Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN APTAMER BERBASIS BIOSENSOR UNTUK KEAMANAN PANGAN

OLEH
KELOMPOK VIII

Rahmayanti H311 12 278


Pramudia Ridwan
H311 12 280
Seniati Salahuddin H311 12 281
Mirnawati M.H311 12 282
Annisa Nur Khaeruni
H311 12
284
Darmawati H311 12 285
Ripka Saputri
H311 12 286

Sensor

Sensor fisika

Sensor kimia

Biosensor

Pengertian Aptamer

Aptamer adalah oligonukleotida pita tunggal (ssDNA atau RNA), yang disintesis melalui
proses seleksi, disebut systematic evolution of ligands by exponential enrichment
(SELEX), dari sekumpulan oligonukleotida dengan sekuen acak (random combinatorial
libraries). Karena struktur 3-dimensinya yang unik, maka aptamer dapat membentuk
ikatan dengan berbagai target dengan afinitas yang sebanding dengan antibody.

Aptamer disebut juga antibody kimia karena proses pembuatannya


secara in vitro berdasarkan proses SELEK. Tidak seperti pada antibody
pada system imun hewan, proses selek memungkinkan fabrikasi aptamer
untuk non-imunogenik yang tidak mungkin dihasilkan oleh system imun.

Pengertian Biosensor

Biosensor adalah alat pendeteksi atau penyelidik yang


menggabungkan komponen biologis (seperti mikroba, jaringan,
sel, bakteri, protein, enzim dan antibodi) dan elektronis untuk
menghasilkan sinyal yang terukur, yang dapat mendeteksi,
mencatat, dan mengirimkan informasi secara cepat.

Prinsip kerja biosensor adalah biokatalis atau senyawa aktif biologi


akan berinteraksi dengan zat kimia yang akan dideteksi (molekul target).
Hasil interaksi yang berupa besaran fisik seperti panas, arus listrik,
potensial listrik atau lainnya panas, arus listrik, potensial listrik atau
lainnya akan dimonitor oleh transduser. Besaran tersebut kemudian
diproses sebagai sinyal sehingga diperoleh hasil yang dapat dipahami
pada suatu layar monitor.

Komponen Dasar
Biosensor

Bioreseptor
Transduser
Elemen Elektronik

Aptamer Berbasis Biosensor

Unsur biologi yang umumnya digunakan dalam mendesain suatu


biosensor dapat berupa enzim, organel, jaringan, antibodi,
bakteri, jasad renik, dan DNA. Unsur biologi ini biasanya berada
dalam bentuk teramobilisasi pada suatu transduser.
Biosensor DNA (Aptamer) elektrokimia, unsur biologi yang
digunakan adalah DNA dan transdusernya adalah transduser
elektrokimia. Metode elektrokimia yang digunakan adalah
voltametri, amperometri dan cyclic voltametry.

Skema Umum Biosensor

Aptamer Untuk Target


Mikromolekul

Pengemasan Makanan
Logam Berat
Ochratoxins

Pengemasan Makanan

Kontaminasi dari kemasan produk makanan telah


terdeteksi pada beberapa makanan terakait, termasuk
bahan makanan, senyawa-senyawa stimulant, dan
pengawet-pengawet makanan. Salah satu senyawa
tersebut adalah Bisphenol A (BPA), yang dikenal
sebagai pengganggu endrocrine sejak tahun1930-an.
BPA digunakan sebagai senyawa monomer dalam
produk plastik polikarbonat

Logam Berat

arsenat [As (V)] dan arsenit [As (III)] adalah logam yang paling
melimpah. Kontaminasi terhadap manusia dapat terjadi
melalui konsumsi langsung, seperti minum air yang telah
terkontaminasi arsenik dan melalui tanaman yang tumbuh dari
tanah yang terakumulasi arsenik. Hal ini dapat mengakibatkan
efek yang lebih serius termasuk kanker, penyakit kulit, dan
penyakit kardiovaskular arsenikosis

Aptamer DNA afinitas tinggi untuk arsenik yang dapat mengikat


arsenat [(As (V)] dan arsenit [As (III)] dengan konstanta disosiasi
masing-masing 5 dan 7 nM

Ochratoxius

Ochratoxin A (OTA) adalah nefrotoksik dan karsinogenik dan


menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan hewan. Badan
Internasional untuk Penelitian Kanker telah mengklasifikasikan OTA
sebagai senyawa yang karsinogen bagi manusia.

Uji jalur kromatografi untuk deteksi


OTA

Uji jalur kromatografi untuk cepat Deteksi OTA yaitu


Uji Strip berbasis aptamer didasarkan pada
kompetisi untuk aptamer yang dimodifikasi dengan
nanopartikel emas (PNB) sebagai reporter visual
antara ochratoxin A dan probe DNA

Pembangunan Strip erbasis


Aptamer

Skema Prinsip Deteksi


Strip

Aptamer Untuk Target


Makromolekul

Neurotoxin

Neurotoxin yang memiliki dosis yang sangat mematikan (~ng


bakteri) dan dianggap sebagai salah satu zat yang paling
beracun yang dikenal. Tok & Fischer (2008) memilih aptamer
DNA untuk dua target-neurotoxin terkait botulinum, Bont-toxoid
dan Bont Hc-peptida. Menggunakan microbead tunggal SELEX,
studi ini menghasilkan urutan tinggi afinitas yang kompetitif
terikat ke target lebih sesuai antibodi.

Kesimpulan

1. Pada dasarnya biosensor terdiri dari tiga unsur yaitu unsur biologi
(reseptor biologi), transduser, dan sistem elektronik pemroses sinyal.
2. Biosensor berbasis aptamer dapat digunakan dalam mendeteksi kandungan
dalam makanan dengan metode elektokimia. Seperti mendeteksi logam
berat, racun, senyawa makromolekul, kontaminasi makanan akibat
pengemasan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai