2008 35 Vapor Recovery Unit VRU
2008 35 Vapor Recovery Unit VRU
Makalah Profesional
IATMI 08 035
Penggunaan VRU (Vapor Recovery Unit) untuk Mengurangi Emisi Gas
Buang (Green House Effect) pada Lapangan S
(Achmad Nur Indrawan, Wahyu Ardi, Halifah, Sofiatul Mila)
Abstrak
Dalam dunia perminyakan, pada saat suatu
lapangan minyak diproduksikan, maka biasanya akan
diikuti dengan produksi gas yang dikenal sebagai
associated gas. Gas ikutan seperti ini umumnya jika
tidak
termanfaatkan,
akan
dibakar/dibuang
ke
lingkungan.
Akhir-akhir ini dunia sangat memperhatikan
masalah lingkungan dengan adanya fenomena
pemanasan global, sehingga segala hal yang berkaitan
dengan pencemaran lingkungan menjadi hal yang
penting diperhatikan termasuk dalam pengoperasian
dan pengelolaan lapangan minyak.
Untuk mengatasi gas buang/gas bakaran, maka
diperlukan metode/cara untuk menghilangkan gas
bakaran/gas yang dibuang ke lingkungan karena
terbatasnya fasilitas pemrosesan gas. Salah satu
metoda yang telah dikembangkan saat ini adalah
dengan menggunakan VRU (Vapor Recovery Unit),
dimana gas yang terbuang (dibakar) dapat dimanfaatkan
/ diproduksikan kembali.
Prinsip kerja dari VRU adalah mengalihkan gas
yang tadinya terbuang dan dibakar dapat diproduksikan
dengan mengkompresi gas tersebut dan dapat dialirkan
ke system pressure yang lebih tinggi ke suction
kompresor LP. Selanjutnya gas tersebut dikompres di
kompresor LP sehingga tekanan dapat ditingkatkan
sesuai dengan kebutuhan. Untuk kasus di lapangan S,
tekanan suction kompresor VRU bisa mencapai -1 psi
sampai -2 psi dan discharge kompresor dapat mencapai
+ 40 - 50 psi. Manfaat utamanya adalah emisi gas buang
dapat
dihilangkan/dieliminir
sekaligus
dapat
meningkatkan produksi gas lapangan. Jadi kegunaan
VRU ini diperuntukkan untuk mengurangi emisi gas
buang di Plant, sesuai dengan standar ISO 14001
mengenai pengelolaan lingkungan hidup. Suction
maksimum bisa mencapai 50 psig, discharge 120 psig
dan load masimum 0.8 MMscf/d. Semakin kecil suction
maka akan semakin kecil juga load maksimum yang bisa
direcover. Selain itu VRU ini dapat juga dipergunakan
untuk menambah produksi di sumur-sumur yang hampir
IATMI 08 035
Pendahuluan
Lapangan S terletak 40 km ke arah Utara Timur
Laut dari kota Samarinda, atau sekitar 15 km sebelah
Barat Barat Laut lapangan Badak, yang merupakan
bagian dari blok Sanga-Sanga, cekungan Kutai
Kalimantan Timur (Gambar 1). Hingga saat ini terdapat
82 sumur di lapangan S, yang didominasi oleh sumur
gas. Sumur gas yang aktif berjumlah 42 sumur
sedangkan sumur minyak yang aktif berjumlah 18
sumur. Produksi gas rata-rata hingga Agustus 2008
mencapai 49.892 MMSCFD.
Isu lingkungan paling dominan pada dekade
terakhir ini adalah isu pemanasan global beserta tata
kaitan
permasalahannya.
Pemanasan
global
membangkitkan fenomena perubahan iklim yang pada
gilirannya menjadi biang bencana lingkungan dari skala
paling kecil sampai dengan bencana lingkungan dahsyat
yang berpotensi meluluhlantakkan kehidupan di bumi.
Sejak revolusi industri, kegiatan manusia yang
menggunakan bahan bakar fosil (minyak, gas dan
batubara) terus meningkat. Hal ini berakibat pada
meningkatnya jumlah gas rumah kaca yang berada di
atmosfer yang kemudian menyebabkan meningkatnya
panas matahari yang terperangkap di atmosfer.
Peristiwa ini pada akhirnya menyebabkan meningkatnya
suhu di muka bumi, yang umum disebut pemanasan
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
global. Diperkirakan terjadi peningkatan suhu global
o
antara 1,4 5,8 C pada abad ini.
Berdasarkan data EIA pada tahun 1998, gas
alam melepas CO2 ke udara hampir 1000 lbs/MW
perharinya (Gambar 2). Sebagai bentuk tanggungjawab
terhadap lingkungan dan sesuai dengan standar ISO
14001, maka perusahaan V memilih menggunakan
Vapor Recovery Unit (VRU) sejak 19 November 2007 di
lapangan S untuk mengurangi emisi gas buang. Selain
itu, dengan menggunakan VRU dapat meningkatkan
produksi gas.
VAPOR
IATMI 08 035
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
tank. Gas dan liquid yang masuk ke blowcase
akan terpisah secara gravitasi.
3. Gas akan cenderung bergerak naik kemudian
masuk ke compressor valve untuk dikompres,
setelah itu disalurkan ke sales line.
4. Liquid yang telah terpisah dari gas akan
bergerak ke bawah menuju tangki penampung
sementara. Saat liquid telah terisi penuh dan
mencapai level switch, valve akan terbuka
secara otomatis dan liquid akan keluar. Liquid ini
kemudian di kirim ke tank atau kembali ke sales
line.
5. Proses ini berlangsung secara kontinyu
(Gambar 4).
Penyebab
Penyebab utama pemanasan ini adalah
pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara,
minyak bumi, dan gas alam, yang melepas
karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal
sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer
semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin
menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas
dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi. Gas rumah
kaca antara lain adalah uap air, karbondioksida, metana
dan nitrogen oksida.
Spesifikasi VRU
Berat :
Dampak
Dimensi Skid
PEMANASAN GLOBAL
Pengertian
Pemanasan
global
adalah
kejadian
meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan
daratan Bumi. Planet Bumi telah menghangat (dan juga
mendingin) berkali-kali selama 4,65 milyar tahun
IATMI 08 035
Penanggulangan
Ada
dua
pendekatan
utama
untuk
memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Pertama, mencegah karbondioksida dilepas ke atmosfer
dengan menyimpan gas tersebut atau komponen
karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon
sequestration
(menghilangkan
karbon).
Kedua,
mengurangi produksi gas rumah kaca, salah satu usaha
yang dilakukan melalui penggunaan VRU, seperti yang
dilakukan oleh perusahaan V di Lapangan S.
STUDI KASUS
Di lapangan S" hingga saat ini terdapat 82
sumur, yang didominasi oleh sumur gas. Sumur gas
yang aktif berjumlah 42 sumur sedangkan sumur minyak
3
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
yang aktif berjumlah 18 sumur. Produksi gas rata-rata
hingga Agustus 2008 mencapai 49.892 MMSCFD.
Atas usahanya menjaga lingkungan, maka pada
3 Mei 2002, perusahaan V mendapatkan penghargaan
ISO 14001 mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
Untuk mempertahankan hal tersebut, lapangan S
menggunakan VRU sejak 19 November 2007 dalam
rangka mengurangi jumlah emisi gas buang.
Hingga bulan September 2008, produksi gas
kumulatif di plant lapangan S bertambah sebesar
77.296 MMSCF (Grafik 1).
Pengurangan emisi gas buang di lapangan S
berdasarkan 1 scf perharinya berkisar 8.7 % mol C02 gas
yang dibakar. Berdasarkan asumsi tersebut, lapangan
S telah mengurangi emisi sejak 19 November 2007
hingga saat ini (Grafik 3).
Selama menggunakan VRU di plant, problem
yang sering dihadapi antara lain low suction pressure,
low engine oil pressure, Engine Oil Low Viscosity,
Cooling system leaking, Engine Over Speed.
Daftar Pustaka
KESIMPULAN
1. VRU digunakan untuk mengurangi emisi gas
buang.
2. VRU mudah dipindahkan dan dapat diterapkan
secara luas baik di onshore maupun offshore.
3. Dapat terjadi shutdown jika produksi liquid
meningkat.
IATMI 08 035
1. Harms, Larry dan Ted Garner,: Gas Well Deliquification Workshop. Denver Colorado March
1-3, 2004.
2. NASA,: Global Warming to Cause More Severe
Tornadoes Storms. Fox News, August 31, 2007.
3. www.menlh.go.id
4. www.wikipedia.co.id
5. www.okezone.com
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
Lapangan S
IATMI 08 035
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
Gambar 2 Perbandingan Emisi CO2
IATMI 08 035
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
Gambar 4 Flow Chart VRU
IATMI 08 035
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
IATMI 08 035
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
IATMI 08 035
Ikatan
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
IATMI 08 035
Gp
1.968
5.874
6.125
3.851
5.586
6.269
19.439
13.613
5.669
3.544
5.358
77.296
CO2
0.171
0.511
0.533
0.335
0.486
0.545
1.691
1.184
0.493
0.308
0.466
6.725
10