PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka pengangguran setiap tahunnya semakin bertambah, salah satu
angka pengangguran disumbangkan oleh lembaga pendidikan tinggi.
Mahasiswa yang lulus setiap tahunnya dan gagal bersaing di dunia kerja
menjadi pengangguran. Wirausaha atau membuka usaha sendiri adalah salah
satu solusi memecahkan masalah pengangguran ini. Dengan membuka usaha
sendiri mampu memperoleh pendapatan untuk mencukupi kebutuhan seharihari, menyerap tenaga kerja, serta mengurangi angka pengangguran.
Dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan
mahasiswa dalam berwirausaha diperlukan adanya kegiatan riil sebagai
aplikasi teori yang telah diperoleh selama satu semester melalui unjuk produk
dan ketrampilan manajemen secara langsung dalam bentuk kegiatan bazar.
Kegiatan bazar ini sepenuhnya merupakan kegiatan yang yang
dirancang, didanai dan dilaksanakan oleh mahasiswa dengan target mahasiswa
akan dapat memiliki sikap wirausaha setelah melakukan kegiatan bazaar dan
mempertanggungjawabkannya
kegiatan
tersebut.
Kegiatan
ini
harus
resiko yang
timbul dari kegiatan tersebut sebagai proses pembelajaran. Target dan resiko
merupakan 2 hal yang saling terkaitan dalam kegiatan bisnis. Oleh karena itu
mahasiswa harus mampu menghadapinya dengan penuh tanggung jawab,
sehingga akan diperoleh calon-calon wirausahawan sejati.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana rencana Produk dan hasil yang ingin dicapai?
2. Bagaimana dampak terhadap sikap kewirausahaan ?
3. Apa saja kendala dan solusi dalam berwirausaha?
pemahaman
dan
ketrampilan
mahasiswa
dalam
berwirausaha.
2. Mendapatkan laba, sehingga meningkatkan perekonomian mahasiswa.
3. Memperkenalkan produk desa kepada kalangan masyarakat kota serta
kalangan mahasiswa.
4. Mahasiswa akan dapat memiliki sikap wirausaha setelah melakukan
kegiatan bazar dan memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam
berwirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN
diharapkan di kota-kota besar karena kekhasannya, baik dari rasa asal bahan
maupun kesederhanaan serta sifat dan tampilan yang alami. Apalagi sederet
nostalgia yang menyertai menjadikan kue tradisional ini tetap lekat di hati
penggemarnya. Beberapa jajanan tradisional yang sangat sederhana
tampilannya jika penjualannya di desa. Namun dengan tampilan yang berbeda
dan dibubuhi dengan bentuk dan hiasan, apabila dijual di kota dan disinilah
dibutuhkan kreasi dan inovasi agar kue dan jajanan tradisional ini tak lekang
dimakan zaman. Dan pada kegiatan ini, saya membuat beberapa kue dan
jajanan tradisional namun dengan inovasi dan kreasi yang baru, seperti :
kenyil ulala, cilok tepung goreng all varians, es lilin kacang hijau, dan ice
cream ubi. Makanan kenyil dan cilok merupakan makanan tradisional di
daerah saya, kenyil merupakan makanan tradisional semasa saya kecil, dan
disini saya ingin memperkenalkan makanan ini kembali. Dan makanan kedua
banyak sekali mahasiswa dan masyarakat saat ini gemar dengan makanan ini,
khususnya cilok. Dan disini saya membuat kreasi baru, yaitu cilok goreng.
Dan yang ketiga adalah es lilin kacang hijau dan ice cream ubi. Tak lengkap
rasanya makanan tanpa minuman, dan disini saya membuat beberapa
minuman dengan kreasi dan inovasi yang baru juga. Sehingga banyak
mahasiswa dan masyarakat membeli produk ini. Produk saya ini, tak hanya
dapat dibeli pada kegiatan Bazar ini saja, tetapi juga dapat dibeli di kantin
FKIP FISIKA. Dan hasil yang ingin saya capai pada kegiatan ini dan
berwirausaha ini, agar saya memiliki jiwa berwirausaha dan tanggung jawab
terhadap suatu kegiatan, juga meminimalisir kerugian (mendapatkan laba).
Deskripsi dari beberapa produk baik makanan dan minuman yang saya
tawarkan adalah :
1. Kenyil Ulala
3
untuk
membuat
makanan
dan
bahan perekat.
bahkan lebih.
Protein sedang; Kadar protein berkisar antara 8% sampai 10%.
Protein rendah; Kadar protein sekitar 6% sampai 8%.
dapat
menguatkan
tulang,
menaikkan
berat
badan,
Rp. 1000
Rp. 1500
Rp. 500
5 butir merica/lada
Rp. 500
= 10 x 30 x Rp. 100,00
= Rp. 30,000
Jadi, dapat diketahui hasil usaha = 30.000-11.250 = R. 18.750.
5
2. Cilok Goreng
Cilok merupakan makanan yang saat ini banyak di minati oleh
Masyarakat Indonesia, termasuk Mahasiswa. Dan pada kegiatan ini,
saya membuat cilok, namun cilok yang saya buat tidak hanya di kukus
atau dibakar, tetapi juga digoreng. Cilok goreng yang saya buat, terdiri
dari beberapa jenis tepung, baik tepung terigu dan tepung kanji juga
saya campurkan dengan beberapa sayuran (wortel). Dan ternyata
bahan-bahan yang saya gunakan memiliki banyak sekali manfaat bagi
kesehatan.
Tapioka merupakan tepung yang terbuat dari singkong. Tepung
tapioka mempunyai beberapa nama, seperti : tepung singkong, tepung
kanji (dalam bahasa Jawa), atau aci sampeu (dalam bahasa Sunda).
Tapioka memiliki sifat-sifat yang serupa dengan tepung sagu, sehingga
penggunaan keduanya dapat dipertukarkan. Tepung tapioka (tepung
kanji) sering digunakan untuk membuat makanan dan bahan perekat.
Banyak makanan tradisional yang menggunakan tapioka sebagai bahan
bakunya, seperti bakso, cimol, maupun sebagai bahan campuran kue,
seperti kue lapis, kue biji ketapang, dan kue tradisional lainnya.
Peluang bisnis dalam bidang olahan makanan memang sangat
menjanjikan untuk memperoleh keuntungan. Salah satunya adalah
dengan mencampur tepung terigu dengan tepung tapioka (kanji).
Pencampuran tersebut menghasilkan panganan sekaligus lauk yang
lezat, murah dan mengenyangkan yaitu cilok.
Tepung terigu secara umum berdasarkan kadar gluten atau
proteinnya ada tiga jenis tepung terigu, yaitu: Protein tinggi;
Mengandung kadar protein 11% sampai 13% atau bahkan lebih. Protein
sedang; Kadar protein berkisar antara 8% sampai 10%. Protein rendah;
Kadar protein sekitar 6% sampai 8%.
Tepung terigu merupakan bahan yang terbuat dari gandum. Bahan
ini memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh kita, antara
lain : Dapat membantu menurunkan berat badan lebih efektif, dapat
menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, membuat kenyang lebih lama
6
dapat
menguatkan
tulang,
menaikkan
berat
badan,
Rp. 2500
Rp. 3500
Rp. 500
5 butir merica/lada
Rp. 500
serta
niasin,
yang
berguna
membantu
fungsi
hijau
dapat
memperbaiki
kondisi
ini
dengan
12
Baskom
2.
Timbangan
3.
Solet
4.
Kompor
5.
Alat pengukus
6.
Alat penyaring
13
7.
Blender
8.
Panci.
Alat-alat yang saya gunakan pada kegiatan atau pembuatan ini, saya
tidak beli, dikarenakan saya memakai fasilitas yang ada di kosan. Jadi
untuk alat-alat saya tidak mengeluarkan biaya.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan Es
Krim Ubi Ungu ini adalah :
1. Ubi Jalar ungu
Rp. 5000
2. Santan
Rp. 5000
3. Gula Pasir
Rp. 5000
4. Kuning Telur
Rp. 1500
5. Garam.
Rp. 500
Rp. 3000
kondisi
perekonomian
produksi.
Adapun dalam pembuatannya menghasilkan 25 cup. Dengan
rinciannya : Harga @perbiji = Rp. 2000,00. Dalam pembuatannya
menghasilkan 25 cup. Total = 25 x Rp. 2000 = Rp. 50.000. Jadi, dapat
diketahui hasil usaha = 50.000-20.000 = R. 30.000.
Dan dari pembuatan bazar ini, dari keempat produk yang saya
jual saya mendapatkan laba (keuntungan). Masing-masing mendapatkan
laba :
1. Kenyel Ulala
Rp. 18.750
2. Cilok Goreng
Rp. 25.000
3. Es lilin Kecang Hijau
Rp. 18.000
4. Es Krim Ubi Jalar Ungu
Rp. 30.000
Total Laba
Rp. 91.750
+
Jadi dari modal yang saya keluarkan Rp. 63.250,00, ternyata
menghasilkan laba yang sangat banyak. Yaitu Rp. 91.750,00. Dari kegiatan
Bazar ini saya mendapatkan banyak manfaat, salah satunya: Mendapatkan
keuntungan (finansial), memiliki sikap dan jiwa wirausaha, mengetahui cara
14
15
Dari kegiatan ini juga kita memiliki sikap untuk berani mengambil risiko,
karena disini kita menjual atau memasarkan produk yang banyak, yang
tentunya membutuhkan modal yang banyak, dan kita berani untuk
mengambil risiko untuk tetap membuat dan akhirnya bisa dijual atau
dipasarkan di kegiatan ini.
4. Kepemimpinan
Dari kegiatan ini kita memiliki sikap kepemimpinan, terutama saya.
Dikarenakan saya menjadi ketua kelompok dan juga panitia, jadi disini
saya memiliki sikap ini, dan berusaha untuk selalu semangat dan juga
bertanggungjawab kepada kelompok, kegiatan ini, dan Produk yang saya
tawarkan.
5. Keorisinilan
Dari kegiatan ini, saya juga menjual dan memasarkan keorisinilan produk
saya. Dimana saya tidak menambahkan sesuatu yang dapat merusak rasa,
tetapi mengganti dengan mengurangi beberapa produk tidak sesuai dengan
takarannya (misalnya susu dengan gula) untuk mengurangi kerugian
(mendapatkan laba), dll.
6. Berorientasi ke masa depan
Karena produk saya ini tidak hanya saya jual pada kegiatan ini, tetapi juga
saya jual di kantin FKIP FISIKA, jadi saya membuatnya tidak sekadarnya
saja tetapi bersungguh-sungguh karena saya berorientasi ke masa depan.
7. Jujur dan tekun
Karena saya ingin menjadi seorang guru dan juga wirausahaan, jadi jujur
dan tekun selalu dibutuhkan agar usaha saya jalankan baik pada kegiatan
ini dan kedepannya.
Menurut Munawir Yusuf (1999) Ciri kewirausahaan yaitu:
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Contro
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.
16
Dari kegiatan ini, kita juga dapatkan 12 ciri menurut Munawir Yusuf.
Karena pada kegiatan ini kita mendapatkan beberapa sikap yang merupakan
ciri seorang wirausahaan, yaitu : Motivasi berprestasi, kemandirian,
kreativitas, pengambilan resiko (sedang), keuletan, orientasi masa depan,
komunikatif dan reflektif, kepemimpinan, locus of Contro, perilaku
instrumental, penghargaan terhadap uang. Dan dari kegiatan ini kita juga
memiliki sikap untuk menjadi seorang wirausahaan yang tangguh. Ciri dan
kemampuan Wirausahaan tangguh: Berpikir dan bertindak strategik, adaptif
terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk
yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah, selalu
berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam
memuaskan langganan, berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan
kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan
dengan
sistem
pengendalian
intern,
selalu
berusaha
meningkatkan
yang dimulai sebagai magang. Pada hal banyak juga yang ditimba dari
pengalaman pernah bekerja pada bidang aktivitas tertentu, kemudian
menemukan kiat-kiat sukses dan berani memulai usaha sendiri. Dari banyak
kasus orang-orang yang menjadi wirausaha, karena keberaniannya untuk
mencoba terjadi karena banyak alasan. Apakah itu karena telah terbiasa
dengan lingkungan usahanya dari pengalaman keluarga, belajar atau
terpaksa
menjadi
wirausaha
melalui
perjuangan
penuh
tantangan
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Rencana produk yang saya buat yaitu Kenyil Ulala, Cilok Goreng, Es
lilin Kacang Hijau, dan Es krim Ubi Ungu, dan hasil yang ingin saya
capai pada kegiatan ini yaitu memiliki jiwa wirausaha, meminimalisir
kerugian, dan bertanggungjawab terhadap kegiatan.
3.1.2 Dampak sikap dari kegiatan ini, yaitu : Motivasi berprestasi,
kemandirian, kreativitas, pengambilan resiko (sedang), keuletan,
orientasi masa depan, komunikatif dan reflektif, kepemimpinan, locus
of Contro, perilaku instrumental, penghargaan terhadap uang.
3.1.3 Dalam berwirausaha terkadang kita mendapatkan banyak kendala,
namun kita juga dapat meminimalir kendala tersebut dengan beberapa
20
solusi.
Seperti
memperbaiki
bentuk
dan
kemasan
produk,
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-opportunities/
2293841-jenis-jenis-inovasi/
21