Anda di halaman 1dari 60

FUNGSI TRANSMISI

Transmisi pada mobil, yang disebut juga sebagai bak percepatan, adalah suatu alat yang
berfungsi untuk mengubah percepatan putaran. putaran yang dimaksud adalah tenaga putar dari
mesin yag disalurkan ke transmisi melaui pesawat kopling untuk disalurkan ke roda-roda
penggerak dengan kecepatan putaran yang diinginkan. percepatan atau perlambatan putaran
roda-roda penggerak dapat diatur oleh transmisi atau bak percepatan karena didalam bak
percepatan itu disusun beberpa macam ukuran roda-roda gigi.

Gambar 1
Posisi transmisi dalam
sistem pemindah tenaga
1. Mesin/motor penggerak
2. Kopling
3. Transmisi
4. Poros Propeller
5. Universal joint
6. Differensial

7. Poros belakang
8. Sistem suspensi
UNIT SINKROMES

Unit Sinkromes
Unit sinkromes merupakan suatu alat yang dapat mempersamakan putaran-putaran
gigi-gigi transmisi pada sikap-sikap tertentu secara otomatis. Dengan kata lain, sinkromes
berfungsi menghubungkan atau memutuskan tenaga putar dari roda gigi tingkat ke poros pada
kondisi putaran tidak sama.
Transmisi yang dilengkapi dengan alat sinkromes, perpindahan gigi-giginya dari sika
tinggi ke sikap lebih rendah dapat dilakukan secara langsung, tidak menginjak kopling dua kali
(double clutch)

Kontruksi Sinkromes

Gambar 8
Bagian-bagian unit sinkromes

Roda gigi sinkromes bertugas meneruskan tenaga/putaran dari kopling geser ke poros
output. Kopling geser sinkromes menghubungkan roda gigi sinkromes dengan roda gigi tingkat.
Pengunci sinkromes mencegah pergantian gigi sebelum putaran sama. Pegas pengunci
memegang pengunci-pengunci dengan roda gig sinkromes. Cincin sinkromes menyesuaikan
putaran unit sinkromes dengan roda gigi tingkat.

1.2 Cara Kerja Sinkromes


Ada tiga posisi kerja sinkromes, dari saat sebelum berhubungan sampai dengan
sesudah berhubungan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Posisi awal pengereman

Gambar 9
kerja sinkromes saat posisi
awal pengereman

Kopling geser digerakkan ke kanan. Pengunci mendorong cincin sinkromes kea rah roda gigi
tingkat. Cincin sinkromes melakukan pengereman terhadap roda gigi tingkat.
b. Kopling Posisi pengereman

Gambar 10
kerja sinkromes saat posisi
pengereman
Kerja sinkromes pada saat posisi pengereman
Kopling geser didorong lebih jauh. Gigi kopling geser kontak dengan gig cincin
sinkromes terjadi pengereman lebih keras, sampai putaran cincin sama dengan putaran roda
tingkat. Pengunci mendorong lebih keras hinggan batas langkah: maksimum dan tertekan ke
bawah.
c. Posisi penyesuaian

Gambar 11
kerja sinkromes
saat posisi penyesuaian

Cincin sinkromes berputar balik sedikit akibat tekanan gigi didalam kopling geser.
Kopling geser didorong lebih jauh lagi. Pengunci menjadi bebas searah putaran. Gigi kopling
geser berhubungan dengan gigi cincin sinkromes.

d. Posisi terhubung

Gambar 12
kerja sinkromes saat
posisi penyesuaian

Kopling geser didorong maksimum. Gigi kopling geser berhubungan dengan gigi
penghubung roda gigi tingkat. Putaran / tenaga roda gigi tingkat dapat diteruskan ke poros
output
SERVICE PEMELIHARAAN

SERVICE PEMELIHARAAN

Pemeriksalah apakah pemindahan gigi bekerja dengan sempurna. Bila pemindah gigi
bekerjanya tidak baik. Periksa bus tiap sambungan batang dari keausan dan mainya sebelum
menyetel sambungan batang pemilih no.2 dan batang pemindah no. 2. Bus yang harus diganti.
Juga periksa apakah telah diberi grease bagian yang bergeser pada tiap dudukan bus, dan
apakah batang dan poros bergerak dengan lancar. Bila tidak, perbaiki yang rusak atau berilah
grease bila perlu. Sesuai gambar 70untuk tempat pemberian grease.

Gambar 70

Penyetelan:
Penyetelan ini memerlukan pemeriksaan di atas.

Catatan:
Betul-betul setel lengan poros pemindah gigi (4) pada posisi netral.

Gambar 71

1. lepaskan mur-mur (5) untuk menjatuhkan kira-kira 10 mm (0,4 in) dari tiap sambungan batang
(6)

Gambar 72
2. Setel tuas control pemindah gigi (7) ungkit kearah depan dalam sudut kira-kira 50 kearah
vertical.

Gambar 73
3. Kencangkan mur-mur (5). Hati-hati jangan menggerakkan batang (1) dan (2) lengan poros (3)
dan (4)
4. Gerakkan tuas control pemindah gigi, dan periksalah apakah tiap pemindahnya gigi pada
pemindah keadaanya lancar

Gambar 74

Bila hasil pemeriksaan kerjanya pemindah gigi memerlukan tuas control pemindah gigi
diungkitkan kearah depan, gerakan mur-mur (5) dari batang (1) kea rah depan. Sebaliknya, bila
mengungkitkan kearah belakang diperlukan, gerakan mur-mur (5) pada batang (1) kearah
belakang.

Gambar 75

Bila diperlukan mengungkitkan tuas control pemindah gigi ke arah kanan, gerakan mur-mur (5)
dari batang (2) kearah belakang. Sebaliknya, bila diperlukan mengungkitkan kea rah kiri,
gerakkan mur-mur (5) dari batang (2) ke arah depan.

Gambar 76

Perawatan yang lain dan sangat penting adalah pemeriksaan ketinggian oli transmisi dan
penggantian oli serta sekat oli.

Gambar 77

Periksa ketinggian oli transmisi


Buka tutup pengisi. Periksa ketinggian oli harus mendekati lubang tutup pengisian. Jika kurang,
tambah oli sesuai spesifikasi.

Penggantian oli

Buka pembuang dan tutup pengisi. Setelah itu buang oli ke bak penampung.

Bersihkan tutup pembuangan oli

Beri lem pada drat sumbat dan tutup

Setelah oli dibuang, pasang sumbat penguras

Isi oli sampai batas bawah lubang tutup pengisi Kapasitas oli :1,7 liter

Pasang kembali tutup pengisi

Oli Seal (sekat Oli)

1. Penggantian sekat oli


2. Dongkrak kendaraan dan topang dengan stand pengaman
3. Buang oli transmisi
4. Lepas propeller shaft (poros kopel)
5. Lepas sekat oli dengan obenga minus
6. Pasang sekat oli baru. Gunakan bulatan yang pas ukuranya dengan sekat.

Gambar 78

TRANSMISI MANUAL/BIASA

TRANSMISI MANUAL

Komponen-komponen pokok kontruksi di atas maasing-masing dapat


dikelompokkan menjadi tiga kelompok bahasan, yaitu :
Poros-poros dan roda gigi transmisi
Unit sinkromes
Tuas pemindah gigi

1. poros input
2. poros bantu
3. poros output
4. unit sinkromes
5. bantalan bola pada poros
6. bantalan pilot
7. gigi speedometer
8. gigi balik

Gambar 2
Transmisi Manual Tiga Poros
PEMINDAH GIGI

3.3 Pemindah Gigi


3.3.1 jenis pemindah gigi
Ada beberapa macam kontruksi pemindah gigi transmisi menurut model letak tuas
pemindahnya. Tiga di antaranya yang umum dipakai adalah :

Pemindah langsung

Pemindah dari roda kemudi

Pemindah pada pengerak depan dengan transmisi melintang.


3.3.1.1 pemindah langsung
Model pemindah langsung merupakan model yang paling sederhana. Kontruksi tersebut
dipakai pada kendaraan dengan pemindah tenaga standart. Model ini memiliki keuntungan
utama yaitu mudah perawatannya dan tidak perlu service rutin, di samping harganya yang
murah.

Gambar 13
Pemindah langsung

3.3.2.1 Pemindah dari roda kemudi

Gambar 14
Pemindah dari roda kemudi

Kontruksi pemindah dari roda kemudi dipakai pada kendaraan dengan transmisi yang
terletak di belakang pengemudi. Kontruksi tersebut cukup rumit dan memerlukan perawatan
berkala. Perawatan berkala yang dimaksud meliputi:

Member vet pada semua bagian engsel yang bergerak

Pada jangka waktu tertentu, perlu perbaikan engsel-egsel/ sambungan-sambungannya.

3.3.1.3 Pemindah pada penggerak depan dengan transmisi melintang

Gambar 15
Pemindah pada penggerak depan
dengan transmisi melintang
3.4 Transmisi Pembagi Empat Roda
Beberapa jenis mobil, terutama jenis jeep dan forklip menggunakan penggerak empat
roda. Untuk mengatur gerakan roda-roda depan dan belakang, pada system pemindah tenaga
dipasang transimi pembagi empat roda (transverse). Alat itu berfungsi untuk melepas dan
menghubungkan tenaga putaran terhadapa penggerak roda depan secara mekanis (selektif).

Gambar 16
Transmisi pembagi empat roda

Carak kerjanya adalah sebagai berikut. Kopling geser menghubungkan pada posisi
lambat (low)/cepat (higt). Kopling geser penghubung eksel depan penghubung eksel depan
menghubung/melepas poros output transmisi pembagi ke poros penggerak eksel depan. Aliran
tenaganya sebagai berikut:

Gambar 17
Aliran tenaga pada transmisi pembagi 4 roda
RANGKUMAN

RANGKUMAN

Fungsi transmisi pada mobil untuk mengubah percepatan putaran mesin, melalui
pesawat kopling untuk disalurkan ke roda-roda penggerak dengan kecepatan
putaran yang dikehendaki. Kontruksi transmisi dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu: (1) tranmisi biasa/manual dan (2) transmisi otomatis. Kontruksi manual
banyak digunakan untuk maobi-mobil menengah dan berat, sedangkan transmisi
otomatis digunakan pada mobil-mobil penumpang ringan, seperti sedan.
Perbedaan antara transmisi biasa/ manual dan transmisi otomatis adalah pada
tranmisi biasa pemindah gigi secara manual, pengemudi harus menekan pedal
kopling, dan memutuskan aliran tenaga. Sedangakan pada tranmisi otomatis,
pemindahan gigi secara otomatis dan aliran tenaga tidak terrputus.
Transmisi biasa bagian-bagiannya terjadi atas tiga bagian pokok yaitu sebagai
berikut. (1) poros-poros dan gigi tranmisi, terjadi atas: (a) poros input berupa satu

roda gigi tetap sebagai penggerak, (b) poros bantu merupakan roda-roda gigi tetap
(permanent), (c) poros output merupakan susunan roda gigi yang terhubung dn
dapat digeser-geser, (d) roda gigi balik memiliki poros tersendiri, yang bertugas
membalik arah putaran untuk keperluan kecepatan mundur, (e) bantalan-bantalan.
(2) unit sinkromes yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan tenaga
putaran dari roda gigi tingkat ke poros pada kondisi putaran tidak sama. (3) tuas
pemindah gigi yang memiliki tiga jenis, yaitu: (a) pemindah langsung, (b) pemindah
dari roda kemudi, dan (e) pemindah pada penggerak depan dengan tranmisi
melintang.
Beberapa jenis mobil, terutama jenis jeep dan forklift, meggnakan penggerak empat
roda untuk mengatur gerakan roda-roda depan dan roda belakangnya, pada sisitem
pemindah tenaga dipasang transmisi pembagi empat roda (transverse). Alat
tersebut berfungsi untuk melepas dan menghubungkan tenaga putaran penggerak
roda depan secara menakanis(selektif). Sedangkan, untuk mempercepat putaran
output tranmisi, dipasang overdrive.
Transmisi otomatis direncanakan untuk memindahkan tenaga motor kesumbu roda
belakang, untuk mendapatkan bermacam-macam kecepatan yang pemindahanya
berlangsunga secara otomatis, tanpa harus melakukan penginjakkan kopling seperti
pada transmisi biasa/manual. Kontruksinya dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu
sebagai berikut. (1) kelompok perlengkapan mekanis, yaitu terdiri atas: (a) poros
input, (b) kopling konversi momen (torque Converter), (c) set gigi planet, (d) poros
output, dan (e) kopling pengerem. (2) perlengkapan hidrolis, terjadi atas (a) saluran
oli, (b) governor, dan (c) kontak pengatur.
Pada transmisi otomatis, tingkat kecepatan diatur secara otomatis oleh koplingkopling dan pengerem yang berada di dalam bak transmisi. Pengaturannya
dilakukan melalui kontak pengatur. Jika dipilih tingkat D, maka tingkat gigi yang
bekerja : gigi 1, 2, dan 4, jika dipilih tingkat 2, gigi yang bekerja 1 dan 2, jika dipilih
tingkat 1, maka yang bekerja gigi 1 (satu) saja, dan jika dipilih salah satu dari P, R,
atau N, transmisi akan berada dalam posisi: parkir, mundur, atau netral
TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Tujuan Khusus Pembelajaran

Bagian ini akan mengantar siswa memperoleh dasar pengetahuan tentang transmisi. Seltelah
mempelajari pokok bahasan ini, kalian akan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1.

Siswa dapat menyebutkan fungsi transmisi pada mobil

2.

Siswa dapat menunjukkan posisi unit transmisi jika diperhartikan gambar buta suatu kontruksi
system pemindah tenga pada mobil.

3.

Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis transmisi.

4.

Siswa dapat menyebutkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki setiap jenis transmisi

5.

Siswa dapat mengidentifikasi nama-nama bagian gambar suatu jenis transmisi biasa/manual.

6.

Siswa dapat menyebutkan fungsi dari tiap bagian kontruksi transmisi biasa/manual.

7.

Siswa dapat menyebutkan macam-macam yang ada dari setiap bangian kontruksi transmisi
biasa/manual.

8.

Siswa dapat menyebutkan cara kerja bagian-bagian transmisi biasa.manual yang bergerak.

9.

Siswa dapat menjelaskan aliran tenaga dan gigi-gigi transmisi biasa/manual. Yang bekerja pada
setiap bagian percepatan.

10. Siswa dapat mengidentifikasikan nama-nama bagian gambar suatu jenis ternsmisi otomatis
11. Siswa dapat menyebutkan fungsi dari setiap bagian kontruksi transmisi otomatis.
12. Siswa dapat menyebutkan macam yang ada dari setiap bagian kontruksi tranmisi otomatis.
13. Siswa dapat menyebutkan cara kerja bagian-bagian transmisi otomatis yang bergerak.
14. Siswa dapat menjelaskan aliran tenaga dan gigi-gigi transmisi (otomatis) yang bekerja pada
setiap tingkat percepatan.
15. Siswa dapat menyebutkan nama komponen-komponen yang ditambahkan pada system
transmisi untuk menambah kemampuan kerja transmisi.
16. Siswa dapat menjelaskan fungsi kemponen-komponen yang ditambahkan pada system
transmisi.
17. Siswa dapat menyebutkan cara kerja komponen-komponen yang ditambahkan pada sisitem
transmisi.
18. Siswa dapat menjelskan keuntungan dan kerugian pemasangan komponen-komponen
tambahan pada sisitem transmisi.

SISTEM TRANSMISI

PENEMU TRANSMISI : LOUIS-RENE PANHARD dan


EMILE LEVASSOR
Fungsi : Untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin sehingga kendaraan dapat berhenti,
meskipun mesin tetap dalam keadaan hidup

SISTEM TRANSMISI DI BEDAKAN MENJADI 2 JENIS


YAITU :
1. SISTEM TRANSMISI MANUAL
1. Slidingmesh Type
2. Constantemesh Type
3. Syncromesh Type
2. SISTEM TRANSMISI OTOMATIS
1. Manumatic Type
2. Semi Automatic type
3. Elelctro Hidraulic Type
4. Dual Clutch Type

URAIAN
1. TRANSMISI MANUAL

Transmisi Manual terdiri dari empat komponen utama, yaitu :


1. Input Shaft
2. Output Shaft
3. Counter Gear
4. Reverse Gear

Sistem Transmisi Manual dikenal juga sebagai transmisi "Gearbox" yang terdiri dari :
1, Transmisi Sekuensial
2, Transmisi Non Sekuensial
3. Transmisi tanpa Sinkronisasi
4. Transmisi dengan Sinkronisasi
4. Transmisi Pre Selektor

JENIS-JENIS TRANSMISI MANUAL


1. SLIDINGMESH TYPE

Jenis ini merupakan dasar pertama kali ditemukannya transmisi, dengan konstruksi yang sangat
sederhana. Transmisi jenis ini sudah tidak lagi dikembangkan, walaupun demikian jenis ini
masih sering digunakan dan terbatas hanya untuk gear percepatan dan mundur

2. CONTSTANTMESH TYPE

Jenis ini merupakan pengembangan dari jenis slidingmesh type, dimana bentu gear tidak lagi
lurus melainkan helical, walaupun demikian saat perpindahan gera masih terjadi kesukaran
Dinamakan constantmesh type karena counter gear selalu berkaitan atau berhubungan dengan
gear pada main shaft. sedangkan gear pada main shaft dihubungkan dengan perantara bearing
sehingga gear dan main shaft dapat berputar bebas.

3. SYNCROMESH TYPE

Transmisi jenis ini mempunyai konstruksi seperti jenis constantmesh. pada jenis ini untuk
memindahkan putaran dari main gear ke main shaft digunakan syncromesh, sehingga
perpindahan putaran dapat dilakukan dengan mudah pada berbagai kecepatan.

JENIS-JENIS TRANSMISI AUTOMATIC


1. MANUMATIC TYPE

Transmisi Manumatic berasal dari kata "Manual" dan "Automatic"


Pada transmisi ini pengemudi cukup memilih tanda (+) untuk menaikan rasio perpindahan gigi
dan tanda (-) untuk menurunkan rasio perpindahan gigi.
Perpindahan gigi terjadi secara sekuensial

2, SEMI AUTOMATIC TYPE

Pada Transmisi ini menggunakan Sensor Elektrik, Sistem Pneumatik dan Prosesor, serta Actuator
untuk mengeksekusi perintah pengemudi saat memindahkan rasio perpindahan gigi transmisi

3. ELEKTRO HIDRAULIC TYPE

Transmisi ini merupakan transmisi buatan Jepang yang dikenal dengan "HondaMatic"

Pada transmisi ini terdapat komponen Pompa Hidraulic, Hidraulic Motor Piston dan jugaPompa
Swash Plate yang bekerja menyerupai cara kerja sistem AC jenis Swash Plate

4. DUAL CLUTCH TYPE

Pada transmisi ini terdapat dua buah kopling yang saling terhubung dalam satu poros Infut Shaft.

MEKANISME PEMINDAH GIGI


1. JENIS PENGONTROL REMOTE
1. COLUMN SHIFT TYPE

Pada jenis ini tuas pemindah terpisah dengan transmisi, tuas pemindah berada di batang kemudi

2. FLOOR SHIFT TYPE

Pada jenis ini posisi tuas pemindah berada tepat di lantai bagian bawah dari kemudi

2. JENIS PENGONTROL LANGSUNG

Pada jenis ini tuas pemindah gear transmisi berada langsung pada transmisi sehingga proses
pemindahan gear transmisi dapat dikontrol dengan baik

KERUSAKAN-KERUSAKAN TRANSMISI
1. GEAR SUKAR DI PINDAHKAN
2. SAMBUNGAN GEAR RUSAK
3. TERDENGAR BUNYI-BUNYI

PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL

5. MEMPERBAIKI KERUSAKAN TRANSMISI MANUAL DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

5.1 Gangguan-gangauan dan kemungkinan penyebabnya


Sebelum membongkar, memeriksa, dan melakukan penggantian/ perbaikan komponen, kita
perlu melapasa transmisi dengan langkah sebagai berikut:
NO

Gangguan

Tongkt perneling
susah dipindah

Kemungkinan Penyebab

Cara mengatasi

Bola pengunci tongkat pemindah gigi macet

Ganti

Tanhkai sambungan pemindah gigi macet

Ganti

Tuas pemindah gigibengkok

Ganti

Tongkat Pemindah Bushing bola pengunci tuas pemindah gigi aus


gigi longgar
Bola pengunci tuas pemindah aus

Ganti

Susah pindah gigi Tuas control pemindah gigi bengkok

Ganti

Ganti

Kurang oli
Oli kurang bagus

Tambah oli

Tangkai pemindah atau garbu pemindah longgar

Ganti oli

Ring sinkromes aus


Kerucut gigi sinkromes aus
Kontak ring sinkromes dan kerucut gigi jelek
Kelonggaran ggi memanjang berlebih
Bearing aus

Gigi melompat

Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti

Pey key snkronister aus

Ganti

Pra-beban bearing gigi poros primer terlalu besar

Ganti

Garbu pemindah gigi aus

Ganti

Tuas Kontrol bengkok

Ganti

Hub clutch sleeve aus

Ganti

Gigi poros sekunder aus

Ganti

Permukaan gigi geser aus


Backlash gigi kebanyakan
Bearing aus
Dudukan mesin longgar atau pemsangannya kurang
pas
5

Suara abnormal

Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Kencangkan

Oli kurang

Tambah oli

Kualitas oli jelek

Ganti oli

Bearing aus

Ganti

Gigi poros sekunder aus


Permukaan gigi geser aus
Backlash gigi kebanyakan
Gigi roda gigi rusak
Ada kotoran pada gigi

Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti atau setel

Gigi diferensial rusak atau backlasnya kebanyakan


6

Pidah gigi keras

Jarak main pedal kopling terlampau besar sehingga


macet

Setel menurut
petunjuk

Pelat kopling aus

Ganti

Pelat kopling kontor terkena minyak

Ganti

Poros garbu pemindah berubah bentu atas ausnya tidak


merata

Ganti

Bola lokasi pecah

Ganti

Sleeve sinkromesa aus

Ganti
Ganti

Hub sinkromes aus


7

Gigi lepas sendiri Tuas transmisi berubah bentuk

Perbaiki / ganti

Sumbu garbu pidah aus

Ganti

Bola baja lokasi aus

Ganti

Pegas bola baj lokasi lemah


Garbu pindah aus
Gigi terlampau bergerak ke arah tekan
Ring atau hub sinkromes aus

Ganti
Ganti
Ganti
Ganti
Ganti

Bantalan poros masuk (input shaft) poros utama (main


shaft) atau poros lawan(counter shaft) aus
8

Gigi tidak mau


masuk

Pegas sinkromes lemah atau patah

Ganti

Alur dalam ring sinkromes aus

Ganti

Ring sinkromes macet pada kerucut

Ganti

Poros garbu pemindah berubah bentuk


Garbu pemundah aus

5.2 Perbaikan komponen-komponen Tansmisi


1. Lepas tombol tuas pemindah gigi (tongkat perneling)
2. Lepas konsul bok J-4
3. Lepas karet dan tuas pemindah gigi

Ganti
Ganti

Gambar 30
Melepas tuas pemindah gigi
4. Lepas kabel negative aki
5. Dingkrak kendaraan dan topang dengan stan pengaman (Jack Stand)
6. Buang oli transmisi
7. Lepas poros kopel
8. Lepas pemegang pipa buang
9. Lepas kabel kopling
10. Lepas starter
11. Lepas kabel saklar lampu mundur
12. Lepaskan speedometer
13. Lepaskan baut penahan transmisi
14. Turunkan transmisi

Catatan:
Sebelum menurunkan transmisi, taruh dongkrak di bawah mesi, lindungi bakk oli dengan balok
kayu

1.2.1

Membongkar Rumah Taransmisi

Rumah transmisi dapat dibongkar dengan urutan langkah sebagai berikut;


1. Lepaskan clutch release bearing (lager pelepas kopling)
2. Lepaskan clutch release fork(garbu pelepas kopling)

Gambar 31

3. Lepaskan tutup depan dan sekat oli


4. Lepaskan shim penyetel
5. Lepaskan snap ring

Gambar 32

6. Lepaskan penahan tuas persneling


7. Lepaskan rumah bagian belakang

Gambar 33
Catatan:
Dorong rumah ekstensi dari poros utama ke bawah kiri ujung tuas control sejauh mungkin

Untuk membuka rumah bagian tengah:


1. Lepaskan ujung tuas pemindah gigi
2. Lepaskan tuas pemindah gigi
3. Lepaskan gigi pemutar speedometer

Gambar 34

Setelah itu kita bongkar rumah bagian tengah dengan cara:


1. Copot rumah bagian tengah (perantara) dan gigi dengan SST (Special Service Tools)

Gambar 35
2. Copot snap ring

Gambar 36
3. Copot gigi pemutar speedometer, bola pengunci, dan snap ring
4. Copot pin per dan ujung tangkai pengganti (1,2,3,4,5,dan mundur)
5. Copot Rumah bagian tengah

5.2.2 Membongkar Kontrol Pemindah Tenaga, Bearing dan Gigi-Gigi


Langkah membongkar control pemindah tenaga adalah:
1. Lepaskan pin per gardu (gigi 1,2,3,4,5, dan mundur)

Gambar 37
2. Lepaskan sumbat per dan bola pengunci
3. Lepaskan snap ring
4. Lepaskan tuas pemindah gigi dan garbunya.
5. Lepaskan bola pengunci, per dan interlock pins
Setelah melakukan pembongkaran, control pemindah dilanjutkan membongkar bearing dan
gigi-gigi dengan langkah sebagai berikut:
1. Lepaskan snap ring dan plat pengatur jarak
2. Lepaskan langer (bearing) belakang main shaft dengan SST

Gambar 38

3. Lepaskan snap ring dan plat pengaturan jarak


4. Lepaskan langer belakang counter shaft dengan SST

Gambar 40

5. Lepaskan snap ring, adjusting spacer, dan lock ball (bola pengunci)
6. Lepaskan gigi 5 dan ring synchronizer
7. Lepaskan counter gigi 5
8. Lepaskan spacer

Gambar 41
9. Lepaskan lock nut (mur pengunci)
Catatan:

Dorong clutch sleeves ke dalam gigi 1 dan mundur untuk mengunci putaran dari main shaft

Luruskan penahaan lock nut

Kendorkan lock nut dengan SST

Copot lock nut

Gambar 42

10. Lepaskan clutch hub (gigi 5 dan mundur)


11. Lepaskan gigi mundur, needle bearing, sleeve (selongsong), dan thrush washer

12. Lepaskan counter gigi mundur


13. Lepaskan snap ring dan trush washer
14. Lepaskan gigi idle dan thrush washer.

Gambar 43

15. Lepaskan counter dan main shaft

Gambar 44

Catatan:
Ketok sambil memutar ujung belakang main shaft dan counter shaft dengan palu plastic

16. Lepaskan bearing cover


17. Lepaskan bearing tengah dari counter dan main shaft

18. Lepaskan main drive shaft dan needle bearing


19. Lepaskan ring synchronizer
20. Lepaskan canp ring
21. Lepaskan clutch hub (untuk gigi 3 dan 4)

Gambar 45
22. Lepaskan ring synchronizer dan gigi 3
23. Lepaskan thrust washer
24. Lepaskan gigi dan ring synchronizer
25. Lepaskan sleeve gigi 1

Gambar 46
26. Lepaskan clutch hub keseluruhan (untuk gigi 1 dan 2)
27. Lepaskan ring synchronizer dan gigi 2
5.2.3 Pemeriksaan bak persneling bantalan, gigi-gigi dan poros
Langkah pertama pemeriksaan terhadap system transmisi adalah memeriksa fisik bak
dan rumah persneling. Periksa keretakan, bintik-bintik dan baret-baret. Pada bak persneling dan
rumahanya. Jika terdapat keretakan yang parah, rumah bearing dan baka transmisi keduanya
harus diaganti pada bersamaan.

Gambar 47
Kemudian periksa bearing dan gigi-gigi dengan langkah sebagai berikut:
1. Periksa bearing dari kemungkinan putaran yang tersendat-sendat.
2. Pemeriksa needle bearing dari keausan dan kerusakan.

Gambar 48
Sedangkan untuk gigi, periksa bagian berikut. Jika rusak atau aus, perlu dilakukan
penggantian.
1. Permukaan kerucut
2. Bagian yang berhubungan dari clutch hub sleeve.
3. Gigi-giginya
4. Gigi bagian dalam dan permukaan belakang
Pemeriksaan poros utama main shaft dan poros putar utama (main drive shaft)
dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

Gambar 49
1. Periksa main shaft dari kebengkokan dengan dial indicator pada beberapa bagian sepanjang
batang. Batas : 0,03 mm
2. Pemeriksaan pemasangan yang pas dari main shaft dan lubang gigi. Standar: 0,03 mm-0,08
mm. Batas : 0,015 mm
3. Ganti main shaft jika alurnya rusak atau giginya rampal, aus atau patah.

Selain itu, juga kita periksa keausan /keretakan yang terjadi pada poros pengimbang
(counter shaft). Adapun gigi idle mundur dan poros (reserve idle gear dan shaft) kita periksa
dengan melakukan langkah sebagai berikut.

Gambar 50
1. Periksa gigi dai keausan dan kerusakan
2. Periksa diameter gigi dan kecocokan (pas) poros.
Sandar: 0,02-0,05 mm
Batas: 0,15

Gambar 51

Pemeriksaan selanjutnya kita lakukan terhadap mekanisme synchronizer dengan langkah


berikut:

Gambar 52
1. Periksa bagian berikut:gigi ring synchronizer; permukaan miring ring synchronizer; clutch
sleeve, dan hub key; keteganagan per.
2. Periksa jarak muka antara ring synchronizer dan gigi
Standar : 1,2 mm
Batas : 0,8 mm
3. Periksa kotak antara ring dan permukaan kerucut dengan menggunakan feeler. Jika kotanya
tidak baik, perbaiki dengan member emril dan gosok permukaan secara bersama-sama.
Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan terhadap control (control level), garbu
pemindah gigi (shift fork) dan batang (rods). Yang kita kerjakan adalah langkah-langkah sebagai
berikut.
1. Periksa jarak pertemuan antara tuas control dan tongkat pengganti. Batas: 0,8 mm

Gambar 52
2. Periksa celah clutch seelve. Juga antara garbu pengganti dan reserve idler gear (gigi panen
mundur) batas : 0,5 mm

Gambar 53

5.2.4 Merakit Komponen Sistem Transmisi


Untuk merakit kembali komponen-komponen system transmisi lakukan dengan cara
kebalikan dari langkah membongkar. Saat memasang bearing jangan lupa untuk melumasi
bagian yang bergerak, gigi dan bearing agar mudah melakukannya dan mengurangi kerusakan
akibat pengaruh gesekan/getaran saat pemasangan.
Berikutnya pasang clutch hub sebagai berikut:
1. Pemasangan per key. Ujung per yang membuka harus tetap 120 derajat seperti pada gambar.
Ini adalah cara menjaga tekanan per sama pada masing-masing key.

Gambar 54

2. Waktu dipasang perhatikan masing masing arah clutch hub.

Gambar 55

3. Pasang syncronezer clutch hub menurut semestinya seperti pada gambar 56

Gambar 56
Setelah itu stel jarak main shaft bearing dan bearing tengah counter shaft. Jarak 0-0,05 mm

Gambar 57
Shim setelan
0,1

mm
0,3

Kemudian setel ujung bebas gigi panen (idle) mundur. (celah antara washer setelan dan Snap
ring)
Gerak Bebas : 0,1-0,3 mm

Gambar 58
Washer setelan
2,6

mm
3,00

2,8

1. Setelah pemasangan clutch hub, dorong clutch sleeve ke gigi dan mundur untuk menahaan
putaran main shaft.
2. Kencangkan mur kunci sesuai momen pengencangan SST.

Gambar 59
Momen pengencangan:
126-206 Nm (13-21 m kg, 94-152 ftlb)
Catatan:
Setelah mengencangakan mur kunci main shaft, ketok pahat pada mur kunci untuk
menguncinya.
Kemudian setel ujung bebas gigi 5 (celah antara washer setelan dan Snap ring).
Saat memeriksa gerak bebas ujung. Tekan snap ring main shaft dengan jari.
End play(gerak bebas ujung) 0,1-0,3 mm.

Gambar 60
Adjusting washer(washer setelan)
6,4

6,6

6,5

6,7

BEARING BELAKANG COUNTER SHAFT (BANTUAN BELAKANG POROS PENGIMBANG)


Pasang bearing belakang counter shaft dengan SST.

Gambar 61
1. Setel kelonggaran ujung bearing belakang pengimbang. (Celah antara thrust washer dan snap
ring)

Gambar 62
Kelonggaran ujung: kurang dari 0,1 mm
Washer (ring) setelan

mm
1,8

2,0

1,9

2,1

BEARING BELAKANG POROS UTAMA

1. Pasang bearing belakang poros utama dengan SST.

Gambar 62
Setel kelonggaran ujung bearing belakang poros utama. (celah antara thrust washer dan snap
ring)

Gambar 63
Kelonggaran ujung : kurang dari 0,1 mm
1,9

2,1

2,0

2,2

SHIFT FORKS, RODS DAN INTER LOCK PIN (GARBU PEMINDAH GIGI, TUAS DAN PIN
SALING KUNCI)

Gambar 64
Gunakan SST untuk memasang batang garbu pemindah dan pin inlock.
Momen pengencangan :
Per baut Penutup: 9,8-1,5 N.m (1,0-1,5 mkg,7-11 ft.lb)

Gambar 65

Gambar 66
Catatan:
Waktu pemasangan garbu pengganti gigi dan control end, spring pin harus dipasang dengan
celah pin searah dengan poros tongkat pengganti gigi pada gambar.

MAIN DRIVE SHAFT BEARING (BERING POROS UTAMA)


Pasang bearing main drive shaft dengan SST

Gambar 67

BEARING DEPAN COUNTER SHAFT


Pasang bearing depan counter shaft dengan SST

Gambar 68

ENDPLAY BEARING MAIN DRIVE SHAFT (POROS PUTAR UTAMA) KEBEBASAN UJUNG
BANTALAN
Periksa endplay bearing dari main drive shaft (A-B)
Endplay kurang dari 0,1 mm.

Gambar 69

Shim setelan

mm
0,1

0,3

MEMASANG
Pemasangan, kebalikan dari pembongkaranya.
Catatan:

Beri sedikit gemuk pada alur batang poros utama


Gunakan SST (49 0 259 440) untuk mencocokkan alur poros putar utama dengan alur putar
pada plat kopling.
Isi ttransmisi dengan jumlah dan klasifikasi SAE yang benar

POROS-POROS RODA GIGI TRANSMISI MANUAL


1. Poros-Poros Roda Gigi Transmisi Manual
1.1 Poros Input
Poros input berupa satu roda gigi tetap sebagai penggerak.

Gambar 2
Poros Input
1.2 Poros Bantu
Poros bantu merupakan roda-roda gigi tetap (permanent)

Gambar 3
Poros Bantu
1.3 Poros Output
Poros output merupakan susunan roda gigi yang terhubung dan dapat digesergeser.

1.
2.
3.
4.
5.

Dudukan Bantalan
Dudukan Kopling Geser 2
Dudukan Roda Gigi Bebas Tingkat 3
Dudukan Roda Gigi Bebas Tingkat 2
Dudukan Kopling Geser Bebas Tingkat 1
Gambar 4
Poros output

1.4 Roda Gigi Balik


Roda gigi balik memiliki poros tersendiri, yang bertugas membalik arah putaran
untuk keperluan kecepatan mundur.

Gambar 5
Roda Gigi Balik

1.5 Bantalan-Bantalan
Untuk bantalan poros dan roda gigi ada tiga bentuk dan kegunaan, yaitu:
1. Bantalan bola dan rol yang mendukung poros-poros transmisi yang mampu
menerima gaya aksial dan radial
2. Bantalan jarum, dipakai pada roda gigi bebas transmisi dengan dudukan busing,
mampu menerima gaya radial dan memperkecil gesekan roda gigi terhadap
poros
3. Bantalan /pilot dipakai pada poros input

Gambar 6
Bantalan poros dan Roda gigi

Anda mungkin juga menyukai