Anda di halaman 1dari 13

NASKAH AKADEMIK

UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2015


KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA
TENTANG
PELATIHAN PEMBELAJAR SUKSES MAHASISWA BARU

LATAR BELAKANG

Pengenalan dunia kampus dalam bentuk orientasi pada mahasiswa baru sejatinya adalah
sebuah media untuk menanamkan nilai-nilai sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di
lingkup universitas. Disamping itu, mahasiswa baru juga diharapkan dapat menjadi manusiamanusia yang mewakili Universitas Gadjah Mada dalam konteksnya sebagai karakterkarakter yang hidup dan beraktivitas dalam berbagai kegiatan di dunia kampus kelak.
Karakter yang akan dibentuk juga sesuai dengan karakter Kampus Universitas Gadjah Mada
sendiri sebagai kampus pencasila sehingga nilai-nilai yang ada di dalam setiap sila Pancasila
nantinya menjadi pedoman dalam bertindak dan bertingkah laku. Sebagai elemen baru yang
baru saja masuk dalam dunia perkuliahan maka sejatinya mahasiswa baru universitas Gadjah
Mada juga membutuhkan suatu proses adaptasi untuk lebih mengenal lingkungan kampus
yang kondisi dan situasinya berbeda dengan masa Sekolah.
Mahasiswa baru yang terdiri dari berbagai asal dan mempunyai perbedaan latar
belakang juga hendaknya dapat beradaptasi satu dengan lainnya, baik secara personal maupun
sistem dan lingkungan di Universitas Gadjah Mada. Untuk hal tersebut, dirasa perlu adanya
suatu masa orientasi untuk dapat menjadi sarana mahasiswa baru dalam mengenal nilai-nilai
Pancasila yang dihidupkan lewat karakter Gadjah Mada serta pembentukan suatu pemikiran
yang harus dimiliki oleh mahasiswa.
Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru atau PPSMB merupakan sebuah agenda
orientasi di tingkat universitas yang sudah dilakukan sejak tahun 2012. PPSMB ini dirancang
dan dikonsep sedemikian rupa untuk menjadi sebuah wadah bagi mahasiswa baru untuk tidak
hanya dapat mengenal Universitas Gadjah Mada secara fisik, namun juga sebagai sarana

untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dal;am bentuk karakter-karakter Universitas Gadjah


Mada itu sendiri.
Sistem yang sudah dijalankan hingga tahun 2014 lalu sudah diusahakan untuk dapa
merangkum segala elemen yang memang harus dikenalkan pada mahasiswa baru, baik di
tingkat universitas maupun koordinasi dengan pihak fakultas. Namun, sistem tersebut
belumlah sempurna. Melainkan masih banyak terdapat kendala-kendala yang dihadapi.
Pelaksanaan masa orientasi dalam bentuk PPSMB dapat dinilai dari berbagai perspektif,
mengingat waktu yang digunakan untuk pelaksanaan selama enam hari. Efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, namun tidak jarang pula menuai
berbagai protes karena waktu yang digunakan dirasa cukup lama.
Sistem yang sudah dijalankan tahun 2014 lalu juga tidak terlepas dari berbagai
kendala. Kendala-kendala tersebut diantaranya adalah belum dapat diartikan secara pasti
tentang nilai-nilai ke-GadjahMada-an karena tidak ada acuan mengenai hal tersebut, yang ada
adalah jati diri Universitas Gadjah Mada. Kendala lain yang muncul adalah mengenai
beberapa badan yang terdapat dalam PPSMB, yaitu tugas Komite Khusus dan peran
fungsional dari Mahkamah yang ada. Kendala yang juga menjadi sorotan adalah mengenai
mekanisme rekruitasi steering committee dan organizing committee sebagai pelaksana teknis
di lapangan. Hal itu juga tidak dapat lepas dari peran serta segala pihak yang kemudian akan
menentukan lulus tidaknya peseta PPSMB menurut kriteria-kriteria yang sudah ditentukan
oleh pihak universitas.

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Belum ada acuan mengenai nilai-nilai ke-GadjahMada-an secara tertulis.
PPSMB UGM yang sejatinya adalah kegiatan pengenalan lingkungan kampus Universitas
Gadjah Mada yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dalam rangka
pembentukan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan ke-GadjahMada-an. Nilai-nilai
Ke-GadjahMada-an ini belum memiliki pengertian secara pasti dan belum ada sumber tertulis
yang dapat dijadikan acuan. Hal ini yang kemudian perlu diganti dengan jati diri Universitas
Gadjah Mada, mengacu pada statuta Universitas Gadjah Mada yang terdapat pada PP nomor
67 tahun 2013.
2. Tugas dan Fungsi Komite Khusus
Komite Khusus merupakan suatu badan yang fungsinya adalah mengawasi pelaksnaan
PPSMB. Tahun 2014 lalu dalam pelaksanaan PPSMB, Komite Khusus megawasi pula peserta
PPSMB. Ini yang kemudian perlu diubah. Dalam hal ini senat langsung mengawasi SC atau
steering committee, adapun pengawasan peserta langsung akan dilakukan oleh OC atau
organizing committee. Hal ini disesuaikan dengan garis komando, agar lebih terstruktur dan
sistematis. Hal lain yang harus diperhatikan adalah jumlah anggota senat yang terbatas dan
ketidak mungkinan dalam mengawasi peserta PPSMB secara langsung .
3. Urgensi keberadaan Mahkamah
Mahkamah merupakan suatu komponen yang bertugas mengadili setiap permasalahan yang
dilakukan oleh peserta PPSMB. Berkacapada pelaksanaan

PPSMB tahun 2014 lalu,

keberadaaan Mahkamah dirasa tidak perlu, karena pelanggaran-pelanggaran oleh peserta


yang terjadi masih dapat dikatagorikan sebagai pelanggaran ringan dan tidak diperlukannya
sanksi serta pengadilan. Kedua, sistem yang dijalankan sudah tidak lagi sesuai karena pada
tahun 2014 mahkamah memiliki wewenang untuk mengadili peserta PPSMB yg melanggar
peraturan berat dan dicatat oleh Komite Khusus, sedangkan pada tahun 2015 ini tugas Komite
Khusus hanya akan mengawasi SC saja.

4. Proses Perekrutan Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana PPSMB UGM
Panita Pengarah atau steering committee terdiri dari perwakilan 18 fakultas dan satu sekolah
vokasi. Adapun mekanismenya adalah, SC terdiri dari perwakilan setiap fakultas dan satu
sekolah vokasi dengan dimaksudkan agar proses koordinasi dan komunikasi antar
penyelenggara PPSMB fakultas dan universitas dapat berjalan lancar. Perekomendasian calon
SC dari masing-masing fakultas dan satu sekolah vokasi dilakukan oleh setiap lembaga
eksekutif di tiap-tiap fakultas yang bersangkutan agar calon SC tersebut dapat menjadi
perwakilan yang representatif dari fakultasnya dan sekolah vokasi.
5. Kelulusan Peserta PPSMB
Peran SC dan OC adalah sebagai panita pengatah dan pantia pelaksana PPSMB saja. Terkait
dengan penentuan lulus tidaknya peserta PPSMB, ditentukan oleh pihak Dirmawa. Adapun
SC dan OC tidak berperan dan berhak menentukan lulus tidaknya PPSMB bagi mahasiswa
baru. Peran sc dan oc terbatas pada pemberian rekomendasi brdasarkan kriteria-kriteria yang
sudah ditentukan oleh pihak Dirmawa.

MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dibentuknya UU PPSMB ini adalah, agar perjalanan kegiatan PPSMB ini teratur,
terawasi, bermanfaat, serta memiliki landasan yang kuat. Tujuan disusunnya RUU PPSMB ini
adalah
1. Sebagai landasan hukum yang kuat serta kegiatan PPSMB Universitas Gadjah Mada.
2. Sebagai aturan baku penyusunan komponen-komponen yang akan dibentuk dan berjalan selama
kegiatan PPSMB Universitas Gadjah Mada.
3. Sebagai aturan baku pola koordinasi tiap Komponen yang terlibat dalam Kegiatan PPSMB
Universitas Gadjah Mada.
METODE PENYUSUNAN
Metode yang digunakan dalam menyusun naskah akademik ini adalah dengan sifat deskriptif
dan metode yuridis empiris yang berarti menelaah dari data primer dan sekunder yaitu berupa
:
- Studi pustaka (AD/ART KM UGM)
- Public hearing
- Perumusan undang-undang

BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN
a. Landasan filosofis
PP No. 60 Tahun 1999 yang menjadi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian,
dan pengabdian. Tiga pokok dasar tuntutan yang harus diemban oleh perguruan tinggi tersebut
merupakan dasar yang tidak bisa dipisahkan dari dunia akademis pendidikan tinggi.Baik formal
maupun informal.Langkah awal untuk mengenalkan bahwa pendidikan tinggi mempunyai

tanggung jawab yang lebih besar daripada sekedar pendidikan menengah atas. Pendidikan yang
dimaksud ialah bahwa sistem yang dimiliki oleh pendidikan tinggi tidak semata-mata
memberikan pengajaran formal kepada mahasiswa, tetapi juga nilai-nilai luhur sebuah institusi
pendidikan tinggi yang hendak ditanamkan kepada mahasiswanya agar mahasiswa dapat
mengikuti proses sosialisasi pendidikan di tempat dia menempuh pendidikan.Penelitian yang
dimaksud ialah bahwa pendidikan tinggi dituntut untuk menemukan sistem atau permasalahan
baru dalam masyarakat yang sekiranya pendidikan tinggi mampu untuk menemukan cara untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Yang ketiga ialah pengabdian, bagaimana pendidikan dan
penelitian tersebut berguna untuk masyarakat luas demi mencerdaskan kehidupan berbangsa
dan bernegara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 Negara Republik
Indonesia.Ketiga unsur tersebut ideal untuk diperkenalkan kepada mahasiswa tepatnya ketika
para calon mahasiswa berkegiatan di tempat tersebut pada waktu kegiatan orientasi.
Penamaan kampus dengan nama Gadjah Mada bukanlah sembarang alasan.
Keragaman yang ada dalam Universitas Gadjah Mada itu sendiri menunjukkan kerumitan
ragam yang ada di Negara kita, Indonesia. Semangat yang dibawa oleh Patih Gadjah Mada,
adalah semangat persatuan, semangat tidak memperdulikan kedaerahan, demi kesatuan yang
lebih besar di wilayah yang dikenal dengan sebutan Nusantara.
Penyebutan institusi Pendidikan Tinggi dengan Universitas, pun memiliki semangat yang
sama. Semangat Universitas, mesti digaungkan. Meskipun pada kampus Universitas Gadjah
Mada terdapat 18 Fakultas serta satu Sekolah Vokasi, bukan berarti semangat Universitas
hilang, kemudian Multiversitas muncul.

Semangat persatuan pula dimunculkan pada Pancasila yang maknanya begitu dalam bagi
Negara ini, Indonesia. Persatuan Indonesia yang menjadi sila ke-3 pada Pancasila merupakan
bukti kuat bahwa persatuan adalah kunci kemenangan bagi Negara Kepulauan ini.
b. Landasan sosiologis
Kondisi yang ada ketika masa orientasi dijalankan berbeda-beda di tiap institusi. Dan
pandangan tersebut ditangkap berbeda oleh tiap-tiap calon mahasiswa. Tiap institusi
pendidikan tinggi yang biasa melakukan orientasi mempunyai cara tersendiri dan biasanya
menjadi rahasia umum pandangan calon mahasiswa terhadap institusi pendidkan tinggi yang
akan mereka tempuh selanjutnya. Banyaknya isi yang beredar baik secara rahasisa umum
ataupun secara terbuka.Keras atau tidaknya suatu kegiatan orientasi ditanggapi berbeda-beda
secara psikologis oleh mahasiswa peserta orientasi menjadi faktor banyak tidaknya jumlah
peserta orientasi suatu institusi perguruan tinggi.
Keragaman yang ada di Universitas Gadjah Mada merupakan suatu karunia natural
yang luar biasa, dari itu pula terciptanya perbedaan karakter, perbedaan cara pandang, yang
apabila dikumpulkan muncul dua potensi besar; 1) saling menghancurkan, 2)saling
menguatkan. Keragaman ini dapat saling menghancurkan, sebab saling berbeda pandang dan
karakter berkumpul menjadi satu. Bukan tidak mungkin bertemu dua karakter yang saling
bertolak belakang untuk kemudian bertindak saling menguasai atau saling meniadakan
apabila berkumpul secara bebas, dan tidak memiliki aturan berkumpulnya dalam suatu forum.
Keragaman ini juga dapat saling menguatkan, apabila terdapat kedewasaan yang lugas dari
tiap pihak bahwa perbedaan adalah hal yang niscaya, terlebih dalam sebuah agenda besar
menyambut calon-calon intelektual muda yang baru saja bergabung bersama Universitas
Gadjah Mada. Tentu potensi yang diledakkan adalah potensi kedua, yaitu potensi untuk

saling menguatkan dengan keragaman yang ada. Universitas Gadjah Mada memenuhi syarat
keragaman dari bentuk Institusi (keragaman Fakultas), serta keragaman suku yang ada di
kampus Gadjah Mada. Keragaman yang kompleks ini akan berkumpul menjadi satu pada
kegiatan besar PPSMB Universitas.
Banyak elemen-elemen atau unsur-unsur yang terlibat di dalam orientasi mahasiswa
baru menjadikan perlu adanya pengaturan atau pembatasan agar pengaplikasian di lapangan
dapat berjalan secara sinergis, ideal dan transparan. Sehingga nantinya tercipta keadilan bagi
pelaku-pelaku di dalamnya. Orientasi bukan hanya sekedar penggojlogan atau tindakan usil
dari senior kepada mahasiswa baru namun ada nilai-nilai yang perlu ditanamkan di dalamnya.
Kesadaran sosial di kalangan mahasiswa tinggi dimana mereka menyadari betapa
pentingnya orientasi tingkat universitas. Orientasi tingkat universitas diharapkan mampu
membantu mahasiswa baru untuk mengenal lebih cepat baik lingkungan kampus maupun
lingkungan tempat tinggal. Selanjutnya fakta dilapangan juga menginginkan keterwakilan
lembaga fakultas dalam orientasi universitas. Berdasarkan fakta orientasi universitas masa
sebelumnya keterwakilan lembaga fakultas ini di rasa kurang. Padahal anggota orientasi
universitas nantinya lebih lanjut akan masuk ke fakultas dan lebih banyak mendalami ilmu di
lingkungan fakultas.
Kembali lagi kepada tujuan diadakannya orientasi tingkat universitas, maka guna
menjamin keadilan dan kepastian hukum perlu adanya lembaga yudisial khusus lingkup
orientasi tingkat universitas. Yang artinya ada pengawasan guna menegakkan pelanggaranpelanggaran yang terjadi nantinya.

BAB III

KONSIDERASI :

MENGINGAT:
1. Pasal 1 ayat 3 UUD 1945
2. UU No 12 Tahun 2011
3. PP No. 60 Tahun 1999
4. Ad/Art KM UGM
5. UU KM UGM No. 1 tahun 2014 tentang Susunan Kedudukan Organisasi

KETENTUAN UMUM
1. KM UGM adalah Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
2. SM KM UGM adalah Senat Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
3. BEM KM UGM adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
Univeritas Gadjah Mada.
4. PPSMB UGM adalah Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru Univeritas Gadjah
Mada.
5. KOMSUS (Komite Khusus) PPSMB UGM adalah pengawas PPSMB UGM yang
dibentuk oleh ketua Senat Mahasiswa KM UGM yang merupakan bagian dari
kepengawasan PPSMB UGM. Bertugas melaksanakan fungsi pengawasan terhadap
Steering Committee sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
6. Steering Committee (SC) PPSMB UGM adalah panitia PPSMB UGM yang bertugas
menyusun konsep dan membentuk OC PPSMB UGM dimana pembentukannya dengan
kesepaktan BEM KM UGM atas persetujuan Senat Mahasiswa KM UGM.
7. Organizing Committee (OC) PPSMB UGM adalah panitia PPSMB UGM yang dibentuk
oleh SC yang bertugas untuk melaksanakan PPSMB UGM sesuai dengan konsep
yang telah ditetapkan.
8. Peserta PPSMB UGM adalah mahasiswa baru Strata 1 dan Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada dan angkatan sebelumnya yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti
PPSMB UGM pada tahun tersebut.

MATERI POKOK YANG AKAN DIATUR


1. Bab , pasal , ayat
Belum adanya pengertian secara pasti dan belum ada sumber tertulis yang dapat
dijadikan acuan mengenai nilai-nilai ke-GadjahMada-an secara tertulis.

Menjadi landasan perubahan frasa nilai-nilai ke-Gadjah mada-an menjadi jati


diri jati diri Universitas Gadjah Mada, yang mengacu pada mengacu pada
statuta Universitas Gadjah Mada yang terdapat pada PP nomor 67 tahun 2013.
2. Bab , pasal , ayat
Perubahan Tugas dan Fungsi Komite Khusus
Komite Khusus merupakan badan yang fungsinya mengawasi pelaksanaan
PPSMB. Dalam pelaksanaan PPSMB tahun 2014, Komite khusus juga turut
mengawasi peserta. Hal tersebut dirasa kurang terstruktur dan sistematis,
disamping itu jumlah anggota senat yang juga terbatas akan menjadi kendala
apabila turut mengawasi peserta PPSMB secara langsung. Oleh karena itu
perubahan terkait tugas dan fungsi sangat diperlukan. Dalam hal ini senat
langsung mengawasi SC atau steering committee, adapun pengawasan peserta
langsung akan dilakukan oleh OC atau organizing committee.
3. Bab , pasal ,ayat
Urgensi keberadaan Mahkamah
Keberadaan mahkamah merupakan komponen yang bertugas mengadili setiap
permasalahan yang dilakukan oleh peserta PPSMB. Berkaca pada pelaksanaan
PPSMB tahun 2014, urgensi dari keberadaan Mahkamah dirasa tidak begitu
perlu. Mengingat pelanggaran-pelanggaran oleh peserta yang terjadi masih dapat
dikatagorikan sebagai pelanggaran ringan Kedua, sistem yang dijalankan sudah
tidak lagi sesuai karena pada tahun 2014 mahkamah memiliki wewenang untuk
mengadili peserta PPSMB

yg melanggar peraturan berat dan dicatat oleh

Komite Khusus, sedangkan pada tahun 2015 ini tugas Komite Khusus hanya
akan mengawasi SC saja.
4. Bab , pasal ,ayat
Proses Perekrutan Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana PPSMB UGM
Panita Pengarah atau steering committee terdiri dari perwakilan 18 fakultas dan 1
sekolah vokasi. Adapun mekanismenya adalah, SC terdiri dari perwakilan setiap

fakultas dan satu sekolah vokasi dengan dimaksudkan agar proses koordinasi dan
komunikasi antar penyelenggara PPSMB fakultas dan universitas dapat berjalan
lancar. Perekomendasian calon SC dari masing-masing fakultas dan satu sekolah
vokasi dilakukan oleh setiap lembaga eksekutif di tiap-tiap fakultas yang
bersangkutan agar calon SC tersebut dapat menjadi perwakilan yang representatif
dari fakultasnya dan sekolah vokasi.
5. Bab , pasal ,ayat
Kelulusan Peserta PPSMB
Peran SC dan OC adalah sebagai panita pengarah dan pantia pelaksana PPSMB
saja. Terkait dengan penentuan lulus tidaknya peserta PPSMB, ditentukan oleh
pihak Dirmawa. Adapun SC dan OC tidak berperan dan berhak menentukan
lulus tidaknya PPSMB bagi mahasiswa baru. Peran sc dan oc terbatas pada
pemberian rekomendasi brdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan oleh
pihak Dirmawa.

KETENTUAN PENUTUP
Hal-hal yang bersifat teknis tentang pelaksanaan PPSMB UGM diatur lebih lanjut dalam
tata tertib PPSMB UGM. Tata tertib PPSMB UGM meliputi, Tata tertib Badan Kepengawasan;
Tata tertib Badan Peradilan; Tata tertib Panitian; Tata tertib Kelengkapan; Tata tertib Peserta.
Tata tertib PPSMB UGM bersifat mengikat elemen yang terkait. Hal-hal yang belum diatur
dalam Undang-undang ini akan ditentukan kemudian secara bersama-sama oleh SM KM
UGM dan Presiden BEM KM UGM.

Anda mungkin juga menyukai