Anda di halaman 1dari 5

tujuan dari mempelajari etika profesi:

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.


2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.

fungsi dari kode etik profesi itu sendiri ialah:


1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah
dibutuhkan dlam berbagai bidang.

prinsip-prinsip Etika Profesi yaitu:


1. Tanggung jawab
- Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
- Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat
pada umumnya.
2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa
yang menjadi haknya.
3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di
beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya.

Peranan NIlai Etika dalam Profesi sangat penting dan berpengaruh besar sekali.
dianataranya yaitu:
Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja,

tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu
keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok
diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.
Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan
dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan
sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat
perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu
kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian
para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah
disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan
etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum
dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian
klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin
menjamahnya.

ciri profesionalisme :
1. Profesionalisme menghendaki sifat mengejar kesempurnaan hasil (perfect
result), sehingga kita di tuntut untuk selalu mencari peningkatan mutu.
2. Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang hanya
dapat diperoleh melalui pengalaman dan kebiasaan.

3. Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu sifat tidak mudah


puas atau putus asa sampai hasil tercapai.
4. Profesionalisme
memerlukan
integritas tinggi yang tidak
tergoyahkan oleh keadaan terpaksa atau godaan iman seperti harta dan
kenikmatan hidup.
5. Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan fikiran dan perbuatan,
sehingga terjaga efektivitas kerja yang tinggi.

Kode etik profesi juga penting sebagai sarana kontrol sosial, selain itu kehadiran Kode Etik
dimaksudkan untuk menyelenggarakan agar tingkah laku para anggota profesi ini memiliki
petunjuk untuk praktek profesinya. 10 Oleh karena itu notaris harus senantiasa menjalankan
jabatannya menurut kode etik notaris yang ditetapkan dalam Kongres Ikatan Notaris
Indonesia yang telah mengatur mengenai kewajiban, dan larangan yang harus dipatuhi oleh notaris
dalam

menegakkan

kode etik notaris dan mematuhi

undang-undang yang mengatur

tentang jabatan notaris yaitu Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Apabila
kita amati beberapa ketentuan dalam kode etik profesi hokum tersebut, kesemuanya mewajibkan
agar setiap profesi hukum itu dijalankan sesuai dengan jalur hukum dan tidak ada
penyalahgunaan wewenang. Namun demikian,
yang mengandung pertanggungjawaban

dalam

prakteknya,

moral untuk menjaga

kode etik profesi hukum


martabat

profesi, kini

banyak dilanggar. Oleh karena itu perlu ada reformasi internal aparat penegak hukum secara
konsisten, profesional dan berkelanjutan berkaitan dengan penegakan etika profesi hukum. Apabila
terjadi pelanggaran Kode Etik oleh Notaris, maka berdasarkan ketentuan
Etik Notaris yang

berwenang

untuk melakukan

ketentuantersebut,

pemeriksaan

adalah Dewan

Kehormatan

merupakan

Kehormatan.

Menurut

perlengkapan

Perkumpulan yang berwenang melakukan pemeriksaan atas pelanggaran

terhadap Kode Etik dan menjatuhkan

Dewan

Pasal 8 ayat (1) Kode

sanksi kepada

pelanggarnya

sesuai

alat
dengan

kewenangan masing-masing. Dewan kehormatan mempunyai kewenangan untuk memberikan saran


dan Pendapat kepada Majelis Pengawas atas dugaan pelanggaran kode etik dan jabatan notaris namun
tidak secara eksplisit dan tegas disebutkan bahwa Dewan Kehormatan dapat memberikan saran dan
pendapat untuk pemecatan terhadap

notaris yang melakukan

pelanggaran

kode etik

kepada Majelis Pengawas, oleh karena itu hendaknya Ikatan Notaris Indonesia dapat

lebih mempertimbangkannya demi perbaikan Citra dan kualitas Notaris dan Ikatan Notaris Indonesia
sebagai satu-satunya perkumpulan yang diakui

ciri yang memebedakannya dengan pekerjaan, diantaranya adalah :


1 Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan
ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun.
2 Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya
setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3 Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4 Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan
selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai
kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu
ada izin khusus.
5 Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

Anda mungkin juga menyukai