NIM : 12210141040
Prodi : Bahasa dan Sastra Indonesia
KOHESI
Kohesi merupakan aspek formal bahasa dalam wacana (hubungan yang tampak pada
bentuk). Kohesi merupakan organisasi sintaksis dan merupakan wadah kalimatkalimat yang disusun secara padu dan padat untuk menghasilkan tuturan (Tarigan
1987:96). Kohesi adalah hubungan antar kalimat di dalam sebuah wacana baik dalam
skala gramatikal maupun dalam skala leksikal tertentu.
Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal adalah hubungan leksikal antara
bagian-bagian wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif. Unsur
kohesi leksikal terdiri dari sinonim (persamaan), antonim (lawan kata), hiponim
(hubungan bagian atau isi), repetisi (pengulangan), kolokasi (kata sanding), dan
ekuivalensi. Tujuan digunakannya aspek-aspek leksikal itu diantaranya ialah untuk
mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi, dan keindahan
bahasa lainnya.
Konsep kohesi mengacu pada hubungan bentuk antar unsur-unsur wacana
sehingga memiliki keterkaitan secara padu. Dengan adanya hubungan kohesif itu,
suatu unsur dalam wacana dapat diinterprestasikan sesuai dengan keterkaitannya
dengan unsur-unsur yang lain. Hubungan kohesif dalam wacana sering ditandai
dengan penanda-penanda kohesi, baik yang sifatnya gramatikal maupun leksikal.
Contoh:
Penunjukan merupakan salah satu jenis kohesi gramatikal yang berupa satuan
lingual tertentu yang menunjuk satuan lingual lainnya, baik yang di depan maupun di
belakangnya. Dalam kohesi ini terdapat dua unsur yang terlibat yaitu unsur tertunjuk
dan unsur penunjuk. Kedua unsur tersebut harus mengacu pada referen yang sama.
Presiden Susilo bambang Yudhoyono berbicara mengenai Keluarga
Berencana (KB). Untuk meningkatkan kualitas hidup rumah tangga, program ini,
bisa kembali diaktifkan lagi....
Pada contoh (1) kata ini pada frasa program ini yang terdapat dalam
kalimat kedua merupakan unsur penunjuk yang menunjuk frasa Keluarga Berencana
pada kalaimat pertama. Kalimat kedua tidak akan jelas maknanya apabila kalimat
pertama dihilangkan. Dengan adanya kalimat pertama akan menjadi jelas maksudnya
yaitu membicarakan mengenai Keluarga Berencana.
KOHERENSI
Koeherensi adalah kekompakan hubungan antar kalimat dalam wacana.
Koherensi juga hubungan timbal balik yang serasi antar unsur dalam kalimat Keraf
(dalam Mulyana 2005: 30). Sejalan dengan hal tersebut Halliday dan Hasan (dalam
Mulyana 2005: 31) menegaskan bahwa struktur wacana pada dasarnya bukanlah
struktur sintaktik, melainkan struktur semantik, yakni semantik kalimat yang di
PERBEDAAN
Kohesi
Kepaduan
Keutuhan
Aspek bentuk (form)
Aspek lahiriah
Aspek formal
Organisasi sintaksis
Unsur internal
Koherensi
Kerapian
Kesinambungan
Aspek makna (meaning)
Aspek batiniah
Aspek ujaran
Organisasi semantis
Unsur eksternal
Jadi perbedaan diantara kedua aspek tersebut adalah pada sisi titik dukung
terhadap struktur wacana. Artinya, dari arah mana aspek itu mendukung keutuhan
wacana. Bila dari dalam (internal), maka disebut sebagai aspek kohesi. Sebaliknya
bila aspek tersebut berasal dari luar (eksternal), maka disebut sebagai koherensi.
Pustaka:
Hany Uswatun Nisa. 2011. Skripsi Kohesi Dan Koherensi Antarkalimat Dalam
Wacana Berita di Majalah Panjebar Semangat. Fakultas Bahasa dan Seni
Unnes.
Tarigan, Henry Guntur. 1897. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa Bandung.