DISUSUN OLEH :
KELAS G
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, marilah kita ucapkan puji syukur kepada TuhanYang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, makalah yang berjudul “Buah Kiwi sebagai Sumber
Antioksidan” dapat terselesaikan dengan baik dan tidak kekurangan suatu apapun.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang
berkepentingan terhadap hasil peneltian ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Buah kiwi merupakan sejenih buah beri dengan kelompok kultivar dari kayu
pohon anggur Actinidia deliciosa dan hibrida antara ini dan spesies pada genus Actinidia.
Actinidia asli berasal dari Shaanxi, Cina. Bentuk dari buah kiwi yaitu oval yang
ukurannya menyerupai telur ayam. Buah ini kaya akan kandungan serat, kulitnya
berwarna hijau kecoklatan dan daging buah berwarna hijau terang atau keemasaan
dengan biji kecil, hitam, dan bisa dimakan. Di samping itu buah kiwi juga mempunyai
TINJAUAN PUSTAKA
Buah kiwi (Actinidia deliciosa) atau bisa disebut juga Chinese gooseberry
memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. Buah kiwi organik yang matang
menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel. Kiwi organik juga
mengandung kadar vitamin C dan E yang tinggi yang dapat berperan sebagai
antioksidan. Satu buah kiwi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C
orang dewasa dalam satu hari. Kandungan vitamin C pada buah kiwi mencapai 17
kali lebih banyak dibanding buah apel dan dua kali lebih banyak dari buah jeruk
dan lemon. Kandungan vitamin E pada buah kiwi juga dua kali lebih banyak
2.2 Antioksidan
memutus reaksi berantai dari radikal bebas yang terdapat dalam tubuh (Pratiwi
aktivitas radikal bebas, yang secara kontinu dibentuk dalam tubuh. Namun,
antioksidan dari luar (Rahayu dkk., 2015). Asupan antioksidan dari luar dapat
kacangan, biji-bijian, teh, dan produk makanan lainnya (Race, 2009). Menurut
Sen dan Chakraborty (2011), sebuah studi terbaru menjelaskan bahwa produk
aktivitasnya sangat tergantung pada adanya ion logam dan bekerja dengan cara
oksikarotenoid, polifenol.
b. Pengikatan ion logam untuk mencegah produksi ROS dengan reaksi Haber-
Metode penelitian yang dipakai dalam riset ini adalah studi pustaka. Studi
pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan membaca dan mengutip jurnal
ilmiah serta buku-buku pustaka yang diperlukan berkaitan dengan penelitian dan
materi yang dibahas sebagai referensi sehingga peneliti akan lebih memahami dan
sebelumnya selema kurun waktu 12 tahun dari 1994 sampai dengan 2016. Setelah
analisis data yang berbentuk kata-kata, kalimat-kalimat atau wacana yang didapat
sistematis dan berstruktur melalui bukti empiris jurnal yang dibuat berdasarkan
referensi dan literatur yang sudah ada sebelumnya. Dari berbagai sumber yang
PEMBAHASAN
Sampel dari ekstrak buah kiwi pada berbagai variasi F:S dan temperatur sebagian
dianalisis untuk penentuan kadar flavonoid, kadar fenolik, kadar klorofil dan kadar
vitamin C, sedangkan sebagian besar filtrat dipekatkan dengan evaporator vakum untuk
kuantitaif dengan IC50. IC50 adalah konsentrasi larutan uji yang memberikan peredaman
Pada penentuan kadar flavonoid, masing-masing ekstrak kiwi pada berbagai variasi
ini disebabkan AlCl3 membentuk kompleks asam yang stabil dengan gugus keton atau
gugus hidroksil dari flavon dan flavonol, sehingga terbentuk larutan kuning
(Wahyuningrum, 2006), ditambahkan larutan NaOH agar tercipta suasana basa yang
ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi orange hingga merah (Sri, 2010).
Kadar flavonoid pada ekstrak buah kiwi dinyatakan dengan ppm katekin.
Analisis vitamin C dilakukan dengan menggunakan sampel buah kiwi yang diekstraksi
pada temperatur 40oC dengan pelarut etanol pada perbandingan F:S 1:10. Dari hasil
percobaan diperoleh kadar vitamin C adalah 7,65 mg/g ekstrak buah kiwi. Kadar vitamin
C pada buah kiwi ditentukan dengan titrasi iodimetri, ketelitian pengukuran sangat
BAB IV
2. Pada kondisi optimum ekstraksi diperoleh aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 7,2mg/L,
rendemen 86,8%, kadar flavonoid 147,7 mg per 100 gram ekstrak, kadar fenolik 224,9 mg per
100 gram ekstrak; Kadar klorofil dan vitamin C berturut-turut adalah 10,24 ppm dan 7,7 mg/g
ekstrak.
3. Dari hasil analisis varian, pada tingkat kepercayaan 95% diketahui bahwa rasio F:S dan
temperatur ekstraksi berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan, kadar klorofil total, kadar
4. Hasil analisis dengan gas kromatografi mass spektrometri menunjukkan ekstrak kiwi
Amalia, Rizki, et al. 2017. Analisis Ekstrak Buah Kiwi (Actinidia deliciosa) pada Kadar
Ureum dan Kreatinin Serum Tikus Wistar yang Diinduksi Parasetamol. Jurnal
Silvia, Deli, et al. 2016. Pengumpulan Data Base Sumber Antioksidan Alami Alternatif