Anda di halaman 1dari 13

Hakikat Bangsa dan NKRI

Di susun oleh :

Nama

: Bagas Prio Wicaksono

Kelas

: X. AKP 1

TUGAS

: MAKALAH

Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia , hidayah dan nikmatnya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan sebaik baiknya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan , Bapak Catur puterasih.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari
buku panduan yang berkaitan dengan Kewarganegaraan, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai hakikat bangsa dan negara kesatuan
republik Indonesia, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik
Demikan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya.
Sehingga, menambah wawasan dan pengetahuan tentang bab ini. Amin
Bekasi, 13 Oktober 2015

Penulis

II

DAFTAR ISI
JUDUL I
KATA PENGANTAR . II
DAFTAR ISI III
BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.. 1


1.2 PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA SUATU BANGSA...2
1.3 PENGERTIAN DAN TERJADINYA NEGARA..... 3
1.4 PENGERTIAN NEGARA DITINJAU DARI ORGANISASI
KEKUASAAN ...4
1.5 PENGERTIAN NEGARA DITINJAU DARI SEGI ORANISASI
POLITIK..5
1.6 PENGERTIAN NEGARA DITINJAU DARI SEGI ORGANISASI
KESUSILAAN....5
1.7 PENGERTIAN NEGARA DITINJAU DARI SEGI INTEGRITAS ANTAR
PEMERINTAH DAN RAKYAT....5
1.8 TERJADINYA NEGARA...6

BAB II PEMBAHASAN..7
2.1 TEORI-TEORI MENURUT PARA AHLI.....7
2.2 TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA...8
2.3 PENTINGNYA PENGAKUAN SUATU NEGARA OLEH NEGARA
LAIN....9

BAB III PENUTUP..10


DAFTAR PUSTAKA...11

III

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita suka membaca Koran,mendengarkan berita dari radio
atau televisi tentang sifat atau karakter dan kebudayaan suku bangsa yang ada di wilayah
Negara kesatuan republik Indonesia ( NKRI ) sangat heterogen sekali.
Misalnya adat perkawinan sunda beda dengan adat perkawinan jawa dan batak namun dari ke
heterogenan sifat karakter dan kebudayaan,terkadang kita melihat masyarakat ada keinginan
bersama,misalnya untuk mengusir penjajah atau sekarang seluruh masyarakat Indonesia ingin
segera keluar dari krisis ekonomi,politik,dan akhlak.
Dari seluruh ilustrasi tersebut,bagaimana kita rumuskan apa yang dimaksud dengan bangsa?
sebagai gambaran bangsa adalah kelompok manusia yag heterogen sifat,karakter dan
kebudayaan nya,tetapi mempunyai kehendak bersama.

1
1.2 Pengertian dan Unsur Terbentuknya Suatu Bangsa
A. Pengertian Bangsa

Menurut Ernest Renan bangsa terbentuk dari orang-orang yang mempunyai


kesamaan latar belakang sejarah, pengalaman, serta perjuangan yang sama dalam
mencapai hasrat bersatu. Modal utama terbentuknya bangsa Indonesia sehingga
dapatmewujudkan perjuangannya untuk mengusir penjajah karena memiliki rasa
nasionalisme.
Rasa nasionalisme harus dimiliki oleh suatu bangsa. Menurut Dr. hertz bahwa
nasionalisme mengandung 4 unsur, yaitu hasrat untuk mencapai :
a. Kesatuan
b. Kemerdekaan
c. Keaslian
d. Kehormatan bangsa
1. Unsur terbentuknya bangsa
Unsur menurut kamus besar bahasa Indonesia secara umum diartikan bagian
terkecil dari suatu bendapengertian tersebut bila dikaitkan dengan bangsa, maka yang
menjadi unsur bangsa adalah:
A. Keluarga
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
mereka.
B. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal di
suatu daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup untuk
mencapai tujuan hidupnya.
C. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya
karena mempunyai ciri-ciri tertentuyang berkaitan dengan asal usul dan
kebudayaannya. Menurut Raroll suku bangsa merupakan kesatuan penduduk yang:
a. Memiliki rasa identitas diantara warganya
b. Memiliki ikatan adat istiadat yangkhas dalam kehidupannya dan berlangsung terusmenerus.
2
1.3 Pengertian dan Terjadinya Negara
Berikut ini beberapa pengertian Negara menurut para ahli, antara lain:
a. J.H.A. logemann
Negara ialah suatu organisasi kekiasaan/kewibawaan.
b. Roger H. soltou

Negara ialah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau
mangendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.
c. Max weber
Negara ialah suatau masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan
kekerasan fisik secara sah dalm suatu wilayah.
d. Mr. kranenburg
Negara ialah suatuorganisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
e. Prof. R. Djokosoetono, S.H.
Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama.
Selain pengertian tersebut, pengertian Negara dapat ditinjau dari organisasi
kekuasaan, organisasi politik, organisasi kesusilaan, dab integritas antara pemerintah
dan rakyat.

3
1.4 Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi Organisasi Kekuasaan
Negara adalah organisasi yang berdaulat untuk melaksanakan tata tertib di suatu
wilayah atau daerah tertentu. Dengan kata lain Negara adalah suatu organisasi kekuasaan
yang berdaulat baik kedalam maupun keluar melalui pemerintahannya melaksanakan tata
tertib bernegara atas kelompok manusia di suatu wilayah atau daerah tertentu.
Beberapa teori dasar hukum bagi kekuasaan Negara, yaitu:
a. Teori Teokrasi
Teori ini di bagi menjadi 2 yaitu:
Teori Teokrasi langsung adalah bahwa yang berkuasa di suatu Negara adalah
langsung tuhan. Teokrasi tidak langsung ialah bahwa yang memerintah disuatu
Negara tidak langsung tuhan, melainkan raja atas nama tuhan.
b. Teori Kekuasaan

Teori ini dapat diambil dari ajaran Thomas Hobbes dan Machiavelli. Thomas
Hobbes membedakan 2 macam status manusia yaitu status naturalis ialah kedudukan
manusia sebelum ada Negara. Sedangkan status civillis ialah keddukan manusia
setelah adanya Negara.
c. Teori Yuridis
Teori ini dibagi menjadi 3 yaitu:
- Teori Patriarchal yaitu didasarkan pada hukum keluarga
- Teori Patrimonial yaitu raja mempunyai hak milik terhadap daerahnya, maka
-

semua penduduk didaerahnya harus tunduk padanya


Teori Perjanjian yaitu dasar hukum bagi kekuasaan Negara.

4
1.5 Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi Organisasi Politik
Negara sebagai organisasi politik adalah Negara melalui kekuasaan dan wewenang
yang dimilikinya hendak mewujudkan suatu tujuan demi kepentingan rakyat.
Pelaksanaan organisasi politik dalam kekuasaan pemerintahan Negara dilaksanakan
melalui pemilihan umum (pemilu). Pada pemilu tanggal 5 April 2004 di era reformasi ini
rakyat dapat memilih presiden secara langsung.
1.6 Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi Organisasi Kesusilaan
Menurut Hegel Negara ialah suatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai
sinthese dari kemerdekaan universaldan kemerdekaan individual. Negara adalah suatu
organisme, dimana setiap individu menjelmakan dirinya.
1.7 Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi Integritas Antara Pemerintah dan Rakyat
-

Menurut soepomo ada 3 teori tenteang pengertian Negara, yaitu:


Teori Perseorangan atau Individualistis
Teori individualistis mengajarkan bahwa Negara adalah masyarakat hukum
yang disusun berdasarkan perjanjian antara seluruh perorangan dalam masyarakat

itu.
Teori Golongan atau Teori Kelas

Teori ini menganggap bahwa Negara adalah alat dari suatu golongan untuk
menindas kelas lain yang lebih rendah.
-

Teori Integralistis
Teori ini mengajarkan bahwa Negara ialah suatu susunan masyarakat yang
integral. Segala golongan, bagian, anggotanya berhubungan erat satu sama lain
dan merupakan persatuan masyarakat yang organis.

5
1.8 Terjadinya Negara
Negara menurut para ahli dapat ditinjau menjadi 2 segi atau cara yaitu:
a. Secara primer
Secara primer terjadinya suatu Negara melalui 4 tahap.
- Tahap genootschaft, pada tahap ini orang-orang mulai berkelompok untuk
mencapai kepentingan bersama, untuk mewujudkan kepentingan tersebut,
selanjutnya diadakan pemilihan pimpinan.
- Tahap Reich, pada tahap ini orang-orang yang berkelompok telah memiliki
kesadaran akan hak milik atas tanahkeadaan ini melahirkan sistem feodalisme.
- Tahap Staat, tahap ini mulai tumbuh adanya kesadaran hidup bernegaradan dalam
kehidupan berkelompok perlu adanya perangkat hukum untuk mengatur
kehidupan mereka.
- Tahap Democratishe Natie dan Dictatuur, tahap ini tumbuh kesadaranakan
demokrasi nasional dan kesadaran aka adanya kedaulatan rakyat. Mengenai tahap
dictatuur ada 2 pendapat. Pendapat pertama mengatakan bahwa bentuk dictatuur
merupakan perkembangan lebih lanjut dari Democratishe natie. Pendapat kedua,
bentuk dictatuur muncul kalau Negara dalam keadaan bahaya atau mendesak.
b. Secara sekunder
Di bagi 2 yaitu:
- Pengakuan De Facto diberikan kepada Negara yang baru muncul atau baru
berdiri, karena berdirinya suatu Negara atau kemunculannya suatu Negara
tersebut telah terbukti namun apakah prosedr pembentukannya telah berdasarkan
hukum, masih perlu pembuktian melalui penelitan lebih lanjut. Pengakuan ini
bersifat sementara.
- Pengakuan De Jure diberikan kepada Negara yang terbukti telah dibentuk
berdasarkan proseduryang sah secara hukum. De jure bersifat tetap.
Lenyapnya suatu Negara secara umum dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu:
a. Factor Alam, karena terjadinya gunung meletus atau tenggelamnya sebuah
pulau yang menjaadi wilayah suatu Negara.

b. Factor Sosial, karena terjadinya penaklukan (aneksasi), kudeta, perjanjian,


atau penggabungan 2 negara.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori-teori menurut para ahli

Menurut para ahli ada 6 teori yaitu, antara lain:


Teori Kenyataan, menurut teori ini timbulnya suatu Negara adalah suatu

kenyataan yang dapat di buktikan.


Teori Ketuhanan, timbulnya suatu Negara adalah kehendak tuhann
Teori Perjanjian, Negara timbul karena adanya perjanjian antara orang-orang
yang tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan

kenegaraan.
Teori Penaklukan, Negara timbul karena sekelompok manusia menaklukan daerah
dan kelompok manusia lain dengan maksud untuk menguasai, maka dibentuklah

suatu organisasi yang disebut Negara.


Teori Kekuasaan, Negara mempunyai kekuasaan yang sifatnya lain daripada
kekuasaan yang dimiliki oleh organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Kelainan sifat kekuasaan Negara Negara ini tampak dalam kekuasaannya untuk
menangkap, menahan, mengadili, dan memasukkan orang ke penjara. Menurut

Max Weber, Negara mempunyai monopoli dalam menggunakan kekuatan fisik.


Teori Kedaulatan, kedaulatan dapat diartikan kekuasaan tertinggi atau kekuasaan

yang tidak terletak dibawah kekuasaan lain.


Kedaulatan mempunyai empat sifat dasar, yaitu:
a. Permanen, yang berarti kedaulatan yang tetap ada selama Negara berdiri.
b. Asli, yang berarti bahwa kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi.

c. Bulat, tidak dapat dibagi-bagi, yang berarti bahwa kedaulatan itu merupakan satusatunya kekuasaan yang tertinggi dalam Negara.
d. Tidak terbatas, yang berarti bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapapun sebab
apabila itu terbatas, tentu saja bahwa cirri kedaulatan itu merupakan kekuasaan
tertinggi akan lenyap.
7
Macam-macam teori kedaulatan adalah:
- Teori Kedaulatan Tuhan
Teori ini mengajarkan bahwa Negara dan pemerintahan mendapat kekuasaan
tertinggi dari Tuhan.
- Teori Kedaulatan Negara
Menurut teori ini bahwa kekuasaan tertinggi terletak pada Negara
- Teori Kedaulatan Raja
Menurut teori ini bahwa kekuasaan Negara tertinggi berada ditangan raja dan
keturunannya.
- Teori Kedaulatan Rakyat
Menurut teori ini bahwa kekuasaan tertinggi Negara berada ditangan rakyat
Menurut john locke agar tidak absolute, maka perlu adanya pembagian
kekuasaan sebagai berikut:
a. Kekuasaan Legislative, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan membuat
undang-undang
b. Kekuasaan Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang
c. Kekuasaan Federative, kekuasaan yang meliputi wewenang menetapkan
perang damai.
- Teori Kedaulatan Hukum
Menurut teori ini kekuasaan tertinggi suatu Negara terletak pada hukum. Ini
berarti bahwa yang berdaulat atau yang berkuasa ialah lembaga ata orang yang
berwenang mengeluarkan perintah atau larangan yang mengikat semua warga
Negara.
2.2 Tujuan dan fungsi Negara
A.Tujuan Negara
Tiap-tiap Negara dan pandangan para ahli mengenai tujuan Negara tidak sama
antara lain menurut:
a. Roger H. soltau mengemukakan bahwa tujuan Negara ialah mengusahakan agar
rakyat berkembang serta mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin.
b. Harold J. Taski mengemukakan bahwa tujuan Negara adalah menciptakan keadaan
agar rakkyat dapat memenuhi keinginannya secara maksimal.
c. Shang Yang mengemukakan nahwa tujuan Negara ialah mencari kekuasaan semata
sehingga Negara identik denan penguasa.
d. Nicolo Machiavelli mengemukakan bahwa tujuan negaa ialah untuk membentuk
kekuasaan Negara yang sebesar-besarnya.

8
e. Dante Alighieri mengemukakan bahwa tujuan Negara ialah untuk mewujudkan
perdamaiann dunia.
Tujuan Negara Indonesia ada 2 macam yaitu:
- Bersifat nasional dan
- Bersifat internasional.
B. Fungsi Negara
Fungsi Negara di zaman modern adalah:
a. Memelihara ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan menyelesaikan konflik
yang muncul dalam masyarakat.
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
c. Menegakkan keadilan yang dilaksanakan melalui lembaga-lembaga peradilan.
Menurut Charles E Merriam mengemukakan bahwa Negara mempunyai 5
fungsi yaitu:
- Keamanan ekstern
- Kamanan intern
- Keadilan
- Kesejahteraan umum
- Kebebasan
2.3 Pentingnya Pengakuan Suatu Negara Oleh Negara Lain
Syarat untuk berdirinya suatu Negara harus memiliki unsur-unsur, antara lain:
-

Rakyat ialah semua orang yang berada di dalam suatu Negara atau menjadi
penghuni Negara.
Wilayah ialah wilayah yang menentukan batas-batas dimana Negara itu sungguhsungguh dapat melaksanakan kekuasaannya atau kedaulatannya.
Pemerintah yang berdaulat ialah pemerintah sebagai gabungan dari semua
lembaga kenegaraan yang meliputi badan legislative, eksekutif dan yudikatif.
Pengakuan dari Negara lain menurut Moore bahwa suatu Negara tanpa
pengakuan dari Negara lain tidaklah berarti bahwa ia tidak dapat melangsungkan
hidupnya. Fungsi pengakuan oleh Negara lain yang berdaulat ialah sebagai
berikut:
a. untuk tidak mengasingkan suatu kumpulan manusia dari hhubunganhubungan internasional.
b. Untuk menjamin kelanjutan hubungan-hubungan internasional dengan jalan
mencegah adanya kekosongan hukum yang merugikan baik bagi kepentingankepentingan individu maupun hubungan antarnegara.
9

BAB III
PENUTUP
Suatu Negara tidak akan berdiri tanpa adanya rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat,
dan pengakuan dari Negara lain. Maka dari itu, setiap Negara wajib memiliki syarat-syarat
tersebut karena jika salah satu tidak ada berarti Negara tersebut belum bisa disebut Negara.
Selain syarat-syarat tersebut, Negara harus mempunyai dasar Negara atau pandangan hidup
dan aturan-aturan yang pastinya berbeda dengan aturan-aturan Negara lain yang kemudian
akan mengatur bangsanya untuk menjalankan kehidupannya agar mencapai tujuan Negara.
Aturan-aturan tersebut dibuat oleh lembaga-lembaga yang dipilih oleh rakyat Negara itu
sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Idrus. 1997. Tata Negara. Jakarta: Balai Pustaka.


Boli, Max Sabon, S.H. 1992. Ilmu Negara Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Budiyanto. 2000. Dasar Dasar Ilmu TataNegara SMU. Jakarta: Erlangga.
Emran, Ali. 1982. Pokok Pokok Materi Kuliah Pancasila. Bandung: IKIP
Sumarsono, Drs. MBA, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

11

Anda mungkin juga menyukai