Anda di halaman 1dari 4

Apa itu Antioksidan dan Apa Fungsinya?

Dalam berbagai kesempatan dan ulasan, antioksidan selalu menjadi bagian topik dan
memiliki asosiasi sebagai "zat positif", tetapi apa sih antioksidan itu sebenarnya? Mengapa
bersifat positif? Mengapa selalu dicari-cari?

Written by: Erma in Makanan & Nutrisi

Poin Konten [Buka]

Jadi, Apa itu Antioksidan?

Antioksidan (antioxidants) adalah molekul-molekul yang (sesuai namanya) bekerja melawan


atau menghambat proses oksidasi di dalam tubuh. Meskipun oksidasi merupakan bagian krusial
dari proses kehidupan, namun proses oksidasi yang terlalu banyak akan menyebabkan
kerusakan, karena berbagai reaksi oksidasi normal yang terjadi di dalam tubuh saat makanan
dicerna bisa membentuk radikal bebas (radikal oksigen) dan kemudian menciptakan reaksi
berantai yang memicu kerusakan atau kematian sel.

Sama halnya dengan kasus oksidasi besi (reaksi besi terhadap oksigen) yang kemudian
membentuk karat, tubuh bereaksi terhadap proses oksidasi internal (pencernaan) dan
membentuk radikal bebas; yang jumlahnya bisa semakin meningkat apabila tidak terkontrol.
Sama dengan karat yang kemunculannya semakin melemahkan besi, radikal bebas kemudian
melemahkan tubuh dengan cara menyerang organ dan sel, lalu berkontribusi memunculkan
berbagai penyakit seperti Alzheimer, kanker, jantung koroner, stroke, arthritis dan
osteoarthritis, serta katarak.

Anda bisa melawan proses oksidasi ini dengan cara menambahkan berbagai makanan kaya
antioksidan ke dalam diet anda. Antioksidan menghambat dan bahkan menangkal proses
oksidasi dengan cara menetralisir radikal bebas. Namun yang perlu diperhatikan adalah, dalam
proses netralisasi tersebut, antioksidan kemudian teroksidasi dan berubah menjadi oksidan.
Oleh karena itu, anda harus terus memberikan asupan antioksidan kepada tubuh secara teratur
untuk meredam jumlah radikal bebas.

Antioksidan Apa Saja yang Sudah Dikenal?


Sebagian besar antioksidan yang jelas-jelas sudah dikenal oleh ilmu pengetahuan adalah
vitamin dan mineral, misalnya Vitamin E (terutama alpha-tocepherol yang memiliki
biopotensi cukup tinggi). Vitamin C, beta-karoten, selenium, mangan, dan seng. Ada juga
enzim antioksidan seperti superoksida dismutase, glutation peroksidase, dan katalase yang
telah terbukti mampu menghancurkan radikal bebas dan dengan demikian benar-benar bisa
menghambat pembentukannya. Nutrisi lain yang juga terbukti memiliki kualifikasi sebagai
antioksidan adalah koenzim Q10 (ubiquinone) dan asam urat (uric acid). Saat ini terus
berkembang berbagai penelitian terhadap keberadaan fitokimia di dalam buah-buahan,
sayuran, dan bahan makanan lain yang sebagian besar telah terbukti memiliki kualifikasi
sebagai antioksidan, dan, oleh karena itu disinyalir menambah asupan berbagai makanan
tersebut baik untuk kesehatan.

Tetapi makanan apa saja yang merupakan antioksidan efektif? Kecuali vitamin dan berbagai
suplemen makanan yang sudah dibicarakan di atas, belum ada makanan yang terbukti memiliki
efisiensi antioksidan tinggi di dalam tubuh manusia (in vivo). Jadi kita dan berbagai lembaga
kesehatan pangan, obat-obatan, atau nutrisi di seluruh dunia harus bergantung pada hasil
pembuktian melalui tabung reaksi (in vitro) untuk melihat dan membandingkan kemampuan
antioksidan beberapa jenis makanan.

Apa itu Skala/Nilai ORAC?

ORAC (oxygen radical absorbance capacity) adalah ukuran aktivitas atau


efisiensi antioksidan makanan dan minuman tertentu yang dianggap oleh banyak ilmuwan
sebagai metode pilihan untuk mengukur kekuatan antioksidan. Perlu di garisbawahi, ORAC
adalah kekuatan antioksidan yang diuji di laboratorium (in vitro) dan tidak menunjukkan
aktivitas antioksidan atau efeknya di dalam tubuh (in vivo). Salah satu detail tulisan yang paling
mencolok pada label produk suplemen atau makanan adalah nilai ORAC ini. Secara teoretis,
semakin tinggi nilai ORAC pada makanan atau minuman, semakin tinggi efisiensinya sebagai
antioksidan.

Dalam penerapannya, ORAC kadang membingungkan. Untuk benar-benar bisa


membandingkan tingkat efisiensi antioksidan dua jenis makanan, anda harus yakin keduanya
memiliki ukuran/takaran yang sama dan keduanya harus memiliki konsistensi yang sama pula.
Sebagai contoh, segenggam kismis akan mendapat nilai ORAC yang lebih tinggi dari
segenggam anggur. Mengapa? Yang perlu diingat adalah anggur segar mengandung banyak
air, sehingga kandungan nutrisinya lebih sedikit, meski berat keduanya sama. Jadi, poinnya
adalah: nilai ORAC yang diberikan kepada sebuah makanan harus dipandang sebagai
pedoman umum, bukan kebenaran mutlak takterbantahkan.

Berapa ORAC Antioksidan yang Dibutuhkan Per Hari?

Para pakar nutrisi merekomendasikan kurang lebih 5000 ORAC asupan antioksidan per hari,
yang terdiri dari berbagai buah-buahan, sayuran, dan suplemen. Tetapi pilihan buah, sayuran,
dan suplemen diserahkan pada selera anda. Anda bisa saja memakan beberapa jenis buah-
buahan yang jika ditotal nilai ORAC-nya cuma 1300, atau makan sedikit blueberry namun nilai
ORAC-nya bisa mencapai 6000.

Jadi, jika masuk ke ranah pembicaraan antioksidan, informasi nilai ORAC yang anda dapat
pada label produk atau dari berbagai informasi yang beredar di luar sana harus dipandang
sebagai saran dalam membantu anda mengatur pola makan yang baik demi kesehatan. Jadi
tentukan secara mandiri sesuai dengan pengukuran anda sendiri. Yang terpenting adalah anda
bisa memastikan bahwa tubuh anda harus mendapatkan asupan berbagai makanan dan
minuman dengan kandungan antioksidan yang cukup setiap harinya.

Pengertian dan definisi Antioksidan. Antioksidan adalah senyawa atau zat yang dapat
menghambat, menunda, mencegah atau memperlambat reaksi oksidasi meskipun dalam
kosentrasi yang kecil. Senyawa antioksidan dapat di temui dalam berbagai jenis bahan
pangan dan dari hasil sintetis reaksi kimia. Anti oksidan banyak di gunakan dalam dunia
kesehatan dan teknologi makanan.

Dalam dunia kesehatan, Antioksidan sangat bermanfaat bagi tubuh karena dapat menetralisir
radikal bebas yang sangat berbahaya. Sedangkan dalam teknologi pengolahan pangan,
senyawa antioksidan memiliki peran penting dalam mempertahankan mutu produk pangan
dan menghambat berbagai jenis kerusakan seperti ketengikan, perubahan warna dan aroma,
perubahan tekstur, perubahan nilai gizi, dll.

Berdasarkan sumbernya, antioksidan terbagi menjadi 2, yaitu:

Antioksidan alami
Antioksidan sintetis

1. Antioksidan alami adalah antioksidan yang diperoleh secara alami yang sudah ada bahan
pangan, baik yang terbentuk selama dari reaksi-reaksi selama proses pengolahan maupun
yang diisolasi dari sumber alami yang tidak dapat dimakan dan digunakan sebagai bahan
tambahan makanan. Contoh antioksidan alami antara lain:

Vitamin A
Vitamin C
Vitamin E
Polypenol
Glutation
Asam ellagic, dll

2. Antioksidan Sintetis adalah antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia
dan telah diproduksi untuk tujuan komersial. Contoh antioksidan sintetis antara lain:

Butil Hidroksi Anisol (BHA)


Butil Hidroksi Toluen (BHT)
Propil galat
Tert-Butil Hidoksi Quinon (TBHQ)
Tokoferol, dll

Bahan pangan yang paling banyak mengandung antioksidan adalah bahan pangan nabati.
Tumbuhan dapat dikatakan sebagai sumber antioksidan no 1. Pada tumbuhan, senyawa
antioksidan dapat ditemui di berbagai bagian. Ada yang bisa langsung di makan, seperti jika
bagian yang mengandung senyawa antioksidan terdapat pada buah ataupun daun. Namun ada
juga yang harus di isolasi terlebih dahulu jika bagian yang mengandung senyawa antioksidan
adalah bagian tumbuhan yang tidak dapat dimakan seperti pada kayu, kulit kayu, akar, dll.

Anda mungkin juga menyukai