Anda di halaman 1dari 2

Anemia

Kekurangan sel darah merah yang dapat disebabkan karena hilangnya darah yang
terlalu cepat atau produksi sel darah merah yang terlalu lambat
MACAM-MACAM ANEMIA
1. Anemia Hemoragis
Anemia akibat kehilangan darah secara berlebihan. Secara normal cairan plasma yg hilang
akan diganti dalam waktu 1-3 hari namun dengan konsentrasi sel darah merah yang tetap
rendah... Sel darah

merah akan kembali normal dalam waktu 3-6 minggu.


2. Anemia Aplastika
Sumsum tulang yang tidak berfungsi sehingga produksi sel darah merah terhambat. Dapat
dikarenakan oleh radiasi sinar gamma (bom atom), sinar X yang berlebihan, bahan2 kimia
tertentu, obat2an atau pada orang2 dengan keganasan.
3. Anemia Megaloblasitik
Vitamin B12, asam folat dan faktor intrinsik(terdapat pd mukosa lambung) merupakan faktor2
yang berpengaruh terhadap pembentukan sel darah merah. Bila salah satu faktor di atas tidak
ada maka produksi eritroblas dalam sumsum tulang akan bermasalah. Akibatnya sel darah
tumbuh terlampau besar dengan bentuk yang aneh, memiliki membran yg rapuh dan mudah
pecah.. ciri2 ini disebut sebagai Megaloblas.
Dapat terjadi pada:
Atropi mukosa lambung (faktor intrinsik terganggu)
Gastrektomi total (hilangnya faktor intrinsik)
Sariawan usus (absorbsi asam folat dan B12 berkurang)
4. Anemia Hemolitik
Sel darah merah yang abnormal ditandai dengan rapuhnya sel dan masa hidup yg pendek
(biasanya ada faktor keturunan)
Contoh :
1. Sferositosis, sel darah merah kecil, bentuk sferis, tidak mempunyai struktur bikonkaf yg
elastis (mudah sobek)
2. Anemia sel sabit, 0,3-10 % orang hitam di Afrika Barat dan Amerika sel2nya mengandung
tipe Hb yg abnormal (HbS), bila terpapar dengan O2 kadar rendah maka Hb akan mengendap
menjadi kristal2 panjang di dalam sel darah merah.. sehingga sel darah merah menjadi lebih
panjang dan berbentuk mirip seperti bulan sabit. Endapan Hb merusak membran sel. Tekanan
O2 jaringan yg rendah menghasilkan bentuk sabit dan mudah sobek. Penurunan tekanan O2
lebih lanjut membentuk sel darah semakin sabit dan penghancuran sel darah merah
meningkat hebat.
3. Eritroblastosis Fetalis, Ibu dengan Rh(-) yang memiliki janin Rh(+).. pada saat kehamilah
pertama.. setelah ibu terpapar darah janin.. maka ibu secara otomatis akan membentuk anti
bodi terhadap Rh(+), sehingga pada kehamilan yang ke dua anti Rh ibu akan menghancurkan
darah bayi, dan bayi akan mengalami anemia yg hebat hingga meninggal.
4. Hemolisis karena malaria atau reaksi dg obat2an
5. Nutrional Anemia

Anemia defisiensi besi (Fe)


Anemia defisiensi asam folat
(akibat kekurangan asupan atau gangguan absorbsi GI track)
6. Anemia Pernisiosa
Vitamin B12 penting untuk sintesa DNA yang berperan dalam penggandaan dan pematangan
sel. Faktor intrinsik berikatan dengan B12 sebagai transport khusus absorbsi B12 dari usus.
Anemia pernisiosa bukan karena kekurangan Intake B12 melainkan karena defisiensi faktor
intrinsik yg mengakibatkan absorbsi B12 terganggu.
7. Renal Anemia
Terjadi karena sekresi eritropoietin dari ginjal berkurang akibat penyakit ginjal.

Anda mungkin juga menyukai