,

metodologis maupun sosial jika ada.


a. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan khususnya di bidang
kesehatan dan mikrobiologi.
b. Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta
Penelitian ini dapat menambah sumber literatur dan referensi pembelajaran penelitian
yang ada di perpustakaan Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta.
c. Bagi Pedagang
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pedagang agar dapat
memperhatikan kondisi higiene dan sanitasi saat berjualan, agar bakso yang dijual
lebih sehat dan layak untuk dikonsumsi oleh siswa sekolah dasar.
d. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian melanjutkan skripsi yang sudah ada.

III. METODOLOGI PENELITIAN


1. BAHAN DAN METODE
merupakan bagian paling penting dari protokol yang meliputi rancangan
penelitian, subjek penelitian, besar sampel, intervensi dan observasi.
Bahan dan metode juga merupakan kerangka pendekatan studi dan dapat
berupa analisis teori, metode eksperimen atau kombinasi. Uraikan metode
secara terperinci (peubah, model, rancangan, teknik pengumpulan dan
analisis data serta cara penafsiran).
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross
sectional yang digunakan untuk mempelajari dinamika hubungan variable dependen
(Kontaminasi Mikroba) dan variable independen (Pengolahan makanan, penyajian makanan,
tempat pengelolaan makanandan tenaga penjamah) pada waktu yang bersamaan (Kurniadi, 2013).
Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Analisis univariat ini bertujuan untuk
menghiting jumlah rata-rata tiap variabel yang diteliti yaitu jumlah E. coli dan Salmonella sp.
pada sampel jajanan bakso di sekitar sekolah dasar Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan Januari
2015. Kemudian untuk mengetahui adanya hubungan higiene sanitasi makanan terhadap
kontaminasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. pada makanan jajanan bakso dengan
menggunakan analisis bivariat.
Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilakukan teknik pengumpulan data menggunakan data primer, data ini
diperoleh dari hasil penelitian yaitu :
a. Data hasil dari observasi dan inspeksi langsung ke lokasi menggunakan lembar kuisioner
yang telah disiapkan peneliti dan mengadakan wawancara langsung kepada pedagang
bakso. Sebelumnya pedagang diminta untuk mengisi form inform consent untuk
kesediaanya menjadi objek penelitian
b. Data dari hasil uji mikrobiologi dan identifikasi bakteri E. coli dan Salmonella sp. yang
terdapat pada bakso.
2. PROSEDUR
7

yang menggunakan intervensi harus dideskripsikan, obat-obatan atau


perangkat yang akan digunakan dan dijelaskan apakah sudah tersedia
secara komersial atau masih dalam tahap eksperimen.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat Penelitian
a. Timbangan analitik
b. Inkubator (Mamert)
c. Blender (Miyako)
d. Tabung erlenmeyer (Pyrex)
e. Gelas ukur (Pyrex)
f. Autoklaf (All American)
g. Cawan petri
h. Rak tabung reaksi
i. Tabung reaksi
j. Pinset steril
k. Wadah kantong plastik
l. Termos
m. Pipet
n. Kertas label
o. Kapas
p. Aluminium foil
q. Bunsen
r. Waterbath (Cimarex)
s. Mikroskop (Olympus)
t. Magnetic Stirrer (Olympus)
Bahan Penelitian
a. Sampel yang digunakan adalah bakso daging
b. Aquadest
c. Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)
d. Salmonella Shigella Agar (SSA)

Cara Kerja Penelitian


Pengambilan Data kuisioner
Pengambilan data kuisioner observasi higiene sanitas makanan jajanan bakso dilakukan di
tempat penjualan makanan makanan jajanan bakso di sekolah dasar. Pertama peneliti menjelaskan
tentang penelitiannya dan keediaannya untuk menjadi objek peneliti kemudian pedagang diminta
untuk mengisi form inform consent yang disediakan oleh peneliti. Lalu wawancara dan observasi
dilakukan dengan mengisi form kuisioner yang telah disiapkan oleh peneliti.
Pengambilan Sampel Bakso
Pengambilan sampel ini dilakukan dengan mebeli setengah porsi bakso di lokasi
penelitian kemudian bakso terserbut dipisahkan dengan kuahnya dan dimasukkan ke dalam
8

wadah plastik steril dan diberi nomor sampel lalu dimasukkan ke dalam wadah cold box yang
sudah berisi es batu. Sampel di bawa ke laboratorium mikrobiologi untuk diperiksa kontaminasi
bakteri E. coli dan Salmonella sp.
Sterilisasi Alat
Alat-alat yang akan dibutuhkan sebelum digunakan pada penelitian dicuci terlebih dahulu
dengan air bersih, lalu setelah kering alat-alat tersebut dibungkus dengan kertas kemudian di
sterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
Pembuatan media
a. Pembuatan media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)
EMBA ditimbang sebanyak 37,5 gram, kemudian dimasukkan ke dalam tabung

dan

dilarutkan (dihomogenisasi) dengan aquadest sebanyak 1000 ml, kemudian dipanaskan


diatas hot plate sampai mendidih. Setelah itu EMBA dituang ke dalam petridish dan
didiamkan sampai membeku (Saidah et al., 2011).
b. Pembuatan media Salmonella Shigella Agar (SSA)
Pembuatan Salmonella Shigella Agar (SSA) dapat dilakukan dengan melarutkan 60
gram media dalam 1 L air. Campur dengan baik sampai diperoleh campuran yang
homogen. Panaskan sampai mendidih selama satu menit. Kemudian dinginkan sampai
suhu 45-500 C dan dituang ke dalam cawan petri. Simpan pada suhu 8-150 C. Media akan
berwarna merah muda hingga merah (Addina, 2014).
Preparasi sampel padat (bakso)
Menurut Tirtamara pada tahun 2013 langkah-langkah pembuatan preparasi sampel sampel
padat adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.

Sampel bakso dihancurkan dengan blender


Memasukkan 1 gr sampel tersebut ke dalam tabung erlemeyer/botol steril
Menuangkan 9 ml aquades steril ke dalamnya
Bahan dengan pengencer tersebut siap digunakan untuk pemeriksaan angka kuman
metode SPC, dan pemeriksaan biakan

Pemeriksaan angka kuman


Cara kerja pemeriksaan angka kuman dengan metode pengenceran adalah sebagai berikut
a. Menyiapkan 3 buah tabung reaksi steril yang disusun dalam rak tabung. Kemudian
masing-masing tabung diberi tanda 10-1, 10-2, 10-3 dengan menggunakan label
b. Tabung pertama sampai ketiga diisi aquades steril masing-masing sebanyak 9 ml
c. Memasukkan bahan diatas pada tabung pertama kemudian dikocok sampai homogen (25
kali)
d. Memindahkan 1 ml bahan dari tabung kesatu ke tabung kedua dengan pipet kemudian
9

dikocok hingga homogen


e. Memindahkan 1 ml bahan dari tabung kedua ke tabung ketiga dengan pipet kemudian
mengocok hingga homogen
f. Memasukkan ketiga tabung tersebut ke dalam incubator pada suhu 37oC selama 24 jam
g. Panaskan media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) dan Salmonella Shigella agar
(SSA) dalam waterbath hingga mendidih kemudian tuangkan media (EMBA) dan (SSA)
sebanyak 15-20 ml ke dalam masing-masing cawan petri lalu digoyang perlahan-lahan
sehingga tercampur merata kemudian dibiarkan dingin dan membeku
h. Setelah 24 jam, ambil ketiga tabung tersebut dari incubator lalu panaskan jarum loop di
atas bunsen kemudian ambil 1 sel bakteri dengan jarum loop kemudian goreskan pada
media Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) dan Salmonella Shigella agar (SSA) dengan
metode zig-zag lalu dibungkus dengan kertas
i. Kemudian masukkan ke dalam inkubator suhu 37oC selama 24-48 jam dalam posisi
terbalik
j. Pembacaan dilakukan setelah 18-24 jam dengan cara menghitung jumlah koloni yang
tumbuh pada setiap petridish
Uji bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp
Uji bakteri Escherichia coli
Masing-masing biakan positif pada uji konfirmasi bakteri E. coli, diambil satu sengkelit dan
diinokulasikan pada media EMBA, dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Hasil positif
jika didapatkan koloni warna hijau dengan kilat logam (Mansauda et al., 2014).
Uji bakteri Salmonella sp.
Biakan yang sudah diinkubasi ditanam di media SSA dan diinkubasi suhu 37 oC selama 24
jam. Hasil positif menunjukkan bahwa salmonella memproduksi koloni berwarna putih
transparan dengan warna hitam ditengahnya karena memproduksi H2S. Bakteri Escherichia coli
tumbuh dengan koloni kecil berwarna pink sampai merah sedangkan shigella tumbuh dengan
koloni berwana bening dan transparan (Anonim b, 2014).
Penghitungan koloni bakteri
Ambil cawan petri yang telah diinkubasi kemudian hitung jumlah koloni bakteri dengan
colony counter.
Pewarnaan Gram
Hasil positif pada media EMBA dan SSA diambil secara aseptis sebanyak satu sengkelit
biakan dengan cara ose yang digunakan dipanaskan diatas api bunsen sampai pijar kemudian
diletakkan pada masing-masing kaca preparat. Setelah itu teteskan gentian violet diatas kaca
preparat tersebut kemudian didiamkan selama 5 menit. Setelah itu kaca preparat dibilas dengan
10

aquades. Larutan lugol diteteskan diatas kaca preparat kemudian didiamkan selama 1 menit.
Setelah itu, kaca preparat dibilas dengan aquades mengalir hingga warnanya hilang.

Lalu

teteskan alkohol 96% diatas kaca preparat kemudian didiamkan selama 30 detik. Setelah itu, kaca
preparat dibilas dengan aquades mengalir. Setelah itu teteskan safranin selama 1-2 detik, lalu
dibilas dengan aquades yang mengalir. Setelah pembilasan terakhir, kaca preparat dikeringkan
dan diamati dibawah mikroskop (Hafidz, 2012).
Identifikasi Escherichia coli dan Salmonella sp.
Setelah bakteri terlihat di bawah mikroskop, lakukan identifikasi bakteri E. coli dan Salmonella
sp. dengan mengamati bentuk, susunan, warna, sifat, dan pewarnaan

3. POPULASI DAN SUBYEK


Populasi penelitian merupakan penjelasan asal subyek penelitian. Prosedur
pemilihan subyek harus dijelaskan secara rinci disertai kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi subyek. Kriteria inklusi merupakan persyaratan umum
yang harus dipenuhi oleh subyek agar dapat diikutsertakan dalam
penelitian, sedangkan
kriteria eksklusi adalah keadaan yang
menyebabkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi tersebut tidak dapat
diikutsertakan dalam penelitian.
Populasi didefinisikan sebagai kelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian
ini adalah semua pedagang bakso yang berjualan di sekitar sekolah dasar di wilayah Kelurahan
Kapuk Jakarta Barat bulan Januari 2015. Populasi pada penelitian ini berjumlah 25 pedagang
bakso.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap dapat
mewakili populasinya (Sastroasmoro, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah semua pedagang
bakso yang berjualan di sekitar sekolah dasar di wilayah Kelurahan Kapuk Jakarta Barat bulan
Januari 2015
Kriteria Inklusi Dan Ekslusi
Kriteria Inklusi
11

a. Pedagang jajanan bakso yang berjualan di sekitar sekolah dasar di wilayah Kelurahan
Kapuk Jakarta Barat.
b. Sampel bakso matang yang diambil adalah sampel bakso yang akan dijual oleh para
pedagang.
Kriteria Ekslusi
a. Pedagang bakso yang tidak bersedia menjadi objek penelitian
b. Pedagang bakso yang tidak berjualan pada saat pengambilan sampel
Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 25 pedagang bakso.

4. WAKTU PENELITIAN
adalah lokasi dan institusi dimana data akan diperoleh subyek penelitian,
bahan/sampel diambil/diperiksa harus dijelaskan secara rinci. Waktu
penelitian dimulai sejak awal penelitian sampai laporan akhir penelitian
selesai dan dipertanggungjawabkan sebaiknya dibuat dalam bentuk
barchart.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2015
5. DEFINISI OPERASIONAL
Operasionalisasi Konsep serta istilah-istilah yang digunakan didalam
penelitian berdasarkan acuan teori atau glosarium.
No
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Hasil
Skala
1

Bakso

E. coli

Ukur
1 gr

Ukur
Rasio

SPC

CFU/ml

Rasio

SPC

CFU/ml

Rasio

Check list

1= tidak

Ordinal

Bakso yang dijual

Timbangan

disekitar sekolah dasar

Analitik

Bakteri Gram negatif,


berbentuk cocobacil,

Salmonella sp.

Higiene dan

berwarna merah
Bakteri Gram negatif,
berbentuk bacil peritrikh,

12

Sanitasi
Makanan

berwarna merah

memenuhi

Pengolahan Makanan,

syarat bila

Tempat Pengelolaan

< 60%, 0=

Makanan, Penyajian

memenuhi

Makanan, Penjamah

syarat bila

Makanan

> 60% dari


total skor

13

IV. DAFTAR PUSTAKA


1. SISTEM PENGACUAN
Penulisan yang cermat tentang kepustakaan akan mempermudah
pembaca dalam menelusuri masalah yang dicarinya dari sumber acuan
tadi. Setiap sistem pengacuan harus digunakan secara taat asas dalam
tubuh tulisan, tabel, dan gambar kemudian disesuaikan dengan Daftar
Pustaka. Sistem penulisan menggunakan sistem Nama-Tahun (sistem
Harvard).
2. Gunakan sumber pustaka primer dari jurnal hasil

penelitian 5 tahun terakhir.

14

V. LAMPIRAN
1.

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (bila

diperlukan)
a. Naskah PSP
1) Deskripsi tentang penelitian (ringkasan penelitian, prosedur,
lama
penelitian,
mengapa
subjek
diminta
untuk
berpartisipasi, penjelasan tentang randomisasi atau placebo
jika ada);
2)
Risiko
dan
ketidaknyamanan
(menjelaskan
ketidaknyamanan atau efek samping, termasuk risiko
psikologis, sosial, budaya dan finansial
jika ada.
Jika
mungkin dituliskan perbandingan risiko yang ditimbulkan
oleh pengobatan standar. Jika ada risiko yang tidak diketahui
atau risiko komparatif tidak dapat diberikan, harus
diberitahukan juga kepada subjek.);
3)
Manfaat (dijelaskan apakah penelitian memberi manfaat
bagi subjek atau orang lain);
4)
Alternatif prosedur dan pengobatan
(menjelaskan
prosedur terapi alternatif pada kondisi tertentu yang terjadi
pada subjek);
5)
Jaminan kerahasiaan (penjelasan tentang tingkat
kerahasiaan subjek serta orang/institusi yang mungkin
mempunyai akses terhadap informasi);
6)
Kompensasi (kompensasi yang diberikan jika terjadi
kerugian fisik, psikologis, sosial, dan finansial, kompensasi
tidak berlebihan sehingga bukan merupakan iming-iming);
7)
Kemudahan kontak dengan subjek (subjek dapat dengan
mudah menghubungi penanggung jawab lapangan untuk
menanyakan berbagai hal berkaitan dengan penelitian);
8)
Partisipasi sukarela (partisipasi subjek bersifat sukarela,
subjek memiliki hak untuk menarik diri dari penelitian setiap
saat dan hak-hak sebagai subjek tetap diberikan).

15

16

b Formulir Persetujuan

Jakarta ,

Saksi:

Subyek:

()

()
Ketua Peneliti

()

17

Anda mungkin juga menyukai