Anda di halaman 1dari 12

BUAH KIWI SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN

DISUSUN OLEH :

Ferry Gunawan 6103018008

Hansen Leonardo Putra 6103018022

Irene Elvira Darmawan 6103018067

Reinaldi Antonio Ferdian Mully 6103018108

Kurniawan Sutanto 6103018119

Ricko Jeremia Lalenoh Simatupang 6103018143

KELAS G

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya


2018

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, marilah kita ucapkan puji syukur kepada TuhanYang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya, makalah yang berjudul “Buah Kiwi sebagai Sumber

Antioksidan” dapat terselesaikan dengan baik dan tidak kekurangan suatu apapun.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah

membantu menyelesaikan makalah ini, terutama kepada yang terhomat :

1. Ibu Ir. Ira Nugerahani, Msi

2. Bapak Drs. Sutarjo Surjoseputro, MS

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang

berkepentingan terhadap hasil peneltian ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami

harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Surabaya, 1 Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 2

2.1 Tanaman Buah Kiwi .............................................................................................. 2

2.1.1 Sifat Fisik Tanaman...................................................................................... 2

2.1.2 Manfaat Buah Kiwi...................................................................................... 2

2.2 Antioksidan ............................................................................................................ 3

2.2.1 Pengertian Antioksidan................................................................................ 3

2.2.2 Klasifikasi Antioksidan................................................................................ 3

2.3 Metode Penelitian .................................................................................................. 4

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................. 6

4.1 Aktivitas Antioksidan ............................................................................................ 6

4.2 Kadar Flavonoid .................................................................................................... 6


4.3 Analisis Vitamin C ................................................................................................ 7

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 8

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 8

5.2 Saran ...................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buah kiwi merupakan sejenih buah beri dengan kelompok kultivar dari kayu

pohon anggur Actinidia deliciosa dan hibrida antara ini dan spesies pada genus Actinidia.

Actinidia asli berasal dari Shaanxi, Cina. Bentuk dari buah kiwi yaitu oval yang

ukurannya menyerupai telur ayam. Buah ini kaya akan kandungan serat, kulitnya

berwarna hijau kecoklatan dan daging buah berwarna hijau terang atau keemasaan

dengan biji kecil, hitam, dan bisa dimakan. Di samping itu buah kiwi juga mempunyai

kandungan zat antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa manfaat dari buah kiwi ?

2. Apa yang dimaksud dengan zat antioksidan ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui manfaat mengkonsumsi buah kiwi

2. Mengetahui kandungan zat antioksidan yang ada dalam buah kiwi


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Buah Kiwi

2.1.1 Sifat Fisik Tanaman

2.1.2 Manfaat Buah Kiwi

Buah kiwi (Actinidia deliciosa) atau bisa disebut juga Chinese gooseberry

memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. Buah kiwi organik yang matang

mengandung aktivitas polifenol dan antioksidan yang tinggi. Antioksidan dapat

menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel. Kiwi organik juga

mengandung kadar vitamin C dan E yang tinggi yang dapat berperan sebagai

antioksidan. Satu buah kiwi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C

orang dewasa dalam satu hari. Kandungan vitamin C pada buah kiwi mencapai 17

kali lebih banyak dibanding buah apel dan dua kali lebih banyak dari buah jeruk

dan lemon. Kandungan vitamin E pada buah kiwi juga dua kali lebih banyak

dibanding buah alpukat. Buah kiwi juga mengandung sejumlah phytonutrient

meliputi karotenoid, lutein, fenolic, flavonoid dan klorofil. Kapasitas antioksidan

buah kiwi terhadap senyawa-senyawa radikal bebas menempati posisi ketiga

tertinggi setelah jeruk orange dan anggur merah.

2.2 Antioksidan

2.2.1 Pengertian Antioksidan

Menurut Winarsi (2007), antioksidan merupakan senyawa pemberi

elektron (electron donor) atau reduktan. Antioksidan bekerja dengan cara

mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga


aktivitas senyawa oksidan tersebut bisa dihambat (Saleh dkk., 2012). Antioksidan

merupakan senyawa penting dalam menjaga kesehatan tubuh karena berfungsi

memutus reaksi berantai dari radikal bebas yang terdapat dalam tubuh (Pratiwi

dkk., 2010). Tubuh manusia memiliki sistem antioksidan untuk menangkal

aktivitas radikal bebas, yang secara kontinu dibentuk dalam tubuh. Namun,

apabila terjadi paparan radikal berlebih maka tubuh memerlukan asupan

antioksidan dari luar (Rahayu dkk., 2015). Asupan antioksidan dari luar dapat

berupa antioksidan alami maupun sintetis. Antioksidan alami banyak terkandung

dalam buah-buahan dan sayur-sayuran, serta ditemukan juga pada kacang-

kacangan, biji-bijian, teh, dan produk makanan lainnya (Race, 2009). Menurut

Sen dan Chakraborty (2011), sebuah studi terbaru menjelaskan bahwa produk

pangan nabati umumnya memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi

dibandingkan produk pangan hewani.

2.2.2 Klasifikasi Antioksidan

Menurut Sen dan Chakraborty (2011) berikut klasifikasi jenis antioksidan.

Klasifikasi jenis antioksidan berdasarkan sifatnya antara lain:

a. Antioksidan Enzimatis merupakan sistem pertahanan utama terhadap kondisi

stres oksidatif. Enzim-enzim tersebut merupakan metaloenzim yang

aktivitasnya sangat tergantung pada adanya ion logam dan bekerja dengan cara

mencegah terbentuknya senyawa radikal bebas baru (Abudhasan dkk., 2014).

Contoh antioksidan enzimatis yaitu superoxide dismutase (SOD), catalase,

glutathione peroxidase (GPx), glutathione reductase (GR).

b. Antioksidan Non-Enzimatis disebut juga antioksidan sekunder karena dapat

diperoleh melalui asupan bahan makanan. Antioksidan non-enzimatis dibagi

menjadi dua bagian yaitu :


 antioksidan metabolik, contohnya reduced glutathione (GSH), uric acid,

lipoic acid, bilirubin, albumin, L-arginine, melatonin, tranferrin, dll.

 antioksidan nutrisi, contohnya vitamin C, vitamin E, karotenoid,

flavonoid, selenium, mangan, zink, omega-3, dan lain-lain.

Sedangkan, klasifikasi antioksidan berdasarkan sumbernya, yaitu:

a. Endogenous Antioxidant, contohnya bilirubin, glutathione, lipoic acid, NADH,

NADPH, enzim-enzim (SOD, GR, GPx).

b. Dietary Antioxidant, contohnya vitamin E, vitamin C, beta-karoten,

oksikarotenoid, polifenol.

c. Metal Binding Proteins, contohnya albumin, metalotionin, ferritin, transferrin.

Kemudian, klasifikasi antioksida berdasarkan mekanisme kerja terdiri dari:

a. Katalis untuk menetralisir ROS, contohnya SOD, CAT, GPx.

b. Pengikatan ion logam untuk mencegah produksi ROS dengan reaksi Haber-

Weiss, contohnya ferritin, ceruloplasmin, catechins.

c. Pemutusan rantai antioksidan, menghancurkan ROS, contohnya Vitamin C,

Vitamin E, glutathione, flavonoid.

2.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipakai dalam riset ini adalah studi pustaka. Studi

pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan membaca dan mengutip jurnal

ilmiah serta buku-buku pustaka yang diperlukan berkaitan dengan penelitian dan

materi yang dibahas sebagai referensi sehingga peneliti akan lebih memahami dan

mendalami permasalahan yang dibahas, yaitu mengenai sumber antioksidan alami

alternatif berbasis pangan local. Referensi yang digunakan merupakan penelitian

sebelumnya selema kurun waktu 12 tahun dari 1994 sampai dengan 2016. Setelah

data terkumpul dari hasil pengumpulan data, kegiatan selanjutnya adalah


menganalisis data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis

deskriptif dan pendekatan kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif merupakan metode

analisis data yang berbentuk kata-kata, kalimat-kalimat atau wacana yang didapat

melalui kegiatan studi pustaka sehingga dapat menjawab permasalahan secara

sistematis dan berstruktur melalui bukti empiris jurnal yang dibuat berdasarkan

referensi dan literatur yang sudah ada sebelumnya. Dari berbagai sumber yang

berhubungan, diambil kesimpulan yang menjawab rumusan masalah.


BAB III

PEMBAHASAN

4.1 Aktivitas Antioksidan

Sampel dari ekstrak buah kiwi pada berbagai variasi F:S dan temperatur sebagian

dianalisis untuk penentuan kadar flavonoid, kadar fenolik, kadar klorofil dan kadar

vitamin C, sedangkan sebagian besar filtrat dipekatkan dengan evaporator vakum untuk

analisis aktivitas antioksidan dan rendemen. Aktivitas antioksidan dinyatakan secara

kuantitaif dengan IC50. IC50 adalah konsentrasi larutan uji yang memberikan peredaman

terhadap DPPH sebesar 50%.

4.2 Kadar Flavonoid

Pada penentuan kadar flavonoid, masing-masing ekstrak kiwi pada berbagai variasi

percobaan direaksikan dengan NaNO2dan AlCl3sehingga larutan berwarna kuning. Hal

ini disebabkan AlCl3 membentuk kompleks asam yang stabil dengan gugus keton atau

gugus hidroksil dari flavon dan flavonol, sehingga terbentuk larutan kuning

(Wahyuningrum, 2006), ditambahkan larutan NaOH agar tercipta suasana basa yang

ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi orange hingga merah (Sri, 2010).

Kadar flavonoid pada ekstrak buah kiwi dinyatakan dengan ppm katekin.

4.3 Analisis vitamin C

Analisis vitamin C dilakukan dengan menggunakan sampel buah kiwi yang diekstraksi

pada temperatur 40oC dengan pelarut etanol pada perbandingan F:S 1:10. Dari hasil

percobaan diperoleh kadar vitamin C adalah 7,65 mg/g ekstrak buah kiwi. Kadar vitamin
C pada buah kiwi ditentukan dengan titrasi iodimetri, ketelitian pengukuran sangat

bergantung pada perubahan warna titik akhir titrasi.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Temperatur ekstraksi yang tinggi dapat mengurangi aktivitas antioksidan.

2. Pada kondisi optimum ekstraksi diperoleh aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 7,2mg/L,

rendemen 86,8%, kadar flavonoid 147,7 mg per 100 gram ekstrak, kadar fenolik 224,9 mg per

100 gram ekstrak; Kadar klorofil dan vitamin C berturut-turut adalah 10,24 ppm dan 7,7 mg/g

ekstrak.

3. Dari hasil analisis varian, pada tingkat kepercayaan 95% diketahui bahwa rasio F:S dan

temperatur ekstraksi berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan, kadar klorofil total, kadar

fenolik total dan kadar flavonoid.

4. Hasil analisis dengan gas kromatografi mass spektrometri menunjukkan ekstrak kiwi

mengandung Quinic Acid dan 2-Furancarboxaldehyde5-(hydroxymethyl)–CAS HMF.


DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Rizki, et al. 2017. Analisis Ekstrak Buah Kiwi (Actinidia deliciosa) pada Kadar

Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Wistar yang Diinduksi Parasetamol. Jurnal

Kedokteran Diponegoro. Vol. 6, No. 2 : 1186-1195

Silvia, Deli, et al. 2016. Pengumpulan Data Base Sumber Antioksidan Alami Alternatif

Berbasis Pangan Lokal di Indonesia. Surya Octagon Interdisciplinary Journal of

Technology. Vol. 1, No. 2 : 181-198

Anda mungkin juga menyukai