DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3. Tujuan Praktikum ........................................................................... 2
1.4. Manfaat Praktikum ......................................................................... 2
1.5. Asumsi dan Batasan Praktikum ....................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 4
2.1. Pengertian Mesin Bubut .................................................................. 4
2.2. Macam-macam Mesin Bubut .......................................................... 4
2.2.1. Penjelasan Bagian-bagian Utama Mesin Bubut ..................... 5
2.3. Macam Pembubutan ....................................................................... 7
2.4. Macam-macam Pahat dan Kegunaannya ........................................ 7
2.5. Membubut Tirus ............................................................................. 8
2.6. Membubut Ulir ............................................................................... 11
2.7. Parameter ........................................................................................ 14
2.7.1. Kecepatan Potong .................................................................. 14
2.7.2. Kecepatan Pemakanan ........................................................... 15
2.7.3. Kedalaman Pemakanan ......................................................... 15
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 17
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 17
3.2. Alat dan Bahan................................................................................. 17
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin bubut ......................................................... 4
Gambar 2.2 Macam-macam Pembubutan ....................................................... 7
Gambar 2.3 Macam-macam Pahat .................................................................. 8
Gambar 2.4 Membuat tirus dengan eretan atas ............................................... 9
Gambar 2.5 Pembuatan tirus dengan menggunakan tapperaltachment ............ 10
Gambar 2.6 Urutan pembuatan ulir ....................................................................... 12
Gambar 3.1 Jangka sorong ..................................................................................... 17
Gambar 3.2 Stempel angka atau ketok motor ....................................................... 18
Gambar 3.3 Mata pahat ........................................................................................... 18
Gambar 3.4 Kartel (knurling) ................................................................................. 18
Gambar 3.5 Gambar teknik poros bertingkat ........................................................ 20
iii
DAFTAR GRAFIK
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembuatan sudut tirus ...................................................................... 9
Tabel 2.2 Tabel Bahan dan C.S........................................................................... 14
Tabel 4.1 Perhitungan Waktu Aktual Pembuatan Poros Bertingkat ...................31
Tabel 4.2 Akumulasi Waktu Aktual untuk Membuat Poros Bertingkat .............46
BAB I
PENDAHULUAN
maka
cara
menghitung
waktu
produksi
teoritis
untuk
cara
menghitung
waktu
produksi
teoritis
untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
Keterangan:
1. Headstock
2. Knob pengatur kecepatan putaran
roda gigi dalam kepala tetap adalah untuk meneruskan putaran motor
menjadi putaran spindle.
4. Eretan (Support)
Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai
penghantar pahat bubut sepanjang alas mesin. Ada tiga jenis eretan,
yaitu:
a. Eretan bawah, eretan ini berjalan sepanjang alas mesin.
b. Eretan lintang, eretan ini bergerak tegak lurus terhadap alas mesin.
c. Eretan atas, eretan ini digunakan untuk menjepit pahat bubut dan
dapat diputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan sudut yang
4. Membubut permukaan
2. Membubut dalam
5.Memotong
3. Membubut tirus
6. Membuatulir
1. Pahat kiri
2. Pahat potong
3. Pahat alur
4. Pahat papak
2.5. MembubutTirus
Untuk membuat tirus luar maupun dalam caranya sama yaitu
dengan menggunakan cara-cara sebagai berikut:
a. Menggunakan eretan atas, untuk tirus luar dan dalam dengan
sudutyang besar, tidak dapat dilakukan dengan otomatis, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana:
D=diameter besard = diameter kecil p = panjang tirus
71 290 81 6313
72 307
4 82 7115
5 87 15 267 25 46
5
6 105 16 286 26 48
6
7 122 17 305 27 50
7
8 140 18 324 28 53
9
9 158 19 344 29 55
1
35 70
4 45 100
36 72
0 46 0103
37 75
6 47 107
5
38 78
48
111
3
2
39 80
1 49 775
0
75 401
7 85 1143
76 0433 86 1430
55 8142 65 214
0
56 148
66
224
8
4
57 154
2 67 235
6
58 160
68
0
5247
59 166
0 69 260
5
73 7327 83 8114
74 348
0 84 9814
77 470
1 87 J908
78 4514 88 2863
79 514
4 89 5729
10 178 20 364 30 57
4 40 83
9 50 0119 60 173
4 70 274
5 80 4567 90
7
10
Keterangan:
Angka Tg di dalam table untuk:
X no 1-84 dalam per 1000(/1000)
X no 85-89 dalam per 100(/100)
Menggeser kepala lepas bagian atas secara melintang, hanya
untuk tirus luar dengan sudut kecil dapat dilakukan dengan
otomatis, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
=
.
2
Dimana,
P=panjang seluruh kerjaan
p=panjang tirus
D=diameter besar
d=diameter kecil
X=penggeseran dari kepala lepas
11
2.6. MembubutUlir
Pada umumnya bentuk ulir adalah segitiga atau V (ulir metrik dengan
sudut60dan ulir withworth 55), segi empat dan trapesium (sudut ulir 29).
Cara membubut ulir segitiga adalah sebagai berikut:
1.
2.
Bubutlah alur pembebas sedalam atau lebih sedikit dari dalamnya ulir.
3.
4.
Serongkan eretan atas setengah dari sudut ulir yang akan dibuat dan
pasanglah pahat ulir.
5.
6.
7.
8.
tersentuh.
11. Hentikan mesin dan tariklah eretan ke kanan.
12. Putarlah cincin pembagi, sehingga angka 0 segaris dengan angka 0
12
boleh bergerak.
15. Jalankan mesin.
16. Masukkan tua penghubung transporter pada waktu salah satu angka
gangnya.
21. Kembalikan ujung pahat pada kedudukan semula dengan memutar
13
27sampai selesai.
Catatan:
Dengan memajukan pahat ulir oleh eretan lintang, maka mengurangi
gesekan pahat. Untuk penghalusan pembuatan ulir, eretan lintang kita
gerakan cukup dengan menambah 1 garis dari cincin pembagi dari kedudukan
semula dan eretan atas tidak dirubah kedudukannya, sehingga penyayatan
seluruh bidang dari ulir mendapat gesekan yang kecil. Lakukan hal ini 2
sampai 3 kali denganmenambah penyayatan sehingga hasil dari ulir akan
bagus. Setiap memulai pembubutan harus menggunakan lonccng (thread
dial) yaitu pada saatakan memulai pembubutan, jarum dengan angka yang
telah ditentukan harus tepat bertemu, langsung handle otomatis dijalankan, bila
sampai ulir, handle di lepas.
14
2.7. Parameter
p. D . n
m / menit ( ft /menit)
C.S. (SFPM)
Baja
50
Besi
80
Bronze
100
Brass
150
Aluminium
200
SFPM = surface feet per minute
15
= laju umpan dihitung dalam inci per menit atau mm per menit.
CL
= Beban chip atau makan per gigi (ukuran chip yang setiap gigi
pemotong mengambil)
jumlah pemakanan
16
oleh kondisi mesin bubut, jenis dan bentuk pahat yang digunakan, kekakuan
benda kerja dan kecepatan pemotongan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Gambar 3.1
Digunakan untuk mengukur ketelitian ukuran benda kerja sewaktu
dikerjakan. Jangka sorong yang digunakan memiliki ketelitian 0.05
mm.
17
18
Gambar 3.2
Digunakan untuk memberi nomor mahasiswa pada benda kerja
setelah selesai dikerjakan.
c. Mata Pahat
Gambar 3.3
Digunakan sebagai penyayat benda kerja dan umumnya dipasang
pada tool post. Pahat bubut yang digunakan ada berbagai macam
tergantung dari proses yang akan dilakukan dalam pembubutan.
d. Kartel (Knurling)
19
Gambar 3.4
Digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja supaya
tidak licin apabila dipegang dengan tangan. Kartel biasanya berbentuk
lurus (straight), segi empat (cross) dan belah ketupat (diamond).
e. Mesin Bubut
Mesin bubut adalah mesin dengan gerak utama berputar. Benda
kerja dipegang dengan chuck, kemudia mesin dihidupkan maka benda
kerja akan berputar pada sumbu utamanya, sedangkan alat irisnya
diam.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, alat iris dipasang pada rumah
pahat. Pahat diatur sedemikian hingga ujungnya tepat pada sumbu
utamanya. Apabila pemasangan tidak tepat, pahat akan patah atau
benda kerja akan bengkok. Bengkok terjadi terutama pada saat
pembuatan ulir dengan mesin bubut. Demikian juga sewaktu
menkartel, kartel harus dipasang dengan benar pada center. Bila benda
kerja memiliki diameter kecil, maka benda kerja dipasang sedemikian
hingga ketika diputar tidak mengalami oleng dan bila benda kerja
bengkok, maka harus diluruskan terlebih dahulu.
20
2. Tekan tuas atau saklar spindle ditarik ke bawah maka poros spindle
akan berputar ke kanan.
3. Apabila tuas atau saklar spindle ditarik ke bawah maka putaran poros
spindle berputar ke kanan.
4. Apabila tuas atau saklar spindle ditarik ke atas maka putaran poros
spindle berputar ke kiri.
5. Apabila dalam keadaan mendadak maka injaklah pedal rem, maka
putaran poros spindle akan berhenti bersama poros otomatis lainnya.
6. Untuk mengatur atau memilih kecepatan mengatur atau memilih
kecepatan, sesuaikan handle handle kecepatannya (tuas no 10 dan 11).
7. Untuk memilih gerakan pemakanan, maka aturlah gerak pemakanannya
(tuas no. 3 no. 6).
8. Untuk meng- off kan daya mesin, putar kedaya mesin, putar kembali
saklar (switch) utama ke kiri.
Gambar 3.5
Untuk membuat poros bertingkat seperti gambar diatas, langkah kerja yang
kita lakukan adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan. Potong bahan dari baja beton berdiameter
25,4 mm sepanjang 160 mm, melebihi ukuran benda untuk menjaga
apabila sewaktu penggergajian hasilnya miring.
21
22
23
dibuat.
Lakukan
pengecekan
ukuran
diameter
dengan
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
25, 4 mm
160 mm
540 RPM
0,2 mm/putaran
0,2 mm/makan
Rumus mengukur jumlah dan waktu pemakanan yang digunakan adalah sebagai
berikut :
pemakanan
Waktu pemakanan =
4.2
1
0,2 /
=5
kali
25
26
Waktu pemakanan =
.
5 12,7
540 0,2 /
= 0,588
menit
3,4
0,2/
= 17 kali
Waktu pemakanan
.
17 70
540 0,2 /
= 11,018
menit
2
0,2/
= 10 kali
27
Waktu pemakanan
.
10 40
540 0,2 /
= 3,704
menit
4
0,2/
= 10 kali
Waktu pemakanan
.
20 20
540 0,2 /
= 3,704
menit
5. Melakukan facing pada benda kerja dari panjang benda kerja 159 mm
menjadi 150 mm, sehingga dilakukan pemakanan sebanyak 9 mm
sepanjang 12,7 mm.
pemakanan
9
0,2/
= 45 kali
28
Waktu pemakanan
.
45 12,7
540 0,2 /
= 5,
292 menit
3,4
0,2/
= 17 kali
Waktu pemakanan
.
17 80
540 0,2 /
= 12,
592 menit
36
0,2 /
= 30 kali
29
Waktu pemakanan
.
30 30
540 0,2 /
= 8,
334 menit
pemakanan
2
0,2 /
= 10 kali
Waktu pemakanan
.
10 20
540 0,2 /
= 1,
852 menit
30
pemakanan
3
0,2 /
= 15 kali
Waktu pemakanan
.
15 5
540 0,2 /
= 0,
694 menit
11. Pembuatan ulir pada bagian benda kerja berdiameter 16 (di dekat
diameter 13 mm) berstandar M 16 x 2 selama 2820 detik.
12. Mengkartel benda kerja yang berdiameter 22 mm dengan panjang 30
mm selama 491 detik.
31
Langkah Kerja
Waktu(detik)
Ket
Facing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
S
L
I
S
S
P
S
P
S
P
S
I
S
P
S
P
S
I
S
S
I
S
I
S
I
S
P
I
32
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
S
I
S
P
I
S
P
S
P
I
S
P
I
S
P
I
P
S
P
I
I
I
S
I
S
P
S
U
U
S
L
S
P
S
I
33
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
Memposisikan pahat
35
Membubut benda kerja tahap ke-2
50
Mengukur diameter benda kerja
11
Memposisikan pahat
28
Membubut benda kerja tahap ke-3
68
Memutar eretan sehingga pahat menjauhi benda kerja
2
Mengecek kehalusan benda kerja
4
Mengukur diameter benda kerja
10
Mengendurkan chuck
70
Memutar eretan sehingga pahat mendekati benda kerja
20
Membubut benda kerja tahap ke-4
35
Mengukur diameter benda kerja
17
Mengendurkan chuck
75
Memutar eretan sehingga pahat menjauhi benda kerja
4
Melepas benda kerja
5
Mengukur panjang benda kerja
24
Total
Mengurangi panjang benda kerja menjadi 150 mm
Memasang benda kerja pada chuck (dengan posisi
sebaliknya)
5
Mengencangkan chuck
15
Mengatur eretan
3
Mengurangi panjang benda kerja
64
Memposisikan alat iris
35
Mengurangi panjang benda kerja
83
Memutar eretan sehingga pahat menjauhi benda kerja
6
Mengecek kehalusan benda kerja
2
Memposisikan ulang alat iris
10
Mengurangi panjang benda kerja
60
Mengendurkan chuck
5
Melepas benda kerja
2
Mengecek kehalusan benda kerja
5
Mengukur panjang benda kerja
30
Memasang benda kerja pada chuck
3
Mengencangkan chuck
8
Memposisikan ulang alat iris
7
Mengukur panjang benda kerja
24
Mengurangi panjang benda kerja
41
S
P
I
S
P
S
I
I
S
S
P
I
S
S
U
I
657
L
S
S
P
S
P
S
I
S
P
S
U
I
I
P
S
S
I
P
34
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
I
P
S
S
P
S
P
S
P
I
P
U
I
P
S
I
P
I
S
P
S
P
I
S
P
I
P
I
S
P
S
S
P
S
S
35
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
54
8
9
15
35
5
21
12
3
52
6
9
50
5
20
3
49
8
10
32
5
57
7
15
4
15
6
7
26
4
32
5
36
4
10
155
9
50
P
S
I
S
P
S
P
S
S
P
S
S
P
S
I
S
P
S
S
I
S
P
S
I
S
P
S
S
P
S
I
P
I
S
S
P
S
I
36
Total
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
Membuat tirus
Melakukan pengukuran tirus sepanjang 23 mm
Mengatur eretan
Menandai benda kerja dengan pahat
Melakukan pengecekan ukuran
Mengatur kedalaman pahat
Melakukan pemakanan
Melakukan pengecekan ukuran
Melakukan pemakanan
Melakukan pengecekan ukuran
Melakukan pemakanan
Melakukan pengecekan ukuran
Melakukan pengukuran sepanjang 30 mm
Mengatur eretan
Menandai benda kerja dengan pahat
Melakukan pengecekan ukuran
Mengatur kedalaman pahat
Melakukan pengecekan ukuran
Melakukan pemakanan
Melakukan pengecekan ukuran
Bertanya kepada asisten lab
Mengatur eretan
Melakukan pemakanan
Melakukan pengecekan ukuran
Mengatur eretan bersudut 8
Melakukan pengecekan ukuran
Menandai benda kerja dengan spidol
Mengatur kedalaman pahat
Melakukan pemakanan ke-1
Mengatur pahat ke posisi 0
Mengatur kedalaman pahat
Melakukan pemakanan ke-2
Mengatur pahat ke posisi 0
Mengatur kedalaman pahat
Melakukan pemakanan ke-3
Mengatur pahat ke posisi 0
Mengatur kedalaman pahat
1043
40
8
16
12
5
10
4
10
5
13
15
5
21
13
8
6
4
8
22
12
5
6
10
202
12
9
22
10
3
6
12
5
4
6
5
4
I
S
P
I
S
P
I
P
I
P
I
I
S
P
I
S
I
P
I
I
S
P
I
S
I
I
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
37
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
4
5
5
8
4
3
22
5
4
9
3
4
20
7
5
31
4
5
16
3
4
26
5
7
17
7
6
4
5
13
5
3
50
6
3
14
9
3
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
38
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
40
12
4
35
5
4
35
14
31
58
3
60
7
4
51
6
3
40
11
4
35
13
5
38
13
4
27
14
3
34
13
3
44
12
10
46
12
27
P
S
S
P
S
S
P
S
I
I
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
39
285
286
111
I
1803
Membuat neck 20 cm
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
16
12
38
23
2
15
5
4
13
12
3
22
11
63
323
11
10
80
13
13
41
7
45
6
54
28
12
P
S
P
S
S
P
S
S
P
S
S
P
S
I
S
I
S
P
I
S
P
S
P
S
P
I
S
882
Membuat neck 13 cm
314
315
316
317
318
319
Mengatur eretan
Mengukur dimensi benda kerja
Mengatur eretan
Membuat neck 13 cm tahap ke 1
Mengatur eretan
Membuat neck 13 cm tahap ke 2
5
57
14
25
25
20
S
I
S
P
S
P
40
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
11
8
13
5
13
5
7
32
8
12
4
34
4
8
2
12
76
14
9
12
3
11
10
3
8
19
9
12
26
18
13
I
S
P
S
P
S
P
I
S
P
S
I
S
P
S
P
I
S
P
I
S
P
I
S
P
I
S
P
I
P
S
567
Persiapan mengulir
351
352
353
354
355
21
27
11
12
2
S
S
S
P
S
41
356
357
358
18
9
7
S
S
S
45
4
47
9
27
S
S
S
S
S
364
365
366
367
368
369
Meluruskan pahat
Mengunci pahat yang lurus
Memutar carriage
Mencari titik tengah diameter diameter benda kerja pada
pahat
Mengunci pahat ulir
Mengatur cutting speed
Mengatur posisi pahat
Mencari titik nol pada ulir
Total
Proses mengulir
Proses mengulir tahap ke-1
Mengatur eretan
Mengembalikan mata pahat pada posisi 0
Mengatur kedalaman mata pahat
Proses mengulir tahap ke-2
Mengatur kedalaman mata pahat
26
7
17
10
17
3
P
S
P
S
P
S
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
12
21
17
7
15
8
16
21
16
6
15
23
16
20
26
28
17
9
30
20
25
P
S
P
S
P
S
P
I
P
S
P
S
P
S
P
S
P
S
P
P
P
359
360
361
362
363
239
42
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
7
18
13
12
12
19
20
6
17
16
7
17
22
29
17
5
15
17
6
16
15
7
16
16
5
18
15
8
19
13
6
11
13
12
18
14
14
20
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
43
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
16
4
18
28
8
24
15
19
19
33
27
16
32
15
25
31
5
31
21
18
26
14
18
27
10
21
19
22
19
22
14
23
5
27
11
3
13
13
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
S
S
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
P
S
44
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
503
504
21
16
8
23
18
46
17
3
3
21
15
8
12
12
6
21
19
8
29
9
41
10
12
15
4
17
5
10
8
7
18
19
12
20
18
19
28
6
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
S
P
P
S
P
P
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
S
45
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
= Processing Time
= Set-up Time
= Inspection Time
= Loading (L) and Unloading (U) Time
36
12
20
12
20
14
4
18
20
2
24
18
6
19
12
20
15
34
S
S
P
S
P
P
S
P
P
S
P
P
S
P
S
S
S
L
2581
89
386
16
L
P
L
491
46
Aktivitas
Waktu (s)
1,4,5,7,9,11,13,15,17,19,20,22,24,26,29,31,34,36,39,42,46,51
,53,55,58,60,62,64,67,69,72,73,76,77,78,83,85,87,89,91,96,9
7,102,103,105,107,114,118,120,123,128,130,131,133,134,13
6,138,140,142,143,145,146,148,150,152,153,155,157,159,16
1,162,164,168,169,171,174,177,185,188,193,196,199,201,20
2,204,205,207,208,210,211,213,214,216,217,219,220,222,22
3,225,226,228,229,231,232,234,235,237,239,240,242,243,24
5,246,248,249,251,252,254,257,259,260,262,263,265,266,26
8,269,271,272,275,277,278,281,281,282,284,288,290,291,29
3,293,296,297,299,301,303,306,308,310,313,314,316,318,32
1,323,325,328,330,332,334,337,340,343,346,350,351,352,35
3,355,356,357,358,359,360,361,362,363,365,367,371,373,37
5,379,381,383,385,387,392,395,398,401,406,409,412,415,41
8,421,424,427,430,433,436,439,442,445,447,450,453,456,45
9,466,469,472,475,478,481,488,491,496,502,506,508,511,51
4,517,519.
6,8,10,14,16,27,32,35,37,40,43,45,47,54,65,68,74,84,86,90,9
5,99,101,104,106,108,110,113,116,119,121,124,126,129,132,
135,139,141,144,147,151,156,160,163,166,170,175,178,180,
182,186,190,194,200,206,209,212,215,218,221,224,227,230,
236,238,241,244,247,250,253,258,261,264,267,270,273,276,
279,282,287,289,292,295,295,298,304,307,309,311,317,319,
322,324,326,329,333,335,338,341,344,347,349,354,364,366,
368,370,372,374,376,378,380,382,384,486,388,389,390,391,
392,393,394,395,397,399,400,402,403,404,405,407,408,410,
411,413,414,416,417,419,420,422,423,425,426,428,429,431,
432,434,435,437,438,440,441,443,444,446,448,449,451,452,
454,455,457,458,460,641,462,463,463,464,465,467,468,470,
471,473,474,476,477,479,480,482,483,485,486,487,489,490,
492,493,494,495,497,498,500,501,503,505,507,509,510,512,
513,515,516,518,520,521,524.
3,12,18,21,23,25,28,30,33,38,41,44,48,49,50,52,63,66,70,71,
75,79,88,93,94,98,100,109,112,115,117,122,125,127,137,149
,154,158,165,167,172,173,176,179,181,183,184,187,189,191,
192,195,197,198,255,256,285,300,302,305,312,315,320,327,
331,336,339,342,345,348,377.
2,55,56,57,78,81,92,111,522,523,525
3821
.
1.
Setup time
2.
Processing
Time
3.
Inspection
Time
4.
Loading and
Unloading
6536
1591
244
47
Set-up Time
INSPECTION
13%
SETUP
31%
Processing Time
Inspection Time
PROCESSING
54 %
WAKTU AKTUAL
12192 (3 Jam 23 Menit 9 Detik)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa waktu teoritis lebih cepat
dibandingkan waktu aktual dalam proses membuat poros bertingkat dengan
menggunakan mesin bubut konvensional. Dari video yang kami lihat dan
pengalaman melakukan pembubutan secara langsung, kami menyimpulkan
faktor yang mempengaruhi perbedaan waktu teoritis dan aktual yaitu :
1. Praktikan
memiliki
pengalaman
yang
sangat
minim
dalam
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dan analisa yang kami lakukan, kami mendapatkan
kesimpulan bahwa :
1. Mesin bubut konvensional dapat digunakan untuk memproses baja
beton dengan diameter 25,4 mm dan panjang 160 mm menjadi poros
bertingkat dengan proses facing, turning, chamfering, threading, dan
knurling untuk membuat poros bertingkat
2. Waktu pengerjaan poros bertingkat dengan mesin bubut dapat dibagi
menjadi dua, yaitu waktu teoritis dan waktu aktual. Waktu teoritis yang
didapatkan yaitu 7980 detik sedangkan waktu aktual yang dilakukan
yaitu 12192 detik.
3. Waktu teoritis dapat dihitung dengan menggunakan rumus pemakanan
dan waktu pemakanan dengan mengabaikan waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan setup, loading/unloading, dan inspection sehingga
terdapat perbedaan dalam jumlah waktu teoritis dan aktual
4. Waktu aktual dihitung berdasarkan pembagian tipe aktivitas, yaitu setup
time selama 3821 detik , loading/unloading time selama 244 detik,
processing time selama 6536 detik, dan inspection time selama 1591
detik.
5. Pengalaman praktikan, kondisi mesin yang optimal, serta fisik yang
sehat akan mempengaruhi waktu proses pembubutan yang terjadi
49
50
5.2. Saran
1. Pendalaman praktikum yang baik dan pengalaman membubut yang
lebih banyak akan membantu praktikan melakukan proses pembubutan
yang lebih baik
2. Dibutuhkan kepercayaan diri dan fokus yang tinggi agar praktikan tidak
ragu-ragu dan mengalami kesalahan dalam pembubutan
3. Pengecekan mesin sebelum membubut dalam kondisi optimal akan
membuat tidak terlalu banyak pemasangan alat yang memakan waktu
4. Mengurangi waktu delay dengan mengatur posisi peralatan dan
memastikan kondisi area sekitar mesin optimal untuk melakukan
pembubutan
DAFTAR PUSTAKA
Asyari Daryus, 2008, Proses Produksi II, tersedia di http://ft.unsada.ac.id/wpcontent/uploads/2008/04/bab4-pp2.pdf (diakses pada tanggal 17 September
2015)
51