Transmisi pada mobil, yang disebut juga sebagai bak percepatan, adalah suatu alat yang
berfungsi untuk mengubah percepatan putaran. putaran yang dimaksud adalah tenaga putar dari
mesin yag disalurkan ke transmisi melaui pesawat kopling untuk disalurkan ke roda-roda
penggerak dengan kecepatan putaran yang diinginkan. percepatan atau perlambatan putaran
roda-roda penggerak dapat diatur oleh transmisi atau bak percepatan karena didalam bak
percepatan itu disusun beberpa macam ukuran roda-roda gigi.
Gambar 1
Posisi transmisi dalam
sistem pemindah tenaga
1. Mesin/motor penggerak
2. Kopling
3. Transmisi
4. Poros Propeller
5. Universal joint
6. Differensial
7. Poros belakang
8. Sistem suspensi
UNIT SINKROMES
Unit Sinkromes
Unit sinkromes merupakan suatu alat yang dapat mempersamakan putaran-putaran
gigi-gigi transmisi pada sikap-sikap tertentu secara otomatis. Dengan kata lain, sinkromes
berfungsi menghubungkan atau memutuskan tenaga putar dari roda gigi tingkat ke poros pada
kondisi putaran tidak sama.
Transmisi yang dilengkapi dengan alat sinkromes, perpindahan gigi-giginya dari sika
tinggi ke sikap lebih rendah dapat dilakukan secara langsung, tidak menginjak kopling dua kali
(double clutch)
Kontruksi Sinkromes
Gambar 8
Bagian-bagian unit sinkromes
Roda gigi sinkromes bertugas meneruskan tenaga/putaran dari kopling geser ke poros
output. Kopling geser sinkromes menghubungkan roda gigi sinkromes dengan roda gigi tingkat.
Pengunci sinkromes mencegah pergantian gigi sebelum putaran sama. Pegas pengunci
memegang pengunci-pengunci dengan roda gig sinkromes. Cincin sinkromes menyesuaikan
putaran unit sinkromes dengan roda gigi tingkat.
Gambar 9
kerja sinkromes saat posisi
awal pengereman
Kopling geser digerakkan ke kanan. Pengunci mendorong cincin sinkromes kea rah roda gigi
tingkat. Cincin sinkromes melakukan pengereman terhadap roda gigi tingkat.
b. Kopling Posisi pengereman
Gambar 10
kerja sinkromes saat posisi
pengereman
Kerja sinkromes pada saat posisi pengereman
Kopling geser didorong lebih jauh. Gigi kopling geser kontak dengan gig cincin
sinkromes terjadi pengereman lebih keras, sampai putaran cincin sama dengan putaran roda
tingkat. Pengunci mendorong lebih keras hinggan batas langkah: maksimum dan tertekan ke
bawah.
c. Posisi penyesuaian
Gambar 11
kerja sinkromes
saat posisi penyesuaian
Cincin sinkromes berputar balik sedikit akibat tekanan gigi didalam kopling geser.
Kopling geser didorong lebih jauh lagi. Pengunci menjadi bebas searah putaran. Gigi kopling
geser berhubungan dengan gigi cincin sinkromes.
d. Posisi terhubung
Gambar 12
kerja sinkromes saat
posisi penyesuaian
Kopling geser didorong maksimum. Gigi kopling geser berhubungan dengan gigi
penghubung roda gigi tingkat. Putaran / tenaga roda gigi tingkat dapat diteruskan ke poros
output
SERVICE PEMELIHARAAN
SERVICE PEMELIHARAAN
Pemeriksalah apakah pemindahan gigi bekerja dengan sempurna. Bila pemindah gigi
bekerjanya tidak baik. Periksa bus tiap sambungan batang dari keausan dan mainya sebelum
menyetel sambungan batang pemilih no.2 dan batang pemindah no. 2. Bus yang harus diganti.
Juga periksa apakah telah diberi grease bagian yang bergeser pada tiap dudukan bus, dan
apakah batang dan poros bergerak dengan lancar. Bila tidak, perbaiki yang rusak atau berilah
grease bila perlu. Sesuai gambar 70untuk tempat pemberian grease.
Gambar 70
Penyetelan:
Penyetelan ini memerlukan pemeriksaan di atas.
Catatan:
Betul-betul setel lengan poros pemindah gigi (4) pada posisi netral.
Gambar 71
1. lepaskan mur-mur (5) untuk menjatuhkan kira-kira 10 mm (0,4 in) dari tiap sambungan batang
(6)
Gambar 72
2. Setel tuas control pemindah gigi (7) ungkit kearah depan dalam sudut kira-kira 50 kearah
vertical.
Gambar 73
3. Kencangkan mur-mur (5). Hati-hati jangan menggerakkan batang (1) dan (2) lengan poros (3)
dan (4)
4. Gerakkan tuas control pemindah gigi, dan periksalah apakah tiap pemindahnya gigi pada
pemindah keadaanya lancar
Gambar 74
Bila hasil pemeriksaan kerjanya pemindah gigi memerlukan tuas control pemindah gigi
diungkitkan kearah depan, gerakan mur-mur (5) dari batang (1) kea rah depan. Sebaliknya, bila
mengungkitkan kearah belakang diperlukan, gerakan mur-mur (5) pada batang (1) kearah
belakang.
Gambar 75
Bila diperlukan mengungkitkan tuas control pemindah gigi ke arah kanan, gerakan mur-mur (5)
dari batang (2) kearah belakang. Sebaliknya, bila diperlukan mengungkitkan kea rah kiri,
gerakkan mur-mur (5) dari batang (2) ke arah depan.
Gambar 76
Perawatan yang lain dan sangat penting adalah pemeriksaan ketinggian oli transmisi dan
penggantian oli serta sekat oli.
Gambar 77
Penggantian oli
Buka pembuang dan tutup pengisi. Setelah itu buang oli ke bak penampung.
Isi oli sampai batas bawah lubang tutup pengisi Kapasitas oli :1,7 liter
Gambar 78
TRANSMISI MANUAL/BIASA
TRANSMISI MANUAL
1. poros input
2. poros bantu
3. poros output
4. unit sinkromes
5. bantalan bola pada poros
6. bantalan pilot
7. gigi speedometer
8. gigi balik
Gambar 2
Transmisi Manual Tiga Poros
PEMINDAH GIGI
Pemindah langsung
Gambar 13
Pemindah langsung
Gambar 14
Pemindah dari roda kemudi
Kontruksi pemindah dari roda kemudi dipakai pada kendaraan dengan transmisi yang
terletak di belakang pengemudi. Kontruksi tersebut cukup rumit dan memerlukan perawatan
berkala. Perawatan berkala yang dimaksud meliputi:
Gambar 15
Pemindah pada penggerak depan
dengan transmisi melintang
3.4 Transmisi Pembagi Empat Roda
Beberapa jenis mobil, terutama jenis jeep dan forklip menggunakan penggerak empat
roda. Untuk mengatur gerakan roda-roda depan dan belakang, pada system pemindah tenaga
dipasang transimi pembagi empat roda (transverse). Alat itu berfungsi untuk melepas dan
menghubungkan tenaga putaran terhadapa penggerak roda depan secara mekanis (selektif).
Gambar 16
Transmisi pembagi empat roda
Carak kerjanya adalah sebagai berikut. Kopling geser menghubungkan pada posisi
lambat (low)/cepat (higt). Kopling geser penghubung eksel depan penghubung eksel depan
menghubung/melepas poros output transmisi pembagi ke poros penggerak eksel depan. Aliran
tenaganya sebagai berikut:
Gambar 17
Aliran tenaga pada transmisi pembagi 4 roda
RANGKUMAN
RANGKUMAN
Fungsi transmisi pada mobil untuk mengubah percepatan putaran mesin, melalui
pesawat kopling untuk disalurkan ke roda-roda penggerak dengan kecepatan
putaran yang dikehendaki. Kontruksi transmisi dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu: (1) tranmisi biasa/manual dan (2) transmisi otomatis. Kontruksi manual
banyak digunakan untuk maobi-mobil menengah dan berat, sedangkan transmisi
otomatis digunakan pada mobil-mobil penumpang ringan, seperti sedan.
Perbedaan antara transmisi biasa/ manual dan transmisi otomatis adalah pada
tranmisi biasa pemindah gigi secara manual, pengemudi harus menekan pedal
kopling, dan memutuskan aliran tenaga. Sedangakan pada tranmisi otomatis,
pemindahan gigi secara otomatis dan aliran tenaga tidak terrputus.
Transmisi biasa bagian-bagiannya terjadi atas tiga bagian pokok yaitu sebagai
berikut. (1) poros-poros dan gigi tranmisi, terjadi atas: (a) poros input berupa satu
roda gigi tetap sebagai penggerak, (b) poros bantu merupakan roda-roda gigi tetap
(permanent), (c) poros output merupakan susunan roda gigi yang terhubung dn
dapat digeser-geser, (d) roda gigi balik memiliki poros tersendiri, yang bertugas
membalik arah putaran untuk keperluan kecepatan mundur, (e) bantalan-bantalan.
(2) unit sinkromes yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan tenaga
putaran dari roda gigi tingkat ke poros pada kondisi putaran tidak sama. (3) tuas
pemindah gigi yang memiliki tiga jenis, yaitu: (a) pemindah langsung, (b) pemindah
dari roda kemudi, dan (e) pemindah pada penggerak depan dengan tranmisi
melintang.
Beberapa jenis mobil, terutama jenis jeep dan forklift, meggnakan penggerak empat
roda untuk mengatur gerakan roda-roda depan dan roda belakangnya, pada sisitem
pemindah tenaga dipasang transmisi pembagi empat roda (transverse). Alat
tersebut berfungsi untuk melepas dan menghubungkan tenaga putaran penggerak
roda depan secara menakanis(selektif). Sedangkan, untuk mempercepat putaran
output tranmisi, dipasang overdrive.
Transmisi otomatis direncanakan untuk memindahkan tenaga motor kesumbu roda
belakang, untuk mendapatkan bermacam-macam kecepatan yang pemindahanya
berlangsunga secara otomatis, tanpa harus melakukan penginjakkan kopling seperti
pada transmisi biasa/manual. Kontruksinya dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu
sebagai berikut. (1) kelompok perlengkapan mekanis, yaitu terdiri atas: (a) poros
input, (b) kopling konversi momen (torque Converter), (c) set gigi planet, (d) poros
output, dan (e) kopling pengerem. (2) perlengkapan hidrolis, terjadi atas (a) saluran
oli, (b) governor, dan (c) kontak pengatur.
Pada transmisi otomatis, tingkat kecepatan diatur secara otomatis oleh koplingkopling dan pengerem yang berada di dalam bak transmisi. Pengaturannya
dilakukan melalui kontak pengatur. Jika dipilih tingkat D, maka tingkat gigi yang
bekerja : gigi 1, 2, dan 4, jika dipilih tingkat 2, gigi yang bekerja 1 dan 2, jika dipilih
tingkat 1, maka yang bekerja gigi 1 (satu) saja, dan jika dipilih salah satu dari P, R,
atau N, transmisi akan berada dalam posisi: parkir, mundur, atau netral
TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN
Bagian ini akan mengantar siswa memperoleh dasar pengetahuan tentang transmisi. Seltelah
mempelajari pokok bahasan ini, kalian akan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.
2.
Siswa dapat menunjukkan posisi unit transmisi jika diperhartikan gambar buta suatu kontruksi
system pemindah tenga pada mobil.
3.
4.
Siswa dapat menyebutkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki setiap jenis transmisi
5.
Siswa dapat mengidentifikasi nama-nama bagian gambar suatu jenis transmisi biasa/manual.
6.
Siswa dapat menyebutkan fungsi dari tiap bagian kontruksi transmisi biasa/manual.
7.
Siswa dapat menyebutkan macam-macam yang ada dari setiap bangian kontruksi transmisi
biasa/manual.
8.
Siswa dapat menyebutkan cara kerja bagian-bagian transmisi biasa.manual yang bergerak.
9.
Siswa dapat menjelaskan aliran tenaga dan gigi-gigi transmisi biasa/manual. Yang bekerja pada
setiap bagian percepatan.
10. Siswa dapat mengidentifikasikan nama-nama bagian gambar suatu jenis ternsmisi otomatis
11. Siswa dapat menyebutkan fungsi dari setiap bagian kontruksi transmisi otomatis.
12. Siswa dapat menyebutkan macam yang ada dari setiap bagian kontruksi tranmisi otomatis.
13. Siswa dapat menyebutkan cara kerja bagian-bagian transmisi otomatis yang bergerak.
14. Siswa dapat menjelaskan aliran tenaga dan gigi-gigi transmisi (otomatis) yang bekerja pada
setiap tingkat percepatan.
15. Siswa dapat menyebutkan nama komponen-komponen yang ditambahkan pada system
transmisi untuk menambah kemampuan kerja transmisi.
16. Siswa dapat menjelaskan fungsi kemponen-komponen yang ditambahkan pada system
transmisi.
17. Siswa dapat menyebutkan cara kerja komponen-komponen yang ditambahkan pada sisitem
transmisi.
18. Siswa dapat menjelskan keuntungan dan kerugian pemasangan komponen-komponen
tambahan pada sisitem transmisi.
SISTEM TRANSMISI
URAIAN
1. TRANSMISI MANUAL
Sistem Transmisi Manual dikenal juga sebagai transmisi "Gearbox" yang terdiri dari :
1, Transmisi Sekuensial
2, Transmisi Non Sekuensial
3. Transmisi tanpa Sinkronisasi
4. Transmisi dengan Sinkronisasi
4. Transmisi Pre Selektor
Jenis ini merupakan dasar pertama kali ditemukannya transmisi, dengan konstruksi yang sangat
sederhana. Transmisi jenis ini sudah tidak lagi dikembangkan, walaupun demikian jenis ini
masih sering digunakan dan terbatas hanya untuk gear percepatan dan mundur
2. CONTSTANTMESH TYPE
Jenis ini merupakan pengembangan dari jenis slidingmesh type, dimana bentu gear tidak lagi
lurus melainkan helical, walaupun demikian saat perpindahan gera masih terjadi kesukaran
Dinamakan constantmesh type karena counter gear selalu berkaitan atau berhubungan dengan
gear pada main shaft. sedangkan gear pada main shaft dihubungkan dengan perantara bearing
sehingga gear dan main shaft dapat berputar bebas.
3. SYNCROMESH TYPE
Transmisi jenis ini mempunyai konstruksi seperti jenis constantmesh. pada jenis ini untuk
memindahkan putaran dari main gear ke main shaft digunakan syncromesh, sehingga
perpindahan putaran dapat dilakukan dengan mudah pada berbagai kecepatan.
Pada Transmisi ini menggunakan Sensor Elektrik, Sistem Pneumatik dan Prosesor, serta Actuator
untuk mengeksekusi perintah pengemudi saat memindahkan rasio perpindahan gigi transmisi
Transmisi ini merupakan transmisi buatan Jepang yang dikenal dengan "HondaMatic"
Pada transmisi ini terdapat komponen Pompa Hidraulic, Hidraulic Motor Piston dan jugaPompa
Swash Plate yang bekerja menyerupai cara kerja sistem AC jenis Swash Plate
Pada transmisi ini terdapat dua buah kopling yang saling terhubung dalam satu poros Infut Shaft.
Pada jenis ini tuas pemindah terpisah dengan transmisi, tuas pemindah berada di batang kemudi
Pada jenis ini posisi tuas pemindah berada tepat di lantai bagian bawah dari kemudi
Pada jenis ini tuas pemindah gear transmisi berada langsung pada transmisi sehingga proses
pemindahan gear transmisi dapat dikontrol dengan baik
KERUSAKAN-KERUSAKAN TRANSMISI
1. GEAR SUKAR DI PINDAHKAN
2. SAMBUNGAN GEAR RUSAK
3. TERDENGAR BUNYI-BUNYI
Gangguan
Tongkt perneling
susah dipindah
Kemungkinan Penyebab
Cara mengatasi
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Kurang oli
Oli kurang bagus
Tambah oli
Ganti oli
Gigi melompat
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Suara abnormal
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Kencangkan
Oli kurang
Tambah oli
Ganti oli
Bearing aus
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti atau setel
Setel menurut
petunjuk
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Perbaiki / ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Gambar 30
Melepas tuas pemindah gigi
4. Lepas kabel negative aki
5. Dingkrak kendaraan dan topang dengan stan pengaman (Jack Stand)
6. Buang oli transmisi
7. Lepas poros kopel
8. Lepas pemegang pipa buang
9. Lepas kabel kopling
10. Lepas starter
11. Lepas kabel saklar lampu mundur
12. Lepaskan speedometer
13. Lepaskan baut penahan transmisi
14. Turunkan transmisi
Catatan:
Sebelum menurunkan transmisi, taruh dongkrak di bawah mesi, lindungi bakk oli dengan balok
kayu
1.2.1
Gambar 31
Gambar 32
Gambar 33
Catatan:
Dorong rumah ekstensi dari poros utama ke bawah kiri ujung tuas control sejauh mungkin
Gambar 34
Gambar 35
2. Copot snap ring
Gambar 36
3. Copot gigi pemutar speedometer, bola pengunci, dan snap ring
4. Copot pin per dan ujung tangkai pengganti (1,2,3,4,5,dan mundur)
5. Copot Rumah bagian tengah
Gambar 37
2. Lepaskan sumbat per dan bola pengunci
3. Lepaskan snap ring
4. Lepaskan tuas pemindah gigi dan garbunya.
5. Lepaskan bola pengunci, per dan interlock pins
Setelah melakukan pembongkaran, control pemindah dilanjutkan membongkar bearing dan
gigi-gigi dengan langkah sebagai berikut:
1. Lepaskan snap ring dan plat pengatur jarak
2. Lepaskan langer (bearing) belakang main shaft dengan SST
Gambar 38
Gambar 40
5. Lepaskan snap ring, adjusting spacer, dan lock ball (bola pengunci)
6. Lepaskan gigi 5 dan ring synchronizer
7. Lepaskan counter gigi 5
8. Lepaskan spacer
Gambar 41
9. Lepaskan lock nut (mur pengunci)
Catatan:
Dorong clutch sleeves ke dalam gigi 1 dan mundur untuk mengunci putaran dari main shaft
Gambar 42
Gambar 43
Gambar 44
Catatan:
Ketok sambil memutar ujung belakang main shaft dan counter shaft dengan palu plastic
Gambar 45
22. Lepaskan ring synchronizer dan gigi 3
23. Lepaskan thrust washer
24. Lepaskan gigi dan ring synchronizer
25. Lepaskan sleeve gigi 1
Gambar 46
26. Lepaskan clutch hub keseluruhan (untuk gigi 1 dan 2)
27. Lepaskan ring synchronizer dan gigi 2
5.2.3 Pemeriksaan bak persneling bantalan, gigi-gigi dan poros
Langkah pertama pemeriksaan terhadap system transmisi adalah memeriksa fisik bak
dan rumah persneling. Periksa keretakan, bintik-bintik dan baret-baret. Pada bak persneling dan
rumahanya. Jika terdapat keretakan yang parah, rumah bearing dan baka transmisi keduanya
harus diaganti pada bersamaan.
Gambar 47
Kemudian periksa bearing dan gigi-gigi dengan langkah sebagai berikut:
1. Periksa bearing dari kemungkinan putaran yang tersendat-sendat.
2. Pemeriksa needle bearing dari keausan dan kerusakan.
Gambar 48
Sedangkan untuk gigi, periksa bagian berikut. Jika rusak atau aus, perlu dilakukan
penggantian.
1. Permukaan kerucut
2. Bagian yang berhubungan dari clutch hub sleeve.
3. Gigi-giginya
4. Gigi bagian dalam dan permukaan belakang
Pemeriksaan poros utama main shaft dan poros putar utama (main drive shaft)
dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
Gambar 49
1. Periksa main shaft dari kebengkokan dengan dial indicator pada beberapa bagian sepanjang
batang. Batas : 0,03 mm
2. Pemeriksaan pemasangan yang pas dari main shaft dan lubang gigi. Standar: 0,03 mm-0,08
mm. Batas : 0,015 mm
3. Ganti main shaft jika alurnya rusak atau giginya rampal, aus atau patah.
Selain itu, juga kita periksa keausan /keretakan yang terjadi pada poros pengimbang
(counter shaft). Adapun gigi idle mundur dan poros (reserve idle gear dan shaft) kita periksa
dengan melakukan langkah sebagai berikut.
Gambar 50
1. Periksa gigi dai keausan dan kerusakan
2. Periksa diameter gigi dan kecocokan (pas) poros.
Sandar: 0,02-0,05 mm
Batas: 0,15
Gambar 51
Gambar 52
1. Periksa bagian berikut:gigi ring synchronizer; permukaan miring ring synchronizer; clutch
sleeve, dan hub key; keteganagan per.
2. Periksa jarak muka antara ring synchronizer dan gigi
Standar : 1,2 mm
Batas : 0,8 mm
3. Periksa kotak antara ring dan permukaan kerucut dengan menggunakan feeler. Jika kotanya
tidak baik, perbaiki dengan member emril dan gosok permukaan secara bersama-sama.
Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan terhadap control (control level), garbu
pemindah gigi (shift fork) dan batang (rods). Yang kita kerjakan adalah langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Periksa jarak pertemuan antara tuas control dan tongkat pengganti. Batas: 0,8 mm
Gambar 52
2. Periksa celah clutch seelve. Juga antara garbu pengganti dan reserve idler gear (gigi panen
mundur) batas : 0,5 mm
Gambar 53
Gambar 54
Gambar 55
Gambar 56
Setelah itu stel jarak main shaft bearing dan bearing tengah counter shaft. Jarak 0-0,05 mm
Gambar 57
Shim setelan
0,1
mm
0,3
Kemudian setel ujung bebas gigi panen (idle) mundur. (celah antara washer setelan dan Snap
ring)
Gerak Bebas : 0,1-0,3 mm
Gambar 58
Washer setelan
2,6
mm
3,00
2,8
1. Setelah pemasangan clutch hub, dorong clutch sleeve ke gigi dan mundur untuk menahaan
putaran main shaft.
2. Kencangkan mur kunci sesuai momen pengencangan SST.
Gambar 59
Momen pengencangan:
126-206 Nm (13-21 m kg, 94-152 ftlb)
Catatan:
Setelah mengencangakan mur kunci main shaft, ketok pahat pada mur kunci untuk
menguncinya.
Kemudian setel ujung bebas gigi 5 (celah antara washer setelan dan Snap ring).
Saat memeriksa gerak bebas ujung. Tekan snap ring main shaft dengan jari.
End play(gerak bebas ujung) 0,1-0,3 mm.
Gambar 60
Adjusting washer(washer setelan)
6,4
6,6
6,5
6,7
Gambar 61
1. Setel kelonggaran ujung bearing belakang pengimbang. (Celah antara thrust washer dan snap
ring)
Gambar 62
Kelonggaran ujung: kurang dari 0,1 mm
Washer (ring) setelan
mm
1,8
2,0
1,9
2,1
Gambar 62
Setel kelonggaran ujung bearing belakang poros utama. (celah antara thrust washer dan snap
ring)
Gambar 63
Kelonggaran ujung : kurang dari 0,1 mm
1,9
2,1
2,0
2,2
SHIFT FORKS, RODS DAN INTER LOCK PIN (GARBU PEMINDAH GIGI, TUAS DAN PIN
SALING KUNCI)
Gambar 64
Gunakan SST untuk memasang batang garbu pemindah dan pin inlock.
Momen pengencangan :
Per baut Penutup: 9,8-1,5 N.m (1,0-1,5 mkg,7-11 ft.lb)
Gambar 65
Gambar 66
Catatan:
Waktu pemasangan garbu pengganti gigi dan control end, spring pin harus dipasang dengan
celah pin searah dengan poros tongkat pengganti gigi pada gambar.
Gambar 67
Gambar 68
ENDPLAY BEARING MAIN DRIVE SHAFT (POROS PUTAR UTAMA) KEBEBASAN UJUNG
BANTALAN
Periksa endplay bearing dari main drive shaft (A-B)
Endplay kurang dari 0,1 mm.
Gambar 69
Shim setelan
mm
0,1
0,3
MEMASANG
Pemasangan, kebalikan dari pembongkaranya.
Catatan:
Gambar 2
Poros Input
1.2 Poros Bantu
Poros bantu merupakan roda-roda gigi tetap (permanent)
Gambar 3
Poros Bantu
1.3 Poros Output
Poros output merupakan susunan roda gigi yang terhubung dan dapat digesergeser.
1.
2.
3.
4.
5.
Dudukan Bantalan
Dudukan Kopling Geser 2
Dudukan Roda Gigi Bebas Tingkat 3
Dudukan Roda Gigi Bebas Tingkat 2
Dudukan Kopling Geser Bebas Tingkat 1
Gambar 4
Poros output
Gambar 5
Roda Gigi Balik
1.5 Bantalan-Bantalan
Untuk bantalan poros dan roda gigi ada tiga bentuk dan kegunaan, yaitu:
1. Bantalan bola dan rol yang mendukung poros-poros transmisi yang mampu
menerima gaya aksial dan radial
2. Bantalan jarum, dipakai pada roda gigi bebas transmisi dengan dudukan busing,
mampu menerima gaya radial dan memperkecil gesekan roda gigi terhadap
poros
3. Bantalan /pilot dipakai pada poros input
Gambar 6
Bantalan poros dan Roda gigi