Anda di halaman 1dari 36

PROTEKSI SISTEM TENGA LISTRIK

Pidelis S Purba
5103331026
Program Studi Pend. Teknik Elektro
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan

Abstrak
Sistemproteksitenagalistrikpadaumumnyaterdiridaribeberapakomponenyangdi
rancanguntukmengidentifikasikondisisistemtenagalistrikdanbekerjaberdasarkaninformasi
yang diperoleh dari sistem tersebut seperti arus, tegangan atau sudut fasa antara keduanya.
Informasi yang diperoleh dari sistem tenaga listrik akan digunakan untuk membandingkan
besarannyadenganbesaranambangbatas(thresholdsetting)padaperalatan
proteksi.Apabilabesaranyangdiperolehdarisistemmelebihi setting ambangbatasperalatan
proteksi, maka sistem proteksi akan bekerja untuk mengamankan kondisi tersebut. Peralatan
proteksipadaumumnyaterdiridaribeberapaelemenyangdirancanguntukmengamatikondisi
sistemdanmelakukansuatutindakanberdasarkankondisisistem

BABI
PENDAHULUAN

A.LatarBelakang
Proteksitransmisitenagalistriksangatpentingdalamprosespenyalurandayadarisatu
tempatketempatyanglain.Inidikarenakanprinsipdalamtransmisitenagalistrikyangbaik
salahsatunyaadalahamanselainandaldanekonomis.Proteksitenagalistrikmerupakanbagian
yangmenjaminbahwadalamtransmisitenagalisrikdapatdikatakanaman.Dapatdikatakan

aman karena dalam transmisi tenaga listrik akan diberikan suatu alat yang berfungsi untuk
mengamankan transmisi dari gangguan bahkan mengamankan manusia dari bahaya yang
ditimbulkanolehpemindahandayalistrikdarisuatutempatketempatyanglain.
Proteksi transmisi tenaga listrik sangat diperlukan dalam transmisi tenaga listrik. Dengan
proteksiyangbagus,makatransmisitidakakanrusakketikaadasebuahgangguanyangbersifat
sementara. Jika proteksi transmisi tenaga listrik baik, maka nilai ekonomis dapat diperoleh
karena jika dalam suatu transmisi terjadi gangguan, maka kerusakan peralatan tidak dapat
menyebarkeperalatanyanglaindikarenakanadasebuahproteksitransmisi.Nilaiekonomisdan
aman dapat dipadukan menjadi nilai andal. Andal yang dimaksud disini adalah tidak
membahayakanmanusiayangberadadisekitartransmisitenagalistriksehinggamanusiayang
beradadisekitartransmisiinitidakmengalamigangguankesehatanmaupungangguanmaterial.
Pembuatan karya tulis ini berdasarkan tugas mata kuliah konsentrasi yaitu sistem
proteksi.Selainuntukmemenuhitugasmatakuliahtersebut,
B.Rumusanmasalah
Dalamkaryatulisinisayaakanmembahasbeberapapermasalasahan.Diantaranyaadalah
:
1.ApakahPengertianProteksiTransmisiTenagaListrik?
2.Apasajayangtermasukdalamalatproteksitenagalistrik?
3.Bagaimanaproteksitransmisitenagalistrikitubekerja?
4.Dimanakahproteksitransmisitenagalistrikditerapkan?
C.BatasanMasalah
Mengingatpermasalahandalamgangguanpadasistemtenagalistriksangatluasmaka
penulisanmakalahiniakandibatasipadapengertianproteksitransmisitenagalistrik,bagaimana
proteksitersebutbekerja,dimanaletakporteksitersebut,danapasajaalatnya.
D.Tujuan

Tujuanpenyusunkaryatulisiniyangpertamaadalahuntukmemenuhitungasmatakuliah
sistemproteksisistemtenagalistrik.Yangkeduaadalahagarparapenyusunmendapatkanilmu
dankompetensiyanglebihdalamhalproteksi,terutamaproteksitransmisitenagalistrik.Yang
ketigaadalahagarkaryatulisinidapatdijadikansumberreferensiolehparapembacasebagai
dasarpemikiranuntukdikembangkanatauuntukdilengkapi.
E.Manfaat
Manfaatyangdiperolehsetelah membacakarya tulis iniadalahpembacamengetauhi
proteksitransmistenagalistrikyangdigunakanpadaumumnya,bagaimanaproteksitersebutbisa
bekerja, penerapannya dibagian sebelah mana, dan macam alat pengaman transmisi tenaga
listrik.

BABII
PEMBAHASAN

1.PengertianProteksiTransmisiTenagaListrik

Gambar1.Gambarjaringansistemtenagalistrik
Pengertianproteksitransmisitenagalistrikadalahadalahproteksiyangdipasangpada
peralatanperalatanlistrikpadasuatutransmisitenagalistriksehinggaprosespenyalurantenaga
listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik
(substationdistribution)dapatdisalurkansampaipadakonsumerpenggunalistrikdenganaman.
Proteksi transmisi tenaga listrik diterapkan pada transmisi tenaga listrik agar jika terjadi
gangguan peralatan yang berhubungan dengan transmisi tenaga listrik tidak mengalami
kerusakan.Inijugatermasuksaatterjadiperawatandalamkondisimenyala.Jikaproteksibekerja
denganbaik,makapekerjadapatmelakukanpemeliharaantransmisitenagalistrikdalamkondisi
bertegangan. Jika saat melakukan pemeliharaan tersebut terjadi gangguan, maka pengaman
pengamanyangterpasanghaurusbekerjademimengamankansistemdanmanusiayangsedang
melaukukanperawatan.
Tujuandarisistemproteksiadalah

untukmengidentifikasigangguan,memisahkanbagianinstalasiyangterganggudari
bagianlainyangmasihnormaldansekaligusmengamankaninstalasidarikerusakan
ataukerugianyanglebihbesar,sertamemberikaninformasi/tandabahwatelahterjadi
gangguan,yangpadaumumnyadiikutidenganmembukanyaPMT.

PemutusTenaga(PMT)untukmemisahkan/menghubungkansatubagianinstalasi
denganbagianinstalasilain,baikinstalasidalamkeadaannormalmaupundalamkeadaan
terganggu.BatasdaribagianbagianinstalasitersebutdapatterdiridarisatuPMTatau
lebihSedangkanuntuksyaratyangharusdimilikiolehsebuahsistemproteksiadalah
Sensitif:yaitumampumerasakangangguansekecilapapun

1.

Andal:yaituakanbekerjabiladiperlukan(dependability)dantidakakanbekerja
bilatidakdiperlukan(security).

2. Selektif:yaitumampumemisahkanjaringanyangterganggusaja.
3.

Cepat:yaitumampubekerjasecepatcepatnya

Proteksiiniberbedadenganpengaman.Jikapengamansuatusistemberartisystem
tersebuttidakmerasakangangguansekalipun.Sedangkanproteksiataupengamansistem,
sistemmerasakangangguantersebutnamundalamwaktuyangsangantsingkatdapat
diamankan.Sehinggasistemtidakmengalamikerusakanakibatgangguanyangterlalu
lama.Gangguanpadatransmisitenagalistrikdapatberupa:
1.

GANGGUANSISTEM

Gangguansistemadalahgangguanyangterjadidisistemtenagalistrikseperti
pada transformator, reaktor, kapasitor, busbar, SUTT, SKTT, SUTET dan lain
sebagainya. Gangguan sistem dapat dikelompokkan sebagai gangguan permanen dan
gangguantemporer.
2. GANGGUANNONSISTEM
Gangguannonsistemadalahgangguanbukanpadasistem,jenisnyaantaralain
kerusakankomponenrelai,kabelkontrolterhubungsingkatdaninterferensi/induksi
padakabelkontrol.
Danuntukjenistipegangguanpadasistemproteksiterdiridari

GangguanFasa
Terhubungnyaduafasaataulebih,secaralangsungatautidak.Meliputigangguan
hubungsingkatduafasadantigafasa.Hubungsingkatditandaidengan:
Turunnyategangansistemjaringan.
Kenaikanarusdalamwaktuyangsangatpendek
GangguanTanah
Terhubungnya satu fasa atau lebih dengan tanah, secara langsung atau tidak
langsung.(tiang,badantrafo,selubungtimahkabel).

2.RelayProteksi

Gambar2.Skemadiagramrelayproteksi

ELEMENPEMBANDING
Elemeniniberfungsimenerimabesaransetelahterlebihdahulubesaranitu
diterimaolehelemenpenginderauntukmembandingkanbesaranlistrikpadasaat
keadaannormaldenganbesaranaruskerjarelai.

ELEMENPENGINDERA
Elemen ini berfungsi untukmerasakan besaranbesaran listrik,seperti arus,
tegangan,frekuensi,dansebagainyatergantungrelaiyangdipergunakan.
Pada bagian ini besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya,apakah
keadaanyangdiproteksiitumendapatkangangguanataudalamkeadaannormal,
untukselanjutnyabesarantersebutdikirimkankeelemenpembanding.
ELEMENPENGUKUR
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada
besaranukurnyadanakansegeramemberikanisyaratuntukmembukaPMTatau
memberikansinyal.
RelayadalahSebuahalatyangbertugasmenerima/mendeteksibesarantertentu
untukkemudianmengeluarkanperintahsebagaitanggapan(respons)atasbesaranyang
dideteksinya.
Berdasarkancaramendeteksibesaran:
a)RelayPrimer;besaranyangdideteksimisalnyaarus,dideteksisecaralangsung.
b) Relay Sekunder; besaran yang dideteksi, melalui alatalat bantu misalnya trafo
arus/trafotegangan
KonstruksiRelayterdiridariduabagianutamayaitukumparanmagnitdankumparan
induksi


3.JenisjenisRelay

a)RelayArusLebih
MerupakanrelePengamanyangbekerjakarenaadanyabesaranarusdan
terpasang pada Jaringan Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada
pengaman Transformator tenaga. Rele ini berfungsi untuk mengamankan
peralatanlistrikakibatadanyagangguanphasaphasa.
JenisRelayArusLebih:
3.

Relayinvers;waktukerjanyatergantungkepadabesarnyaarushubungsingkat,
makinbesarmakincepat.Padakoordinasiantararelayrelayinversberlaku
koordinasiarusdanwaktusekaligus.

4. RelayCepat;digunakandalamkombinasidenganrelaydefinit/inversapabila
diperlukanwaktukerjayanglebihcepatmisalnyajikaterjadigangguandengan
arushubungsingkatbesar.

5. RelayDefinit;bekerjanyatidaktergantungkepadabesarnyaarushubungsingkat
yangmelaluinya.Waktukerjanyadiseteltertentudanbiasanyadikoordinasikan
denganwaktukerjapengamandidepandandibelakangnya.


Gambar3.Bentukfisikdarirelayaruslebih
b)RelayDiffrensial
RelayDifferensialpadaprinsipnyaadalahsamasajadenganrelayaruslebihhanyasajalebih
pekakarenaharusbekerjaterhadaparusyangkecil.Perbedaandenganrelayaruslebihterletak
padarangkaianlistrikyangbertugasmendeteksiarus.

Gambar4.Skemadanbentukfisikrelaydiffrensial
c.Relaigangguantanahterbatas
Rele Gangguan Tanah Terbatas ini berfungsi untukmengamankan transformator terhadap
tanahdidalamdaerahpengamantransformatorkhususnyauntukgangguandidekattitiknetral
yangtidakdapatdirasakanolehRELEdifferential,yangdisambungkeinstalasitrafoarus(CT)
dikeduasisi.

Gambar5.SinglediagramReleGangguanTanahTerbatas
d.RelaiBucholtz
ReleBucholtz berfungsiuntukmendeteksiadanyagasyangditimbulkanolehloncatan
(bunga)apidanpemanasansetempatdalamminyaktransformator.Penggunaanreledeteksigas
(Bucholtz)padaTransformatorterendamminyakyaituuntukmengamankantransformatoryang
didasarkanpadagangguanTransformatorseperti:arcing,partialdischarge,overheatingyang
umumnyamenghasilkangas.

e.Relaijansen

Gambar6.BentukfisikdarirelaiBucholtz

Relai Jansen berfungsi untuk mengamankan pengubah tap (tap changer) dari
transformator.

Tapchangeradalahalatyangterpasangpadatrafo,berfungsiuntukmengaturtegangan
keluaran(sekunder)akibatbebanmaupunvariasiteganganpadasistemmasukannya
(input).
Tapchangerumumnyadipasangpadaruangterpisahdenganruanguntuktempat
kumparan,dimaksudkanagarminyaktapchangertidakbercampurdenganminyaktangki
utama.
Untukmengamankanruangdiverterswitchapabilaterjadigangguanpadasistemtap
changer,digunakanpengamanyangbiasadisebut:RELEJANSEN(bucholznyaTap
changer).
JenisdantiperelejansenbermacammacambergantungpadamerkTrafo:misalnyaRS
1000,LF15,LF30.
Relejansendipasangantaratangkitapchangerdengankonservatorminyaktapchanger.

Gambar7.BentukfisikdarirelaiJensen

F.Relaizerosequenzecurrent
Konstruksidanprinsifkerjanyaadalahsepertirelayaruslebih,hanyarangkaianarusnya
yangbertugasmendeteksiaruszerosequenzeyangberbeda.Jugakarenaaruszerosequenzeini
ordenyalebihkecilmakarelayaruszerosequenzeinijugaharuslebihpekadarirelaiaruslebih.

DalamkeadaannormalmakaarusdalamsetiapfasaI R,IS,danITsamabesarnya(Simetris)
masingmasingberbedafasa1200, sehinggaarusmelewatikumparanZo=0.tetapiapabilaada
gangguan hubung tanah maka keadaan arus setiap fasa tidak simetris lagi dan mengalirkan
komponenarusurutannollewatkumparanZosehinggarelaiaruszeroSequenzebekerja.

Gambar8.Rangkaianarusrelaizerosequenceccureentdandiagramvektornya
G.Relaitekanlebih
Rele Tekanan Lebih ini berfungsi mengamankan tekanan lebih pada transformator,
dipasangpadatransformatortenagadanbekerjadenganmenggunakanmembrane.Tekananlebih
terjadikarenaadanyaflashoveratauhubungsingkatyangtimbulpadabelitantransformator
tenaga yang terendam minyak, lalu berakibat decomposisi dan evaporasi minyak, sehingga
menimbulkantekananlebihpadatangkitransformator.

Gambar9.Bentukfisikdarirelaitekanlebih
H.RelaiImpedansi
Relay impedansi disebut juga relay jarak atau impedance relay atau Distance
relay. Disebutrelayimpedansikarenamendeteksiimpedansitapidisebutrelayjarakkarena
bersifatmengukurjarak.Releinimempunyaibeberapakaraktristiksepertimho,quadralateral,
reaktans,dll.Sebagaiunitproteksirelaiinidilengkapidenganpolateleproteksisepertiputt,pott
danblocking.Jikatidakterdapatteleproteksimakareleiniberupastepdistancesaja

I.DirectionalComparisonRelay.

Relaipenghantaryangprinsipkerjanyamembandingkanarahgangguan,jikakeduarelaipada
penghantarmerasakangangguandidepannyamakarelaiakanbekerja.Carakerjanyaadayang
menggunakandirectionalimpedans,directionalcurrentdansuperimposed

Gambar11.Gambarsinglelinediagramdirectionalcomparisonrelai

J.Relaihubungtanah(GFR)
RelehubungtanahmerupakanrelePengamanyangbekerjakarenaadanyabesaranarus
dan terpasang pada jaringan Tegangan tinggi,Tegangan menengah juga pada pengaman
Transformatortenaga.

Gambar12.DiagramPengamanaruslebihdengan3OCR+GFR
K.CircuitBreaker(CB)

Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang berguna untuk
memutuskandanmenghubungkanrangkaianlistrikdalamkondisiterhubungkebebansecara
langsung dan aman, baik pada kondisi normal maupun saat terdapat gangguan. Berdasarkan
mediapemutuslistrik/pemadambungaapi,terdapatempatjenisCBsbb:
1.AirCircuitBreaker(ACB),menggunakanmediaberupaudara.
2.VacuumCircuitBreaker(VCB),menggunakanmediaberupavakum.
3.GasCircuitBreaker(GCB),menggunakanmediaberupagasSF6.
4.OilCircuitBreaker(OCB),menggunakanmediaberupaminyak.
Berikutiniadalahsyaratsyaratyangharusdipenuhiolehsuatuperalatanuntukmenjadipemutus
daya:
a.Mampumenyalurkanarusmaksimumsistemsecarakontinu.
b.Mampumemutuskanataumenutupjaringandalamkeadaanberbebanataupundalamkeadaan
hubungsingkattanpamenimbulkankerusakanpadapemutusdayaitusendiri.
c.Mampumemutuskanarushubungsingkatdengankecepatantinggi.
L.RelaySuhu
Relayinidigunakanuntukmengamankantransformatordarikerusakanakibatadanya
suhuyangberlebihan.Ada2macamrelaysuhupadatransformator,yaitu:
a.RelaySuhuMinyak
Relayinidilengkapidengansensoryangdipasangpadaminyakisolasitransformator.
Padasaattransformatorbekerjamemindahkandayadarisisiprimerkesisisekunder,makaakan
timbul panas pada minyak isolasi, akibat rugi daya maupun adanya gangguan pada
transformator.
b.RelaySuhuKumparan
Relayinihampirsamadenganrelaysuhuminyak.Perbedaannyaterletakpadasensornya.
Sensorrelaysuhukumparanberupaelemenpemanasyangdialiriarusdaritransformatorarus
yangdipasangpadakumparankumparantransformator.

Gambar13.Rangakaianrelaisuhu
BABIII
PENUTUP
KESIMPULAN
Proteksitransmisitenagalistrikadalahadalahproteksiyangdipasangpadaperalatanperalatan
listrikpadasuatutransmisitenagalistriksehinggaprosespenyalurantenagalistrikdaritempat
pembangkittenagalistrik(PowerPlant)hinggaSalurandistribusilistrik(substationdistribution)
dapatdisalurkansampaipadakonsumerpenggunalistrikdenganaman.
RelayadalahSebuahalatyangbertugasmenerima/mendeteksibesarantertentuuntukkemudian
mengeluarkanperintahsebagaitanggapan(respons)atasbesaranyangdideteksinya.
DAFTARPUSTAKA
ABB.2007.ANSI/IECthreephaserecloserOVRhttp://www.abb.comDownload16th
November2007
Arismunandar,AdanKuwahara,S.1972. TeknikTenagaListrik,jilidIIIgarduinduk.Jakarta:
PT.PradnyaParamita

Diposkan oleh Unimed di 05.47 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

APLIKASI TEKNOLOGI SIMULASI RELE DIFFERENSIAL DAN RELE


BUCHOLZ PADA SISTEM PENGAMAN TRANSFORMATOR 3 PHASA

APLIKASI TEKNOLOGI SIMULASI RELE DIFFERENSIAL DAN RELE


BUCHOLZ PADA SISTEM PENGAMAN TRANSFORMATOR 3 PHASA
Pidelis S Purba
5103331026
Program Studi Pend. Teknik Elektro
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
Abstrak
Sebuah transformator daya yang digunakan untuk mengatur level tegangan yang terdapat pada
gardu induk seringkali mengalami beberapa gangguan. Baik gangguan yang disebabkan oleh
transformator itu sendiri maupun dari sistem yang dapat merusak atau mengganggu kerja
transformator, maupun merusak atau mengganggu sistem pada gardu induk. Tujuan teknologi
simulasi ini adalah membuat sistem pengaman pada transformator dengan memanfaatkan alat

bantu berupa rele Differensial. Alat ini merupakan pengaman utama (main protection) dari trafo,
dengan sifat selektif dan reaksi cepat terhadap adanya gangguan. Rele Bucholz sebagai saklar
pengatur untuk memberikan sinyal kepada triping coil agar dapat mematikan CB (Circuit
Breaker). Hasil pengaturan rele differensial terhadap arus gangguan pada trafo 3phase untuk
F1(sisi incoming trafo) dan F2 (sisi outgoing trafo) akan tampak perbandingannya dengan
gangguan saat terjadi tegangan rendah (9.5411kA). Rele Bucholz memanfaatkan gas yang
dihasilkan oleh minyak transformator akan muncul apabila terjadi over heating oleh kumparan
transfomator. Apabila minyak transformator terlalu sering mengalami over heating akan
mengurangi tingkat isolasi pengaman trafo.
Kata-kata kunci: rele differensial, rele bucholz, transformator

1. PENDAHULUAN
Gardu induk sebagai pensuplai tenaga listrik ke gardu-gardu distribusi mempunyai
peranan penting dalam sistem kelistrikan di Indonesia. Dari gardu induk ini berfungsi sebagai
penurun tegangan dari tegangan tinggi menjadi tegangan menengah atau tegangan rendah, alat
untuk fungsi tersebut adalah transformator daya. Listrik umumnya dibangkitkan dengan
pembangkit AC disebut alternator pada pembangkit daya termal, air atau nuklir pada 50 atau
60 siklus per detik. Biasanya listrik dibangkitkan pada sekitar 9 hingga 13 KV di terminal
pembangkitnya. Daya yang dihasilkan oleh satu pembangkit (dikenal juga dengan istilah UNIT)
berada pada kisaran 67,5 MW, 110 MW, 220 MW, 500 MW, dan ada juga yang mencapai 1000
MW atau lebih. Daya yang dihasilkan disalurkan ke pengguna melalui jaringan transmisi dan
distribusi, yang terdiri dari trafo, jalur transmisi dan peralatan kontrol.

Gambar 1. Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi Daya Listrik


Selanjutnya pemakaian tegangan pada untuk konsumen yang tidak terkontrol dengan
batas-batas toleransi yang diijinkan akan mengganggu dan merusak peralatan konsumen.
Perubahan tegangan pada dasarnya disebabkan oleh adanya hubungan antara tegangan dan daya
reaktif. Sebuah transformator daya yang digunakan untuk mengatur level tegangan yang terdapat
pada Gardu Induk seringkali mengalami beberapa gangguan. Hal ini menyebabkan klasifikasi
gangguan

antara

gardu

induk

dengan

transformator

yaitu

antara

lain:

1).

Gangguan

internal

2).

Gangguan

eksternal

Gangguan internal dapat berupa gangguan yang disebabkan oleh transformator itu sendiri yang
kemudian dapat merusak atau mengganggu sistem pada gardu induk.
Sedangkan gangguan eksternal dapat berupa gangguan yang disebabkan oleh sistem yang
dapat merusak atau mengganggu kerja transformator. Dari gangguan-gangguan tersebut diatas
diperlukan adanya tindakan pengamanan (proteksi) pada transformator. Sistem pengamanan
(proteksi) pada tarfo Gardu Induk biasanya dilakukan dengan memanfaatkan peralatan Bucholz
Relay dan Differential Relay. Bucholz Relay beroperasi berdasarkan tinggi rendahnya level
minyak pada sebuah transformator yang mengalami gangguan. Misalnya hubung singkat dalam
kumparan, maka akan menimbulkan gas. Gas yang terbentuk akan berkumpul dalam rele pada
saat perjalanan menuju tangki konservator, sehingga level minyak dalam rele turun dan akan
mengerjakan kontak alarm (kontak pelampung atas). Sebaliknya bila level minyak transformator
turun secara perlahan-lahan akibat dari suatu kebocoran, maka pelampung atas akan memberikan
sinyal alarm dan bila penurunan minyak tersebut terus berlanjut, maka pelampung bawah akan
memberikan sinyal trip.

Sedangkan Differensial Relay merupakan rele pengaman utama (main protection) dari
trafo, yang memiliki sifat selektif sehingga tidak perlu dikoordinir oleh rele yang lain, sifat lain
yang dimiliki oleh rele differensial adalah reaksi terhadap gangguan yang sangat cepat .
Pemakaian fungsi kerja kedua relay tersebut antara lain untuk mengatur system proteksi pada
sebuah trafo yang mengalami ketidakseimbangan arus dan tegangan diluar kondosi kerja
normal . Pada penulisan ini masalah dibatasi hanya pada
1) Perencanaan dan desain simulasi dari sistem pengaman transformator dengan memanfaatkan
Differential dan Bucholz relay.
2) Perencanaan tranduser dan rangkaian pengkondisi sinyal dengan memanfaatkan pengubah data
suhu ke bentuk tegangan analog dari trafo arus yang dikontrol dengan mikrokontroler AT89C51.
3) Menganalisa hasil dari keluaran gangguan arus sekunder trafo yang sesuai dengan angka
transformasinya dari pemanfaatan Defferential dan Bucholz relay.

2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam teori listrik dikenal adanya besaran dan satuan listrik yaitu: Tegangan Listrik
(beda potensial antara dua penghantar yang bermuatan listrik dalam Volt), sedangkan arus listrik
(muatan lsitrik yang mengalir pada suatu penghantar dari yang berpotensial tinggi ke rendah
dalam Ampere), Frekuensi (banyaknya siklus atau periode gelombang berjalan arus listrik Bolakbalik selama satu detik dalam Hertz), Hambatan/ tahanan hal-hal yang dapat menghambat proses
mengalirnya arus listrik dalam Ohm). Daya Listrik (Daya semu dalam va, Daya nyata/aktif
dalam watt, Daya reatif dalam var), Beban Listrik (Beban Resistif contoh lampu pijar, Beban
induktif contoh transformator, motor listrik, Beban kapasitif contoh kapasitor). dari ketiga Daya
tersebut terdapat suatu hubungan yang dapat ditunjukkan pada Gambar

Gambar 2. Segi Tiga Daya


Perbandingan antara besar daya aktif dengan daya semu disebut faktor daya (cos ),
adalah sudut yang dibentuk antara daya aktif dan daya semu. Faktor daya ini terjadi karena
adanya pergeseran fasa yang disebabkan oleh adanya beban induktif/kumparan dan atau beban
kapasitif. Dalam teori listrik arus bolak-balik penjumlahan daya dilakukan secara vektoris, yang
dibentuk vektornya merupakan segitiga siku-siku, yang dikenal dengan segitiga daya. Sudut
merupakan sudut pergeseran fasa, semakin besar sudutnya, semakin besar Daya Semu (S), dan
semakin besar pula Daya Reaktif (Q), sehingga faktor dayanya (cos)semakin kecil. Daya reaktif
adalah daya yang hilang, atau daya rugi-rugi sehingga semakin besar sudutnya atau semakin
kecil faktor dayanya maka rugi-ruginya semakin besar.
(1)

2.1. Sistem Distribusi Daya Listrik


Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang terpadu oleh hubungan-hubungan
peralatan dan komponen listrik seperti: generator, transformator, jaringan tenaga listrik dan
beban-beban listrik atau pelanggan. Pendistribusian tenaga listrik adalah bagian dari suatu proses
sistem tenaga listrik yang secara garis besar dapt dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1) Proses produksi di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik (PLTA, PLTG, PLTU)
2) Proses penyaluran daya/transmisi dengan tegangan tinggi (30, 70, 150, 500 KV) dari pusat-pusat
pembangkit ke gardu-gardu induk.
3) Proses pendistribusian tenaga listrik dengan tegangan menengah/melalui

jaringan Distribusi

primer (misal 11 atau 20 KV) dan tegangan rendah/jaringan distribusi sekunder (110, 220, 380
V).

Jaringan distribusi adalah semua bagian dari suatu sistem yang menunjang
pendistribusian tenaga listrik yang berasal dari gardu-gardu induk. Sedangkan komponenkomponen jaringan distribusi adalah Jaringan distribusi primer (suatu jaringan dengan system 20
KV), gardu distribusi (suatu sistem dengan peralatan utama trafo untuk menurunkan tagangan),
jaringan Distribusi sekunder (suatu jaringan dengan system tegangan 110 V, 220 V, 380 V).
Klasifikasi jaringan distribusi menurut strukturnya antara lain:
1) Struktur jaringan radial
2) Struktur jaringan loop
3) Struktur jaringan spindel
2.2. Teori Dasar Trafo
Transformator merupakan suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak balik dari
suatu rangkain ke rangkaian lainnya secara induksi magnetik. Dalam sistem tenaga listrik, trafo
digunakan untuk memindahkan energi dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya
tanpa mengubah frekuensinya. Biasanya dapat menaikkan atau menurunkan tegangan maupun
arus, sehingga memungkinkan transmisi ekstra tinggi.
2.2.1. Konstruksi Konstruksi trafo secara umum terdiri dari:
a) Inti yang terbuat dari lembaran-lembaran plat besi lunak atau baja silikon yang diklem jadi satu.
b) Belitan dibuat dari tembaga yang cara membelitkan pada inti dapat konsentris maupun spiral.
c) Sistem pendingan pada trafo-trafo dengan daya yang cukup besar.
2.2.2. Jenis Trafo Berdasarkan Letak Kumparan
1) Core type (jenis inti) yakni kumparan mengelilingi inti.
2) Shell type (jenis cangkang) yakni inti mengelilingi belitan
2.2.3. Pemodelan Trafo Daya
Pemodelan sebuah trafo daya meliputi varibel yang berhubungan dengan sisi elektrikal
dan magnetic. Pada Gambar 3, ditampilkan hubungan geometris dari trafo terhadap bahan inti
magneticnya

Gambar 3. Penampang Lintang Lilitan

2.2.4.TransformatorDaya

Transformator daya (tenaga) merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya
dengan kopling elektromagnetis. Transformator daya dapat digunakan untuk menaikkan
tegangan yaitu dari pusat pembangkit, dari tegangan keluaran generator ke tegangan transmisi
yang dapat berupa tegangan tinggi atau ekstra tinggi, atau untuk menurunkan tegangan dari
tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi, atau dari tegangan tinggi ke tegangan menengah pada

GI dan dari tegangan menengah ke tegangan rendah pada jaringan distribusi. Pada transformator
daya terdapat elemen pendukung antara lain:
a) Inti Besi
b) Kumparan Transformator
c) Bushing
d) Tangki Transformator
e) Minyak Transformator
2.2.5. Transformator Arus
Transformator arus digunakan untuk menurunkan besar arus dengan perbandingan yang
diketahui dan arus yang telah diperkecil ini digunakan untuk pengukuran, sehingga tidak akan
merusak alat ukur (amperemeter).Dalam pemakaiannya, transformator arus memiliki beberapa
macam hubungan. Misalnya hubungan bintang, transformator arus diletakkan pada masingmasing phasa dengan sekunder transformator arus untuk mendeteksi arus gangguan. Arus
sekunder sephasa dengan arus primer. Hubungan tersebut tampak pada gambar 4 di bawah ini.

Gambar 4. Transformator Arus Hubungan Bintang


2.3. Rele Pengaman
Rele merupakan salah satu dari perangkat proteksi pada sistem tenaga listrik
selain PMT (pemutus tenaga), transformator arus (CT), transformator tegangan (PT), baterai dan
pengawatan (kabel kontrol). Jika terjadi gangguan atau kondisi kerja abnormal, maka rele akan
merasakan gangguan tersebut dan akan segera melakukan pemutusan atau penutupan pelayanan
penyaluran setiap elemen sistem tenaga listrik, sehingga peralatan pada sistem dapat dilindungi

dari kerusakan ataupun mengurangi kerusakan yang terjadi pada peralatan. Bentuk hubungan
dari suatu rele pengaman tampak pada Gambar

Gambar 5. Diagram Blok Relay Pengaman


2.3.1. Rele Bucholz
Selama transformator beroperasi normal, rele akan terisi penuh dengan minyak.
Pelampung akan berada pada posisi awal. Bila terjadi gangguan yang kecil di dalam tangki
transformator, misalnya hubung singkat dalam kumparan, maka akan menimbulkan gas. Gas
yang terbentuk akan berkumpul dalam rele pada saat perjalanan menuju tangki konservator,
sehingga level minyak dalam rele turun dan akan mengerjakan kontak alarm (kontak pelampung
atas). Bila level minyak transformator turun secara perlahan-lahan akibat dari suatu kebocoran,
maka pelampung atas akan memberikan sinyal alarm dan bila penurunan minyak tersebut terus
berlanjut, maka pelampung bawah akan memberikan sinyal trip. Bila terjadi busur api yang
besar, kerusakan minyak akan terjadi dengan cepat dan timbul surya tekanan pada minyak yang
bergerak melalui pipa menuju ke relay Bocholz kondisi kerja rele tampak pada Gambar. Pada
kecepatan aliran tertentu, pelampung bawah akan menutup kontak untuk trip.

Gambar 6. Bentuk Rele Bucholz


2.3.2. Rele Differential
Rele Differensial yang tampak pada Gambar merupakan rele pengaman utama
(main protection) dari trafo, karena rele pengaman memiliki sifat selektif sehingga tidak perlu
dikoordinir oleh rele yang lain, sifat lain yang dimiliki oleh rele differensial adalah reaksi
terhadap gangguan yang sangat cepat.
2.3.3 Karakteristik Beban
Sifat umum beban, karakteristiknya ditentukan oleh faktor kebutuhan beban
maksimum (demand factor), faktor beban (load factor) dan faktor diversitas. Dalam praktek
listrik diperjual belikan berdasarkan kebutuhan yang dalam kenyataan kebutuhan rata-rata yang
tercatat pada periode tertentu biasanya 15, 30, 60 menit. Periode 30 menit sering disarankan
karena tidak ada denda yang besar untuk kelalaian puncak untuk waktu yang pendek dan adanya
bermacam-macam konstanta waktu pemanasan peralatan listrik seperti misalnya motor listrik.
Kebutuhan maksimum/beban puncak suatu instalasi/sistem biasanya dinyatakan sebagai harga
terbesar tingkat kebutuhan 30 menit pada periode tertentu. Faktor Beban adalah jumlah satuan
yang dipakai pada suatu periode yang ditentukan dibagi kebutuhan maksimum dikali jam pada
periode

yang

sama.

2.4. Perhitungan CT
Pada perhitungan CT dimisalkan pemakaian transformator tiga fasa 20 MVA
dengan tegangan primer 70 KV dan tegangan sekunder 20 KV. Untuk menentukan arus tegangan
tinggi maupun rendah menggunkan persamaan (2) dan (3), sehinggga persamaannya sebagai
berikut :
Arus tegangan tinggi =

(2)

Arus tegangan rendah =

(3)

2.4.1. Arus Hubung Singkat


Kuantitas bersama-sama antara ampere dan ohm sering juga dinyatakan sebagai
persentase atau per unit dari suatu nilai dasar atau referensi yang ditentukan untuk masingmasing. Definisi nilai per unit untuk suatu kuantitas adalah perbandingan kuantitas tersebut
terhadap nilai dasar yang dinyatakan dalam desimal. Perbandingan (ratio) dalam persentase
adalah 100 kali nilai dalam per unit. Untuk hubungan tegangan, arus kilovolt ampere dan
impedansi karena digunakan untuk menentukan nilai dasar kuantitas Impedansi dasar adalah
impedansi yang akan menimbulkan jatuh tegangan padanya sendiri sebesar tegangan dasar jika
arus yang mengalirinya sama dengan arus dasar.
Per unit =
Arus dasar=
Impedansi dasar =
Persamaan diatas digunakan untuk satu fasa, sedangkan untuk tiga fasa adalah :
Impedansi dasar =
2.5. Tranduser
Untuk mengetahui besarnya arus yang melewati saluran digunakan transformator arus (CT),
pemakaian tranduser untuk mendeteksi besarnya arus yang ada pada sekunder transformator
arus, maka arus pada sisi sekunder transformator arus diubah menjadi menjadi tegangan. Untuk
mengubah arus ke dalam tegangan pada sisi sekunder transformator dipasang resistor secara
pararel, kemudian dioda dipasang secara seri untuk menghasilkan penyearah setengah
gelombang.

Gambar 8. Gambar Sensor Arus


3. METODOLOGI PENULISAN
3.1. Pendekatan
Pada penelitian ini dilakukan proses perencanaan desain system pengaman
tranformator menggunakan rele differensial sesuai dengan blok diagram gambar Perencanaan
dengan menggunakan Differensial Relay kareana pada rele ini merupakan pengaman utama
(main protection) dari trafo yang digunakan pada penelitian ini

Gambar 9. Blok Diagram Rele Differensial


Single line diagram pada rele differensial tampak pada Gambar10. sebagai berikut :

Gambar 10. Single Line Diagram Rele Differensial


Arus sekunder CT1=Arus Primer CT1 x rasio CT1
= 164,96 A x 5/200
= 4,124 A
Arus sekunder CT2=Arus Primer CT1 x rasio CT1
= 577,36 A x 5/600
= 4,814 A
Dari perhitungan di atas, masih terdapat selisih antara arus pada sekunder CT1 dan CT2,
sehingga untuk menyamakannya harus digunakan ACT (Auxiliary Current Transformator). ACT
1 adalah merubah dari 4,124 A menjadi 5 A.
= (5-4,124)/4,124x 100 %
= 21,24 %
ACT 2 adalah merubah dari 4,814 A menjadi 5 A.
= (5-4,814)/4,814x 100 %
= 3,86 %
Dari perhitungan diatas, maka ACT yang digunakan adalah ACT dengan perbandingan 5
4%. Pada ACT1, input ACT1 diletakkan pada tab yang ke-5, sehingga penambahan arus
sebesar 20%. Sedangkan untuk ACT2 dimasukkan pada tab yang ke-1, sehingga penambahan
arus pada ACT2 adalah sebesar 4%.
Penambahan arus yang disebabkan oleh ACT adalah sebesar :
ACT1 = 20% x 4,124 A = 0,8248 A
ACT2 = 4% x 4,814 A = 0,1858 A
Sehingga arus yang keluar dari output ACT adalah sebesar :

ACT1 = 4,124 + 0,8248 = 4,948 A


ACT2 = 4,814 + 0,1858 = 4,999 A
3.2. Perencanaan Tranduser
Untuk mengetahui besarnya arus yang melewati saluran digunakan transformator arus
(CT), dimana pada perencanaan ini digunakan tranduser dapat mendeteksi besarnya arus yang
ada pada sekunder transformator arus, maka arus pada sisi sekunder transformator arus diubah
menjadi menjadi tegangan.
Untuk mengubah arus ke dalam tegangan pada sisi sekunder transformator dipasang
resistor secara pararel, kemudian dioda dipasang secara seri untuk menghasilkan penyearah
setengah gelombang Tegangan output yang diinginkan adalah 5 V, karena tegangan masukan dari
ADC 0809 maksimal adalah 5 V. Sehingga diperoleh harga R = 1,14 Daya dari resistor
tersebut P = I2 . R = 52 . 1,14 = 28,5 W Pemilihan nilai resistor sebesar 1,14 disesuaikan
dengan perolehan daya minimum 28,5 W. Ketentuan resistor tersebut di pasaran tidak ada, maka
disesuaikan dengan resistor yang tersedia dipasaran sebesar 2,2 / 15 W sebanyak 2 buah
dirangkai secara pararel.
3.3. Rele Bucholz
Pada perencanaan simulasi rele Bucholz maka dapat dibuat simulasi seperti pada gambar

Gambar 11. Simulasi Rele Bucholz


Keterangan:
A. Saklar Air Raksa (Mercury Switch)
B. Pompa Tangan
C. Simulasi Box Trafo
D. Simulasi Tangki Minyak Trafo (Conservator)
E. Pipa Saluran Minyak Trafo
4. PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan nilai impedansi pada sisi trafo tegangan tinggi, dengan data
sebagai berikut : MVA sumber (dasar) = 1500 MVA
Tegangan dasar = 70 kV
Arus dasar =
Impedansi dasar =
4.1.1. Reaktansi Pengganti Pada Sumber (Xs)
Untuk menentukan impedansi sumber, maka harus diketahui MVA sumber yaitu pada
sisi busbar incoming transformator sebesar 1500 MVA, sehingga dapat dihitung impedansi
sumber pengganti (Xs)nya.
Xs =
=
4.1.2. Reaktansi Trafo (Xtr)
Pada data trafo, impedansi lama trafo adalah 7,5 %. Maka impedansi baru adalah :
MVAKV2 1500702
X baru = X lama()2()
= j 5,625 pu
X baru trafo = 0.075
Xtr11 = Xtr12 = Xtr10 = j 5,625 PU
Dengan :

Xtr11 = impedansi trafo urutan positif


Xtr12 = impedansi trafo urutan negatif
Xtr10 = impedansi trafo urutan nol Karena trafo tersebut hubungannya Y- Y, dimana kumparan
sisi sekunder diketanahkan dengan tahanan tinggi Rn = 500
Xn =
4.1.3. Reaktansi Saluran (Xsal)
Pada saluran distribusi digunakan penghantar AAAC dengan luas penampang 150 mm2
yang mempunyai impedansi sebesar 0,216/km sepanjang 20 KM dan 0,269 /km sepanjang 80
KM. Saluran distribusi ini mempunyai dua feeder yang menuju beban. Dengan demikian, besar
impedansi saluran adalah : Xsal = [0,216 x 20] + [0,269 x 80] = 4,32 + 21,52 = 25,84

4.1.4. Reaktansi Pengganti Pada Saluran Distribusi (Xtot)


Dalam perhitungan ini dicari impedansi urutan positif, negatif dan nol yang terdiri dari
impedansi pengganti sumber, impedansi trafo dan impedansi saluran. Nilai perhitungan
impedansi total berdasarkan gangguan disalah satu titik yaitu pada incoming trafo.
a) Reaktansi Urutan Positif
X1 tot = X1s // X1tr + X1sal = j 3,26 // (j 5,625 + j 3,96)
= j 3,26 // j 9,585
=j 2,43 PU
XI tot= j 2,43 PU
b) Reaktansi Urutan Nol
X0tot = X0s = 3,26 = 3,26 900
4.1.5 Arus Hubung Singkat 1 Fasa ke Tanah

Gambar 12. Rangkaian Pengganti Arus Hubung Singkat 1 Fasa ke Tanah


Sedang hubung singkat 1 fasa ke tanah adalah Iao = Ia1 = Ia2. Untuk arus hubung singkat satu
fasa ke tanah maksimum, Zf = 0

Ia0 =

Ib

= 0,1 -900
Ia = 3 Iao
= 3 (0,1 -90o)
= 0,3 -90o
Jadi arus hubung singkat simetrical adalah :
Iao
=
0,3-900
x
12,38
=0
Ic
=0

KA=

3,714

-900

KA

Tabel 1. Arus Gangguan Hubung Singkat Simetri

Dari tabel 1 dapat dilihat arus gangguan terhadap phase 3,2 dan 1 ke tanah sehingga F1(sisi
incoming trafo) dan F2(sisi outgoing trafo) akan tampak perbandingannya pada titik mana
gangguan terbesar sehingga dapat dikontrol dengan pemakaian rele Differensial. Pada Gambar
14. grafik perbadingan arus gangguan dari F1 dan F2 dimisalakan pada trafo 3phase. Pada trafo
3phase terdapat gangguan arus terbesar saat terjadi tegangan rendah(9.5411kA).

Gambar 14. Iterasi Hasil Dari ARus Gangguan F1 dan F2


4.1.6 Analisa Rele Diferensial
Untuk menyamakan arus sekunder trafo arus pada perencanaan rele diferensial, maka
harus menggunakan ACT yang disesuaikan dengan kebutuhan angka transformasinya. Dengan
demikian arus yang masuk ke dalam rele akan sama dalam kondisi normal. Pada daerah tersebut
arus akan mengalami ketidakseimbangan maksimum sehingga rele tidak akan bekerja.
Berdasarkan perhitungan, arus gangguan yang terbesar adalah pada saat terjadi gangguan tiga
fasa pada sisi tegangan rendah, yaitu sebesar 9.5411 kA. Hal ini disebabkan karena pada sisi
tegangan rendah arus yang mengalir lebih besar dari pada arus yang mengalir pada sisi tegangan
tinggi. Sedangkan untuk arus hubung singkat yang terkecil adalah pada saat gangguan hubung
singkat satu fasa ke tanah,
4.1.7. Rele Bucholz
Pada rele Bucholz gas yang menyebabkan mercury switch bekerja berasal dari
memanasnya minyak transformator memiliki unsur-unsur kimia sebagai berikut:
1) C2H6.
2) CO2
3) CO
4) H2
5) C2H2

Gasgas yang dihasilkan oleh minyak transformator akan muncul apabila terjadi over
heating oleh kumparan transfomator. Apabila minyak transformator terlalu sering mengalami hal
tersebut maka minyak transformator akan berkurang tingkat isolasinya. Ketika terjadi short
circuit antar kumparan pada transformator,dan dengan semakin rendahnya tingkat isolasi pada
minyak, maka dapat mengakibatkan terjadinya aliran minyak dalam tangki trafo yang nantinya
akan mengaktifkan rele bochloz dan akan mengirimkan sinyal ke triping koil untuk
mengetripkan circuit breaker
5. PENUTUP
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan adalah sebagai berikut:
1) Hasil iterasi gangguan pada arus terbesar pada kondisi trafo 3phase, sedangkan pembiasan setting
rele persentasi terbaik pada 15%.
2) Rele Differensial digunakan untuk mengamankan transformator dengan menggunakan prinsip
membandingkan arus pada sisi primer dan arus pada sisi sekunder.
3) Arus yang dapat diatasi oleh rele differensial adalah arus tidak seimbang yang disebabkan oleh
hubung singkat kumparan transformator, arus hubung singkat pada bussing transformator dan
arus hubung singkat antar kumparan pada transformator.
4) Pada rele Bucholz, terjadinya gangguan di dalam transformator yang dapat berupa gangguan phasa
ke tanah, hubung singkat antar belitan sehingga menimbulkan panas
5) Apabila gangguan pada transformator tersebut terus terjadi, maka aliran dari gelembunggelembung udara tersebut semakin keras, akan dapat dimanfaatkan sebagai pemutus CB (circuit
breaker).
6. DAFTAR PUSTAKA
Parker Smith, Elektrical Engineering Design Manual, 2nd Edition Reversed, Chapman And Hall
Ltd, London, 1950. Ravindranath, Power System Protection And SwitchtGear, 1997 Arief
Budianto, Perencanaan Simulasi Pengaman Transformator, 2002 Shanmugasundaram. A,
Gangdaran. G,Palni.R, Electrical Machine Design Data Book, Wliley East Tern Limited,
NewDelhi. Singh Barbir, Elektrical Machine Design, Vakas PublisingHouse PVT, Bombay

Anda mungkin juga menyukai