Anda di halaman 1dari 2

Metamfetamin merupakan salah satu narkotika golongan I yang banyak disalahgunakan.

Berdasarkan
data dari Badan Narkotika Nasional, ATS (Amphetamine Type Stimultant) khususnya metamfetamina
berada diperingkat pertama selama 2 tahun terakhir di Indonesia menggeser posisi ganja yang
mempunyai sumber terbesar di Aceh. Untuk mengatasi meningkatnya penyalahgunaan metamfetamina
di Indonesia, maka dilakukan penelitian berupa analisis kualitatif maupun kuantitatif metamfetamin
yang beredar. Analisis kualitatif pada metamfetamin dapat berupa reaksi warna menggunakan pereaksi
Marquis (positif mengandung metamfetamina berwarna oranye) dan Simon (positif mengandung
metamfetamina berwarna biru), kromatografi lapis tipis yang menghasilkan nilai Rf 0,55 menggunakan
eluen EMA, kromatogram pada waktu retensi 1,2 dan fragmen MS yang memiliki finger print pada m/z
58 menggunakan GasChromatography-Mass Spectrometry. Pada penentuan kadar metamfetamina,
digunakan instrumen GasChromatography-Mass Spectrometry dengan teknik analisis Scan (MIM).
Dengan menggunakan teknik MIM (Multiple Ion Monitoring), didapatkan hasil Total Ion Chromatogram
(TIC), dengan absis sebagai waktu tambat sedangkan ordinatnya merupakan limpahan relatif
(abundance) ion molekulnya. Luas area yang didapat dikonversikan ke dalam kurva kalibrasi yang sudah
didapat. Dari 23 sampel yang diuji, didapat kadar metamfetamina yang terkandung berkisar mulai dari
60-95%. Kata kunci: Metamfetamina, Marquis, Simon, kromatografi lapis tipis, Multiple Ion Monitoring,
fragmen MS

http://digilib.polban.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptppolban-gdlirenawidel-4043&q=Gas

Shabu merupakan senyawa turunan dari amphetamine dan ephedrine. Shabu menyebabkan
peningkatan secara drastis hormon dopamine, serotonin, dan noradrenalin dalam otak dan saraf.
Senyawa methamphetamine sebenarnya sudah lama digunakan oleh para dokter untuk mengobati
pasien berpenyakit narcolepsy/kelainan tidur dan attention deficit hyperactive disorder. Bahan dasar
methamphetamine berbentuk kristal yang dapat dihisap seperti crack. Shabu dapat menimbulkan
ketergantungan tingkat tinggi. Efek bahaya yang bereaksi lebih cepat di dalam tubuh. Penggunaan
secara kontinyu dapat merusak organ-organ tubuh seperti paru-paru, liver, dan ginjal. Pada akhirnya,
efek paling buruk akan menyerang jantung yang bisa memicu kasus stroke dan gagal jantung yang
berujung kepada kematian. Shabu dipakai dengan cara dibakar di atas kertas timah lalu dihisap
asapnya menggunakan bong supaya asapnya disaring terlebih dahulu, ditumbuk lalu disedot
langsung menggunakan hidung, dimakan langsung, atau dilarutkan ke dalam air lalu disuntik.
Efek dari shabu antara lain:

1.

Hilangnya rasa sakit penyakit dan keinginan untuk tidur

2.
3.

Energi yang meningkat secara drastis


Meningkatnya rasa percaya diri serta konsentrasi

4.
1.

Euphoria/senang
Hilangnya rasa lapar (walaupun tidak semua orang merasakan demikian)

2.
3.

Menjadi lebih sensitif terhadap suara, cahaya, dan sentuhan


Lebih aktif untuk berkomunikasi

4.
Perasaan bulu kuduk/belakang leher yang merinding
5.
Paranoid dan serangan panik
Shabu menyebabkan kecanduan baik secara fisik maupun secara psikologis. Ciri-ciri kecanduan
shabu setelah efek dari shabu tersebut drop antara lain :
1.

Rasa menagih yang dalam untuk memakainya kembali

2.
3.

Depresi berat dan hilangnya rasa percaya diri


Perasaan khawatir yang sering datang tiba-tiba

4.
5.

Sering mengalami mimpi-mimpi buruk bahkan insomnia walaupun sangat mengantuk


Gigi yang selalu gemetaran dan bergesekan terus menerus

6.

Badan yang rasanya sakit-sakitan (akibat faktor kekurangan tidur atau peradangan

tenggorokan atau hidung jika digunakan dengan cara dihisap asapnya atau disedot
langsung menggunakan hidung)
Pemakaian jangka panjang dari shabu mengakibatkan :
1.

Kerusakan pada fungsi hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline sehingga juga

ikut mengacaukan fungsi keseimbangan hormon lainnya di otak (hypothalamus)


2.
Kerusakan paru-paru (terutama bagi yang menghisap asap atau langsung), ginjal, dan
liver
3.
Penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit
4.

Kerusakan di seluruh sistem saraf otot dan kulit yang menyebabkan gemetaran pada otot
terutama di bagian gigi, tangan dan kaki serta munculnya banyak kedutan-kedutan di

seluruh tubuh
5.
Perasaan terdapatnya banyak kutu-kutu yang merayap di kulit sehingga sering
membuat si pecandu menggaruk kulitnya terus-menerus sampai terluka di mana-mana
6.
Menjadi lebih beresiko terserang stroke dan penyakit jantung
7.

Meth mouth yaitu kerusakan berat pada gigi yang menyebabkan kehancuran dan
pembusukan gigi oleh karena kondisi mulut yang terus menerus kering dan terjadinya
gesekan-gesekan secara terus menerus pada gigi

Shabu merupakan jenis narkoba pembunuh no-2 di Indonesia dibawah putaw, tanpa membunuhpun
zat ini akan meninggalkan cacat selama puluhan tahun kepada mantan-mantan pecandu beratnya
yang sudah berhenti memakainya.
(Dari berbagai sumber)

http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/informasinarkoba/2012/04/30/372/methamphetamine-chrystal-meth-shabu-ice

Anda mungkin juga menyukai