PEDOMAN PENGORGANISASIAN IBS New
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IBS New
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan, kemajuan tekhnologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
yang tetap mampu meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya. Salah satu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit adalah
pelayanan pembedahan, baik pembedahan yang bersifat gawat darurat (cito)
ataupun pembedahan yang terencana.
Instalasi Bedah Sentral merupakan suatu unit khusus di rumah sakit , tempat
untuk
melakukan
tindakan
pembedahan,
baik
elektif
maupun
cito
yang
khusus
dan
peralatan
yang
lengkap
serta
memadai
untuk
TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi instalasi kerja dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit
Cibitung Medika.
pelayanan Instalasi Bedah Sentral dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah
dan Tujuan Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Cibitung Medika.
BAB II
GAMBARAN UMUM
1.
SEJARAH
Rumah Sakit Cibitung Medika adalah rumah sakit umum swasta yang terletak di
Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, berdiri sejak tanggal 14 Oktober 2003
dibawah bendera kepemilikan PT. Manifestasi Mulia Abadi,dan bersifat independen.
Rumah Sakit Cibitung Medika Memiliki nilai-nilai dasar 6 S + 1 R (Senyum,
Salam, Sapa, Sopan, Santun, Sabar, dan Resik ) dengan Moto : Melayani dengan
kasih.
Rumah Sakit Cibitung Medika memiliki 8 orang dokter umum dan 26 orang Dokter
Spesialis, yang terdiri dari :
a. Spesialis Bedah.
b. Spesialis Obgyn.
c. Spesialis Anak.
d. Spesialis Penyakit Dalam.
e. Spesialis Tulang
f.
Spesialis Jantung
g. Spesialis Paru
h. Spesialis Syaraf
i.
j.
Spesialis gigi
k. Spesialis THT
l.
Spesialis Mata
dilengkapai
dengan
fasilitas
peralatan
monitor,
ventilator,
Latihan anggota
Diatermi
Faradic dan Galvame
Intuperential/T.E.N.S
Infra Red Rays
5.
6.
7.
8.
nutrisionis dan ahli gizi kami mengenai diet yang dianjurkan untuk menjaga dan
memulihkan kesehatan anda.
h. Pelayanan Laboratorium
Dokter Spesialis Patologi Klinik, hasil akurat didukung oleh Quality Control
berkala
i. Pelayanan Radiologi Pemeriksaan meliputi :
1. Diagnostic
General
Radiography
(X-Ray)
Dilengkapi
CR
(Computed
Radiography)
2. CT Scan
3. USG 3 Dimensi
4. C-ARM
Inspirasi mendirikan RSCM timbul karena melihat kenyataan eksodusnya
pasien berobat ke kota-kota besar, karena anggapan mereka pelayanan kesehatan
di Ciibitung kurang mampu menjawab kebutuhan mereka. Gagasan ini baru dapat
direalisasikan pada Oktober 2002, dan tepat setahun kemudian 14 Oktober 2003,
RSMP mulai beroperasi.
Pada awalnya status-nya sebagai RS Khusus Bedah dengan kapasitas 30 TT
(Tempat Tidur), yang kemudian pada tahun 2004 dirubah statusnya sebagai RS
Umum dengan kapasitas 52 TT. Pada tahun 2006, dengan berkembangnya brand
image pelayanan, kapasitas TT ditambah menjadi 75 TT.
Bertolak dari lokasi RS yang strategis dipinggir jalan Raya Utama dan dekat
pintu tol, maka ditetapkan Core Business RSMP adalah Bedah Trauma dan Bedah
Otak, sedang Core Competence sebagai pelayanan Bedah dan pelayanan Intensif.
Dalam perjalanannya melihat tingginya kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kebidanan, maka peluang itupun dikembangkan, sehingga saat ini pelayanan
Kebidanan dan Anak merupakan salah satu pelayanan Unggulan di RSMP.
Dalam aspek pembangunan gedung, mimpi yang ingin diwujudkan oleh The
Founders adalah membangun 3 buah gedung utama.
Gedung Pertama adalah bangunan yang direncanakan untuk Central Diagnostik
IGD dan Poliklinik
Gedung Kedua adalah Gedung Perawatan
Gedung Ketiga adalah gedung untuk Pendidikan tenaga Kesehatan (saat ini belum
terealisasi)
Dengan selesainya gedung kedua saat ini kapasitas rumah sakit seluruhnya
menjadi 200 TT.
Rumah Sakit Mitra Plumbon Kini Senantiasa Terdepan.
RSMP dibangun dengan paradigma baru, yaitu mewujudkan sebuah rumah
sakit dengan arsitektur hotel berbintang, menyajikan pelayanan kesehatan
spesialistis, bermutu tinggi dan berfokus pada pasien.
Pada mulanya penampilannya menggentarkan masyarakat yang mengira pasti
akan bertarif tinggi. Namun kesan ini terhapus setelah publik melihat kenyataan
yang berbeda.
-
Kerja sama MOU dengan Askes, Jamkesmas, Jasa Raharja, Jamsostek serta
perusahaan lainnya.
Sistem tarif yang terjangkau dan tidak berbeda dengan rumah sakit
swasta lainnya, namun diimbangi dengan fasilitas kamar hotel berbintang.
2.
RS Cibitung Medika merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas 200 tempat
tidur,Dalam mengemban fungsi tersebut diatas, RS Cibitung Medika mempunyai
tugas pokok berupa :
1.
2.
agar selalu
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, LANDASAN NILAI, TUJUAN RS CIBITUNG MEDIKA
A.
Senyum
2.
Sapa
3.
Salam
4.
Sopan
5.
Santun
6.
Sabar
7.
Resik
BAB IV
BAB V
PENGERTIAN
Instalasi Bedah Sentral : adalah instalasi pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan pada pasien yang memerlukan tindakan pembedahan,
baik kasus bedah terencana ( elektif ) maupun kasus bedah darurat / segera
( cito ) yang didukung oleh fasilitas dan tenaga dokter serta paramedis
yang
pelayanan
anastesi
dan
pembedahan
yang
handal
dan
dan
10
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI BEDAH SENTRAL
SMF ANESTESI
KOORDINATOR
PELAYANAN
ANESTESI
Pelaksa
na
KEPALA INSTALASI
BEDAH SENTRAL
KOORDINATOR
CSSD
Pelaksan
a
KOORDINATOR
PELAYANAN BEDAH
DAN ENDOSCOPI
Pelaksana
Pelayanan
Bedah
Pelaksana
Pelayanan
Endoskopi
11
BAB VII
URAIAN TUGAS DAN JABATAN
I. Kepala Instalasi Bedah Sentral
1.
2.
3.
4.
medik di IBS.
Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal:
Dokter spesialis kelompok bedah
b. Pendidikan Non Formal:
Memiliki sertifikat tentang kegawatdaruratan.
c. Pengalaman Kerja:
Mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter minimal 2 Tahun.
d. Ketrampilan:
Memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Usia:
Usia antara 25 55 tahun
5.
6.
mengkoordinir
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
12
Wewenang:
1. Memberikan penilaian kinerja staf IBS
2. Membuat prosedur pelayanan IBS
8.
Hasil Kerja
1. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan
atau di IBS diperlukan
2. Standar Pelayanan Medik Usulan yang berkaitan dengan Mutu
Layanan
II.
Nama Jabatan
Tugas Pokok
: Membantu
Kepala
IBS
untuk
memimpin,
mengatur,
fasilitas
dalam
proses
pelayanan
pembedahan .
Wewenang
mengenai
kebutuhan tenaga.
6. Memberikan usulan SDM untuk mengikuti pelatihan.
7. Memberikan rekomendasi atas hasil penilaian kinerja
pelaksana dibawahnya.
8. Memberikan rekomendasi promosi, rotasi, mutasi dan
demosi.
Uraian Tugas
: FUNGSI MANAJERIAL :
1. Membantu membuat program , kegiatan dan anggaran
instalasi.
2. Membantu membuat prosedur dan standar pelayanan.
13
dan
mengawasi
kelancaran pelayanan.
5. Membantu
melaksanakan
kegiatan
pengawasan
dan
pendistribusian
serta
penilaian
kepda
kebersihan
dan
ketertiban
kamar
FUNGSI PELAKSANA :
Melaksanakan tugas tugas fungsional sesuai dengan
profesinya.
Persyaratan
Jabatan
Tanggung Jawab
14
2. Secara
fungsional
dan
tekhnis
pelayanan
medis,
III.
Nama Jabatan
Tugas Pokok
Kepala
IBS
untuk
memimpin,
mengatur,
1.
2.
3.
pelaksana
atas
yang
Memberikan
pembinaan
Memberikan
usulan
dan
6.
SDM
7.
8.
rekomendasi
FUNGSI MANAJERIAL :
1.
Membant
2.
3.
membuat
pengembangan
perencanaan
fasilitas
kebutuhan
SDM,
sarana
dan
dan
Membant
u memimpin dan mengawasi kegiatan kelancaran
pelayanan.
5.
Membant
15
Mengawa
si kelancaran , kelengkapan dan pembinaan rekam
medis.
7.
Membant
u pelaksanaan continues improvement dan rantai
pelayanan yang menimbulkan complain.
8.
Berkoordi
nasi
dengan
pihak
pihak
internal
dalam
meningkatkan pelayanan.
9.
Mengawa
si
10.
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
program
11.
Membant
u membuat laporan rutin bulanan
12.
Membuat
jadwal dinas perawat anestesi , pendistribusian
sertamengendalikan pendayagunaan secara efektif
tenaga perawat anestesi di IBS
13.
Memberik
aan pembinaan serta penilaian kepda pelaksana
secra periodic atau sesuai kebutuhan.
14.
Melakuka
n kegiatan supervise dan pembinaan sebagai kepala
perawatan : etika, kehadiran , seragam dan atribut,
pelaksanaan
standar
asuhan
keperawatan,
kebersihan
dan
ketertiban
kamar
16
Persyaratan
Jabatan
Tanggung Jawab
Nama Jabatan
: KOORDINATOR CSSD
Tugas Pokok
: Membantu
Kepala
IBS
untuk
memimpin,
mengatur,
instrument,
linen
serta
peralatan
steril
lainnya.
Wewenang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
kebutuhan tenaga.
Memberikan usulan SDM untuk mengikuti pelatihan.
Memberikan rekomendasi atas hasil penilaian
8.
Uraian Tugas
: FUNGSI MANAJERIAL :
1. Membantu
membuat
program
anggaran cssd
2. Membantu
membuat
prosedur
kegiatan
dan
dan
standar
pelayanan.
3. Membantu membuat perencanaan kebutuhan dan
pengembangan
fasilitas
SDM,
sarana
dan
pasien
saat
pengawasan
penerimaan
dan
sampai
17
kelengkapan
dan
1.
2.
3.
4.
1.
Jabatan
Tanggung Jawab
Pendidikan : D3 Keperawatan
Memiliki sertifikat pelatihan sterilisasi.
Memiliki kemampuan memimpin dan berwibawa.
Sehat jasmani dan rohani.
Secara
bertanggung
jawab
kepada
administratif
Kepala
Bidang
Keperawatan.
2.
medis,
bertanggung
jawab
kepada
Kepala IBS.
Pengertian
18
Tujuan :
a. Agar kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan dapat berjalan sesuai
dengan standar keperawatan.
Agar mutu pelayanan asuhan keperawatan selalu terjaga, selalu
diupayakan, ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan
masyarakat.
Persyaratan dan kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
D III keperawatan
b. Pendidikan Non Formal :
c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman sebagai pelaksana perawatan minimal 5 tahun
d. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin dan jujur.
e. Usia :
Usia antara 25 35 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
6
Tanggung Jawab :
Secara organisani bertanggung jawab langsung kepada PJ Pelayanan
Bedah
Tugas Pokok :
a. Sebagai koordinator masing-masing shift sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
b. Mempertanggung
jawabkan
pelaksanaan
Asuhan
Keperawatan
pengarahan
untuk
dan
motivasi
melaksankan
kepada
Asuhan
tenaga
pelaksana
Keperawatan
sesuai
19
g. Memberi
motivasi
tenaga
non
perawatan
dalam
memelihara
kebersihan ruangan dan lingkungan pada shift pagi, sore, malam dan
hari libur
h. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada setiap shift
i.
Menyusun
rencana
keperawatan
pada
shift
setiap
shift
dan
k.
l.
Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disyahkan oleh pemerintah atau
yang berwenang.
b.
c.
Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman di Instalasi Bedah Sentral
d. Ketrampilan :
20
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.
e. Usia :
Usia antara >20 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani.
Tanggung Jawab :
a. Secara
administratif
dan
fungsional
bertanggung
jawab
kepada
coordinator
dalam
mengelola
paket
alat
pembedahan
selama
tindakan
pembedahan.
Tanggung jawab :
a. Secara administrative dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada
perawat kepala kamar operasi.
b. Secara operasional tindakan bertanggung jawab kepada dokter bedah
(operator) .
Tugas :
1. Sebelum pembedahan :
- Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai seperti kebersihan
ruangan , peralatan, meja mayo atau instrument, meja operasi, lampu
-
21
anestesi
Hasil konsultasi dokter spesialis lain sesuai kebutuhan
Kelengkapan obat obatan , cairan dan alat alat kesehatan
Persediaan darah ( bila diperlukan )
Memeriksa persiapan fisik
Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan untuk pembedahan
aseptic
Membantu mengikatkan tali gaun bedah
Memasang plate mesin diatermi
Setelah drapping , membantu menyambungkan slang suction dan senur
diatermi
Membantu menyiapkan cairan dan desinfektan pada kom steril
Mengambil instrument yang jatuh dengan menggunakan
alat dan
pembedahan
Memindahkan pasien dari meja operasi ke brancard dorong bekerja sama
22
operasi
Membantu membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan
3. PERAWAT ANESTESI
Pengertian :
Tenaga keperawatan professional yang diberi wewenagn dan tanggung jawab
dalam membantu terselenggaranya pelaksanaan tindakan anestesi di kamar
operasi
Tanggung jawab :
a. Secara administrative dan kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada
perawat kepala kamar operasi.
b. Secara operasional tindakan bertanggung jawab kepada dokter anestesi
Tugas :
a. Sebelum pembedahan
Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai status fisik pasien
Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi
Menyiapkan kelengkapan alat , gas medis dan mesin anestesi
Memasang infuse atau tranfusi darah bila diperlukan
Memberikan premedikasi sesuai dengan program dokter anestesi
Menyiapkan kelengkapan meja anestesi dan mesin suction
Memonitor kondisi fisik dan tanda vital pasien
Memindahkan pasien ke meja operasi
Menyiapkan obat anestesi dan membantu dokter anestesi dalam
proses induksi
b. Selama pembedahan
Membebaskan jalan nafas dengan mengatur posisi pasien dan ETT
Memenuhi keseimbangan gas medis
Mengatur keseimbangan cairan dengan menghitung input dan output
Memantau tanda vital dan mencatat perkembangan pasien
Memberikan obat obatan sesuai dengan program dokter anestesi
Memantau efek obat anestesi
c. Setelah pembedahan
- Mempertahankan jalan nafas pasien
- Memantau tingkat kesadaran pasien
- Memantau dan mencatat perkembangan pasien post operasi
- Memantau pasien terhadap efek obat anestesi
- Memindahkan pasien ke ruang pulih (RR)
- Merapihkakn dan membersihkan alat anestesi
- Mengembalikan alat anestesi ke tempat semula
23
VIII.
1
2
3
koordinator Pelayanan
bedah
b. Sub Ordinasi : Anggota Tim IBS lainnya, Adm
c. Hubungan Koordinasi : IRNA Bagian Gizi,
Apotik,
Persyaratan Jabatan:
Pendidikan Formal :
Minimal SMA
b.
Pengalaman :
Pelatihan dasar tentang dasar-dasar perawatan 6 bulan
dalam bidang terkait atau pengalaman minimal 2 tahun
di bidang keperawatan.
c.
d.
Umur :
Minimal
19
tahun-
35
tahun
(bila
mampu
dapat
ketrampilan
dasar
diperpanjang pertahun).
e. Ketrampilan :
a. Memiliki
pengetahuan
dan
24
a.
Turut
serta
mengoptimalkan
pelayanan
b.
Membuat
pelayanan
keperawatan
di
Instalasi
Uraian Tugas :
Dinas sore
tata
ruang
IBS
guna
mempermudah
dan
2.
Bertanggung
jawab
untuk
semua
tindakan
yang
oleh
rumah
sakit
meliputi
kehadiran,
mencegah
terjadinya
kecelakaan,
luka,
25
ketrampilannya
Uraian Wewenang :
1. Memprioritaskan keperluan, kelengkapan perawatan guna
memperlancar jalannya tindakan keperawatan.
2. Menjaga kebersihan, kelengkapan, kerapihan ruangan dan
ketertiban pelayanan terhadap pasien.
26
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
IRNA
ICU
Logistik
Umum
GIZI
IRJ
Logistik
Farmasi
Instalasi
Bedah
Sentral
Administrasi
Operator
Umum atau
Supir
Umum atau
Tehnisi
IGD
KASIR
Rekam
Medik
Radiologi
Laboratotiu
mm
Umum Atau
Keamanan
27
II. Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RS Cibitung Medika dengan instalasi lain.
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IBS, diperoleh dari bagian logistik farmasi
RS Cibitung Medika
2.
Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IBS, diperoleh dari
logistik umum.
3.
4.
Laboratorium
Pasien IBS yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium patologi anatomi
atau vriescope akan dibuatkan formulir permintaan PA oleh dokter operator
dan formulir serta spesimen jaringan yang akan diperiksa diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat IBS.
5. Tekhnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IBS akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum (tekhnisi)
6.
Rekam Medis
Catatan medis pasien operasi seperti laporan operasi dan laporan anestesi
akan disimpan di dalam status medis pasien dan disimpan di bagian rekam
medis.
7.
Registrasi
Setiap pasien yang menjalani operasi di IBS selalu didaftarkan ke bagian
registrasi, dari bagian registrasi
akan
diberikan ke IBS.
8. Radiologi
28
permintaan
pemeriksaan
radiologi
oleh
dokter,
dan
formulir
9. Operator
Apabila IBS membutuhkan sambungan telphone keluar RS maka bagian IBS
akan meminta bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 0
(nol) pada pesawat telephone.
10.
Kasir
Pasien yang akan dan selesai tindakan operasi di IBS akan diarahkan ke
bagian kasir oleh perawat IBS untuk menyelesaikan administrasi.
11.
IRNA
Pasien yang akan menjalani tindakan operasi dari rawat inap akan dibuatkan
formulir
formulir tersebut akan diserahkan ke IBS oleh perawat rawat inap. Bila
rencana tindakan operasi telah dipastikan , perawat
dan akan
Gizi
Dokter operator dan dokter anestesi di IBS akan mendapat snack dan makan
Pasien yang akan menjalani tindakan operasi dari rawat intensif akan
dibuatkan formulir permintaan pemakaian kamar operasi oleh perawat rawat
inap, formulir tersebut akan diserahkan ke IBS oleh perawat rawat intesif. Bila
rencana tindakan operasi telah dipastikan , perawat
29
Pasien IRJ yang memerlukan tindakan operasi baik elektif maupun operasi
bedah sehari dapat menghubungi perawat IBS dan membuat formulir
permintaan pemakaian kamar operasi. Persiapan pre operasi dikerjakan oleh
perawat IRJ kemudian perawat IRJ mengantarkan pasien ke IBS dan melakukan
serah terima pasien kepada perawat IBS.
15. Umum atau Driver
Pasien IBS
membantu mengamankan
30
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI IBS
Nama
Jabatan
Kualifikasi
Formal
Sertifikat
Pengalaman dan
Jumlah
kualifikasi
yang
diperlukan
1.
Ka Instalasi
Dokter
ATLS
Bedah
spesialis
ACLS
Sentral
kelompok
dalam
bedah
kepemimpinan
Memiliki
kemampuan
Sehat
jasmani
dan rohani
2.
Koordinator
D3
PPGD
pelayanan
keperawat
BTLS/ BCLS
ketrampilan
bedah sentral
an / S1
Pelatihan
kemampuan dalam
keperawat
perawat
Kepemimpinan
an
kamar
operasi
Memiliki
1
dan
Memiliki
kemampuan untuk
mengontrol
dengan
emosi
baik,
membina
hubungan
baik
perawat
IBS minimal 5 th
Memiliki
kemampuan dalam
membina
hubungan
baik
31
3.
Koordinator
D3
Pelatihan
CSSD
Keperawat
sterilisasi
an
Memiliki
ketrampilan
dan
kemampuan dalam
Kepemimpinan
Memiliki
kemampuan untuk
mengontrol
dengan
emosi
baik,
membina
hubungan
baik
baik
Perawat
D3
PPGD
Pelaksana
Keperawat
BTCLS
Bedah
an
Dapat dipercaya
Memiliki
ketrampilan
dan
kemampuan dalam
hal pembedahan
Memiliki
kemampuan untuk
mengontrol
dengan
emosi
baik,
membina
hubungan
baik
baik
32
5.
Perawat
D3
PPGD
Memiliki
Anestesi
Keperawat
Pelatihan
ketrampilan
an
Perawat
kemampuan dalam
Anestesi
bidang anestesi
min 6 bulan
5
dan
Memiliki
kemampuan untuk
mengontrol
emosi
dengan
baik,
membina
hubungan
baik
baik
Asper
SMA
Dapat dipercaya
Sebagi petugas
yang terkait
dibidang
keperawatan
minimal 2 thn.
Memiliki minat
kepribadian serta
komunikasi yang
baik
Disiplin atau jujur
atau memiliki
loyalitas
A.
33
Rumus :
( jam perawatan / hari X operasi ) X perawat dalam tim
Jam kerja efektif / hari
Di RS Cibitung Medika terdapat 6 operasi / hari dengan rincian :
-
34
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.
Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
1.
Dari
dalam
RS
Cibitung
Medika
sendiri
(internal
resources)
Menarik calon dari dalam RS Cibitung Medika sendiri (Internal resources)
memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat
dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RS Cibitung
Medika.
(external resources)
Proses penarikan calon dari luar RS Cibitung Medika dapat dilakukan dengan
cara :
Iklan
Lembaga-lembaga pendidikan
II.
35
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan IBS.
yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan IBS
ini
Proses seleksi
menyangkut
BHD
Pasang Infus
3. Tes Wawancara
Tes
ini
dilakukan
untuk
mengetahui
peminatan
terhadap
36
BAB X
PENILAIAN KINERJA SDM
1.
menjadi tuntutan dunia bisnis dan industri yang tidak bisa ditunda lagi bila ingin
memiliki daya saing yang memadai untuk mengatasi persaingan pasar baik
ditingkat nasional, regional maupun global. Gabungan dari kinerja ( hasil kerja )
setiap karyawan akan menghasilkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja,
yang selanjutnya disebut Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Karyawan yang
terdapat standart prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan. Penilai
membuat penilaian atas dasar skala dengan peringkat baik sekali angka 5 (lima)
sampai dengan Buruk angka 1 (satu). Aspek yang dinilai terdiri dari tiga bagian
bersifat fundamental, yaitu hasil kerja, kerja sama dan kepribadian.
Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting
untuk menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi,
pelatihan
dan
pendidikan
yang
dibutuhkan,
kompensasi,
pengakuan
dan
37
3.
A.
Hasil Kerja
1. Kecepatan
Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan waktu yang
telah ditentukan.
Penilaian
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Buruk
Cepat
Jauh lebih cepat
Lebih cepat
Sesuai
Lebih lama
Jauh lebih lama
Nilai
5
4
3
2
1
Cepat
Jauh lebih banyak
Lebih banyak
Sesuai
Lebih sedikit
Jauh lebih sedikit
Nilai
5
4
3
2
1
B. Kerja sama
1.
Service excellent
Memahami kebutuhan pelanggan dan memberikan pelayanan sesuai dengan
prosedur tetapnya, dapat mengantisipasi dan memberi solusi atas keluhan
pelanggan dan serta menempatkan prioritas tinggi pada kepuasan pelanggan.
Penilaia
Pendeng
Informasi
Komplain
Pemecah
ar
akurat
pelanggan
an
Sangat
Yang baik
Selalu
Selalu
Baik
Baik
Selalu
Selalu
Nilai
Tidak ada
masalah
Selalu
Tidak ada
Hampir
selalu
38
Cukup
Selalu
Selalu
Kurang
Kadang-
Selalu
Buruk
kadang
Kadang-
Kadang-
kadang
kadang
Tidak ada
Kadang-
Ada
kadang
Kadang-
Ada
kadang
Kadang-
kadang
Team
Menerima
Memberi
work
saran
pemikiran
Nilai
konstrukti
Sangat baik
Baik
Selalu
Selalu
Selalu
Selalu
f
Selalu
Hampir
5
4
Cukup
Kadang-
Selalu
Selalu
Kadang-
Kurang
kadang
Sesekali
Hampir
kadang
Sesekali
Buruk
Sesekali
Selalu
Kadang-
Sesekali
kadang
C. Kepribadian
1. Etika terhadap Pelanggan
Berperilaku baik, menyenangkan dalam lingkungan kerja, dan menjadi teladan di
lingkungan kerjanya.
Ramah, memiliki nilai dasar 6S+ 1R serta proaktif terhadap kebutuhan dan
kesulitan pelanggan, rekan sekerja, sarana dan lingkungan kerja, serta mampu
mencari penyelesaiannya.
Penilaian
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Buruk
6S + 1R
Selalu
Hampir selalu
Kadang-kadang
Sesekali
Tidak pernah
Nilai
5
4
3
2
1
39
2. Atribut Karyawan
Berpakaian rapih dan selalu menggunakan atribut lengkap sesuai dengan
ketentuan, harum dan selalu menjaga kondisi tersebut pada saat jam
dinasnya.
Penilaian
Rapi
Atribut
Nilai
Sangat Baik
Baik
Cukup
Selalu
Hampir selalu
Kadang-
lengkap
Selalu
Hampir selalu
Kadang-kadang
5
4
3
Kurang
Buruk
kadang
Sesekali
Tidak pernah
Sesekali
Tidak pernah
2
1
Keterlambatan
Ox
1-3 kali / 6 bulan
4-6 kali / 6 bulan
7-10 kali / 6 bulan
>10 kali / 6 bulan
Nilai
5
4
3
2
1
4. Time Management
Menyusun rencana kerja sesuai prioritas, menggunakan waktu kerja secara
efisien dan efektif.
Penilaian
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Buruk
Bekerja
Waktu kerja
Sesuai
efisien &
Prioritas
Selalu
Selalu
Selalu
Kadang-kadang
Jarang
efektif
Selalu
Hampir selalu
Kadang-kadang
Kadang-kadang
Jarang
Nilai
5
4
3
2
1
40
Penilaian
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Buruk
Pelanggaran
Nilai
Protap
Ox
1 - 3 kali / 6 bulan
4 - 6 kali / 6 bulan
7-10 kali / 6 bulan
>10 kali / 6 bulan
5
4
3
2
1
1.
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga perawat di IBS dilaksanakan
melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RS
Cibitung Medika, meliputi :
- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit khususnya mutu pelayanan IBS.
BAB XI
41
PROGRAM ORIENTASI
Darurat, sebelum orientasi diadakan pre test dan post tes, berupa soal pilihan ganda
100 soal dengan materi yang meliputi :
1. Pelayanan IBS
2. Tindakan IBS
3. Asessment pasien operasi di IBS
Jadwal Orientasi sesuai tabel dibawah ini :
Tabel 11.1
Tabel Orientasi Umum SDM Instalasi Bedah Sentral
HARI
MATERI
Pengenalan personil
Orientasi ruangan dan alat-alat IBS
Sosialisasi Misi, Visi dan struktur
organisasi RSMP dan IGD
Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan
II
III
IV
V
VI
WAKT
PENGARAH
U
30
60
Ka. IGD
30
30
30
30
30
30
30
60
60
120
60
Wa.Ka IBS
420
Ka.shift IGD
420
Ka.shift IGD
420
Ka.shift IGD
120
Ka.IGD
42
BAB XII
RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki
kepentingan
dan
tujuan
yang
sama
untuk
membicarakan
atau
pembedahan
yang
membantu
terselenggaranya
pelayanan
b.
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IBS yang dipimpin oleh Ka InstalasiBedah
Sentral dan Wakil Kepala IBS dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan
ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala IBS dan
Wakil Kepala IBS setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat
selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh Ka IBS untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di IBS
dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
43
BAB XIII
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan pembedahan
di IBS.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala Instalasi IBS. Adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal hal yang dilaporkan adalah :
a.
b.
c.
d.
2.
Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Wakil Kepala IBS dan administrasi IBS dalam
bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Kepala instalasi setiap
tanggal 5. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a.
b.
44
1.
2.
3.
4.
5.
Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi dalam bentuk tertulis setiap
tahun dan diserahkan kepada Kepala Bidang pelayanan medis Per tiap tanggal
10. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
1.
2.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IBS dan evaluasi dalam 1 tahun.
4. Laporan mutu pelayanan IBS.
45
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR....................................................................................
PENDAHULUAN
.................................................................................................
BAB II
GAMBARAN UMUM
RS .....................................................................................
BAB III
RS ......................................................................
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RS ................................................................................
BAB V
10
STRUKTUR ORGANISASI
IBS ...............................................................................
BAB VII
IBS .....................................................................
BAB VI
11
URAIAN
JABATAN ...............................................................................................
12
BAB VIII TATA HUBUNGAN
KERJA ....................................................................................
BAB IX
IBS ........................................
BAB X
32
PENILAIAN KINERJA
SDM ....................................................................................
BAB XI
28
38
PROGRAM
ORIENTASI .........................................................................................
BAB XII
43
RAPAT
................................................................................................................
44
BAB XIII
PELAPORAN ........................................................................................................
45
46