Anda di halaman 1dari 6

TEOREMA THEVENIN DAN TEOREMA NORTON

A. TEOREMA THEVENIN
Teorema Thevenin mengatakan bahwa adalah mungkin mengganti
semuanya (terkecuali tahanan beban) dengan sebuah rangkaian ekivalen yang
mengandung hanya sebuah sumber tegangan bebas yang seri dengan sebuah
tahanan; respons yang diukur pada tahanan beban tidak akan berubah. Dengan
menggunakan teorema Norton kita dapatkan sebuah ekivalen yang terdiri dari
sebuah sumber arus bebas yang pararel dengan sebuah tahanan.

Gambar I: Sebuah rangkaian penahan sederhana dibagi menjadi


jaringan A, terhadap mana kita tak berminat, dan jaringan B, sebuah
tahanan beban dengan mana kita tertarik.

Gambar II : Transformasi-transformasi sumber dan kombinasi


tahanan yang terlibat di dalam menyederhanakan jaringan A,
diperlihatkan berurutan. Hasilnya, diberikan dalam (d) yakni ekivalen
Thevenin.

Harus jelas bahwa satu di antara kegunaan utama teorema Thevenin dan
theorema Norton adalah penggantian bagian besar dari sebuah jaringan, seringkali
sangat sukar, dengan ekivalen yang sangat sederhana. Rangkaian baru yang lebih
sederhana ini memungkinkan kita membuat perhitungan cepat dari tegangan, arus,
dan daya yang diberikan oleh rangkaian asal kepada sebuah beban. Dalam
penguat dengan daya transistor misalnya, ekivalen Thevenin atau Norton
membolehkan kita menentukan daya maksimum yang dapat diambil dari penguat
dan jenis beban yang diperlukan untuk untuk mencapai pemindahan daya
maksimum atau untuk mendapatkan penguatan arus atau tegangan praktis
maksimum. Sebagai contoh, kita tinjau rangkaian yang diperlihatkan dalam
gambar 3-12.
Garis putus-putus memisahkan rangkaian menjadi jaringan A dan jaringan
B; kita anggap bahwa minat kita yang utama adalah jaringan B, yang hanya terdiri
dari tahanan beban RL. Jaringan A dapat disederhanakan dengan mengulangi
transformasi sumber. Mulamula kita perlakukan sumber 12-V dan tahanan 3-W
sebagai sumber tegangan tegangan praktis dan menggantinya dengan sebuah
sumber arus praktis yang terdiri dari sumber 4-A yang paralel dengan 3 W.
Tahanan-tahanan paralel kemudian dikombinasikan menjadi 2 W, dan sumber arus
praktis yang dihasilkan ditranformasikan kembali kepada sumber tegangan
praktis. Langkah-langkah tersebut ditunjukkan dalam Gambar 3-13, hasil akhir
muncul dalam Gambar 3-13d. Dari pandangan tahanan beban RL, rangkaian ini
(ekivalen Thevenin) adalah ekivalen dengan rangkaian asal; dari pandangan kita,
rangkaian itu jauh lebih sederhana dan kita sekarang dapat dengan mudah
mengitung daya yang diberikan pada beban. Hasilnya

Selanjutnya kita dapat melihat dari rangkaian ekivalen bahwa tegangan


maksimum yang bisa didapat melintasi RL adalah 8 V bila RL = ; transformasi
cepat jaringan A kepada sebuah sumber arus praktis (ekivalen Norton )
menunjukan bahwa arus maksimum yang dapat diberikan kepada beban adalah
8/9A untuk RL = 0; dan teorema pemindahan daya maksimum memperlihatkan
bahwa daya maksimum diberikan pada RL bila RL adalah 9 W. Tidak ada di antara
kenyataan ini yang dengan mudah nampak dari rangkaian asal.
Jika jaringan A lebih sukar, maka banyaknya transformasi sumber dan
kombinasi tahana yang perlu mendapat ekivalen Thevenin atau ekivalen Norton
menjadi sangat berat dan banyak; juga dengan adanya sumber-sumber tak bebas,
maka metode transformasi sumber biasanya tak terpakai. Teorema Thevenin dan
Norton memungkinkan kita mencari rangkaian ekivalen lebih cepat dan lebih
mudah, walaupun dalam rangkaian yang lebih sukar.

Kita katakan sekarang Teorema Thevenin secara formal :


Bila diketahui rangkaian linear, atur rangkaian itu dalam bentuk dua jaringan A
dan B yang bersama-sama dihubungkan oleh konduktor yang tak punya tahanan.
Jika salah satu jaringan mengandung sebuah sebuah sumber tak bebas, variabel
pengontrolnya haruslah dalam jaringan yang sama. Definisi tengah voc sebagai
tengah rangkaian terbuka yang akan timbul melintasi terminal-terminal A dan B
diputuskan sehingga tak ada arus yang ditarik dari A. maka semua arus dan
tegangan di dalam B tidak akan berubah jika A dimatikan (semua sumber
tegangan bebas dan sumber arus bebas dalam A diganti oleh hubungan pendek dan
rangkaian terbuka) dan sumber tegangan bebas voc dihubungkan , dengan
pengutuban yang benar, secara seri dengan jaringan A yang mati (tak aktif)
B. TEOREMA NORTON
Teorema Norton mempunyai banyak sekali persamaan dengan teorema
Thevenin yakni konsekuensi lain dari dualitas. Teorema Norton dapat dikatakan
sebagai berikut :
Diketahui suatu rangkaian linear; susun rangkaian manjadi dua jaringan A dan B
yang dihubungkan oleh dua konduktor yang tak mempunyai tahanan. Jika salah
satu mengandung sebuah sumber tak bebas, variabel pengntrolnya harus berada
dalam jaringan yang sama. Definisikan arus isc sebagai arus hubungan pendek
yang akan timbul pada terminal A jika B dihubung-pendekkan sehingga tidak ada
tegangan yang disediakan A. maka semua tegangan dan arus dalam B tetap tak
berubah jika A dimatikan (semua sumber arus bebas dan sumber tegangan bebas
dalam A diganti oleh rangkaian terbuka dan hubungan pendek) dan sebuah sumber
arus bebas isc dihubungkan, dengan pengutuban yag wajar, paralel dengan
jaringan A yang mati (tak aktif).
Ekivalen Norton dari sebuah jaringan penahan yang aktif adalah sumber
arus Norton isc yang paralel dengan tahanan Thevenin Rth. Ada hubungan penting
diantara ekivalen Thevenin dan Ekivalen Norton dari sebuah jaringan penahan
aktif. Hubungan ini dapat diperoleh dapat digunakan dengan transformasi sumber
kepada salah satu jaringan ekivalen. Misalnya, jika kita mentransformasikan
ekivalen Norton, maka kita dapatkan sumber-sumber tegangan Rthisc yang seri
dengan tahanan Rth; jaringan ini berbentuk ekivalen Thevenin sehingga

voc = Rth isc

JENIS-JENIS FILTER FREKUENSI


Filter merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk menyaring sinyal
frekuensi yang masuk kedalam suatu sistem sehingga dihasilkan respon frekuensi
yang diinginkan dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Daerah frekuensi filter
dimana filter dilewatkan sinyal biasanya disebut sebagai daerah passband,
sedangkan daerah frekuensi dimana filter meredam sinyal disebut daerah
stopband. Batas antara passband dan stopband disebut frekuensi cutoff (Fc). Fc
didefinisikan sebagai frekuensi yang responnya turun 3 dB. Atau dayanya turun
menjadi setengah daya passband. Antara frekuensi cutoff dan frekuensi stop
terdapat suatu daerah landa (daerah transisi) yang ditentukan oleh orde filter
(jumlah elemen filter).
Filter adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk menyaring sinyal frekuensi
yang masuk kedalam suatu sistem sehingga dihasilkan respon frekuensi yang
diinginkan dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Filter sendiri terbagi
menjadi 4 jenis, antara lain adalah :
1. High Pass Filter

High pass filter adalah suatu rangkaian yang akan melewatkan suatu
isyarat yang berada diatas frekuensi cut-off (Fc) sampai frekuensi cut-off
(Fc) rangkaian tersebut dan akan menahan isyarat yang berfrekuensi
dibawah frekuensi cut-off (Fc) rangkaian tersebut. Rangkaian dari high
pass filter adalah sebagai berikut :

Prinsip kerja dari high pass filter adalah dengan memanfaatkan


karakteristik dasar komponen C dan R, dimana kapasitor akan mudah
melewatkan sinyal AC yang sesuai dengan nilai reaktansi kapasitifnya dan
komponen resistor yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi
rendah. Prinsip kerja utamanya sendiri adalah dengan cara saat sinyal
input dengan frekuensi diatas nilai frekuensi cut-off (Fc) maka sinyal

tersebut akan dilewatkan ke output rangkaian melalui komponen kapasitor.


Kemuadian pada saat sinyal input yang diberikan rangkaian gilter lolos
atas atau high pass filter memiliki frekuensi dibawah frekuensi cut-off (Fc)
maka sinyal input tersebut akan dilemahkan melalui komponen resistor.
2. Low Pass Filter

Low pass filter adalah sebuah rangkaian filter dimana yang akan
dilewatkan adalah sinyal yang memiliki frekuensi dibawah nilai cut-off,
dan ketika terdapat sinyal yang berada diatas nilai cut-off maka sinyal
tersebut akan dilemahkan. Rangkaian dari filter low pass filter adalah
sebagai berikut :
Pada gambar dan grafik diatas dapat dilihat bahwa rangkaian lowpass filter
memiliki kebalikan dari rangkaian high pass filter, dimana yang disusun
paralel adalah kapasitor sedangkan pada high pass filter yang dirangkai
paralel adalah resistornya. Dan memiliki prinsip kerja yang berkebalikan
juga, jika pada high pass filter, yang diloloskan adalah sinyal dengan
frekuensi diatas batas cut-off (Fc) namun pada low pass filter yang
diloloskan adalah sinyal dengan frekuensi dibawah batas cut-off (Fc).
3. Band Pass Filter

Band pass filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang hanya untuk
melewatkan isyarat dalam suatu pita frekuens itertentu dan untuk menahan
isyarat diluar jalur pita frekuensi tersebut. Jenis filter ini memiliki
tegangan keluaran maksimum pada satu frekuensi tertentu yang disebut
dengan frekuensi resonansi (Fr). Jika frekuensinya berubah dari frekuensi
resonansi maka tegangan keluarannya turun, ada satu frekuensi diawas
frekuensi resonansi (Fr) dan satu dibawah (Fr) dimana gain
(penguatannya) tetap 0,707 Ar. Frekuensi cut-off atas diberi tanda (Fh) dan
frekuensi cut-off bawah diberi tanda (Fl). Pita frekuensi antara Fh dan Fl
adalah bandwidht (B). Rangkaian band pass filter adalah sebagai berikut :
Rangkaian band pass filter adalah kombinasi antara low pass filter dengan
high pass filter dimana rangkaian low pass filter dirangkai terlebih dahulu
baru rangkaian itu disusun paralel dengan rangkaian high pass filter.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas. Untuk karakteristiknya dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Jadi yang dikeluarkan atau dimunculkan hanya sinyal yang berada pada
nilai cut-off bawah dan cut-off atas saja.
4. Band Stop Filter

Band stop filter merupakan sebuah jenis filter yang memiliki karakteristik
menahan sinyal dengan frekuensi sesuai frekuensi cut-off rangkaian dan
akan melewatkan sinyal yang memiliki frekuensi diluar frekuensi cut-off
rangkaian tersebut baik dibawah atau diatas frekuensi cut-off rangkaian
ilter. Band stop filter merupakan kebalikan dari band pass filter. Jadi yang
dilewatkan adalah sinyal yang tidak berada pada rentang cut-off atas dan
cut-off bawah. Berikut ini adalah rangkaian dari band stop filter :
Pada band stop filter memiliki rangkaian yang sedikit berbeda dari
rangkaian band pass filter namun masih menggunakan kombinasi dari high
pass filter dan low pass filter. Seperti yang terlihat pada gambar diatas.

Anda mungkin juga menyukai